ISSN : 2088 – 0804 Vol. 3 No. 1 Maret 2013

Berkala Teknik

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang

Pengaruh Kenyamanan Termal terhadap Kearifan Lokal dalam Perancangan Rumah Tinggal Tropis pada Lahan Rawa di Kota Palembang Abd. Rachmad ZA, Dhita Wahyu Angraeni Perancangan Alat Penyiram Tanaman Otomatis dengan Sensor Cahaya dan Sensor Resistensi Tanah Abdul Majid, Sofiah Aplikasi Auto Voltage Regulator pada Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro Erliza Yuniarti Ekstraksi Minyak Biji Kepayang dengan Pelarut nHeksana Yuliani Adsorpsi Larutan Kromium dalam Kolom Isian Zeolit Aktif (Kajian Pengaruh Laju Alir dan Waktu) Ani Melani Penurunan Kadar Fe pada Limbah Cair Industri Tenun Songket dengan Proses Elektrokoagulasi Atikah

Berkala Teknik Volume 3, Nomor 1, Maret 2013 Penanggung Jawab Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi

: Ir. H. Zainul Bahri, MT : Ir. Cekmas Cekdin, MT : Atikah, ST, MT

Anggota Mitra Bestari Dr. Ir. HM. Faizal, DEA Dr. Ir. Kgs. Ahmad Roni, MT Ir. Zulkiffli Saleh, M.Eng Bhakti Yudho Suprapto, ST, MT Ir. Zuber Angkasa, MT.Ars

(T. Kimia UNSRI ) (T. Kimia UMP) (T. Elektro UMP) (T. Elektro UNSRI) (T. Arsitektur UMP)

Redaksi Pelaksana

: Sofiah, ST, MT Ir. Hj. Marhaini, MT Ir. H. Jonizar, MT Ir. H. Matsuri Ayat, Msi Asmar Ihsan, ST

Alamat Redaksi

: Sekretariat Berkala Teknik Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Palembang Jl. Jenderal A. Yani 13 Ulu Palembang 30263 Telp. (0711) 510820, Fax (0711) 519408 Email : [email protected]

Berkala Teknik diterbitkan 2 (dua) kali setahun pada bulan Maret dan September. Redaksi menerima artikel dalam bidang teknik berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun hasil tulisan ilmiah terkait.

Berkala Teknik

Diterbitkan oleh Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang

PENGANTAR REDAKSI

Assalamu’alaikum wr. wb. Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, Berkala Teknik Vol. 3 No. 1 edisi Maret 2013 Universitas Muhammadiyah Palembang telah terbit. Edisi ini memuat 6 artikel yang terdiri dari bidang ilmu Teknik Kimia, Teknik Elektro dan Arsitektur. Segenap redaksi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berperan aktif dalam penerbitan Berkala Teknik ini. Mudahmudahan tulisan yang dimuat pada edisi ini bermanfaat untuk kita semua dan dapat mengembangkan ilmu di bidang teknologi. Tidak lupa kritik dan saran demi kesempurnaan Berkala Teknik selalu kami nantikan dengan tangan terbuka. Billahitaufikwalhidayah.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Redaksi

Daftar Isi PENGARUH KENYAMANAN TERMAL TERHADAP KEARIFAN LOKAL DALAM PERANCANGAN RUMAH TINGGAL TROPIS PADA LAHAN RAWA DI KOTA PALEMBANG Abd. Rachman ZA, Dhita Wahyu Angraeni PERANCANGAN ALAT PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS DENGAN SENSOR CAHAYA DAN SENSOR RESISTENSI TANAH Abdul Majid, Sofiah

433 – 449

450 - 462

APLIKASI AUTO VOLTAGE REGULATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO Erliza Yuniarti

463 – 474

EKSTRAKSI MINYAK BIJI KEPAYANG DENGAN PELARUT N-HEKSANA Yuliani

475 – 483

ADSORPSI LARUTAN KROMIUM DALAM KOLOM ISIAN ZEOLIT AKTIF (KAJIAN PENGARUH LAJU ALIR DAN WAKTU) Ani Melani

484 - 496

PENURUNAN KADAR Fe PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TENUN SONGKET DENGAN PROSES ELEKTROKOAGULASI Atikah

