MENGEMBANGKAN KECERDASAN LINGUISTIK ANAK MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP PADA KELOMPOK B TK NEGERI JONGKONG KABUPATEN KAPUS HULU

SKRIPSI

Oleh DEWI SARTIKA NIM F54209004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2011 ABSTRAK

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan melaksanakan pebelajaran melalui metode bercakap-cakap pada anak kelompok B TK Negeri Jongkong Kecamatan Jongkong menjadi meningkat, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan anak dalam menguasai banyak kosakata dengan nilai pesentase 95%, kemudian meningkatnya keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya dengan persentase 95% dan meningkatnya kemampuan daya tangkap anak dengan persentase 85%. Ini juga sesuai dengan Kepmendiknas No. 58 th 2009 sehingga dapat meningkatkan kecerdasan linguistic anak dalam berbicara.

KATA KUNCI Kecerdasan merupakan mampu berharga

menyelesaikan masalah,menciptakan produk

PENDAHULUAN Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang mengalami suatu proses perkembangan yang pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini erada pada rentang usia 0-8 tahun. Montesori (dalam Yuliani Nurani Sijiono 2009:54) menyatakan bahwa masa ini merupakan periode sensitive, selama masa inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungan. Pada anak masa peka terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis sehingga anak siap merespon dan mewujudkan semau tugas-tugas perkembangandiharapkan muncul pada perilakunya sehari-hari (Hainstock, 1999:34).Secara teoritis berdasarkan aspek perkembangannya anak dapat belajar dengan sebaik-baiknya apabila kebutuhan fisik dipenuhi mereka merasa aman dan nyaman secara psikologis. Bahasa merupakan sarana yang sangat penting dan merupakan alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan kita pada orang lain, untuk mengembangkan ekspresi, dan juga untuk mengembangkan kemampuan intelektual seseorang. Tujuan umum Tujuan yang dihadiharapkan dari peneliti adalah menjadi masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan kecerdasan linguistic anak dalam berbicara dengan mengunakan metode bercakap-cakap. Tujuan khusus 1. Untuk mendesripsikan metode bercakap-cakap dengan meningkatkan kecerdasan linguistic anak 2. Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan kosakata anak 3. Untuk mengetahui keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya 4. Untuk mengetahui daya tangkap anak

PEMBAHASAN A. KECERDASAN LINGUISTIK DALAM BERBICARA Tarigan (1986:2) tujuan pembelajaran bahasa adalah agar siswa terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca dan terampil menulis. Bowler and linke (2007:3-5) memberikan gambaran tentang berbahasa pada anak usia 3-5 tahu, perkembangan anak sangat meningkat pada usia 5 tahun dimana anak sudah dapat berbicara lancer dengan mengunakan berbagai kosakata baru. Menurut Haris dan Sipay dalam Nurbiana Dhieni, ddk (2005:35) menjelang usia 5-6 tahun, anak dapat memahami sekitar 8000 kata, dan dalam satu tahun berikutnya dapat mencapai 9000 kata. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu: a. Untuk

mendeskripsikan

metode

bercakap-cakap

dapat

meningkakan

kecerdasan linguistic anak b. Untuk mengetahui sejauh mana kosakata anak c. Untuk mengetaui keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya. d. Untuk mengetahui daya tangkap anak 1. Pengertian Kecerdasan Kecerdasan marupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, menciptakan produk yang berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya masyarakat. Menurut pandangan tentang kecerdasan harus mengakui bahwa setiap orang harus mempunyai kekuatan pemahaman yang berbeda dan berdiri sendiri, menerima bahwa semua orang memilik kekuatan yang berbeda dan gaya

pemahaman

yang

kontras.

Secara

lebih

terperinci

Gardner

(1993:17-

23)menyatakan bahwa kecerdasan merupakan: 1. Kemampuan

untuk

menciptakan

suatu

produk

yang

efektif

atau

menyumbangkanpelayanan yang bernilai dalam suatu budaya. 2. Sebuh perangkat keterampilan menemukan atau enciptakan bagi seseorang dala memecahkan masalah dalam hidupnya. 3. Potensi untuk menemukan jalan keluar dalam suatu masalah-masalah yang melibatkan pengunaan pemahaman baru. Menurut Badler dan Grinder ( dalam Yuliani Nurani Sujiono, 2009:176) kecerdasan merupakan ungkapan cara berpikir seseorang yang dapat di jadikan modalitas belajar, hapir semua orang cenderung pada moralitas belajar yang berperan sebagai saringan dala proses pembelajaran, dan komunikasi, sedangkan Markove menyakini bahwa

