PEMERINTAH KOTA GORONTALO

PERATURAN DAERAH NOMOR 03 TANGGAL 10 NOVEMBER 2014

R PJ M D

( RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH )

KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA GORONTALO, Menimbang : a. bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan, dalam kurun waktu masa baktinya selama 5 Tahun, Walikota Gorontalo selaku Pemerintah Kota Gorontalo wajib menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah berdasarkan visi, misi, kebijakan dan program Walikota Gorontalo; b. bahwa dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 yang digunakan

sebagai

pemerintah

daerah

untuk

mewujudkan

acuan dalam

pelaksanaan melaksanakan

kesejahteraan

dan

tugas

pokok

pembangunan kemakmuran

masyarakat secara bertahap dan berkesinambungan; c.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan

huruf b perlu membentuk Peraturan

Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Gorontalo Tahun 2014 - 2019; Mengingat

: 1. Undang-Undang Pembentukan (Lembaran

Nomor

29

Daerah-daerah

Negara

Republik

Tahun Tingkat Indonesia

II

1959

tentang

di

Sulawesi

Tahun

1959

Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

-22. Undang-Undang

Nomor

38

Tahun

2000

tentang

Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 258, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang

Nomor

Perbendaharaan

Negara

Indonesia

1

Tahun

2004

(Lembaran

Negara

tentang Republik

Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan

Pertangunggjawaban

(Lembaran

Negara

Republik

Keuangan

Indonesia

Tahun

Negara 2004

Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan

Republik Indonesia

Nasional

(Lembaran

Negara

Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara

Pemerintah

Pusat

dan

Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2007

Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 9. Undang-Undang

Nomor

23

Tahun

2014

tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

-310. Peraturan Rencana

Pemerintah Kerja

Nomor

Pemerintah

20

Tahun

(Lembaran

2004

Negara

tentang Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405); 11. Peraturan

Pemerintah

Nomor

58

Tahun

2005

tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan

Pemerintah

Nomor

65

Tahun

2005

tentang

Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Pertanggungjawaban

Kepala

Daerah

Kepada

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah daerah Kepada Masyarakat (Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Tahun

2007

Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 14. Peraturan

Pemerintah

Pembagian

Urusan

Pemerintah

Daerah

Kabupaten/Kota Tahun

2007

Nomor

38

Tahun

Pemerintahan Provinsi

(Lembaran

Nomor

82,

dan

antara

2007

Pemerintah,

Pemerintahan

Negara Tambahan

tentang

Republik

Daerah

Indonesia

Lembaran

Negara

Republik Indonesia Nomor 4737); 15. Peraturan Pengelolaan

Pemerintah Uang

Nomor

39

Tahun

Negara/Daerah

2007

tentang

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 16. Peraturan

Pemerintah

Nomor

41

Tahun

2007

tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

-417. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 18. Peraturan

Pemerintah

Nomor

8

Tahun

2008

tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan

Daerah

(Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang

Pedoman

Pengelolaan

Keuangan

Daerah

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahun

Pelaksanaan 2008

Pengendalian

Peraturan

tentang Dan

Tahapan, Evaluasi

Pemerintah Tatacara

Nomor

8

Penyusunan,

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Daerah; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 24. Peraturan Daerah

Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2011 Nomor 04, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 02); 25. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perencanaan Pembangunan Berbasis Masyarakat (Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kota Gorontalo Nomor 10 Seri E); 26. Peraturan

Daerah

Nomor

3

Tahun

2002

Tentang

Transparansi Penyelenggaraan Pemerintahan Kota Gorontalo

-5(Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota Gorontalo Nomor 11 Seri E); 27. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2002 Tentang Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan

Daerah

Kota

Gorontalo

(Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2002 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kota Gorontalo Nomor 12 Seri E); 28. Peraturan Daerah Nomor 40 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Gorontalo Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2011 Nomor 40, Tambahan Lembaran Daerah Kota Gorontalo Nomor 168); 29. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2008-2027 (Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah

Kota Gorontalo

Nomor 102

Seri E); 30. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2002 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah

Kota Gorontalo

Nomor 107

Seri E); 31. Peraturan Daerah Nomor 40 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Gorontalo Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2011 Nomor 40, Tambahan Lembaran Daerah Kota Gorontalo Nomor 168); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA GORONTALO dan WALIKOTA GORONTALO MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH

TAHUN 2014 - 2019

DAERAH

KOTA

GORONTALO

-6BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1.

Daerah adalah Kota Gorontalo.

2.

Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat Daerah sebagai unsur Penyelengara Pemerintahan Daerah.

3.

Kepala Daerah adalah Walikota Gorontalo.

4.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Kota Gorontalo sebagai unsur

penyelenggara Pemerintah Daerah. 5.

Sekretaris adalah Sekretaris Daerah Kota Gorontalo.

6.

Pejabat adalah Pejabat yang diberi tugas tertentu sesuai ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

7.

Rencana

Pembangunan

Jangka

Menengah

Daerah

Kota

Gorontalo

Tahun 2014 – 2019 yang selanjutnya disebut RPJMD Kota Gorontalo adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah periode 5 (lima) tahunan terhitung sejak tahun 2014 sampai dengan 2019. 8.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2014 – 2019 yang selanjutnya disebut Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

9.

Rencana

Pembangunan

Tahunan

Daerah,

yang

selanjutnya

disebut

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 10. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD), adalah dokumen perencanan Satuan Kerja Pemerintah Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 11. Satuan Kerja daerah adalah Organisasi/Lembaga pemerintah daerah yang bertanggung jawab kepada kepala daerah dan membantu Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas, Badan, Kantor dan Bagian pada lingkungan Sekretariat Daerah.

-7BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 adalah dokumen perencanaan pembangunan untuk kurun waktu 5 (lima) tahun yang menjadi pedoman bagi seluruh komponen daerah (pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan lain-lain dalam mewujudkan cita-cita masyarakat Kota Gorontalo sesuai visi, misi dan program pembangunan dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih sehingga seluruh upaya dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya didalam satu pola sikap dan pola tindak.

Pasal 3 Tujuan Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 adalah : a.

Merumuskan gambaran umum kondisi daerah sebagai dasar perumusan permasalahan dan isu strategis daerah, sebagai dasar prioritas penangan pembangunan daerah 5 (lima) tahun kedepan.

b.

Merumuskan gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan sebagai dasar penentuan kemampuan kapasitas pendanaan 5 (lima) tahun kedepan.

c.

Menerjemahkan visi dan misi Kepala Daerah ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah tahun 2014 sampai dengan tahun 2019, yang disertai dengan program prioritas oleh masing-masing SKPD tahun 2015 sampai

dengan

tahun

2018

dengan

berpedoman

pada

Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2008-2027. d.

Menetapkan berbagai program prioritas yang disertai dengan indikasi pagu anggaran dan target indikator daerah yang akan dilaksanakan pada Tahun 2014-2019.

e.

Menetapkan Daerah

indikator

sebagai

dasar

periode 2014-2019.

kinerja

SKPD

penilaian

dan

indikator

keberhasialan

kinerja

Kepala

pemerintah

daerah

-8BAB III RUANG LINGKUP Pasal 4 Rencana

Pembangunan

Jangka

Menengah

Daerah

Kota

Gorontalo

merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Walikota Gorontalo periode 2014 – 2019. BAB IV SISTEMATIKA Pasal 5 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Gorontalo (RPJMD) Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 disusun dengan sistimatika sebagai berikut : BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB III

GAMBARAN

PENGELOLAAN

KEUANGAN

DAERAH

SERTA

KERANGKA PENDANAAN BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB V

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII INDIKASI

RENCANA

PROGRAM

PRIORITAS

DAN

KEBUTUHAN

PENDANAAN BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB X

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB XI

PENUTUP Pasal 6

Uraian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 sebagaimana dimaksud dalam pasal 5, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Daerah ini.

Peraturan

-9BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 6 Peraturan Daerah ini mulai berlaku tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Gorontalo.

LEMBARAN DAERAH KOTA GORONTALO TAHUN 2014 NOMOR 03

NOREG PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO : (1/2014)

1 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA GORONTALO TAHUN 2014 – 2019

I.

PENJELASAN UMUM Bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka dalam kurun waktu masa baktinya selama 5 Tahun, Walikota Gorontalo selaku Pemerintah Kota Gorontalo wajib menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah berdasarkan visi, misi, kebijakan dan program Walikota Gorontalo; Bahwa

dokumen

Rencana

Pembangunan

Jangka

Menengah

Daerah (RPJMD) Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan tugas pokok pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara bertahap dan berkesinambungan. Berdasarkan pertimbangan diatas maka Pemerintah Daerah perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Gorontalo Tahun 2014 – 2019. II.

PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup Jelas Pasal 2 Cukup Jelas Pasal 3 Cukup Jelas Pasal 4 Cukup Jelas Pasal 5 Cukup Jelas

2 Pasal 6 Cukup Jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA GORONTALO TAHUN 2014 NOMOR 03

DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................ I-1 1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................... I -1 1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN .................................................................................... I-3 1.3 HUBUNGAN RPJMD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA .............................. I-5 1.4 SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD .................................................................................. I-8 1.5 MAKSUD DAN TUJUAN ............................................................................................. I-10

BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH .............................................. II-1 1. ASPEK GEOGRAFI & DEMOGRAFI ............................................................... II-1 1.1 KONDISI GEOGRAFIS ................................................................................................ II-1 1.2 KONDISI DEMOGRAFIS ........................................................................................... II-12 1.3 KONDISI SUMBER DAYA ALAM............................................................................... II-16 2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ................................................ II-17 2.1 FOKUS KESEJAHTERAAN & PEMERATAAN EKONOMI.............................................. II-17 2.2 FOKUS KESEJAHTERAAN SOSIAL ............................................................................ II-26 2.3 FOKUS SENI BUDAYA & OLAH RAGA ...................................................................... II-38 3. ASPEK PELAYANAN UMUM .......................................................................... II-39 3.1 FOKUS LAYANAN URUSAN WAJIB .......................................................................... II-39 3.2 FOKUS LAYANAN URUSAN PILIHAN ..................................................................... II-105 4. ASPEK DAYA SAING DAERAH .................................................................... II-114 4.1 FOKUS KEMAMPUAN EKONOMI DAERAH .............................................................. II-114 4.2 FOKUS WILAYAH / INFRASTRUKTUR .................................................................... II-115 4.3 FOKUS IKLIM BERINVESTASI ................................................................................ II-120 4.4 FOKUS SUMBER DAYA MANUSIA .......................................................................... II-122

BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN ...................................................... III-1 3.1 KINERJA KEUANGAN TAHUN 2008-2013 ................................................................ III-5 3.2 KEBIJAKAN BELANJA DAERAH 2008-2013 ............................................................ III-21 3.3 KERANGKA PENDANAAN ...................................................................................... III-28

BAB IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ............................................................IV-1 4.1 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN ........................................................................... IV-1 4.2 ISU-ISU STRATEGIS ............................................................................................... IV-10

BAB V : VISI, MISI, TUJUAN & SASARAN ........................................................... V-1 A. VISI PEMBANGUNAN ................................................................................................. V-1 B. MISI PEMBANGUNAN ................................................................................................. V-3 C. TUJUAN PEMBANGUNAN ........................................................................................... V-4 D. SASARAN PEMBANGUNAN ........................................................................................ V-5 E. KETERKAITAN ANTARA VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN .............. V-7 F. PROGRAM PRIORITAS WALIKOTA GORONTALO & WAKIL WALIKOTA GORONTALO .. V-10

BAB VI : STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN ........................................................VI-1

BAB VII : KEBIJAKAN UMUM & PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ................................................................ VII-1 7.1 KEBIJAKAN UMUM & PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL ................................. VII-1 7.2 KEBIJAKAN UMUM & PROGRAM PEMBANGUNAN PROVINSI .................................. VII-2 7.3 KEBIJAKAN UMUM & PROGRAM PEMBANGUNAN KOTA GORONTALO .................... VII-3

BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN ...................................... VIII-1

BAB IX : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ................................IX-1

BAB X : PEDOMAN TRANSISI & KAIDAH PELAKSANAAN ........................... X-1 A. PEDOMAN TRANSISI .................................................................................................. X-1 B. KAIDAH PELAKSANAAN ............................................................................................ X-6

BAB XI : PENUTUP....................................................................................................XI-1

LAMPIRAN.........................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1 BAGAN HUBUNGAN RPJMD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAIN ......................................... I-8 GAMBAR 2.1 PETA ADMINISTRASI KOTA GORONTALO ............................................................................................... II-3 GAMBAR 2.2 PETA JENIS TANAH KOTA GORONTALO .................................................................................................. II-5 GAMBAR 2.3 PETA TOPOGRAFI KOTA GORONTALO ..................................................................................................... II-8 GAMBAR 2.4 PETA HIDROGEOLOGI KOTA GORONTALO ............................................................................................. II-10 GAMBAR 2.5 KERANGKA PEMIKIRAN PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA ................................................. II-16 GAMBAR 2.6 PERKEMBANGAN TINGKAT PDRB PER KAPITA TAHUN 2009-2013 .................................................... II-23 GAMBAR 2.7 NILAI GINI RASIO KOTA GORONTALO TAHUN 2011-2012 .................................................................... II-24 GAMBAR 2.8 RENCANA LAYOUT TERMINAL BARU DUNGINGI ................................................................................. II-71 GAMBAR 2.9 PETA LOKASI PANGKALAN BENTOR KOTA GORONTALO .................................................................. II-74 GAMBAR 3.1 KERANGKA HUBUNGAN ANTARA KEBIJAKAN APBD DENGAN RKPD DAN RPJMD ..................... III-2 GAMBAR 3.2 KERANGKA HUBUNGAN ANTARA STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ............................................ III-3

DAFTAR GRAFIK GRAFIK 2.1 KURVA LORENZ KOTA GORONTALO TAHUN 2011-2012 ....................................................................... II-24 GRAFIK 2.2 PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA GORONTALO TAHUN 2001-2012 .................................................... II-25 GRAFIK 2.3 PERKEMBANGAN IPM KOTA GORONTALO TAHUN 2008-2012 ............................................................. II-26 GRAFIK 2.4 KECENDERUNGAN ANGKA KEMATIAN BAYI TAHUN 2008-2013 ........................................................ II-32 GRAFIK 2.5 KECENDERUNGAN ANGKA KEMATIAN BALITA TAHUN 2008-2013 ................................................... II-33 GRAFIK 2.6 KECENDERUNGAN ANGKA KEMATIAN IBU TAHUN 2008-2013 ........................................................... II-34 GRAFIK 2.7 KECENDERUNGAN PERSENTASE BAYI BERAT LAHIR RENDAH TAHUN 2008-2013........................ II-35 GRAFIK 2.8 KECENDERUNGAN PREVALENSI GIZI KURANG TAHUN 2008-2013 .................................................... II-35 GRAFIK 2.9 KECENDERUNGAN PREVALENSI GIZI BURUK TAHUN 2008-2013 ....................................................... II-36 GRAFIK 2.9 PETA LOKASI PANGKALAN BENTOR KOTA GORONTALO ................................................................... II-74 GRAFIK 2.10 KECENDERUNGAN CAKUPAN KB AKTIF TAHUN 2008-2013 ................................................................. II-86 GRAFIK 2.11 JUMLAH PRODUK HUKUM KOTA GORONTALO TAHUN 2008-2013 ..................................................... II-97 GRAFIK 2.12 PNS PENERIMA TPP KOTA GORONTALO TAHUN 2008-2013 .................................................................. II-99 GRAFIK 2.13 LSM AKTIF KOTA GORONTALO TAHUN 2008-2013 ................................................................................. II-103

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1

DAFTAR WILAYAH ADMINISTRASI KECAMATAN DAN KELURAHAN ......................................... II-2

TABEL 2.2

SEBARAN JENIS TANAH BERDASARKAN KECAMATAN .................................................................. II-6

TABEL 2.3

SEBARAN KELAS LERENG BERDASARKAN KECAMATAN .............................................................. II-7

TABEL 2.4

KAWASAN HIDROGEOLOGI BERDASARKAN KECAMATAN ........................................................... II-11

TABEL 2.5

PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK KOTA GORONTALO 2008-2013 ....................................... II-12

TABEL 2.6

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN SEX-RATIO .............................................. II-12

TABEL 2.7

KEADAAN PENDUDUK MENURUT UMUR TAHUN 2010-2013 ........................................................... II-13

TABEL 2.8

JUMLAH PENDUDUK, KK DAN RATA-RATA ANGGOTA KELUARGA ............................................ II-14

TABEL 2.9

LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA GORONTALO .................................................................. II-14

TABEL 2.10

PERTUMBUHAN PENDUDUK PER KECAMATAN ................................................................................ II-15

TABEL 2.11

KEPADATAN PENDUDUK KOTA GORONTALO ................................................................................... II-15

TABEL 2.12

NILAI DAN KONTRIBUSI SEKTOR DALAM PDRB ............................................................................... II-19

TABEL 2.13

NILAI DAN KONTRIBUSI SEKTOR DALAM PDRB ............................................................................... II-20

TABEL 2.14

PERKEMBANGAN KONTRIBUSI SEKTOR DALAM PDRB .................................................................. II-21

TABEL 2.15

PERTUMBUHAN KONTRIBUSI SEKTOR DAN PDRB ........................................................................... II-21

TABEL 2.16

NILAI INFLASI RATA-RATA TAHUN 2008-2013 .................................................................................... II-22

TABEL 2.17

PDRB PER KAPITA ..................................................................................................................................... II-23

TABEL 2.18

KEMISKINAN KOTA GORONTALO TAHUN 2010-2013 ........................................................................ II-26

TABEL 2.19

KOMPONEN PENYUSUN IPM KOTA GORONTALO TAHUN 2012...................................................... II-27

TABEL 2.20

ANGKA USIA HARAPAN HIDUP TAHUN 2008-2012 ............................................................................. II-27

TABEL 2.21

PERKEMBANGAN ANGKA MELEK HURUF TAHUN 2008-2013 ......................................................... II-28

TABEL 2.22

ANGKA MELEK HURUF MENURUT KECAMATAN ............................................................................. II-28

TABEL 2.23

KOMPONEN PENYUSUN IPM PROVINSI GORONTALO TAHUN 2012 .............................................. II-29

TABEL 2.24

PENGELUARAN PER KAPITA TAHUN 2008-2012 ................................................................................. II-30

TABEL 2.25

PERKEMBANGAN ANGKA PARTISIPASI MURNI TAHUN 2008-2013................................................ II-30

TABEL 2.26

PERKEMBANGAN ANGKA PARTISIPASI KASAR TAHUN 2008-2013 ............................................... II-31

TABEL 2.27

PMKS YANG DITANGANI DI KOTA GORONTALO TAHUN 2008-2012 ............................................. II-31

TABEL 2.28

GIZI KURANG DI KOTA GORONTALO TAHUN 2013 ........................................................................... II-36

TABEL 2.29

GIZI BURUK DI KOTA GORONTALO TAHUN 2013 .............................................................................. II-37

TABEL 2.30

JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2013 ..................................................................................................... II-38

TABEL 2.31

JUMLAH ORGANISASI KEPEMUDAAN DAN KLUB OLAH RAGA .................................................... II-39

TABEL 2.32

PERKEMBANGAN ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH ........................................................................... II-40

TABEL 2.33

RASIO KETERSEDIAAN GEDUNG SEKOLAH ....................................................................................... II-41

TABEL 2.34

JUMLAH GURU DAN MURID KOTA GORONTALO .............................................................................. II-41

TABEL 2.35

JUMLAH POSYANDU DAN BALITA ........................................................................................................ II-42

TABEL 2.36

KONDISI SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN ........................................................................... II-43

TABEL 2.37

JUMLAH RUMAH SAKIT ........................................................................................................................... II-44

TABEL 2.38

KETERSEDIAAN TENAGA DOKTER ....................................................................................................... II-44

TABEL 2.39

POLA PENYAKIT DI KOTA GORONTALO.............................................................................................. II-45

TABEL 2.40

KUNJUNGAN PASIEN SELANG TAHUN 2008-2013............................................................................... II-46

TABEL 2.41

TABEL DATA PASIEN ................................................................................................................................ II-46

TABEL 2.42

TINGKAT PELAYANAN JAMKESMAN KOTA GORONTALO.............................................................. II-47

TABEL 2.43

PERKEMBANGAN PANJANG JALAN MENURUT STATUS ................................................................. II-48

TABEL 2.44

PERKEMBANGAN PANJANG JALAN MENURUT KONDISI ................................................................ II-50

TABEL 2.45

DATA KONDISI JARINGAN IRIGASI KOTA GORONTALO ................................................................. II-51

TABEL 2.46

RASIO JARINGAN IRIGASI TAHUN 2013................................................................................................ II-51

TABEL 2.47

DATA JARINGAN IRIGASI PER KECAMATAN ...................................................................................... II-51

TABEL 2.48

KINERJA PENANGANAN SALURAN DRAINASE SKALA KOTA ........................................................ II-52

TABEL 2.49

PELAYANAN AIR BERSIH DI KOTA GORONTALO PER KECAMATAN ........................................... II-53

TABEL 2.50

PERKEMBANGAN SARANA DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH .......................................................... II-53

TABEL 2.51

DATA SANITASI PERMUKIMAN PER KECAMATAN ........................................................................... II-54

TABEL 2.52

KINERJA PENYEDIAAN SANITASI (MCK) PERKOTAAN .................................................................... II-55

TABEL 2.53

KINERJA PENYEDIAAN SALURAN DRAINASE PERKOTAAN ........................................................... II-55

TABEL 2.54

PERSENTASE RUMAH TINGGAL BERSANITASI .................................................................................. II-56

TABEL 2.55

DATA KINERJA PENANGANAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI ........................................................ II-56

TABEL 2.56

DATA SEBARAN KAWASAN KUMUH KOTA GORONTALO .............................................................. II-57

TABEL 2.57

RASIO BANGUNAN BER-IMB .................................................................................................................. II-65

TABEL 2.58

KONDISI RUANG TERBUKA HIJAU EKSISTING................................................................................... II-66

TABEL 2.59

PERKEMBANGAN TAMAN KOTA DAN LAMPU JALAN ..................................................................... II-67

TABEL 2.60

DATA KENDARAAN AKAP DAN AKDP ................................................................................................. II-69

TABEL 2.61

RASIO IZIN TRAYEK.................................................................................................................................. II-70

TABEL 2.62

JUMLAH PENUMPANG ANGKUTAN UMUM DAN TERMINAL .......................................................... II-70

TABEL 2.63

JUMLAH KENDARAAN YANG LULUS UJI KIR ..................................................................................... II-71

TABEL 2.64

PERTUMBUHAN KENDARAAN DI KOTA GORONTALO..................................................................... II-72

TABEL 2.65

BANYAKNYA KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA..................................................... II-72

TABEL 2.66

JUMLAH BENTOR PER KECAMATAN .................................................................................................... II-73

TABEL 2.67

KORIDOR LAYANAN TRANS HULONTHALANGI ................................................................................ II-74

TABEL 2.68

DATA RUAS JALAN YANG DIMANFAATKAN SEBAGAI TEMPAT PARKIR ................................... II-75

TABEL 2.69

JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA GORONTALO ...................................................... II-76

TABEL 2.70

JUMLAH RAMBU LALU LINTAS YANG TERPASANG......................................................................... II-77

TABEL 2.71

KONDISI RAMBU LALU LINTAS ............................................................................................................. II-77

TABEL 2.72

DATA PRODUKSI ANGKUTAN DAN KEGIATAN OPERASIONAL PELABUHAN ............................ II-78

TABEL 2.73

ARUS KAPAL PELABUHAN LAUT GORONTALO ................................................................................. II-78

TABEL 2.74

ARUS BARANG PELABUHAN LAUT GORONTALO ............................................................................. II-79

TABEL 2.75

ARUS PENUMPANG PELABUHAN LAUT GORONTALO ..................................................................... II-79

TABEL 2.76

DATA KONDISI DAN KAPASITAS ANGKUT SAMPAH ........................................................................ II-80

TABEL 2.77

VOLUME SAMPAH YANG TERANGKUT KE TPA ................................................................................. II-80

TABEL 2.78

DATA PERMINTAAN PENYEDOTAN TANGKI SEPTIK ....................................................................... II-81

TABEL 2.79

KAJIAN LINGKUNGAN DI KOTA GORONTALO ................................................................................... II-82

TABEL 2.80

INDIKATOR KEPENDUDUKAN KOTA GORONTALO .......................................................................... II-83

TABEL 2.81

ANGGOTA DPRD KOTA GORONTALO ................................................................................................... II-84

TABEL 2.82

PEJABAT KOTA GORONTALO ................................................................................................................. II-84

TABEL 2.83

JUMLAH PUS DI KOTA GORONTALO .................................................................................................... II-85

TABEL 2.84

CAPAIAN INDIKATOR PEMBANGUNAN URUSAN SOSIAL ............................................................... II-87

TABEL 2.85

KONDISI KETENAGAKERJAAN KOTA GORONTALO ......................................................................... II-87

TABEL 2.86

URUSAN KETENAGAKERJAAN KOTA GORONTALO ......................................................................... II-88

TABEL 2.87

PERKEMBANGAN KOPERASI DI KOTA GORONTALO ....................................................................... II-89

TABEL 2.88

PERKEMBANGAN UKM DI KOTA GORONTALO ................................................................................. II-89

TABEL 2.89

PERKEMBANGAN UMKM MENURUT SEKTOR USAHA ..................................................................... II-89

TABEL 2.90

JUMLAH UNIT USAHA, NILAI INVESTASI DAN TENAGA KERJA .................................................... II-91

TABEL 2.91

LAMA PROSES PERIZINAN USAHA DI KOTA GORONTALO ............................................................. II-92

TABEL 2.92

JUMLAH RETRIBUSI DAERAH YANG MENDUKUNG IKLIM INVESTASI ....................................... II-93

TABEL 2.93

JUMLAH ORGANISASI KEPEMUDAAN DAN KLUB OLAH RAGA .................................................... II-94

TABEL 2.94

ANGKA KRIMINALITAS KOTA GORONTALO ...................................................................................... II-97

TABEL 2.95

JUMLAH PENERTIBAN MIRAS TAHUN 2008-2013 ............................................................................... II-97

TABEL 2.96

KELOMPOK TANI PENERIMA DANA PENGUATAN MODAL ............................................................. II-101

TABEL 2.97

DATA KEBERADAAN PENYULUH KOTA GORONTALO .................................................................... II-101

TABEL 2.98

PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN PRODUKTIFITAS IKAN ............................................................. II-106

TABEL 2.99

PERKEMBANGAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA .................................. II-107

TABEL 2.100 DATA PRODUKTIFITAS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA............................................. II-107 TABEL 2.101 LUAS LAHAN KRITIS DAN HUTAN RAKYAT ....................................................................................... II-108 TABEL 2.102 PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN .................................................................. II-108 TABEL 2.103 JUMLAH OBJEK WISATA PER KECAMATAN ....................................................................................... II-109 TABEL 2.104 PERKEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA GORONTALO .................................................................. II-109 TABEL 2.105 JUMLAH HOTEL DAN PENGINAPAN DI KOTA GORONTALO ........................................................... II-110 TABEL 2.106 PERKEMBANGAN INDUSTRI SELANG TAHUN 2008-2013 ................................................................. II-112 TABEL 2.107 DATA PERKEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA...................................................................... II-113 TABEL 2.108 KELOMPOK INDUSTRI DI KOTA GORONTALO ................................................................................... II-113 TABEL 2.109 RASIO PANJANG JALAN PER JUMLAH KENDARAAN ........................................................................ II-116 TABEL 2.110 JUMLAH ORANG/BARANG YANG TERANGKUT DI ANGKUTAN UMUM ....................................... II-116 TABEL 2.111 JUMLAH ORANG/BARANG YANG TERANGKUT DI ANGKUTAN UMUM ....................................... II-116 TABEL 2.112 DATA KEJADIAN BENCANA DI KOTA GORONTALO ......................................................................... II-117 TABEL 2.113 DATA LOKASI EVAKUASI BENCANA BANJIR ..................................................................................... II-118 TABEL 2.114 PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG MENGGUNAKAN AIR BERSIH.......................................... II-118 TABEL 2.115 PRAKIRAAN KEBUTUHAN BEBAN TENAGA LISTRIK KOTA GORONTALO.................................. II-119 TABEL 2.116 PEMAKAIAN LISTRIK KOTA GORONTALO .......................................................................................... II-120 TABEL 2.117 SURAT IZIN USAHA YANG DITERBITKAN DI KOTA GORONTALO ................................................ II-120 TABEL 2.118 BANYAKNYA SIUP MENURUT GOLONGAN USAHA PER KECAMATAN ....................................... II-121 TABEL 2.119 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PENDIDIKAN......................................................................... II-122 TABEL 2.120 JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN .......................................................... II-123 TABEL 2.121 RASIO KETERGANTUNGAN USIA PRODUKTIF DAN TIDAK PRODUKTIF ..................................... II-123 TABEL 3.1

REALISASI PENDAPATAN DAERAH KOTA GORONTALO ................................................................. III-7

TABEL 3.2

TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH KOTA GORONTALO ....................................... III-9

TABEL 3.3

PERSENTASE PROPORSI REALISASI KOMPONEN PENDAPATAN ................................................... III-9

TABEL 3.4

STRUKTUR DAN PERTUMBUHAN PAD KOTA GORONTALO ........................................................... III-11

TABEL 3.5

STRUKTUR DAN PERTUMBUHAN DANA PERIMBANGAN KOTA GORONTALO .......................... III-11

TABEL 3.6

STRUKTUR DAN PERTUMBUHAN LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH ........................................ III-12

TABEL 3.7

CAPAIAN BELANJA DAERAH KOTA GORONTALO ............................................................................ III-13

TABEL 3.8

NERACA DAERAH KOTA GORONTALO TAHUN 2008-2013 ............................................................... III-14

TABEL 3.9

ANALISIS RASIO KEUANGAN PEMERINTAH KOTA GORONTALO ................................................. III-17

TABEL 3.10

REALISASI JENIS BELANJA PEMENUHAN KEBUTUHAN APARATUR ............................................ III-22

TABEL 3.11

ANALISIS PROPORSI BELANJA PEMENUHAN KEBUTUHAN APARATUR ..................................... III-23

TABEL 3.13

DEFISIT RIIL ANGGARAN KOTA GORONTALO ................................................................................... III-25

TABEL 3.14

PENUTUP DEFISIT RIIL ANGGARAN KOTA GORONTALO ................................................................ III-25

TABEL 3.15

KOMPOSISI PENUTUP DEFISIT RIIL ANGGARAN KOTA GORONTALO .......................................... III-26

TABEL 3.16

REALISASI SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN KOTA GORONTALO ................................... III-26

TABEL 3.17

SISA LEBIH (RIIL) PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN ............................................ III-27

TABEL 3.18

PROYEKSI SISA LEBIH (RIIL) PEMBIAYAAN ANGGARAN KOTA GORONTALO .......................... III-28

TABEL 3.19

PENGELUARAN WAJIB DAN MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA ........................................... III-28

TABEL 3.20

PROYEKSI PENDAPATAN DAERAH KOTA GORONTALO TAHUN 2014-2019 ................................. III-30

TABEL 3.21

PROYEKSI PENGELUARAN WAJIB & MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA ............................ III-31

TABEL 3.22

KAPASITAS RIIL KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH ..................................................................... III-32

TABEL 3.23

RENCANA KAPASITAS RIIL KEKMAMPUAN KEUANGAN DAERAH .............................................. III-33

TABEL 3.24

KERANGKA PENDANAAN ALOKASI KAPASITAS KEUANGAN DAERAH ...................................... III-34

TABEL 4.1

IDENTIFIKASI KEBIJAKAN DALAM RPJMN & RPJMD REGIONAL SULAWESI ............................. IV-20

TABEL 5.1

KETERKAITAN ANTARA VISI, MISI, TUJUAN & SASARAN PEMBANGUNAN .............................. V-8

TABEL 6.1

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RPJMD KOTA GORONTALO .................................................... VI-2

TABEL 7.1

KEBIJAKAN UMUM & PROGRAM PEMBANGUNAN KOTA GORONTALO...................................... VII-3

TABEL 8.1

KETERKAITAN BIDANG URUSAN & SKPD PENANGGUNG JAWAB ................................................ VIII-1

TABEL 8.2

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – DINAS PENDIDIKAN .............................................. VIII-16

TABEL 8.3

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – SKB ............................................................................ VIII-21

TABEL 8.4

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – DINAS KESEHATAN ............................................... VIII-23

TABEL 8.5

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – RSUD OTANAHA ..................................................... VIII-31

TABEL 8.6

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – RSUD BLU ALOEI SABOE...................................... VIII-34

TABEL 8.7

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – DINAS PU & KIMPRASWIL .................................... VIII-37

TABEL 8.8

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – DINAS TATA KOTA ................................................ VIII-44

TABEL 8.9

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – BAPPEDA .................................................................. VIII-46

TABEL 8.10

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – DINAS PERHUBUNGAN ......................................... VIII-49

TABEL 8.11

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – BADAN LINGKUNGAN HIDUP ............................. VIII-52

TABEL 8.12

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – DINAS KEPENDUDUKAN & CS ............................ VIII-57

TABEL 8.13

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – DINAS SOSIAL & NAKER ...................................... VIII-59

TABEL 8.14

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – DINAS PEMUDA & OLAH RAGA .......................... VIII-70

TABEL 8.15

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – BADAN KESBANGPOL........................................... VIII-73

TABEL 8.16

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – SATPOL PP & LINMAS ........................................... VIII-76

TABEL 8.17

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – B P B D....................................................................... VIII-78

TABEL 8.18

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – SEKRETARIAT DAERAH ....................................... VIII-80

TABEL 8.19

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – BAG. ADM. PEMBANGUNAN................................ VIII-82

TABEL 8.20

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – BAG. HUMAS & PROTOKOL ................................. VIII-85

TABEL 8.21

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – BAG. KEUANGAN ................................................... VIII-86

TABEL 8.22

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – BAG. KESRA............................................................. VIII-87

TABEL 8.23

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – BAG. UMUM ............................................................. VIII-89

TABEL 8.24

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – BAG. HUKUM........................................................... VIII-90

TABEL 8.25

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – BAG. ADM. PEMERINTAHAN ............................... VIII-93

TABEL 8.26

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – BAG. EKONOMI ....................................................... VIII-96

TABEL 8.27

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – BAG. ORTALA ......................................................... VIII-98

TABEL 8.28

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – SEKRETARIAT DPRD ............................................. VIII-101

TABEL 8.29

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – D P P K A D ............................................................... VIII-103

TABEL 8.30

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – INSPEKTORAT ......................................................... VIII-106

TABEL 8.31

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – KEC. KOTA TIMUR ................................................. VIII-108

TABEL 8.32

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – KEC. KOTA BARAT................................................. VIII-110

TABEL 8.33

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – KEC. KOTA SELATAN ............................................ VIII-113

TABEL 8.34

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – KEC. KOTA UTARA ................................................ VIII-116

TABEL 8.35

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – KEC. DUNGINGI ...................................................... VIII-118

TABEL 8.36

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – KEC. KOTA TENGAH .............................................. VIII-121

TABEL 8.37

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – KEC. HULONTHALANGI ........................................ VIII-123

TABEL 8.38

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – KEC. SIPATANA ...................................................... VIII-126

TABEL 8.39

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – KEC. DUMBO RAYA ............................................... VIII-130

TABEL 8.40

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – K P P T ....................................................................... VIII-133

TABEL 8.41

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – B K D & DIKLAT .................................................... VIII-134

TABEL 8.42

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – B P M P & K B ......................................................... VIII-140

TABEL 8.43

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – K P D E & PERPUSTAKAAN ................................ VIII-146

TABEL 8.44

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – D K P P K P ................................................................ VIII-151

TABEL 8.45

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – B P 4 K ....................................................................... VIII-155

TABEL 8.46

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – DIKBUD & PARIWISATA ....................................... VIII-158

TABEL 8.47

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – KANTOR PENGELOLA PASAR ............................. VIII-166

TABEL 8.48

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS – DISPERINDAG & KOPERASI ................................. VIII-167

TABEL 9.1

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ...................................................................................... IX-2

BAB I PENDAHULUAN

BAB I RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 – 2019

BAB I PENDAHULUAN 1.1

LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Gorontalo

tahun 2014-2019 merupakan suatu dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2014 sampai dengan 2019 yang memuat visi, misi Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang dijabarkan lebih lanjut kedalam tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi dan program-program

pembangunan

jangka

menengah

yang

penyusunannya

berpedoman pada RPJPD dengan memperhatikan RPJMD Provinsi dan RPJM Nasional sebagaimana pasal 50 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Walikota dan Wakil Walikota Gorontalo terpilih berdasarkan hasil pemilihan kepala daerah Kota Gorontalo tahun 2013 dan secara sah telah dilantik pada tanggal 2 Juni 2014 untuk periode masa jabatan 2014-2019. Selain itu dokumen RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 juga merupakan dokumen yang akan menjadi acuan bagi penyusunan dokumen perencanaan 5 (lima) tahun SKPD yaitu Renstra SKPD dan juga menjadi dokumen acuan bagi perencanaan pembangunan daerah per tahun yang diwujudkan dalam bentuk dokumen RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah). Penyusunan RPJMD Kota Gorontalo merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dimana sistem perencanaan pembangunan nasional merupakan pedoman daerah dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah jangka panjang yaitu dokumen RPJPD, perencanaan pembangunan daerah jangka menengah berupa dokumen RPJMD dan perencanaan pembangunan daerah pertahun sebagaimana dituangkan dalam dokumen RKPD. Sehingga sistem perencanaan pembangunan daerah adalah merupakan satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan secara nasional. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara

Penyusunan,

Pengendalian

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Daerah, dijelaskan tentang muatan dokumen RPJMD yang didalamnya membahas tentang kondisi dan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia serta sumber daya buatan lain daerah. Disamping itu

I-1

BAB I RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 – 2019

mengidentifikasi

permasalahan dan isu strategis yang akan menjadi titik

berangkat dari penetapan rencana pembangunan untuk 5 (lima) tahun sebagaimana dirumuskan dalam bentuk visi misi kepala daerah yang dijabarkan lebih lanjut dalam rumusan tujuan dan sasaran pembangunan daerah, arah kebijakan dan strategi yang ditempuh dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan, serta merumuskan program-program pembangunan yang memperhatikan ketersedian dan arah kebijakan keuangan daerah. Tahapan dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan RPJMD Kota Gorontalo, dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan RPJMD, sebagai berikut : 1.

Persiapan Penyusunan RPJMD a. Pembentukan Tim Penyusunan Materi RPJMD Kota Gorontalo b. Orientasi mengenai RPJMD. c. Penyusunan Agenda Kerja Tim RPJMD d. Pengumpulan data dan informasi.

2.

Penyusunan rancangan awal RPJMD a. Pengolahan data dan informasi. b. Penyusunan rancangan visi dan misi KDH. c. Perumusan penjelasan visi dan misi. d. Perumusan tujuan dan sasaran. e. Perumusan strategi dan arah kebijakan. f. Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah. g. Perumusan

indikasi

rencana

program

prioritas

yang

disertai

kebutuhan pendanaan. h. Penetapan indikator kinerja daerah. i.

Pembahasan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota.

j.

Pelaksanaan forum konsultasi publik.

k. Pembahasan dengan DPRD untuk memperoleh masukan dan saran. 3.

Penyusunan Rancangan RPJMD a. SKPD menyusun rancangan rencana strategis (Renstra SKPD). b. Penyampaian Rancangan Renstra SKPD.

4.

Melaksanakan Musrenbang Jangka Menengah Daerah untuk membahas rancangan visi, misi, dan arah pembangunan yang telah disusun untuk menjadi bahan masukan dalam penyempurnaan rancangan RPJMD. I-2

BAB I RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 – 2019

5.

Menyusun rancangan akhir RPJMD dengan memuat hasil kesepakatan dan komitmen musrenbang RPJMD.

6.

Konsultasi rancangan akhir RPJMD dengan Gubernur Gorontalo.

7.

Pembahasan dan Penetapan Peraturan Daerah RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014-2019. RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 merupakan tahapan 5 (lima)

tahun fase kedua dalam rangka mewujudkan Visi dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Gorontalo Tahun 2008-2027, yaitu “Terwujudnya Masyarakat

yang Berkualitas, Maju, Dan Sejahtera” dan

merupakan pedoman bagi Penyusunan Rencana Strategis setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) setiap tahunnya. Penyusunan 2019

dilakukan

mengedepankan

secara partisipasi

RPJMD

terpadu,

Kota Gorontalo Tahun 2014-

menyeluruh,

masyarakat

dengan

komprehensif

mempertimbangkan

serta dan

menampung aspirasi pemangku kepentingan dan stakeholder pembangunan lainnya. 1.2

DASAR HUKUM PENYUSUNAN Dasar hukum penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 sebagai berikut : 1.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

2.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

4.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

5.

Peraturan

Pemerintah

Nomor

58

Tahun

2005

tentang

Pengelolaan

Keuangan Daerah; 6.

Peraturan

Pemerintah

Nomor

65

Tahun

2005

tentang

Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); I-3

BAB I RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 – 2019

7.

Peraturan

Pemerintah

Penyelenggaraan

Nomor

Pemerintahan

3

Tahun

Daerah

2007

Kepada

Tentang

Laporan

Pemerintah

Laporan

Pertanggung Jawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian

Dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Daerah; 12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan

Daerah

sebagaimana

telah

diubah

dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 15. Peraturan

Menteri

Dalam

Negeri

Nomor

54

Tahun

2010

tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 16. Peraturan

Daerah

Nomor

2

Tahun

2002

Tentang

Perencanaan

Pembangunan Berbasis Masyarakat (Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kota Gorontalo Nomor 10 Seri E); 17. Peraturan

Daerah

Nomor

3

Tahun

2002

Tentang

Transparansi

Penyelenggaraan Pemerintahan Kota Gorontalo (Lembaran Daerah Kota

I-4

BAB I RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 – 2019

Gorontalo Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota Gorontalo Nomor 11 Seri E); 18. Peraturan

Daerah

Nomor

4

Tahun

2002

Tentang

Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Gorontalo (Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2002 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kota Gorontalo Nomor 12 Seri E); 19. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2002 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Gorontalo Tahun 2001-2011 (Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2002 Nomor 106, Tambahan Lembaran Daerah

Kota Gorontalo

Nomor 15 Seri E); 20. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2008-2027 (Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kota Gorontalo Nomor 102 Seri E); 21. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2008 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kota Gorontalo Nomor 107 Seri E); 22. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2008 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kota Gorontalo Nomor 107 Seri E); 1.3

HUBUNGAN RPJMD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

1.3.1 RPJMD dengan RPJMD PROVINSI dan RPJM NASIONAL Penyusunan dokumen RPJMD wajib memperhatikan dokumen RPJM Nasional. Hal ini sesuai amanat Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa keberhasilan perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian dari keberhasilan pembangunan secara nasional. Oleh karena itu, RPJMD Kota Gorontalo tahun 2014-2019 merupakan rencana pembangunan jangka menengah daerah yang dalam penyusunannya memperhatikan tujuan, sasaran, arah kebijakan dan prioritas pembangunan seperti yang tertuang dalam dokumen RPJMD Provinsi Gorontalo tahun 20122017 dan RPJM Nasional tahun 2010-2014. Ini dimaksudkan agar apa yang direncanakan dalam pembangunan daerah jangka menengah Kota Gorontalo I-5

BAB I RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 – 2019

tetap selaras dengan rencana pembangunan jangka menengah provinsi dan rencana pembangunan jangka menengah nasional. 1.3.2 RPJMD dengan RPJPD Rencana Pembangunan pedoman

atau

acuan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan

bagi

Menengah Daerah (RPJMD).

penyusunan

Rencana

Pembangunan

Jangka

RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014-2019

merupakan rencana pembangunan tahap kedua dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Gorontalo tahun 2008-2027. Oleh sebab itu, penyusunan RPJMD selain menjabarkan visi, misi dan program Walikota dan Wakil Walikota Gorontalo periode 2014-2019, juga berpedoman pada visi dan misi beserta arah kebijakan yang termuat dalam RPJPD Kota Gorontalo Tahun 2008-2027. 1.3.3 RPJMD dengan RTRW Penyusunan RPJMD Kota Gorontalo tahun 2014-2019 memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan dalam RTRW Kota Gorontalo tahun 2011, sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang daerah di Kota Gorontalo. Dalam menyusun RPJMD ini juga selain berpedoman pada RTRW daerah sendiri, juga perlu memperhatikan RTRW daerah lain, guna tercipta sinkronisasi dan sinergi pembangunan jangka menengah daerah antar kabupaten / kota serta keterpaduan struktur dan pola ruang kabupaten/kota lainnya, terutama yang

berdekatan

atau

yang

ditetapkan

sebagai

satu

kesatuan

wilayah

pembangunan kabupaten/kota, dan atau yang memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan daerah. 1.3.4 RPJMD dengan RENSTRA SKPD RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I-6

BAB I RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 – 2019

lingkup Kota Gorontalo di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Gorontalo. 1.3.5. RPJMD dengan RKPD Pelaksanaan RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 setiap tahunnya akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Gorontalo. Awalnya berupa Rancangan RKPD yang akan menjadi bahan dalam pelaksanaan mekanisme musrenbang yang menghasilkan usulan prioritas kegiatan masyarakat. Disisi lain, SKPD dengan berpedoman pada Renstra SKPD dan rancangan RKPD menyusun rancangan Rencana Kerja SKPD. Rancangan Renja SKPD ini akan dibahas dalam Forum SKPD dengan mengakomodir usulan masyarakat. Hasil forum SKPD akan dibahas lebih lanjut dalam musrenbang tingkat Kota Gorontalo dimana output dari kegiatan ini akan merupakan bahan bagi penyempurnaan rancangan RKPD dan persiapan usulan program dan kegiatan

untuk

musrenbang

provinsi

dan

nasional.

RKPD

yang

telah

disempurnakan akan menjadi bahan bagi penyempurnaan rancangan rencana kerja SKPD. Sebagai

suatu

dokumen

perencanaan

taktis

operasional

tahunan

Pemerintah daerah, RKPD yang merupakan penjabaran RPJMD, memuat prioritas program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD dan juga usulan masyarakat yang dihasilkan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Kota Gorontalo yang bersifat partisipatif dan dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, dan Kota. Gambaran

tentang

hubungan

antara

RPJMD

dengan

dokumen

perencanaan lainnya sebagai kesatuan sistem perencanaan pembangunan dan sistem keuangan adalah sebagaimana ditunjukkan pada Gambar berikut :

I-7

BAB I RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 – 2019

Gambar 1.1. Bagan Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

1.4

SISTEMATIKA PENULISAN RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 disusun dengan sistematika

sebagai berikut : Bab I.

Pendahuluan; Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penyusunan RPJMD, dasar hukum penyusunan RPJMD, hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya, maksud dan tujuan penyusunan dokumen RPJMD dan sistematika penyusunan RPJMD.

Bab II.

Gambaran Umum Kondisi Daerah; Bab ini menjelaskan dan menyajikan secara logis gambaran umum kondisi daerah yang meliputi data dan potensi daerah dilihat dari aspek geografi dan demografi, aspek aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. I-8

BAB I RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 – 2019

Bab III.

Gambaran

Pengelolaan

Keuangan

Daerah

serta

Kerangka

Pendanaan; Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan keuangan daerah. Bab IV.

Analisis Isu-Isu Strategis; Bab ini menjelaskan analisis isu-isu strategis yang menjadi dasar utama visi dan misi pembangunan jangka menengah, yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang. Penyajian isu-isu strategis meliputi permasalahan pembangunan daerah, dinamika lingkungan strategis, analisa faktor internal dan eksternal, dan isu strategis.

Bab V.

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran; Dalam bab ini diuraikan (1) Visi Kepala Daerah terpilih 2014-2019, dan artikulasi atau penjelasan kata-kata kunci dari pernyataan Visi; (2) Pernyataan Misi yang merupakan penjabaran dari Visi; (3) Pernyataan tujuan-tujuan dan pernyataan sasaran-sasaran dalam rangka pencapaian visi dan misi.

Bab VI.

Strategi dan Arah Kebijakan; Dalam bab ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih.

Bab VII.

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah; Dalam bab ini diuraikan kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih, beserta program pembangunan daerah.

Bab VIII. Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan; Dalam bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program prioritas yang menjadi tanggung jawab SKPD dalam suatu tahapan pembangunan, disertai pagu indikatifnya.

I-9

BAB I RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 – 2019

Bab IX.

Penetapan Indikator Kinerja Daerah; Bab

ini

memberi

gambaran

indikator

kinerja

daerah

yang

dipergunakan selama masa pencapaian visi dan misi kepala daerah dari

sisi

keberhasilan

penyelenggaraan

pemerintahan

daerah,

khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan, layanan, dan daya saing. Bab X.

Pedoman Transisi, Kaidah Pelaksanaan dan Penutup. Bab

ini

memuat

materi

tentang

pedoman

transisi,

kaidah

pelaksanaan, dan penutup. Bab XI.

Penutup.

1.5 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan penyusunan RPJMD Kota Gorontalo Tahun 20142019 adalah sebagai berikut : 1.5.1.

Maksud Penyusunan RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 dimaksudkan

untuk menghasilkan sebuah dokumen perencanaan pembangunan untuk kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan menjadi pedoman bagi seluruh komponen daerah

(pemerintah,

masyarakat,

dunia

usaha,

dan

lain-lain)

dalam

mewujudkan cita-cita masyarakat Kota Gorontalo sesuai visi, misi dan program pembangunan dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya didalam satu pola sikap dan pola tindak. 1.5.2.

