PT. MUSIMMAS KIM 2

Disusun Oleh: Fery Safrizal

Internal Training : DMV dan VPS

1

PT. MUSIMMAS KIM 2

Disusun Oleh: Fery Safrizal

DMV (Dual Modular Valve) dan VPS (Valve Proving System)

Merupakan jenis valve yang salah satu contohnya dapat kita temukan digunakan pada Boiler (Burner). DMV dan VPS terpasang menjadi satu bagian dan memiliki fungsi yang berbeda. Pada umumnya semua Valve atau yang biasa kita sebut katup memiliki fungsi dasar yang sama yaitu perangkat yang mengatur atau mengontrol aliran dari suatu media yang melewatinya dengan membuka atau menutup sebagian atau secara keseluruhan. Valve ada yang dioperasikan dengan manual dengan cara memegang tuas pedal dan mengarahkannya ke kiri atau ke kanan dan ada juga yang beroperasi atau dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan energi listrik atau dengan mekanis prinsip perubahan tekanan, suhu dan lain sebagainya.

Dari gambar dapat kita lihat dual modular valve (DMV) dan valve proving system (VPS) terpasang menjadi satu yang digunakan sebagai katup untuk menyuplai bahan bakar Gas (LNG) dari Boiler (Burner).

Internal Training : DMV dan VPS

2

PT. MUSIMMAS KIM 2

Disusun Oleh: Fery Safrizal

DMV sendiri memiliki dua katup dan dua SV (solenoid valve) untuk mengoperasikannya, yang didesain menjadi satu bagian. Solenoid valve adalah katup yang digerakkan karena adanya arus listrik yang mengaliri kumparannya sehingga menghasilkan energi gerak yang digunakan untuk menggerakkan piston.

Kumparan atau sering kita sebut Coil dari DMV (525/12) menggunakan tegangan kerja sebesar 220 VAC. Dari gambar diatas dapat kita lihat V1 dan V2 adalah dua solenoid valve. Untuk bekerjanya DMVsendiri diatur oleh Controller, pada saat kapan katup V1 dan katup V2 membuka atau menutup. Untuk itu bisa kita lihat dan perhatikan secara sequence (urutan) pada saat Burner start-up, katup V1 yang pertama kali terbuka karena untuk menyuplai gas ke jalur ignition (pematik) dan setelah beberapa saat kemudian baru katup V2 yang terbuka untuk menyuplai gas ke jalur utama dari burner untuk bahan bakar agar terjadi pembakaran yang semestinya.

Internal Training : DMV dan VPS

3

PT. MUSIMMAS KIM 2

Disusun Oleh: Fery Safrizal

Untuk VPS (valve proving system) akan aktif (bekerja) pada saat Burner pertama sekali akan start-up sebelum DMV bekerja. VPS berfungsi untuk memeriksa dan memastikan kemungkinan jika terjadi kebocoran pada katup V1, V2 (DMV), katup pematik (ignition valve) atau pada jalur pipanya. Ini merupakan salah satu sistem pengamanan pada Burner, jika terjadi kebocoran pada katup tersebut VPS akan memberikan sinyal alarm tightness check dan secara otomatis Burner tidak dapat start-up. Sangat berbahaya jika gas masuk atau sudah ada didalam Burner sebelum proses start-up dimulai karena ini dapat menimbulkan ledakkan. Masukknya gas tersebut dapat disebabkan dari bocornya atau tidak tertutupnya katup dengan baik.

Dari gambar diatas memperlihatkan tombol reset tightness check pada panel Burner yang sekaligus dilengkapi dengan lampu indikasi. Jika VPS memberikan sinyal alarm tightness check maka kita tidak dapat mereset-nya sebelum kebocoran diperbaiki.

Internal Training : DMV dan VPS

4

PT. MUSIMMAS KIM 2

Disusun Oleh: Fery Safrizal

Gambar berikut menunjukkan bagian-bagian dari valve proving system (VPS504).

Internal Training : DMV dan VPS

5

PT. MUSIMMAS KIM 2

Disusun Oleh: Fery Safrizal

Berikut program sequence VPS :

Idle State : Katup V1 dan V2 dalam keadaan tertutup.

Valve Proving : Pompa internal yang memompa tekanan gas yang masuk dari inlet P1, dengan volume diantara kedua katup V1 dan V2. Tekanan gas diantara katup V1 dan V2 atau di P2 meningkat bertambah kira-kira 8 inWC (20 mBar) dari tekanan inlet. Selama periode pengujian, internal Pressure switch akan memonitor perbedaan tekanan diantara katup V1 dan V2.

Internal Training : DMV dan VPS

6

PT. MUSIMMAS KIM 2

Disusun Oleh: Fery Safrizal

Jika tekanan pada P2 bertambah kira-kira 8 inWC atas P1. Motor pompa dimatikan (periode pengujian berakhir) karena tidak ada kebocoran terdeteksi. Setelah maksimum 26 detik contact “RUN” (T5) diberi tegangan (energized) dan lampu indikasi kuning akan terus menyala. (untuk model 24 Vdc, terminal B “on” (contact). Jika tekanan pada P2 tidak bertambah kira-kira 8 inWC atas P1. Motor pompa dimatikan (periode pengujian berakhir) karena terdeteksi kebocoran. Setelah maksimum 26 detik contact “ALARM” (T3) diberi tegangan (energized) dan lampu indikasi merah akan terus menyala. (untuk model 24 Vdc, terminal S “on” (contact). Waktu rilis berkisar 10 – 20 detik tergantung pada volume yang diuji (maksimum 0.14 ft3 atau ± 3.96 liter) dan tekanan input (maximum 200 inWC). Dalam kasus kegagalan tegangan selama pengujian atau saat burner beroperasi, restart akan dilakukan secara otomatis.

Operation : Pompa dari VPS kondisi tidak beroperasi lagi (kondisi stop), untuk contact “RUN” tetap kondisi “on” dan kedua katup V1 dan V2 tetap terbuka.

Internal Training : DMV dan VPS

7

PT. MUSIMMAS KIM 2

Disusun Oleh: Fery Safrizal

Electrical Connection :

Internal Training : DMV dan VPS

8

PT. MUSIMMAS KIM 2

Nama

:

Bagian

:

Tanggal

:

Disusun Oleh: Fery Safrizal

SOAL TEST

1. Jelaskan fungsi dari DMV dan VPS? 2. Jelaskan program sequence VPS? 3. Jika VPS memngirim sinyal alarm tightness check, apa yang harus kita lakukan? 4. Jika pompa VPS dapat menaikkan atau menambah tekanan input sebesar 5 inWC, berapakah miliBar (mBar) tekanan yang terjadi pada titik P2 atau diantara katup V1 dan V2, untuk tekanan input P1 sebesar 100 mBar?

JAWABAN :

Internal Training : DMV dan VPS

9