semua orang tidak hanya cenderung pada satu

modelitas, mereka juga manfaatkan kombinasi modalitas tertentu yang menberikan mereka bakat dan kekurangan alami tertentu. Kecerdasan bagi seseorang memiliki manfaat yang besar bagi dirinya sendiri dan bagi pergaulannya di masyarakat, karena dengan tingkat kecerdasan yang tinggi seseorang semakin dihargai di masyarakat, apalagi apabila apabila ia mampu menciptakan hal-hal yang baru di masyarakat yang bersifat fenomental. Karya-karya bernilai tinggi dalam bidang apapun, semaunya merupakan hasil kecerdasa yang dimiliki oelh seseorang. Tidak ada kepuasa bagi seseorang selain

dirinya mapu menuangkan kecerdasannya untuk memperluaswawasan

pengetahuian dan memiliki dampak positif bagi peradaban seluruh umat manusia di bumi ini .

2. Pengertian Kecerdasan Linguistik Kecerdasa linguistik adalah

kecerdasan dalam mengolah kata atau

kemampuan mengunakan bahasa yang efektifbaik secara lisan maupun tulisan. Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat berargumentasi, meyakinka orang, menghibur, mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkan(Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 185) Pandai berbicara ,gemar bercerita, dengan tekun mendengarkan cerita atau membaca merupakan tanda-tanda anak memiliki kcerdasan linguistic yang menonjol. Kecerdasan ini menuntut anak untuk memilki kemampuan untuk menyimpan berbagai informasi yang berarti berkaitan denga proses berpikirnya. Tujuan mengembangkan kecerdasan linguistic anak yaitu: a. Agar anak mampu berkomunikasi dengan baik baik lisan maupun tulisan dengan baik b. Memiliki kemampuan berbahasa untuk meyakinkan orang lain. c. Ampu mengikat dan menghafal informasi. d. Mampu menberikan penjelasan. e. Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri. Sejak lahir manusia sudah memiliki keinginan untuk berbicara. Menangis dan mengerakan tubuh adalah usaha bayi untuk menyampaikan keinginanny. Saat pada usia 6 bulan ia mulai meraba dan kemudian dilanjutan dengan mengucapkan kata-kata. Kemampuan berbahasa anak akan meningkat di usia

dua

tahun

usianya, ketika ia mengucapkan kata-kata dengan kalimat yang efektifdengan tepat dan terus berkembang.

Kecerdasan linguistic yang disebut oleh berbagai pendidikan dan penlis sebagai kecerdasan verbal, berbeda dari kecerdasan-kecerdasan lainnya karena setiap orang mampu bertutur dan berkata-katadapat dikatakan memiliki kecerdasan tersebut dalam berbagai level. 3. Pengertian Berbicara Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.berbicara adalah tingakah laku yang dilingkungan keluarga, tetangga dan linkungan lainya di ekitar tempat hidup se belum masuk sekolah. 4. Tujuan Berbicara Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif. Tujuan berbicara juga dapat artiakan juga memberikan, melaporkan, menghibur, membujuk, dan meyakinka seseorang. 5. Manfaat Berbicara Manfaat berbicara ba gi anak usia dini adalah; 1. Anak mengetahui arti kata yang digunakan dan mampu menghubungkan dengan objek-objek yang mewakilinya. 2. Anak mampu melafalkan kata-kata yang dapat dipahami orang lain dengan mudah. 3. Anak memahami kata-kata tersebut bukan karena telah sering endengar atau menduga-duga. Dalam kehidupa sehari-hari kecerdasan linguistic bermanfaat untuk berbicara,

mendengarkan,

membaca,

dan

menulis.

Kecerdasan

yang

mngutamakan kecerdasan ini antara lain guru, orator, bintang film, presenter TV, pengacara, penulis dll. B. METODE BERCAKAP-CAKAP 1. Pengertian Metode Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut cara kerja untuk apat memahami objekyang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode dipilih berdasarkan strategi. 2. Pengertian Bercakap-cakap Bercakap-cakap berarti salin mengkounikasikan pikiran dan perasaan secara verba, atau menunjuka

cara berbahasa yang reseptif dan berbahasa

ekspresif (Hildebrand, 1986:297) Bercakap-cakap adalah suatu bentuk komunikasi pribadi. Komunikasi merupakan proses dua arah. Untuk terjadinya komunikasi dala bercakap-cakap diperlukannya sebuah keterampilan mendengar dan keterampilan berbicara. Untuk ber cakap-cakap secara efektif belajar mendengan dan belajar berbicara sama pentingnya. Sebagai pendengar dalam bercakap-cakap setidaknya ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu: 1.