Tujuan Adapun tujuan penyusunan RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014-2019

adalah sebagai berikut : a. Merumuskan gambaran umum kondisi daerah sebagai dasar perumusan permasalahan dan isu strategis daerah, sebagai dasar prioritas penanganan pembangunan daerah 5 (lima) tahun kedepan.

I - 10

BAB I RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 – 2019

b. Merumuskan gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan sebagai dasar penentuan kemampuan kapasitas pendanaan 5 (lima) tahun kedepan. c. Menerjemahkan visi dan misi Kepala Daerah ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah tahun 2014 sampai dengan 2019, yang disertai dengan program prioritas untuk masing-masing SKPD tahun 2015 sampai dengan 2018 dengan berpedoman pada RPJPD 2008-2027. d. Menetapkan berbagai program prioritas yang disertai dengan indikasi pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2014-2019. e. Menetapkan indikator kinerja SKPD dan indikator kinerja Kepala Daerah sebagai dasar penilaian keberhasilan pemerintah daerah periode 2014-2019.

I - 11

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 1.

ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

1.1

Kondisi Geografis

A.

Letak dan Batas Administrasi Berdasarkan letak geografis, batas administratif kota Gorontalo sebelah

utara berbatas dengan Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Sebelah Timur dengan Kecamatan Kabila dan Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, sebelah Barat dengan Kecamatan Telaga, Batudaa, dan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo sedangkan sebelah Selatan dengan Teluk Tomini. Saat ini Kota Gorontalo terdiri atas 9 (sembilan) kecamatan dengan luas keseluruhan wilayah Kota Gorontalo adalah 79.03 km2 dan terbagidalam 50 kelurahan dengan luasan masing-masing kecamatan yaitu : •

Kecamatan Kota Barat dengan wilayah seluas 20,08 km2 atau 23,40 %



Kecamatan Dungingi dengan luas wilayah sebesar 4,67 km2 atau 6,33 %



Kecamatan Kota Selatan dengan luas wilayah 2,81 km2 atau 3,55 %



Kecamatan Kota Timur dengan luas wilayah 5,32 km2 atau 6,73 %



Kecamatan Kota Utara dengan luas wilayah 8,02 km2 atau 10,15 %



Kecamatan Kota Tengah, dengan luas wilayah 4,81 km2 atau 6,08 %



Kecamatan Hulonthalangi dengan luas Wilayah sebesar 14,23 km2 atau 18,01 %



Kecamatan Dumbo Raya, dengan luas Wilayah sebesar 14,03 km2 atau 17,75 %



Kecamatan Sipatana dengan luas wilayah 5,05 km2 atau 6,39 % Grafik 1

II - 1

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 2.1 Daftar Wilayah Administrasi Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Gorontalo I 1 2 3 4 5 6 7 II 8 9 10 11 12

Kecamatan Kota Barat Buladu* Buliide Dembe I Lekobalo Molosipat W Pilolodaa Tenilo Kecamatan Kota Selatan Biawao Biawu* Limba B Limba U I Limba U II

VI 30 31 32 33 34 35

Kecamatan Kota Utara Dembe II Dembe Jaya Dulomo Dulomo Selatan* Wongkaditi Wongkaditi Barat

VII 36 37 38 39 40

Kecamatan Hulontalangi Donggala Pohe Siendeng Tanjung Keramat Tenda*

III 13 14 15

Kecamatan Kota Timur Bugis Ipilo Moodu*

VIII 41 42 43

Kecamatan Sipatana Bulotadaa Barat Bulotadaa Timur Molosipat U*

16 Heledulaa Utara 17 Heledulaa Selatan 18 Padebuolo IV Kecamatan Dungingi 19 Huangobotu* 20 Libuo 21 Tomulabutao 22 Tomulabutao Timur 23 Tuladenggi V Kecamatan Kota Tengah 24 Dulalowo 25 Dulalowo Timur 26 Liluwo 27 Paguyaman 28 Pulubala* 29 Wumialo *Ibukota Kecamatan

44 45

Tanggikiki Tapa

IX 46 47 48 49 50

Kecamatan Dumbo Raya Botu Talumolo* Leato Selatan Leato Utara Tamalate

II - 2

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kota Gorontalo II - 3

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

B.

Iklim Secara umum iklim di kepulauan Indonesia adalah iklim tropik basah

yang dicirikan oleh suhu dan kelembaban yang tinggi sepanjang tahun. Sumber data iklim kota Gorontalo diperoleh dari stasiun klimatologi Bandara Jalaludin. Dari sekian banyak unsur iklim, yang paling banyak berpengaruh pada produktivitas lahan pertanian khususnya daerah tropika adalah curah hujan, suhu dan kelembaban udara. Kota Gorontalo termasuk ke dalam daerah dengan tipe hujan kelas A dimana 11 hingga 12 bulan dalam setahun curah hujan rata-rata adalah > 100 mm per bulan dan hanya satu bulan yang memiliki curah hujan rata-rata < 60 mm.Curah hujan tahunan menunjukkan rata-rata 1.345 mm/thn, curah hujan tertinggi pada bulan Maret dan terendah pada bulan September. C.

Geologi dan Keadaan Tanah Tanah diartikan adalah lapisan atas bumi yang merupakan campuran

dari pelapukan batuan dan jasad makhluk hidup yang telah mati dan membusuk. Jenis tanah yang terdapat di Kota Gorontalo adalah Ordo Inceptisol. Tanah ini terbentuk pada daerah curah hujan sedang sampai tinggi dan bisa juga di jumpai pada sepanjang aliran sungai. Berikut ini gambar peta sebaran jenis tanah di Kota Gorontalo :

II - 4

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Gambar 2.2 Peta Jenis Tanah Kota Gorontalo II - 5

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Kedalaman efektif tanah ini mencapai 150 cm. Kedalaman efektif adalah suatu keadaan dimana akar bisa masuk sampai kedalaman tertentu untuk menyerap unsur hara sedangkan horison A (top soil) mempunyai kedalaman 0-35 cm. Tabel berikut menggambarkan informasi keadaan jenis tanah di Kota Gorontalo berdasarkan luasan. Tabel 2.2 Sebaran Jenis Tanah Berdasarkan Luas Masing-masing Kecamatan Di Kota Gorontalo NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

KECAMATAN Dumbo Raya Dungingi Hulonthalangi Kota Barat Kota Selatan Kota Tengah Kota Timur Kota Utara Sipatana Jumlah (km2) Persentase (%)

Sumber : Master Plan Kota Hijau, 2012

ALUVIAL 1,40 4,56 3,83 2,09 4,81 5,35 8,35 4,72 35,11 44,43

JENIS TANAH LUAS (km2) LATOSOL PODSOLIK 0,25 12,26 0,10 13,67 16,25 1,29 0,00 0,10 31,66 12,26 40,06 15,51

Total 13,91 4,67 13,67 20,08 3,38 4,81 5,44 8,35 4,72 79,03 100,00

Dari tabel di atas, jenis tanah di kota Gorontalo didominasi oleh jenis alluvial, tersebar merata di setiap kecamatan, sebesar 44,43%. Jenis tanah ini merupakan tanah hasil erosi yang diendapkan di dataran rendah. D.

Topografi Topografi Kota Gorontalo umumnya berupa dataran rendah. Kondisi

topografi dapat mempercepat atau memperlambat kegiatan iklim. Pada tanah datar kecepatan pengaliran air lebih kecil daripada tanah yang berombak. Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, wilayah Kota Gorontalo dapat dikelompokkan ke dalam 5 kelompok yaitu Wilayah dengan kemiringan lereng 0 – 8% (datar), tersebar diseluruh kecamatan, khususnya di Kecamatan Kota Utara. Sedangkan wilayah dengan kemiringan lereng 8 – 15% (landai), 15 – 25% (bergelombang/ berbukit), 25 – 40% (berbukit), >40% tersebar di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Dumbo Raya, Hulonthalangi dan Kota Barat. Topografi Kota Gorontalo meliputi daerah perbukitan sampai bergunung di bagian selatan dan pendataran (pantai) di bagian selatan yang berbatasan dengan teluk tomini. Pada bagian utara merupakan daerah perkotaan. Topografi, Kota Gorontalo yang datar antara 0-8%, di kecamatan Kota Utara.

II - 6

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Gambaran mengenai kondisi topografi di Kota Gorontalo dapat dilihat pada Tabel 2.4. dan Gambar 2.3 berikut ini. Tabel 2.3 Sebaran Kelas Lereng Berdasarkan Luas Masing-masing Kecamatan Di Kota Gorontalo KECAMATAN Dumbo Raya Dungingi Hulonthalangi Kota Barat Kota Selatan Kota Tengah Kota Timur Kota Utara Sipatana Jumlah (km2) Pesentase (%)

0 – 8% 1,67 4,67 0,29 3,40 3,37 4,81 5,44 8,35 4,72 36,73 46,48

8 – 15% 1,11 1,39 1,88 4,38 5,54

Sumber : Dokumen Master Plan Kota Hijau, 2012

KELAS LERENG (km2) 15 - 25% 25 – 40% 1,88 7,21 1,94 10,03 2,41 8,55 6,23 25,79 7,89 32,64

> 40 % 2,04 0,01 3,84 5,89 7,46

Total 13,91 4,67 13,67 20,08 3,38 4,81 5,44 8,35 4,72 79,03 100,00

II - 7

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Gambar 2.3 Peta Topografi Kota Gorontalo II - 8

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

E.

Hidrogeologi Keadaan hidrologi Kota Gorontalo disajikan dalam bentuk gambar dan

tabel, yang berisi informasi atau fakta mengenai fenomena hidrologi (hydrologic phenomena). Data hidrologi merupakan bahan informasi yang sangat penting dalam pelaksanaan inventarisasi potensi sumber-sumber air, pemanfaatan dan pengelolaan sumber-sumber air yang tepat dan rehabilitasi sumbersumber alam seperti air, tanah dan hutan yang telah rusak. Fenomena hidrologi seperti besarnya : curah hujan, temperatur, penguapan, lama penyinaran matahari, kecepatan angin, debit sungai, tinggi muka air sungai, kecepatan aliran dan konsentrasi sedimen sungai akan selalu berubah menurut waktu. Gambaran hidrologi dari Kota Gorontalo dapat dilihat pada gambar 2.4. Berdasarkan peta hidrogeologi daerah Kota Gorontalo dari BPDAS Provinsi Gorontalo kondisi air tanah dan struktur geologi Kota Gorontalo dapat diuraikan sebagai berikut : Terdapatnya air tanah dan produktivitas akuifer (occurrence of groundwater and productivity of aquifers).

II - 9

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Gambar 2.4 Peta Hidrogeologi Kota Gorontalo II - 10

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 2.4 Kawasan Hidrogeologi Berdasarkan Luas Masing-masing Kecamatan Di Kota Gorontalo KECAMATAN Dumbo Raya Dungingi Hulonthalangi Kota Barat Kota Selatan Kota Tengah Kota Timur Kota Utara Sipatana Jumlah (km2) Pesentase (%)

Akuifer produktif 3,78 0,41 1,80 3,05 3,58 2,83 15,45 19,55

KONDISI HIDROGEOLOGI (km2) Daerah Akuifer Akuifer Air Akuifer produktif produktif Tanah produktif sedang kecil Langka 12,56 1,35 0,33 0,57 0,84 12,83 0,38 19,29 0,50 1,08 1,76 1,85 0,01 5,52 4,34 16,13 11,95 1,35 33,77 20,40 15,12 1,71 42,73

Akuifer produktif Sedang

TOTAL (km2)

0,39 0,39 0,49

13,91 4,67 13,67 20,08 3,38 4,81 5,44 8,35 4,72 79,03 100,00

Sumber : Dokumen Master Plan Kota Hijau, 2012

Tabel di atas memberikan informasi bahwa kawasan kota Gorontalo memiliki tipe hidrogeologi akuifer yang artinya aliran melalui ruang antar butir (aquifers in which flowe is intergranular). Secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Akuifer produktif dengan penyebaran luas, berarti : •

Akuifer dengan keterusan sedang : muka air tanah atau tinggi pisometri air tanah dekat atau bawah muka tanah; debit sumur umumnya 5 sampai 10 ltr/dtk;



Akuifer dengan produktivitas sedang, dan penyebaran luas berarti : akuifer dengan keterusan sedang sampai rendah; muka air tanah beragam dari atas atau dekat muka tanah sampai lebih dalam dari 10 m di bawah tanah, debit sumur umumnya kurang dari 5 ltr/dtk;



Setempat akuifer dengan produktivitas sedang berarti : akuifer tidak menerus, tipis dengan keterusan rendah, debit sumur umumnya kurang dari 5 ltr/dtk.

b. Akuifer (bercelah atau sarang) dengan produktivitas rendah dan daerah air tanah langka (aquifers (fissured or product) of poor productivity and regions without exploitabels groundwater). •

Akuifer dengan produktivitas rendah setempat berarti : umumnya keterusan sangat rendah, setempat air tanah dangkal dalam jumlah terbatas dapat diperoleh dilembah-lembah atau pada zona pelapukan;



Daerah air tanah langka.

II - 11

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

1.2

Kondisi Demografis

A.

Jumlah Penduduk dan Sex Ratio Jumlah penduduk Kota Gorontalo mengalami peningkatan dari tahun

2008 sampai dengan 2012 dengan peningkatan sebesar yaitu dari 165.175 jiwa tahun 2008 menjadi 201.509 jiwa tahun 2012 dengan rata-rata per tahun sebesar 3,35% dan pada tahun 2013 berjumlah sebesar 190.492 jiwa, terdiri dari laki-laki jiwa dan perempuan jiwa dengan angka sex ratio 100. Secara rinci kondisi kependudukan Kota Gorontalo terlihat pada tabel berikut : Tabel 2.5 Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Gorontalo Tahun 2008 – 2013 No 1 2. 3 4 5 6

Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 81.266 83.909 85.225 85.231 88.283 91.844 97.871 99026 100.573 100.936 94.848 95.644

Sumber Data : BPS Kota Gorontalo, 2012 & DKCS 2014

Jumlah 165.175 170.456 180.127 196897 201.509 190.492

Pertumbuhan penduduk (%) 2,99 2,97 2,93 3,35 3,35 -

Terlihat dalam tabel, bahwa kenaikan jumlah penduduk berdasarkan data absolute terjadi kenaikan yang signifikan, sedangkan kondisi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin tahun 2013 secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex-Ratio di Kota Gorontako dirinci per Kecamatan Tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kecamatan Kota Barat Dungingi Kota Selatan Kota Timur Hulontalangi Dumbo Raya Kota Utara Kota Tengah Sipatana Jumlah

Laki-laki 10.921 11.795 10.918 13.060 8.236 9.191 9.018 12.991 8.718 94.848

Perempuan 11.117 11.889 11.306 13.189 8.068 8.978 8.888 13.440 8.769 95.644

Jumlah 22.038 23.684 22.224 26.249 16.304 18.169 17.906 26.431 17.487 190.492

Sex-Ratio 99 100 97 100 103 103 102 97 100 100

Sumber Data : BPS Kota Gorontalo, 2012 & DKCS 2014

Kecamatan Kota Tengah merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi, diikuti dengan Kecamatan Kota Timur. Sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Hulontalangi. Dilihat dari sex-ratio, maka nilai tertinggi ada di Kecamatan Hulontalangi, diikuti Kecamatan Dumbo Raya,

II - 12

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Kecamatan Kota Utara dan Sipatana. Nilai sex ratio terkecil adalah kecamatan Kota Tengah, Kota Selatan dan Kota Barat. B.

Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Pembagian penduduk berdasarkan usia sangat penting diketahui untuk

memprediksikan jumlah kondisi regenerasi, angka ketergantungan (dependency ratio) karena bentuk struktur penduduk berdasarkan usia dapat diketahui jumlah penduduk yang paling banyak dalam kelompok usia tertentu. Kondisi penduduk berdasarkan kelompok usia yang dibedakan secara rinci antara lakilaki dan perempuan dapat dililihat pada tabel berikut. Tabel 2.7 Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Kota Gorontalo 2010 s/d 2013 Kel umur 0–4 5–9 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 – 69 70 – 74 75 + Jumlah

2010 17.449 17.935 16.519 18.383 17.265 16.285 14.691 14.176 12.564 10.256 8.271 6.030 4.336 2.723 1.796 1.448 180.127

2011 19.084 19.621 18.067 20.083 18.871 17.803 16.059 15.498 13.733 11.210 9.040 6.589 4.733 2.970 1.958 1.577 196.897

Sumber Data : BPS Kota Gorontalo, 2012 & DKCS 2014

2012 11621 19807 19531 16743 18.764 18.720 18.927 17.091 15.332 12.688 10.329 7.997 5.599 3.807 2.487 2.066 201.509

2013 5.676 19.608 20.069 17.466 18.862 18.847 19.582 17.458 15.539 13.658 10.698 8.524 6.110 4.187 3.241 2.359 190.492

Berdasarkan kelompok usia, maka angka tertinggi ada pada kelompok usia 15 – 19 tahun, diikuti kelompok umur 5 – 9 tahun dan kelompok usia 10 – 14 tahun. Angka tersebut mengindikasikan bahwa kelompok usia terbesar merupakan kelompok usia sekolah dan mahasiswa. Kondisi ini merupakan potensi angkatan kerja yang cukup besar di Kota Gorontalo, kebutuhan fasilitas pendidikan, kesehatan serta tingkat ketergantungan (dependency ratio). C.

Jumlah Penduduk, Kepala Keluarga (KK) dan Rata-rataJumlah Anggota Keluarga Hasil pendataan penduduk pada tahun 2013 menunjukkan jumlah kepala

keluarga dan jumlah rata-rata anggota keluarga untuk setiap kepala keluarga yang ditunjukkan pada tabel berikut ini. II - 13

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 2.8 Jumlah Penduduk, KK dan Rata-Rata Anggota Keluarga Tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Jumlah Penduduk 22.038 23.684 22.224 26.249 16.304 18.169 17.906 26.431 17.487 190.492

Kecamatan Kota Barat Dungingi Kota Selatan Kota Timur Hulontalangi Dumbo Raya Kota Utara Kota Tengah Sipatana Jumlah

Sumber Data : BPS Kota Gorontalo, 2012 & DKCS 2013

KK

Rata-rata

5.057 6.573 4.634 6.117 6.442 7.504 7.287 5.056 4.926 53.596

4 4 5 4 3 3 2 5 4 4

Kecamatan Kota Tengah memiliki jumlah Penduduk yang terbesar yakni sejumlah 26.431 jiwa dengan memiliki jumlah Kepala Keluarga sebanyak 5.056 KK,diikuti kecamatan Kota Timur dan Dungingi. Sedangkan jumlah KK terkecil adalah kecamatan Sipatana dengan jumlah 4.926 KK dan jumlah KK tertinggi adalah kecamatan Kota Utara dengan jumlah 7.296 KK. Dilihat perkembangan jumlah KK dari tahun 2008 sampai dengan 2012 terjadi kenaikan jumlah KK, sedangkan rata-rata jumlah anggota keluarga tidak mengalami perubahan, kondisi ini mengindikasikan bahwa terdapat tingkat kesadaran masyarakat atas program keluarga berencana dengan jumlah anggota keluarga yang kecil yang berarti menuju keluarga bahagia sejahtera. D.

Laju Pertumbuhan Penduduk di Kota Gorontalo Laju pertumbuhan penduduk Kota Gorontalo dari tahun 1990, 2000 dan

2008-2013 mengalami peningkatan yang signifikan, sebagaimana terlihat pada tabel berikut. Tabel 2.9 Laju Pertumbuhan Penduduk di Kota Gorontalo Tahun 1990, 2000, dan 2008-2013 Tahun 1990 2000 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah penduduk 120.313 134.631 165.175 170.456 180.127 196.897 201.509 190.492

Sumber Data : BPS Kota Gorontalo, 2014

Pertumbuhan penduduk 1,19 3,35 2,99 2,97 2,93 3,35 3,35 -

II - 14

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Laju pertumbuhan penduduk di Kota Gorontalo mengalami peningkatan yang signifikan, berkisar antara 2,93 sampai 3,35, yang paling rendah terjadi tahun 1990 laju pertumbuhan hanya sekitar 1,19. Dilihat perbedaan,

laju

pertumbuhan

dimana

ditentukan

penduduk oleh

antar

kondisi

dan

kecamatan potensi

terdapat

daerah.

Laju

pertumbuhan terbesar tahun 2012 terjadi di kecamatan Dungingi, karena kecamatan Dungingi daerah padat penduduk. Sedangkan laju pertumbuhan terkecil terjadi di kecamatan Kota Selatan, hanya mencapai 1,42. Secara rinci laju pertumbuhan penduduk per kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.10 Tabel 2.10 Pertumbuhan Penduduk dirinci per Kecamatan Tahun 2010 – 2012 No

Kecamatan

Pertumbuhan penduduk (%)

2010

2011

2012

1

Kota Barat

2,73

3,09

3,09

2

Dungingi

5,24

6,67

6,67

3

Kota Selatan

1,59

1,42

1,42

4

Kota Timur

2,16

2,79

2,79

5

Hulontalangi

-

2,12

2,12

6

Dumbo Raya

-

2,09

2,09

7

Kota Utara

3,22

3,36

3,36

8

Kota Tengah

4,37

5,34

5,34

9

Sipatana

4,10

4,10

3,35

3,35

Rata-rata

2,93

Sumber Data : BPS Kota Gorontalo, 2012

E.

Kepadatan Penduduk di Kota Gorontalo Kondisi

laju

pertumbuhan

penduduk

yang

tinggi

menyebabkan

peningkatan angka kepadatan penduduk. Tahun 2008 sampai tahun 2013 terjadi

kenaikan

kepadatan

penduduk,

dengan

rata-rata

per

tahun

pertumbuhan kepadatan penduduk sebesar 100%, sebagaimana terlihat pada tabel berikut . Tabel 2. 11 Kepadatan Penduduk Kota Gorontalo, 2008 – 2013 No

Tahun

1 2 3 4 5 6

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Luas wilayah (Km2) 64,79 64,79 64,79 79,03 79,03 79,03

Jumlah penduduk

Sumber Data : BPS Kota Gorontalo, 2013 & DKCS 2014

173.867 170.456 180.127 184.062 188.761 190.492

Kepadatan penduduk (jiwa/Km2) 2.684 2.631 2.780 2.329 2.388 2,410

II - 15

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

1.3

Kondisi Sumber Daya Alam

Kawasan Budidaya Pengembangan kawasan budidaya di Kota Gorontalo dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi spesifik yang ada, seperti disajikan dalam gambar 2.2. di bawah ini.

Kondisi Klimatologi

Kondisi Geologi

Kondisi Hidrologi

Kondisi Topografi

Letak, Luas dan Batas Wilayah

Penggunaan Lahan

Uraian Potensi Pengembangan Wilayah

Kondisi Geografis Lainnya

Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran Pengembangan Kawasan Budidaya a.

Kawasan Hutan Rakyat dan Hutan Kota Kota Gorontalo memiliki kawasan hutan rakyat seluas ± 200 Ha yang berada di 2 Kecamatan, yaitu Kota Barat dan Dumbo Raya, di samping memiliki hutan rakyat, Kota Gorontalo juga memiliki hutan kota seluas ± 11 Ha yang berada di Kecamatan Kota Timur dan Kecamatan Kota Selatan.

b. Kawasan Pertanian Kawasan pertanian terdiri dari : - Kawasan tanaman pangan  Pertanian lahan basah seluas ± 916 Ha berada di 7 (tujuh) Kecamatan dari 9 (Sembilan) Kecamatan yang ada di Kota Gorontalo. Kawasan tanaman pangan lahan basah untuk tanaman padi berada di Kecamatan Kota Barat, Dungingi, Kota selatan, Kota Timur, kota Utara, kota tengah, dan Sipatana. - Pertanian lahan kering seluas ± 898 Ha. Kawasan tanaman pangan lahan kering dikembangkan untuk berbagai jenis tanaman antara lain : jagung di Kecamatan kota Barat, Dungingi, Kota Timur dan Kota Utara; tanaman buah mangga dan pisang di hampir seluruh wilayah kecamatan; tanaman buah nangka berada di Kecamatan II - 16

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Kota Barat, Kota Timur, Dumbo Raya, Kota Utara dan Sipatana; tanaman Buah pepaya di Kecamatan Kota Barat, Kota utara dan Sipatana. Kawasan hortikultura, berada di Kecamatan Kota Barat, dungingi, dan Kota Utara dengan Komoditi cabe dan tomat. - Kawasan peternakan, rencana pengembangan ternak kecil dan unggas diarahkan pada lahan pertanian sawah bukan irigasi, pertanian lahan kering dan hortikultura. Rencana Kawasan ini di Kecamatan Kota Barat dan Kecamatan Kota Utara yang berbatasan dengan Kabupaten Bone Bolango. c.

Kawasan Perikanan Budidaya perikanan darat yang sudah berkembang di Kota Gorontalo meliputi keramba jaring apung yang terletak di wilayah Danau limboto Kecamatan Kota Barat dan Kecamatan Utara, sedangkan budidaya berupa kolam ikan tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kota Gorontalo.

d. Kawasan Pariwisata Kawasan pariwisata buatan, budaya lokasinya antara lain Benteng Otanaha sebagai Aicon Pariwisata Provinsi Gorontalo yang terdapat di Kel. Dembe I Kec. Kota Barat,Kawasan pariwisata alam dan buatan Bak Pemandian Potanga di Kel. Pilolodaa Kec. Kota Barat, Kawasan wisata pantai antara lain Tangga 2000, Pantai Indah Lahilote di Kel. Pohe Kecamatan Hulontalangi, Kawasan religi Rumah Ibadah Tiong Hoa di Kel. Tanjung Kramat Kec. Hulonthalangi, Kawasan wisata pantai dan kawasan wisata kuliner di Kel. Leato utara dan Leato Selatan Kec. Dumbo Raya, Kawasan wisata budaya Rumah Adat Dulohupa Kel. Limba U2 Kec. Kota Selatan,Kawasan wisata buatan masing – masing Taman Kota di Kel. Limba U2 dan Taman Buah di Kel. Limba B keduanya di Kec. Kota Selatan. 2.

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

2.1

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Keberhasilan pembangunan daerah tercermin dari keterpaduan dan penggabungan beberapa dimensi kebijakan dari seluruh sektor yang ada. Tujuan pembangunan daerah adalah mewujudkan masyarakat yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera. Tujuan pembangunan daerah harus menempatkan manusia sebagai sasaran akhir II - 17

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

dan fokus utama dari seluruh kegiatan pembangunan, melalui pemberian pelayanan dalam berbagai segi kehidupan yaitu kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi. Dengan konsep pembangunan ini keberhasilan pembangunan bukan semata-mata dilihat dari perkembangan atau pertumbuhan yang terjadi, melainkan kemampuan pemerintah daerah untuk menciptakan atau memungkinkan warga menikmati hidup dengan layak, mendapatkan kesehatan dan

meningkatkan kreativitas hidup. Dengan kata lain,

pembangunan yang dilakukan harus menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi yang terindikasi kenaikan pendapatan perkapita penduduk di satu sisi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan distribusi pendapatan di sisi lain. a)

Pertumbuhan PDRB PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan suatu wilayah. Dengan demikian PDRB dapat menggambarkan kegiatan roda perekonomian yang dilakukan masyarakat suatu daerah yang pada akhirnya menggambarkan tingkat kesejahteraan rakyatnya. Walaupun demikian pertumbuhan PDRB yang cukup tinggi belum menjamin tingkat kesejahteraan yang tinggi bagi masyarakat. Hal ini masih terkait dengan laju pertumbuhan penduduk dan sifat kegiatan perekonomiannya. Selain itu, PDRB juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi pelaksanaan program pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah setempat dan sebagai dasar perencanaan pembangunan dimasa yang akan datang. Laju pertumbuhan penduduk yang melebihi laju pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi tidak meningkatnya kesejahteraan masyarakatnya. Ditinjau Atas Dasar Harga Berlaku, PDRB Kota Gorontalo secara nominal tiga tahun terakhir ini mengalami peningkatan secara signifikan, tahun 2010 sebesar Rp. 1.594.798,12, tahun 2011 sebesar Rp. 1.838.126.36 dan tahun 2012 sebesar Rp. 2.135.682.20. Sedangkan ditinjau dari Atas Dasar Harga Konstan tiga tahun terakhir, tahun

2010

sebesar

Rp.

602.467,093,-

tahun

2011

sebesar

Rp.

648.717.47,- dan tahun 2012 sebesar Rp. 699.175.59,Nilai dan kontribusi sektoral (lapangan usaha) PDRB Kota Gorontalo tahun 2010-2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

II - 18

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 2.12 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008-2013 atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kota Gorontalo (Dalam Jutaan) 2008

No

Sektor

1

Pertanian Pertambangan & penggalian Industri pengolahan Listrik,gas & air bersih Konstruksi Perdagangan, hotel & restoran Pengangkutan & komunikasi Keuangan, sewa, & jasa Perusahaan Jasa-jasa

2 3 4 5 6 7 8 9

PDRB

2009

2010

2011

2012

2013

(Rp)

%

(Rp)

%

(Rp)

%

(Rp)

%

(Rp)

%

(Rp)

%

28.398.63

5,45

29.184.56

5,21

30.160.61

5,01

31.749.25

4,89

32.254.67

4,61

33.296,74

3,75

4.389.46

0,84

4.756.47

0,85

4.544.05

0,75

4.268.32

0,66

4.099.91

0,59

4.418,4

2.86

42.781.96

8,21

45.494.98

8,13

48.758.59

8,09

51.390.15

7,92

55.314.10

7,91

59.340,86

6,37

10.751.79

2,06

11.084.59

1,98

11.325.18

1,92

11.894.68

1,83

12.826.16

1,83

12.963,37

1,64

46.800.68

8,98

52.575.63

9,39

58.777.32

9,78

65.538.20

10,10

72.751.59

10,41

81.830,16

14,52

123.616.54

23,73

128.444.42

22,94

135.208.53

22,44

145.632.28

22,45

160.090.95

22,90

163.512,49

21.12

75.762.10

14,54

82.604.65

14,75

91.003.61

15,11

97.706.59

15,06

106.364.77

15,21

120.344,14

13,70

67.860.17

13,03

73.842.69

13,19

80.514.88

13,36

89.019.04

13,72

100.276.20

14,34

103.914,44

13,17

120.530.95

23,14

131.922.95

23,56

141.956.31

23,56

151.518.96

23,36

155.197.24

22,20

174.718,61

25,18

520.892.29

100,00

559.910.93

100,00

602.467.09

100,00

648.717.47

100,00

699.175.59

100,00

754.339,21

100,00

Sumber : BPS Kota Gorontalo

Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa sektor jasa – jasa merupakan salah

satu

sektor

yang

mendominasi

struktur

perekonomian

Kota

Gorontalo. Hal ini ditunjukkan oleh paling besarnya kontribusi sektor ini terhadap perekonomian Kota Gorontalo. Pada tahun 2008 jasa memberikan kontribusi sebesar 23.14% dan pada tahun 2010 Jasa memberikan kontribusi sebesar 23.56%,di tahun 2011 kontribusi yang diberikan sektor jasa, 23.36% dan pada tahun 2012 sedikit terjadi penurunan menjadi 22,20% (berdasarkan harga konstan). Kontribusi sektor terbesar kedua berdasarkan harga konstan adalah sektor Perdagangan, hotel dan restauran yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian Kota Gorontalo. Perkembangan kontribusi sektor ini pada tahun 2012 sebesar 22,90% mengalami penurunan jika dibanding dengan tahun 2008 yang kontribusinya sebesar 23,73%. Sedangkan, kontribusi sektor terbesar ketiga disumbangkan oleh sektor pengangkutan dan komunikasi dimana pada tahun 2011 mencapai 15,06% dan sedikit mengalami kenaikan pada tahun 2012 yaitu sebesar 15,21% Apabila dilihat pertumbuhan PDRB pada tahun 2012 terhadap tahun sebelumnya beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan adalah: sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. II - 19

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Sementara itu, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor konstruksi dan bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi

dan

sektor

jasa

tumbuh

melambat

dibanding

tahun

sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi tahun 2011 di sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan terendah di sektor pertambangan. Tabel 2.13 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 -2013 atas Dasar Harga Berlaku Kota Gorontalo (Dalam Jutaan) No

2008

Sektor

2009

2010

2011

2012

2013

(Rp)

%

(Rp)

%

(Rp)

%

(Rp)

%

(Rp)

%

5,28

70.583.97

5,28

80.934.13

5,07

87.911.62

4,78

92.919.15

4,35

1

Pertanian

61.388.49

2

Pertambangan & penggalian

13.440.30

1,16

15.733.04

1,18

15.039.84

0,94

14.595.82

0,79

15.161.17

0,71

3

Industri pengolahan

83.985.27

7,22

91.418.03

6,83

107.426.24

6,74

114.712.65

6,24

126.642.31

5,93

4

Listrik, gas, & air bersih

28.463.63

2,45

29.723.72

2,22

32.390.25

2,03

35.585.16

1,94

42.250.02

1,98

5

Konstruksi

73.743.41

6,34

100.751.42

7,53

143.294.21

8,99

188.884.50

10,28

221.368.61

10,37

245.199.01

21,09

267.067.36

19,96

314.652.92

19,73

371.374.82

20,20

468.049.57

21,92

166.426.64

14,32

193.513.52

14,46

230.286.25

14,44

255.280.45

13,89

296.328.35

13,88

141.093.91

12,14

170.919041

12,77

207.881.08

13,03

242.366.32

13,19

282.260.61

13,22

348.796.14

30,00

398.338.50

29,77

462.893.21

29,03

527.416.02

28,69

590.702.42

27,66

1.162.536.8 1

100,00

1.337.880.1 9

100,00

1.594.798.1 2

100,00

1.838.128.3 6

100,00

2.135.682.2 0

100,00

6

7

8 9

Perdagangan, hotel, & restoran Pengangkutan & komunikasi angangkutan & komunikasi Keuangan, sewa, & jasa Perusahaan Jasa-jasa PDRB

Sumber : BPS Kota Gorontalo

Dari tabel 2.13 bisa di lihat kontribusi tertinggi atas dasar harga berlaku PDRB di berikan oleh sektor Jasa walaupun setiap tahun prosentasenya menurun Tahun 2008 sebesar 30% dan Tahun 2012 sebesar 27,66%, kontribusi kedua tertinggi diberikan oleh sektor perdagangan hotel dan restoran memberikan kontribusi sebesar 21,92 %, masih didominasi oleh kedua sektor diatas karena sejalan dengan Kota Gorontalo sebagai pusat pemerintahan dan pusat perdagangan

di

wilayah

Provinsi

Gorontalo

dan

sekitarnya.

Sedangkan

kontribusi terendah diberikan oleh sektor pertambangan dan penggalian, listrik,gas dan air bersih serta pertanian mempunyai peranan yang kecil terhadap

terhadap

perekonomian

Kota

Gorontalo

dibandingkan

dengan

kabupaten lain di Provinsi Gorontalo.

II - 20

(Rp) 97.135,96

3,71

15.353,03

0,59

166.923,28

6,37

42.886,83

1,64

380.726,49

14,53

553.598,67

21,12

359.159,45

13,70

345.053,10

13,17

659.902,31

25,18

2.620.739,1 1

100,0 0

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 2.14 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 -2013 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Kota Gorontalo 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sektor

2010

2011

2012

2013

Hb %

Hk %

Hb %

Hk %

Hb %

Hk %

Hb %

Hk %

Hb %

Hk %

2,28

5,45

5,28

5,21

5,07

5,01

4,78

4,89

4,35

4,61

1,16

0,84

1,18

0,85

0,94

0,75

0,79

0,66

0,71

0,59

7,22

8,21

6,83

8,13

6,74

8,09

6,24

7,92

5,93

7,91

2,45

2,06

2,22

1,98

2,03

1,92

1,94

1,83

1.98

1,83

6,34

8,98

7,53

9,39

8,99

9,78

10,28

10,10

10,37

10,41

21,09

23,73

19,96

22,94

19,73

22,44

20,20

22,45

21,92

22,90

14,32

14,54

14,46

14,75

14,44

15,11

13,89

15,06

13,88

15,21

12,14

13,03

12,77

13,19

13.03

13,36

13,19

13,72

13,22

14,34

30,00

23,14

29,77

23,56

29,03

23,56

28,69

23,36

27,66

22,20

100.00

100,00

100.00

100,00

100.00

100,00

100.00

100,00

100.00

100,00

Pertanian Pertambangan& penggalian Industri pengolahan Listrik,gas & air bersih Konstruksi Perdagangan, hotel, & restoran Pengangkutan & komunikasi Keuangan, sewa, & jasa perusahaan Jasa-jasa PDRB

2009

Hb %

3,71

4,41

0,59

0,58

6,37

7,87

1,64

1,72

14,53

10,84

21,12

21,6

13,70

15,95

13,17

13,77

25,18

23,17

100,00

100,00

Sumber : BPS Kota Gorontalo

Tabel 2.15 Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB atas Dasar Harga Berlaku (Hb)dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2008 – 2013 Kota Gorontalo Pertumbuhan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sektor Pertanian Pertambangan & penggalian Industri pengolahan Listrik,gas & air bersih Konstruksi Perdagangan, hotel & restoran Pengangkutan & komunikasi Keuangan, sewa, & jasa perusahaan Jasa-jasa PDRB

Hb % 4,35 0,96 6,59 2,12 8,70 20,58 14,14 12,87 29,03

Hk % 5,03 0,74 8,05 1,92 9,73 22,89 14,93 13,53 23,16

Sumber : BPS Kota Gorontalo

b)

Hk %

Laju Inflasi Seperti halnya laju pertumbuhan ekonomi, laju inflasi yang terjadi di Kota Gorontalo juga tidak terlepas dari pengaruh perekonomian dunia dimana nilainya berfluktuasi sesuai dengan perkembangan perekonomian global. Inflasi di Kota Gorontalo pada tahun 2008 sempat menyentuh angka teringgi yaitu 9,20 persen. Namun, mulai tahun 2009 inflasi terjaga dalam kategori inflasi ringan (<10%) walaupun berfluktuatif. Tahun 2009, inflasi II - 21

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

mencapai 4,35 persen dan tahun 2010 sebesar 7,43 persen dan tahun 2011 sebesar 4,08 persen dan pada tahun 2012 sebesar 5.21 persen. Tingginya inflasi pada tahun 2008 salah satu akibat dari kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM pada pertengahan tahun berdampak pada meningkatnya harga-harga berbagai komoditas baik di tingkat produsen maupun di tingkat konsumen. Berbeda dengan inflasi yang terjadi pada tahun 2008 yang mendekati dua digit, pada tahun 2009 Kota Gorontalo mengalami inflasi yang terendah dibanding dengan inflasi tahun-tahun sebelumnya, yaitu 4,35%. Faktorfaktor yang menyebabkan rendahnya inflasi yang terjadi di Indonesia merupakan dampak keseluruhan dari eksternal dan internal. Krisis ekonomi global menyebabkan permintaan dunia menurun, dan berimbas dengan terjadinya penurunan harga komoditas di pasaran internasional. Kondisi ini kemudian berdampak ke Indonesia. Faktor internal, dengan tidak adanya kebijakan pemerintah yang menyebabkan pricing shock seperti menaikan tarif dasar listrik (TDL) dan atau bahan bakar minyak (BBM) sepanjang tahun 2009. Di lain pihak pasokan komoditas kepada masyarakat dan lancarnya distribusi barang saat menjelang natal dan tahun baru menyebabkan harga barang di pasaran tidak melonjak. Disisi lain, melonjaknya harga bahan makanan pokok sebagai akibat anomali musim ditahun 2010 merupakan pemicu utama terjadinya inflasi Kota Gorontalo hingga mencapai 7,43%, jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan angka inflasi tahun 2009.dan pada tahun 2012 inflasi menurun lagi menjadi 5,21%. Tabel 2.16 Nilai Inflasi Tahun 2008-2013 Uraian Inflasi

2008

2009

2010

2011

2012

2013

9,20

4,35

7,43

4,08

5,21

5,82

Sumber : BPS Kota Gorontalo

c)

PDRB per kapita Pada Tahun 2012 secara agregat PDRB per kapita Kota Gorontalo atas dasar harga berlaku sebesar 11,13 juta rupiah. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata setiap penduduk Kota Gorontalo memberikan sumbangan dalam pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 11,13 juta selama tahun 2012 atau naik sekitar 13,30 persen dari tahun sebelumnya.

II - 22

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB per kapita penduduk kota Gorontalo sebesar 3,7 juta rupiah atau naik sekitar 5,1 persen di banding tahun 2010. Gambaran tentang perkembangan tingkat PDRB per kapita selama empat tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 2.6 berikut ini.

Perkembangan Tingkat PDRB Tahun 2009-2013

7.85 8.85 9.99 3.28 3.34 2009

2010

2011

13.53 11.31 3.52 3.7 2012

3.89

2013

Sumber : BPS Kota Gorontalo

Uraian PDRB ADBH(Rp dalam juta) Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun(jiwa) PDRB perkapita ADBH(Rp/jiwa)

2008

Tabel. 2.17 PDRB per Kapita atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 -2012 Kota Gorontalo 2009

2010

2011

2012

2013

1.162.536,81

1.338.048,97

1.594.798,12

1.838.128,36

2.135.682,20

2.620.739,11

165.175

170.456

180.127

184.062

188.761

193.692

7.038.212,86

7.849.820,30

8.853.742,75

9.988.416,62

11.314.213,24

13.530.445,82

Sumber : BPS Kota Gorontalo

d) Indeks Gini/Koefisien Gini Secara umum koefisien gini Kota Gorontalo nilainya di bawah 0,4. Artinya dalam 2 Tahun terakhir, yaitu Tahun 2011-2012 di Kota Gorontalo ketimpangan pendapatan yang terjadi selalu dalam kategori rendah dengan kemerataan yang cukup tinggi. Namun ada hal yang perlu mendapat perhatian serta dilanjutkan dengan tindakan yang nyata dalam kebijakan pembangunan kedepan mengingat pada tahun 2012 angka Gini Rasio Kota Gorontalo mencapai 0,36, mengalami sedikit kenaikan bila dibandingkan dengan angka gini rasio pada tahun 2011 yang sebesar 0,35. Kenaikan ini mengindikasi bahwa antara tahun 2011-2012 di Kota Gorontalo walaupun

II - 23

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

relative kecil namun terjadi peningkatan ketimpangan pendapatan dibanding tahun sebelumnya. Gambar 2.7 Nilai Gini Rasio Kota Gorontalo Tahun 2011-2012

Nilai Gini Rasio 0.36

0.36

0.35

Nilai Gini Rasio

0.34 2001 2012 Sumber: BPS Kota Gorontalo

Dari Tabel diatas memperlihatkan bahwa walaupun koefisien gini masih menunjukan angka dibawah 0,4 namun sudah mendekati angka 0,4. Hal ini perlu diwaspadai karna jika mencapai angka 0,4 maka klasifikasinya tergolong dalam klasifikasi ketimpangan menengah. Hal yang menjadi perhatian bahwa aspek pemerataan menjadi sangat penting disamping tentunya aspek pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tingkat pemerataan pendapatan Kota Gorontalo juga ditunjukan kurva Lorenz pada grafikberikut. Grafik.2.1 Kurva Lorenz Kota Gorontalo Tahun 2011 - 2012

e)

Pertumbuhan Ekonomi Perekonomian Kota Gorontalo

merupakan

salah

satu

bentuk

perekonomian wilayah yang yang relatif stabil. Pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo yang ditunjukan dengan PDRB atas harga konstan 2000 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. II - 24

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Pada tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo sebesar 7,78 persen sedangkan pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo sebesar 7,68 persen. Naiknya angka pertumbuhan ekonomi menunjukan pertumbuhan Kota Gorontalo yang semakin cepat dan stabil. Relatif stabilnya pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo antara lain di dukung oleh iklim investasi diberbagai sektor yang kondusif sehingga banyak pihak swasta yang menanamkan modalnya baik dalam skala kecil, menegah maupun besar. Makin banyak toko dan kompleks perumahan yang berdiri merupakan salah satu bukti nyata. Grafik.2.2 Pertumbuhan Ekonomi Kota Gorontalo 2001-2013 (persen)

Sumber :BPS Kota Gorontalo

f)

Kemiskinan Pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo cukup signifikan dibandingkan dengan perkembangan kemiskinan daerah ini. Jika dilihat dari data BPS Kota Gorontalo maka angka kemiskinan sangat berfluktuatif. Pada tahun 2007 hingga tahun 2008 jumlah penduduk miskin maupun tingkat kemiskinan Kota Gorontalo mengalami penurunan yakni dari 8.11% menjadi 5.23% akan tetapi pada tahun-tahun berikutnya angka ini cenderung mengalami kenaikan terutama pada tahun 2009 sebesar 5.29% hingga pada tahun 2011 menjadi 5.97%. Pada tahun 2012 tingkat kemiskinan kembali mengalami penurunan menjadi 5.61%. Penurunan tersebut hanya bersifat sementara karena pada tahun 2013 tingkat kemiskinan kembali mengalami kenaikan sebesar 0.38% menjadi 5,99% dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 11.602 jiwa. Begitu juga dengan kedalaman kemiskinan berfluktuatif. Ditahun 2010 tingkat kedalaman kemiskinan Kota Gorontalo sebesar 0,87 dan tahun 2011 naik menjadi 0,97, untuk tahun 2012 turun menjadi 0,55 dan II - 25

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

tahun 2013 naik lagi menjadi 0,87. Untuk tingkat keparahan di tahun 2010 sebesar 0,20, ditahun 2011 menjadi sebesar 0,26 dan tahun 2012 turun menjadi 0,08 dan naik lagi di tahun 2013 menjadi sebesar 0,18. Jika kemiskinan Kota Gorontalo ini tidak segera diantisipasi maka akan menimbulkan dampak yang kurang bagus bagi perkembangan Kota Gorontalo. Tabel. 2.18 Kemiskinan Kota Gorontalo Tahun 2010 -2013

Uraian

Presentase Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Tingkat kedalaman kemiskinan (P1) Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2)

2010

2011

2012

2013

5,49 %

5,97 %

5,61 %

5,99 %

9.889 jiwa

10.898 jiwa

10.589 jiwa

11.602 jiwa

0,87

0,98

0,55

0,87

0,20

0,26

0,08

0,18

Sumber : BPS Kota Gorontalo

2.2

Fokus Kesejahteraan Sosial

1)

Indeks Pembangunan Manusia Pada dasarnya IPM mencakup tiga komponen yang dianggap mendasar

bagi manusia dan secara operasional mudah dihitung untuk menghasilkan suatu ukuran yang merefleksikan upaya pembangunan manusia. Ketiga aspek tersebut berkaitan dengan peluang hidup (longevity), pengetahuan (knowledge), dan hidup layak (decent living). Peluang hidup dihitung berdasarkan angka harapan hidup ketika lahir; pengetahuan diukur berdasarkan rata-rata lama sekolah angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas; dan hidup layak diukur dengan pengeluaran per kapita yang didasarkan pada Purchasing Power Parity (paritasdaya beli dalam rupiah). Grafik 2.3 Perkembangan IPM Kota Gorontalo Tahun 2008-2012 75 74 73 72 71 70 69 68 67 66

73.08

72.44

72.12

69.29

2008

69.79

2009

IPM Kota Gorontalo

70.28

2010

IPM Provinsi Gorontalo

73.29

72.77

72.27

71.76

71.17

74.17

73.67

70.82

2011

71.28

2012

IPM Nasional

II - 26

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Dari tabel di atas, terlihat IPM Kota Gorontalo terus mengalami peningkatan secara signifikan. Dan jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Gorontalo dan IPM Nasional, maka IPM Kota Gorontalo masih lebih baik. Tabel 2.19 Komponen Penyusun IPM Kota Gorontalo tahun 2013 Kota Gorontalo

Angka Harapan Hidup (tahun)

Angka Melek Huruf (persen)

Rata-rata Lama Sekolah (tahun)

Pengeluaran Perkapita (ribu rupiah)

67,16

99,98

10,28

749.210

Sumber : BPS - Data Bappeda

a. ANGKA HARAPAN HIDUP Angka harapan hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah

dalam

meningkatkan

kesejahteraan

penduduk

pada

umumnya,dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Usia harapan hidup masyarakat Kota Gorontalo untuk tahun 2012 sebesar 67,16 tahun, meningkat dari tahun sebelumnya tahun 2011 sebesar 66,98 Tahun. Keberhasilan

pelaksanaan

program

kesehatan

dan

program

pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk. Berbagai program yang telah dilaksanakan kurun waktu sebelumnya antara lain peningkatan perawatan masyarakat kesehatan,

kesehatan yang

akan

pemenuhan

melalui

Puskesmas,

meningkatkan kebutuhan

gizi

akses dan

peningkatandaya terhadap kalori,

beli

pelayanan

pelaksanaan

program-program pendidikan yang lebih baik sehingga masyarakat mampu memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya. Tabel 2.20 Angka Usia Harapan Hidup Tahun 2008 - 2012 Kota Gorontalo AUHH

2008 66,26

2009 66,44

2010 66,8

2011 66,98

2012 67,16

Sumber : BPS

b. ANGKA MELEK HURUF Angka Melek Huruf (dewasa) merupakan proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau II - 27

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

lainnya. Dimana AMH ini dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan program-program pemberantasan buta huruf, menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam menyerap informasi dari berbagai media serta menunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis, sehingga angka melek huruf dapat mencerminkan potensi perkembangan intelektual sekaligus kontribusi terhadap pembangunan daerah. Persentase angka melek huruf di Kota Gorontalo terus mengalami peningkatan dari tahunke tahun. Tahun 2008 persentase AMH mencapai 93,50% dan terus mengalami peningkatan secara signifikan sehingga tahun 2013 mencapai angka sebesar 99,87%. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai pelaksanaan program pendidikan termasuk pendidikan formal Paket A, B dan C dan program penuntasan wajib belajar 9 (sembilan) tahun. Tabel 2.21 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2008 - 2013 Kota Gorontalo No

1.