497 - 507

ISSN 2088 - 0804

EKTRAKSI MINYAK BIJI KEPAYANG DENGAN PELARUT N – HEKSAN Yuliani Fakultas Teknik Universitas Islam OKI (UNISKI) Kayu Agung, OKI, Sumatera Selatan Abstrak Tanaman kepayang menghasilkan buah yang bijinya merupakan bahan bumbu masakan yang selama ini digunakan oleh masyarakat Indonesia. Biji buah kepayang dapat dibuat sebagai bahan pengawet makanan, minyak sebagai pengganti minyak kelapa, kayunya dapat dipakai untuk batang korak api dan daunnya digunakan sebagai obat cacing. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kondisi optimal proses ekstraksi minyak biji kepayang dengan menggunakan pelarut n-heksan. Variabel yang digunakan adalah variasi bahan baku tanpa kecepatan putaran pengaduk, variasi berat bahan baku dengan kecepatan putar pengaduk dan berat bahan dengan variasi kecepatan putaran pengaduk. Hasil terbaik didapat pada variasi bahan baku tanpa putaran pengaduk dengan volume pelarut 300 ml, berat bahan baku 20 g, waktu 4 jam adalah 63,52% . Variasi berat bahan baku dengan kecepatan putaran pengaduk pada berat bahan baku 20 g, volume pelarut 300 ml, kecepatan putar pengaduk 150 rpm, waktu 1 jam memberikan hasil optimal 66,62 %. Sedangkan variabel berat bahan baku dengan variasi kecepatan putar pengaduk dengan berat bahan baku 20 g, volume 300 ml, waktu 40 menit dan kecepatan putaran pengaduk 300 rpm memberikan hasil optimal 56,67 %. Kata kunci : ekstraksi, biji kepayang, n-heksan

PENDAHULUAN Kepayang atau kluwek (Pangium edule Reinw) adalah tumbuhan berbentuk pohon yang tumbuh liar atau setengah liar. Orang Sunda dan sebagian orang Jawa Tengah menyebutnya picung atau pucung dan di Toraja disebut panarasan (Heyne, 1987). Selama ini tanaman kepayang kurang mendapatkan perhatian, baik dari pemerintah Indonesia maupun dari masyarakat luas pada umumnya padahal tanaman kepayang menghasilkan buah yang bijinya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Biji buah kepayang merupakan bahan bumbu masakan yang selama ini digunakan oleh masyarakat Indonesia yang memberi warna hitam pada rawon, daging bumbu kluwek, brongkos, serta sup konro dan belum ada bahan lain sebagai penggantinya. Biji buah kepayang dapat dibuat minyak sebagai pengganti minyak kelapa. Buah kepayang mengandung asam sianida (HCN) yang mengandung racun sehingga bila dimakan secara berlebihan dapat menyebabkan mabuk (pusing). Sianida merupakan salah satu jenis racun yang paling toksik, bereaksi cepat dalam tubuh hewan maupun manusia dan dapat menyebabkan kematian akut. Minyak kepayang yang bebas dari asam sianida memiliki daya tahan yang lebih baik daripada minyak lemak lainnya sebab minyak ini tidak mengandung asam chaulmoogra atau asam hydrocarpus (Sunanto, 1993)