Mengukur peahaman yang didengar secara pasti.

2.

Bila mengetahui bahwa pesan yang di sampaikan tidak jelas, ia dapat memberitahukan pada si pembicara.

3.

Ia dapat menemukan informasi tambahan yang di butuhkan agar dapat menerima pesan tersebut.

Bercakap-cakap mengandung arti men=miliki kemampuan menwujukan berbahasa reseptif dan ekspretif. Sebagai bukti penguasaan bahasa ereseptifia se makin banyak kata- kata baru yang di kuasa oleh anak yang diperoleh dari kegiatan bercakap-cakap. Anak mengembangkan berbagai kosakata dalam berbagai tema yang akan memacu berbagai perkembangan berbagai aspek perkembangan anak.semakin banyak kosakata yang di peroleh dari berbagai tema yang ditetapkan, semakin luas perbendaharaan pengetahuan anak terhadap diri sendiri, keluarga, sekolah, dunia tanaman,hewan orang pekerjaan, dan sebagainya. Dalam bercakap-cakap diperlukan kemampuan berbahasa yang baik secara reseptif maupun ekspresif. Kemampuan berbasa reseptif adalah kemampuan mendengar dan memahami bicara orang lain, sedangkan kemampuan berbahasa ekspresif meliputi kemampuan menyatakan gagasan perasaan, dan kebutuhan pada orang lain. 3. Pengertian Metode Bercakap-cakap Metode bercakap-cakap adalah salaing mengkomunikasikan pikiran perasaan dan kebutuhan secara verbal. Selanjutnya Moeslichatoen (1999:26) menyatakan makna pentingnya bagi perkembangan anak taman kanak-kanak karena bercakap-cakap dapat menberikan kemampuan seperti: 1. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. 2. Meningkatkan ketrampilan dalam melakukan kegiatan bersama orang lain. 3. Meningkatkan ketrampilan menyatakan perasaan serta menyatakan gagasan pendapat secara verbal. 4. Membantu perkembangan dimensi social, bahasa, emosi, dan kognitif.

Hasil dari refreksi ditemukan kelemahan dan kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung yaitu: 1. Keadaan ruang yang tidak luas. 2. Kemampuan anak kurang meningkat. Hal yang perlu diperbaiki dalam proses

berlangsungnya belajar

mengajar yaitu: 1. Menata ruangan agar lebih luar lagi. 2. Mengunakan foster dalam bercakap-cakap. 3. Lebih banyak dilakukan Tanya jawab antara guru dengan anak. Kegiatan pembelajaran pembelajaran dapat di hentikan apabila kecerdasan linguistic anak sudah berhasil dala berbicara melalui metode bercakap-cakap sudah berhasil. Setelah dilakukan pembelajar melalui bercakap-cakap pada anak, dari berbagai tema dan metode yang digunakan. Ternyata telah menarik perhatiaan anak, sehingga anak merasa senang dan meraka dengan mudah memperoleh informasi pengetahuan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan yang dilakukan anak merasa senang dan hasilnya memuaskan seperti yang diharapkan karena bahan dalam kegiatan bercakapcakap selalu berbeda-beda pada setiap pertemuan. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan sangat baik, anak mengalami peningakatan dan dapat dikatakan sudah sangat baik, kecerdasan anak sudah mulai menampak. Disini peneliti dan observasi mendiskripsikan tentang hasil penelitian, dimana ada kegiatan perencanaan dalam kegiatan bercakap-cakap. Perencanaan yang peneliti lakukan yaitu:

1. Membuat rencana kegiatan harian(RKH) sesuai dengan peraturan pemerintah No. 58 tahun 2009. 2. Peneliti telah mensentting kelas dengan baik sehingga ada ruangan dan tepat untuk bercakap-cakap. 3. Peneliti telah mempersiapkan media dan alat untuk pembelajaran yang efektif. Kegiatan pelaksanaan telah peneliti lakukan sesuai dengan isi RKS yang peneliti buat seperti: 1. Kegiatan awal yang dilakukan : berdoa, salam, bernyanyi, penkondisian anak dan apersepsi. 2. Kegiatan inti: melakukan percakapan yang telah ditentukan secara bersamasama. 3. Kegiatan penutup: evaluasi bernyanyi bersama-sama berdoa bersama-sama salam dan pulang. Dengan sering bercakap-cakap pada anak-anak kemampuan birbicara pada anak semakin meningkat , karena pembelajaran melalui percakapan membuat anak merasa gembira dan senang sehingga anak mudah menerima dan mendapat kosakata yang baru serta anak mudah merekam informasi yang di perolehnya. Karena ank pada usia 5 sampai dengan 6 tahun akan dengan mudah belajar dan mereka informasi yang di perolehnya dan memiliki daya ingat yang kuat, jika kegiatan pembelajarannya menarik anak merasa senang sehingga bersemangat untuk belajar. Dengan demikian anak dapat meningkat kemampuan berbahasanya