2.

3.

Uraian Jumlah Penduduk Usia diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas Angka Melek huruf

2008

2009

2010

2011

2012

2013

68.340

54.850

31.882

83.606

35.846

152.194

73.089

58.571

33.720

83.635

35.854

152.394

93,50

93,65

94,55

99,97

99,98

99,87

Sumber Diknas 2014

Tabel 2.22 Angka Melek Huruf Tahun 2013 Menurut Kecamatan

No

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Kecamatan

Kec. Kota Timur Kec. Kota Selatan Kec. Kota Utara Kec. Kota Tengah Keca. Kota Barat Kec. Dungingi Kec. Dumbo Raya Kec. Hulonthalangi Kec. Sipatana

Jumlah Penduduk Usia diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis

Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas

Angka Melek huruf

5.456 4.512 2.926 6.704 3.463 4.001 2.959 2.615 3.209

5.457 4.513 2.927 6.705 3.464 4.002 2.960 2.616 3.210

99,98 99,98 99,98 99,98 99,97 99,98 99,98 99,98 99,98

Sumber Diknas 2013

II - 28

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

c. ANGKA RATA-RATA LAMA SEKOLAH Lamanya Sekolah atau years of schooling adalah sebuah angka yang menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat Pendidikan Terakhir (TPT). Angka rata-rata lama sekolah diartikan sebagairata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun keatas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Lamanya bersekolah merupakan ukuran akumulasi investasi pendidikan individu. Setiap tahun tambahan sekolah diharapkan akan membantu meningkatkan

pendapatan

individu

tersebut.

Tetapi,

jumlah

tahun

bersekolah ini tidak mengindahkan kasus-kasus tidak naik kelas, putus sekolah yang kemudian melanjutkan kembali, dan masuk sekolah dasar diusia yang terlalu muda atau sebaliknya. Sehingga nilai dari jumlah tahun bersekolah menjadi terlalu tinggi kelebihan estimasi atau bahkan terlalu rendah (under estimate). Dari data tabel komponen penyusun IPM dibawah ini terlihat angka ratarata lama Kota Gorontalo sebesar 10,28 di tahun 2012. Jika dibandingkan dengan rata-rata lama sekolah kabupaten lainnya dan bahkan dengan Provinsi Gorontalo, maka Kota Gorontalo masih lebih tinggi angka ratarata lama sekolah. Ini bisa diartikan bahwa penduduk Kota Gorontalo di usia sekolah lebih banyak menggunakan waktunya untuk bersekolah dibanding kabupaten lainnya di Provinsi Gorontalo. Tabel 2.23 Komponen Penyusun IPM Gorontalo tahun 2013 Kabupaten/ Kota

Angka Harapan Hidup (tahun)

Angka Melek Huruf (persen)

Rata-rata Lama Sekolah (tahun)

Pengeluaran Perkapita (ribu rupiah)

IPM

Kota Gorontalo

67,16

99,47

10,28

633,00

74,17

Kab. Gorontalo

69,55

95,00

6,89

621,59

71,12

Kab. Pohuwato

68,09

97,08

6,72

623,20

70,76

Kab. Boalemo

68,57

95,77

6,57

608,40

69,49

Kab. Bone Bolango

69,25

97,47

7,85

627,37

72,65

Kab. Gorontalo Utara

67,37

94,89

6,50

626,08

69,37

Provinsi Gorontalo

67,41

96,16

7,49

630,01

71,28

Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, 2013 (angka sementara, Juli 2013)

II - 29

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

d. PENGELUARAN PERKAPITA Tabel 2.24 Pengeluaran Per Kapita Tahun 2008 - 2012 Kota Gorontalo Pengeluaran Per Kapita (Rp)

2008

2009

2010

2011

2012

2013

620.960

623.350

584.247

715.545

749.210

916.762

Sumber : BPS

2) •

Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah ditingkat pendidikan tertentu. Dengan demikian APM juga merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan. Perkembangan APM di jenjang pendidikan dasar masih lebih baik dan meningkat stabil dibandingkan jenjang pendidikan, seperti ditunjukkan pada tabel dibawah ini. APM jenjang pendidikan SD/MI meningkat sebesar 3,43% tahun 2008 ke tahun 2013, sehingga tahun 2013 APM SMP/MTs Kota Gorontalo mencapai angka 105,02%. Untuk APM SMP/MTs meningkat sebesar 1,92% dari 82,47% tahun 2008 menjadi 84,39% di tahun 2013. Sedangkan APM untuk jenjang SMA/MA menurun dari 71,28% pada Tahun 2008 ke 64,12 pada Tahun 2013.

TAHUN 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tabel 2.25 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2008 - 2013 Kota Gorontalo APM SD/MI 101,59 98,16 101,54 97,29 97,18 105,02

Sumber : Profil Diknas Kota Gorontalo 2014



APK

adalah

perbandingan

APM SMP/MTs 82,47 87,26 94,27 76,64 82,48 84,39

jumlah

siswa

pada

APM SMA/MA 71,28 66,98 73,16 63,08 62,24 64,12

tingkat

pendidikan

SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu II - 30

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. Kondisi APK Kota Gorontalo sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 2.26 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2008 – 2013 Kota Gorontalo

TAHUN APK SD/MI 2008 127,67 2009 120,04 2010 117,87 2011 115,71 2012 114,17 2013 110,34 Sumber : Diknas Kota Gorontalo 2014

3)

APK SMP/MTs 114,37 107,17 115,92 106,87 110,46 112,19

APK SM/MA 110,27 111,57 111,82 96,01 97,27 112,82

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan seseorang,

keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan, atau gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani, dan sosial) secara memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan,

keterlantaran,

kecacatan,

ketunaan

sosial,

keterbelakangan,

keterasingan dan perubahan lingkungan (secara mendadak) yang kurang mendukung, seperti terjadinya bencana. Pemerintah Kota Gorontalo telah memberikan program pembinaan dan bantuan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) seperti Lansia, anak cacat, anak jalanan serta korban bencana alam dan bencana sosial. Selain itu telah dilakukan juga pembinaan dan sosialisasi aturan ketenagakerjaan kepada para pelaku dunia usaha agar terjalin hubungan yang harmonis antara pengusaha dan pekerja sehingga berdampak pada kelanjutan usaha dan peningkatan ekonomi pekerja. Tabel 2.27 PMKS yang Ditangani di Kota Gorontalo Tahun 2008 – 2013 Kinerja yang telah dicapai Jumlah gelandangan dan pengemis yang diberdayakan/diikutkan dalam pelatihan Jumlah KUBE Jumlah penyandang cacat Jumlah RTSM Jumlah lansia yang dibina

Satuan

Tahun 2010 2011

2008

2009

Orang

16

16

19

Kelompok Orang Orang Orang

20 83 2823 396

30 97 2760 315

70 97 2682 319

Sumber Dinas SOSNAKER TAHUN 2014

2012

2013

19

11

20

120 101 2911 319

29 341 2821 644

550 737 2.666 123

II - 31

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

4) •

Kesehatan ANGKA KEMATIAN BAYI Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) yaitu jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama dan merupakan salah satu indikator derajat kesehatan. Angka Kematian Bayi di Kota Gorontalo selama 5 tahun terakhir cenderung menurun dari 7,6 per 1.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2008, menjadi 4,0 per 1.000 KHpada tahun 2012. Angka kematian bayi tertinggi dicapai pada tahun 2011 yakni sebesar 8,7 per 1.000 KH Beberapa penyebab kematian bayi ini yang terdeteksi secara medis adalah Asfiksia sebanyak 17 bayi (51,5%), BBLR sebanyak 10 bayi (30,3%) dan penyebab lainnya sebanyak 6 bayi (18,2%).

9 8 7 6 5 4 3 2

7.6

Grafik 2.4 Kecenderungan Angka Kematian Bayi Per 1.000 KH Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 8.7 8.04 6.9 6.9 4.0

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Sumber Dinas Kesehatan Kota Gorontalo Tahun 2014

Oleh karena itu hal-hal yang perlu terus mendapat perhatianadalah pada masalah pelayanan kesehatan ibu dan anak, khususnya pelayanan kesehatan terpadu pada bayi, keterampilan petugas dalam penanganan kegawatdaruratan dasar neonatal serta dukungan lintas program dan lintas sektor terkait. •

ANGKA KEMATIAN BALITA (AKABA) Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah kematian umur 1-4 tahun per 1.000 kelahiran hidup. Ini dapat diartikan bahwaAKABA mempresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum berumur 5 tahun. Selama ini faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan balita, seperti gizi, sanitasi, penyakit menular terus dimaksimalkan oleh Pemerintah Kota Gorontalo dalam menurunkan angka kematian balita ini secara stabil.

II - 32

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA yaitu Sangat tinggi 71-40, Sedang 20-70 dan rendah < 20. SDKI tahun 2007 mengestimasikan nilai AKABA sebesar 44 per 1.000 kelahiran hidup. Grafik 2.5 Kecenderungan Angka Kematian Balita Per 1.000 KH Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 12 10 8 6 4 2 0

10.7

2008

11.3

11.1 8.5

2009

2010

9.7

7.7

2011

2012

2013

Sumber Dinas Kesehatan Kota Gorontalo Tahun 2014

Pada grafik diatas terlihat kecenderungan angka kematian balita Kota Gorontalo semenjak tahun 2008 hingga tahun 2012 bersifat fluktuatif, dari 10,7 per 1.000 KH pada tahun 2008 meningkat menjadi 11,3 per 1.000 KH tahun 2010. Tahun 2011 angka ini naik lagi menjadi 11,1 per 1.000 KH, namun angka ini turun lagi menjadi 7,7 per 1.000 KH pada tahun 2012 sedangkan tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 2 per sen sebesar 9,7 per 1.000 KH. Penyebab kematian balita di Kota Gorontalo tahun 2011 adalah Infeksi Saluran pernafasan berat (bronkopneumonia) sebanyak 14 anak (33,3%), Thypoid sebanyak 9 anak (22,2%), Diare sebanyak 5 anak (11,1%), dan penyebab lainnya sebanyak 14 anak (33,3%). •

ANGKA KEMATIAN IBU Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) menjadi salah satu

indikator

menggambarkan

penting

dalam

menentukan

jumlah

wanita

yang

derajat

meninggal

kesehatan.

AKI

disebabkangangguan

kehamilan atau penangananmasa kehamilan, persalinan dan masa nifas.

II - 33

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Grafik 2.6 Kecenderungan Angka Kematian Ibu Per 100.000 KH Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 250

211

225

229

222

2012

2013

183

200 175 150

119

125 78

100 75 50

2008

2009

2010

2011

Sumber Dinas Kesehatan Kota Gorontalo Tahun 2014

Seperti terlihat pada grafik diatas, angka kematian ibu di Kota Gorontalo terus mengalami peningkatan. Tahun 2008 AKI sebesar 78 per 100.000 KH dan meningkat menjadi 119 per 100.000 KH tahun 2009, serta meningkat tajam menjadi 183 per 100.000 KH. Namun pada tahun 2011 peningkatan AKI ini mulai bisa dikendalikan ke angka 211 per 100.000 KH dan tahun 2012 menjadi 229 per 100.000 KH. Kematian ibu di Kota Gorontalo tahun 2012 yang terjadi pada masa kehamilan sebanyak 2 kasus, masa bersalin sebanyak 2 kasus dan masa nifas

4

kasus.

Sedangkan

yang

menjadi

penyebab

langsung

yakni

perdarahan sebanyak 3 kasus, hipertensi pada kehamilan (eklampsi) sebanyak 2 kasus, abortus 1 kasus dan penyebab tidak langsung yakni penyakit jantung 1 kasus serta dehidrasi 1 kasus. Kasus kematian ibu ini menggambarkan pengelolaan pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas yang perlu terus ditingkatkan kualitasnya. •

STATUS GIZI Status gizi masyarakat selain sebagai indikator kesejahteraan rakyat juga merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat. Status gizi masyarakat dapat digambarkan terutama pada status gizi bayi, anak balita dan ibu hamil.

II - 34

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Grafik 2.7 Kecenderungan Persentase Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0

1.97 1.31 2008

2.4

2.36 1.72

0.98 2009

2010

2011

2012

2013

Sumber Dinas Kesehatan Kota Gorontalo Tahun 2013

Grafik diatas menunjukkan bahwa bayi dengan BBLR di Kota Gorontalo selama 5 tahun terakhir bersifat fluktuatif. Persentase BBLR tertinggi dicapai pada tahun 2011 yakni sebesar 2,36% dan pada tahun 2012, persentase BBLR di Kota Gorontalo menurun menjadi 1,7% dan pada tahun 2013 naik sebesar 0,68%. Faktor penyebab kasus BBLR di Kota Gorontalo, pada umumnya adalah asupan gizi pada bumil kurang energi kronik (KEK) belum memenuhi standar kecukupan gizi. Disamping tidak tersedianya paket Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P). Grafik 2.8 Kecenderungan Prevalensi Gizi Kurang (BB/U) Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 10

7.4

8 6 4

6.5

3.1 0.8

2 0

8.1

7.3

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Sumber Dinas Kesehatan Kota Gorontalo Tahun 2013

Prevalensi balita gizi kurang di Kota Gorontalo cenderung meningkat dari 3,1% tahun 2008 menjadi 8,1% tahun 2012. Secara umum gizi kurang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Kota selatan. Prevalensi balita gizi kurang tertinggi di Kecamatan Sipatana sebesar 14,7%. Data menunjukkan bahwa selang tahun 2012-2013 prevalensi Gizi Kurang (BB/U) turun sebesar 1,6%.

II - 35

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 2.28 Gizi Kurang diKota Gorontalo Tahun 2013 KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA SELATAN KOTA UTARA KOTA TENGAH KOTA BARAT DUNGINGI DUMBO RAYA HULONTHALANGI SIPATANA JUMLAH

L JUMLAH 4 4 3 10 9 10 17 5 10 120

% 3,4 2,6 2,2 7,8 7 7 12,6 3,4 9,8 6

Sumber : Dikes Kota Gorontalo Tahun 2014

P JUMLAH 4 2 2 3 8 14 15 5 28 81

% 2,7 1,5 1,9 2,6 6 12,4 11,3 3,3 20,6 6,9

L+P JUMLAH 8 6 5 13 17 24 32 10 38 153

% 3 2,1 2,1 5,3 6,5 9,4 11,9 3,4 16 6,5

Faktor penyebab terjadinya kasus gizi kurang adalah pola asuhan gizi keluarga yang belum memenuhi standar, penyakit infeksi, bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan pemberian ASI yang belum ekslusif. •

BALITA GIZI BURUK Gizi buruk merupakan keadaan kurang gizi tingkat berat pada anak dengan Z_skornya kurang dari -3 SD dan atau ditemukan tanda-tanda klinis marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-kwashiorkor. Grafik berikut menunjukkan bahwa prevalensi balita gizi buruk di Kota Gorontalo dari tahun 2008-2013 berfluktuasi dengan prevalensi tertinggi dicapai pada tahun 2010. Secara umum gizi buruk di Kota Gorontalo masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya sudah di atas nilai sebaran normal status gizi. Prevalensi tertinggi dicapai oleh Kecamatan Kota Tengah (7,2%) dan prevalensi terendah dicapai oleh Kecamatan Dumbo Raya (0,3%). Kecamatan Kota Selatan merupakan kecamatan yang tidak ditemukan adanya balita dengan status gizi buruk. Grafik 2.9 Kecenderungan Prevalensi Gizi Buruk (BB/U) Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 3.4 2.7 2.6

4 3 2 1 0

0.7

2008

0.7

2009

2010

2011

0.21 2012

2013

Sumber Dinas Kesehatan Kota Gorontalo Tahun 2013

II - 36

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 2.29 Gizi Buruk di Kota Gorontalo Tahun 2013 KECAMATAN

L

P

JUMLAH

%

JUMLAH

KOTA TIMUR

3

2,5

KOTA SELATAN

1

0,6

KOTA UTARA

0

KOTA TENGAH KOTA BARAT DUNGINGI DUMBO RAYA HULONTHALANGI SIPATANA JUMLAH

L+P %

JUMLAH

%

3

2

6

2,3

1

0,7

2

0,7

0

1

0,9

1

0,4

1

0,8

1

0,9

2

0,8

5

3,9

3

2,2

8

3

3

2,1

4

3,5

7

2,7

11

8,1

6

4,5

17

6,3

3

2

2

1,3

5

1,7

12

11,8

7

5,1

19

8

39

3,3

28

2,4

67

2,8

Sumber : Dikes Kota Gorontalo Tahun 2014

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kasus gizi buruk adalah pola asuhan gizi keluarga yang belum memenuhi standar, penyakit infeksi, penyakit bawaan, bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), pemberian ASI yang belum ekslusif, surveilans gizi yang belum dilaksanakan sesuai pedoman dan penanganan kasus belum sesuai dengan tatalaksana gizi buruk. •

JAMINAN KESEHATAN Beberapa model jaminan kesehatan yang sementara berlaku di Kota Gorontalo saat ini dalam upaya melindungi, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, antara lain yaitu : 1. Askes (asuransi kesehatan) yang dikelola oleh PT Askes Indonesia yang para anggota utamanya merupakan para pegawai negeri baik sipil maupun non-sipil termasuk anak-anak yangdijamin sampai dengan usia 21 tahun. Juga para pensiunan beserta istri ataupun suami yangdijamin seumur hidup. 2. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial. 3. Askeskin adalah kartu yang dikeluarkan oleh PT Askes dengan maksud membantu masyarakat miskin untukberobat ke fasilitas kesehatan pemerintah, baik puskemas maupun rumah sakit tanpa dipungut biaya. 4. Jaminan kesehatan mandiri (Jamkesman) merupakan program inovasi Pemerintah Kota Gorontalo yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2010. Program ini merupakan bentuk kerja sama antara Pemerintah Kota II - 37

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Gorontalo dengan PT Askes yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas

masyarakat

terhadap

pelayanan

kesehatan

dengan

membayar premi secara mandiri. Motto dari program Jamkesman ini adalah ”Yang sehat membantu yang sakit, yang mampu membantu yang kurang mampu”. Jumlah penduduk Kota Gorontalo yang sudah memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar pada Tahun 2012 sebanyak 142.596 jiwa atau 74,7% dari total penduduk Kota Gorontalo. Peserta Askeskin/Jamkesmas merupakan peserta jaminan kesehatan pra bayar tertinggi dengan cakupan sebesar 30,2%, diikuti oleh pemegang kartu Jamkesman sebesar 26,8% dan Askes sebesar 17,7%. Khusus untuk peserta Jamsostek, tidak tersedia data baik menurut puskesmas maupun kecamatan terdapat kesulitan dalam hal perolehan data peserta JAMSOSTEK dikarenakanketerlibatan lintas sektor terkait dalam program Jaminan Kesehatan Prabayar yang masih kurang. Tabel 2.30 Jaminan Kesehatan Tahun 2013

JUMLAH PENDUDUK MISKIN 10.589

JAMINAN KESEHATAN

ASKES 35.439

JAMKESMAS/ASKESKIN 47.370

JAMSOSTEK 38.654

Sumber Dinas Kesehatan Kota Gorontalo

2.3

Fokus Seni Budaya dan Olah Raga Pembangunan bidang seni, budaya dan olahraga sangat terkait erat dengan

kualitas hidup manusia dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan sasaran pencapaian pembangunan bidang sosial budaya dan keagamaan yaitu untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab serta mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera. Jumlah organisasi kepemudaan diKota Gorontalo mengalami perkembangan yang cukup signifikan dapat dilihat dari tahun 2008 sebanyak 37 organisasi kepemudaan

dan

pada

tahun

2013

menjadi

sebanyak

103

organisasi

kepemudaan. Untuk klub olah raga tahun 2008 sebanyak 16 klub dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 21 klub. Jumlah grup kesenian dan gedung kesenian untuk Kota Gorontalo belum terdata.

II - 38

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 2.31 Jumlah Organisasi Kepemudaan dan Klub Olah Raga Tahun 2008 - 2013 NO 1

Uraian

2008

2009

2010

2011

2012

2013

37

38

38

129

128

103

16

15

12

11

7

21

Jumlah org K Jumlah d klub olahraga

2.

Sumber Data : DISPORABUD

3.

ASPEK PELAYANAN UMUM

3.1

Fokus Layanan Urusan Wajib

1)

PENDIDIKAN Upaya yang ditempuh Pemerintah Kota Gorontalo dalam mewujudkan visi pembangunan khususnya di bidang pendidikan tahun 2008 – 2013 adalah tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan untuk semua jenjang pendidikan, sistem layanan pendidikan dengan tersedianya sarana dan prasarana,

dukungan

pembiayaan

operasional

untuk

meningkatkan

keterjangkauan layanan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, tersedianya tenaga pendidik yang berkualitas dan professional, pengelolaan pendidikan berkualitas yang disesuaikan dengan 8 (delapan) standar penyelenggaraan pendidikan nasional, optimalisasi pembiayaan pendidikan yang proporsional dan berkelanjutan, manajemen layanan pendidikan

dan

sistem

tata

kelola

yang

handal

dalam

menjamin

terselenggaranya layanan prima dan terwujudnya peran serta masyarakat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut diatas, maka strategi dan hasil yang dicapai,

diantaranyaadalah

penyediaan

dan

peningkatan

sarana

dan

prasarana penunjang PAUD dengan cara mengoptimalkan ruang-ruang pemerintah dan fasilitas umum yang ada di RT dan RW sebesar 50%, penyediaan sarana dan prasarana sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk jenjang pendidikan dasar yang difokuskan pada sekolah yang SPMnya rendah

yaitu

sebesar

71%,penyediaan

dan

pengembangan

sistem

pembelajaran, data dan informasi berbasis riset dan standar disemua jenjang pendidikan serta keterlaksanaan akreditasi pendidikan 100%,penyediaan subsidi pembiayaan untuk penerapan sistem pembelajaran paket A sebesar 78%, paket B sebesar 65% dan paket C sebesar 57% yang berkualitas dan merata di seluruh kecamatan,penyediaan dukungan dana sharing untuk dana BOS pada jenjang pendidikan dasar dan menyediakan dana BOM

II - 39

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

untuk jenjang pendidikan menengah demi meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan 100%, menyediakan tenaga pendidik yang kompeten dan profesional untuk semua jenjang pendidikan yang difokuskan kepada sekolah

yang

mempunyai

kinerja

rendah

(lulusan

rendah)

sebesar

96,26%,penyediaan tutor berkompeten untuk pendidikan Non Formal yang meliputi pemenuhan tutor keaksaraan fungsional dan pendidikan kecakapan hidup yang diarahkan pada daerah terpencil dan wilayah yang mempunyai buta aksara yang tinggi, dimana capaian tutor sebesar 58% dan Buta Aksara sebesar 87%. Adapun Indikator dan capaian pembangunan aspek pelayanan umum bidang pendidikan, seperti diuraikan di bawah ini : 1. Perkembangan rata-rata Angka Partisipasi Sekolah selama tahun 2008 2012 di Kota Gorontalo menunjukkan angka yang fluktuatif dan bahkan cenderung menurun untuk masing-masing jenjang pendidikan, akan tetapi pada tahun 2013 terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Tahun 2013 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Sekolah Dasar mencapai 110,3%, APS Sekolah Menengah Pertama sebesar 120,6% dan APS Sekolah Menengah Atas sebesar 112,06% pada tahun yang sama. Tabel 2.32 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah Tahun 2008 – 2013 NO

JenjangPendidikan

2009

2010

2011

2012

2013

1

SD/MI

1.1. jumlah murid usia 7-12 thn

18.616

19.331

jumlah penduduk kelompok 1.2. usia 7-12 tahun

19.924

19.958

23.672

19.592

19.645

20.542

20.600

21.461

1.3. APS SD/MI

95,02

98,40

96,99

96,88

110,3

2.1. jumlah murid usia 13-15 thn

8.035

8.269

7.268

7.906

11.076

jumlah penduduk kelompok 2.2. usia 13-15 tahun

10.226

9.827

9.757

9.783

9.184

2.3. APS SMP/MTs

78,57

84,15

74,49

80,81

120,6

3.1. jumlah murid usia 16-18thn

6.421

6.083

6.813

6.741

9.626

jumlah penduduk kelompok 3.2. usia 16-18 tahun

9.802

9.496

10.904

10.935

8.590

3.3. APS SMA/MA

65,51

64,06

62,48

61,65

112,06

2

3

SMP/MTs

SMA/MA

Sumber Profil Diknas Kota Gorontalo

II - 40

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

2. Rasio Ketersediaan Sekolah Ketersediaan gedung sekolah dengan jumlah penduduk usia sekolah untuk masing-masing jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA saat ini telah cukup memadai. Dari data sebagaimana tabel di bawah ini, tahun 2013 rasio gedung sekolah SD dengan jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun sebesar 1 : 186. Ini dapat diartikan bahwa saat ini di Kota Gorontalo 1 (satu) gedung sekolah dasar menampung sebanyak 186 siswa. Sesuai standar SPM, 1 (satu) kelas menampung sebanyak 30 – 40 siswa SD, sehingga ketersediaan sekolah dasar sudah di atas standard. Untuk SMP maupun SMA, 1 (satu) kelas menampung 30 – 40 siswa, sehingga dengan melihat rasio gedung sekolah dan jumlah penduduk di usia sekolah, maka dipastikan kondisi ini sudah di atas standard. Tabel 2.33 Rasio Ketersediaan Gedung Sekolah No 1 1.1. 1.2.

Jenjang Pendidikan SD/MI Jumlah gedung sekolah Jumlah penduduk kelompok usia7-12 th

1.3. 2 2.1. 2.2. 2.3. 3 3.1. 3.2. 3

2009

2010

2011

2012

2013

123

123

124

124

127

19.592

19.645

20.542

20.600

21.461

Rasio SMP/MTs Jumlah gedung sekolah

1 : 159

1 : 159

1 : 165

1 : 166

1 : 186

28

29

29

29

29

Jumlah penduduk kelompok usia13-15 th Rasio SM/MA Jumlah gedung sekolah Jumlah penduduk kelompok usia16-18 th

10.226 1 : 365

9.757 1 : 336

9.783 1 : 337

9.140 1 : 315

Rasio Sumber Diknas Kota Gorontalo 2013

9.827 1 : 339

20 9.802

20 9.496

21 10.904

21 10.935

22 8.590

1 : 490

1 : 474

1 : 519

1 : 520

1 : 390

3. Jumlah rasio guru dan murid cukup baik yaitu pada tahun 2009 untuk SD/MI sebesar 1 : 15 dan sampai pada tahun 2013 sebesar 1 : 20, sedangkan untuk tingkat SMP/MTs pada tahun 2009 sebesar 1 : 14 dan tahun 2013 sebesar 1 : 17 sementara SMA/MA tahun 2009 sebesar 1 : 13 sedangkan tahun 2013 sebesar 1 : 11. ` Tabel 2.34 Jumlah Guru Dan Murid Kota Gorontalo Tahun 2008 - 2013 NO 1 1.1. 1.2. 1.3. 2 2.1.

Jenjang Pendidikan SD/MI Jumlah Guru Jumlah Murid Rasio SMP/MTs Jumlah Guru

2009

2010

2011

2012

2013

1.503 22.703 1 ; 15

1.503 22.323 1 : 15

1.222 23.708 1 ; 19

1.129 23.458 1 : 21

1.164 23.625 1 : 20

718

708

667

649

639

II - 41

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

2.2. 2.3. 3 3.1. 3.2. 3.3.

Jumlah Murid Rasio SM/MA Jumlah Guru Jumlah Murid Rasio

9.879 1 : 14

10.285 1 :16

10.264 1 : 15

10.644 1 : 16

11.076 1 : 17

779 10.456 1 : 13

779 10.138 1 ; 13

748 10.413 1 : 14

716 10.572 1 : 15

756 9.626 1 : 11

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, 2014

2)

KESEHATAN Upaya Pemerintah Kota Gorontalo dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat melalui berbagai kebijakan program dan kegiatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan meningkatkan sarana dan fasilitas kesehatan. Akses masyarakat terhadap sarana pelayanan kesehatan juga telah cukup baik, diantaranya aksesibilitas terhadap fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas dan dokter praktek dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat Kota Gorontalo. Perkembangan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan selama tahun

2008–2013

menunjukkan

pertumbuhan

yang

cukup

mampu

menggambarkan upaya pemenuhan pelayanan kesehatan secara merata yaitu pada jumlah puskesmas pembantu, puskesmas dan rumah sakit. Sarana dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kota Gorontalo adalah sebagai berikut : 1. Posyandu per Satuan Balita Keberadaan posyandu merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan khususnya peningkatan kualitas kesehatan ibu, bayi, dan balita. Melalui posyandu, diperoleh berbagai pelayanan dan informasi kesehatan dasar ibu,bayi, dan balita. Data jumlah Posyandu di Kota Gorontalo pada tahun 2008 sebanyak 130 posyandu dengan jumlah balita sebanyak 13.246 balita. Posyandu di Kota Gorontalo selang 6 (enam) tahun terakhir bertambah 1 (satu) buah sehingga tahun 2013 jumlah posyandu menjadi 131 buah. Namun jumlah balita yang ditangani dari tahun ke tahun mengalami peningkatan signifikan menjadi 15.224 balita pada tahun 2013. Dengan demikian pertambahan jumlah posyandu tidak sebanding dengan pertambahan jumlah balita.

No

Tabel 2.35 Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2008 – 2013

Uraian

1

Jumlah posyandu

2

Jumlah balita

2008

2009

2010

2011

2012

2013

130

132

132

131

131

131

13.246

14.316

15.076

17.958

18.495

15.224

II - 42

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No

Uraian Rasio

2008

2009

2010

2011

2012

2013

1 : 9,82

1 : 9,22

1 : 8,76

1 : 7,30

1 : 7,08

1 : 8,60

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, 2013

2. Sarana dan Prasarana Kesehatan Keberadaan sarana dan fasilitas kesehatan di Kota Gorontalo masih perlu ditingkatkan, di antaranya adalah keberadaan puskesmas pembantu. Idealnya 1 (satu) kelurahan terdapat 1 (satu) pustu, namun dari data yang ada, pustu di Kota Gorontalo sampai dengan tahun 2013 ini berjumlah 33 pustu. Demikian juga dengan keberadaan puskesmas, dimana dari 9 (Sembilan) kecamatan baru terdapat 7 (tujuh) buah puskesmas. Tabel 2.36 Kondisi Sarana dan Prasarana Kesehatan Tahun 2013 No. Jenis Sarana Jumlah 1 Posyandu 133 2 Pustu 33 3 Puskesmas 9 4 Puskesmas Keliling 8 5 Polindes 19 6 Poskesdes 11 7 Rumah Sakit 6 8 Apotik 59 9 Toko Obat 15 10 Praktek Dokter 162 Sumber : Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, 2014

3. Ketersediaan Fasilitas Rumah Sakit Peningkatan kualitas dan ketersediaan sarana dan fasilitas Rumah Sakit akan memberi dampak pada peningkatan pelayanan dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat kota Gorontalo. Salah satu indikator pelayanan rumah sakit adalah Bed Ocupansy Ratio(BOR). BOR berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh Rumah Sakit digunakan oleh masyarakat dan seberapa jauh masyarakat menggunakan pelayanan rawat inap. Pelayanan rumah sakit dikatakan efisien apabila angka BOR antara 75%-85%. Data capaian BOR Rumah Sakit Aloei Saboe di Kota Gorontalo dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 20092013masih berfluktuasi, namun tahun 2013 capaian BOR RSUD Aloei Saboe mencapai angka 74,2% sehingga sudah dapat dikatakan efisien

II - 43

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

sesuai standar yang ditetapkan. Berikut adalah tabel ketersediaan rumah sakit, jumlah tempat tidur, dan BOR dikota Gorontalo:

No 1 2 3 4 5

Tabel 2.37 Jumlah Rumah Sakit(BOR, dan Tempat Tidur) Kota Gorontalo Tahun 2009– 2013 Uraian Jumlah Rumah Sakit Umum BOR (Bed Occupancy Rate) BTO (Bed Turn Over) TOI (Turn Over Interval) Rasio

2009 3

2010 5

2011 4

2012 4

2013 6

60 62,70 3,45 hr 0,0470

52 45 4 hr 0,0445

73,1 51 1,9 hr 0,0409

76,2 55 1,5 hr

74,2 55,6 1,7 hr

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, 2014

Sedangkan rasio rumah sakit umum per penduduk di Kota Gorontalo semakin

menurun

dari

tahun

2009–2013.

Hal

ini

disebabkan

pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat tidak diimbangi dengan pembangunan rumah sakit baru. Walaupun demikian, keberadaan rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu dan sarana pelayanan kesehatan lainnya di Kota Gorontalo merata dan terjangkau baik aksesibilitas maupun sarana prasarana pendukung. 4. Ketersediaan Tenaga Dokter Tingkat pelayanan kesehatan pada masyarakat perlu ditingkatkan melalui pemenuhan kebutuhan dan pemerataan tenaga medis / paramedis. Tabel berikut menunjukkan data ketersediaan dokter di Kota Gorontalo tahun 2008–2013 Tabel 2.38 Ketersediaan Tenaga Dokter di Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 Jumlah Dokter

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Dokter Spesialis

26

27

28

28

31

29

Dokter Umum

40

55

56

56

45

30

Dokter Gigi Total Jumlah Dokter

6

9

8

6

17

4

72

91

92

90

93

63

Sumber : RSUD Aloei Saboe Kota Gorontalo, 2014

Tahun 2008 total tenaga dokter yang ada di Kota Gorontalo sebanyak 72 orang, meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun menjadi 93 orang di tahun 2012. Sedangkan pada tahun 2013 menurun sebesar 67,7 % atau sebanyak 30 orang dokter, sehingga kebutuhan dokter di Kota Gorontalo sangat meningkat.

II - 44

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

5. Pola Penyakit Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, pola penyakit yang masuk dalam sepuluh besar penyakit yang diderita masyarakat pada tahun 2010 adalah diare, TBC, DBD, dan Malaria. Data yang ada dilapangan menunjukkan bahwa diare merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat Kota Gorontalo. Beberapa penyakit telah menjadi perhatian global dan dituangkan dalam komitmen bersama melalui Millennium Development Goals (MDGs) antara lain : TBC, HIV AIDS, Malaria dan DBD. a. HIV AIDS Penderita penyakit HIV AIDS terbanyak adalah berada di kecamatan Dumbo Raya sebanyak 4 kasus. Dalam upaya penanggulangan HIV AIDS, Pemerintah Daerah Kota Gorontalo melalui Dinas Kesehatan, Rumah Sakit juga Badan Narkotika telah melaksanakan pencegahan, pengobatan, perawatan, dukungan, dan rehabilitasi sosial (konselling). b. Demam Berdarah Dengue (DBD) Jumlah kasus DBD pada tahun 2012 sebanyak 70 kasus, dengan jumlah terbanyak di kecamatan Kota Tengah sebanyak 16 kasus. c. TBC Berdasarkan

data

dari

Dinas

Kesehatan

Kota Gorontalo, angka

penemuan TBC (Case Detection Rate/CDR) di Kota Gorontalo tahun 2012 terbanyak di kecamatan Kota Selatan sebesar 21,86 % atau 94 kasus dari 430 kasus. d. Malaria Total kasus Penyakit malaria tahun 2012 sejumlah 231 kasus, dan terbanyak di Kecamatan Kota Selatan sebanyak 187 kasus. e. Diare Berdasarkan

data

dari

Dinas

Kesehatan

Kota Gorontalo, angka

penemuan Diare di Kota Gorontalo tahun 2012 terbanyak di kecamatan Kota Timur sebesar 26,43% atau 1835 kasus dari 7843 kasus. Tabel 2.39 Pola Penyakit di Kota Gorontalo Tahun 2013 No 1 2 3

Kecamatan Kec. Kota Tengah Kec. Kota Utara Kec. Sipatana

HIV / AIDS

Demam Berdarah 12 6 3

TBC

Malaria

Diare

41 27 48

0 0 0

632 389 386

II - 45

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No 4 5 6 7 8 9

Kecamatan

Demam Berdarah 22 0 6 8

HIV / AIDS

Kec. Kota Timur Kec. Dumbo Raya Kec. Dungingi Kec. Kota Selatan Kec. Hulonthalangi Kec. Kota Barat Jumlah

2 59

19

TBC

Malaria

Diare

77 22 45 86

0 0 0 4

586 399 504 841

68 414

0 4

473 4.210

• Ket : data kec. Hulonthalangi masih terintegrasi dengan kec. Kota Selatan Sumber : Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, 2014

6. Jumlah kunjungan pasien di sarana kesehatan Jumlah

kunjungan

masyarakat

Kota

Gorontalo

terhadap

sarana

pelayanan kesehatan tahun 2008-2013berfluktuasi seperti terlihat pada tabel di bawah. Pasien yang berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan didominasi pasien rawat jalan dimana tahun 2013 sebanyak 65.526 orang, meningkat dari tahun sebelumnya (tahun 2012) sebanyak 43.376 orang. Sementara pasien rawat inap sebanyak 20.046 orang pada tahun 2013. Angka ini meningkat dari tahun 2012 yaitu sebanyak 12.696 orang pasien rawat inap. Tabel 2.40 Kunjungan Pasien Selang Tahun 2008 – 2013

No. 1 2

Uraian

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Rawat Inap

16.108

14.182

15.787

18.136

12.696

20.046

48.175

45.992

49.341

53.208

30.680

45.480

64.283

60.174

65.128

71.344

43.376

65.526

Rawat Jalan Total

Sumber : Dinas Kesehatan dan RSUD Aloei Saboe Kota Gorontalo, 2014

Tabel 2.41 Tabel Data Pasien

No

Jenis Pasien

1 2 3 4 5 6 7 8

ASKES UMUM JAMKESMAS JAMKESMAN JAMSOSTEK ASURANSI LAIN RAJAWALI JAMKESDA KESANGGUPAN / SKTM JAMPERSAL JAMKESTA PLN TELKOM LAIN-LAIN RSUD JUMLAH

9 10 11 12 13 14

Tabel Data Pasien Berdasarkan Jenis Pasien Jumlah Kunjungan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Inap Jalan Inap Jalan Inap Jalan 3,715 16,517 4,347 20,326 4,729 23,153 5,642 18,383 4,601 17,637 3,549 16,216 4,648 9,111 4,946 8,613 6,504 8,789 493 559 1,178 1,590 776 807 201 923 9 134 4 7 52 570 468 56 607 10 167 110 467 237 2

12

612

28 24

6

Tahun Rawat Inap 3,535 2,386 3,615 671 201 65 964

566

52

2012 Rawat Jalan 14,326 7,674 4,716 1,197 545 368 494 125

Tahun 2013 Rawat Rawat Inap Jalan

76 20

80.653 35.098

1.574

14.054

1.670

129.805

49 1,172 51 5 6

360 61

168

613

1,099

763

827

1,023

25

765

14,182

45,992

15,787

49,341

18,136

53,208

12,696

30,680

II - 46

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No

Jenis Pasien

Tabel Data Pasien Berdasarkan Jenis Pasien Jumlah Kunjungan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Inap Jalan Inap Jalan Inap Jalan Inap Jalan

JUMLAH 60,174 65,128 TOTAL Sumber : Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, 2014

71,344

43,376

Tahun 2013 Rawat Rawat Inap Jalan 131.475

Tabel. 2.42 Tingkat Pelayanan JAMKESMAN Kota Gorontalo PELAYANAN No

1 2 3 4

Uraian

Peserta Rawat Inap Rawat Jalan Rawat Jalan + Rawat Inap Jumlah

2011 Puskes mas

Rumah Sakit

2012 Jumlah

Puskes mas

Rumah Sakit

19.101

2013 Jumlah

Puskesmas

Rumah Sakit

Jumlah

21.000

1.067

1.067

545

545

571

571

555

555

256

256

123.541

123.541

9.020

555

9.575

3.854

256

4.110

9.020

2.177

11.197

3.854

1.057

4.911

124.112

124.112

Sumber Data : Dinas Kesehatan, 2014

3) a.

PEKERJAAN UMUM Bidang Bina Marga Transportasi jalan adalah merupakan salah satu sektor yang memberikan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah. Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil Kota Gorontalo melalui Bidang Bina Marga melaksanakan kinerja pelayanan jaringan jalan di Kota Gorontalo dengan tingkat pelayanan jalan tahun 2012 adalah sepanjang 224,49 Km dengan jumlah ruas jalan sebanyak 240 ruas. Secara keseluruhan jaringan jalan di Kota Gorontalo sudah cukup baik walaupun di beberapa lokasi masih terdapat jaringan jalan dengan jenis permukaan kerikil dan tanah. Dasar-dasar manajemen penyelenggaraan jaringan jalan dibedakan atas tiga bagian :  Manajemen Jaringan Jalan (Road Network Development) adalah bagaimana pengelolaan suatu jaringan jalan yang efektif, efisien dan rasional dapat memberikan biaya penanganan jaringan minimum, artinya jaringan tersebut mampu dibina oleh kemampuan pendanaan yang ada di wilayah yang bersangkutan dalam jangka panjang sesuai Prosedur, Standar dan Peraturan Perundangan (Fungsi/Status).

II - 47

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

 Manajemen Penanganan, Pengoperasian dan Pemeliharaan Jaringan Jalan (Road Network Improvemen/Road Network Preservation) adalah membagi

wewenang

tanggung

jawab

dan

pembinaan

untuk

selanjutnya penanganan seperti apa yang seharusnya diberikan kepada setiap segmen, ruas dan jaringan jalan tersebut.  Manajemen Performance

Evaluasi

Kinerja

Evaluation)

Jaringan

adalah

Jalan

melihat

(Road

sejauh

Network

mana

tingkat

pelayanan jaringan jalan memberikan nilai ekonomi tingggi bagi masyarakat pengguna jalan. Sebagaimana diamanatkan dalam UU-38/2004 dan PP-34/2006 tentang jalan, wewenang pemerintah dalam penyelenggaraan jalan meliputi penyelenggaraan secara umum dan penyelenggaraan jalan nasional. Penyelenggaraan secara umum adalah penyelenggaraan secara makro mencakup

seluruh

status

jalan

baik

nasional,

propinsi

dan

kabupaten/kota. Status Jalan Sistem jaringan jalan menurut status jalan sebagaimana tercantum dalam pasal 9 UU-38/2004 tentang jalan, dibagi dalam lima status yakni jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota dan jalan desa. Di Kota Gorontalo pembagian jalan menurut status dan kewenangan dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.43 Perkembangan Panjang Jalan Menurut Status dan Kewenangan Di Kota Gorontalo selang 2008-2013

Jenis Jalan Jalan Nasional Jalan Propinsi Jalan Kota Jumlah

2008 13,86

2009 13,86

2010 13,86

2011 13,86

2012 13,86

2013 13,86

27,58

27,58

27,58

27,58

27,58

22,38

212,04 253,49

221,39 262,83

221,39 262,83

221,39 262,83

221,39 262,83

224,485 260,725

Sumber : Kota Gorontalo Dalam Angka 2013 & Dinas PU & Kimpraswil Kota Gorontalo 2014

Jalan nasional yang menjadi kewenangan pemerintah pusat berlokasi di Kota

Gorontalo

sesuai

SK

Menteri

Pekerjaan

Umum

Nomor

236.A/KPTS/1997 tanggal 10 Juni 1997 sebanyak 5 ruas jalan yakni Jalan HB. Jassin, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Jalaludin Tantu, Jalan Mayor Dullah dan Jalan Nani Wartabone.

II - 48

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Jalan Propinsi yang menjadi kewenangan pemerintah propinsi berlokasi di Kota Gorontalo sesuai SK Mendagri & Otonomi Daerah No. 55 Tahun 2000 tanggal 22 Desember 2000 ada sebanyak 13 ruas jalan. Jalan Kota yang menjadi kewenangan pemerintah kota sebanyak 227 ruas jalan dengan total panjang jalan tahun 2008 adalah sepanjang 212,04 Km meningkat di tahun 2013 menjadi 224,485 Km. Peningkatan panjang jalan ini antara lain disebabkan oleh bertambahnya akses jalan ke pusat-pusat perumahan dan permukiman baru. Kondisi Jalan Kondisi jalan adalah kemantapan jalan yang memiliki kondisi baik dan sedang berdasarkan hasil pengukuran (Survey kondisi) ketidakrataan permukaan jalan atau International Roughness Index (IRI m/Km), dimana nilai IRI <=4 adalah kategori kondisi baik dan nilai IRI <=8 untuk kategori kondisi sedang (kondisi jalan aspal) dimana kemantapan jalan akan berpengaruh terhadap : 1. Waktu tempuh rata-rata (waktu perjalanan) menjadi singkat. 2. Kecepatan kendaraan meningkat 3. Nilai biaya operasi kendaraan (BOK) menurun. 4. Tingkat

pelayanan

jalan

seperti

keamanan,

kenyamanan

bagi

pengguna jalan meningkat. Keempat item diatas tidak serta merta dapat dipenuhi, perlu dukungan Sistem Teknologi Informasi (alat bantu survey) dan dukungan pengelolaan basis data dan system informasi manajemen penyelenggaraan jaringan jalan,

sehingga

secara

keseluruhan

kemantapan

jalan

ini

dapat

berpengaruh kepada aksesibilitas dan mobilitas serta pertumbuhan ekonomi meningkat. Berkaitan

dengan

tugas

dan

fungsi

Bidang

Bina

Marga

dalam

penyelenggaraan jaringan jalan, sebagaimana tertuang dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum 2008-2013, target yang dicapai adalah 90,31% panjang

jalan

yang

menunjang

kawasan

sentra

ekonomi

kondisi

permukaannya baik/mantap, dan 97,54% panjang jalan akses kawasan permukiman kondisi permukaannya baik/mantap. Pemenuhan target SPM Jalan, Kementerian Pekerjaan Umum adalah 60% jalan daerah dalam kondisi mantap, merupakan standar SPM yang menjadi acuan bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Kimpraswil Kota II - 49

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Gorontalo

untuk

meningkatkan

kinerja

pelayanannya,

melalui

pelaksanaan berbagai program kegiatan. Selang tahun 2008-2013 penanganan kondisi jalan di Kota Gorontalo dilakukan melalui program peningkatan jalan, pemeliharaan rutin jalan dan pemeliharaan berkala jalan. Capaian kinerja pelayanan bidang Bina Marga dapat dilihat pada tabel berikut :

Kondisi Jalan Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat Jumlah

Tabel 2.44 Perkembangan Panjang Jalan Menurut Kondisi Di Kota Gorontalo selang tahun 2008-2013 2008 113,82 85,74 33,29 20,63 253,49

2009 136,75 81,75 30,57 13,76 262,83

2010 105,58 101,02 37,77 18,46 262,83

Sumber : Dinas PU & Kimpraswil Kota Gorontalo Tahun 2014

2011 150,25 40,83 17,56 12,74 221,39

2012 189,93 21,88 6,70 5,99 224,49

2013 195,900 20,266 7,057 6,285 229,548

Tabel di atas adalah merupakan data kondisi jalan di Kota Gorontalo berdasarkan status jalan secara keseluruhan. Melihat data kondisi jalan baik adalah sepanjang 189,93 Km maka diketahui rasio panjang jalan dalam kondisi baik adalah sebesar 84,60%, nilai ini melampaui target SPM Kementerian Pekerjaan Umum adalah sebesar 60% jalan daerah dalam kondisi mantap, namun belum mencapai target yang dituangkan dalam dokumen RPJMD 2008-2013. Selain itu bidang Bina Marga juga melaksanakan beberapa kegiatan berskala besar dan bersifat strategis kota dan strategis propinsi yakni berupa kegiatan pelebaran ruas jalan Nani Wartabone sepanjang 2,444 Km, jalan Palma sepanjang 2,668 Km serta pembuatan median jalan di ruas jalan HB. Jassin sepanjang 1,127 Km. Kondisi Jembatan Selain jalan, jembatan adalah merupakan bagian dari system jaringan jalan yang juga menjadi perhatian bidang Bina Marga, dimana jumlah jembatan yang ada di Kota Gorontalo adalah sebanyak 57 jembatan. Dari total jumlah tersebut ada sebanyak 45 jembatan yang kondisinya memadai dengan konstruksi rangka baja dan lantai beton, 5 jembatan kondisinya cukup memadai dan kondisi kurang memadai sebanyak 6 jembatan dimana konstruksi jembatannya adalah rangka baja dan lantai kayu. Namun dari keenam jembatan tersebut saat ini telah ada sebanyak 3 Jembatan yang sedang diperbaiki yakni jembatan Siendeng 1 dan Jembatan Siendeng 2 yang berlokasi di Kelurahan Siendeng, dan satu jembatan berlokasi di Kelurahan Donggala. Kedepannya perbaikan II - 50

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

konstruksi jembatan-jembatan lainnya sangat dibutuhkan mengingat jembatan-jembatan tersebut adalah akses penduduk ke pusat-pusat pelayanan jasa.Tahun 2013 ada beberapa jembatan sudah diperbaiki, seperti jembatan Donggala-Siendeng dan jembatan Siendeng-Tenda. b.