Berkala Teknik Vol.3 No. 1 Maret 2013

475

ISSN 2088 - 0804

Biji buah kepayang dapat dibuat pula sebagai bahan pengawet daging atau ikan sehingga tetap dalam keadaan segar. Masih banyak kegunaan tumbuhan ini misalnya kayunya dapat dipakai untuk batang korak api dan daunnya digunakan sebagai obat cacing (Irfansyah, 2006). Tidak menutup kemungkinan bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh tanaman kepayang memiliki nilai ekonomi tinggi dan laku untuk dieskpor keluar negeri, dengan demikian tanaman kepayang memiliki peluang yang sangat baik untuk menumbuhkan perekonomian negara kita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari kondisi optimal proses ekstraksi minyak biji kepayang dengan menggunakan pelarut n-heksan. Variabel yang digunakan adalah variasi berat bahan baku tanpa kecepatan putaran pengaduk, variasi berat bahan baku dengan kecepatan putaran pengaduk dan berat bahan baku dengan variasi kecepatan putaran pengaduk. Pengambilan minyak dari biji kepayang secara ekstraksi menggunakan pelarut nheksan dengan beberapa variasi variabel yang digunakan dengan hipotesa semakin lama waktu ekstraksi semakin banyak kadar minyak biji kepayang yang dihasilkan dan semakin cepat pengadukan minyak yang dihasilkan semakin banyak.

TINJAUAN PUSTAKA Biji Kepayang Buah kepayang ada yang berukuran besar dan ada yang kecil dan berambut halus berwarna cokelat yang rapat. Bentuk buah yang sudah tua adalah bulat telur atau ellipsoid. Buah kepayang yang berukuran besar dapat mencapai diameter 25 cm sedangkan yang berukuran kecil mempunyai diameter sekitar 10 cm (Sunanto, 1993). Buah kepayang mengandung biji yang jumlahnya banyak dan tersusun rapi pada poros buah seperti buah cempedak. Setiap biji buah terbalut daging buah berwarna kuning seperti biji buah durian. Buah yang berukuran besar mengandung biji yang jumlahnya dapat mencapai 30 biji sedangkan yang berukuran kecil mengandung sekitar 12 biji (Sunanto, 1993). Biji buah kepayang berkulit luar yang keras disebut tempurung atau cangkang. Tempurung biji kepayang berwana cokelat dengan garis-garis menonjol yang melingkar-lingkar. Biji buah kepayang mengandung inti biji (endosperm) berwarna putih dan keras dimana antara inti biji dengan tempurung dibatasi oleh selaput tipis berwarna cokelat (Sunanto, 1993). Komposisi bahan kimia yang terdapat dalam biji kepayang diantaranya vitamin C, ion besi, betakaroten, asam sianida (bersifat beracun, mudah menguap pada suhu 26 oC, bila terhirup binatang ternak dapat mengakibatkan kematian dan aman untuk pengawetan ikan), asam hidnokarpat, asam khaulmograt, asam glorat dan tanin yang dapat dimanfaatkan sebagai pengawet ikan.

Gambar 1. Biji kepayang yang sudah kering

Berkala Teknik Vol.3 No. 1 Maret 2013

476

ISSN 2088 - 0804

Minyak biji kepayang bisa diambil dari bahan aslinya dengan cara penekanan (pressing), distilasi uap ataupun dengan cara ekstraksi. Cara yang paling baik untuk mengambil minyak dari bahan yang berkadar minyak rendah adalah dengan cara ekstraksi dengan pelarut organik (Bailey, 1945). Pelarut ini harus mempunyai sifat mudah dipisahkan dari hasil ekstraksinya. Pelarut organik akan mengesktrak esensial oil, fixed oil, komponen flavor, pigmen dan minyak nabati dari bahan yang diekstrak. Setelah pelarut organik ini dihilangkan maka akan dihasilkan suatu campuran konsentrat yang disebut oleoresin. Pada dasarnya pelarut harus bersifat selektif karena terdapat bermacam-macam pelarut organik. Pelarut nheksan merupakan pelarut yang sering digunakan dalam ekstraksi dan mempunyai sifat-sifat yang baik sebagai pelarut minyak antara lain : 1. 2. 3.

