Laboratorium BLUPPB Karawang 1 Technical Guidance
Pengujian Amonium Nitrogen (NH4-N) Menggunakan Compact Photometer PF-12 Suatu laboratorium membutuhkan peralatan dan metode uji cadangan jika alat dan metode uji reguler mereka mengalami “kendala”. Kendala bisa berupa kerusakan alat, habisnya bahan dan reagen ataupun keterbatasan mobilitas seperti pada kegiatan monitoring dan survei yang membutuhkan alat-alat portable.
P
ada pengujian nitrogen amonium (NH4-N) di Lab BLUPPB Karawang, secara reguler dilakukan dengan metode phenate yang mengacu pada SNI. Dengan metode ini dibutuhkan reagen fenol, natrium nitroprusida dan oksidator. Reagen oksidator merupakan campuran antara larutan NaOCl dan larutan alkalin dengan perbandingan 1:5. Untuk pembacaan absorbansi minimal dibutuhkan spektrometer sinar tampak, Perkin Elmer Lambda 25, yang bisa beroperasi pada panjang gelombang 640 nm. Metode ini akurat untuk rentang nilai NH4-N antara 0,02-0,90 mg/l atau setara 1,4-64,3 µM. Kurva kalibrasi pada rentang tersebut linier dengan nilai R2 sebesar 0,9991 (gambar1).
Kurva standar NH4-N
Absorbance
0,8
y = 0,8056x + 0,0023 R² = 0,9991
0,6 0,4 0,2 0,0 0,0
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0
[NH4-N] (mg/l) Gambar 1. Kurva kalibrasi metode uji NH4-N di laboratorium BLUPPB (Dwiono, 2014)
Pada kegiatan survei lapangan, metode uji seperti yang dilaksanakan di laboratorium sulit untuk dilaksanakan. Sesuai pengalaman personel, hal ini dikarenakan terutama karena sulitnya membawa spektrometer ke lapangan. Untuk itu sebagai alternatif, personel penguji dapat menggunakan Macherey Nagel Compact Photometer PF-12 (PF-12) untuk menggantikan Spektrometer yaitu pada tahap pembacaan absorbansi. Alat ini cukup mudah dibawa dan mempunyai pilihan filter panjang gelombang sekitar 640 nm yaitu 620 nm tepatnya.
Gambar 2. Compact Photometer PF-12
Prosedur pengujian NH4-N menggunakan compact photometer PF-12 Perbedaan metode terletak pada alat pembaca dan standar yang digunakan, sedangkan tahap preparasi sampel dilakukan sama persis dengan prosedur di laboratorium menggunakan spektrometer. Masukkan 5 ml sampel yang telah disaring ke dalam tabung reaksi. Tambahkan berturut-turut 4 tetes larutan fenol, 4 tetes larutan natrium nitroprusida dan 0,5 ml larutan oksidator lalu ditutup dan dikocok selama 30 detik. Lakukan prosedur yang sama terhadap blanko reagen (akuades), dan standar 0,90 mg/l NH4-N. Setelah 60 menit lakukan pembacaan dengan PF-12 dengan prosedur sebagai berikut: (1) nyalakan alat, (2) tekan tombol Esc, (3) tekan tombol , (4) pilih mode Basic Functions, (5) pilih mode 902 Standard, (6) pilih filter 620 nm, (7) masukkan nilai konsentrasi/conc. 0,90 (mg/l NH4-N), (8) pada perintah measure blank, masukkan blanko reagen ke dalam tabung MN (tabung gelas Macherey Nagel) lalu masukkan pada kompartemen dan tekan Z, (9) pada perintah measure standard, masukkan larutan standar 0,90 mg/l NH4-N ke dalam tabung MN lalu masukkan pada kompartemen dan tekan M, alat siap digunakan menguji sampel. Jadi metode pengukurannya merupakan metode perbandingan langsung, kurva standar dianggap linier dengan memotong titik 0 dan titik 0,90 mg/l NH4-N. Untuk sampel yang relatif keruh meski telah disaring, siapkan sampel tanpa reagen sebagai larutan blanko (zeroing), untuk sampel yang relatif jernih langsung ke nomor 2. (1) lakukan zeroing dengan pengukuran larutan blanko dan tekan tombol Z, (2) masukkan sampel lalu tekan tombol M, (3) baca nilai konsentrasi yang tampil pada layar. Hasil perbandingan untuk kedua metode terlihat pada tabel 1 di bawah ini. Terlihat bahwa selisih nilai antara keduanya tidak lebih dari 0,05 mg/l NH4-N. Tabel 1. Perbandingan hasil pengujian tambak L. vannamei Sample # A B C D E F G
PF12 0,4 0,0 0,6 0,0 0,3 0,6 0,0
NH4-N mg/l Lambda25 0,35 0,00 0,62 0,04 0,34 0,63 0,00
Delta 0,05 0,00 -0,02 -0,04 -0,04 -0,03 0,00
©adwiono 2014