KESIMPULAN secara umum dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan bercakapcakap dapat meningkat kecerdasan linguistic

anak dalam berbicara dala

kelompok umur 5-6 tahun. Dari kesimpulan diatas secara terperinci dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran telah dirancangkan secara efektif sesuai dengan Kepmendiknas No. 58 Th. 2009 sehingga dapat meningkatkan linguistic pada anak dalam berbicara. 2. Pelaksanaan pembelajaran dapat meningkatkan kecerdasan anak dalam berbicara

dengan

mengunakan

metode

bercakap-cakap

dapat

meningkatkan kemampuan anak dalam menguasai kosakata. 3. Pelaksanaan pembelajaran dapat mencerdasankan linguistic anak dalam berbicara

dengan

mengunakan

metode

bercakap-cakap

dapat

meningkatkan keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya. 4. Pelaksanaan pebelajaran dalam mencerdasan linguistic anak dalam berbicara

dengan mengunakan metode bercakap-cakap dapat melatih

juga daya tangkap anak.

DAFTAR PUSTAKA Asef Umar Fakhruddin, 2010. Sukses Menjadi Guru TK-PAUD, Jogjakarta:Bening Gardner, Howard. 2004. Frames Of Mind:The Theory Of Multiple Intellegences, New York:Basic

Books.

Indra Soefandi S, Ahmad Pramudya S, E. 2009. Strtegi Mengembangkan Potensi KecerdasanAnak, Jakarta:Bee Media Ine I. Amirman Yousda dan Zainal Arifin, 1993. Penelitian dan statistic Pendidikan. Jakarta:bumi Aksara Julia Jasmine, 2001. Mengajar Berbasis Multiple Interlligences,Bandung: Nuansa. Kumpulan Artikel Kompas, 2001. Mencetak Anak Cerdas

dan Kreatif,

Jakarta:Kompas. Kusnandar, 2007. PTK Sebagai Pengembang Propesi Guru.Jakarta: Raja Grafindo Persada. Lawrence E Shapiro, 2003. Mengajar Emotional Intelligence pada Anak, Jakarta:Gramedia. Moeslichatoen R, 2004. Metode Pembelajarandi Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Rineka Cipta. Nurbiana Dhieni, dkk, 2005. Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: Universitas Terbuka. Sanapiah Faisal, 1982. Metode Penelitian. Surabaya: Usaha Nasional Thomas Amstrong, 2002. Setiap Anak Cerdas,Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yuliani Nurani Sujiono, 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Indeks Yatim Riyanto,2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC

MENGEMBANGKAN KECERDASAN LINGUISTIK ANAK MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP PADA KELOMPOK B TK NEGERI JONGKONG KABUPATEN KAPUS HULU

SKRIPSI

Oleh DEWI SARTIKA NIM F54209004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2011

ABSTRAK Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan melaksanakan pebelajaran melalui metode bercakap-cakap pada anak kelompok B TK Negeri Jongkong Kecamatan Jongkong menjadi meningkat, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan anak dalam menguasai banyak kosakata dengan nilai pesentase 95%, kemudian meningkatnya keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya dengan persentase 95% dan meningkatnya kemampuan daya tangkap anak dengan persentase 85%. Ini juga sesuai dengan Kepmendiknas No. 58 th 2009 sehingga dapat meningkatkan kecerdasan linguistic anak dalam berbicara.