Titik didih rendah, sehingga memudahkan pemisahan minyak dengan pelarut Kelarutan oleoresin yang tinggi dalam n-heksan Tidak beracun dan harganya murah

Ekstraksi Minyak Biji Kepahyang Pengambilan minyak dari biji kepayang pada umumnya dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan cara ekstraksi. Ekstraksi adalah proses pemisahan satu atau beberapa bahan/komponen dari suatu padatan atau cairan dengan menggunakan suatu pelarut sebagai pemisah, atau dengan kata lain pemisahan berdasarkan pada beda daya larut komponen-komponen terhadap pelarut (media pemisah) yang digunakan. Komponen yang akan diambil dari umpan disebut solut dan pelarut yang digunakan sebagai media pemisah disebut solven. Ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik karena komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut. Namun sering juga digunakan pada padatan yang larut karena efektivitasnya. (Lucas et al, 1949). Keuntungan dari metode ekstraksi yaitu : 1.

Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung. 2. Digunakan pelarut yang lebih sedikit 3. Pemanasannya dapat diatur. Secara garis besar proses ekstraksi meliputi beberapa tahap yaitu : 1.

2. 3.

Mencampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya saling berkontak, dalam hal ini terjadi perpindahan massa dengan cara difusi pada bidang antar muka bahan ekstraksi dan pelarut. Dengan demikian terjadi yang sebenarnya, yaitu pelarut ekstrak. Memisahkan larutan ekstrak dari rafinat, kebanyakan dengan cara penjernihan atau filtrasi. Mengisolasi ekstrak dari larutan ekstrak dan mendapatkan kembali pelarut, umumnya dilakukan dengan menguapkan pelarut.

Berkala Teknik Vol.3 No. 1 Maret 2013

477

ISSN 2088 - 0804

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi antara lain : 1.

2. 3. 4.

5.

Jenis pelarut : pemilihan pelarut merupakan faktor yang paling menentukan berhasilnya proses ekstraksi. Pelarut yang ideal harus memenuhi beberapa syarat antara lain selektif dalam melarutkan ekstrak yang diinginkan, mempunyai titik didih yang berbeda antara pelarut dan ekstrak agar dapat dipisahkan. Suhu : semakin tinggi suhu semakin kecil viskositasnya dan semakin besar kelarutan ekstrak dalam pelarut. Ukuran zat terlarut : semakin luas permukaan bahan maka semakin besar juga kontak antara bahan dengan pelarut dan semakin besar juga ekstrak yang dihasilkan. Waktu : semakin lama waktu ekstraksi maka semakin lama kontak antara bahan dan pelarut sehingga jumlah minyak yang terambil semakin besar, tetapi waktu ekstraksi mempunyai batas optimum sehingga penambahan waktu yang melampaui batas optimum tidak bermanfaat karena pada kondisi ini pelarut telah jenuh dengan solut. Perbandingan bahan dengan pelarut : semakin banyak pelarut yang digunakan maka kemampuan pelarut untuk melarutkan solute semakin besar. Pelarut mempunyai batas optimum untuk malarutkan solute, dimana pada kondisi ini jumlah solut yang terlarut sudah maksimal, sehingga penggunaan pelarut yang berlebihan sampai melewati batas optimum tidak efisien.

METODELOGI PENELITIAN Bahan dan Alat Bahan penelitian terdiri atas biji buah kepayang dan pelarut n-heksan dengan kadar 98% . Penelitian ini menggunakan ekstraktor soxhlet, dimana pelarut dipanaskan dalam labu didih sehingga menghasilkan uap kemudian masuk ke kondensor melalui pipa kecil dan keluar dalam fasa cair, selanjutnya pelarut masuk ke dalam selongsong berisi padatan. Pelarut akan membasahi sampel dan tertahan di dalam selongsong sampai tinggi pelarut dalam pipa sifon sama dengan tinggi pelarut di selongsong. Pelarut seluruhnya akan menggejorok masuk kembali ke dalam labu didih dan begitu seterusnya.

