Clinical Decision Support Systems (Sistem Pendukung Keputusan Klinis) Hanevi Djasri PKMK FK UGM mutupelayanankesehatan.net Disajikan dalam workshop pengembangan clinical reminder system and clinical decision support system dalam rangka pengembangan model peningkatan mutu layanan klinis TB di RS, kerjasama antara PKMK FK UGM dengan RSUP dr. Sardjito, RS Islam Cempaka Putih, RS Bethesda dan Otsuka Fondation Yogyakarta, 12-13 Maret 2015
Sistematika Pembahasan 1.Definisi 2.Kategori CDSS 3.Rancang bangun 4.Manfaat 5.Kekurangan 6.Pembahasan: Model apa yang akan dipilih?
1. Definisi • A clinical decision-support system is any computer program designed to help health professionals make clinical decisions. – In a sense, any computer system that deals with clinical data or medical knowledge is intended to provide decision support.
2. Katagori CDSS sebagai: a.Pengingat (alerts and reminders) b.Membantu menegakan diagnosis c.Membantu merencanakan terapi d.Membantu menunjukan dan menganalisa gambar
a. Information management, contoh: – Hospital information systems – Bibliographic retrieval systems (PubMed) – Specialized knowledge-management workstations (e.g. electronic textbooks, …)
• Program tersebut menyediakan data dan pengetahuan tetapi tidak membantu penerapan informasi tersebut untuk suatu tugas atau pelayanan spesifik bagi seorang pasien
b.Program untuk menarik perhatian, contoh: – Sistem di laboratorium yang memberikan "flag" pada nilai abnormal dan daftar kemungkinan penyebab nilai tersebut – Sistem di farmasi yang memberikan pengingat kemungkinan interaksi obat atau kesalahan dosis
• Program tersebut didesain untuk mengingatkan klinisi akan adanya kemungkinan masalah
c.Program untuk membantu atau memberikan saran berdasarkan data spesifik pasien,contoh: – Memberikan diagnosis differential – Memberikan saran pemeriksaan tambahan – Memberikan saran terapi (obat, pembedahan, dsb)
Jadi definisi yang tepat? • Clinical decision support systems are: – active knowledge systems – which use two or more items of patient data – to generate case-specific advice
• Komponen utamanya: – Medical knowledge – Patient data – Case-specific advice
3. Rancang Bangun 2 tipe: aktif dan pasif • Pasif: Klinis menggunakan sistem bila memerlukan saran • Aktif: Sistem selalu saran dalam kondisi tertentu
Perbedaan Pasif • Pengguna memiliki "total control": – Pengguna Meminta saran – Pengguna Menganalisa saran – Pengguna Menerima/menolak saran • Karakteristik program: – Stand-alone – Data entry: • System initiative • User initiative – Consultation style • Consulting model • Critiquing model
Aktif
•
•
Pengguna memiliki "partial control": – Sistem memberikan saran – Pengguna menganalisa saran – Pengguna menerima/menolak saran Karakteristik program: – Built-in (terintegrasi dengan sistem lain (mis Lab, farmasi) – Data entry • By the user • Related to the main application – Consultation style • Critiquing model
4. Manfaat • Diperlukan bila ada keterbatasan sumber daya, misalnya klinis sudah overload – Keterbatasan waktu untuk proses diagnosa dan perencanaan terapi
• Diperlukan bila ingin meningkatkan mutu terutama proses dan outcome
5. Kekurangan • Merubah hubungan antara pasien dan klinisi • Membatasi kemungkinan klinisi untuk melakukan pemecahan masalah secara mandiri • Implikasi hukum: siapa yang bertanggung jawab terhadap penggunaan CDSS?
6. Diskusi • Apakah disepakati untuk mengembangkan CDSS? • Contoh/literatur mana yang akan digunakan? • Bagaimana cara kita melakukan analisa sistem dan mengembangkan konsep • Bagaimana kita mengembangkan desain dan pembuatan program • Bagaimana cara uji coba dan penerapan serta evaluasinya
Terima kasih
[email protected] www.mutupelayanankesehatan.net