KATA KUNCI Kecerdasan merupakan mampu berharga

menyelesaikan masalah,menciptakan produk

PENDAHULUAN Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang mengalami suatu proses perkembangan yang pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini erada pada rentang usia 0-8 tahun. Montesori (dalam Yuliani Nurani Sijiono 2009:54) menyatakan bahwa masa ini merupakan periode sensitive, selama masa inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungan. Pada anak masa peka terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis sehingga anak siap merespon dan mewujudkan semau tugas-tugas perkembangan diharapkan muncul pada perilakunya sehari-hari (Hainstock, 1999:34).Secara teoritis berdasarkan aspek perkembangannya anak dapat belajar dengan sebaik-baiknya apabila kebutu han fifik dipenuhi mereka merasa aman dan nyaman secara psikologis Bahasa merupakan sarana yang sangat penting dan merupakan alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan kita pada orang lain, untuk mengembangkan ekspresi, dan juga untuk mengembangkan kemampuan intelektual seseorang. Tujuan umum Tujuan yang dihadiharapkan dari peneliti adalah menjadi masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan kecerdasan linguistic anak dalam berbicara dengan mengunakan metode bercakap-cakap. Tujuan khusus 1. Untuk mendesripsikan metode bercakap-cakap dengan meningkatkan kecerdasan linguistic anak 2. Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan kosakata anak 3. Untuk mengetahui keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya 4. Untuk mengetahui daya tangkap anak

DESKRIPSI HASIL PENELITIAN A. DESKRIPTIF DAN PENGOLAHAN DATA 1. Deskriptif lokas peneltian Dalam penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Jongkong Kabupaten Kapuas Hulu. TK ini brdiri pada tahun 1990 oleh yaysan Dhrama Wanita persatuan yang bernama TK Karya Dharma, kepala TK Ibu Maslun. 2. Deskriptif siklus I a. Perencanaan Penelitian ini dimaksud untuk memperbaiki pembelajaran, oleh karena itu sebelum disusun rencna perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan di TK seperti pembuatan scenario pembelajran yang akan dilaksanakan dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH). Yang berkaitan dengan metode yang bercakap-cakap, dengan harapan akan terjadinya peningkatan pada anak-anak. b. Pelaksanaan tindakan Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus yaitu: 1. Kegiatan awal 2. Kegiatan inti 3. Istirahat 4. Kegiatan penutup c. Observasi

Dari hasil pengamatan siklus sudah meningkat, observasi di lakukan oleh peneliti, serta dengan batuan oleh dua orang observer. d. Reflex Hasil dari refleksi terjadinya kelemahan selama prosese pembelajaran berlangsung yaitu: 1. Keadaan ruangan yang tidak luas 2. Kemampuan anak kurang meningkat 3. Deskrptif siklus II a. Perencanaan Penelitian ini dimaksud untuk memperbaiki pada siklus I. dalam tahap ini rencana pembelajaran dan beberapa alat yaitu: 1. Penyusunan RKH, meliputi:  Kegiatan awal  Kegiatan inti  Kegiatan penutup 2. Media b. Pelaksanaan tindakan 1. Kegiatan awal 2. Kegiatan inti 3. Istirahat

4. Kegiatan penutup c. Observasi Pengamatan observasi di bantu oleh dua orang observer, pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung pada siklus II. d. Refleksi Setelah dilaksanakan pembelajaran pada siklus II, maka hasil yang diperoleh sangat meningkat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. B. HASIL ANALISIS DATA 1. Siklus I Pada siklus Pada siklus I mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan penutup anak mengikutinya dengan senang hati dan hasilnya memuaskan, walaupun demikian masih perlunya perbaikan terhadap siklus I. 2. Siklus II Pada siklus mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan penutup anak mengikutinya dengan senang hati dan hasilnya memuaskan,dan sangat besar peningkatannya. Disini tampak terlihat jelas peningkatan perkembangan kecerddasan linguistic anak dala belajar dengan mengunakan metod bercakap-cakap.

PEMBAHASAN A. KECERDASAN LINGUISTIK DALAM BERBICARA Tarigan (1986:2) tujuan pembelajaran bahasa adalah agar siswa terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca dan terampil menulis. Bowler and linke (2007.3.5) memberikan gambaran tentang berbahasa pada anak usia 3-5 tahu, perkembangan anak sangat meningkat pada usia 5 tahun dimana anak sudah dapat berbicara lancer dengan mengunakan berbagai kosakata baru. Menurut Haris dan Sipay dalam Nurbiana Dhieni, ddk (2005:3,5) menjelang usia 5-6 tahun, anak dapat memahami sekitar 8000 kata, dan dalam satu tahun berikutnya dapat mencapai 9000 kata. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu: a. Untuk

mendeskripsikan

metode

bercakap-cakap

dapat

meningkakan

kecerdasan linguistic anak b. Untuk mengetahui sejauh mana kosakata anak c. Untuk mengetaui keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya. d. Untuk mengetahui daya tangkap anak 1. Pengertian Kecerdasan Kecerdasan marupakan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, menciptakan produk yang berharga dalam satu atau beberapa lingkungan budaya masyarakat. Menurut pandangan tentang kecerdasan harus mengakui bahwa setiap orang harus mempunyai kekuatan pemahaman yang berbeda dan berdiri sendiri, menerima bahwa semua orang memilik kekuatan yang berbeda dan gaya

pemahaman

yang

kontras.