Gambar 2. Alat ekstraksi biji kepayang

Berkala Teknik Vol.3 No. 1 Maret 2013

478

ISSN 2088 - 0804

Prosedur Biji buah kepayang yang telah dikeringkan ditimbang dengan berat tertentu dan dimasukkan kedalam soxhlet diikuti dengan pelarut pada volume 300 ml kemudian dilakukan ekstraksi. Tiap selang satu jam diambil cuplikannya untuk pengambilan minyak tanpa kecepatan putaran pengaduk. Sedangkan untuk pengambilan minyak dengan menggunakan kecepatan putaran pengaduk, sampel diambil setiap 10 menit. Tahap selanjutnya setelah pengambilan sampel adalah proses distilasi, yaitu proses pemisahan minyak yang terlarut dengan pelarut. Untuk variabel berat bahan tanpa pengadukan, bahan yang sudah ditimbang dimasukkan kedalam soxhlet diikuti dengan pelarut 300 ml, kemudian dilakukan ekstraksi. Selang satu jam diambil sampel sampai mencapai kondisi optimal. Tahap selanjutnya setelah pengambilan sampel dilanjutkan dengan proses distilasi, yaitu proses pemisahan minyak yang terlarut dalam pelarut. Untuk variabel berat bahan dengan kecepatan putaran pengadukan tetap yaitu 150 rpm, ekstraksi dilakukan dengan proses yang sama tetapi waktu pengambilan sampel dilakukan selang waktu 10 menit. Begitu juga untuk variabel kecepatan putaran pengadukan. Kadar minyak biji kepayang ditentukan dengan perhitungan : Kadar minyak =

Berat minyak  100% Berat bahan

HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan ekstraksi dilakukan dengan berbagai macam variabel agar diketahui waktu tercapainya kondisi optimal. Adapun variabel-variabel tersebut adalah variabel berat bahan tanpa pengadukan, variabel berat bahan dengan kecepatan putaran pengaduk, variabel kecepatan putaran pengaduk. Proses Batch Tanpa Pengaduk Percobaan ekstraksi dilakukan dengan variabel berat bahan yaitu 20 gram, 30 gram, 40 gram, 50 gram, 60 gram dengan volume pelarut 300 ml. Hasil yang diperoleh tercantum pada Tabel 1 dan Gambar 3. Tabel 1. Hasil ekstraksi biji kepayang pada variabel berat bahan tanpa pengaduk No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Waktu (jam) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

20 g 42,01 52,02 59,41 63,52 66,64 68,01 69,18

30 g 37,01 46,01 52,72 57,33 61,46 64,87 68,00 69,21

Berkala Teknik Vol.3 No. 1 Maret 2013

Hasil minyak (%) 40 g 35,05 41,00 46,56 51,24 56,12 60,00 63,48 66,46 68,86 69,24

50 g 30,42 37,04 42,48 47,28 52,22 56,12 59,86 62,96 65,86 68,22 69,32

60 g 27,12 33,42 39,20 44,04 48,66 53,45 57,54 60,88 63,68 66,48 68,84 69,42

479

ISSN 2088 - 0804

Dari data penelitian yang diperoleh, berat minyak yang dihasilkan semakin besar berdasarkan banyaknya bahan yang digunakan. Kondisi optimal diperoleh dengan berat minyak rata-rata 69,27%. Waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi optimal pada keempat percobaan yang dilakukan berbeda-beda. Semakin banyak bahan yang digunakan dengan volume pelarut tetap 300 ml maka waktu ekstraksi untuk mencapai kondisi optimal semakin lama. Hal ini disebabkan kontak antara bahan dengan pelarut semakin sedikit sehingga waktu untuk memperoleh minyak yang terkandung antara variasi berat bahan dengan waktu ekstraksi tanpa kecepatan putaran pengaduk, data yang diperoleh dibuat grafik sebagai berikut: Grafik Hubungan Antara Waktu dengan Hasil MInyak 80

Hasil MInyak (%)

70 60 20 gram

50

30 gram

40

40 gram 30

50 gram

20

60 gram

10 0 0

2

4

6

8

10

12

14

Waktu (jam )

Gambar 3. Grafik hubungan hasil ekstraksi dan waktu pada variabel berat bahan tanpa kecepatan pengaduk

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa berat bahan yang optimum adalah 20 gram dengan hasil minyak yang diperoleh sebanyak 63,52% dengan waktu 4 jam. Proses Batch Dengan Kecepatan Putaran Pengaduk Variabel Berat Bahan Dengan Kecepatan Putaran Pengaduk Percobaan ekstraksi dilakukan pada variabel berat bahan, dilakukan pada volume tetap 300 ml dengan kecepatan putaran pengaduk 150 rpm. Hasil yang diperoleh tercantum pada Tabel 2 dan Gambar 4.