Bidang Irigasi dan Pengairan Irigasi Penataan saluran irigasi lebih difokuskan pada penataan saluran sekunder dan tersier irigasi untuk menjamin supplier air bagi kawasan persawahan yang ada di kota Gorontalo. Data yang ada total luas daerah irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Gorontalo adalah seluas

911 Ha atau

911.000 M2. Total

panjang

saluran irigasi

keseluruhan adalah 108.334,59 m dimana kondisinya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.45 Data Kondisi Jaringan Irigasi Kota Gorontalo Nama Daerah Irigasi D.I. Lomaya D.I. Alale Total

Luas Areal (Ha)

Kondisi Jaringan Irigasi(Ha)

Rusak Ringan 2.583 981,54 1.033,20 565 214,70 226,00 3.148 1.196,24 1.259,2 Baik

Rusak Sedang 645,75 141,25 787

Sumber : Dinas PU dan Kimpraswil Kota Gorontalo

Rusak Berat 309,96 67,80 378

Indeks Pertanaman (IP) % Produktivitas Padi (Ton/Ha) Non Padi Total Padi 165 0 165 4 165 0 165 3,8 7,8

Tabel 2.46 Rasio Jaringan Irigasi Tahun 2013 Kota Gorontalo NO

JARINGAN IRIGASI

PANJANG JARINGAN

1.

Jaringan Primer

2.

Jaringan Sekunder

27.530,38

3.

Jaringan Tersier

80.804,21

4.

Luas Lahan Budidaya

911 ha

Rasio

0,1189

5.

-

Sumber : Dinas PU dan Kimpraswil Kota Gorontalo

Tabel 2.47 Data Jaringan Irigasi Per Kecamatan No 1 2 3 4 5 6 7

Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan

Kota TImur Kota Selatan Kota Utara Kota Barat Kota Tengah Dumbo Raya Dungingi

Panjang Jaringan Irigasi Sekunder (m) Tersier (m) 5.047,45 16.785,5 1.898,28 2.424,69 7.151,12 20.128,03 4.239,61 1.372,13 4.290,63 17.623,8 0.00 0 1.139,80 6.043,18

Total Panjang Jaringan Irigasi 21,832.95 4,322.97 27,279.15 5,611.74 21,914.43 7,182.98

II - 51

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

8 9

Kecamatan Hulondhalangi Kecapatan SIpatana Jumlah

0.00 3.763,49 27.530,38

0 16.426,88 80.804,21

20,190.37 108.334,59

Sumber Dinas PU dan Kimpraswil Kota Gorontalo

Pengairan (Drainase) Selain menangani saluran irigasi, bidang pengairan juga menangani saluran drainase skala kota yang penampang salurannya diatas 80 cm. Kinerja pelayanannya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.48 Kinerja Penanganan Saluran Drainase Skala Kota Selang Tahun 2008-2013

Uraian

2008

2009

Panjang saluran drainase skala kota yang tertangani (meter)

10.000

11.700

2010

2011

8.600

448,3

2012

1065,45

2013 751,5

Sumber: Dinas PU dan Kimpraswil Kota Gorontalo 2014

Tahun 2008 perbaikan saluran drainase kota sangat menjadi prioritas disebabkan oleh musibah banjir yang melanda Kota Gorontalo selang tahun 2007 hingga 2008 dimana dalam setahun terjadi bencana banjir besar dua hingga enam kali dan ditahun 2010 bencana banjir terjadi sebanyak 9 kali (sumber: Badan Penanggulangan Bencana). Untuk itu Pemerintah Kota Gorontalo selama periode lima tahun sangat memfokuskan penataan dan perbaikan saluran drainase skala kota. Penanganan saluran drainase skala kota ini memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap berkurangnya luas wilayah genangan dan lama waktu genangan yang diakibatkan bencana banjir yang melanda Kota Gorontalo. c.

Bidang Cipta Karya Sektor keciptakaryaan memegang peranan penting dalam percepatan pembangunan sanitasi perkotaan, revitalisasi kawasan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Gorontalo. Pelayanan sanitasi yang dilakukan antara lain penyediaan air bersih, pengelolaan air limbah padat dan limbah cair, serta pemeliharaan saluran drainase kota. Air Bersih Untuk cakupan layanan air bersih yang disuplay oleh PDAM Kota Gorontalo saat ini mencapai 21.271 Satuan Sambungan Rumah dengan kapasitas produksi sebesar 248 liter/detik dari 3 instalasi pengolahan

II - 52

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

yakni IPA Kabila dengan kapasitas produksi 218 liter/detik, IPA Bulotadaa 20 liter/detik dan IPA Pilolodaa 10 liter/detik. Dengan jumlah penduduk Kota Gorontalo sebanyak 190.492 jiwa, maka idealnya PDAM harus mampu memproduksi ±579 liter/detik kebutuhan air minum penduduk. Adapun

kondisi

cakupan

sarana

air

bersih

terhadap

kebutuhan

masyarakat Kota Gorontalo pada tahun 2012 diuraikan pada tabel berikut : Tabel 2.49 Pelayanan Air Bersih Kota Gorontalo Per Kecamatan SUMBER PDAM KECAMATAN

NON PDAM

Populasi Tak Terlayani

JUMLAH SAMBUNGAN

POPULASI TERLAYANI

HIDRANT UMUM

POPULASI TERLAYANI

SUMUR GALI

SPT Dinkes

2,996

14,301

33

1,650

1,562

143

9,535

3,206 819

14,781 4,095

101 -

5,050 -

1,804 1,653

68 518

2,238 11,611

2,894 1,746

12,438 8,190

9 49

450 2,450

1,405 797

235 759

13,383 10,026

Kecamatan Dungingi Kecamatan Hulondalangi Kecamatan Dumbo Raya

1,759

8,795

13

650

1,585

816

12,687

2,847

14,235

14

700

705

69

1,193

2,049

10,245

17

850

464

45

6,849

Kecamatan Sipatana

787

3,935

-

-

1,296

1,675

8,549

Kecamatan Kecamatan Selatan Kecamatan Kecamatan Tengah Kecamatan

Kota Timur Kota Kota Utara Kota Kota Barat

TOTAL 19.103 91.015 236 Sumber : Buku Putih Sanitasi Kota Gorontalo Tahun 2013

11.800

11.271

4.328

76.071

Kinerja pelayanan air bersih di Kota Gorontalo selain dilaksanakan oleh PDAM Kota Gorontalo, juga dilakukan secara mandiri oleh masyarakat baik dengan penyediaan sumur gali, sumur suntik, hidran dll. Berikut data penyediaan air bersih selang tahun 2008-2013 Tabel 2.50 Perkembangan sarana dan Penyediaan Air Bersih di Kota Gorontalo Tahun 2008 - 2013 No 1. 2. 3. 4. 5.

Uraian PDAM (Satuan Sambungan) Sumur Gali (unit) Sumur Suntik (unit) Hidran Umum (unit) Pemasangan pipa distribusi PVC (meter)

Penyediaan Air Bersih 2010 2011

2008

2009

2012

2013

17.242

17.560

18.299

18.938

19.103

22.109

-

-

8.075 -

9.939 3.669 199

10.008 5601 151

10.223 3.669 191

3.727

-

4.448,89

5.395,3

15.323,26

Sumber : Dinas PU Kimpraswil Kota Gorontalo dan Dinas Kesehatan Kota Gorontalo

Melihat sajian data di atas dan mengasumsikan bahwa cakupan pelayanan air bersih di Kota Gorontalo untuk 1 sarana yang tersedia adalah melayani 5 jiwa, maka diperoleh bahwa jumlah jiwa yang terlayani II - 53

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

air bersih adalah 174.315 jiwa. Dengan demikian dapat diketahui bahwa masyarakat Kota Gorontalo yang terlayani air bersih adalah sebesar 87,01% dari total jumlah penduduk sebanyak 190.492 jiwa. Ke depannya masih diperlukan peningkatan sumber baku air baru dengan sarana prasarana air bersih (IPA) untuk memasok kebutuhan air bersih penduduk, terutama adalah sumber air baku yang terjaga dari resiko pencemaran. Sanitasi Permukiman Untuk kinerja pelayanan sanitasi masyarakat difokuskan pada upaya pengelolaan

limbah

permukiman.

padat,

Pengelolaan

limbah limbah

cair padat

dan

sampah

dikaitkan

di

kawasan

dengan

sarana

pengolahan limbah padat keluarga dalam rangka mengurangi angka Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dikalangan masyarakat miskin dan tidak mampu. Pengelolaan limbah cair difokuskan pada pengurangan genangan

air

limbah

yang

dapat

menjadi

sumber

penyakit

dan

ketersediaan sarana pembuangan sampah di lingkungan permukiman. Data terakhir diperoleh jumlah keluarga yang menggunakan jamban pribadi adalah sebanyak 25.711 KK. Berikut ini sajian data sanitasi Kota Gorontalo Per Kecamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.51 Data Sanitasi Permukiman per kecamatan di Kota Gorontalo No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

KECAMATAN Kota Timur Kota Selatan Kota Utara Kota Tengah Kota Barat Dungingi Hulondhalangi Dumbo Raya Sipatana TOTAL

JAMBAN PRIBADI (KK) 4,463 3,321 2,289 3,068 2,558 3,270 1,731 2,112 2,899 25.711

Sumber : Bidang Perencanaan Tata Ruang Bappeda Kota Gorontalo

SARANA AIR LIMBAH 5,374 1,837 2,815 4,361 4,277 4,501 1,737 3,456 3,368 31.726

Dari data diatas, jika diketahui jumlah KK Kota Gorontalo adalah sebanyak 51.560 KK (sumber data Dinas Kesehatan Kota Gorontalo), maka masih terdapat 25.849 KK yang belum memiliki jamban pribadi. Disamping penyediaan jamban oleh masing-masing keluarga, maka untuk masyarakat yang tidak dapat menyediakan sendiri sarana pengolahan limbah padat keluarga/jamban, Pemerintah Kota Gorontalo melalui Bidang Cipta Karya juga membangun dan menyediakan MCK bagi II - 54

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

masyarakat miskin. MCK ini bersifat komunal artinya dimanfaatkan secara bersama oleh masyarakat sekitar. Berikut ini kinerja pelayanan sanitasi pekotaan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.52 Kinerja Penyediaan Sanitasi (MCK) Perkotaan No

Uraian

1.

Pembangunan MCK (unit)

2008 52

Sarana Prasarana Air Limbah 2009 2010 2011 2012 27

34

26

44

2013 27

Sumber : Dinas PU dan Kimpraswil Kota Gorontalo

Data diatas menunjukkan jumlah total MCK yang telah dibangun oleh Pemerintah Kota Gorontalo adalah sebanyak 183 unit (jika diketahui jumlah jiwa miskin adalah 10.573 jiwa dan diasumsikan 1 KK terdiri dari 5 jiwa maka diperoleh jumlah KK miskin Kota Gorontalo adalah sebanyak 2.114 KK) sehingga jumlah KK miskin yang terlayani MCK umum dengan perkiraan 1 unit MCK melayani 3 KK, adalah sebanyak 549 KK. Maka dengan demikian masih ada sebanyak 1.565 KK yang belum terlayani kebutuhan sanitasinya. Drainase Permukiman Untuk saluran drainase kawasan permukiman, sejauh ini masih sangat membutuhkan penanganan lebih konprehensif lagi, bukan hanya sekedar terbangun namun juga terintegrasi, baik itu ditinjau dari kondisi saluran maupun system elevasinya harus jelas, sehingga tidak ada lagi genangangenangan air akibat adanya jaringan drainase atau drainase permukiman yang tidak berfungsi. Kinerja pelayanan drainase perkotaan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.53 Kinerja Penyediaan Saluran Drainase Perkotaan Uraian Pembangunan dan Pemeliharaan Saluran Drainase skala lingkungan (meter)

2009 7.124,83

Sarana Prasarana Air Limbah 2010 2011 2012

5.376,64

544,4

13.116,9

2013 859,55

Sumber : Dinas PU dan Kimpraswil Kota Gorontalo

Secara keseluruhan kesimpulan yang dapat diambil untuk penyediaan dan pelayanan sanitasi di Kota Gorontalo, dengan mengasumsikan bahwa 1 unit rumah dihuni oleh 1 KK, maka jumlah rumah tinggal berakses sanitasi disajikan dalam tabel sebagai berikut :

II - 55

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No 1. 2. 3.

Tabel 2.54 Presentase Rumah Tinggal Bersanitasi Tahun 2008-2013 Kota Gorontalo

Uraian Jumlah rumah tinggal berakses sanitasi (unit) Jumlah rumah tinggal (unit) Persentase (%)

2009 -

2010 20.669

2011 23.587

2012 27.988

2013 34.218

28.926 0

30.339 68,13

35.209 66,99

35.215 79,48

36.138 94,69

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Gorontalo dan Dokumen RP4D Kota Gorontalo

Melihat persentase capaian pada tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa rumah tinggal bersanitasi di Kota Gorontalo tahun 2013 telah memenuhi target MDG’s sampai 2015. 4)

PERUMAHAN Bidang Perumahan dan Permukiman Kota Gorontalo dibawah SKPD Dinas PU dan Kimpraswil Kota Gorontalo menyelenggarakan penataan, pembangunan dan pengawasan terhadap perumahan dan permukiman di Kota Gorontalo. Perumahan Swadaya Dari data tahun 2009 terdapat sejumlah 4.855 unit rumah tidak layak huni yang membutuhkan penanganan yang serius. Untuk itu sejak tahun 2009 hingga tahun 2012 berbagai program telah dilakukan untuk mengurangi jumlah rumah tidak layak huni Kota Gorontalo baik program Pemerintah Kota, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Pusat maupun pihakpihak yang telah turut berkontribusi dalam hal penanganan rumah tidak layak huni melalui program masing-masing. Untuk penanganan rumah tidak layak huni yang bersumber dari program Pemerintah Kota Gorontalo dalam lima tahun terakhir capaian kinerjanya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.55 Data Kinerja Penanganan Rumah Tidak Layak Huni Kota Gorontalo No. I.

Uraian

Satuan

Kinerja Capaian Tahun 2012 2009

Rehab rumah tidak layak huni Dana APBD Kota Unit 25 • Dinas PU & Kimpraswil Dana APBN Unit 106 • Dinas PU & Kimpraswil

Total

2010

2011

2012

2013

18

-

23

34

100

67

150

-

-

323

II - 56

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

• Dinas Sosial dan Tenaga Kerja • BPMP & KB Dana BAZDA Kota Gorontalo Jumlah

Unit

-

-

96

100

-

196

Unit

161

36

-

20

-

217

unit

-

2

7

-

-

9

292

123

253

143

34

845

Sumber Dinas PU Kimpraswil Kota Gorontalo

Dengan melihat data di atas maka jumlah rumah tidak layak huni yang belum ditangani adalah sebanyak 4010 unit rumah. Jika diketahui jumlah rumah di Kota Gorontalo adalah sebanyak 38.114 rumah (data Dikes tahun 2012), maka diperoleh jumlah rumah layak huni di Kota Gorontalo adalah sebanyak 34.104 unit rumah atau jika dipersentasekan adalah sebesar 89,47%. Untuk kedepannya Pemerintah Kota Gorontalo akan terus berupaya untuk

dapat

mengurangi

jumlah

rumah

tidak

layak

huni

dan

memfasilitasi penyediaan rumah layak huni yang terjangkau harganya bagi

masyarakatnya

baik

melalui

program

rumah

MAHAYANI,

RUSUNAWA maupun rumah yang dibangun oleh developer dengan berbagai type rumah. Sebagai komitmen bersama dalam rangka meningkatkan keterpaduan kawasan

perumahan

dan

permukiman

yang

berimbang, penataan

kawasan pemukiman melalui berbagai program juga intens dilakukan oleh bidang Perumahan dan Permukiman Kota Gorontalo bersama stakeholder terkait. Sebagaimana data yang ada, jumlah kawasan kumuh Kota Gorontalo adalah seluas 5,54 Ha yang tersebar di 11 kelurahan. Data sebarannya dapat dilihat pada tabel berikut :

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Tabel 2.56 Data sebaran kawasan kumuh Kota Gorontalo Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan

Uraian Siendeng RT 2/RW 4 Biawu RT 4/ RW 4 Tenda RT 3 / RW Limba B RT 2/ RW Pohe RT 2/ RW 3 Biawao RT 2/ RW 3 Bugis RT 3 / RW 7 Leato Utara RT 2/ RW Dembe 1 RT 3/ RW 1 Lekobalo RT 3/ RW 3 Dembe II RT 1/ RW 1

Luasan (Ha) 0,2 0,5 0,4 0,08 0,9 0,49 0,14 1,2 0,07 1,13 0,43

Sumber : Dokumen SPPIP Kota Gorontalo

II - 57

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Kawasan kumuh yang terindentifikasi di 11 kelurahan ini adalah kekumuhan yang disebabkan oleh kondisi sarana prasarana sanitasi yang tidak memadai, jalan lingkungan, kondisi rumah yang jauh dari kata layak dan lokasi wilayah yang menjadi langganan genangan banjir disaat musim penghujan. Dengan melihat data diatas maka dapat diketahui bahwa persentase luas lingkungan kumuh di Kota Gorontalo adalah sebesar 0,0701% dari total luas wilayah. Sampai saat ini sudah banyak program kegiatan penataan lingkungan permukiman yang dilaksanakan untuk mengurangi luasan kumuh ini antara lain dengan penyediaan sarana prasarana air bersih, pembuatan MCK dan jalan setapak, rehab rumah tidak layak huni dan penyediaan tempat pembuangan sampah sementara. Namun hingga saat inipun belum dilakukan pendataan terkait berkurangnya jumlah luasan kumuh di 11 kelurahan tersebut, sebagai indikator capaian penanganan kawasan kumuh Kota Gorontalo. Untuk kedepannya sangat diperlukan dukungan baik dari pemerintah pusat,

pemerintah

propinsi

dan

swadaya

masyarakat

dalam

meningkatkan kualitas rumah hunian dan ketersediaan sanitasi dan kenyamanan lingkungan tempat tinggalnya. Disamping itu penyusunan regulasi-regulasi perumahan

dan

dalam

penanganan,

kawasan

penataan

permukiman

sangat

dan

pembangunan

diperlukan,

untuk

mewujudkan suatu kawasan hunian yang sehat, asri, nyaman dan berkelanjutan (sustainable). 5)

PENATAAN RUANG

A. Evaluasi Terhadap Rencana Tata Ruang Evaluasi Terhadap Rencana Struktur Ruang Struktur Ruang Wilayah Kota Gorontalo merupakan gambaran sistem perkotaan dan jaringan infrastruktur wilayah kota sampai 20 tahun mendatang, yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kota dan melayani kegiatan skala kota yang merupakan satu kesatuan dari sistem regional dan Provinsi Gorontalo. Dalam rencana struktur ruang kota ini dapat diketahui hierarki pusat-pusat kegiatan yang tersebar di bagian-bagian wilayah kota yang memiliki fungsi khusus. Pusat kegiatan kota dengan skala pelayanan yang paling luas akan disebut pusat primer, sedangkan yang skala pelayanannya lebih rendah akan II - 58

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

disebut pusat sekunder. Berdasarkan hierarki tersebut disusun jaringan infrastruktur (transportasi dan utilitas) yang dapat mendukung fungsinya sehingga rencana kota dapat saling terintegrasi dengan baik. Struktur ruang kota yang terbentuk dalam sistem perwilayahan disusun atas elemen-elemen kota dalam pusat pelayanan yang diklasifikasikan menurut strukturnya

(primer,

sekunder),

fungsinya

(pusat

ekonomi,

pendidikan,

industri), skala (kota, regional, nasional, internasional), bentuk (perkantoran, pasar, taman, permukiman) dan lokasinya. Dalam rencana Struktur Ruang kota ini Kota Gorontalo direncanakan terdiri atas Pusat Pelayanan Kota (PPK) yang merupakan Pusat Primer, Sub PusatPelayananKota (Sub PPK) dan Pusat Lingkungan (PL) dengan fungsi sekunder. a.

Untuk Pusat Pelayanan Kota (PPK) di Kota Gorontalo, terdiri dari 4 (empat) wilayah PPK, yang meliputi : PPK

I adalah kawasan distrik

perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan regional di Kecamatan Kota Selatan, PPK II atau meliputi kawasan pusat kegiatan pelabuhan nasional dan pelabuhan penyeberangan di Kecamatan Dumbo Raya; serta Depot bahan bakar minyak dan pangkalan pendaratan ikan di Kecamatan Hulonthalangi, PPK III yaitu kawasan pusat kegiatan perkantoran pemerintahan di Kecamatan Sipatana dan PPK IV yang meliputi kawasan pusat kegiatan terminal penumpang Tipe A di Kecamatan Dungingi. Evaluasi perkembangan selama hampir 3 tahun setelah pemberlakuan Peraturan Daerah ini yang belum terwujud adalah rencana PPK III dan PPK IV yaitu perkantoran pemerintahan tingkat Kota Gorontalo dan kawasan Terminal Regional. Belum terwujudnya kedua PPK ini lebih pada proses pembangunannya yang memang belum dapat direalisasikan dalam 2 atau 3 tahun saja. Hal ini disebabkan untuk perwujudan kedua PPK ini membutuhkan perencanaan fisik yang lebih matang dan terutama membutuhkan anggaran yang relatif besar. Pembangunan Terminal Dungingi untuk merelokasi terminal Type A Andalas

saat

menggantikan

ini

sedang

berlangsung.

Adapun

fungsi Terminal Regional Type

untuk

dapat

A (Andalas) masih

memerlukan banyak persyaratan tambahan seperti akses jalan yang

II - 59

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

memadai

dan

fasilitas

pendukung

lainnya

sebelum

memperoleh

akreditasi dari pihak Kementerian Perhubungan. Sementara

itu

untuk

mewujudkan

PPK

III,

Pusat

Perkantoran

Pemerintah Kota tentunya masih menunggu rampungnya pembangunan Terminal Dungingi. Hal ini terkait dengan Rencana Lokasi Pembangunan perkantoran yang akan menggunakan lokasi eks Terminal Andalas. b. Untuk Rencana Sub pusat Pelayanan Kota (Sub PPK) meliputi kawasan dengan fungsi perkantoran pemerintahan, perdagangan jasa, serta pelayanan sosial dan budaya yang tersebar di 9 (Sembilan) kecamatan, yaitu Kecamatan Kota Utara, Kecamatan Kota Tengah, Kecamatan Kota Selatan, Kecamatan Kota Timur, Kecamatan Kota Barat, dan Kecamatan Dungingi, Kecamatan Hulonthalangi, Kecamatan Dumbo Raya dan Kecamatan Sipatana. Berdasarkan perkembangan dalam 3 tahun terakhir menunjukkan bahwa

beberapa

kawasan

yang

direncanakan

sebagai

sub

PPK

menunjukkan perkembangan yang cukup pesat dari sisi layanan lainnya di samping sebagai pusat pemerintahan. Sub PPK Kecamatan Kota Timur dan Kota Tengah terlihat lebih maju karena ditunjang oleh keberadaan Pasar Mingguan yang saat ini juga sudah mulai difungsikan sebagai pasar harian. Selain itu fasilitas-fasilitas pemerintah lainnya juga sudah tersedia seperti Polsek dan Koramil. Sedangkan Sub PPK Dumbo Raya, Sub PPK Sipatana, Sub PPK Hulondhalangi belum berkembang dengan baik karena hingga saat ini ketiga Sub PPK tersebut belum memiliki kantor Pemerintah Kecamatan yang definitif. Demikian pula dengan Pusat Lingkungan (PL) yang lokasinya tersebar di wilayah kota dengan fungsi perkantoran pemerintahan, perdagangan jasa dengan skala lingkungan, pelayanan sosial dan budaya, serta perumahan yang tersebar di setiap kelurahan dengan skala lebih kecil dari sub pusat pelayanan kota, seluruhnya tumbuh secara simultan sejalan dengan perkembangan social dan ekonomi Kota Gorontalo. Untuk Rencana sistem jaringan prasarana wilayah kota yang dibentuk oleh

sistem

jaringan

transportasi

terdiri

atas

sistem

jaringan

transportasi darat dan transportasi laut sebagai sistem jaringan utama. Perubahan sistem jaringan transportasi darat tentunya mencakup perubahan pada sistem jaringan jalan dan rencana terminal.

II - 60

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Beberapa ruas jalan berkembang sesuai rencana dari jalan lokal primer menjadi arteri sekunder seperti ruas jalan Palma sebagai dampak keberadaan Terminal Type A yang dibangun di pangkal ruas jalan tersebut. Adapun untuk rencana jaringan primer Gorontalo Urban Ring Road (GURR) yang semula masuk dalam perencanaan jaringan primer untuk mengoptimalkan fungsi Kota Gorontalo sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan Provinsi Gorontalo, hingga tahun ke tiga belum dapat direalisasikan dengan pertimbangan bahwa ke depan secara teknis lebih dibutuhkan keberadaan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) yang lokasi pembangunannya sebagian besar berada di luar wilayah Kota Gorontalo. Jalan dengan status jalan Nasional di Kota Gorontalo sejauh ini masih belum mengalami perubahan meskipun terdapat ruas jalan yang berganti nama dari jalan Ahmad Yani menjadi jalan Nani Wartabone 1. Demikian pula dengan jalan Propinsi seluruhnya belum berubah status. Namun demikian untuk beberapa jalan tertentu yang selama ini merupakan jalan dengan status jalan kota, dalam Rencana Tata Ruang telah diusulkan menjadi jalan Propinsi. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa jalan-jalan tersebut dari sisi pemanfaatan selama ini lebih banyak mengakses fasilitas-fasilitas milik pemerintah propinsi atau menjadi akses langsung antar kabupaten berbatasan. Hingga saat ini ruas-ruas jalan tersebut masih belum beralih status karena masih menunggu persetujuan dari pemerintah Propinsi Gorontalo. Evaluasi Terhadap Rencana Pola Ruang Rencana Pola ruang kota secara umum dikelompokkan menjadi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan. Sedangkan kawasan Budidaya Kawasan adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Kawasan Lindung Dari hasil analisis dan mengacu pada ketentuan yang ada, luas kawasan lindung Kota Gorontalo mencapai 2.338 ha atau 35,02 % dari luas wilayah Kota Gorontalo. II - 61

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Kondisi kawasan lindung di Kota Gorontalo secara umum masih terjaga, terutama hutan lindung dengan areal seluas 477,81 Ha. Sedangkan untuk kawasan resapan air di beberapa lokasi seperti di kecamatan Dumbo Raya dan Hulondhalangi terdapat potensi ancaman kerusakan yang berasal dari aktifitas galian C terutama di sekitar lokasi kawasan resapan air di Kecamatan Hulondhalangi dan sebagian Kecamatan Kota Barat. Berdasarkan hasil perhitungan pemanfaatan ruang terbuka hijau eksisting di Kota Gorontalo pada tahun 2013 ini dapat diketahui luas RTH Publik eksisting adalah sekitar 3.416,61 ha dan RTH Privat seluas 14,16 ha. Sehingga total luas RTH Kota Gorontalo adalah 3.430,77 atau sebesar 43,41 % dari total wilayah Kota Gorontalo seluas 7.903 Ha.Berdasarkan data tersebut luas RTH Kota Gorontalo ternyata telah melampaui persyaratan minimal yang dipersyaratkan oleh UU No. 26 Tahun 2007 yaitu sebesar minimal 20 % dari luas wilayah. Adapun RTH Privat seluas 14,16 ha atau baru sebesar 0,41% dari luas wilayah memang masih jauh dari luasan minimal yang dipersyaratkan yaitu sebesar 10% dari luas wilayah. Hal ini berarti bahwa Kota Gorontalo ke depan masih harus menambah luasan RTH Privatnya minimal sebesar 9,59% dari luas wilayah atau setara dengan 757,9 Ha untuk memenuhi luas kebutuhan untuk RTH Privat yaitu 790,32 ha. Untuk kawasan rawan bencana alam di Kota Gorontalo terdiri atas Kawasan rawan banjir, Kawasan rawan longsor dan terakhir berdasarkan hasil kajian dari pemerintah pusat Kota Gorontalo juga memiliki kerawanan terhadap bencana gelombang

pasang/tsunami.

Beberapa

langkah

antisipasi

memang

telah

dilakukan namun belum sepenuhnya dapat menekan potensi bencana yang ada karena terkait beberapa kendala diantaranya adalah kendala keterbatasan dana dan kendala lainnya yang berasal dari masyarakat sendiri untuk kawasan rawan bencana longsor. Kawasan Budidaya Kawasan budidaya Kota Gorontalo direncanakan dengan meliputi kawasan Permukiman, Kawasan Perdagangan dan Jasa, Kawasan Perkantoran, Kawasan Industri, Kawasan Pariwisata, Kawasan Ruang Terbuka Non Hijau dan Kawasan peruntukkan lainnya, meliputi : Kawasan Ruang Evakuasi Bencana, Kawasan Pertanian (lahan basah, lahan kering, tahunan /perkebunan, peternakan, perikanan), Kawasan Pertambangan, Kawasan Kegiatan Sektor Informal (PKL), Kawasan

Pelayanan

Umum

(pendidikan,

kesehatan,

peribadatan,

keamanan/keselamatan). II - 62

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Dibandingkan dengan kawasan lindung yang bersifat statis maka perkembangan pemanfaatan ruang di kawasan budidaya tampak lebih dinamis karena memang pada kawasan inilah tempat orang beraktifitas. Perkembangan pemanfaatan ruang yang sangat dinamis ini bahkan untuk beberapa kondisi lebih mengarah pada pemanfaatan ruang yang tidak direncanakan, seperti misalnya : a. Alih fungsi lahan sawah yang cukup tinggi untuk berbagai kepentingan. Fenomena alih fungsi lahan sawah beririgasi teknis yang cukup tinggi di Kota Gorontalo dalam 3 tahun terakhir memang disebabkan oleh makin langkanya

lahan

Sementara

di

yang

lain

dapat

pihak

dipergunakan

masyarakat

untuk

maupun

membangun.

investor

masih

menganggap Kota Gorontalo masih merupakan lokasi terbaik untuk pembangunan permukiman atau tempat usaha. Dalam

rencana

memungkinkan

tata

ruang

diizinkannya

memang alih

terdapat

fungsi

pada

ketentuan

yang

kawasan-kawasan

tertentu namun dengan berbagai persyaratan yang diharapkan dapat menghambat laju alih fungsi tersebut. Namun mekanisme ini tidak berjalan dengan baik karena mekanisme penegakan aturan yang belum secara tegas diberlakukan. b. Tumbuhnya kawasan-kawasan perumahan yang tidak menyediakan Prasarana, Sarana dan Utilitas yang memadai. Kondisi ini tak jarang menimbulkan permasalahan serius khususnya bagi penghuni perumahan karena tak jarang para pengembang atau developer tidak menyediakan sarana dan parasarana yang sangat vital seperti air bersih dan sambungan listrik. Semua ini tentunya tidak sesuai dengan arahan rencana tata ruang dimana untuk pembangunan perumahan oleh pihak developer haruslan menyiapkan PSU yang memadai. c. Pembangunan pada kawasan-kawasan yang tidak semestinya seperti di bahu-bahu jalan, sempadan sungai, di atas saluran dan sebagainya. Fenomena ini dapat ditemui di beberapa lokasi di kota Gorontalo sehingga cenderung menurunkan kualitas estetika kota di samping tentunya juga dapat menimbulkan gangguan fungsi dari sarana-sarana tersebut seperti halnya saluran air yang berkurang kapasitas dan volume penampangnya.

II - 63

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Sebagian besar bahkan hampir keseluruhan pemanfaatan ruang di kawasan-kawasan yang tidaksemestinya bahkan dilarang ini tidak memiliki izin dan bukan di atas tanah milik sendiri. Oleh karena itu upaya penertiban dan ketegasan dalam penegakan aturan menjadi faktor yang sangat penting untuk dapat mengatasi persoalan ini. Termasuk di dalamnya adalah upaya pencegahan melalui sosialisasi dan peringatan kepada masyarakat. d. Pembangunan sarana-sarana publik komersial yang tidak menyediakan lahan parkir yang memadai. Akibat pembangunan yang tidak memperhatikan kebutuhan sarana parkir inilah terlihat di beberapa ruas jalan dipenuhi parker. Hal ini disebabkan perencanaan sarana parkir yang tidak mempertimbangkan kebutuhan

pelayanan

yang ada dan hanya mengandalkan

pada

ketersediaan tepi jalan di depan fasilitas dan tempat usahanya. Upaya pengaturan dan penegakan aturan menjadi suatu hal yang sangat penting agar kondisi ini tidak bertambah parah dan menimbulkan kemacetan pada ruas-ruas jalan yang penting. e. Keberadaan beberapa pasar tradisional mingguan yang menimbulkan gangguan dan kemacetan lalu lintas. Gangguan lalu lintas akibat melubernya pedagang pada pasar-pasar tradisional mingguan ini dapat dilihat pada beberapa pasar mingguan seperti pasar Kamis di kelurahan Bugis, Pasar Selasa di Kelurahan Pilolodaa, Pasar Sabtu di Liluwo. Akibat dari gangguan lalu lintas pada ruas-ruas jalan ini tentunya menimbulkan kerugian bagi mayarakat akibat perjalanannya terganggu termasuk akktifitas angkutan yang sangat vital seperti lalu lintas angkutan barang menuju pelabuhan Gorontalo mengingat bahwa keberadaan pasar-pasar ini berada pada ruas-ruas jalan penting. f. Keberadaan Pedagang Kaki Lima yang menimbulkan gangguan bagi pengguna jalan dan pemilik took di sekitarnya. B. Penataan Bangunan Kota Gorontalo sebagai kota perdagangan dan jasa sekaligus sebagai ibu kota propinsi dan pusat pemerintahan terus mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun. Hal ini tentunya berimbas pada laju pembangunan gedung baik itu berupa bangunan tempat usaha maupun II - 64

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

perumahan. Kondisi perkembangan bangunan selang dua tahun terakhir yakni 2011 sd 2012, menunjukkan peningkatan dari 29.715 menjadi 29.763, sedangkan untuk rasio bangunan yang ber-IMB meningkat dari 0,43 menjadi 0,48 dari 12.737 bangunan 2011 dan 29.763 pada tahun 2012. Tabel 2.57 Rasio Bangunan BER-IMB

No.

Uralian

1.

Jumlah bangunan ber-IMB

2008

2009

2010

2011

2012

2013

446

625

646

12.737

14.291

15.312

29.715

29.763

30.106

0,43

0,48

0,51

JumlahBangunan Yang Didirikan Rasio Bangunan ber-IMB (1:2)

2. 3.

Sumber Dinas Tata Kota Gorontalo

C. Ruang Terbuka Hijau Ruang terbuka hijau yang ideal adalah 30 % dari luas wilayah sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Hampir disemua kota besar di Indonesia, Ruang Terbuka Hijau saat ini baru mencapai 10 % dari luas kota. Padahal ruang terbuka hijau diperlukan untuk kesehatan, arena bermain, olahraga dan komunikasi publik. Sejumlah areal di perkotaan dalam beberapa tahun terakhir ini cenderung mengalami perkembangan yang pesat seperti bangunan Mal, Perkantoran, Hotel dan seyogyanya bangunan seperti ini sudah menyediakan ruang berupa taman yang dapat dimanfaatkan sebagai Ruang Terbuka Hijau. Perkembangan Ruang Terbuka Hijau jika dilihat dari luasan serta fungsinya saat ini di Kota Gorontalo telah memiliki dua buah Taman di tengah – tengah kota yang dapat menjadi wahana bagi kegiatan masyarakat untuk acara keluarga, bersantai, olahraga ringan dan lainnya. Demikian pentingnya Ruang Terbuka Hijau ini, maka hendaknya semua pihak yang terkait harus mempertahankan keberadaannya serta semakin meningkatkan ruang-ruang yang peruntukkannya dapat dimanfaatkan untuk publik. Adapun data kondisi eksisiting dan perkembangan RTH di Kota Gorontalo adalah sebagai berikut : Tabel 2.58 Kondisi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Eksisting di Kota Gorontalo Tahun 2013 JENIS RTH

FISIK RTH

KEPEMILIKAN

LOKASI

KECAMATAN KOTA BARAT 1. Hutan Kota

Alami

Publik

2. Hutan Lindung

Alami

Publik

Kel. Tenilo, Buliide, Pilolodaa, Lekobalo, Dembe I Kel. Buliide,

LUAS (ha) 872,47 74,58

II - 65

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

JENIS RTH

KEPEMILIKAN

LOKASI

1. Lapangan Olahraga Binaan/Non Alami 2. RTH Obyek Wisata Binaan/Non Alami Bersejarah (Benteng Otanaha) KECAMATAN KOTA SELATAN 1. RTH Kaw. Pendidikan Binaan/Non Alami 2. RTH Kaw. Perkantoran Binaan/Non Alami

Publik Publik

Pilolodaa, Dembe I Kel. Buladu Kel. Dembe I

3. Lapangan Olahraga

Binaan/Non Alami

Publik

4. Taman Kota

Binaan/Non Alami

Publik

KECAMATAN KOTA TENGAH 1. RTH Kaw. Pendidikan Binaan/Non Alami

Privat

2. RTH Kaw. Perkantoran

Binaan/Non Alami

Privat

3. RTH Kaw. Permukiman

Binaan/Non Alami

Privat

4. Jalur Hijau

Binaan/Non Alami

Publik

5. Taman Kota

Binaan/Non Alami

Publik

KECAMATAN KOTA TIMUR 1. RTH Kaw. Pendidikan

Binaan/Non Alami

Privat

2. RTH Kaw. Perkantoran 3. Jalur Hijau

Binaan/Non Alami Binaan/Non Alami

Privat Publik

4. Taman Kota

Binaan/Non Alami

Publik

KECAMATAN KOTA UTARA 1. RTH Kaw. Perkantoran

Binaan/Non Alami

Privat

2. Jalur Hijau KECAMATAN SIPATANA 1. RTH Kaw. Pendidikan 2. RTH Kaw. Perkantoran 3. Jalur Hijau

FISIK RTH

Binaan/Non Alami Binaan/Non Alami Binaan/Non Alami Binaan/Non Alami

TOTAL RTH PUBLIK TOTAL RTH PRIVAT TOTAL RTH EKSISTING Sumber : Dokumen Masterplan Kota Hijau, 2013

Privat Privat

Publik Privat Privat Publik

LUAS (ha) 0,87 1,16

Kel. Limba U II Kel. Limba U II, Biawao Kel. Tenda, Limba U II Kel. Tenda, Limba U II, Limba B, Limba U I

1,39 1,63

Kel. Dulalowo Timur, Wumialo, Pulubala Kel. Dulalowo Timur, Wumialo, Liluwo, Paguyaman Kel. Pulubala

1,55

Sepanjang Jalan J.A. Katili & Jusuf Dali Kel. Wumialo, Pulubala, Paguyaman

0,48

Kel. Ipilo, Heledulaa Utara Kel. Ipilo Beberapa Ruas Jalan Jusuf Dali Kel. Heledulaa Selatan

0,45

Kel. Ipilo, Wongkaditi Timur, Dulomo Selatan Beberapa Ruas Jalan Jusuf Dali

2,52

Kel. Tanggikiki Kel. Tanggikiki, Molosipat U Beberapa Ruas Jalan J.A. Katili

1,97 1,53

3,94 2,11

1,84 0,27

0,23

0,41 0,06 0,01

0,17

0,34 3.416,61 14,16 3.430,77

Berdasarkan luas wilayah Kota Gorontalo sebesar 79,03 km2 atau 7.903,25 ha maka kebutuhan akan Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah sekitar 2.370,97 ha atau 30% dari luas total Kota Gorontalo yang terdiri atas 20 % atau 1.580,65 Ha untuk RTH Publik dan 10 % atau 790,32 ha adalah RTH Privat. Mengacu pada Undang-undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang menetapkan luas Ruang Terbuka Hijau Perkotaan minimal 30% atau 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat dari luas total seluruh wilayah kota.

II - 66

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Berdasarkan hasil perhitungan pemanfaatan ruang terbuka hijau eksisting di Kota Gorontalo pada tahun 2012 ini dapat diketahui luas RTH Publik eksisting adalah sekitar 3.940,28 ha dan RTH Privat seluas 13,17 ha. Secara umum dapat dikatakan bahwa Ruang Terbuka Hijau Kota Gorontalo sudah memenuhi ketentuan 30 % dari luas wilayah. Sementara itu untuk penataan RTH berupa taman Kota dan lampu penerangan jalan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 2.59 Perkembangan Taman Kota dan Lampu penerangan jalan NO. 1.

URAIAN Jumlah Taman yang telah

2008 (Unit) 20

2009 (Unit) 21

2010 (Unit) 21

2011 (Unit) 21

2012 (Unit) 22

2013 (Unit) -

973

1.053

1.469

1.625

1.629

1.629

322

322

dibangun 2.

Jumlah lampu jalan yang terpasang

3.

Jumlah Lampu Hias yang terpasang Sumber : Dinas Tata Kota dan Pertamanan

Data di atas menunjukkan bahwa perkembangan ruang terbuka hijau berupataman kota masih belum menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Sebagian dari taman yang ada adalah berupa taman sudut kota yang fungsinya lebih untuk menambah keindahan kota. Sedangkan taman kota yang fungsinya sebagai ruang publik masih sangat minim. Selain itu prasarana penerangan berupa lampu jalan dari 973 pada tahun 2008 meningkat hingga 1.629 unit pada tahun 2012, sedangkan lampu hias berada di 4 ruas jalan utama yakni jalan J.A. Katili (eks. Andalas), Jalan Hi. Nani Wartabone (eks. Panjaitan), Jalan Yusuf Dali (Eks. P. Hidayat) serta H.B Yasin (eks. Agus Salim) Sedangkan kondisi Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada di Kota Gorontalo dari tahun 2009 hingga 2013 terdapat dua areal yang dimiliki oleh pemerintah yakni di Kelurahan Buliide dan Kelurahan Pohe

namun

pemanfaatannya belum maksimal disebabkan sebagian besar masyarakat cenderung menggunakan lahan atau tempat pemakaman keluarga. Sehingga kedepan Tempat Pemakaman Umum harus segera disosialisasikan kepada masyarakat agar mulai beralih memanfaatkan Tempat Pemakaman Umum.

II - 67

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

6)

PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH

Dalam sebuah proses perencanaan, lembaga perencana wajib memperhatikan kondisi sosial, budaya, ekonomi, keamanan, kondisi fisik, segi pembiayaan serta kualitas sumber daya yang ada.Hal ini termuat dalam Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004. Dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah dikehendaki memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, politis, bottom up dan top down process. Penyusunan ini bermakna bahwa perencanaan daerah selain memenuhi kaidah penyusunan rencana yang sistematis, terpadu, transparan, akuntabel dan konsisten dengan rencana lain yang relevan.Kepemilikan rencana (sense of ownership) juga menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Keterlibatan stakeholder dan legislatif dalam proses pengambilan

keputusan

perencanaan

menjadi

sangat

penting

untuk

memastikan rencana yang disusun mendapatkan dukungan optimal bagi implementasinya. Perencanaan pembangunan Kota Gorontalo diharapkan mampu mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang visioner dan implementatif, yang bertujuan untuk antisipasi jangka panjang serta dapat dilaksanakan dan adaptif.Dalam arti, menyesuaikan dengan kondisi lokal dan telah mengakomodir kebijakan-kebijakan yang bernuansa global dan nasional seperti MDGs, Gas Rumah Kaca, sustainable development serta muatan yang bersifat spesifik dan kekinian. 7)

PERHUBUNGAN

Transportasi merupakan industry jasa yang mengemban fungsi pelayanan publik dan misi pembangunan nasional, yang secara umum menjalankan fungsi sebagai katalisator pendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah dan pemersatu wilayah. Pembangunan transportasi berpedoman pada system transportasi nasional yang turunannya ditingkat lokal adalalah Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK) yang diarahkan untuk mendukung perwujudan Kota Gorontalo yang lebih sejahtera. Pelayanan transportasi dan lalu lintas angkutan (darat dan laut) di Kota Gorontalo dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi. Sejak tahun 2008 hingga tahun 2012 banyak capaian-capaian yang dihasilkan oleh Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi dalam peningkatan kapasitas pelayanannya, baik itu memperbaiki dan mengembangkan system

II - 68

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

transportasi dan komunikasi, maupun meningkatkan pengembangan teknologi dan manajemen transportasi dan Komunikasi. Perhubungan Darat Dalam kinerja pelayanannya, Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi dalam hal ini bidang Perhubungan Darat memang beroleh alokasi dan perhatian yang lebih besar sebagaimana telah sesuai dengan pembagian kewenangan berdasarkan ketentuan yang ada. Untuk penyelenggaraan urusan perhubungan darat banyak yang menjadi kewenangan langsung Pemerintah Kota Gorontalo, sedangkan untuk urusan Perhubungan Laut dan Udara, tugas Pemerintah Kota lebih bersifat koordinatif. Dalam kaitan dengan penyelenggaraan kewenangan tersebut maka untuk sektor perhubungan darat Pemerintah Kota Gorontalo mengelola beberapa terminal yaitu terminal type A Andalas, terminal Leato yang telah diusulkan ke type B dan terminal pusat kota Sentral. Untuk terminal Andalas sebagai terminal type A sampai saat ini masih melayani beberapa trayek baik angkutan kota antar provinsi (AKAP) maupun angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dengan perkembangan lima tahun terakhir dituangkan dalam tabel berikut : Tabel 2.60 Data Kendaraan AKAP Dan AKDP Selang Tahun 2007-2013 No

Tahun

1.

Kendaraan AKAP

Kendaraan AKDP

Masuk

Keluar

Masuk

Keluar

2007

119,393

113,710

163,427

159,080

2.

2008

23,304

24,633

132,142

92,745

3.

2009

87,231

93,690

78,583

70,892

4.

2010

8,431

8,078

41,612

51,886

5.

2011

56,557.

60,407

52,127

63,561

6.

2012

4,113

2,943

17,880

15,613

7.

2013

9,407

7,286

47,362

44,686

Sumber : Dinas Perhubungan & Infokom Gorontalo 2014

Dari tabel yang disajikan di atas, dapat dilihat bahwa untuk pergerakan antar kota antar provinsi (AKAP) permintaan perjalanan pada terminal 1942 Andalas Kota Gorontalo cenderung menurun, terutama sejak adanya kemudahan dalam pemilihan moda (pesawat) yang menghubungkan antar provinsi,dengan tarif terjangkau dan waktu tempuh yang relative lebih cepat. Hal ini diprediksi menyebabkan pengguna bis AKAP beralih menggunakan pesawat.

II - 69

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Sementara itu untuk angkutan AKDP kondisi penurunan penumpang terlihat dari tahun 2009 ke tahun 2010. Hal ini mungkin saja disebabkan berubahnya jumlah trayek yang ada sebagaimana ditunjukkan oleh data pada tabel berikut :

No. 1. 2 3. 4. 5. 6.

Tabel 2.61 Rasio Izin Trayek Tahun 2008-2013 Kota Gorontalo

Uraian Izin trayek antar kota/antar propinsi Izin trayek perkotaan Izin trayek perdesaan Jumlah izin trayek Jumlah Penduduk Rasio Izin Trayek

2008

2009

2010

2011

2012

2013

15

15

20

20

20

-

1 16 173.867 0,0920

1 16 182.812 0,0875

1 22 192.797 0.1141

1 22 196.897 0,1117

1 22 197.467 0,1114

193.692 0

Sumber : Dinas Perhubungan & Infokom Kota Gorontalo 2014 dan BPS

Demikian pula halnya dengan jumlah penumpang angkutan umum yang melakukan perjalanan dengan angkutan darat dalam hal ini bis kota, setiap tahun mengalami penurunan, mungkin disebabkan oleh pemilihan moda pesawat. Data jumlah penumpang angkutan umum di Kota Gorontalo disajikan pada tabel berikut :

No. 1. 2.

Tabel 2.62 Jumlah Penumpang Angkutan Umum Dan Terminal Tahun 2008 - 2013 di Kota Gorontalo

Uraian Jumlah Penumpang Bis Jumlah Terminal Bis

2008 938.482

2009 1.008.452

2010 963.951

2011 1.175.436

2012 783.624

2013 882.372

3

3

3

3

3

3

Sumber : Dinas Perhubungan & Infokom Kota Gorontalo 2014 dan BPS

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan terhadap fasilitas terminal menjadi sangat penting sebagai wujud pelayanan terhadap kegiatan ekonomi dan kemudahan masyarakat dalam pelayanan moda angkutan umum. Terminal Andalas yang menjadi terminal utama pintu gerbang arus transportasi massal menuju Kota Gorontalo, kondisinya sudah melampaui kapasitas daya tampung sehingga sudah tidak layak lagi sebagai terminal utama. Untuk itulah dalam dokumen RTRW Kota Gorontalo telah tertuang arahan relokasi terminal Andalas ini ke Kecamatan Dungingi. Saat ini pembangunan terminal baru berlokasi di Jalan Beringin Kelurahan Huangobotu Kecamatan Dungingi ini sedang dalam pelaksanaan pembangunan fisik.Jarak terminal Andalas dan lokasi terminal baru Dungingi adalah 3,85 Km. Relokasi terminal ini diharapkan akan menciptakan system transportasi terkendali baik melalui trayek utama, trayek cabang, trayek ranting dan menjadi

II - 70

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

tujuan awal maupun akhir serta tempat transit penumpang angkutan darat. Berikut gambar rencana layout terminal baru Dungingi.

Gambar 2.8 Rencana Layout Terminal Baru Dungingi. Pengujian Kendaraan (KIR) Untuk memberikan jaminan keselamatan pengguna angkutan umum kota, maka ketentuan laik jalan bagi moda angkutan umum di Kota Gorontalo tetap dijalankan melalui operasionalisasi sarana pengujian kendaraan (KIR). Semua angkutan yang ada di Kota Gorontalo diwajibkan melakukan uji KIR atas kenderaan yang dimiliki. Untuk itu Dinas Perhubungan menyelenggarakan uji KIR angkutan umum yang capaian kinerjanya dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.63 Jumlah Kenderaan Yang Lulus Uji Kir Tahun 2010-2013 Kota Gorontalo No

Uraian

Satuan

2010

2011

2012

2013

1.