Secara

lebih

terperinci

Gardner

(1993:17-

23)menyatakan bahwa kecerdasan merupakan: 1. Kemampuan

untuk

menciptakan

suatu

produk

yang

efektif

atau

menyumbangkanpelayanan yang bernilai dalam suatu budaya. 2. Sebuh perangkat keterampilan menemukan atau enciptakan bagi seseorang dala memecahkan masalah dalam hidupnya. 3. Potensi untuk menemukan jalan keluar dalam suatu masalah-masalah yang melibatkan pengunaan pemahaman baru. Menurut Badler dan Grinder ( dalam Yuliani Nurani Sujiono, 2009:176) kecerdasan merupakan ungkapan cara berpikir seseorang yang dapat di jadikan modalitas belajar, hapir semua orang cenderung pada moralitas belajar yang berperan sebagai saringan dala proses pembelajaran, dan komunikasi, sedangkan Markove menyakini bahwa

semua orang tidak hanya cenderung pada satu

modelitas , mereka juga manfaatkan kombinasi modalitas tertentu yang menberikan mereka bakat dan kekurangan alami tertentu. Kecerdasan bagi seseorang memiliki manfaat yang besar bagi dirinya sendiri dan bagi pergaulannya di masyarakat, karena dengan tingkat kecerdasan yang tinggi seseorang semakin dihargai di masyarakat, apalagi apabila apabila ia mampu menciptakan hal-hal yang baru di masyarakat yang bersifat fenomental. Karya-karya bernilai tinggi dalam bidang apapun, semaunya merupakan hasil kecerdasan yang dimiliki oelh seseorang. Tidak ada kepuasa bagi eseorang selain

dirinya mapu menuangkan kecerdasannya untuk memperluaswawasan

pengetahuian dan dan eiliki dampak positif bagi peradaban seluruh umat manusia di bumi ini .

2. Pengertian Kecerdasan Linguistik Kecerdasa linguistik adalah

kecerdasan dalam mengolah kata atau

kemampuan mengunakan bahasa yang efektif baik secara lisan maupun tulisan. Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat berargumentasi, meyakinka orang, menghibur, mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkan(Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 185) Pandai berbicara ,gemar bercerita, dengan tekun mendengarkan cerita atau membaca merupakan tanda-tanda anak memiliki kecerdasan linguistic yang menonjol. Kecerdasan ini menuntut anak untuk memilki kemampuan untuk menyimpan berbagai informasi yang berarti berkaitan denga proses berpikirnya. Tujuan mengembangkan kecerdasan linguistic anak yaitu: 1. Agar anak mampu berkomunikasi dengan baik, baik lisan maupun tulisan 2. Memiliki kemampuan berbahasa untuk meyakinkan orang lain. 3. Ampu mengikat dan menghafal informasi. 4. Mampu menberikan penjelasan. 5. Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri. Sejak lahir manusia sudah memiliki keinginan untuk berbicara. Menangis dan mengerakan tubuh adalah usaha bayi untuk menyampaikan keinginanny. Saat pada usia 6 bulan ia mulai meraba dan kemudian dilanjutan dengan mengucapkan kata-kata. Kemampuan berbahasa anak akan meningkat di usia

dua

tahun

usianya, ketika ia mengucapkan kata-kata dengan kalimat yang efektif dengan tepat dan terus berkembang. Kecerdasan linguistic yang disebut oleh berbagai pendidikan dan penlis sebagai kecerdasan verbal, berbeda dari kecerdasan-kecerdasan lainnya karena

setiap orang mampu bertutur dan berkata-katadapat dikatakan memiliki kecerdasan tersebut dalam berbagai level. 1. Pengertian Berbicara Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.berbicara adalah tingakah laku yang dilingkungan keluarga, tetangga dan linkungan lainya di ekitar tempat hidup se belum masuk sekolah. 2. Tujuan Berbicara Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif. Tujuan berbicara juga dapat artiakan juga memberikan, melaporkan, menghibur, membujuk, dan meyakinka seseorang. 3. Manfaat Berbicara Manfaat berbicara ba gi anak usia dini adalah; 1. Anak mengetahui arti kata yang digunakan dan mampu menghubungkan dengan objek-objek yang mewakilinya. 2. Anak mampu melafalkan kata-kata yang dapat dipahami orang lain dengan mudah. 3. Anak memahami kata-kata tersebut bukan karena telah sering endengar atau menduga-duga. Dalam kehidupa sehari-hari kecerdasan linguistic bermanfaat untuk berbicara,

mendengarkan,

membaca,

dan

menulis.