Berkala Teknik Vol.3 No. 1 Maret 2013

480

ISSN 2088 - 0804

Tabel 2. Hasil ekstraksi biji kepayang pada variabel bahan dengan kecepatan putaran pengaduk No

Waktu (menit) 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

20 gr 22,48 33,26 42,98 52,04 60,12 66,62 69,20

30 gr 20,16 31,05 40,32 49,54 57,89 64,27 69,15

Hasil minyak (%) 40 gr 18,76 28,66 37,51 46,35 53,71 59,37 65,62 69,19

50 gr 17,03 26,53 35,61 44,75 51,03 56,43 61,09 64,97 69,20

60 gr 16,83 25,22 34,03 41,52 47,03 52,30 57,02 61,43 65,93 69,20

Dari data penelitian yang diperoleh, berat minyak yang dihasilkan semakin banyak berdasarkan banyaknya bahan yang digunakan. Kondisi optimal diperoleh dengan berat minyak 69,19 %. Waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi optimal pada kelima percobaan yang dilakukan berbeda-beda. semakin banyak berat bahan yang digunakan waktu ekstraksi untuk mencapai kondisi optimal semakin lama. Hal ini disebabkan karena kontak antara bahan dan pelarut semakin sedikit sehingga waktu untuk memperoleh minyak yang terkandung dalam bahan juga lama. Untuk mengetahui lebih jelas hubungan antara variasi berat bahan dengan kecepatan puaran pengaduk, data yang diperoleh dibuat grafik sebagai berikut : Grafik Hubungan Antara Waktu dengan Hasil Minyak 80

Hasil Minyak (%)

70 60

20 gram

50

30 gram 40 gram

40

50 gram

30

60 gram

20 10 0 0

20

40

60

80

100

120

Waktu (m enit)

Gambar. 4 Grafik hubungan waktu dan hasil ekstraksi pada variabel berat bahan baku dengan kecepatan putaran pengaduk Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa berat yang optimum adalah 20 gram dengan hasil minyak yang diperoleh sebanyak 66,62 % dengan waktu 60 menit.

Berkala Teknik Vol.3 No. 1 Maret 2013

481

ISSN 2088 - 0804

Variabel Kecepatan Putaran Pengaduk Dengan Berat Bahan Ekstraksi dilakukan dengan variabel kecepatan putaran pengaduk 150 rpm, 200 rpm, 250 rpm, 300 rpm dan 350 rpm dengan berat bahan dan perlarut 20 gram/300 ml. Hasil ekstraksi dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 5. Tabel 3. Hasil ekstraksi biji kepayang pada variabel kecepatan putaran pengaduk dengan berat bahan No

Waktu (menit) 10 20 30 40 50 60 70

1 2 3 4 5 6 7

150 rpm 12,5 29,01 41,12 52,04 61,86 67,66 69,20

200 rpm 15,14 31,29 47,34 61,22 69,24

Hasil minyak (%) 250 rpm 300 rpm 17,53 20,20 34,43 38,44 49,88 53,59 63,21 66,67 69,22 69,23

350 rpm 23,17 41,62 56,36 69,18

Data yang diperoleh menunjukkan bahwa untuk mencapai kondisi optimal, ekstraksi dilakukan dengan menggunakan kecepatan putar pengaduk 350 rpm. Hal ini disebabkan karena kecepatan putaran pengaduk 350 rpm lebih besar dibanding dengan yang lain sehingga semakin cepat larutan (sampel) diaduk maka kontak antara bahan dengan pelarut semakin besar dan kadar minyak yang terambil juga semakin besar. Untuk mengetahui lebih jelas hubungan antara variasi kecepatan putaran pengaduk terhadap berat bahan dapat dilihat dari grafik dibawah ini: Grafik Hubungan Antara Waktu dengan Hasil Minyak 80