Mobil Penumpang Umum

Unit

2

2

2

7

2.

Mobil Bus

Unit

629

398

362

382

3.

Mobil Barang Unit

1.05 6 2.02 5 31

2.16 2 17

2755

- Tangki

Unit

1.47 4 1.85 0 43

4.

Kereta Gandengan

Unit

-

-

-

-

5.

Kereta Tempelan

Unit

13

19

13

11

Unit

4.01 1

3.52 9

3.38 4

3183

- Truck - Pick Up

JUMLAH

Unit

Sumber : Dinas Perhubungan dan Infokom Kota Gorontalo 2014

830

-

II - 71

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Selain pemantauan terhadap Uji KIR angkutan umum, Bidang Perhubungan darat

berkoordinasi

dengan

Samsat

Kota

Gorontalo

juga

melakukan

pemantauan pertumbuhan jumlah kenderaan yang ada di Kota Gorontalo melalui pendataan terhadap penerbitan nomor kendaraan bermotor. Sejauh ini pertumbuhan kendaraan di Kota Gorontalo dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.64 Pertumbuhan Kendaraan di Kota Gorontalo Berdasarkan Data Dari Penerbitan Nomor Kendaraan Pada Samsat Kota Gorontalo NO.

TAHUN

1.

2008

2.

2009

3.

2010

4.

2011

5.

2012

6.

2013

TIPE KENDARAAN RODA 2 RODA 4 RODA 2 RODA 4 RODA 2 RODA 4 RODA 2 RODA 4 RODA 2 RODA 4 RODA 2 RODA 4

Sumber: Dinas Perhubungan & Infokom Kota Gorontalo 2014

JUMLAH (UNIT) 31.634 5.947 46.508 10.670 53.863 12.094 61.669 12.444 42.025 9.361 46.329 11.849

JUMLAH TOTAL (UNIT) 37.581 57.178 65.957 74.113 51.386 58.178

Samsat Kota Gorontalo juga melakukan pendataan terhadap jumlah kenderaan bermotor di Kota Gorontalo yang dipisahkan menurut jenis kendaraannya, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.65 Banyaknya Kenderaan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan Di Kota Gorontalo Tahun 2009- 2013 NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

JENIS KENDARAAN BERMOTOR Sedan Jeep Bis Mikro Bus Mini Bus Pick Up Truck Truck Box Dump Truck Truck Tangki Sepeda Motor Lainnya Jumlah

2009

2010

2011

2012

2013

247 483 228 1.814 1.568 46.420 3.940 54.700

262 519 248 2.025 1.658 53.549 4.788 63.049

278 559 246 2.422 1.780 61.265 5.511 72.061

277 526 510 2.518 879 45.025 10.211 59.946

234 510 66 54 6.517 2.384 849 253 363 39 42.389 4.515 58.173

Sumber : Dinas Perhubungan & Infokom Kota Gorontalo 2014

Melihat data-data di atas, dapat diketahui pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Kota Gorontalo setiap tahunnya mengalami peningkatan, namun tahun

2013

data

jumlah

kendaraan

mengalami

penurunan,

mungkin

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kendaraan tersebut dikirim ke luar II - 72

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

daerah Gorontalo atau di mutasikan pemiliknya ke daerah lain diluar wilayah Kota Gorontalo. Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) Pada umumnya angkutan umum di Kota Gorontalo didominasi bentor. Keberadaan bentor dengan trayek yang bebas saat ini sering menyebabkan kemacetan dan kesemrautan di kawasan pusat kota. Hal ini seiring dengan maraknya pangkalan-pangkalan bentor yang bermunculan. Berikut ini data jumlah bentor per kecamatan di Kota Gorontalo. Tabel 2.66 Jumlah Bentor Per Kecamatan Se Kota Gorontalo Tahun 2013 NO

NAMA KECAMATAN/KELURAHAN

JUMLAH BENTOR (UNIT) 405

1

Kecamatan Kota Selatan

2

Kecamatan Kota Utara

3

Kecamatan Kota Barat

498

4

Kecamatan Dungingi

286

5

Kecamatan Hulonthalangi

444

6

Kecamatan Kota Timur

431

7

Kecamatan Sipatana

304

8

Kecamatan Kota Tengah

311

9

Kecamatan Dumbo Raya

445

272

JUMLAH TOTAL :

3,396

Sumber : Dinas Perhubungan dan Infokom Kota Gorontalo 2014

Melihat sajian data di atas, menunjukkan bahwa jumlah bentor di Kota Gorontalo sudah cukup besar. Jumlah ini tentunya belum termasuk bentor dari luar Kota Gorontalo yang setiap hari masuk dan beroperasi di wilayah ini. Oleh karena

itu

maka

sudah

sepatutnya

Pemerintah

Kota

Gorontalo

mulai

memikirkan regulasi-regulasi dan mekanisme penataan arus lalu lintas yang kondisinya

sudah

terlihat

cikal

bakal

kesemrautannya.

Akibat

adanya

konsentrasi bentor di beberapa lokasi yang kerap menimbulkan kemacetan dan kesemrawutan sebagaimana ditunjukkan pada peta berikut:

II - 73

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Gambar 2.9 Peta Lokasi Pangkalan Bentor di Kota Gorontalo Sumber : Dinas Perhubungan & Infokom Kota Gorontalo 2012

Selain angkutan bentor, Kota Gorontalo juga memiliki SAUM yang dikenal dengan Bus TRANS HULONDHALANGI. Sejak diserahkan Pemerintah Pusat dalam hal ini Direktorat Bina Sarana Transportasi Perkotaan tahun 2010 sebanyak 15 unit, bus tersebut hingga saat ini masih terlihat beroperasi melayani 4 koridor. Koridor layanan BUS dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2.67 Koridor Layanan Trans Hulonthalangi Nama Koridor Koridor 1 Koridor 2 Koridor 3 Koridor 4

Rute Taruna Remaja - Terminal 1942 Andalas Dungingi – Taruna Remaja Terminal Andalas – Rumah Sakit Aloei Saboe Terminal 1942 Andalas – Terminal Leato

Sumber : Dinas Perhubungan & Infokom Kota Gorontalo 2012

Beberapa

unit

Bus

trans

Hulondhalangi

ini

juga

Jarak Tempuh ± 9.5 KM ± 16.4 KM ± 16.5 KM ± 14 KM

dimanfaatkan

untuk

menunjang pelayanan 5 unit bus Pemda dan 6 unit bus sewaan untuk program Bus

sekolah

Gratis

yang

telah

disediakan

Pemerintah

Kota

Gorontalo

mengakomodir besarnya animo siswa yang menggunakan armada ini untuk aktifitas berangkat dan pulang sekolahnya. Sehingga secara tidak langsung keberadaan bus ini dapat berdampak pada intensitas kehadiran siswa tepat waktu di kelas, dan pada akhirnya dapat berpengaruh pada angka putus sekolah di Kota Gorontalo.

II - 74

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Perparkiran Hal lain yang masih berkaitan pula dengan kinerja Bidang Perhubungan Darat adalah penataan perparkiran di Kota Gorontalo. Pemerintah Kota telah mengeluarkan Perda Nomor 12 Tahun 2011 terntang retribusi parkir tepi jalan umum. Sebagai kota dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang cukup pesat maka seyogyanya harus disediakan sarana parkir yang memadai. Akibat tidak tersedianya sarana parkir umum dan parkir khusus dari fasilitas-fasilitas yang berada di sepanjang jalan-jalan utama, maka yang terjadi adalah pemanfaatan badan jalan untuk memarkir kendaraan. Sebagai bentuk disinsentif atas penggunaan badan jalan untuk tempat parkir tersebut, maka melalui Perda No. 12 Tahun 2011 Pemerintah Kota menetapkan retribusi bagi kendaraan yang parkir di tepi jalan tersebut. Berikut ini data nama-nama jalan yang dikenakan retribusi parkir dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.68 Data Ruas Jalan Yang Dimanfaatkan Sebagai Tempat Parkir Di Kota Gorontalo NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

Jml .

NAMA RUAS Yang Telah Dimanfaatkan Sebagai Tempat Parkir Jalan Suprapto Jalan S. Parman Jalan MT. Haryono Jalan Sutoyo Jalan Raja Eyato Jalan Diponegoro Jalan Imam Bonjol Jalan Teuku Umar Jalan Sam Ratulangi Jalan Budi Utomo Jalan Setia Budi Jalan Sultan Botutihe Jalan Cokro Aminoto Jalan Nani Wartabone Jalan H.B. Jassin Jalan Patimura Jalan 23 Januari Jalan Sudirman Jalan Jaksa Agung Suprapto Jalan Raden Saleh

JALAN Yang Telah Dipungut Retribusi Parkirnya Jalan Suprapto Jalan S. Parman Jalan MT. Haryono Jalan Sutoyo Jalan Raja Eyato

Jalan Sam Ratulangi Jalan Budi Utomo Jalan Setia Budi Jalan Cokro Aminoto

Panjang Jalan 550 510 200 735 642

m m m m m

Luas Parkir 280 m 410 m 170 m 90 m 180 m

Ket.

Sebagia n

70 m 90 m 64 m 642 m

68 m 56 m

Sebagia n

Jalan Patimura 40 m Jalan P. Kalengkongan

20 ruas jalan

11 ruas jalan

Sumber : Dinas Perhubungan & Infokom Kota Gorontalo

II - 75

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Retribusi yang dipungut di 11 (sebelas) ruas jalan di atas berbeda besaran rupiahnya tergantung pada jenis kenderaan dan tingkat kepadatan lalu lintas diruas jalan tersebut. Untuk tingkat kepadatan rendah kendaraan bermotor seperti sedan, mini bus, pick up,bus dan truck dipungut retribusi parkir sebesar Rp. 2000/sekali parkri dan untuk sepeda motor dan bentor dipungut tariff sebesar Rp. 1000/sekali parkir. Jalan dengan tingkat kepadatan lalu lintas tinggi, jenis kendaraan seperti sedan, jeep, mini bus, pick up dan sejenisnya dipungut tarif sebesar Rp. 2000/sekali parkir kecuali untuk bus dan truck tarif parkirnya sebesar Rp. 3000/sekali parkir. Untuk sepeda motor dan bentor tetap sama tarifnya dengan ruas jalan yang tingkat kepadatannya rendah. Perencanaan kedepannya secara bertahap Pemerintah Kota Gorontalo akan meningkatkan jumlah ruas jalan yang dipungut retribusi parkirnya sesuai system dan manajemen pengaturan lalu lintas daerah yang berlaku untuk peningkatan PAD Kota Gorontalo. Sarana Prasarana Keselamatan Transportasi Dalam penyelenggaraan transportasi darat di Kota Gorontalo, penyediaan sarana prasarana dan keselamatan transportasi menjadi bagian dari kinerja pelayanan Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Kota Gorontalo. Berbagai bentuk pelayanan yang diberikan antara lain melakukan survey LHR, membuat manajemen rekayasa lalu lintas, melaksanakan pemasangan rambu-rambu lalu lintas, marka jalan dan alat pemberi isyarat lalu lintas, memasang halte dan papan nama jalan yang tujuannya adalah untuk menciptakan kenyamanan, keselamatan dan kemudahan dalam melakukan aktifitas berkendara. Untuk hal tersebut diatas maka salah satu indikator yang dipakai untuk mengukur

kinerja

pelayanan

keselamatan

transportasi,

adalah

angka

kecelakaan lalu lintas. Tabel 2.69 Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas Di Kota Gorontalo Selang 2008 – 2013 TAHUN

JUMLAH KEJADIAN

2008 2009 2010 2011 2012 2013

283 200 241 232 205 236

JUMLAH KORBAN LUKA MENINGGAL LUKA RINGAN BERAT 19 78 272 14 45 196 28 58 240 26 52 227 21 16 205 23 18 224

Sumber Bidang Perencanaan Tatat Ruang Bappeda Kota Gorontalo

KERUGIAN MATERIAL (RP) 595.100.000 376.100.000 586.300.000 493.000.000 255.000.000 320.400.000

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa angka kecelakaan yang faktor penyebabnya adalah kelalaian manusia memiliki angka paling tinggi. Ini adalah

II - 76

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

indikasi yang menunjukkan bahwa kelalaian manusia itu bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain ketidak hati-hatian dalam berkendara, tidak adanya rambu-rambu lalu lintas yang terpasang, tidak dipatuhinya rambu lalu lintas yang ada dan faktor-faktor lain penyebab kecelakaan lalu lintas. Berikut adalah data Rambu-rambu lalu lintas yang terpasang di Kota Gorontalo. Tabel 2.70 Rambu Lalu Lintas Yang Terpasang Selang Tahun 2008 - 2013

NO 1 2 3 4 5 6 7 8

URAIAN Rambu Trafic cone Deliniator Road Barier Marka Zebracross Marka Garis Lajur APILL Papan Nama Jalan

-

2008 96 -

2009 2 -

2010 192 4 -

2011 32 77 36 6300 m 2 -

Sumber : Dinas Perhubungan & Infokom Kota Gorontalo

2012 75 1050 m 4392 m 2 310

2013 45 80 4926,68m 1

Rambu lalu lintas dibagi dalam tiga jenis rambu yakni rambu peringatan, rambu larangan/perintah dan rambu petunjuk. Rambu-rambu tersebut terpasang di 34 ruas jalan dengan rincian kondisinya sebagai berikut : Tabel 2.71 Kondisi Rambu Lalu Lintas

Rambu Peringatan Terpasang Baik Rusak 157

156

1

Rambu Larangan/Perintah Terpasang Baik Rusak 74

74

Rambu Petunjuk Terpasang Baik Rusak

-

76

76

-

Sumber Bidang Perencanaan Tatat Ruang Bappeda Kota Gorontalo

Untuk papan nama jalan ada sebanyak 93 ruas jalan yang sudah terpasang papan nama jalan. Total jumlah terpasang adalah sebanyak 186 unit dengan rincian kondisi baik sebanyak 142 unit dan kondisi rusak 44 unit. Pemasangan papan nama jalan ini di samping untuk mempermudah penulisan alamat, juga bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi ruas jalan tersebut. Perhubungan Laut Kinerja Pelayanan Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi juga meliputi bidang Perhubungan Laut, meskipun lebih bersifat koordinatif mengingat bahwa perhubungan laut masih ditangani langsung oleh Pemerintah Pusat dan PT. Pelindo. Pelayanan kinerja bidang Perhubungan Laut lebih difokuskan pada peningkatan

pelayanan

kepelabuhanan

berupa

pengaturan

system

kepelabuhanan sesuai teknis operasional dan pengawasan terhadap tertib arus bongkar muat barang, arus lalu lintas barang, penumpang dan kapal.

II - 77

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Kota Gorontalo sebagai pintu masuk di kawasan teluk Tomini memiliki 3 (tiga) pelabuhan, yakni pelabuhan perikanan, pelabuhan bongkar/muat barang dan pelabuhan Fery. Selain itu sarana prasarana yang di miliki oleh pelabuhan Gorontalo antara lain adalah 2 (dua) unit dermaga masing-masing dengan panjang 119,50 meter dan 60 meter, 2 (dua) unit Gudang pelabuhan seluas 1.000 m² dan 560 m², Lapangan penumpukan seluas 600 m², terminal penumpang seluas 500 m², gedung kantor 500 m² dan dilengkapi dengan Mercu Suar. Untuk aktifitas kegiatan di pelabuhan ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.72 Data Produksi angkutan dan kegiatan operasional pelabuhan Tahun 2012-2013

Tahun

Kunjungan Kapal/Jenis Pelayaran Berangkat Tiba

Arus Barang

2012

2.482

2.477

Bongkar ( M³) 568.116.789

2013

3.057

3.066

407.549.701

Arus Penumpang (Org) Turun Naik

Muat ( M³) 211.488.500

58.583

54.498

116.563.698

59.373

43.887

Sumber Dinas Perhubungan & Infokom Kota Gorontalo

Tabel 2.73 Arus Kapal Pelabuhan Laut Gorontalo selang tahun 2008 - 2013 No 1 A.

B.

Uraian Menurut Jenis Pelayaran Pelayaran Luar Negeri Pelayaran Dalam Negeri Jumlah 1

2

Menurut Jenis Tambatan

A.

Dermaga Umum

B.

Dermaga Khusus

Jumlah 2

Satua n

TAHUN 2008

2009

2010

2011

2012

2013

Call

30

15

10

3

13

4

GT

46,810

17,047

6,644

11,991

20,308

11.510

Call

377

323

349

321

264

305

GT

802,45 8

772,015

852,89 0

874,75 3

850,19 6

720.782

Call

407

338

359

324

277

309

GT

849,26 8

789,062

859,53 4

886,74 4

870,50 4

732.292

Call

308

222

239

207

185

309

GT

636,47 5

545,729

609,85 1

665,34 6

647,83 2

728.128

Call

99

116

120

117

92

260

GT

212,79 3

243,333

249,68 3

221,39 8

222,67 2

689.449

Call

407

338

359

324

277

569

GT

849,26 8

789,062

859,53 4

886,74 4

870,50 4

1.417.57 7

Sumber: PT Pelindo IV Cabang gorontalo

II - 78

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 2.74 Arus Barang Pelabuhan Laut Gorontalo Tahun 2008 - 2013 No

A.

B.

Uraian

Satuan

TAHUN 2008

2009

2010

2011

2012

2013

Menurut Jenis Perdagangan Perdagangan Luar Negeri - Barang Import

T/M3

-

-

-

5,371

16,874

1.000.000

- Barang Export

T/M3

79,923

34,043

15,300

2,200

18,300

Jumlah A.

T/M3

79,923

34,043

15,300

7,571

35,174

- Barang Bongkar

T/M3

433,361

399,368

375,522

512,565

487,893

507.996.990

- Barang Muat

T/M3

90,844

60,458

97,134

100,402

115,226

122.580.500

Jumlah B.

T/M3

524,205

459,826

472,656

612,967

603,119

630.577.490

Jumlah A & B

T/M3

604,128

493,869

487,956

620,538

638,293

631.577.490

1.000.000

Perdagangan Dalam Negeri

Sumber: PT Pelindo IV Cabang gorontalo

Tabel 2.75 Arus Penumpang Pelabuhan Laut Gorontalo Tahun 2008 - 2013 No 1 1 2

Uraian

Satuan

2 Penumpang Naik Penumpang Turun Jumlah

TAHUN 2008

2009

2010

2011

2012

2013

3

4

5

6

7

8

9

Org

10,315

4,607

3,425

1,379

1,298

44.008

Org

8,667

6,304

5,940

3,883

3,409

58.506

Org

18,982

10,911

9,365

5,262

4,707

102.514

Sumber: PT Pelindo IV Cabang Gorontalo

Untuk lebih meningkatkan kinerja pelayanannya, Pelabuhan Gorontalo ke depannya memiliki rencana pengembangan sarana prasarana kepelabuhanan antara lain yakni rencana pembangunan Dermaga III dengan volume 100 x 15 meter, pembangunan jalan dari dermaga III ke dermaga II sepanjang 200 x 10 meter dan pembangunan container yard (lapangan penumpukan petikemas) seluas 6.000 m². 8)

LINGKUNGAN HIDUP Secara umum kondisi pengelolaan lingkungan hidup di Kota Gorontalo

sudah diupayakan penanganannya melalui berbagai program pengelolaan baik dari segi pengelolaan persampahan, limbah cair, kualitas udara, kualitas air termasuk kualitas tanah. Seiring dengan semakin meningkatnya pertambahan jumlah penduduk setiap tahun hal ini tentunya akan berimbas pula pada kualitas lingkungan II - 79

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

hidup khususnya di daerah perkotaan. Pola hidup masyarakat yang cenderung konsumtif serta semakin tingginya berbagai kebutuhan masyarakat akan membawa pengaruh yang besar terhadap lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya sejak dini terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana yang sudah diamanatkan oleh Undang- Undang Nomor 32 tahun 2009. Bila melihat perkembangan data tentang Kondisi lingkungan hidup mulai dari pengelolaan persampahan dapat dikatakan bahwa upaya penanganan sampah dari tahun ke tahun sudah dilaksanakan secara maksimal walaupun masih jauh dari target yang diharapkan. Secara umum untuk semua jalur layanan sampah sudah terlayani di seluruh kecamatan walaupun belum menjangkau secara keseluruhan kawasan permukiman perumahan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan layanan angkutan sampah pada tahun 2011 sebanyak 120 jalur layanan dari 2008 yang hanya 77 jalur layanan. Keterbatasan sarana prasarana sering menjadi salah satu faktor dalam hal pelayanan penanganan sampah secara merata. Adapun data terkait operasional persampahan adalah sebagai berikut: Tabel 2.76 Data Kondisi dan Kapasitas Angkut Sampah Kota Gorontalo Tahun 2013 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kenderaan Operasional

Jumlah Unit

Dump Truck Arm Roll Suzuki Carry Getor Bajaj L-300 Jumlah

14 Unit 3 Unit 1 Unit 2 Unit 1 Unit 3 Unit 24 Unit

Sumber : BLH Kota Gorontalo, 2014

Daya Angkut Sampah (m3)perhari 112 m3 27 m3 15 m3 8 m3 1 m3 15 m3 168 m3

Data di atas menunjukkan bahwa kapasitas daya angkut armada sampah masih sangat terbatas yakni baru dapat mengangkut 168 m3 perharinya.Sedangkan kondisi sampah yang tertangani dari sumbernya sampai dengan ke tempat pembuangan akhir dapat dilihat dari tabel berikut di bawah ini : Tabel 2.77 Volume Sampah Yang Terangkut Ke TPA 2008-2013

2013 (M3)

URAIAN

2008 (M3)

2009 (M3)

2010 (M3)

2011 (M3)

2012 (M3)

1.

Volume Produksi Sampah

154.603m3

154.603m3

168.598m3

184.295m3

187.508m3

2.

Volume sampah yang terangkut ke TPA

194.017 m3

105.408m3

105.408m3

60.390m3

68.985m3

69.350m3

70.110. m3

No.

Sumber : BLH Kota Gorontalo, 2014

II - 80

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Bila diasumsikan jumlah penduduk yang ada saat ini adalah 207.284 jiwa maka jumlah timbunan sampah yang dihasilkan oleh penduduk setiap harinya adalah 2,6 ltr perhari atau 538,938 m3/hari maka persentase penanganan sampah baru mencapai

36,13%

pada

tahun

2013,

bila

dibandingkan

dengan

tahun

sebelumnya prosentase penanganan sampah masih belum memadai seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Dengan melihat keterbatasan kapasitas sarana prasarana pengelolaan sampah tersebut, maka diasumsikan bahwa masih dibutuhkan tambahan sarana-prasarana sebanyak 2 (dua) kali lipat dari yang tersedia saat ini untuk mencapai Standar Pelayanan Minimal yakni sebesar 70% sampah terangkut. Sementara

untuk

kondisi

pengelolaan

limbah

saat

ini

Kota

Gorontalo

mengoperasikan 1 Unit bangunan IPLT yang berada di Kelurahan Dulomo, Kecamatan Kota Utara yang melayani seluruh wilayah Kota Gorontalo. Untuk kondisi eksisting kapasitas IPLT selama tahun 2011 adalah sebesar 584 m3, atau 12 m3 perminggu. Sedangkan untuk kondisi armada yang dioperasikan hingga saat ini terdapat 1 unit truck dengan kapasitas daya angkut tangki sebesar 4m3 dengan ritasi pengangkutan lumpur tinja 1-3 rit perhari. Sedangkan untuk jumlah permintaan penyedotan tangki septik diuraikan pada tabel berikut di bawah ini : Tabel 2.78 Data Permintaan Penyedotan Tangki Septik tahun 2010-2013

NO. KECAMATAN 1. Kota Utara 2. Kota Barat 3. Kota Timur 4. Kota Selatan 5. Kota Tengah 6. Dungingi 7. Dumbo Raya 8. Sipatana 9. Hulonthalangi Jumlah penyedotan

2010 16,2 % 1,3 % 30 % 20 % 22,5 % 10 % 80 rit

2011 12 % 0,2 % 32 % 26 % 16 % 13 % 0,8 % 134 rit

2012 17 % 4% 7% 25 % 30 % 15 % 2% 87 rit

2013 8,33% 8,33% 25% 27,38% 17,86% 5,95% 2,38% 1,19% 3,57% 84 rit

Sumber : BLH Kota Gorontalo, 2014

Berdasarkan di atas, dapat dilihat bahwa dari total 9 kecamatan yang ada, 7 kecamatan yang sudah menggunakan fasilitas penyedotan tangki septik, sedangkan 2 kecamatan belum memanfaatkan jasa penyedotan tanki septik. Pengelolaan Lingkungan Untuk upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kota Gorontalo saat ini mulai diterapkan di hampir seluruh aspek pembangunan termasuk untuk kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Data berikut ini II - 81

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

menunjukkan perkembangan jumlah kegiatan yang melaksanakan kajikan lingkungan atau menyusun dokumen UKL-UPL. Tabel 2.79 Kajian Lingkungan Di Kota Gorontalo NO. 1. 2. 3.

URAIAN AMDAL UKL-UPL SPPL

2008 -

2009 -

Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Gorontalo

2010 38 -

2011 64 469

2012 53 407

2013 3 31 165

Sementara itu untuk kualitas baku mutu air untuk 3 DAS yang melintasi wilayah Kota Gorontalo yakni masing-masing : 1) Sungai Bone kualitas baku mutu airnya cemar sedang; 2) Sungai Bolango kualitas baku mutu airnya cemar ringan; 3) Sungai Tamalate kualitas baku mutu airnya cemar ringan. 9)

PERTANAHAN

Pembangunan bidang pertanahan di Kota Gorontalo khususnya oleh pemerintah Kota Gorontalo diarahkan pada upaya pemberian

legalitas bagi

tanah-tanah

milik pemerintah kota Gorontalo berupa pengurusan sertifikat. Hingga saat ini upaya tersebut terus dilakukan pemerintah kota melalui unit pengelola Aset Daerah yang berada dibawah kewenangan

Dinas Pendapatan

dan Pengelola Kekayaan dan Aset Daerah (DPPKAD) yaitu melalui Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kegiatan Pningkatan Manajemen Aset/ Barang daerah setiap tahunnya. Data yang ada menunjukkan saat ini kepemilikan Aset berbentuk aset tidak bergerak bidang

yaitu

tanah milik pemerintah kota Gorontalo total sebanyak 759

tanah. Sebanyak 416

bidang

tanah

sudah memiliki

sertifikat

sedangkan 343 bidang hingga saat ini belum dilengkapi dengan sertifikat atau masih dalam proses pengurusan di Badan Pertanahan Nasional. 10)

KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Antara

Pemerintah,

Pemerintah

Provinsi,

Pemerintah

Daerah

Kabupaten/Kota, pasal 7 ayat (2) dan (3) disebutkan bahwa urusan administrasi kependudukan merupakan salah satu urusan wajib yang harus diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota berkaitan dengan pelayanan dasar. Maksudnya adalah bahwa kinerja dari urusan administrasi dan kependudukan tersebut, nantinya dapat dijadikan sebagai basis data untuk penyediaan pelayanan dasar, khususnya pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat. II - 82

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Dalam implementasi yang lebih luas, data administrasi kependudukan akan menjadi rujukan penting bagi kebijakan-kebijakan di sektor lain bidang politik, sosial dan ekonomi. Administrasi kependudukan merupakan rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan yang hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Pemerintah Kota Gorontalo diperhadapkan pada pengembangan wilayah dengan prioritas utama pembangunan infrastruktur dan pusat-pusat perekonomian yang mendorong persebaran dan pemerataan penduduk. Hal ini diharapkan akan

berimbas

pada

masyarakat. Dibawah

pencapaian ini

adalah

sasaran capaian

peningkatan

kualitas

hidup

indikator kependudukan

Kota

Gorontalo. TABEL 2.80 Indikator Kependudukan Kota Gorontalo Selang 2008-2013

PENDUDUK KOTA GORONTALO TAHUN 2008 - 2013 165.175

207.284

2008 2009

170.456

201.509 196.897

2010

180.127

2011 2012 2013

No 1 2 3 4

Indikator Penduduk yg Memiliki Akta Kelahiran Jumlah penduduk dewasa (17 tahun keatas) Jumlah penduduk yang memiliki KTP Rasio penduduk yang memiliki KTP

2008

2009

2010

2011

2012

2013

5.574

14.917

4.858

9.039

20.339

20.118

117.469

123.873

136.872

135.631

139.351

155.919

46.798

90.265

99.429

107.63

111.833

116.646

38.72%

70.72%

75.72%

78.39%

80%

0,81

5

Akta Kelahiran

1.4

10.9

1.3

9.1

6.815

6550

6

Akta Kematian

-

295

500

400

498

561

7 8

Akta Perkawinan Akta Perceraian

4

200 3

5

10 8

35 5

22

Sumber : DKCS Kota Gorontalo, 2014

II - 83

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

11)

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Indeks Pembangunan Gender Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) mengukur peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik. Peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik mencakup partisipasi berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan keputusan serta penguasaan sumber daya ekonomi. IPG Kota Gorontalo dapat dilihat pada keterwakilan perempuan dilegislatif, dimana menurut data BPS pada tahun 2012, jumlah anggota DPRD periode 2009-2014 sebanyak 25 orang, perempuan sebanyak 6 orang dan laki-laki sebanyak 19 orang. Tabel 2.81 Anggota DPRD Kota Gorontalo Tahun 2013 Jenis Kelamin

No.

Partai Politik

Laki-Laki

Perempuan

1

Golkar

7

3

2

PAN

2

2

3

Demokrat

2

1

4

PPP

3

-

5

PDI-P

2

-

6

PKS

2

-

7

PDK

1

-

Jumlah

19

6

Sumber : Sekretariat DPRD Kota Gorontalo, 2014

Pada tahun 2013 proporsi partisipasi perempuan di lembaga pemerintah mencapai 65,57 % atau sebanyak 3636 orang. Sementara pada tahun yang sama jumlah pejabat perempuan di lembaga pemerintah mencapai 50,98% atau sebanyak 468, sedangkan laki-laki sebanyak 450 orang atau 49,01%. Tabel 2.82 Pejabat Kota Gorontalo Tahun 2013 No.

Jabatan

Jenis Kelamin Laki-Laki

Perempuan

1

Eselon II-A

1

0

2

Eselon II-B

25

6

3

Eselon III-A

43

9

4

Eselon III-B

59

33

5

Eselon IV-A

196

225

6

Eselon IV-B

120

183

7

Non Eselon

6

12

8

Fungsional

0

0

450

468

Jumlah Sumber : BKD Kota Gorontalo, 2013

II - 84

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

12)

KELUARGA BERENCANA

a. Peserta KB Baru menurut Kontrasepsi Jenis kontrasepsi dapat dibagi menjadi dua, yakni Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP). MKJP terdiri dari IUD, MOP, MOW dan Implant. Sedangkan yang termasuk Non MKJP adalah suntik, pil, kondom, obat vagina dan lainnya. Jumlah peserta KB baru yang menggunakan MKJP di Kota Gorontalo tahun 2012 sebanyak 964 PUS atau 48,0 % dari seluruh peserta KB baru. Jenis kontrasespsi MKJP terbanyak yangdigunakan adalah berturut-turut Implant (48,1 %), IUD (41,5 %) dan MOP/MOW (10,4 %). Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru menggunakan Non MKJP sebanyak 1.024 PUS atau 52,0 % dari seluruh peserta KB baru dengan jenis kontrasespsi terbanyak yang digunakan adalah suntik (55,1 %), pil (24,7 %) dan kondom (20,2 %). Sedangkan jenis kontrasepsi obat vagina dan lainnya tidak ada yang menggunakannya. b. Peserta KB baru Cakupan peserta KB baru terhadap pasangan usia subur merupakan salah satu indikator keberhasilan dari program KB. Indikator ini memperlihatkan berapa banyak pasangan usia subur yang baru pertama kali mencari perlindungan dari kehamilan yang tidak direncanakan. Peserta KB baru adalah pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan/atau pasangan usia subur yang menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Peserta KB baru di Kota Gorontalo tahun 2012 sebanyak 1.970 pasangan usia subur atau 6,0 % dari 32.581 pasangan usia subur yang ada dengan kisaran antara 4,8 % sampai dengan 7,7 %. Persentase peserta KB baru tertinggi dicapai oleh Kecamatan Kota Barat dan terendah dicapai oleh Kecamatan Kota Tengah. Tabel 2.83 Jumlah PUS di Kota Gorontalo Tahun 2013 NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH PUS

1

KOTA TIMUR

TAMALATE

7.306

2

KOTA SELATAN

LIMBA B

6.182

II - 85

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH PUS

3

KOTA UTARA

WONGKADITI

3.543

4

KOTA TENGAH

DULALOWO

3.598

5

KOTA BARAT

PILOLODAA

2.086

BULADU

2.033

6

DUNGINGI

DUNGINGI

4.269

7

DUMBO RAYA

8

HULONTHALANGI

9

SIPATANA

3.102 SIPATANA

3.572

JUMLAH (KOTA)

32.691

Sumber : Dikes Kota Gorontalo Tahun 2014

c. Peserta KB aktif Peserta KB aktif merupakan salah satu indikator keberhasilan dari program KB. Cakupan peserta KB aktif adalah perbandingan antara pasangan usia subur yang menggunakan kontrasepsi sesuai dengan standar di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu dengan jumlah pasangan usia subur di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama. Cakupan peserta KB aktif merupakan indikator untuk melihat mutu pelayanan KB dan partisipasi masyarakat. Grafik 2.10 Kecenderungan Cakupan KB Aktif Kota Gorontalo Tahun 2008-2013

89.4

2013

85.0

2012

82.8

2011

79.7

2010

78.1

2009

75.6

2008

68

70

72

74

76

78

80

82

84

86

88

90

92

Sumber Dinas Kesehatan Kota Gorontalo Tahun 2014

Cakupan KB aktif di Kota Gororntalo selama 5 tahun terakhir cenderung meningkat dari 75,6 % pada tahun 2008 menjadi 89,4 % pada tahun 2013. 13)

SOSIAL

Tingkat kesejahteraan sosial masyarakat merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengamati keberhasilan pembangunan di suatu

II - 86

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

wilayah.

Beberapa

pelaksanaan

masalah

sosial

program-program

akan

pembangunan

mempengaruhi di

suatu

keberhasilan

wilayah.

Jumlah

penduduk yang besar, jika tidak ditangani dengan baik, akan memberikan dampak pada timbulnya masalah sosial, seperti keterlantaran baik anak maupun lanjut usia, kecacatan, ketunasusilaan, dan bencana alam, serta bencana sosial. Kondisi masalah sosial di Kota Gorontalo sampai dengan tahun 2013 masih menunjukkan angka-angka yang meningkat cukup signifikan pada kelompok masyarakat tertentu seperti penyandang cacat yang meningkat dari 83 orang tahun 2008 menjadi 737 orang tahun 2013. Demikian pula dengan kondisi masyarakat lansia yang telah dibina, menurun dari 396 orang tahun 2008 menjadi 123 orang tahun 2013. Tabel 2.84 Capaian Indikator Pembangunan Urusan Sosial Tahun 2008-2013 Kinerja yang telah dicapai

Satuan

Jumlah gelandangan dan pengemis yang diberdayakan/diikutkan dalam pelatihan Jumlah KUBE Jumlah penyandang cacat Jumlah RTSM Jumlah lansia yang dibina

2009

Orang

16

16

19

Kelompok Orang Orang Orang

20 83 2823 396

30 97 2760 315

70 97 2682 319

Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Gorontalo, 2014

14)

Tahun 2010 2011

2008

2012

2013

19

11

20

120 101 2911 319

29 341 2821 644

550 737 2.666 123

KETENAGAKERJAAN

Kondisi ketenagakerjaan Kota Gorontalo dari tahun ke tahun cenderung meningkat, dimana angkatan kerja yang bekerja tertinggi menurut BPS pada tahun 2011 sebanyak 76.613 orang. Sementara, dalam kurun waktu tahun 2008-2012

jumlah

pengangguran

di

Kota

Gorontalo

terus

mengalami

penurunan, dimana tahun 2008 angka pengangguran sebesar 9,64% menjadi 3,55% di tahun 2012. Tabel 2.85 Kondisi Ketenagakerjaan Kota Gorontalo Tahun 2008 – 2013 No

Uraian

1

Angkatan Kerja

2

Bukan Angkatan Kerja

Status Bekerja Pengangguran Total Sekolah Mengurus URT

2008 90.36 9.64 100 26.64 64.71

2009 91.12 8.88 100 29.39 60.86

2010 92.08 7.92 100 31.76 58.24

2010 70.213 6.036 76.249 16.583 30.402

2011 76.613 4.787 81.400 7.618 30.238

2012 74.806 3.548 81.400 8.164 32.393

2013 77.372 4.182 81.554 8.945 33.647

II - 87

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Lainnya Total

Sumber : BPS, 2013

8.65 100

9.75 100

10 100

5.222 52.207

9.623 47.479

4.677 51.995

5.214 47.806

Pada tahun 2012 angkatan kerja yang bekerja penduduk usia 15 tahun ke atas di Kota Gorontalo didominasi oleh status pekerjaan PNS mencapai 55,83% atau sebanyak 41.766 orang dari total 74.806 orang.

No 1 2 3 4

5

6

7

Tabel 2.86 Urusan Ketenagakerjaan Kota Gorontalo

Kinerja yang telah dicapai Jumlah tenaga kerja yang terdaftar Jumlah tenaga kerja yang produktif Jumlah perusahaan yang terdaftar Jumlah perusahaan yang melaksanakan UMP dan Jamsostek Norma kerja Jamsostek Jumlah perusahaan yang menerapkan norma kerja dan K3 Norma kerja Norma K3 Jumlah kasus kecelakaan kerja, PAK dan Objek pengawasan K3 Kasus kecelakaan Objek pengawasan K3 Jumlah sarana hubungan industrial PP PKB LKS - Bipatrit

Satuan

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Orang

5863

6428

6700

6641

6761

7640

Orang

783

864

864

669

1682

7487

Buah

246

256

270

282

306

397

Buah Buah

99 136

128 180

1762 216

226 240

270 263

380 327

Buah Buah

123 72

154 103

203 162

212 184

236 217

360 276

Orang Perusaha an

2 87

5 116

6 149

254

1 274

3 275

Prshaan Prshaan Prshaan

35 5 -

19 2 -

26 6 1

32 3 -

35 3 1

59 3 1

Sumber : Dinas Sosial & Tenaga Kerja Kota Gorontalo, 2013

15)

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

Peningkatan dan perkembangan perkoperasian di Kota Gorontalo terlihat dari jumlah koperasi yang ada menunjukkan tren yang semakin meningkat yaitu 230 koperasi pada tahun 2008 menjadi 239 koperasi pada tahun 2012. Dari total 239 pada tahun 2011 tersebut, 119 tidak aktif atau sekitar 49.79%. Demikian juga dari hasil usaha koperasi juga mengalami peningkatan dilihat dari jumlah modal sendiri mengalami peningkatan yaitu dari Rp 30.514.248,- pada tahun 2008 menjadi Rp 30.779.804,- pada tahun 2011. Jumlah volume usaha sebesar Rp 77.047.542,- pada tahun 2008 turun menjadi Rp 74.462.266,- pada tahun 2011, penurunan ini diakibatkan oleh turunnya jumlah koperasi aktif. Tetapi penurunan volume usaha ini tidak diikuti oleh Sisa Hasil Usaha Koperasi. Sisa II - 88

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Hasil Usaha Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp 3.185.585 pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp 9.451.674 pada tahun 2011. Seperti terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.87 Perkembangan Koperasi di Kota Gorontalo NO.

URAIAN

1

Jumlah Koperasi Kondisi Koperasi : - Aktif - Tidak Aktif Jumlah Anggota Koperasi Hasi Usaha Koperasi : − Modal Sendiri − Volume Usaha

2 3 4

− Sisa Hasil Usaha Koperasi Hukum

5

2008 230

2009 231

163 70

166 65

37.408

TAHUN 2010 230

2011 239

2012 251

2013 257

169 61

120 119

136 115

141 116

39.068

37.357

38.939

39.150

39,709

30.514.248 77.047.542

26.391.02 9 55.962.26 5

30.779.80 4 74.462.26 6

38.632.29 9 73.660.10 1

3.185.585

8.049.753

29.508.38 7 64.672.27 8 12.363.22 3

9.451.674

8.089.812

43.622.52 9,93.527.43 9,11.335.74 9

11

8

6

11

14

Berbadan

255

Sumber Dinas Perindagkop Umkm dan PM

Selain Koperasi Ekonomi Mikro juga dipengaruhi oleh sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mendominasi aktivitas ekonomi masyarakat Kota Gorontalo. Tahun 2008 tercatat ada 1.750 Industri yang berskala Kecil, 9.159 Industri Mikro dan 80 Industri yang berskala Menengah dan merupakan basis penghasilan utama dari sebagian masyarakat kota. UMKM juga menyerap tenaga kerja perempuan yang relatif besar terutama yang bergerak di sektorsektor usaha jasa perdagangan, kerajinan, dan jasa boga. Usaha Mikro Kecil dan Menengah dari tahun 2008 – 2013 dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 2.88 Perkembangan UKM di Kota Gorontalo NO

URAIAN

1 2 3

2008 9.159 1.750 80 10.989

Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah Total

2009 8.447 2.454 112 11.017

Sumber : Dinas Perindagkop, UMKM dan PM

TAHUN 2010 2011 9.043 9.099 2.752 2.752 194 194 11.989 12.045

2012 10.570 3.717 194 14.481

2013 6.853 4.610 231 10.570

Sedangkan untuk perkembangan UMKM menurut sektor usaha dari tahun 2009 – 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.89 Perkembangan UMKM menurut Sektor Usaha tahun 2009 - 2013 No.

1

Sektor Usaha

Pertambangan & Penggalian

Tahun

Sektor

B

2009

2010

2011

2012

2013

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Mikro

119

Mikro

119

Mikro

119

Mikro

119

Mikro

Kecil

5

Kecil

5

Kecil

5

Kecil

5

Kecil

II - 89

Jumlah

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sektor Usaha

Industri Pengolahan

Listrik dan Air

Konstruksi

Perdagangan

Penyediaan Akomodasi Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

Perantara Keuangan

Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintah dan Jamsos Wajib

Tahun

Sektor

C

D

F

G

I

H

K

N

O

2009

2010

2011

2012

2013

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

Total

124

Total

124

Total

124

Total

124

Total

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Mikro

867

Mikro

871

Mikro

882

Mikro

882

Mikro

Kecil

425

Kecil

425

Kecil

425

Kecil

425

Kecil

Menengah

4

Menengah

4

Menengah

4

Menengah

4

Menengah

Total

1.296

Total

1300

Total

1311

Total

1311

Total

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Mikro

1

Mikro

1

Mikro

1

Mikro

1

Mikro

Kecil

-

Kecil

-

Kecil

-

Kecil

-

Kecil

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

Total

1

Total

1

Total

1

Total

1

Total

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Mikro

7

Mikro

63

Mikro

63

Mikro

63

Mikro

Kecil

151

Kecil

248

Kecil

248

Kecil

248

Kecil

Menengah

9

Menengah

21

Menengah

21

Menengah

21

Menengah

Total

167

Total

332

Total

332

Total

332

Total

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Mikro

5.420

Mikro

5788

Mikro

5833

Mikro

5833

Mikro

Kecil

1.442

Kecil

1587

Kecil

1587

Kecil

1587

Kecil

Menengah

73

Menengah

119

Menengah

119

Menengah

119

Menengah

Total

6.935

Total

7494

Total

7539

Total

7539

Total

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Mikro

436

Mikro

436

Mikro

436

Mikro

436

Mikro

Kecil

169

Kecil

178

Kecil

178

Kecil

178

Kecil

Menengah

4

Menengah

4

Menengah

4

Menengah

4

Menengah

Total

609

Total

618

Total

618

Total

618

Total

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Mikro

915

Mikro

915

Mikro

915

Mikro

915

Mikro

Kecil

34

Kecil

41

Kecil

41

Kecil

41

Kecil

Menengah

4

Menengah

4

Menengah

4

Menengah

4

Menengah

Total

953

Total

960

Total

960

Total

960

Total

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Mikro

128

Mikro

128

Mikro

128

Mikro

128

Mikro

Kecil

91

Kecil

91

Kecil

91

Kecil

91

Kecil

Menengah

14

Menengah

34

Menengah

34

Menengah

34

Menengah

Total

233

Total

253

Total

253

Total

253

Total

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Mikro

2

Mikro

8

Mikro

8

Mikro

8

Mikro

Kecil

20

Kecil

45

Kecil

45

Kecil

45

Kecil

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

Total

22

Total

53

Total

53

Total

53

Total

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Mikro

-

Mikro

-

Mikro

-

Mikro

-

Mikro

Kecil

3

Kecil

3

Kecil

3

Kecil

3

Kecil

II - 90

124

1215

1

141

6826

526

867

210

22

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

11

12

13

14

Sektor Usaha

Jasa Pendidikan

P

Jasa Kesehatan

Q

Jasa Kemasy, Sosbud, Hiburan dan Penerangan Lain

Jasa Perorangan yg Melayani RT

Tahun

Sektor

R

T

2009

2010

2011

2012

2013

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

Total

3

Total

3

Total

3

Total

3

Total

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Mikro

3

Mikro

3

Mikro

3

Mikro

3

Mikro

Kecil

2

Kecil

2

Kecil

2

Kecil

2

Kecil

Menengah

1

Menengah

1

Menengah

1

Menengah

1

Menengah

Total

6

Total

6

Total

6

Total

6

Total

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Mikro

-

Mikro

-

Mikro

-

Mikro

-

Mikro

Kecil

2

Kecil

3

Kecil

3

Kecil

3

Kecil

Menengah

1

Menengah

3

Menengah

3

Menengah

3

Menengah

Total

3

Total

6

Total

6

Total

6

Total

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Mikro

108

Mikro

129

Mikro

129

Mikro

129

Mikro

Kecil

110

Kecil

124

Kecil

124

Kecil

124

Kecil

Menengah

2

Menengah

4

Menengah

4

Menengah

4

Menengah

Total

220

Total

257

Total

257

Total

257

Total

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Jumlah

Usaha

Mikro

441

Mikro

582

Mikro

582

Mikro

582

Mikro

Kecil

-

Kecil

-

Kecil

-

Kecil

-

Kecil

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

-

Menengah

Total

441

Total

582

Total

582

Total

582

Total

3

6

6

210

413

Sumber : Dinas Perindagkop, UMKM dan PM

16)

PENANAMAN MODAL

Perkembangan penanaman modal di Kota Gorontalo sampai dengan tahun 2011 meliputi investasi PMA sebanyak 6 unit usaha dengan nilai investasi sebesar US$5.345.000. Investasi PMDN sebanyak 3 unit usaha dengan nilai investasi sebesar Rp 136.915.867.194,-. Investasi non PMA/PMDN (Swasta Murni) sebanyak 499 unit usaha dengan nilai investasi sebesar Rp 782.040.600.245,Tabel 2.90 Jumlah Unit Usaha, Nilai Investasi dan Tenaga Kerja Tahun 2008 - 2013 NO

1.

2.

3

Uraian Jumlah Unit Usaha a. PMA b. PMDN c. Swasta Murni Nilai Investasi a. PMA b. PMDN c. Swasta Murni Tenaga

2008

2009

2010

6 2 489

6 2 355

137.058.801.717

1.100.000 47.644.000.000 172.906.871.476

Tahun

2011

2012

2013

5 2 319

2 5 685

2 6 384

2 253

4.100.000 77.644.000.000 203.627.168.685

145.000 41.637.867.194 268.448.458.367

145.000 42.637.867 746.490.597.853

48.024.173 198.993.027.294

II - 91

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

NO

Uraian Kerja a. PMA b. PMDN c. Swasta Murni

2008 13 1.735

2009 34 12 904

2010 29 13 1679

Tahun

2011 22 590 2.685

2012 22 700 1581

2013 138 813

Sumber : Dinas Perindagkop, UMKM dan PM

Perkembangan penanaman sebagaimana digambarkan diatas, terlihat masih didominasi oleh penanam modal dalam negeri non pemerintah (swasta murni), sedangkan apabila dilihat dari rata-rata pertumbuhannya menunjukkan kenaikan, hal ini menunjukkan adanya aliran investasi yang masuk ke Kota Gorontalo, kondisi ini didukung oleh iklim usaha yang kondusif yang mendorong peningkatan investasi yang dalam kaitan ini merupakan elemen yang cukup penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi, adanya kelengkapan infrastruktur yang memadai, kesiapan SDM yang berkualitas, pemberian layanan perijinan yang prima serta jaminan stabilitas keamanan yang mantap serta peraturan–peraturan daerah berikut aturan pendukungnya termasuk dalam pengimplementasiannya seperti kemudahan dalam pengurusan perizinan berinvestasi dengan lama perijinan seperti di bawah ini: Tabel : 2.91 Lama proses Perijinan Usaha di Kota Gorontalo No.

URAIAN

1. 2. 3. 4. 5. 6.

SIUP TDP IUI TDI IMB HO

Lama Mengurus (Hari) 3 Jam 3 Jam 3 Jam 14 Hari 3 Hari

Sumber : KPPT Kota Gorontalo

Jumlah Persyaratan (Dokumen) 6 dokumen 6 dokumen 4 dokumen 8 dokumen 5 dokumen

Biaya Resmi (rata - rata maks Rp) 0 0 0 0 0

Rata – rata pengurusan perizinan di Kota Gorontalo berkisar antara 3 jam – 14 hari dengan persyaratan dokumen 4 – 8 dokumen tanpa dipungut biaya. Jumlah retribusi daerah yang mendukung investasi dari tahun ke tahun semakin menurun. Hal ini mendorong para investor untuk berinvestasi di Kota Gorontalo karena adanya kemudahan fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Kota Gorontalo.