Kecerdasan

yang

mngutamakan kecerdasan ini antara lain guru, orator, bintang film, presenter TV, pengacara, penulis dll.

4. METODE BERCAKAP-CAKAP a. Pengertian Metode Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut cara kerja untuk apat memahami objekyang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode dipilih berdasarkan strategi. b. Pengertian Bercakap-cakap Bercakap-cakap berarti salin mengkounikasikan pikiran dan perasaan secara verba, atau menunjuka

cara berbahasa yang reseptif dan berbahasa

ekspresif (Hildebrand, 1986:297) Bercakap-cakap adalah suatu bentuk komunikasi pribadi. Komunikasi merupakan proses dua arah. Untuk terjadinya komunikasi dala bercakap-cakap diperlukannya sebuah keterampilan mendengar dan keterampilan berbicara. Untuk ber cakap-cakap secara efektif belajar mendengan dan belajar berbicara sama pentingnya. Sebagai pendengar dalam bercakap-cakap setidaknya ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Mengukur peahaman yang didengar secara pasti. 2. Bila mengetahui bahwa pesan yang di sampaikan tidak jelas, ia dapat memberitahukan pada si pembicara. 3.

Ia dapat menemukan informasi tambahan yang di butuhkan agar dapat menerima pesan tersebut. Bercakap-cakap engandung arti men=miliki kemampuan menwujukan

berbahasa reseptif dan ekspretif. Sebagai bukti penguasaan bahasa ereseptifia se makin banyak kata- kata baru yang di kuasa oleh anak yang diperoleh dari

kegiatan bercakap-cakap. Anak mengembangkan berbagai kosakata dalam berbagai

tema

yang

akan

memacu

berbagai

perkembangan

berbagai

aspekperkembangan anak.semakin banyak kosakata yang di peroleh dari berbagai tema yang ditetapkan, semakin luas perbendaharaan pengetahuan anak terhadap diri sendiri, keluarga, sekolah, dunia tanaman,hewan orang pekerjaan, dan sebagainya. Dalam bercakap-cakap diperlukan kemampuan berbahasa yang baik secara reseptif maupun ekspresif. Kemampuan berbasa reseptif adalah kemampuan mendengardan memahami bicara orang lain, sedangkan kemampuan berbahasa ekspresif meliputi kemampuan menyatakan gagasan perasaan, dan kebutuhan pada orang lain. c. Pengertian Metode Bercakap-cakap Metode bercakap-cakap adalah salaing mengkomunikasikan pikiran perasaan dan kebutuhan secara verbal. Selanjutnya Moeslichatoen (1999:26) menyatakan makna pentingnya bagi perkembangan anak taman kanak-kanak karena bercakap-cakap dapat menberikan kemampuan seperti: 1. Meninkatkan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. 2. Meningkatkan ketrampilan dalam melakukan kegiatan bersama orang lain. 3. Meningkatkan ketrampilan menyatakan perasaan serta menyatakan gagasan pendapat secara verbal. 4. Membantu perkembangan dimensi social, bahasa, emosi, dan kognitif. Hasil dari refreksi ditemukan kelemahan dan kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung yaitu:

1. Keadaan ruang yang tidak luas. 2. Kemampuan anak kurang meningkat. Hal yang perlu diperbaiki dalam proses

berlangsungnya belajar

mengajar yaitu: 4. Menata ruangan agar lebih luar lagi. 5. Mengunakan foster dalam bercakap-cakap. 6. Lebih banyak dilakukan Tanya jawab antara guru dengan anak. Kegiatan pembelajaran pembelajaran dapat di hentikan apabila kecerdasan linguistic anak sudah berhasil dala berbicara melalui metode bercakap-cakap sudah berhasil. Setelah dilakukan pembelajar melalui bercakap-cakap pada anak, dari berbagai tema dan metode yang digunakan. Ternyata telah menarik perhatiaan anak, sehingga anak merasa senang dan meraka dengan mudah memperoleh informasi pengetahuan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan yang dilakukan anak merasa senang dan hasilnya memuaskan seperti yang diharapkan karena bahan dalam kegiatan bercakapcakap selalu berbeda-beda pada setiap pertemuan. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan sangat baik, anak mengalami peningakatan dan dapat dikatakan sudah sangat baik, kecerdasan anak sudah mulai menampak. Disini peneliti dan observasi mendiskripsikan tentang hasil penelitian, dimana ada kegiatan perencanaan dalam kegiatan bercakap-cakap. Perencanaan yang peneliti lakukan yaitu: 1. Membuat rencana kegiatan harian(RKH) sesuai dengan peraturan pemerintah No. 58 tahun 2009.