Hasil Minyak (%)

70 60

150 rpm

50

200 rpm

40

250 rpm

30

300 rpm

20

350 rpm

10 0 0

10

20

30

40

50

60

70

80

Waktu (m enit)

Gambar 5. Grafik hubungan waktu dan hasil minyak pada variabel kecepatan putaran pengaduk dengan berat bahan baku

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa kecepatan putar pengadukan untuk mencapai kondisi optimum adalah 300 rpm dengan hasil minyak yang diperoleh sebanyak 56,67% dengan waktu 40 menit. Pada Tabel 1 dan Tabel 3, hasil pada kondisi satu jam diperoleh

Berkala Teknik Vol.3 No. 1 Maret 2013

482

ISSN 2088 - 0804

persentase berat bahan tanpa kecepatan putaran pengaduk sebesar 42,01% sedangkan persentase berat bahan dengan menggunkan kecepatan putaran pengaduk sebesar 67,66%. Hasil dengan menggunakan kecepatan putaran pengaduk lebih besar. Hal ini disebabkan karena kontak antara bahan dengan pelarut lebih cepat. Data pada Tabel 3 menunjukakan kecepatan putaran pengaduk sampai 350 rpm karena pada kondisi diatas 350 rpm akan semakin berpengaruh terhadap warna minyak yang dihasilkan yaitu semakin pekat.

SIMPULAN Kondisi optimum untuk variabel berat bahan tanpa kecepatan putaran pengaduk dicapai pada berat bahan 20 gram sebesar 63,52% dalam waktu 4 jam. Pada variabel berat bahan dengan kecepatan putaran pengaduk 150 rpm hasil terbaik dicapai pada berat bahan 20 gram sebesar 66,62% dalam waktu 60 menit, sedangkan pada variabel kecepatan putaran pengaduk dicapai pada kecepatan 300 rpm dengan hasil sebesar 56,67% dalam waktu 40 menit.

SARAN Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan merubah waktu pengambilan minyak, mengganti jenis solven dan diikuti dengan proses pemurnian hasil karena pada penelitian ini minyak masih mengandung zat warna.

DAFTAR PUSTAKA Bailey, Alton Edward. 1945. Industrial Oil and Fat Product. Interscience Publishers, Inc. New York. Brown, George G. 1950. Unit Operations. Modern Asia Edition. John Wiley and Sons Inc. New York. Heyne, K.. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid III. Cet.I. Badan Litbang Departemen Kehutanan RI. Jakarta. Irfansyah M.I. Pangium edule Reinw. [email protected]. Lucas, Howard J., Pressman, David. 1949. Principles and Practice in Organic Chemistry. John Wiley and Sons, Inc. New York. Perry’s, R.H., 1984. Chemical Engineers Handbook. 6th ed. John Wiley and Sons, Inc. New York. Sudarmadji. 1984. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Sunanto, Hatta. 1992. Budidaya Pucung. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Berkala Teknik Vol.3 No. 1 Maret 2013

483

Jurnal Yuliani.pdf

Email : berkalateknik@yahoo.co.id. Berkala Teknik diterbitkan 2 (dua) kali setahun pada bulan Maret dan September. Redaksi menerima artikel dalam bidang ...

1MB Sizes 2 Downloads 260 Views

Recommend Documents

jurnal rosmiarti.pdf
No preview available. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. jurnal rosmiarti.pdf. jurnal rosmiarti.pdf.Missing:

Jurnal Konflik.pdf
En este estudio se propone un cuestionario breve en lengua española para medir conflicto. trabajo – familia, que tiene en cuenta las dos direcciones ...

jurnal filsafat.pdf
(1820-1903 M), dan Roger Bacon (1214-1294 M). 4. RASIONALISME. Rasionalisme adalah faham atau aliran yang berdasar rasio, ide-ide yang masuk. akal.

jurnal konduktometri.pdf
which coupled with PVC pipe as a host. For conductancy measurements, such electrode has been. connected with current source and electrical multimeter.