II - 92

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 2.92 Jumlah Retribusi Daerah yang Mendukung iklim Investasi di Kota Gorontalo NO.

URAIAN

2008

2009

2010

2011

2012

2013

1.

Jumlah Retribusi Yang Mendukung Iklim Investasi

12

12

12

8

8

4

17)

KEBUDAYAAN

Penduduk

Kota Gorontalo

memiliki

corak

dan

budaya tersendiri, yang

menjunjung tinggi nilai-nilai luhur masyarakat berupa gotong royong dalam berbagai aspek kehidupan yang dikenal dengan ”Huyulu, Ambuwa, Ti’ayo, Hulunga”. Ungkapan Adat bersendi Syara, Syara bersendi Kitabullah merupakan pandangan hidup masyarakat gorontalo yang memadukan adat dengan agama. Pandangan hidup ini selaras dengan masyarakat terbuka, modern dan demokratis. Ciri khas lainnya dapat dilihat pada makanan khas, rumah adat, kesenian seperti sastra, musik dan tari serta kerajinan rakyat. Diantaranya sulaman krawang dan anyaman ”Upiya Karanji” atau kopiah keranjang yang terbuat dari bahan rotan. Kondisi sosial budaya masyarakat Kota mengalami perkembangan yang cukup baik. Indikator perkembangan dapat dilihat pada indeks kualitas hidup masyarakat yang antara lain meliputi angka harapan hidup dan angka partisipasi wajib belajar yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. 18)

KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

Pembangunan urusan kepemudaan dan olah raga diKota Gorontalo mengalami perkembangan yang cukup signifikan, dimana dapat dilihat dari tahun 2008 terdapat 37 organisasi kepemudaan dan pada tahun 2012 menjadi sebanyak 128 organisasi kepemudaan. Klub olah raga berkurang, yakni pada tahun 2008 terdapat 16 klub dan pada tahun 2012 berkurang menjadi 7 klub. Hal ini diakibatkan kurangnya pembinaan yang intens terhadap klub olah raga yang ada juga untuk penghargaan dan penjaminan bagi para atlit belum digalakkan. Jumlah grup kesenian dan gedung kesenian untuk Kota Gorontalo belum terdata.

II - 93

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

TABEL 2.93 Jumlah Organisasi Kepemudaan Dan Klub Olahraga Tahun 2008 - 2013 NO 1 2.

Uraian Jumlah org kepemudaan Jumlah klub olahraga

2008

2009

2010

2011

2012

2013

37

38

38

129

128

103

16

15

12

11

7

21

Sumber : Dispora Kota Gorontalo, 2014

19)

KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

Kondisi umum Kota Gorontalo dalam kurun waktu tahun 2008 - 2013 cukup kondusif. Hal ini tercipta karena adanya peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam pencegahan kejahatan, peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial di kalangan masyarakat. Data di lapangan memperlihatkan bahwa kasus kriminalitas di Kota Gorontalo masih berfluktuasi. Tahun 2011 angka kriminalitas sebanyak 1.229 kasus turun menjadi 921 kasus di tahun 2012 dan pada tahun 2013 naik menjadi 1.208 kasus. Kasus penganiayaan hingga saat ini masih merupakan kasus yang paling menonjol, disusul oleh kasus pencurian, penipuan, kejahatan sosial, narkoba dan pemalsuan uang. Tabel 2.94 Angka Krimininalitas Kota Gorontalo Tahun 2008 - 2012 Jenis Kriminal 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah kasus Narkoba 5 17 9 4 4 Jumlah kasus Pembunuhan 0 0 2 2 1 Jumlah Kejahatan Seksual 23 20 31 29 13 Jumlah kasus Penganiayaan 521 595 441 549 410 Jumlah kasus Pencurian 319 411 405 432 380 Jumlah kasus Penipuan 104 200 231 211 111 Jumlah kasus Pemalsuan 2 2 1 3 2 uang Total Jumlah Tindak Kriminal 974 1.245 1.120 1.229 921 Selama 1 Tahun 2012 2010 2008 0

51.16 68.28 69.33 77.07 60.29 20

40

2013 2 25 491 472 216 2 1.208

Angka Kriminal (%)

2008 2009 2010 2011

60

80

2012

Sumber Data : POLRES KOTA Pemicu terjadinya tindak kriminal diantaranya adalah adanya tekanan ekonomi, semakin berkembangnya modus kejahatan dan kontrol sosial masyarakat yang

II - 94

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

semakin rendah menjadikan kecenderungan meningkatnya tindak kriminalitas dan kerawanan sosial. 20)

OTONOMI

DAERAH,

PEMERINTAHAN

UMUM,

ADMINISTRASI

KEUANGAN Pemerintah daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan

dengan

pemerintah

pusat,pemerintah

provinsi

dan

dengan

pemerintah daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya yang dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antar susunan pemerintahan. Implementasi PP Nomor 38 Tahun 2007 pada urusan pendidikan, dengan adanya perubahan fokus unsur penyelenggaraan RSBI/SBI yang semula dilaksanakan oleh Pemerintah Kota menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi. Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, dalam pasal 22 ayat (3) disebutkan bahwa Pemerintah kota menyerahkan SMP, SMA dan SMK yang bertaraf internasional dan yang disiapkan untuk dikembangkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional kepada pemerintah

provinsi.

Pemerintah,

telah

Sesuai

dengan

dilaksanakan

urusan

pengalihan

yang

menjadi

pengelolaan

kewenangan

penyelenggaraan

RSBI/SBI dari pemerintah kota kepada Pemerintah Provinsi. Pemerintahan Umum Undang-Undang No. 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa pemerintahan Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undangundang ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah. Adapun urusan pemerintah Kota Gorontalo diantaranya; a) Organisasi Organisasi Pemerintah Kota Gorontalo terdiri dari Kepala Daerah yaitu Walikota dan Wakil Walikota beserta Perangkat Daerah Otonom yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan. Perangkat daerah dimaksud bertanggung jawab

II - 95

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

kepada Kepala daerah dan membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Struktur Organisasi Pemerintah Kota Gorontalo terdiri dari 3 organisasi dan Tata Kerja, yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Gorontalo yaitu; a) Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Gorontalo Nomor 13 tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Gorontalo, yang terdiri dari 9 bagian dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Gorontalo, b) Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Gorontalo, terdiri dari 12 dinas, dan 3). Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Lembaga Teknis Daerah Kota Gorontalo terdiri dari; Inspektorat, 6 badan, 3 kantor. Sedangkan Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah

Kota

Gorontalo

Nomor

5

Tahun

2008

Tentang

Pembentukan Susunan dan Tata Kerja Kecamatan di Kota Gorontalo, terdiri atas 6 Kecamatan dan 49 Kelurahan. Kondisi tersebut diatas mengalami perubahan, pada struktur organisasi Lembaga Teknis Kecamatan dan Kelurahan, yaitu terdapat 3 kecamatan dan 1 kelurahan pemekaran. Hal ini diatur pada Perda Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Kecamatan Sipatana, Perda Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Kecamatan Dumbo Raya, Perda Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Kecamatan Hulonthalangi dan Perda Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Kelurahan Tanggikiki. Sehingga kecamatan yang berada di Kota Gorontalo sebanyak 9 Kecamatan dan 50 Kelurahan. Perubahan struktur organisasi pemerintah melalui pengembangan kecamatan dan kelurahan adalah salah satu upaya untuk lebih mendekatkan jangkauan pelayanan Pemerintah Kota Gorontalo kepada masyarakat. b) Hukum Dalam kurun waktu tahun 2008 – 2012 Pemerintah Kota Gorontalo telah menerbitkan 95 Peraturan Daerah. Klasifikasi Peraturan Daerah tersebut, meliputi Perda tentang Perencanaan, Penggangaran, Pengelolaan Anggaran, Retribusi, Pajak, Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintahan (Pemekaran Wilayah), Perizinan, Larangan penjualan minuman beralkohol, Kesehatan seperti pada tabel berikut ini :

II - 96

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Grafik 2.11 Jumlah Produk Hukum Kota Gorontalo Tahun 2008 – 2013

60

Jumlah Peraturan Daerah Pemerintah Kota Gorontalo Kurun Waktu 20082013 41

40

0

28

21

20

15

8 2008

Jumlah Revisi yang dilakukan

2009

9

2010

2011

2012

2013

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Jumlah

3

3

4

1

1

0

12

Sumber : Bagian Hukum SETDA Kota Gorontalo, 2014

Untuk mencegah terjadinya praktek – praktek maksiat seperti prostitusi, judi dan penjualan miras pada lokasi – lokasi yang dianggap rawan, Pemerintahan Kota Gorontalo selain menerbitkan Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2008 tentang Larangan Penjualan Minuman Beralkohol di Kota Gorontalo juga melaksanakan razia secara rutin. Tindakan tegas ini dilakukan untuk memberikan efek jera bagi pelaku sekaligus membersihkan kota ini dari praktek – praktek maksiat. Di bawah ini merupakan trend penertiban peredaran minuman beralkohol dari tahun 2008 sampai tahun 2013 sehingga dapat dilihat dengan adanya penertiban miras di Kota Gorontalo angka kriminalitas di Kota Gorontalo berkurang. Tabel 2.95 Jumlah Penertiban Miras tahun 2008 - 2013 2008 2009 2010 2011 2012 Penertiban oleh Satpol 6.715 10.250 4.702 6.277 1.140

Sumber : Satpol Kota Gorontalo, 2014

2013 236

Di samping upaya tersebut di atas, pemerintah daerah senantiasa juga melakukan upaya-upaya pencegahan dan upaya preventif dalam menjaga keamananan

dan

ketertiban

daerah

yang

diwujudkan

melalui

rapat

koordinasi Muspida yang dilakukan secara rutin setiap bulan dan aksi pengamanan secara langsung di lapangan. Berbagai program dan kebijakan pengembangan kehidupan beragama dan pemberantasan maksiat di Kota Gorontalo telah berdampak pada menurunya angka kriminalitas di Kota Gorontalo.

II - 97

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

c) Inspektorat Pemerintah Kota Gorontalo dalam rangka mewujudkan clean government didukung oleh aparatur pengawasan (inspektorat) yang kompeten. Upaya untuk membentuk aparatur pengawasan yang kompeten tersebut senantiasa dilakukan melalui peningkatan kapasitas aparatur pengawasan sehingga akan diperoleh pengawasan yang profesional. Dimana pada tahun 2008 Temuan Hasil Inspektorat (administrasi) sebanyak 26 rekomendasi dan meningkat

pada

tahun

2011

sebanyak

337

rekomendasi.Sedangkan

Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) pada tahun 2008 sebanyak 12 rekomendasi dan pada tahun 2011 sebanyak 133 rekomendasi atau

capaian

kinerja

sebesar

39,46%.

Sementara

itu

Laporan

Hasil

Pemeriksaan (LHP) yang terbit pada tahun 2011 sebanyak 122 LHP. d) Umum Dalam melaksanakan publikasi kegiatan dan kebijakan pemerintah dan Pemenuhan hak-hak masyarakat akan kebutuhan informasi dan mendukung transparansi

akuntabilitas

publik,

maka

Pemerintah

Kota

Gorontalo

mempublikasikan informasi Pembangunan Daerah melalui situs website www.gorontalokota.go.id. Dimana pada tahun 2012 berita yang telah diupload sebanyak 817 buah, dengan jumlah pengunjung yang mengakses website sebanyak 306.878 orang. Selanjutnya, untuk mewujudkan pemerintah yang peka dan responsif terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat serta memberi peluang terjadinya sinergi

komunikasi

dua

arah

antara

pemerintah

dan

masyarakat

dilaksanakan kegiatan dialog interaktif di televisi melalui RRI Gorontalo. e) Urusan Kepegawaian Disipilin aparatur dalam organisasi pemerintah merupakan salah satu cara untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif. Hal ini telah diwujudkan oleh Pemerintah Kota Gorontalo melalui komitmen Walikota Gorontalo selama 5 (lima)

tahun

yaitu

tahun

2008 -

2013

dalam

menjalankan

amanat

pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Dispilin Pegawai Negeri Sipil. Dimana dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut ada 3 (tiga) tahapan yang dilakukan, yaitupembinaan, penegakan dan penindakan. Dalam rangka meningkatkan disiplin PNS di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo, dikembangkan sistem reward and punishment. Disiplin PNS ditegakkan antara lain dengan pemberian imbalan Tambahan Penghasilan II - 98

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Pegawai atas prestasi kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja, motivasi dan semangat kerja. Indikator yang menjadi penilaian kinerja adalah dispilin, ketaatan tanggung jawab, kerja sama dan program serta kegiatan penunjang pemerintah daerah. Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) diatur dalam Peraturan Walikota Gorontalo Nomor 5 Tahun 2008 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Tahun Anggaran 2009, Peraturan Walikota Gorontalo Nomor 22 Tahun 2009 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Tahun Anggaran 2010, Peraturan Walikota Gorontalo Nomor 38 Tahun 2010 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Tahun Anggaran 2011 dan Peraturan Walikota Gorontalo Nomor 5 Tahun 2012 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Tahun Anggaran 2012 serta Peraturan Walikota Gorontalo Nomor 22 tahun 2012 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Tahun Anggaran 2013 Grafik 2.12

PNS Penerima TPP Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 5000 4000

2009

3850

3000 2000

2003

2520

2214

2010

2208

2011

1000

2012

0

2013

2009

2010

2011

2012

2013

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo, 2014

Besaran pemberian TPP diberikan berdasarkan kategori yang meliputi, pejabat struktural, pejabat fungsional dan staf. Penilaian atas laporan ini dievaluasi secara berkala oleh staf berdasarkan wilayah koordinasi dan fungsi staf ahli secara berkala. Evaluasi ini juga dilakukan oleh kepala daerah melalui rapat koordinasi dengan masing-masing menyampaikan program dan kegiatan yang dilakukan selama 1 (satu) minggu. Disamping itu Pemerintah Kota Gorontalo juga telah melakukan pemantapan Sistem dan Manajemen Kepegawaian dengan mengembangkan SAPK (Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian). Urusan Perangkat Daerah Upaya yang ditempuh Pemerintah Kota Gorontalo untuk mewujudkan tercapainya misi tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), dan II - 99

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

untuk merespon tuntutan reformasi birokrasi melalui amanat Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010– 2014 yang mengamanatkan bahwa pemerintah daerah melakukan reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, dilakukan dalam perencanaan terperinci dari satu tahapan ke tahapan selanjutnya dengan sasaran yang jelas, yaitu : • Peningkatan pelayanan publik , melalui Pencegahan dan pemberantasan korupsi dengan membentuk Kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Untuk lebih memaksimalkan fungsi pelayanan terpadu, maka KPPT (Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu) akan ditingkatkan eselonitasnya dari III/a menjadi II/b. Hal ini telah mulai dirintis dengan diterbitkannya SK Walikota tentang Tim pengkaji peningkatan status KPPT dan PERDA BPPT. • Pelimpahan kewenangan penertiban perizinan dan non perizinan di daerah kepada lembaga PTSP . BPPT akan melakukan inventarisasi data izin dan non izin yang ada di SKPD / lingkup pemerintah Kota Gorontalo dimana pelimpahan wewenang penertiban izin dan non izin akan diatur melalui Peraturan Walikota (PERWAKO) • Melakukan publikasi pelayanan terpadu satu pintu pada lembaga BPPT • Penyediaan sarana dan mekanisme penyelenggaraan penanganan pengaduan layanan BPPT • Peningkatan transparansi pengelolaan anggaran daerah dilakukan melalui pembentukan

Tim

Koordinasi

Rencana Aksi

Daerah

pencegahan

dan

pemberantasan korupsi di Kota Gorontalo berdasarkan SK Walikota nomor 14/22/I/2013 tanggal 30 Januari 2013. Disamping itu adanya kesepakatan RAD PPK Daerah tahun 2013 Gubernur Gorontalo dengan Walikota Gorontalo pada bulan Januari 2013. f) Persandian Pada tahun 2012 kegiatan urusan persandian di Kota Gorontalo yaitu sandi dan telekomunikasi dimana pada tahun 2013 email yang dikirim melalui sistem sandi sebanyak 14 surat, Pengiriman faxmile pada tahun 2013 sebanyak 200 surat (fax masuk) dan sebanyak 75 surat (fax keluar), selain itu kegiatan Website Chatting antar daerah diseluruh Indonesia.

II - 100

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

21)

KETAHANAN PANGAN

Ketahanan pangan di Kota Gorontalo pada tahun 2008 mampu mendukung ketersediaan pangan melalui produksi tanaman pangan berupa padi sebanyak 12.88 ton ketersediaan ini turunpada tahun 2012 sebanyak 9.424 ton. Produksi tanaman padi ini turun diakibatkan oleh alih fungsi lahan pertanian. Sedangkan untuk produksi tanaman pangan dan hortikultura yang mengalami kenaikan antara lain Produksi jagung juga mengalami penurunandari 883 ton tahun 2008 menjadi 142.6 ton pada tahun 2012. Untuk konsumsi ikan sebanyak 68 kg/kapita/tahun dari total konsumsi ikan se-propinsi Gorontalo yang hanya sebesar 40/kg/kapita/tahun. Dalam meningkatkan pemberdayaan petani dan kelompok tani diberikan dana penguatan modal sebesar Rp 2.600.000.000, untuk

26

Gabungan

kelompok

tani

(Gapoktan)

yang

ada

di

Kota

Gorontalo.Perkembangan kelompok tani penerima dana penguat modal selama lima tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.96 Kelompok Tani Penerima Dana Penguatan Modal Tahun 2008-2013 No 1 2 3 4 5

Nama Kelompok Tani Tanaman Pangan dan Hortikultura Peternakan Pengolahan Hasil Pertanian Tanaman Hias Alsintan Total

2008

2009

2010

2011

2012

2013

-

7

13

15

15

10

-

1

4

11

19

9

-

-

4

36

27

18

0

2 1 11

21

8 70

4 1 66

37

Sumber data : BP4K Kota Gorontalo

Keberhasilan petani dalam meningkatkan produksi dan produktifitas usaha taninya, semuanya tidak terlepas dari peran penyuluh pertanian. Berikut data penyuluh yang ada di Kota Gorontalo.

No.

Tabel 2. 97 Data Keberadaan Penyuluh Kota Gorontalo Penyuluh 2008 2009 2010 2011 2012

2013

1

PNS

14

13

13

19

19

19

2

Honor

1

1

1

5

7

10

3

THL-TB

14

11

11

8

8

8

29

25

25

32

34

37

Total Sumber data : BP4K Kota Gorontalo

II - 101

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

22)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

Upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat lebih dititikberatkan pada aspek pengembangan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan

melalui

penguatan

kapasitas

pengembangan

lembaga

masyarakat dan pengembangan pola pembangunan partisipatif, pemantapan nilai-nilai sosial dasar bagi masyarakat, pengembangan usaha ekonomi produktif, pengembangan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup dengan mendayagunakan teknologi tepat guna. a)

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

Lembaga

Pemberdayaan

Pemerintah

Kota

Masyarakat

Gorontalo.

LPM

(LPM)

merupakan

merupakan

wadah

Lembaga yang

mitra

dibentuk

atasprakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah atau kelurahan dalam menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat di bidang pemerintahan. Jumlah LPM menggambarkan besarnya pelayanan penunjang yang dapat diciptakan oleh pemerintah daerah dalam pemberdayaan masyarakat agar berperan aktif dalam pembangunan daerah. Saat ini LPM d Kota Gorontalo banyak berperan aktif pada kegiatan Musrenbang tingkat kelurahan, tingkat kecamatan dan bahkan sampai tingkat kota. b)

Posyandu Aktif

Posyandu memiliki nilai strategis dalam pembangunan, dimana kualitas manusia sejak dini salah satunya dipengaruhi oleh peran posyandu dalam pemberian layanan dan informasi kesehatan ibu dan anak-anak sejak usia dini. Keberadaan Posyandu di Kota Gorontalo sejak tahun 2008- 2012 sangat membantu Masyarakat khususnya dalam jangkauan ketersediaan fasilitas kesehatan dalam skala kecil. Jumlah posyandu di Kota Gorontalo pada tahun 2012 sebanyak 131 buah, sedangkan pada tahun 2008 sebanyak 130 buah (sumber data : Dikes Kota Gorontalo, 2013). c)

Persentase PKK aktif

Salah satu wadah organisasi perempuan dimasyarakat Desa dan Kelurahan adalah PKK. PKK merupakan sebuah gerakan yang tumbuh dari bawah dengan perempuan sebagai penggerak dan dinamisatornya dalam membangun, membina, dan membentuk keluarga guna mewujudkan kesejahteraan keluarga sebagai unit kelompok terkecil dalam masyarakat. Dalam peningkatan peran II - 102

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

perempuan ini, melalui pelatihan Perempuan di Perdesaan Dalam Bidang Usaha Ekonomi Produktif tahun 2008 menyelenggarakan kegiatan pembinaan perempuan sebanyak 125 peserta dalam rangka peningkatan usaha ekonomi masyarakat. Tahun 2009 melaksanakan kegiatan pembinaan perempuan di 2 (dua) lokasi P2WKSS yaitu Kelurahan Libuo dan Kelurahan Tomulabutao dalam rangka peningkatan peran perempuan dalam pembangunan dan kemasyarakatan menuju masyarakat sehat sejahtera. Sasaran program adalah perempuan dengan tingkat kesejahteraan rendah yang masuk dalam kategori Keluarga Miskin, Pra Sejahtera dan Pra Sejahtera I yang ada di Kelurahan Libuo dan Kelurahan Tomulobutao Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Tahun 2010 melaksanakan kegiatan lomba Posyandu Tingkat Nasional di Kelurahan Tenilo Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo. Dan tahun 2011 melaksanakan kegiatan peran wanita menuju keluarga sehat sejahtera (P2WKSS) yang berlokasi di kelurahan Tapa dan Kelurahan Bulotadaa Barat Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Organisasi perempuan yang tergabung dalam PKK ini juga telah melakukan kegiatan berupa pemberian honorarium bagi guru PAUD sebanyak 24 orang, Honor kader posyandu 7620 orang, monitoring dan pembinaan P2WKSS dan Pokja, dan keikutsertaan lomba di tingkat provinsi. d)

LSM aktif

Selama kurun waktu 6 (enam) tahun yaitu tahun 2008-2013, LSM aktif di Kota Gorontalo bertambah sebanyak 33 LSM, dimana setiap tahunnya mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Tahun 2008 LSM di Kota Gorontalo sebanyak 10 LSM dan bertambah pada tahun 2013menjadi sebanyak 43 LSM. Hal ini menandakan bahwa kesadaran dan animo masyarakat untuk berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat desa/ kelurahan sangat tinggi. Grafik 2.13 LSM Aktif Kota Gorontalo Tahun 2008 - 2013 50

41

43

2012

2013

40 30 20 10 0

10

2008

15

2009

18

2010

25

2011

Sumber data : BPMP & KB Kota Gorontalo 2013 & Badan Kesbangpol 2014

II - 103

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

23)

STATISTIK

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang 16 Tahun 1997 tentang Statistik, maka Pemerintah Kota Gorontalo melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah melakukan kerja sama dengan BPS di bidang penyediaan dokumendokumen data daerah. Pada Tahun 2012 kerjasama antara Bappeda Kota Gorontalo dan BPS Kota Gorontalo yaitu melalui Program Penyusunan dan Pengumpulan Data/Informasi Kebutuhan Penyusunan Dokumen Perencanaan dengan kegiatan Penyusunan Kota Dalam Angka (KDA) sebanyak 100 buku, Penyusunan PDRB sebanyak 50 buku dan Penyusunan Gini Ratio sebanyak 50 buku tahun 2013. Dalam urusan kewenangan, statistik sektoral menjadi tanggungjawab instansi Pemerintah Kota Gorontalo, sedangkan BPS Kota Gorontalo menangani urusan statistik dasar dan statistik khusus. 24)

KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN

Pada Tahun 2012 Capaian Indikator Kinerja urusan Perpustakaan dan Kearsipan yaitu Penyediaan Koneksi Internet guna kelengkapan data yang akurat dan up to date di 14 titik, dimana pada tahun 2008 hanya terbangun 8 titik

jaringan

koneksi

internet.

Fasilitas

Layanan

Perpustakaan

melalui

penyediaan 1000 eksemplar buku kepada 27 kelurahan di 9 kecamatan, dimana jumlah pengunjung perpustakaan kelurahan mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu sebanyak 1.540 pengunjung pada tahun 2011, menjadi sebanyak 3.154 pengunjung pada tahun 2012. 25)

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Akselerasi pembangunan Kota Gorontalo yang semakin dinamis dalam kurun 5 (Lima) tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 ditandai dengan semakin berkembangnya infrastruktur dibidang telekomunikasi dan teknologi informasi, dengan semakin banyaknya perusahaan operator selular yang membuka jaringan layanan komunikasi dengan area coverage di 9 Kecamatan. Di Tahun 2008 perusahaan operator selular ini terhitung sudah mulai banyak, dengan dilayani secara langsung oleh 5 provider yaitu PT. Telkomsel, PT. Indosat, PT. Pro XL, dan PT. Telkom (Flexi) dibandingkan pada Tahun 2007 hanya ada 2 perusahaan

yaitu

perkembangannya

PT. hingga

Telkomsel pada

dan

Tahun

PT.

2013

Telkom. ini

Namun

dalam

perusahaan-perusahaan

tersebut telah merambahdi semua wilayah perkotaan dan juga wilayah

II - 104

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

disekitarnya. Sarana telekomunikasi yangdiperuntukkan untuk jaringan telepon rumah,perkantoran pemerintah dan swastadilayani secara langsung oleh PT. Telkom Cabang Gorontalo dengankapasitas sentral sebesar 17.830 SST dan jangkauan layanannya tidak sajadi wilayah Kota Gorontalo tetapi juga meliputi wilayah lain disekitarnya.Sementara itu PT. Telkom Net (Speedy) juga melayani jaringaninternet yang ada di Kota Gorontalo yang sudah merambah di semua perkotaan, jaringan internet ini juga selain PT. Telkom Net sudah ada juga perusahaan yang lain melayani jaringan internet seperti Olami Net, Wasantara Net dan termasuk jugaperusahaan-perusahaan selular yang ada di Kota Gorontalo. Penyebaranberita dan Informasi pembangunan di Kota Gorontalo juga dilakukan melalui media cetak dan elektronik, serta radio. Semakin berkembangnya penyedia jasa di bidang ini seperti Mimoza TV, GO TV, CIVICA TV, dan TVRI Gorontalo, makin mempertegas eksistensi Kota Gorontalo sebagai pusat pelayanan jasa. 3.2

Fokus Layanan Urusan Pilihan

1)

KELAUTAN DAN PERIKANAN

Pada tahun 2012, PDRB sektor pertanian atas dasar harga berlaku (ADHB) di Kota Gorontalo sebesar 92.919,15 juta rupiah dengan kontribusi terhadap total PDRB sebesar 4,35%. Kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB sektor ini masih diberikan oleh subsektor perikanan sama seperti tahun 2011. Kontribusi subsektor perikanan pada tahun 2012 adalah 3,36%. Pertumbuhan tertinggi di sektor pertanian terjadi pada subsektor perikanan yang tumbuh sebesar 4,13%. Untuk produksi dan produktivitas perikanan baik perikanan tangkap dan budidaya juga mengalami peningkatan dimana pada tahun 2012 produksi perikanan sebesar 13.742,00 ton dibandingkan dengan tahun 2008 produksi yang hanya mencapai 8.722,20 ton. Sedangkan produktivitas tahun 2008 sebesar 11,88 ton/tahun dan tahun 2012 produktivitas meningkat mencapai 16,99 Ton/Tahun untuk perikanan tangkap dan Produksi perikanan budidaya pada tahun 2008 hanya 480,8 ton pada tahun 2012 mencapai 4,094 ton. Sedangkan Produktifitas tahun 2008 1,31 Ton/Tahun pada tahun 2012 naik secara signifikan mencapai hingga 341,2 Ton/Tahun. Perkembangan Produksi dan Produktivitas ikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

II - 105

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Tabel 2.98 Perkembangan Produksi Dan Produktivitas Ikan Tahun 2008 – 2013

Uraian

Satuan

1 Perikanan Laut . *Jumlah tangkapan Ikan Ton Ton/Thn (produksi) Ton *Produksi Pertahun *Penjualan Lokal Rp Ton (kuantitas) *Penjualan Lokal (Nilai Rp Kg/Kapita/T Rupiah) *Penjualan Eksport hn (Kuantitas) Penjualan Eksport (Nilai Kuantitas) Jumlah Konsumsi . Perikanan Darat Ikan Budidaya *Jumlah tangkapan Ikan Ton Ton/Thn (produksi) Ton *Produksi Pertahun *Penjualan Lokal Rp Ton (kuantitas) *Penjualan Lokal (Nilai Rp Kg/Kapita/T Rupiah) *Penjualan Eksport hn (Kuantitas) Penjualan Eksport (Nilai Kuantitas) Jumlah Konsumsi 3 Perikanan Umum . *Jumlah tangkapan Ikan Ton (produksi) Ton/Thn *Produksi Pertahun *Penjualan Lokal Ton Rp (kuantitas) *Penjualan Lokal (Nilai Rupiah) Sumber : DKPP dan KP Kota Gorontalo

2) Kota

2009

2010

2011

2012

2013

10.090 10,31 7.750,13 58.125.975 2.339,87 46.797.400 34,60

11.484,60 9,91 7.272,50 58.180.000 4.211 84.220.000 35,09

12.070,1 15,57 8.814,48 74.923.080 3.258,62 170.066.350 . 46,3

13.741,00 16,99 8.931,7 178.633.000 4.809,35 264.514.250 68

14.038,4 17.83 9.124,7 175.223.198 4.913,7 94.350.953 69,4

903 13,89 903 15.802.500 -

1.112,90 18,86 1.112,90 19.475.750 6,1

2.530,11 13,28 2.530,11 63.250.000. 000 43,3

4.094 341,2 4,094 102.350.000

2.941,34 245,11 2.941,34 88.240.200 0 0 14,54

106,3

37,4

76,6

77,9

78.32

0,61 106,3 1.594.500

0,95 37,4 568.500

4,78 76,6 1.187.300

1.08 77,9 1.801.928.85 4

1.56 78.32 1.803.020.09 4

30.000

PERTANIAN Gorontalo

sebagai

ibukota

Provinsi

Gorontalo

yang

pertumbuhan

ekonominya didominasi oleh sektor jasa dan perdagangan, di samping itu memiliki sektor-sektor pendukung lainnya seperti sektor pertanian secara umum yang telah mampu berperan dalam menggerakkan ekonomi masyarakat melalui kawasan-kawasan yang masih cukup potensial pada beberapa kawasan perkotaan. Indikator yang dapat diperhatikan adalah sektor pertanian dengan kawasan kawasan

persawahan

yang

masih

cukup

luas

kurang

lebih

916

ha,

Ladang/kebun 239 ha, pekarangan 2.134 ha. Pembangunan sektor pertanian saat ini lebih diarahkan kepada peningkatan produksi dan produktivitas hasilhasil pertanian dengan titik berat kepada upaya-upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dari berbagai sektor dalam upaya mendukung target peningkatan surplus beras nasional kedepan. Swasembada pangan yang telah II - 106

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

pernah dicapai pada tahun-tahun sebelumnya menjadi motivasi yang besar untuk terus dipertahankan dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional oleh 200 juta lebih penduduk Indonesia. Sub sektor tanaman pangan dan hortikultura mencakup tanaman padi, jagung, sayuran, buah-buahan , tanaman hias, cabe, tomat dll. Sektor pertanian dalam PDRB tiap tahun rata-rata memberikan kontribusi sekitar 4-6 persen. Meskipun bukan merupakan key sektor (sektor kunci) namun kontribusi sektor pertanian patut mendapat perhatian yang lebih. Berbeda dengan daerah lain di wilayah Propinsi Gorontalo, Kota Gorontalo merupakan satu-satunya wilayah yang memiliki luas wilayah pertanian terkecil. Dengan kepadatan penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan pembangunan perumahan di tanah perkebunan membuat lahan pertanian semakin berkurang. Produksi tanaman pangan dan hortikultura dapat di lihat pada tabel di bawah ini Tabel 2.99 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan Dan Holtikultura Tahun 2008 – 2013 (Dalam Ton) No.

Komoditi

2009

2010

2011

2012

2013

1. 2. 3.

Padi sawah Jagung Kedelai Kacang Tanah Ubi Kayu Ubi Jalar Cabe Rawit Tomat

10.927 529 2

10.846 238,5 1,2

12.024 306 -

9.424 142,6 -

11.267 575 -

2

-

-

-

-

117,4 97,06 25,6 93

45,68 7,5 5,4

92 14 14

34 8,7 14,1

7 19

4. 5. 6. 7. 8.

Sumber : DKPP dan KP 2014

Tabel di bawah ini menunjukan data Produktivitas Tanaman Pangan dan Holtikultura Selang Tahun 2008 – 2012 (dalam kwintal) Tabel 2.100 Data Produktivitas Tanaman Pangan Dan Holtikultura No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Komoditi Padi sawah Jagung Kedelai Kacang Tanah Ubi Kayu Ubi Jalar Cabe Rawit Tomat

2008

2009

2010

2011

2012

2013

53.088 50.74 12.01 10.56

55.96 49.07 10.46 10.79

61 45 12 -

59.41 45 -

62 46 -

59,30 41,96 -

118.5 96.31 32 98

47 10 32 93

114.2 7.5 5.4

115 10 20

115 29 28

22,00 24,00

Sumber : DKPP dan KP 2014

II - 107

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

3)

KEHUTANAN

Dari data luas lahan Kota Gorontalo nampak bahwa keberadaan lahan sangatlah minim dan untuk kehutanan terdapat di daerah pegunungan. Namun begitu wilayah kehutanan yang ada seperti terdapat pada tabel berikut ini: Tabel 2.101 Luas Lahan Kritis Dan Hutan Rakyat (Ha) NO 1. 2.

URAIAN Luas Lahan Kritis Hutan Rakyat

2008 2.363 -

Sumber : DKPP dan KP 2014

4)

2009 2.294 -

TAHUN 2010 2.233 50

2011 2.098 135

2012 1.948 150

2013 1.748 200

PARIWISATA

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan hal tersebut maka pariwisata dipandang sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Hal yang paling mendasar adalah bahwa pariwisata akan berkembang dengan baik apabila ditunjang oleh sumber daya baik itu kualitas SDM serta ketersediaan sarana maupun prasarana penunjang pada obyek wisata. Dalam kaitannya dengan hal tersebut Kota Gorontalo hingga saat ini masih terus berbenah diri dalam hal pengembangan potensi wisata-wisata yang ada. Adapun beberapa obyek wisata andalan yang ada di Kota Gorontalo adalah Benteng Otanaha yang terletak di Kecamatan Kota Barat, Tapak Kaki Lahilote di Kecamatan Hulonthalangi

serta

beberapa

objek

wisata

pantai

yang

masih

terus

dikembangkan. Sebagai daerah yang masih terus membangun, intensitas kunjungan wisata asing pada tahun 2008 1.127 berkembang naik menjadi 1.751 pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Gorontalo secara perlahan menjadi salah satu tujuan dan perhatian para pelancong asing atau turis manca negara. Adapun perkembangan Pariwisata Kota Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini : Tabel 2.102 Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kota Gorontalo No 1. 2.

Uraian Manca Negara Nusantara

2008 1.127 58.99 2

2009 1.153 59.771

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 2014

2010 3.158 52.326

2011 1.702 40.453

2012 1.751 68.855

2013 2.316 114.51 5

II - 108

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 2.103 Jumlah Objek Wisata Per-Kecamatan

Kecamatan Kota Barat

Jumlah 4

Dungingi

1

Makam Kramat Nene Tabibi

Kota Selatan

6

Kolam renang Lahilote Rumah Adat Dulohupa Taman Kota Mesjid Baiturahim Mesjid Tua Hunto Makam Kramat Haji Bu Ulu

Kota Timur

-

-

Hulonthalangi

8

Pantai Indah Pohe Tapak Kaki Lahilote Goa Bayalo Milale Patung Nani Wartabone Makam Kramat Pulubungga Makam Kramat Titidu Hulawa Makam Kramat Dutongo Pitu Lolodu

Dumbo Raya

2

Karang Citra Makam Kramat Ta Ilayabe

Kota Utara

-

-

Kota Tengah

2

Makam Kramat Jogugu Inaku Tugu Adipura

Sipatana

-

-

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

No. 1.

2.

3.

4.

Nama Objek Wisata Benteng Otanaha Bak Pemandian Potanganga Makam Ju Panggola Makam Kramat Kali Bandula

Tabel 2.104 Perkembangan Pariwisata di Kota Gorontalo

Uraian Objek wisata a. wisata alam b. wisata budaya/historis sejarah c. wisata buatan Sarana Prasarana a. Hotel Berbintang b.Hotel Non Berbintang c. restoran /rumah makan Jumlah wisatawan a. Wisatawan Manca negara b. Wisatawan Nusantara Lama tinggal wisatawan a. wisatawan manca negara

2008

2009

2010

2011

2012

2013

3 8

3 8

3 8

3 8

3 8

3 13

5

5

5

5

5

5

1

1

1

1

2

2

39

40

41

43

44

46

51

51

51

169

172

149

1.127

1.153

3.158

1.702

1.751

2.316

58.99 2

59.77 1

52.326

40.453

68.855

114.51 5

II - 109

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. 5.

6.

Uraian b. wisatawan nusantara Jumlah kunjungan wisatawan Pada objek wisata a. Benteng Otanaha b. Bak Potanga c. Kolam Renang Lahilote Jumlah event pariwisata

2008

2009

2010

2011

2012

2.978 1.669 2.000 3

3

3

2013

8.737

9.902

1.193 37.827

105 37.944

4

5

4

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Jumlah Hotel/ Penginapan Untuk mendukung Pariwsata di Kota Gorontalo maka fasilitas hotel dan penginapan menjadi salah satu faktor menarik wisatawan. Hotel dan penginapan juga menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya, karena dengan adanya hotel/penginapan maka menjadi daya tarik daerah untuk mendatangkan tamu-tamu atau wisatawan, baik lokal, domestik maupun asing dan menjadi sarana prasarana bertransasksi dan membuat kerjasama/kontrak antar pengusaha. Secara rinci jumlah hotel/penginapan di Kota Gorontalo dirinci pada tabelberikut. Tabel. 2.105 Jumlah Hotel dan penginapan di Kota Gorontalo Tahun 2013. NO

NAMA HOTEL

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

JUMLAH KAMAR

HARGA KAMAR MINIMUM

MAKSIMUM

Kecamatan Kota Selatan

I 1

ALAMAT HOTEL

Hotel Ahlan Hotel Diponegoro Hotel Imperial Hotel Karina Hotel Krawang City Hotel Mega Zanur Hotel Oasis Hotel Otanaha Hotel Paradise Hotel Sahara Hotel Saronde Hotel Sumber Ria Penginapan Imam Bonjol

Jl. Prasetya Kel Limba B Jl. Diponegoro Kelurahan Limba B Jl. Hi. Yusuf Polapa No. 11 Jl. Nani Wartabone Kel. Biawao Jl. Nani Wartabone No. 31 Jl. Sam Ratulangi Kel. Limba U II Jl. HB Yassin No. 29 Kel. Limba B Jl. Sam Ratulangi Kel. Limba U II Jl. Sutoyo No. 59 Kel. Biawao Jl. Budi Utomo Kel. Limba U I Jl. P. Kalengkongan Jl. Budi Utomo Kel. Limba U I Jl. Imam Bonjol No. 151 Kel. Limba B

12 14 45 17 17 57 23 8 34 14 20 21 30

Rp 50,000.00 Rp 65,000.00 Rp 175,000.00 Rp 115,000.00 Rp Rp 200,000.00 Rp 175,000.00 Rp 50,000.00

Rp 110,000.00 Rp 100,000.00 Rp 500,000.00 Rp 187,000.00 Rp 175,000.00 Rp 550,000.00 Rp 275,000.00

Rp 88,000.00

Rp 85,000.00 Rp 350,000.00 Rp 125,000.00 Rp 159,000.00

Rp 75,000.00

Rp 200,000.00

Rp 40,000.00

Rp 80,000.00

Rp 215,000.00 Rp 50,000.00

II - 110

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

NO 14 15

NAMA HOTEL Penginapan Salsabila Penginapan New Bersehati

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Hotel Citra Hotel Crystal Green Grand City Hotel Hotel Horizon Hotel Kasuari

2 3 4 5 6 7 8

Hotel Liberty Hotel Maqna

Jl. Sultan Botutihe No 88

Hotel Milenium Hotel Mirabela

2

Jl. Gelatik Kel. Heledulaa Jl. Sultan Botutihe No 88 Kel. Heledulaa Utara

Hotel Motola Inn Hotel New Horizon

Jl. Tribrata No. 117 Kel. Ipilo Jl. Sultan Botutihe Kel Heledulaa

Hotel Plaza

Jl. Merdeka Kel. Ipilo

Quality Hotel Hotel New Rahmat Inn

Jl Nani Wartabone No. 25 Jl. HOS Cokroaminoto Kel Heledulaa

Hotel Wisata

Jl. 23 Januari No. 19 Jl. Nani Wartabone No. 126 Kel. Ipilo

Hotel Yulia

Hotel Astro Palace Hotel Eljie

Jl. HB. Yassin Kel. Dulalowo Jl. Jend. Sudirman No. 99 Kel. Wumialo

Guest House

Jl. H.B Yassin Kel. Pulubala

Grand Krawang

Jl. R.A Katili Kel. Paguyaman Jl. Arief Rahman Hakim Kel. Liluwo Jl. Dewi Sartika No. 61 Kel Wumialo Jl Bali No. 76 Kel. Paguyaman

Hotel Misfalah Hotel Regina New Hotel Sulawesi Hotel Tentram

jl. Andalas Kel. Paguyaman

2 VI

14

MINIMUM Rp Rp 40,000.00

MAKSIMUM Rp 50,000.00 Rp 100,000.00

32 16 32 19 13 26 176 15 11 14 14 9 54 28 20 42

Rp 99,000.00 Rp 100,000.00 Rp 185,000.00 Rp 65,000.00 Rp 65,000.00 Rp 110,000.00 Rp 575,000.00 Rp 150,000.00 Rp 130,000.00 Rp 275,000.00 Rp 250,000.00 Rp 110,000.00 Rp 530,000.00 Rp 330,000.00 Rp 269,000.00 Rp 250,000.00

Rp 385,000.00 Rp 200,000.00 Rp 350,000.00 Rp 120,000.00 Rp 110,000.00 Rp 200,000.00 Rp 3,875,000.00 Rp 200,000.00 Rp 250,000.00 Rp 350,000.00 Rp 350,000.00 Rp 165,000.00 Rp 1,170,000.00 Rp 675,000.00 Rp 324,500.00 Rp 310,000.00

16 13 23 12 25 20 10 16

Rp 100,000.00 Rp 180,000.00 Rp 185,000.00 Rp 100,000.00 Rp 250,000.00 Rp 250,000.00 Rp 70,000.00 Rp 80,000.00

Rp 175,000.00 Rp 330,000.00 Rp 275,000.00 Rp 300,000.00 Rp 400,000.00 Rp 375,000.00 Rp 115,000.00 Rp 135,000.00

Kecamatan Kota Utara Penginapan Sinar Tentram Penginapan Tiara

Jl. Bali No 2 Kel. Paguyaman Jl. Brigjen piola Isa Kel. Dulomo Selatan

13 22

Rp 90,000.00 Rp 50,000.00

Rp 120,000.00 Rp 100,000.00

Kecamatan Sipatana

V 1

26

HARGA KAMAR

Kecamatan Kota Tengah

IV 1

Jl. Merdeka No. 36 Kel. Ipilo Jl. Gelatik No. 234 Kel. Heledulaa Jl. Nani Wartabone No. 109 Kel. Heledulaa Utara Jl. HOS Cokroaminoto Kel. Heledulaa Jl. Kasuari Kel. Heledulaa Jl. Kasuari No. 43 Kel. Heledulaa

III 1

Jl. Sam Ratulangi No. 33 Kel. Limba U II Jl. HOS Cokroaminoto Kel. Limba U I

JUMLAH KAMAR

Kecamatan Kota Timur

II 1

ALAMAT HOTEL

36

Hotel Ceria

Jl. Bone Kel Tapa

Hotel Mutiara

Jl. Padang Kel. Tapa

20

Rp 50,000.00 Rp 91,000.00

Rp 100,000.00 Rp 200,000.00

Kecamatan Dungingi

II - 111

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

NO 1 2

NAMA HOTEL Penginapan Anugerah Penginapan Palma

ALAMAT HOTEL Jl. Nangka, Kel. Libuo Jl. Palma Kel. Libuo

Hotel Melati

Jl. Wolter Monginsidi No. 1 Kel. Tenda

Penginapan Tenilo Inn

Jl. Wolter Monginsidi No. 1 Kel. Tenda

MINIMUM

Rp 60,000.00

MAKSIMUM Rp 125,000.00 Rp 250,000.00

Rp 55,000.00

Rp 160,000.00

Rp 65,000.00

37

8

Kecamatan Kota Barat

VI 1

15

Kecamatan Hulonthalangi

V 1

HARGA KAMAR

JUMLAH KAMAR

7

Rp 45,000.00

Rp 70,000.00

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

5)

INDUSTRI Data perkembangan industri di Kota Gorontalo dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.106 Perkembangan Industri selang Tahun 2008 - 2013

No

Uraian

1. 2.

Industri Kecil IKM yang memiliki TDI Tenaga Kerja Nilai Produksi

3. 4.

2008 4.428

2009 4.723

2010 1.534

176

240

12.027 174.923.0 30

12.629 192.090.9 47

Sumber : Dinas Perindagkop UMKM dan PM

Tahun

2011 2.207

2012 2.715

2013 2.765

324

466

492

50

5.397 96.906.51 3

6.669 106.575.4 81

7.195 122.137.6 33

6.572 109.499.2 78

Jumlah pelaku industri dari tahun 2008 sampai dengan 2013 mengalami penurunan hal ini disebabkan karena adanya perubahan Klasifikasi Lapangan Baku Indonesia tahun 2009 yang menyatakan bahwa ada beberapa jenis usaha industri yang tidak termasuk pada klasifikasi industri tetapi dimasukkan pada sektor jasa antara lain : - Jasa salon - Jasa servis mesin dan kenderaan bermotor - Jasa pencucian (laundry) - Jasa penjahitan dan - Foto copy sehingga mempengaruhi jumlah industri kecil menengah, jumlah nilai produksi dari sektor industri serta sisi penyerapan tenaga kerja. Industri Kecil Menengah yang berkembang di Kota Gorontalo adalah kelompok industri rumah tangga seperti industri pengolahan bahan pangan berupa industri kue basah/roti, kue kering, pia dan sejenisnya serta industri

II - 112

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

berupa sulaman karawo dan anyaman lainnya. Perkembangan kelompok industri rumah tangga dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No

Uraian

Tabel 2.107 Data Perkembangan Industri Rumah Tangga Tahun 2008-2013 2008

2009

2010

2011

2012

2013

160

76

87

166

231

327

491

271

272

400

610

660

10.353.417.

13.234.714.8

5.660.774.

38.500.884.0

17.310.947.0

60.841.394.0

200

00

000

00

00

00

3.

Jumlah Industri Rumah Tangga Penyerapan Tenaga Kerja Nilai Bahan Baku

4.

Nilai Produksi

31.924.752.

20.389.858.0

9.298.670.

63.549.840.0

27.582.369.0

110.180.878.

100

00

000

00

00

000

5.

Nilai Tambah

21.571.334.

7.155.143.20

3.637.896.

25.048.956.0

10.271.422.0

49.339.484.0

900

0

000

00

00

00

1. 2.

Sumber : Dinas Perindagkop UMKM dan PM

Jumlah Kelompok Industri Rumah Tangga di Kota Gorontalo mengalami peningkatan 160 buah pada tahun 2008 menjadi 231 buah pada tahun 2012 dengan penyerapan tenaga kerja, 491 orang pada tahun 2008 menjadi 610 orang pada tahun 2012 dan nilai bahan baku Rp. 10.353.417.200,-pada tahun 2008 menjadi Rp. 17.310.947.000,- pada tahun 2012. Kenaikan nilai bahan baku ini tidak dibarengi dengan peningkatan nilai produksi dan nilai tambah. Ini disebabkan oleh masih rendahnya kualitas pengelolaan seperti pada industri pangan. Jumlah kelompok industry pangan yang ada di kota Gorontalo sejumlah 1.420 unit usaha, hasil produk dari industri ini yang telah menerapkan tekhnologi kemasan sejumlah 150 unit usaha, yang belum menerapkan sejumlah 442 dan yang memerlukan kemasan sejumlah 595 unit usaha. Di samping rendahnya kualitas pengelolaan hasil industry juga disebabkan oleh keterampilan pelaku usaha industri rumah tangga dan dukungan modal dari Pemerintah. Tabel 2.108 Kelompok Industri di Kota Gorontalo No

Kelompok Industri

1 2 3 4

Industri Pangan Industri Sandang Industri Kerajinan Industri Kimia dab Bahan Bangunan Industri Logam Elektronik Jumlah

5

Jumlah Perusahaan 1530 104 274 609

Kapasitas Produksi 35.521.992,14.734.160,3.970.942,-

248 2.765

21.607.285,109.499.278,-

33.664.899,-

Satuan Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah

Sumber : Kota Dalam Angka Tahun 2012

II - 113

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

6)

PERDAGANGAN Sarana perekonomian Sebagai kota perdagangan dan jasa, aktivitas perdagangan

di

Kota

Gorontalo

terbagi

kedalam

beberapa

jenis

perdagangan, yaitu pedagang besar, pedagang menengah, pedagang kecil dan swalayan/ department store. Berdasarkan data Tahun 2008/2010 jumlah keseluruhan jenis pedagang tersebut adalah sebanyak 657 unit. Dilihat dari tempat berdagangnya terdiri dari pasar umum sebanyak 1 (satu) unit, pasar kelurahan 6 (enam) unit. Selain pasar tempat berdagang di Kota Gorontalo terdapat pula Toko yang pada tahun 2008 sebanyak 671 unit meningkat menjadi 1034 unit pada tahun 2010 juga los atau petak yang terdapat di beberapa lokasi yaitu, Petak terminal Kota Pasar Sentral 116 petak, Petak Murni 48 petak, Petak Satya pradja 54 petak, Petak Pasar Moodu (Senin) 28 Petak, Petak Pasar Dungingi (selasa) 20 Petak, Petak Pasar Terminal 42 (Rabu) sebanyak 3 petak, Petak Pasar Bugis (Kamis) 12 Petak, Petak Pasar Liluwo (Sabtu) 16 Petak dengan jumlah pedagang pada petak pasar sentral sebanyak 635 pedagang dan pedagang kaki lima di luar pasar sentral sebanyak 271 pedagang. 4.