2. Peneliti telah mensentting kelas dengan baik sehingga ada ruangan dan tepat untuk bercakap-cakap. 3. Peneliti telah mempersiapkan media dan alat untuk pembelajaran yang efektif. Kegiatan pelaksanaan telah peneliti lakukan sesuai dengan isi RKS yang peneliti buat seperti: 4. Kegiatan awal yang dilakukan : berdoa, salam, bernyanyi, penkondisian anak dan apersepsi. 5. Kegiatan inti:melakukan percakapan yang telah ditentukan secara bersamasama. 6. Kegiatan penutup: evaluasi bernyanyi bersama-sama berdoa bersama-sama salam dan pulang. Dengan sering bercakap-cakap pada anak-anak kemampuan birbicara pada anak semakin meningkat , karena pembelajaran melalui percakapan membuat anak merasa gembira dan senang sehingga anak mudah menerima dan mendapat kosakata yang baru serta anak mudah merekam informasi yang di perolehnya. Karena ank pada usia 5 sampai dengan 6 tahun akan dengan mudah belajar dan mereka informasi yang di perolehnya dan memiliki daya ingat yang kuat, jika kegiatan pembelajarannya menarik anak merasa senang sehingga berse mangat untuk belajar. Dengan demikian anak dapat meningkat kemampuan berbahasanya

KESIMPULAN secara umum dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan bercakapcakap dapat meningkat kecerdasan linguistic

anak dalam berbicara dala

kelompok umur 5-6 tahun. Dari kesimpulan diatas secara terperinci dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran telah dirancangkan secara efektif sesuai dengan Kepmendiknas No. 58 Th. 2009 sehingga dapat meningkatkan linguistic pada anak dalam berbicara. 2. Pelaksanaan pembelajaran dapat meningkatkan kecerdasan anak dalam berbicara

dengan

mengunakan

metode

bercakap-cakap

dapat

meningkatkan kemampuan anak dalam menguasai kosakata. 3. Pelaksanaan pembelajaran dapat mencerdasankan linguistic anak dalam berbicara

denhan

mengunakan

metode

bercakap-cakap

dapat

meningkatkan keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya. 4. Pelaksanaan pebelajaran dalam mencerdasan linguistic anak dalam berbicara

dengan mengunakan metode bercakap-cakap dapat melatih

juga daya tangkap anak.

DAFTAR PUSTAKA Asef Umar Fakhruddin, 2010. Sukses Menjadi Guru TK-PAUD, Jogjakarta:Bening Gardner, Howard. 2004. Frames Of Mind:The Theory Of Multiple Intellegences, New York:Basic

Books.

Indra Soefandi S, Ahmad Pramudya S, E. 2009. Strtegi Mengembangkan Potensi KecerdasanAnak, Jakarta:Bee Media Ine I. Amirman Yousda dan Zainal Arifin, 1993. Penelitian dan statistic Pendidikan. Jakarta:bumi Aksara Julia Jasmine, 2001. Mengajar Berbasis Multiple Interlligences,Bandung: Nuansa. Kumpulan Artikel Kompas, 2001. Mencetak Anak Cerdas

dan Kreatif,

Jakarta:Kompas. Kusnandar, 2007. PTK Sebagai Pengembang Propesi Guru.Jakarta: Raja Grafindo Persada. Lawrence E Shapiro, 2003. Mengajar Emotional Intelligence pada Anak, Jakarta:Gramedia. Moeslichatoen R, 2004. Metode Pembelajarandi Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Rineka Cipta. Nurbiana Dhieni, dkk, 2005. Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: Universitas Terbuka. Sanapiah Faisal, 1982. Metode Penelitian. Surabaya: Usaha Nasional Thomas Amstrong, 2002. Setiap Anak Cerdas,Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yuliani Nurani Sujiono, 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Indeks Yatim Riyanto,2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC

JURNAL-DEWI SARTIKA.pdf

Untuk mengetahui keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya. 4. Untuk mengetahui daya tangkap anak. Page 3 of 31. JURNAL-DEWI SARTIKA.pdf.

405KB Sizes 18 Downloads 281 Views

Recommend Documents

No documents