Jurnal database.pdf
Management System (DBMS), perangkat. keras komputer, media ... System definition. Cakupan dari sistem ... internal, membuat file basis data. kosong dan ...

jurnal bisma.pdf
Keywords: liquidity risk, risk management, stress testing, contingencyfunding pran -. I. PINDAHULUAN. Sebagai lembaga intermediasi keuangan,. f:?i*1n menghadapi berbagai ,t.ito u*f,u yoog. oapat. ,menyebabkan potensi kerugian apabila. nsrKo tersebut

Jurnal Psikologi.pdf
Biodata Penulis 159. Page 1 of 1. Jurnal Psikologi.pdf. Jurnal Psikologi.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying Jurnal Psikologi.pdf.

JURNAL INTERNASIONAL.pdf
12 students, teachers, and educational administrators, still need deeper understanding of. the new technology's application in K-12 education. In addition, this ...

jurnal softskill.pdf
Penulis menganalsis ketiga situs internet tersebut dengan alat penganalisa situs. internet, yaitu Similarweb dan Alexa. Penulis menggunakan dua alat analisa ...

Jurnal Akhwat.pdf
Page 3 of 106. 2 Akhwat. Versi E-Book Gratis. Daftar Isi Daftar Isi. Ibroh. 'Amrah bintu 'Abdirrahman. Hafshah bintu Sirin. Amanah menjaga 'Iffah. Konsultasi.

JURNAL NASIONAL.pdf
UNTUK MENGOPTIMALKAN INTERNALISASI PENDIDIKAN. AGAMA HINDU KELAS VIII SMP NEGERI 1 SINGARAJA. TAHUN AJARAN 2010/2011. Abstrak.

JURNAL INTERNASIONAL.pdf
... (through the internet-mail,. CD-ROMs, databases, videoconferencing); using process skills; aiding explanation of concepts; and. communicating ideas {power ...

Template Jurnal Handayani.pdf
Template Jurnal Handayani.pdf. Template Jurnal Handayani.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying Template Jurnal Handayani.pdf.

Format Jurnal Teknologi.pdf
Whoops! There was a problem loading more pages. Whoops! There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps.

Jurnal Alfi Rahman.pdf
Whoops! There was a problem loading more pages. Whoops! There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps.

JURNAL JUKU MALAYA.pdf
Pembinaan Kurikulum Tahun 1947. Perkembangan kurikulum tahun 1947 diberi nama Rentjana Pelajaran 1947. Perkembangan kurikulum pendidikan di.

jurnal calatorie-Spania.pdf
Then, Greece. After them, the Bulgarians. And finally, us. The Czechs introduced themselves and they gave us presents and pins with our names and flag on it. Page 3 of 19. jurnal calatorie-Spania.pdf. jurnal calatorie-Spania.pdf. Open. Extract. Open

JURNAL-DEWI SARTIKA.pdf
Untuk mengetahui keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya. 4. Untuk mengetahui daya tangkap anak. Page 3 of 31. JURNAL-DEWI SARTIKA.pdf.

jurnal budaya organisasi.pdf
Jun 15, 2016 - This research aims at analyzing the influence of job motivation, leadership, and corporate culture. toward employee job satisfaction, and their impact to the corporate performance. The proposed hypotheses: The job motivation have signi

template jurnal Gizi.pdf
Page 2 of 12. Whoops! There was a problem loading this page. Retrying... Whoops! There was a problem loading this page. Retrying... template jurnal Gizi.pdf. template jurnal Gizi.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying template

TEMPLATE JURNAL SELAT.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. TEMPLATE ...

jurnal calatorie Grecia.pdf
the airport 'Eleftherios. Venizelos' of Athens. We took the airplane at 15:00 and 2. hours later we arrived in Vienna. After 3 hours of delay we started the final ...

TIM JURNAL EKOBIS.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. TIM JURNAL ...

JURNAL-2.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. JURNAL-2.pdf.