ASPEK DAYA SAING DAERAH

4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi yang diperlukan untuk evaluasi dan perencanaan ekonomi makro dapat dilihat dari pertumbuhan PDRB baik atas dasar harga berlaku maupun berdasarkan atas dasar harga konstan. PDRB harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan dapat dinikmati oleh penduduk suatu wilayah, sedangkan PDRB harga konstan dapat diperlukan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan setiap sektor dari tahun ke tahun. Besarnya PDRB per kapita bervariasi antar kabupaten/kota karena selain dipengaruhi oleh potensi dari wilayah tersebut juga dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Pertumbuhan Ekonomi Daerah dapat dilihat dari tolok ukur pencapaian pembangunan, dengan melihat keadaan indikator makro. Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Gorontalo atas dasar harga berlaku Kota Gorontalo selama kurun waktu tahun 2010sampai dengan tahun 2012 relatif stabil, yaitu tahun 2010 adalah sebesar Rp. 1.594.789.12,- (juta rupiah) II - 114

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

sedangkan di tahun 2012 mencapai sebesar Rp. 2.135.682.20,- (juta rupiah), sehingga ada kenaikan sebesar Rp. 54.089.308.00,- (Juta rupiah ) atau 25.33 %. Sedangkan PDRB Kota Gorontalo atas dasar harga konstan pada tahun 2010 sebesar Rp. 602.467.09,- (juta rupiah)Sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp. 699.175.59,- (juta rupiah),, mengalami kenaikan Rp. 9.670.850.00,(Juta rupiah ) atau 13.83 %. PDRB per kapitaKota Gorontaloberdasarkan harga berlaku pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 8.86,- (Juta rupiah) sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp. 11.13,- (Juta rupiah) atau ada kenaikan sebesar Rp.2.27,- (Juta rupiah ) atau 20,40 %. Sedangkan berdasarkanharga konstantahun 2010 sebesar Rp. 3.34,- (Juta rupiah) dan pada tahun 2012 diperoleh sebesar Rp. 3.7,- (Juta rupiah) atau ada kenaikan sebesar Rp. 0.36,- (Juta Rupiah) atau 9,73 %. 4.2.

Fokus Wilayah/ Infrastruktur Ketersediaan fasilitas infrastruktur dalam satu wilayah kota sangat

penting

dan

diperlukan

bagi

daya

tarik

dan

perkembangan

gerak

perekonomian daerah tersebut. Kota Gorontalo yang merupakan pusat perdagangan dan jasa, tentunya sangat membutuhkan fasilitas infrastruktur yang handal sebagai ibukota Propinsi Gorontalo. Ketersediaan infrastruktur Kota Gorontalo yang memadai dan handal dapat menunjang daya saing daerah ini dengan wilayah-wilayah lain yang ada di Propinsi Gorontalo khususnya dan pulau Sulawesi pada umumnya. Fasilitas infrastruktur yang menunjang daya saing daerah dalam suatu wilayah kota antara lain ditinjau dari aksesibilitas daerah, penataan wilayahnya, fasilitas perbankan baik itu lembaga bank atau non bank, bagaimana ketersediaan air bersih dan sanitasi perkotaannya, fasilitas listrik dan telepon, dan ketersediaan restoran serta penginapan. Dengan tersedianya fasilitas infrastruktur tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktifitas ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Gorontalo. 1) Aksesibilitas Daerah 1. Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan Rasio panjang jalan perkenderaan dihitung untuk mengetahui tingkat ketersediaan

sarana

jalan

dapat

memberikan

akses

kepada

setiap

kenderaan. II - 115

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 2.109 Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan Tahun 2008 - 2013

No.

Uraian

2008

2009

2010

2011

2012

2013

212,04

221,39

221,39

221,39

221,39

224,485

1.

Panjang Jalan

2.

Jumlah Kenderaan

-

54.700

63.049

72.061

59.946

58178

3.

Rasio

-

40,47%

35,11%

30,72%

36,93%

38,58%

Sumber : Bidang Perencanaan Tataruang Bappeda Kota Gorontalo

Melihat rasio perbandingan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ketersediaan sarana dan prasarana jalan yang dapat memberikan akses kenyamanan, kelancaran dan keselamatan bagi pengendara di Kota Gorontalo, masih belum mencapai target SPM jalan yakni sebesar 60%. Kedepannya perlu ditingkatkan lagi terkait sarana prasarana jalan dan fasilitas

perlengkapan

jalan

seperti

rambu,

marka,

quardrill

dan

Penerangan Jalan Umum (PJU). 2. Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum Jumlah orang/barang yang datang/terangkut dari dan ke Kota Gorontalo dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.110 Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum Tahun 2008 - 2013 di Kota Gorontalo No. 1. 2.

Uraian Jumlah Orang Jumlah Barang

Satuan Orang Ton

2008 787.597

2009 1.056.864

2010 1.019.670

2011 1.228.775

2012 833.893

2013 882.372

-

-

-

-

-

-

Sumber : Bidang Perencanaan Tataruang Bappeda Kota Gorontalo

3. Jumlah orang/barang melalui dermaga/terminal per tahun Tabel 2.111 Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum Tahun 2009- 2013 Kota Gorontalo N o 1. 2.

Uraian Derma ga Termin al

2009 Org Brng 460.37 48.412 0 958.65 2

2010 Org Brng 474.15 55.719 1 958.65 2

2011 Org Brng 5.107. 53.339 116 649.24 9

Sumber : Bidang Perencanaan Tataruang Bappeda Kota Gorontalo

2012 Org Brng 1.121. 55.719 188 1.121. 188

2013 Org Brng 103.26 524.113 0 .399 882.37 2

II - 116

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Sarana dan Prasarana Mitigasi Bencana Daerah Rawan Bencana Secara geografis kondisi Kota Gorontalo mempunyai potensi ancaman bencana yang cukup tinggi terutama bencana banjir dan longsor.Berdasarkan RTRW Kota Gorontalo kawasan rawan bencana alam di Kota Gorontalo terbagi atas beberapa kawasan diantaranya : 1. Kawasan rawan longsor di Kota Gorontalo terletak di Kecamatan Kota Barat, Kecamatan Dumbo Raya dan Kecamatan Hulonthalangi. 2. Kawasan rawan banjir terletak di bagian wilayah tengah kota Gorontalo yang

meliputi

Kecamatan

Hulonthalangi,

Kecamatan

Kota

Selatan,

Kecamatan Kota Timur, Kecamatan Kota Barat dan Kecamatan Dungingi. 3. Kawasan rawan gelombang pasang atau tsunami terletak di kecamatan yang wilayah pesisirnya berelevasi rendah yakni meliputi kecamatan Hulonthalangi dan kecamatan Dumbo Raya. Berdasarkan historis kejadian bencana berikui ini data beberapa bencana yang terjadi di wilayah Kota Gorontalo adalah sebagai berikut : Tabel 2.112 Data Kejadian Bencana Di Kota Gorontalo Selang Tahun 2008 – 2013

No.

Uraian bencana

2008

2009

2010

2011

2012

1.

2.

Banjir Jumlah Kecamatan Jumlah Kelurahan

6 32

-

4 17

-

-

8 32

Tanah longsor Jumlah Kecamatan Jumlah Kelurahan

4 18

-

1 1

-

-

1 1

Sumber : Bidang Perencanaan Tataruang Bappeda Kota Gorontalo

2013

1. Banjir merupakan bencana yang hampir setiap tahun melanda kota Gorontalo dari 6 jumlah kecamatan di atas 5 diantaranya adalah daerah yang sangat rawan banjir, hal ini disebabkan karena kondisi beberapa wilayah tersebut berada di bantaran sungai. Selain itu faktor penyebab banjir lainnya adalah masih kurang tertatanya kondisi drainase perkotaan sehingga berdampak banjir. Adapun kejadian banjir tersebut 2. Tanah longsor biasanya terjadi karena adanya bencana banjir, berdasarkan data BPBD terdapat 7 wilayah kecamatan dan 39 Kelurahan yang termasuk kategori rawan tanah longsor dan umumnya berada di kawasan perbukitan yang terdapat galian C dan sebagian lagi berada di daerah sepanjang sungai

II - 117

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

yang rawan erosi sehingga menyebabkan struktur tanah disebagian wilayah mengalami longsor. Berdasarkan uraian kondisi diatas maka sistem penanggulangan bencana saat ini masih berada pada tataran pencegahan seperti Sosialisasi Dini kepada masyarakat tentang penanggulangan bencana berupa sosialisasi berbasis mitigasi kepada masyarakat tentang jalur evakuasi bencana, selain itu upaya lainnya yang telah dilakukan oleh pemerintah yakni melakukan pemasangan rambu-rambu peringatan di area sekitar galian C. Sarana dan Prasarana Mitigasi Bencana Dalam rangka upaya penanggulangan bencana maka diperlukan upaya penyelamatan dan evakuasi terhadap korban bencana. Berdasarkan data BPBD Kota Gorontalo ruang evakuasi bencana diantaranya sebagai berikut : Tabel 2.113 Data Lokasi Evakuasi Bencana Banjir Kota Gorontalo Tahun 2013 No. 1. 2. 3. 5. 6. 7. 8.

Jumlah Pos Pengungsian

Kelurahan Tenda Biawao Siendeng Lekobalo Huangobotu Tomulobutao Tomulobutao Selatan

2 3 1 3 1 3 2

Sumber : Bidang Perencanaan Tataruang Bappeda Kota Gorontalo

Sementara itu untuk operasional dan perlengkapan kelancaran terhadap penanganan korban bencana kondisi yang ada saat ini terdapat 2 unit mobil pemadam kebakaran, 2 unit mobil operasional, 2 unit mobil suplay air pemadam kebakaran serta perlengkapan tenda sebanyak 11 unit. Ketersediaan Air Bersih Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Gorontalo sangat membutuhkan air bersih yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan. Kebutuhan air bersih di daerah ini pada umumnya disuplay oleh PDAM, namun ada juga masyarakat yang menggunakan sumber air bersih dari sumur baik itu sumur gali maupun sumur suntik. Tabel. 2.114 Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan Air Bersih Di Kota Gorontalo No. 1.

Sumber Air Bersih Leding (Perpipaan)/PDAM

2008

2009

2010

2011

2012

2013

17.242

17.560

18.299

18.938

19.103

21.109

II - 118

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Sumber Air Bersih Sumur lindung/Sumur Suntik Sumur tidak terlindung/Sumur Gali Lainnya (Hidran Umum) Total jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih Jumlah Rumah Tangga Persentase Rumah Tangga yang menggunakan air bersih

2008

2009 -

2010 -

2011

2012

2013

-

3.669

5.601

8.075

9.939

10.008

-

-

-

199

151

17.242

17.560

26.374

32.745

34.863

28.657

28.926

35.209

35.375

38.114

60,16%

60,70%

74,90%

92,56%

91,47%

5.601 10.008 159 37.201 38.114 68,03%

Sumber : Dinas PU dan Kimpraswil, PDAM Kota Gorontalo

Fasilitas Listrik dan Telepon Rasio Ketersediaan Daya Listrik Listrik merupakan salah satu kebutuhan vital yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Daerah. Kota Gorontalo sebagai Ibu Kota Propinsi merupakan pusat perdagangan dan jasa di kawasan Teluk Tomini tentunya harus menyiapkan pasokan kebutuhan listrik seiring pesatnya perkembangan kota.Saat ini daya tersambung listrik Kota Gorontalo data tahun 2012 adalah 1.706.129 KVA dengan jumlah pelanggan sebanyak 66.955 pelanggan. Untuk mengetahui ketersediaan daya listrik dan kebutuhannya kedepan dapat mengacu pada Rencana Umum Kelistrikan Daerah (RUKD) PT. PLN Wilayah VII Sulutenggo Cabang Gorontalo. Berikut ini data prakiraan kebutuhan Beban Tenaga Listrik dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.115 Prakiraan Kebutuhan Beban Tenaga Listrik Kota Gorontalo No 1.

Uraian Kebutuhan : - Rumah Tangga

2. 3. 4. 5. 6.

- Komersial - Public - Industri - Sosial Susut & Losses (T & D) Susut Pemakaian Sendiri Faktor Beban Produksi Beban Puncak

Satu an

KWh KWh KWh KWh KWh % % % KWh KW

2008

2009

2010

2011

2012

21.440.373 16.816.519 10.838.143 8.435.223

116.874.01 5 24.429.668 19.051.733 10.918.727 10.133.335

135.499.80 5 27.844.902 18.770.560 12.266.195 11.732.765

154.181.19 5 33.522.150 19.650.709 15.318.972 14.076.321

137.450.02 2 28.993.036 15.554.116 13.605.618 11.193.533

11.977.510

12.629.510

17.624.701

32.163.212

21.285.587

4.305.511

5.210.849

4.104.445

4.114.871

1.418.773

0,8

0,8 207.722.19 7 38.74

0,8 233.993.50 8 44.75

0,8 268.747.03 4 56.131

0,8 215.764.92 7 250

101.367.776

181.527.649 36.21

II - 119

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

7.

Kapasitas Terpasang (Existing) Total Kapasitas Sistem

8.

KW Kw

60.956

65.916

75.566

87.066

279.75

36.21

38.74

44.75

56.131

250

Sumber : PT. PLN Wilayah VII Sulutenggo Cabang Gorontalo

Presentase Rumah Tangga Yang Menggunakan Listrik, Merupakan salah satu indicator untuk melihat pencapaian sasaran pemerintah daerah

dalam

kewajibannya

untuk

melistrikkan

masyarakat,

terutama

masyarakat kecil yang berada diwilayah-wilayah terpencil. Bila tenaga listrik telah dicapai pada suatu wilayah maka kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya dapat meningkat. Berikut ini data persentase rumah tangga yang menggunakan listrik di Kota Gorontalo. Tabel 2.116 Pemakaian listrik Kota Gorontalo NO.

TAHUN

URAIAN

2010

2011

2012

1.

RT dengan daya 450 watt

65.937

67.79

65.698

2.

RT dengan daya 900 watt

33.113

41.529

40.071

3.

RT dengan daya 1.300 watt

4.516

7.841

8.536

4.

RT dengan daya 2.200 watt

1.091

2.186

2.468

5.

RT dengan daya > 2.200watt

466

473

640

6.

Jumlah RT

105.123

119.819

117.413

Sumber : PT. PLN Cabang Gorontalo

4.3.

Fokus Iklim Berinvestasi

Proses Perijinan Lama proses perijinan merupakan prasyarat bagi pengusaha untuk berinvestasi, karena perijinan merupakan titik kritis usaha akan dibangun. Jika perijinan tidak mampu menarik investor terdapat kecenderungan iklim usaha menjadi surut. Kondisi ini dikondisikan di Kota Gorontalo sehingga terdapat Kantor Perijinan Terpadu Satu Atap yang sangat terkenal dan dikenal masyarakat. Dari adanya kantor tersebut maka lama pengurusan proses perijinan menjadi lebih singkat dan cepat. Sebagai indikasi mudahnya dan cepatnya proses perijinan di Kota Gorontalo maka jumlah ijin yang dikeluarkan juga semakin banyak dan kondisi ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.117 Surat Ijin Usaha yang Diterbitkan di Kota Gorontalo Tahun 2011-2013 No

Kecamatan

2011

2012

2013

1

Kota Selatan

1610

194

380

2

Kota Utara

73

37

25

II - 120

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No

Kecamatan

2011

2012

2013

3

Kota Barat

95

25

28

4

Kota Timur

316

102

85

5

Dungingi

164

73

35

6

Hulonthalangi

118

12

12

7

Dumbo Raya

45

16

10

8

Sipatana

88

46

26

9

Kota Tengah

406

129

107

Jumlah

2915

634

709

Sumber Data : KPPT

Demikian juga penguruan SIUP yang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.118 Banyaknya SIUP Menurut Golongan Usaha per Kecamatan di Kota Gorontalo Tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kecamatan

Kota Selatan Kota Utara Kota Barat Kota Timur Dungingi Hulonthalangi Dumbo Raya Sipatana Kota Tengah JUMLAH

PB

PM

PK

1 0 0 1 0 0 1 0 1 4

22 2 2 9 5 1 4 2 13 60

171 35 23 92 68 11 11 44 115 570

Sumber Data : KPPT Keterangan :1) PB : Perusahaan Besar, PM : Perusahaan Menengah, PK : Peahaan Kecil 2)Pada tahun 2009 jumlah SIUP ada 556 yang dikeluarkan.

Aspek Jumlah pajak dan Retribusi Daerah Pendapatan Asli Daerah untuk Realisasi tahun 2008 sebesar Rp. 43.125.193.544,-, tahun 2009 sebesar Rp. 53.590.516.884,-. Sementara pada tahun 2010 sebesar Rp. 62.314.822.435,-, pada tahun 2011 sebesar Rp. 74.646.796.347,- dan tahun 2012 sebesar Rp. 84.349.037.036,Pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari pajak. Adapun jenis dan macam pajak yang ada di Kota Gorontalo adalah pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galian C, pajak parkir, pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Jumlah Perda yang Mendukung Iklim Usaha Dalam upaya mendukung iklim usaha yang ada di Kota Gorontalo, Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, memperoleh dukungan dana II - 121

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

sebesar Rp. 208.155.000,- selama 5 tahun dapat dipergunakan untuk berbagai program dan kegiatan yang terfokus untuk menyukseskan pelaksanaan penyelenggaraan

pemerintahan

umum di

Kota Gorontalo.

Dalam

upaya

meningkatkan tertib administrasi, secara konsisten telah dilakukan pembinaan administrasi dari tingkat Kelurahan sampai Kecamatan. Serta untuk lebih mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat di level paling bawah, yaitu di tingkat Kelurahan. Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat serta melaksanakan tugas sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, baik berupa Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan/ Peraturan Presiden, maupun Keputusan/ Peraturan Menteri, selama 5 tahun telah diterbitkan 94 Peraturan Daerah, yang terdiri dari tahun 2008, 21 perda, 2009 sejumlah 8 perda, tahun 2010 sejumlah 15 perda, tahun 2011 sejumlah 41 perda dan tahun 2012 sejumlah 9 perda. Disamping itu secara berkelanjutan melakukan pengkajian terhadap produk-produk hukum daerah yang tidak sesuai

lagi

dengan

Peraturan

Perundang-undangan

yang

baru,

dengan

mekanisme Regulatory Impact Assesment Statement (RIAS). 4.4.

Fokus Sumber Daya Manusia

Upaya yang ditempuh Pemerintah Kota Gorontalo dalam mewujudkan missi pembangunan khususnya dibidang Peningkatan Sumber Daya Aparatur adalah ketersediaan sarana dan prasarana pendukung termasuk regulasi guna terciptanya apatur yang memiliki jiwa pengabdian, berdisiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi serta berkepribadian, religius dan memiliki semangat kerja untuk melayani dan bukan dilayani. Peningkatan Sumber Daya Manusia terus dibenahi baik melalui pendidikan, pelatihan maupun melalui kursus – kursus ketrampilan atau balai latihan kerja formal dan informal. Berikut data tentang jumlah penduduk dan jumlah aparatur pemerintah berdasarkan tingkat pendidikan serta data rasio ketergantungan Usia produktif dan Non Produktif sebagai berikut:

No 1 2 3

Tabel 2.119 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Sekolah /Pendidikan Kota Gorontalo Tahun 2013 Pendidikan

TK ( Pra Sekolah ) SD/MI atau sederajat SLTP atau sederajat

Jumlah

15.332 23.883 10.594

II - 122

BAB II RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No 4 5

Pendidikan

Jumlah

SLTA atau sederajat PT atau sederajat JUMLAH

9.592 133.101 190.492

Sumber : Bidang Data dan Evaluasi Bappeda Kota Gorontalo

NO

Tabel 2.120 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kota Gorontalo Tahun 2011 - 2013

Tahu n

1 2 3 4

Pendidikan

SD

2011 2012 2013 2014

50 44 45 45

SLT

SLT

P

A

40 34 33 33

1655 1505 1361 1359

Jumlah Pegawai

D1

D2

D3

D4

S1

S2

S3

Laki2

Perempn

Total

118 116 116 115

311 280 225 225

618 543 524 522

48 46 43 43

2657 2655 2725 2721

297 314 310 310

0 8 9 9

1985 1864 1821 1815

3809 3681 3570 3567

5794 5545 5391 5382

Sumber : BKD - Diklat Kota Gorontalo

Tabel 2.121 Rasio Ketergantungan Usia Produktif dan Tidak Produktif Kota Gorontalo Tahun 2013

N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kecamatan

Dumbo Raya Dungingngi Hulondalangi Kota Barat Kota Selatan Kota Tengah Kota Timur Kota Utara Sifatana Total

Kelompok Usia 15 - 64 65 keatas 4.630 12.752 787 6.024 16.924 736 4.141 11.416 747 5.455 15.502 981 5.061 15.855 1.308 6.305 19.083 1.043 6.360 18.563 1.326 4.594 12.528 784 4.268 12.530 689 46.838 125.253 8.401

0 -14

Rasio Ketergantungan Muda Tua Total 36 36 36 35 32 33 34 37 34 36

6 4 7 6 8 5 7 6 5 6

42 40 43 41 40 38 41 43 39 41

Jumlah Penduduk 18.169 23.684 16.304 22.038 22.224 26.431 26.249 17.906 17.487 190.492

Sumber : Bidang Data dan Evaluasi Bappeda Kota Gorontalo

II - 123

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Keuangan pemerintahan

Daerah

dan

merupakan

pengelolaan

gambaran

kegiatan

pembangunan

daerah,

penyelenggaraan selain

itu

juga

menunjukkan hak dan kewajiban suatu daerah dan kesemuanya dapat dinilai dengan uang. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal bilamana diikuti dengan pelimpahan sumber-sumber penerimaan yang cukup (money follow function) kepada daerah dengan mengacu pada peraturan

perundang-undangan.

Money follow function

prinsipnya

biaya

mengikuti program/kegiatan, dan bukan sebaliknya. Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan bagian yang terintegrasi dengan pengelolaan Keuangan Negara, di mana prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya sangat berhubungan erat dengan Undang-Undang di bidang keuangan negara, yaitu: Keuangan

Negara,

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Undang-Undang

Nomor

1

Tahun

2004

tentang

Perbendaharaan Negara, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Kemudian

lahir pula Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tetang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan suatu sistem yang terintegrasi dari sisi penerimaan dan pengeluaran yang diuraikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Selanjutnya, APBD merupakan rencana pengelolaan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD yang dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda). Penyusunan anggaran yang terurai dalam APBD juga memvisualisasikan kondisi makro ekonomi suatu daerah, oleh karenanya dalam penyusunan anggaran dibutuhkan keselarasan antara perencanaan (planning) dan penganggaran (budgetting) dengan mengacu pada peraturan yang berlaku. III - 1

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Hubungan antara dokumen perencanaan strategik dengan anggaran, dapat dillihat dalam gambar 3.1 berikut: Gambar 3.1 Kerangka Hubungan Antara Kebijakan Keuangan Daerah/APBD Dengan RKPD dan Visi, Misi, Strategi RPJMD RPJMD Visi, Misi, Strategi RKPD

RKPD

RKPD

RKPD

RKPD

I

II

III

IV

V

Kebijakan Keuangan Daerah/APBD Sumber: Kemendagri, 2010

Dalam penyusunan dokumen perencanaan strategik, dibutuhkan analisis mengenai pengelolaan keuangan daerah yang termuat dalam APBD dan laporan keuangan daerah. Analisis pengelolaan keuangan daerah sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelumnya untuk menjadi acuan perencanaaan selanjutnya. Jarak waktu tersebut dianggap cukup untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah dalam tahun berikutnya. Kemampuan keuangan daerah merupakan salah satu komponen penting dalam perencanaan pembangunan, dari sana dapat dijadikan pijakan untuk menyusun perencanaan lebih lanjut. Sebab seringkali perencanaan yang didesain tidak sesuai kondisi dan kemampuan keuangan sehingga banyak program maupun kegiatan sulit direalisasikan. Maka dari itu analisis mengenai kondisi dan proyeksi keuangan daerah diperlukan untuk memperoleh gambaran yang

tepat

menyangkut

kemampuan

daerah

dalam

mendanai

rencana

pembangunan dan pemecahan permasalahan strategis secara tepat.

Dengan

demikian akan melahirkan kebijakan yang efektif dalam pengelolaan keuangan daerah

yang

memiliki

dampak

luas

terhadap

pembangunan

ekonomi,

selanjutnya memiliki implikasi positif terhadap kemampuan keuangan daerah. Mengingat kebijakan masing-masing komponen APBD berbeda, yang menyangkut Pendapatan/Penerimaan (revenue) dan Pengeluaran (Expenditure). Maka kebijakan keuangan daerah juga dirinci pada masing-masing komponen

III - 2

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

tersebut. Adapun hubungan antara strategi dengan arah kebijakan komponen APBD dapat dilihat dalam gambar 3.2 berikut: Gambar 3.2 Kerangka Hubungan Antara Strategi dan Arah Kebijakan Komponen APBD ARAH KEBIJAKAN

Program/ Kegiatan

P1 P2 Visi

Misi

Strategi

P3 P4 P5 P6

P E N D A P A T A N

……

Sumber: Kemendagri

P E M B I A Y A A N

B E L A N J A

(-)

……

(=)

……

Gambar di atas menunjukkan hubungan antara proses perencanaan kegiatan dengan keuangan. Satuan terkecil dari perencanaan strategik adalah program dan kegiatan. Melalui analisis belanja, standar pelayanan, dan standar harga atas komponen belanja tiap kegiatan, dapat dihitung kebutuhan belanja. Dengan demikian arah kebijakan belanja Kota Gorontalo pada prinsipnya dapat mendukung kebutuhan dana seluruh kegiatan. Adapun belanja yang tidak strategik dan tidak memiliki nilai tambah (no value added) dapat diminimalisir. Komponen keuangan daerah terutama yang berkaitan dengan expenditure harus memiliki korelasi yang kuat terhadap perkembangan ekonomi makro, dengan kata lain belanja daerah dapat memberikan dorongan atau stimulan terhadap perkembangan perekenomian daerah yang memberikan dampak luas (multiplier effect) bagi peningkatan kesejahteraan rakyat yang lebih merata. Namun dalam perkembangannya kemampuan penerimaan daerah seringkali lebih kecil dari belanja, karena itu seringkali dijumpai APBD mengalami defisit. Maka dari itu untuk menutup semua kebutuhan belanja, APBD harus mampu

mengoptimalkan

sumber-sumber

pendapatannya.

Semua

potensi

pendapatan harus dioptimalkan untuk digali agar mampu menutup seluruh kebutuhan belanja dalam tahun anggaran berjalan. Kebijakan pendapatan III - 3

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

diarahkan agar sumber-sumber penerimaan yang mendukung APBD selama ini harus diidentifikasi dengan baik, ditingkatkan penerimaannya (intensifikasi), dan

diupayakan

sumber-sumber

pendapatan

baru

(ekstensifikasi)

oleh

pemerintah, seraya memperbaiki sistem pengelolaan untuk meminimalisir kebocoran yang kerap terjadi. Pada dasarnya di Kota Gorontalo sumber-sumber pendapatan relatif masih banyak yang belum digali secara optimal, namun demikian diperlukan kehati-hatian karena tidak sedikit pungutan seringkali memberikan dampak terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Mengingat bahwa komponen anggaran tidak lagi menggunakan sistem penganggaran

tradisional,

namun

sudah

menganut

sistem

anggaran

performance dengan menggunakan struktur surplus/defisit, dengan pengertian bilamana penerimaan lebih besar dari belanja maka APBD disebut surplus, dan sebaliknya bilamana belanja lebih besar dari penerimaan maka APBD disebut defisit. Selisih antara pendapatan dan belanja dihitung sebagai surplus/defisit dan dialokasikan ke pembiayaan, dalam hal APBD bila mengalami defisit, maka kebijakan pembiayaan diperlukan untuk mengupayakan sumber pemasukan kas untuk menutup defisit tersebut. Sebaliknya, apabila APBD mengalami selisih lebih, maka atas surplus tersebut akan dialokasikan dalam pembiayaan pengeluaran pada pos-pos pembiayaan yang diperkenankan oleh peraturan, terutama untuk pembiayaan sektor publik. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, serta Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, antara lain menyebutkan bahwa keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat, maka semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan ke dalam APBD, dan selanjutnya APBD tersebut akan dipakai sebagai dasar bagi pemerintah daerah dalam pengelolaan penerimaan dan pengeluaran daerah yang disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan III - 4

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

pemerintahan serta kemampuan keuangan daerah. pengelolaan ini akan

Oleh karena itu prinsip

tercermin pada proses penyusunan anggaran daerah,

struktur pendapatan dan struktur belanja daerah. Berdasarkan hal ini maka kebijakan dalam pengelolaan

keuangan

daerah

perlu

disusun dalam

kerangka yang sistematis dan terpola. 3.1.

Kinerja Keuangan Tahun 2008-2013 Penyelenggaraan

pemerintahan

daerah

pada

intinya

untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka sangat membutuhkan dukungan dana yang cukup memadai.

Sumber penerimaan daerah yang penting selain

Dana Perimbangan, yaitu pajak dan retribusi daerah. Kedua komponen tersebut merupakan sumber pendapatan utama Pendapatan Asli Daerah sekaligus mencerminkan kekuatan ekonomi daerah dan tingkat kesejahteraan masyarakat di samping sumber penerimaan daerah lainnya. Kota Gorontalo dengan luas daerah yang hanya 79.03 km2 merupakan ibukota Provinsi Gorontalo, dapat meningkatkan upaya optimalisasi pajak, melalui kegiatan ekstensifikasi dan intensifikas tanpa menimbulkan biaya tinggi, efisien dan efektif sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Selain itu, letak geografis kota yang berada di sepanjang Teluk Tomini, memiliki pelabuhan nusantara, pelabuhan fery dan pelabuhan perikanan sangat menunjang predikat Kota Gorontalo sebagai pusat perdagangan dan jasa di Kawasan Teluk Tomini dan sekitarnya. Untuk mengoptimal semua itu membutuhkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dan manajemen yang baik, agar memberikan dampak untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Kebijakan pengelolaan keuangan daerah Kota Gorontalo yang dituangkan dalam RPJMD 2008-2013 diarahkan pada: 1)

Upaya-upaya untuk lebih mengoptimalkan komponen-komponen dalam APBD untuk mampu membiayai setiap agenda pembangunan secara efektif dan efisien;

2)

Upaya-upaya pengembangan potensi pendapatan dan belanja daerah, dan juga

mengoptimalkan

komponen

pembiayaan

untuk

menciptakan

kesinambungan dan kemandirian fiskal daerah. Dalam RPJMD tersebut diproyeksikan bahwa kebijakan ekonomi yang dibangun akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah di atas rataIII - 5

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

rata 7%, tingkat pertumbuhan tersebut diasumsikan akan berdampak pada berkurangnya angka kemiskinan pada Tahun 2013. Pada Tahun 2011 Pertumbuhan Ekonomi Kota Gorontalo mencapai 7,68% dan Tahun 2012 mencapai 7,78%.

PDRB perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Kota Gorontalo

Tahun

sebesar

2008

Rp.7.038.212,86/Jiwa

meningkat

menjadi

Rp.11.314.213,24/Jiwa. Selanjutnya kinerja keuangan Kota Gorontalo yang akan disajikan adalah data periode Tahun 2008-2013 berasal dari data Laporan Keuangan Daerah yang telah diaudit. Struktur APBD Kota Gorontalo terdiri atas: 1)

Penerimaan

Daerah

yang

berasal

dari

Pendapatan

Daerah

dan

Penerimaan Pembiayaan Daerah; 2)

Pengeluaran Daerah, yaitu Belanja Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah. Secara umum komponen APBD terdiri dari:

Komponen Penerimaan: 1)

Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari (i) Pajak Daerah; (ii) Retribusi Daerah; (iii) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan; dan (iv) Lain-lain PAD yang sah;

2)

Dana Perimbangan yang berasal dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan dana Alokasi Khusus; serta

3)

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yang berasal dari Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah daerah Lainnya.

Komponen Belanja: 1)

Belanja Tidak Langsung, terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bantuan Keuangan

Kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota

dan

Pemerintah

Desa

Lainnya, dan Belanja Tidak Terduga; dan 2)

Belanja Langsung, terdiri atas Balanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, serta Belanja Modal.

III - 6

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Komponen Pembiayaan: 1)

Penerimaan Pembiayaan Daerah, terdiri atas Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya, Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman, dan Penerimaan Piutang Daerah;

2)

Pengeluaran

Pembiayaan

Cadangan,

Penyertaan

Daerah,

Modal

terdiri

(Investasi)

atas

Pembentukan

Pemerintah

Daerah,

Dana dan

Pembayaran Pokok Utang; serta 3)

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan.

3.1.1.1.

Perkembangan Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah Kota Gorontalo pada Tahun 2013 sebesar Rp.675.34 Milyar, yang terdiri dari 1) PAD sebesar Rp.97,09 Milyar; 2) Dana Perimbangan sebesar Rp.470,02 Milyar yang terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak Rp.15,87 Milyar, Dana Alokasi Umum Rp.419,15 Milyar, dan Dana Alokasi Khusus Rp.34,99 Milyar; 3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp.108,22 Milyar. Realisasi Pendapatan daerah Kota Gorontalo meningkat secara bertahap dari Tahun 2008 hingga Tahun 2013.

Realisasi Pendapatan Daerah Kota

Gorontalo selama 5 (lima) tahun beserta rata-rata pertumbuhannya dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1. Realisasi Pendapatan Daerah Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 2008

Uraian PENDAPATAN

2009

Realisasi (Rp)

2010

Realisasi (Rp)

Realisasi (Rp)

2011

2012

2013

Realisasi (Rp)

Realisasi (Rp)

Realisasi (Rp)

Rata-rata Pertumbuhan (%)

387.947.444.185,00 417.715.697.693,00 503.562.284.429,00 573.569.646.515,09 588.400.495.656,53 675.337.872.413,59 11,90

A

PENDAPATAN ASLI DAERAH

43.125.193.544,00

53.590.516.884,00

62.314.822.435,00

74.646.796.347,09

84.349.037.036,53

97.092.318.656,59

17,69

1

Pajak Daerah

7.282.109.575,00

9.327.067.162,00

11.219.776.982,00

17.931.672.329,00

24.181.643.393,00

29.938.834.185,00

33,37

2

Retribusi Daerah

30.258.218.671,00

28.602.216.399,00

6.692.741.966,00

7.070.722.069,00

8.210.205.945,00

10.043.407.788,00

7,60)

3

Hasil Pengelolaan Kekayaan 825.713.376,00 Daerah yang Dipisahkan

1.730.003.525,00

1.257.577.542,00

2.030.887.179,00

1.825.008.026,00

3.081.306.902,00

40,48

4

Lain-Lain PAD yang Sah

4.759.151.922,00

13.931.229.798,00

43.144.725.945,00

47.613.514.770,09

50.132.179.672,53

54.028.769.781,59

85,17

B

DANA PERIMBANGAN

318.813.529.867,00 335.039.969.277,00 313.332.017.342,00 344.923.791.791,00 421.262.678.119,00 470.023.306.810,00 8,48

1

Dana Bagi HasilPajak/Bagi 21.690.603.867,00 Hasil Bukan Pajak

20.809.967.277,00

21.670.160.342,00

19.773.258.791,00

19.849.059.119,00

15.868.693.810,00

5,67)

2

Dana Alokasi Umum

256.963.926.000,00

261.090.002.000,00

264.392.757.000,00

296.472.833.000,00

366.463.719.000,00

419.154.808.000,00

10,60

3

Dana AlokasiKhusus

40.159.000.000,00

53.140.000.000,00

27.269.100.000,00

28.677.700.000,00

34.949.900.000,00

34.999.805.000,00

2,16

C

LAIN-LAIN PENDAPATAN 26.008.720.774,00 DAERAH YANG SAH

29.085.211.532,00

27.915.444.652,00

153.999.058.377,00 82.788.780.501,00

108.222.246.947,00 71,30

1

Hibah

-

149.900.000,00

-

-

-

4.018.185.000,00

2.580,58

2

Dana Darurat

14.000.000.000,00

-

-

-

-

-

-

III - 7

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 2008

Uraian

2009

2010

2011

2012

2013

Rata-rata Pertumbuhan (%)

Realisasi (Rp)

Realisasi (Rp)

Realisasi (Rp)

Realisasi (Rp)

Realisasi (Rp)

Realisasi (Rp)

3

Dana Bagi HasilPajak Dari Provinsidan Pemerintah 10.186.640.774,00 DaerahLainnya **)

12.410.006.532,00

13.548.686.595,00

19.734.198.026,00

24.541.012.410,00

26.150.016.573,00

21,51

4

Dana Penyesuaiandan Otonomi Khusus***)

1.822.080.000,00

16.525.305.000,00

30.577.597.200,00

54.357.212.160,00

58.247.609.000,00

78.053.695.000,00

202,18

5

BantuanKeuangan Dari ProvinsiAtau Pemerintah Daerah Lainnya

-

-

-

-

-

-

-

6

PendapatanLainnya

-

-

83.789.160.857,00

79.907.648.191,00

159.091,00

350.374,00

5,20

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

Dari tabel tersebut di atas, dapat dilihat bahwa Pendapatan Daerah meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 11,90% per tahun. Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2008 sebesar Rp.387,95 Milyar menjadi Rp.417,72 Milyar atau meningkat sebesar 7,67% pada Tahun 2009. Kemudian Tahun 2010 menjadi Rp.503,56 Milyar atau meningkat sebesar 20,55 %, Realisasi Tahun 2011 menjadi Rp.573,57 Milyar atau meningkat sebesar 13,9%, kemudian meningkat lagi sebesar 2,59% atau sebesar Rp.588,4 Milyar pada Tahun 2012, dan pada Tahun 2013 menjadi Rp.675,34 Milyar atau meningkat sebesar 14,78%. Pertumbuhan Pendapatan Daerah terbesar diperoleh dari Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 71,30% per tahun.

Selanjutnya diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu

dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 17,69% per tahun. Kemudian diperoleh dari Dana Perimbangan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8,48% yang nilainya juga relatif meningkat dari tahun ke tahun, meskipun pertumbuhannya tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan PAD. Meskipun kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah Kota Gorontalo cenderung mengalami peningkatan, namun tingkat ketergantungan kepada Pemerintah Pusat melalui transfer, khususnya terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) masih besar. Jika dilihat dari tingkat pertumbuhan PAD dari Tahun 2008 hingga Tahun 2013 setiap tahun mengalami peningkatan yang signifikan, artinya dari sisi daya tumbuh sudah besar, hanya kontribusinya atau proporsi Pendapatan Daerah terhadap total penerimaan masih relatif kecil dibandingkan dengan Dana Perimbangan yang kecenderungannya juga tetap meningkat setiap tahun. Untuk mengetahui perkembangan Pendapatan Daerah dan komponenkomponen pembentuknya, dijelaskan sebagai berikut. III - 8

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 3.2. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Gorontalo Tahun Anggaran 2008-2013 Tahun Anggaran 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah

Target Setelah Perubahan APBD

Realisasi

Bertambah/ Berkurang

% 104,28

372.032.887.262,00

387.947.444.185,00

487.222.835.891,00

417.715.697.693,00

556.389.430.216,00

503.562.284.429,00

90,51

(52.827.145.787,00)

634.852.421.085,00

573.569.646.515,09

90,35

(61.282.774.569,91)

633.711.171.576,00

588.400.495.656,53

92,85

(45.310.675.919,47)

742.942.448.874,00 3.427.151.194.904,00

675.337.872.413,59 3.146.533.440.892,21

90,90 91,81

(67.604.576.460,41)

85,73

15.914.556.923,00 (69.507.138.198,00)

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

Selama periode Tahun Anggaran 2008-2013, target Pendapatan Daerah sebesar

Rp.3.427.151.194.904,00

dengan

realisasi

sebesar

Rp.3.146.533.440.892,21 atau capaian target sebesar 91,81 persen.

Proporsi

komponen pendapatan terhadap total Pendapatan Daerah Kota Gorontalo selama Tahun Anggaran 2008-2013 dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. Tabel 3.3. Persentase Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Terhadap Total Pendapatan Daerah Kota Gorontalo Tahun Anggaran 2008-2013 Proporsi Terhadap Total Pendapatan Daerah Jenis Penerimaan PAD Dana Perimbangan Penerimaan Lainnya yang Sah Total

(%) 2008 11,12

2009 12,83

2010 12,37

2011 13,01

2012 14,34

2013 14,38

82,18

80,21

62,22

60,14

71,59

69,60

6,70

6,96

25,40

26,85

14,07

16,02

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

Dari tabel di atas terlihat bahwa proporsi PAD cenderung meningkat setiap tahun. Kontribusi PAD Kota Gorontalo terhadap Pendapatan Daerah bertambah, namun masih relatif kecil jika dibandingkan dengan kontribusi Dana Perimbangan. Kontribusi Dana Perimbangan terhadap Pendapatan daerah Kota Gorontalo berkisar antara 69%-82%. Berdasarkan data ini, sumber penerimaan daerah masih terlalu kecil dibandingkan dengan bantuan pusat atau transfer dari pusat. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Gorontalo selama ini dalam pembiayaan administrasi pemerintahan dan pembangunan masih sangat III - 9

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

tergantung dari pemerintah pusat, terutama untuk belanja pegawai berupa gaji. Ketergantungan Kota Gorontalo terhadap bantuan (transfer) dari pemerintah pusat mengakibatkan pemerintah Kota Gorontalo kurang leluasa melakukan manuver pembiayaan dan mendesain perencanaan sebagai akibat terbatasnya anggaran. Untuk mengurangi ketergantungan daerah terhadap Dana Perimbangan, maka Pemerintah Pusat telah mengambil kebijakan dalam rangka meningkatkan PAD dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Tujuannya adalah untuk memperkuat kemampuan

pajak

daerah,

meningkatkan

efektivitas

pengawasan,

dan

memperbaiki sistem pengelolaan. Kemampuan pajak daerah dijalankan dengan strategi perluasan basis pungutan dan diskresi penetapan tarif, yaitu meliputi kebijakan: 1) Memperluas obyek; 2) Menambah jenis; 3) Menaikkan tarif maksimum; serta 4) Diskresi batas minimum dan maksimum dalam penetapan tarif pajak. Untuk meningkatkan sistem pengawasan dilakukan pengawasan secara preventif dan korektif serta menegakkan sanksi administratif maupun substantif.

Adapun

untuk

memperbaiki

sistem

pengelolaan

dilakukan

peningkatan kualitas penggunaan hasil pajak daerah berupa perbaikan bagi hasil pajak provinsi ke kabupaten/kota, dan memperbaiki sistem insentif pemungutan yang berdasarkan pada pencapaian kinerja tertentu. Dengan berlakunya Undang-Undang ini akan mendorong peningkatan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah yang lebih optimal sehingga memberikan kontribusi kepada pendapatan daerah yang lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat dengan adanya beberapa jenis pajak baru yang sebelumnya dikelola oleh pusat beralih menjadi pajak yang diipungut dan dikelola oleh Kabupaten/Kota, yaitu Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), dan Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB). Target dan realisasi pendapatan daerah Kota Gorontalo selama periode Tahun Anggaran 2008-2013 secara rinci dapat dilihat pada uraian berikut. 3.1.1.1.1. Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah terdiri atas: a) Pajak daerah; b) Retribusi Daerah. c) Hasil pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan;

dan d) Lain-lain

Pendapatan Daerah yang Sah. Jika dilihat dari strukturnya, maka pos pembentuk PAD cenderung mengalami sedikit pergeseran selama tiga tahun terakhir. Pada Tahun 2008III - 10

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

2009, pembentuk PAD terbesar adalah Retribusi Daerah, namun di Tahun 20102013, pembentuk PAD terbesar adalah Lain-lain PAD yang Sah. Pergeseran ini akibat kecenderungan berkurangnya penerimaan retribusi daerah terutama dari Retribusi Pelayanan RSUD, mulai Tahun 2010 menjadi Pendapatan BLUD yang diperhitungkan masuk ke dalam pos Lain-lain PAD Yang Sah. Tabel 3.4 Struktur dan Pertumbuhan PAD Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 Uraian

Struktur (%)

Pertumbuhan (%) 2013

20082009

20092010

20102011

20112012

20122013

2008

2009

2010

2011

2012

1. Pajak daerah

16,89

17,40

18,00

24,02

28,67

30,84

28,08

20,29

59,82

34,85

23,81

2. Retribusi daerah

70,16

53,37

10,74

9,47

9,73

10,34

-5,47

-76,60

5,65

16,12

22,33

-27,31

61,49

-10,14

68,84

209,70

10,36

5,29

7,77

16,28

19,79

13,00

15,11

3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah 1,91 3,23 2,02 2,72 2,16 3,17 109,52 yang dipisahkan 4. Lain-lain PAD yang 11,04 26,00 69,24 63,79 59,43 55,65 192,73 sah Pendapatan Asli 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 24,27 Daerah

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

3.1.1.1.2. Dana Perimbangan Dana perimbangan yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terdiri atas: a) Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak; b) Dana Alokasi Umum; dan c) Dana Alokasi Khusus. Proporsi dana perimbangan terhadap APBD relatif besar, seperti pada Tahun 2013 mencapai 69,6%. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Gorontalo dalam pendanaan daerah masih relatif bergantung pada pemerintah pusat. Dana Alokasi Umum memberikan kontribusi terbesar terhadap penerimaan Dana Perimbangan. Kontribusinya mencapai rata-rata 69,31% dari total Dana Perimbangan yang diperoleh Pemerintah Kota Gorontalo Tahun 2008-2013. Tabel 3.5 Struktur dan Pertumbuhan Dana Perimbangan Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 Uraian Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Dana Perimbangan

Struktur (%) 2008 6,80

2009

2011

6,92

5,73

80,60

77,93 84,38

85,95

12,60

15,86

100,00

6,21

2010

8,70

100,00 100,00

8,31 100,00

2012

2013

4,71

3,38

86,99

89,18

8,30

7,45

100,00

100,00

20082009

Pertumbuhan (%)

20092010

20102011

20112012

20122013

(4,06)

4,13

(8,75)

0,38

(20,05)

1,61

1,26

12,13

23,61

14,38

32,32

(48,68)

5,17

21,87

0,14

5,09

(6,48)

10,08

22,13

11,57

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

III - 11

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

3.1.1.1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sejak Tahun 2010 sampai Tahun 2013 memberikan kontribusi terbesar ke-2 setelah Dana Perimbangan. Proporsi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah terhadap pendapatan daerah Kota Gorontalo cenderung berfluktuasi dari tahun ke tahun. Besarnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus ini terkait dengan adanya dana transfer daerah untuk Dana Penyesuaian Tambahan Tunjangan Fungsional Guru. Tabel 3.6 Struktur dan Pertumbuhan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 Struktur

Uraian

2008

Hibah Dana darurat Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya **) Dana penyesuaian dan otonomi khusus***) Bantuan keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya Pendapatan Lainnya Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

2009

Pertumbuhan

2010

2011

2012

20082013 2009

20092010

20102011

20112012

20122013

-

0,52

-

-

-

3,71

53,83

-

-

-

-

-

39,17

42,67

10,59

12,81

29,64

24,16 21,83

9,18

45,65

24,36

6,56

7,01

56,82

23,90

35,30

70,36

72,12 806,95

85,03

77,77

7,16

34,00

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

65,50

51,89

-

-

-

-

(4,63)

(100,00)

120,23

339,80

20,39

(46,24)

30,72

100,00

100,00 100,00

100,00

(100,00) 100,00)

100,00 100,00 11,83

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

3.1.1.2.

Realisasi Belanja Pemerintah Daerah

Belanja Daerah Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, merupakan semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.

Analisis Belanja Daerah

bertujuan untuk memperoleh gambaran realisasi dari kebijakan pembelanjaan periode sebelumnya yang digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan belanja di masa yang akan datang dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Pada Tahun 2008 realisasi Belanja Daerah Kota Gorontalo sebesar Rp.406.161.117.340,00 atau 95,98% dari anggaran tersedia. Di Tahun 2013, realisasi menjadi Rp.584.847.246.801,73 atau 91,91% dari anggaran. Rata-rata realisasi belanja daerah terhadap total anggaran belanja daerah Kota Gorontalo Tahun 2008 sampai Tahun 2013 sebesar 88,78%.

Pada tabel 3.7 disajikan

realisasi belanja terhadap anggaran Belanja Daerah Tahun 2008-2013. III - 12

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 3.7 Capaian Belanja Daerah Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 2008 Uraian

2009 Capaian (%)

Capaian (%)

Realisasi

Anggaran

Capaian (%)

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

BELANJA

423.182.900.851

406.161.117.340

95,98

509.563.606.229

440.009.556.617

86,35

548.241.074.274

475.470.285.241

86,73

BELANJA TIDAK LANGSUNG

205.628.850.948

203.305.373.463

98,87

248.048.101.700

229.986.997.786

92,72

293.118.862.134

277.178.765.180

94,56

Belanja Pegawai

Anggaran

2010 Realisasi

183.055.611.448

180.966.859.596

98,86

234.107.601.700

218.608.775.786

93,38

276.269.507.013

261.073.979.709

94,50

Belanja Bunga

-

-

-

188.000.000

-

-

633.333.251

594.444.371

93,86

Belanja Subsidi

-

-

-

-

-

-

-

-

16.330.059.500

16.186.385.922

99,12

5.050.000.000

4.720.100.000

93,47

4.328.210.000

4.078.210.000

94,22 99,49

Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial

6.143.180.000

6.054.552.945

98,56

8.202.500.000

6.658.122.000

81,17

9.812.828.528

9.762.960.600

Belanja Bagi Hasil

-

-

-

-

-

-

-

-

Belanja Bantuan Keuangan

-

-

-

-

-

-

-

-

Belanja Tidak Terduga

100.000.000

97.575.000

97,58

500.000.000

-

-

2.074.983.342

1.669.170.500

80,44

217.554.049.903

202.855.743.877

93,24

261.515.504.529

210.022.558.831

80,31

255.122.212.140

198.291.520.061

77,72

Belanja Pegawai

39.908.486.489

38.854.308.107

97,36

34.915.246.162

32.194.153.374

92,21

46.543.446.168

38.171.003.256

82,01

Belanja Barang dan Jasa

87.122.351.034

82.797.293.508

95,04

82.447.004.079

66.815.326.667

81,04

88.195.749.153

74.211.807.080

84,14

Belanja Modal

90.523.212.380

81.204.142.262

89,71

144.153.254.288

111.013.078.790

77,01

120.383.016.819

85.908.709.725

71,36

BELANJA LANGSUNG

Lanjutan Tabel 3. 2011 Uraian

BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG

2012 Capaian (%)

Anggaran

Realisasi

634.931.105.169,00

569.023.534.016,09

333.539.834.439,00 312.945.623.014,00

Belanja Pegawai

89,62 93,83

2013 Capaian (%)

Anggaran

Realisasi

636.345.991.878,00

584.847.246.801,73

379.016.427.624,00 365.246.301.763,00

91,91 96,37

Capaian (%)

Anggaran

Realisasi

636.345.991.878,00

584.847.246.801,73

379.016.427.624,00 365.246.301.763,00 374.281.433.022,00

84,63 90,91 92,95

317.408.159.439,00

297.779.684.166,00

93,82

367.068.912.078,00

355.368.486.790,00

96,81

402.651.457.627,00

Belanja Bunga

1.000.000.000,00

579.950.000,00

58,00

1.285.000.000,00

775.113.061,00

60,32

1.175.000.000,00

284.675.130,00

Belanja Subsidi

-

-

-

-

-

-

Belanja Hibah

6.044.175.000,00

5.524.325.000,00

91,40

6.650.374.000,00

5.860.715.000,00

88,13

13.383.253.000,00

11.504.594.641,00

85,96

Belanja Bantuan Sosial

9.087.500.000,00

8.336.053.000,00

91,73

2.647.748.038,00

2.035.783.000,00

76,89

27.240.477.073,00

17.945.802.378,00

65,88

Belanja Bagi Hasil

-

-

-

-

-

-

Belanja Bantuan Keuangan

-

-

-

-

-

-

1.206.203.912,00

500.000.000,00

482.445.825,00

Belanja Tidak Terduga BELANJA LANGSUNG

1.000.000.000,00

725.610.848,00

300.391.270.730,00 256.077.911.002,09

72,56 85,25

1.364.393.508,00

257.329.564.254,00 219.600.945.038,73

88,41 85,34

257.329.564.254,00 219.600.945.038,73

24,23

96,49 76,14

47.264.091.500,00

46.443.388.629,00

98,26

58.342.060.112,00

56.187.142.524,00

96,31

57.854.986.468,00

52.329.052.057,00

90,45

Belanja Barang dan Jasa

104.599.585.058,00

92.484.829.687,09

88,42

111.053.134.160,00

99.358.212.341,73

89,47

146.678.480.910,00

121.865.474.326,74

83,08

Belanja Modal

148.527.594.172,00

117.149.692.686,00

78,87

87.934.369.982,00

64.055.590.173,00

72,84

124.564.601.047,00

76.371.017.459,00

61,31

Belanja Pegawai

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

3.1.2. Neraca Daerah Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas (perusahaan, pemerintah pusat, pemerintah daerah) yang meliputi aset, kewajiban dan ekuitas dana pada suatu saat tertentu. Laporan Neraca Daerah akan memberikan informasi penting kepada manajemen pemerintahan daerah, pihak legislatif daerah maupun para Kreditur/Pemberi Pinjaman kepada daerah serta masyarakat luas lainnya tentang posisi atau keadaan kekayaan atau aset III - 13

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

daerah dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu. Elemen utama neraca Pemerintah Daerah meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Setiap elemen utama neraca tersebut diturunkan dalam sub-sub rekening yang lebih terinci. Perkembangan neraca Pemerintah Kota Gorontalo Tahun 2008 sampai Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Neraca Daerah Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 No.

Uraian

2008

2009

2010

2011

2012

2013

(Juta Rupiah)

(Juta Rupiah)

(Juta Rupiah)

(Juta Rupiah)

(Juta Rupiah)

(Juta Rupiah)

Rata-rata Pertumbuhan (%)

1.

ASET

1.1.

ASET LANCAR

24.193,09

12.292,30

19.057,47

23.208,94

17.766,07

48.484,56

1.1.1.

Kas

19.484,48

4.351,50

2.686,96

5.419,62

6.574,34

21.272,79

1,77

1.1.2.

Piutang

1.212,49

4.880,86

4.479,17

11.219,02

6.997,53

23.299,71

101,79

1.1.3.

Persediaan

1.2.

ASET TETAP

1.2.1.

Tanah

1.2.2.

Peralatan dan mesin

1.2.3.

Gedung dan bangunan

1.2.4.

Jalan, irigasi dan jaringan

1.2.5.

Aset tetap lainnya

1.2.6.

Konstruksi dalam pengerjaan

1.3.

1,04

3.496,12

3.059,94

11.891,39

6.570,30

4.194,20

3.192,07

48,81

707.731,61

814.053,17

805.968,62

1.932.916,30

1.490.734,98

1.351.190,34

32,74

45.084,61

46.076,89

48.569,13

576.520,84

332.535,32

414.851,43

263,08

98.676,04

126.197,55

121.344,47

285.248,07

298.503,02

185.068,65

40,94

281.522,22

313.697,81

275.349,25

263.277,04

396.947,72

310.101,12

11,40

275.518,19

322.997,45

331.803,02

761.134,84

417.694,77

420.251,79

26,06

2.044,13

3.698,51

4.700,87

29.612,54

31.050,52

13.994,50

160,71

4.886,43

1.384,97

24.201,89

17.122,97

14.003,63

6,922,85

382,09

ASET LAINNYA

6.967,39

1.162,88

1.002,41

16.404,23

17.236,89

49.354,92

361,11

1.3.1.

Tagihan penjualan angsuran

1.294,14

1.097,88

921,40

628,86

782,69

820,77

(9,63)

1.3.2.

5.033,83

-

16,01

15.710,37

16.366,70

16.229,53

24.483,16

1.3.3.

Tagihan tuntutan ganti kerugian daerah Kemitraan dengan pihak kedua

1.3.4.

Aset tak berwujud

1.3.5.

Aset Lain-lain

1.4.

INVESTASI JANGKA PANJANG

2.

KEWAJIBAN

2.1.

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

2.1.1.

Utang perhitungan pihak ketiga

2.1.2.

Uang muka dari kas daerah

2.1.3. 2.1.4.

Bagian Lancar Utang Jangka PanjangUtang Jangka Panjang Pemerintah Pusat Pendapatan diterima dimuka

2.1.5.

Utang Jangka Pendek Lainnya

2.1.

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

2.2.1.

Utang Pemerintah Pusat

3.

EKUITAS DANA

3.1.

EKUITAS DANA LANCAR

3.1.1. 3.1.2.

SiLPA Cadangan piutang

3.1.3.

Cadangan persediaan

3.1.4.

Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Panjang

JUMLAH ASET DAERAH

-

-

-

-

-

-

-

-

65,00

65,00

65,00

87,50

102,50

11,54

639,41

-

-

-

-

32.202,13

-

6.304,15

6.271,70

6.963,61

9.381,40

36.878,10

39.464,92

84,58

745.196,24

833.780,06

832.992,10

1.981.910,87

1.562.616,04

1.488.494,75

32,14

11.485,81

20.401,59

4.457,72

15.679,77

15.323,76

25.916,93

62,24

11.485,81

20.401,59

4.457,72

15.679,77

15.323,76

21.782,23

62,24

4.197,16

3.310,36

631,48

1.474,90

835,16

111,99

(2,97)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2.400,00

-

-

-

156,76

-

-

-

-

7.288,65

17.091,23

3.669,48

14.204,87

14.488,59

19.270,24

86,27

-

-

-

-

-

4.134,70

-

-

-

-

-

-

4.134,70

-

733.710,42

813.378,46

896.269,61

1.966.231,10

1.547.292,28

1.462.577,82

29,78

12.707,27

(8.109,29)

20.073,97

7.529,17

2.442,31

26.702,33

(160,35)

15.171,95

926,24

5.577,98

3.941,70

5.739,11

21.147,69

106,15

1.212,49

4.880,86

4.635,32

11.219,02

6.997,53

23.299,71

100,48

3.496,12

3.059,94

13.680,20

6.570,30

4.194,20

3.912,07

61,62

(7.288,65)

(17.091,24)

(14.204,87)

(14.488,59)

(21.670,24)

82,53

(3.826,24)

III - 14

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Rata-rata Pertumbuhan

2008

2009

2010

2011

2012

2013

(Juta Rupiah)

(Juta Rupiah)

(Juta Rupiah)

(Juta Rupiah)

(Juta Rupiah)

(Juta Rupiah)

115,37

114,90

6,70

3,02

0,06

13,11

(61,83) 30,75

(%)

3.1.5.

Pendapatan yang Ditangguhkan

3.2.

EKUITAS DANA INVESTASI

721.003,15

821.487,75

876.195,64

1.958.701,93

1.544.849,97

1.435.875,49

3.2.1.

Diinvestasikan dalam aset tetap

707.731,61

814.053,17

868.229,62

1.932.916,30

1.490.734,98

1.351.190,34

30,36

3.2.2.

Diinvestasikan dalam aset lainnya

6.967,39

1.162,88

1.002,41

16.404,23

17.236,89

49.354,92

361,11

3.2.3.

Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang

6.304,15

6.271,70

6.963,61

9.381,40

36.878,10

39.464,92

84,58

3.2.4.

Dana yang Harus Disediakan untuk pembayaran hutang jangka panjang

-

-

-

-

-

(4.134,70)

745.196,24

833.780,06

900.727,33

1.981.910,87

1.562.616,04

1.488.494,75

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

3.1.2.1

Aset

Aset memberikan informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah daerah yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa datang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam satuan moneter. Aset terdiri dari (i) aset lancar, (ii) investasi jangka panjang, (iii) aset tetap, (iv) dana cadangan, dan (v) aset lainnya. Aset Lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode akuntansi. Rata-rata pertumbuhan Aset lancar untuk Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 sebesar 56,90% per tahun. Jumlah aset pada tahun 2008 sebesar Rp.745,2 Milyar dan pada Tahun 2013 meningkat menjadi Rp.1.562,62 Milyar dengan pertumbuhan rata-rata 25,27% per tahun. Dari total aset daerah pada Tahun 2013 sebagian besar merupakan aset tetap, dengan nilai Rp.1.490,73 Milyar atau sebesar 90,78% dari total aset daerah. Investasi jangka panjang dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat ekonomi atau manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Untuk Kota Gorontalo, investasi jangka panjang bertumbuh dengan rata-rata 69,07% pertahun selang Tahun 2008-2013. Pada Tahun 2008, investasi jangka panjang sebesar Rp.6,30 Milyar namun Tahun 2013 mencapai Rp.39,46 Milyar. Investasi jangka panjang ini didominasi oleh investasi permanen Pemerintah Daerah. Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun anggaran yang digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Rata-rata pertumbuhan aset tetap Tahun 2008-2013 sebesar 24,32% per tahun, dan yang tertinggi nilainya adalah Aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan. III - 15

29,70

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

3.1.2.2

Kewajiban

Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu. Kewajiban memberikan informasi tentang utang pemerintah daerah kepada pihak ke tiga atau klaim pihak ke tiga terhadap arus kas pemerintah daerah. Kewajiban dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang. Jumlah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Gorontalo pada Tahun 2013 adalah sebesar Rp.25.92 Milyar. Jumlah kewajiban Tahun 2008 sebesar Rp.11,49 Milyar dan Tahun 2013 meningkat menjadi Rp.15,32 Milyar dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 63,62% pertahun selama Tahun 2008 sampai Tahun 2013. Kewajiban jangka pendek, yang diharapkan harus diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan, bertumbuh rata-rata 58,22% pertahun. Kewajiban Jangka Panjang adalah kewajiban yang dapat

diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 12

bulan, berupa Utang Dalam Negeri Pemerintah Pusat. Kota Gorontalo tidak memiliki kewajiban jangka panjang selama Tahun 2008-2012. Namun pada Tahun 2013 jumlahnya sebesar Rp.4,13 Milyar. 3.1.2.3

Ekuitas Dana

Ekuitas

Dana

merupakan

selisih

antara

aset

dengan

kewajiban

pemerintah daerah. Ekuitas Dana meliputi (i) Ekuitas Dana Lancar, (ii) Ekuitas Dana Investasi, dan (iii) Ekuitas Dana Cadangan. Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi merupakan selisih antara jumlah nilai investasi permanen, aset tetap dan aset lainnya (tidak termasuk Dana Cadangan) dengan jumlah nilai utang jangka panjang. Ekuitas dana cadangan merupakan kekayaan pemerintah daerah yang diinvestasikan

dalam

Dana

Cadangan

untuk

tujuan

tertentu

di

masa

mendatang. Tahun 2008 jumlah ekuitas dana Kota Gorontalo sebesar Rp.733,71 Milyar dan pada Tahun 2013 meningkat jumlahnya menjadi Rp.1.462,58 Milyar. Rata-rata pertumbuhan ekuitas dana dari Tahun 2008 sampai Tahun 2013 adalah sebesar 22,73% per Tahun. Nilai ekuitas dana Kota Gorontalo pada Tahun 2013 mencapai Rp.1.462,58 Milyar, dan nilai ekuitas dana yang terbesar yaitu ekuitas dana investasi.

III - 16

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Berdasarkan neraca daerah tersebut kemudian dilakukan analisis rasio keuangan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan Pemerintah Daerah, melalui perhitungan rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Berikut adalah tabel analisis rasio keuangan Kota Gorontalo selang Tahun 2008-2013 beserta penjelasannya. Tabel 3.9 Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Kota Goronttalo Tahun 2008-2013 No.

Uraian

2008 (Rp)

2009 (Rp)

2010 (Rp)

2011 (Rp)

2012 (Rp)

A.

Rasio Likuiditas

1.

Rasio lancar (current ratio)

2,1063

0,6025

4,2752

1,4802

1,1594

2.

Rasio quick (quick ratio)

1,8020

0,4525

1,6076

1,0612

0,8857

B.

Rasio Solvabilitas Rasio total hutang terhadap total aset Rasio hutang terhadap modal

0,0154

0,0245

0,0054

0,0079

0,0098

0,0157

0,0251

0,0050

0,0080

0,0099

3. 4.

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo (data diolah)

Rasio Likuiditas Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Untuk neraca keuangan daerah, rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar (current ratio) dan quick ratio. Rasio Lancar (current ratio) adalah aset lancar dibagi dengan kewajiban jangka pendek. Rasio Lancar digunakan untuk melihat kemampuan Pemerintah Kota Gorontalo dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Semakin besar rasio yang diperoleh, semakin lancar hutang pembayaran jangka pendeknya. rasio

yang

semakin

kecil

dapat

menunjukkan

semakin

Nilai

berkurangnya

kemampuan pemerintah daerah dalam melunasi kewajibannya. Jika ditelusuri penyebabnya, hal ini dapat disebabkan oleh semakin berkurangnya jumlah aset lancar akibat semakin berkurangnya kas, namun di sisi lain utang jangka pendek juga semakin meningkat. Berdasarkan perhitungan, nilai rasio lancar Neraca Keuangan Pemerintah Kota Gorontalo dapat dilihat dalam Tabel 3.9, di mana nilai yang diperoleh berfluktuasi selang Tahun 2008-2013. Selang Tahun 2010-2012 nilai rasio lancar menurun hingga 1,16 namun pada Tahun 2013 meningkat menjadi 2,23.

III - 17

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Quick Ratio adalah aset lancar dikurangi persediaan dibagi dengan kewajiban jangka pendek. Quick Ratio lebih akurat dibandingkan rasio lancar (current ratio) karena quick ratio telah mempertimbangkan persediaan dalam Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai quick ratio neraca

perhitungannya.

keuangan Pemerintah Kota Gorontalo berfluktuasi seperti nilai current ratio selang Tahun 2008-2013. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.

Untuk

neraca keuangan daerah, rasio solvabilitas yang digunakan adalah rasio kewajiban terhadap aset, dan rasio kewajiban terhadap ekuitas.

Rasio

kewajiban terhadap aset adalah kewajiban dibagi dengan aset, sedangkan rasio kewajiban terhadap ekuitas adalah kewajiban dibagi dengan ekuitas (modal). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rasio kewajiban terhadap aset berfluktuasi selang Tahun 2008-2013.

Pada Tahun 2013, total hutang

sebesar Rp.25,92 Milyar dibagi total aset sebesar Rp.1,49 Triliun, manghasilkan nilai 0,0174. Jika dilihat dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan keuangan Pemerintah Kota Gorontalo selama

Tahun 2008-2012 cukup kuat

untuk membayar kewajiban jangka panjangnya. Rasio kewajiban terhadap ekuitas secara langsung membandingkan kewajiban dibagi dengan ekuitas. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rasio Tahun 2008-2018 berfluktuasi. Semakin kecil nilai rasio ini, maka semakin

baik

rasio

kewajiban

terhadap

ekuitas

karena

menunjukkan

kemampuan Pemerintah Daerah untuk membayar kewajibannya. 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2008-2013 Fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah menurut UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan negara, adalah: 1. Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi dasar untuk

melaksanakan

pendapatan

dan

belanja

pada

tahun

yang

bersangkutan; 2. Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan;

III - 18

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

3. Fungsi pengawasan, mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi pedoman untuk menilai kesesuaian kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan ketentuan yang telah ditetapkan; 4. Fungsi alokasi, mengandung arti bahwa anggaran daerah harus diarahkan untuk

menciptakan

lapangan

kerja/mengurangi

pengangguran

dan

pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian; 5. Fungsi distribusi, mengandung arti bahwa kebijakan anggaran daerah harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan; 6. Fungsi stabilisasi, mengandung arti bahwa anggaran pemerintah daerah menjadi

alat

untuk

memelihara

dan

mengupayakan

keseimbangan

fundamental perekonomian daerah. Pengelolaan

keuangan

daerah

dilaksanakan

melalui

sistem

yang

terintegrasi dalam rangkaian siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan/pemeriksaan sampai pada pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD. APBD merupakan rencana kerja keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang disusun secara jelas, spesifik berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dalam bentuk alokasi dana yang ditetapkan setiap tahun dengan Peraturan Daerah.

Pengelolaan

keuangan daerah dilaksanakan secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Gorontalo selama periode Tahun 2008-2013 senantiasa berpedoman pada peraturan

yang

berlaku, yaitu

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang implementasinya mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kebijakan Pendapatan Daerah Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 Kebijakan

Umum

Pendapatan

Daerah

yang

telah

ditempuh

oleh

Pemerintah Kota Gorontalo selang Tahun 2008-2013 untuk peningkatan III - 19

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

penerimaan daerah adalah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan. Kebijakan pendapatan daerah ini ditempuh melalui: 1. Menyempurnakan Peraturan Daerah yang mengatur tentang pendapatan daerah serta menciptakan regulasi baru untuk menggali potensi baru yang sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku; 2. Mengoptimalkan

sumberdaya

manusia,

sarana

dan

prasarana

serta

peningkatan pelayanan dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah; 3. Peningkatan upaya-upaya untuk mendapatkan bagian yang lebih besar dari Dana Perimbangan; 4. Optimalisasi Aset Daerah untuk kepentingan Pemerintah Daerah dan masyarakat. Secara spesifik strategi dan prioritas Pendapatan pada APBD difokuskan pada Optimalisasi

penerimaan

daerah yang diprioritaskan melalui

upaya-

upaya: 1. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) diarahkan pada peningkatan kemampuan keuangan daerah dalam membiayai aktivitas program dan kegiatan pemerintahan dan pembangunan daerah. Kebijakan ini dilakukan melalui: a. Evaluasi dan pengkajian secara intensif terutama yang berhubungan dengan

peningkatan

Pendapatan

Asli

Daerah

baik

yang

bersifat

intensifikasi maupun ekstensifikasi yang disesuaikan dengan kondisi perekonomian masyarakat; b. Peningkatan kualitas manajemen pengelolaan PAD terutama aspek administrasi, sistem dan mekanisme dalam proses pemungutan; c. Mengupayakan untuk mendapatkan bagian lebih besar dari sumbersumber dana perimbangan. 2. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan Anggaran APBD yang diarahkan pada upaya terwujudnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. 3. Peningkatan Alokasi Dana Provinsi dan Pusat melalui: a. Penyusunan program yang benar-benar strategis dipandang dari manfaat terutama

yang terkait dengan kegiatan yang bersifat lintas sektor dan

wilayah; b. Penyusunan

program

dan

kegiatan

yang

akan

kewenangan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

sejalan

dengan III - 20

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Kebijakan Belanja Daerah 2008-2013 Kebijakan Pemerintah Kota Gorontalo untuk mencapai efektifitas dan efisiensi belanja pembangunan pada Tahun 2008-2013 ditempuh melalui strategi dan prioritas sebagai berikut: 1. Penganggaran belanja terhadap program dan kegiatan yang sejalan dan mendukung pencapaian visi dan misi Kota Gorontalo; 2. Penganggaran belanja terhadap program dan kegiatan yang memiliki urgensi terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat yang bersifat mendesak dan memberikan dampak multi efek dalam peningkatan pembangunan; 3. Penganggaran belanja terhadap program dan kegiatan yang dianggap mampu

mempercepat

pencapaian

tingkat

pelayanan

publik

yang

yang

dapat

diharapkan; 4. Penganggaran

belanja

terhadap

program

dan

kegiatan

meningkatkan penerimaan daerah baik dari PAD maupun dari sumbersumber lainnya yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam

menentukan

besaran

belanja

yang

dianggarkan

senantiasa

berlandaskan pada prinsip disiplin anggaran, yaitu prinsip kemandirian yang selalu mengupayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan sesuai dengan potensi daerah, prinsip prioritas yang diartikan bahwa pelaksanaan anggaran selalu mengacu pada prioritas utama pembangunan daerah, prinsip efisiensi dan efektifitas anggaran yang mengarahkan bahwa penyediaan anggaran dan penghematan sesuai dengan skala prioritas. Permasalahan dan Solusi 1)

Realisasi pendapatan daerah Kota Gorontalo, khususnya Pendapatan Asli Daerah dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2013 tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini membutuhkan strategi dan inovasi dalam mengoptimalkan pendapatan untuk mengimbangi peningkatan tuntutan masyarakat terhadap pembangunan dan pelayanan publik. Optimalisasi seluruh potensi penerimaan dari komponen pendapatan PAD maupun Dana Perimbangan merupakan pilihan yang tepat, selain mendorong partisipasi para pelaku ekonomi dalam bentuk KSO maupun pemanfaatan aset pemerintah daerah dalam melakukan aktivitas usaha. Selain itu juga perlu

III - 21

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

melakukan pelacakan kemampuan dan kebutuhan yang tepat sehingga target pencapaian penerimaan tidak terlalu tinggi setiap tahun. 2)

Pengelolaan belanja daerah setiap tahun memiliki masalah yang cukup dinamis. Tingginya kebutuhan masyarakat yang terjaring pada Musyawarah Perencanaan

Pembangunan

(Musrenbang)

tidak

sebanding

dengan

ketersediaan dana. Pemerintah Kota Gorontalo berupaya memecahkan masalah ini, antara lain dengan cara melakukan kerja sama dengan para pengusaha

dalam

merealisasikan

pembangunan

melalui

mekanisme

pembayaran secara bertahap, dengan tetap mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran Untuk melihat proporsi penggunaan anggaran belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur selang Tahun 2008-2013, dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 3.10 Realisasi Jenis Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 N0

URAIAN

2008 (Rp)

2009 (Rp)

2010 (Rp)

2011 (Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp)

BELANJA A 1 2 3 4 5 B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

BELANJA TIDAK LANGSUNG 180.966.859.596,00 218.608.775.786,00 261.073.979.709,00 297.779.684.166,00 355.368.486.790,00 Belanja Gaji dan Tunjangan 166.327.501.651,00 213.001.051.610,00 237.774.235.120,00 265.979.272.145,00 198.720.825.730,00 Belanja Tambahan 12.817.291.010,00 87.021.662.973,00 Penghasilan PNS**) 17.922.908.809,00 46.577.503.454,00 58.854.213.403,00 Belanja Penerimaan lainnya 1.162.980.000,00 474.000.000,00 993.400.000,00 Pimpinan dan Anggota 1.200.600.000,00 584.880.000,00 DPRD serta KDH/WKDH Belanja pemungutan Pajak Daerah**) 659.086.935,00 764.441.247,00 910.544.645,00 665.725.543,00 1.362.641.572,00 Tunjangan Badan Legislasi sdh trmsk dalam A.1. 11.510.100,00 11.510.100,00 BELANJA LANGSUNG 100.258.706.652,00 92.285.761.298,00 73.224.693.152,00 87.239.639.710,00 96.130.081.380,00 Belanja Honorarium PNS**) 906.604.521,00 459.002.850,00 350.638.575,00 267.840.000,00 561.735.000,00 Belanja Honorarium Non 20.050.336.500,00 PNS 18.327.039.000,00 15.799.725.025,00 15.633.368.875,00 22.429.129.875,00 Belanja Uang Lembur**) 1.166.613.000,00 1.159.528.000,00 958.150.000,00 1.109.670.000,00 1.397.494.750,00 Insentif 17.178.355.757,00 12.346.947.799,00 5.593.500.503,00 6.038.602.500,00 31.113.003.778,00 Belanja Beasiswa 1.462.467.000,00 Pendidikan PNS 557.500.000,00 65.000.000,00 472.845.000,00 B. Kursus, Pelatihan, 1.180.117.500,00 611.225.000,00 Sosialisasi & Bimtek 601.067.000,00 1.049.583.000,00 612.662.100,00 Belanja Pegawai BLUD 15.290.837.728,00 22.506.789.254,00 Belanja premi asuransi 354.251.704,00 kesehatan 53.210.720,00 172.789.280,00 79.240.086,00 197.000.000,00 B. makanan dan minuman 1.112.820.251,00 pegawai***) 939.925.650,00 487.374.659,00 413.922.300,00 609.551.252,00 Belanja pakaian dinas dan 987.923.000,00 atributnya**) 909.322.022,00 329.375.000,00 238.900.000,00 306.900.000,00 Belanja Pakaian Kerja 329.450.000,00 82.941.500,00 199.000.000,00 545.496.550,00 B. Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu*) 349.085.550,00 284.450.000,00 265.850.000,00 155.250.000,00 197.570.000,00 Belanja perjalanan dinas**) 24.291.359.599,00 18.720.523.300,00 23.274.123.227,00 22.241.484.900,00 21.106.718.250,00 Belanja perjalanan pindah tugas Belanja Pemulangan Pegawai -

304.568.278.897,00 278.077.703.806,00 23.397.455.250,00 1.104.000.000,00 1.977.609.741,00 11.510.100,00 108.905.478.588,00 1.623.502.470,00 17.539.930.000,00 1.353.599.500,00 31.417.021.037,00 122.000.000,00 1.310.066.200,00 7.998.900.000,00 928.807.879,00 407.600.000,00 107.400.000,00 27.971.020.281,00

III - 22

-

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 N0 16

17

2008 (Rp) 31.331.923.941,00

URAIAN Belanja Modal (Kantor, Mobil Dinas, Meubelair, peralatan dan perlengkapan dll.) Belanja Sewa rumah jabatan/rumah dinas TOTAL

2009 (Rp) 37.717.667.732,00

2010 (Rp) 9.543.902.730,00

2011 (Rp)

2012 (Rp)

16.547.493.795,00

15.955.105.304,00

2013 (Rp) 18.125.631.221,00

5.000.000,00

235.000.000,00

366.000.000,00

663.600.000,00

280.000.000,00

100.000.000,00

281.225.566.248,00

310.894.537.084,00

334.298.672.861,00

385.019.323.876,00

451.498.568.170,00

413.473.757.485,00

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo (data diolah)

Realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur Tahun 2010-2013 cenderung

mengalami

peningkatan,

terutama

Belanja

Tidak

Langsung.

Peningkatan tersebut disebabkan karena jumlah aparatur secara kuantitas terus bertambah tanpa melakukan rasionalisasi kebutuhan aparatur, termasuk menerima pindahan aparatur dari luar Kota Gorontalo. Berikut adalah analisis proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur dari Tahun 2008 sampai Tahun 2013 pada tabel berikut: Tabel 3.11 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Gorontalo Tahun 2008-2013

No

1 2 3 4 5 6

Uraian Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

anggaran anggaran anggaran anggaran anggaran anggaran

Total belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur (Rp) (a)

Total pengeluaran (Belanja + Pembiayaan Pengeluaran) (Rp) (b)

281.225.566.248,00

Prosentase (a)/(b) x 100% 69,22

406.261.117.340,00

310.894.537.084,00

70,66

440.009.556.617,00

334.298.672.861,00

66,84

500.177.104.434,00

385.019.323.876,00

65,90

584.256.481.694,09

451.498.568.170,00

75,05

601.617.365.430,73

413.473.757.485,00

666.481.554.809,74

62,04

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo (data diolah)

Presentase belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur dibandingkan dengan total pengeluaran daerah cenderung berfluktuasi dan relatif menurun dari Tahun 2008-2013 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar -1,64%/Tahun. Rata-rata presentase total belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur dengan

total

pengeluaran

memberikan

nilai

di

atas

60%.

Kondisi

ini

memperlihatkan bahwa APBD Kota Gorontalo belum memberikan pelayanan yang optimal bagi publik karena sebagian besar APBD Kota Gorontalo digunakan untuk belanja pegawai. Dari presentase belanja pemenuhan kebutuhan aparatur terhadap total pengeluaran, dapat disimpulkan bahwa belanja untuk pembangunan lebih kecil III - 23

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

proporsinya terhadap APBD dibandingkan dengan belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur. Untuk mengatasi hal ini, perlu melakukan efisiensi penggunaan

anggaran

untuk

pemenuhan

kebutuhan

aparatur

jika

diproporsikan terhadap APBD, antara lain dengan mengurangi perekrutan pegawai sesuai analisa kepegawaian, selain membatasi pindahan dari luar Kota Gorontalo. Di samping itu pemerintah Kota Gorontalo perlu melakukan restrukturisasi kelembagaan dengan prinsip miskin struktur kaya fungsi, karena beberapa dinas dan kantor memiliki tugas dan fungsi yang bisa dilekatkan satu sama lain. Dengan sendirinya akan menciptakan efisiensi belanja bagi aparatur, dan pada saat yang bersamaan akan merealokasikan belanja ke sektor publik yang memberikan dampak luas terhadap kegiatan perekonomain masyarakat, yang pada akhirnya akan memiliki efek terhadap pendapatan daerah. 3.2.2. Analisis Pembiayaan Pembiayaan Daerah merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan daerah terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan adalah semua pembiayaan yang perlu dibayar kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahuntahun anggaran berikutnya. Penerimaan pembiayaan merupakan pembiayaan yang digunakan untuk menutupi defisit. Sedangkan pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang

bersangkutan

Pengeluaran

maupun

pembiayaan

pada

merupakan

tahun-tahun pembiayaan

anggaran yang

berikutnya.

dilakukan untuk

memanfaatkan surplus. Analisis Pembiayaan Daerah bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh

kebijakan

pembiayaan

daerah

pada

tahun-tahun

anggaran

sebelumnya terhadap surplus/defisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan di masa yang akan datang dalam rangka penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Untuk mengetahui defisit riil Kota Gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut.

III - 24

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 3.13 Defisit Riil Anggaran Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 No. 1

Uraian Realisasi Pendapatan Daerah

2008 (Rp.Milyar)

2009 (Rp.Milyar)

2010 (Rp.Milyar)

2011 (Rp.Milyar)

2012 (Rp.Milyar)

2013 (Rp.Milyar)

387,95

417,72

503,56

573,57

588,40

675,34

406,16

440,01

475,47

569,02

584,85

655,06

24,71

15,23

16,77

11,42

3,39

(10,69)

(13,22)

8,86

Dikurangi realisasi: 2

Belanja Daerah

3

Pengeluaran Pembiayaan Daerah Defisit riil

0, 10 (18,31)

(22,29)

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

Berdasarkan tabel di atas, APBD Kota Gorontalo Tahun 2010-2013 mengalami surplus, artinya realisasi pendapatan daerah melebihi realisasi belanja daerah. Untuk mendapatkan surplus atau defisit riil, maka harus memperhitungkan realisasi pengeluaran pembiayaan daerah. Untuk menutup defisit riil anggaran Pemerintah Daerah maka dilakukan analisis sumber penutup defisit riil. Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran masa lalu tentang kebijakan anggaran untuk menutup defisit riil anggaran Pemerintah Daerah yang dilakukan. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.14. Tabel 3.14 Penutup Defisit Riil Anggaran Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 No.

1

2 3 A

4

5

6

7 8

Uraian Realisasi Pendapatan Daerah Dikurangi realisasi: Belanja Daerah Pengeluaran Pembiayaan Daerah Defisit riil

2008 (Rp)

2009 (Rp)

2010 (Rp)

2011 (Rp)

2012 (Rp)

387.947.444.185,00

417.715.697.693,00

503.562.284.429,00

573.569.646.515,09

588.400.495.656,53

2013 (Rp) 675.337.872.413,59 666.481.554.809,74

406.161.117.340,00

440.009.556.617,00

475.470.285.241,00

569.023.534.016,09

584.847.246.801,73

655.064.494.838,74

100.000.000,00

-

24.706.819.193,00

15.232.947.678,00

16.770.118.629,00

11.417.059.971,00

(18.313.673.155,00)

22.293.858.924,00)

3.385.179.995,00

15.119.100.992,00

2.192.804.569,00

Ditutup oleh realisasi Penerimaan Pembiayaan: Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) 30.834.125.427,00 Tahun Anggaran sebelumnya Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan 2.649.000.000,00 Daerah yang dpisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali 2.500.000,00 Pemberian

(10.686.835.179,00) (13.216.869.774,20)

5.577.984.564,00

3.941.698.799,00

8.856.317.603,85

5.739.112.960,80

-

-

8.000.000.000,00 101.000.000,00

-

9.000.000.000,00

15.000.000.000,00

6.534.700.000,00

50.549.414,00

14.283.936,00

17.561.363,00

III - 25

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 No.

9

B

AB

2008 (Rp)

Uraian

2009 (Rp)

Pinjaman Daerah Penerimaan Piutang Daerah Total Realisasi Penerimaan 33.485.625.427,00 Pembiayaan Daerah Sisa lebih pembiayaan 15.171.952.272,00 anggaran tahun berkenaan

2010 (Rp)

2011 (Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp)

-

23.220.100.992,00

2.192.804.569,00

14.628.533.978,00

18.955.982.735,00

12.291.374.323,80

926.242.068,00

5.577.984.564,00

3.941.698.799,00

5.739.112.960,80

21.147.691.927,65

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

Untuk mengetahui gambaran komposisi penutup defisit riil anggaran dan realisasi sisa lebih perhitungan anggaran Kota Gorontalo dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. Tabel 3.15 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 Proporsi Dari Total Defisit Riil No.

Uraian

2008 (Rp)

2009 (Rp)

2010 (Rp)

2011 (Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp)

1.

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya

168,37

67,82

surplus

52,19

29,82

surplus

2.

Pencairan Dana Cadangan

-

-

-

-

-

-

3.

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dpisahkan

14,46

-

-

-

-

-

4.

Penerimaan Pinjaman Daerah

-

35,88

-

84,22

113,49

surplus

5.

Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah

0,01

0,45

-

0,47

0,11

surplus

6.

Penerimaan Piutang Daerah

-

-

-

-

-

-

7.

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan

82,84

4,15

surplus

36,88

43,42

surplus

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

Tabel 3.16 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kota Gorontalo No.

2010 Uraian

1

Jumlah SiLPA

2

Pelampauan penerimaan PAD

3

Pelampauan penerimaan dana perimbangan Pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah Sisa penghematan belanja atau akibat lainnya Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan Kegiatan lanjutan

4

5 6

7

Rp

2011 % dari SiLPA

5.577.984.564,00

Rp

2012 % dari SiLPA

3.941.698.799,00

Rp

2013 % dari SiLPA

5.739.112.960,80

Rp

% dari SiLPA

21.147.691.927,65

(15.207.279.291,00)

(272,63)

(43.899.861.240,91)

(1.113,73)

(35.383.571.374,47)

(616,53)

(59.419.616.066,41)

(280,97)

(1.250.055.646,00)

(22,41)

(11.757.185.546,00)

(298,28)

(2.990.702.743,00)

(52,11)

(3.715.817.277,00)

(17,57)

(36.369.810.850,00)

(652,02)

(5.625.727.783,00)

(142,72)

(6.936.401.802,00)

(120,86)

(4.469.143.117,00)

(21,13)

28.091.999.188,00

503,62

4.546.112.499,00

115,33

3.553.248.854,80

61,91

20.273.377.574,85

95,87

631.478.231,00

11,32

1.474.897.752,00

37,42

835.162.656,00

14,55

111.985.144,00

0,53

-

-

-

-

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

III - 26

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Selanjutnya dilakukan analisis sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan. Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara riil sisa lebih pembiayaan anggaran yang dapat digunakan dalam penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan Kota Gorontalo. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.17 Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan No. 1 2

3

2008 (Rp)

Uraian Saldo kas neraca daerah Dikurangi: Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan Kegiatan lanjutan Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran

2009 (Rp)

2010 (Rp)

2011 (Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp)

Rata-rata Pertumbuhan (%)

19.484.478.761,00

4.351.496.809,00

2.686.957.823,00

5.419.621.017,00

6.574.340.115,80

21.272.785.949,65

46,13

4.197.158.539,00

3.310.359.444,00

631.478.231,00

1.474.897.752,00

835.162.656,00

111.985.144,00

(19,69)

5.287.320.222,00

1.041.137.365,00

2.055.479.592,00

3.944.723.265,00

5.739.177.459,80

21.160.800.805,65

82,07

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

Untuk menghitung kapasitas penerimaan pembiayaan daerah, maka dilakukan analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah dilakukan untuk memperoleh gambaran sisa lebih riil perhitungan anggaran. Analisis

dilakukan

berdasarkan

data

dan

informasi

yang

dapat

mempengaruhi besarnya sisa lebih riil perhitungan anggaran di masa yang akan datang, antara lain: a.

Angka rata-rata pertumbuhan saldo kas neraca daerah dan rata-rata pertumbuhan kewajiban kepada pihak ke tiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan serta kegiatan lanjutan;

b. Asumsi indikator makro ekonomi (PDRB/laju pertumbuhan ekonomi, inflasi dan lain-lain); c.

Kebijakan penyelesaian kewajiban daerah;

d. Kebijakan efisiensi belanja daerah dan peningkatan pendapatan. Berdasarkan tabel 3.17. diperoleh pertumbuhan rata-rata dari sisa lebih (riil) perhitungan anggaran sebesar 82,07%, saldo kas neraca daerah sebesar 46,13%, dan kewajiban kepada pihak ketiga sampai akhir tahun belum terselesaikan sebesar (19,69)%. Untuk memprediksi sisa lebih (riil) pembiayaan anggaran Tahun 2015-2019, dibutuhkan kebijakan untuk dapat mengurangi SILPA dari tahun ke tahun. Sebab SILPA pada prinsipnya bukan prestasi dalam pengelolaan

anggaran

daerah,

namun

sesungguhnya

gambaran

ketidakmampuan para SKPD melakukan penyerapan anggaran secara optimal. Untuk ini pemerintah daerah harus secara cermat melakukan proyeksi terhadap III - 27

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

pendapatan dan belanja daerah secara seimbang. Pemerintah harus berupaya untuk mengurangi saldo kas neraca daerah, dengan memperkecil persentase pertumbuhan rata-rata saldo kas neraca daerah menjadi -9,25%. Tabel proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.18 Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 Data tahun dasar No.

Uraian

Tahun 2014 (Rp)

1

Saldo kas neraca daerah Dikurangi:

2

Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan Kegiatan lanjutan

3

Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran

Tingkat pertumbuha n

Proyeksi

(%)

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

Tahun 2019 (Rp)

5.966.213.655,09

(9,25)

5.414.338.891,99

4.913.512.544,48

4.459.012.634,12

4.046.553.965,46

3.672.247.723,66

810.358.325,12

(2,97)

786.290.682,86

762.937.849,58

740.278.595,45

718.292.321,16

696.959.039,22

4.628.048.209,13

4.150.574.694,90

3.718.734.038,67

3.328.261.644,30

2.975.288.684,43

5.155.855.329,97

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo (data diolah)

3.3.

Kerangka Pendanaan

3.3.1. Analisis pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama Analisis terhadap terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat ditujukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam 1 (satu) tahun anggaran. Belanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang harus dibayar setiap periodik oleh pemerintah daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar. Realisasi pengeluaran Wajib dan Mengikat dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.19 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kota Gorontalo Tahun 2008-2013 No. A

Uraian

1

Belanja Tidak Langsung Gaji dan Tujangan

2

Sertifikasi Guru

3

Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH/WKDH

4 5

Biaya Pemungutan Pajak Daerah Belanja Bunga

6

Belanja Subsidi

2008 (Rp)

2009 (Rp)

2010 (Rp)

2011 (Rp)

2012 (Rp)

Rata-rata Pertumbuhan (%)

2013 (Rp)

168.149.568.586,00 00.685.866.977,00 240.382.108.746,00 73.348.369.046,00 323.795.809.118,00 49.338.519.677,00

15,84

166.327.501.651,00

198.720.825.730,00

213.001.051.610,00 237.774.235.120,00

265.979.272.145,00 278.077.703.806,00

10,94

-

-

25.291.188.120,00

33.854.458.383,00

54.685.382.340,00

67.894.531.000,00

39,85

1.162.980.000,00

1.200.600.000,00

584.880.000,00

474.000.000,00

993.400.000,00

1.104.000.000,00

10,74

659.086.935,00

764.441.247,00

910.544.645,00

665.725.543,00

1.362.641.572,00

1.977.609.741,00

31,61

-

-

594.444.371,00

579.950.000,00

775.113.061,00

284.675.130,00

(10,69)

-

-

-

-

-

-

III - 28

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 B

Belanja Langsung

1

Belanja Pegawai 15.290.837.728,00 22.506.789.254,00 BLUD Belanja honorarium PNS khusus untuk 305.777.850,00 127.628.575,00 214.550.000,00 209.600.000,00 551.172.806,00 601.000.000,00 guru dan tenaga medis. Belanja Beasiswa 1.462.467.000,00 557.500.000,00 65.000.000,00 472.845.000,00 122.000.000,00 Pendidikan PNS Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor 6.107.159.714,00 6.736.018.085,00 7.031.533.170,00 6.497.157.550,00 7.307.011.923,00 7.664.324.806,03 seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya) Belanja sewa gedung kantor( yang telah 232.266.400,00 39.680.000,00 57.200.000,00 54.368.000,00 118.700.000,00 140.837.550,00 ada kontrak jangka panjangnya) Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya) Pembiayaan 24.706.819.193,00 5.232.947.678,00 16.770.118.629,00 11.417.059.971,00 Pengeluaran Pembentukan Dana Cadangan Pembayaran pokok 8.000.000.000,00 4.232.947.678,00 15.000.000.000,00 utang Pembayaran Pokok Utang Kepada Pihak 16.706.819.193,00 9.000.000.000,00 1.770.118.629,00 11.417.059.971,00 Ketiga Penyertaan Modal (investasi) 2.000.000.000,00 Pemerintah Daerah TOTAL (A+B+C) 176.257.239.550,00 208.146.693.637,00 287.748.048.837,00 17.849.231.528,00 349.015.657.476,00 69.283.742.004,04

2

3 4

5

6

C 1 2 3 4

8.107.670.964,00

7.460.826.660,00

22.659.120.898,00 29.267.914.804,00

8.449.729.729,00

8.528.162.356,03

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

Pertumbuhan belanja periodik prioritas utama untuk belanja tidak langsung Kota Gorontalo berasal dari Belanja Gaji dan Tunjangan, dan Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH, masing-masing mencapai 10,94% dan 39,85%. Sedangkan untuk belanja langsung pertumbuhan paling tinggi berasal dari Belanja Beasiswa Pendidikan PNS, yaitu sebesar 100,76%. Total pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama pada tabel di atas akan menjadi dasar untuk menentukan kebutuhan anggaran belanja yang tidak dapat dihindari dan tidak dapat ditunda dalam rangka penghitungan kapasitas riil keuangan daerah dan analisis kerangka pendanaan. 3.3.2. Proyeksi Data Masa Lalu Hal yang penting dalam penghitungan kemampuan anggaran adalah pendapatan daerah. Hal ini berkaitan dengan kapasitas kemampuan riil keuangan daerah yang akan digunakan oleh pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan dan memberikan pelayanan kepada publik. Proyeksi data masa lalu yang akan dibahas dalam bagian ini adalah proyeksi data untuk lima tahun ke depan yang didasarkan pada data 5 (lima) tahun sebelumnya. Adapun proyeksi untuk lima tahun kedepan, meliputi:

III - 29

30,94 47,19 35,91 100,76

4,89

18,65

-

(20,06) 103,64 139,51 16,48

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

proyeksi pendapatan, serta proyeksi belanja Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama. Proyeksi pendapatan Proyeksi pendapatan dilakukan berdasarkan data pendapatan daerah selama 6 (enam) tahun sebelumnya (2008-2013). Berdasarkan data dari DPPKAD Kota Gorontalo, proyeksi pendapatan untuk Tahun 2014 diperkirakan sebesar Rp.790,579 Milyar, dan meningkat terus sampai pada akhir periode RPJMD 2014-2019 menjadi Rp.1.119,169 Milyar. Adapun proyeksi pendapatan daerah Kota gorontalo dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.20 Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 Kode

Uraian

1.

PENDAPATAN

1.1.

PENDAPATAN ASLI DAERAH

1.1.1.

Pajak Daerah

1.1.2.

1.1.3.

1.1.4. 1.2. 1.2.1. 1.2.2.

2014

2015

2016

Target (Rp)

Proyeksi (Rp)

Proyeksi (Rp)

2017 Proyeksi (Rp)

2018

2019

Proyeksi (Rp)

Proyeksi (Rp)

790.579.711.943,00 816.091.375.000,00 882.786.375.000,00 954.702.375.000,00 1.033.446.375.000,00 1.119.169.875.000,00 153.765.307.147,00 139.541.375.000,00 150.331.375.000,00 160.836.375.000,00 39.600.000.000,00

38.450.000.000,00

41.350.000.000,00

44.000.000.000,00

Retribusi 18.298.822.252,00 16.572.500.000,00 18.435.000.000,00 20.262.500.000,00 Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan 3.556.959.895,00 4.000.000.000,00 4.750.000.000,00 5.500.000.000,00 Daerah yang Dipisahkan Lain-Lain PAD 92.309.525.000,00 80.518.875.000,00 85.796.375.000,00 91.073.875.000,00 yang Sah DANA PERIMBANGAN 513.123.146.087,00 550.550.000.000,00 602.955.000.000,00 660.866.000.000,00 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi 17.099.476.087,00 9.550.000.000,00 10.455.000.000,00 11.360.000.000,00 Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi 456.331.470.000,00 498.500.000.000,00 547.500.000.000,00 601.320.000.000,00 Umum

172.331.375.000,00

184.999.875.000,00

47.450.000.000,00

51.750.000.000,00

22.280.000.000,00

24.621.000.000,00

6.250.000.000,00

7.000.000.000,00

96.351.375.000,00

101.628.875.000,00

724.615.000.000,00

793.670.000.000,00

12.515.000.000,00

13.420.000.000,00

660.500.000.000,00

725.000.000.000,00

1.2.3.

Dana Alokasi Khusus

48.186.000.000,00

51.600.000.000,00

55.250.000.000,00

1.3.

LAIN-LAIN PAD YANG SAH 123.691.258.709,00 126.000.000.000,00 129.500.000.000,00 133.000.000.000,00

1.3.1 1.3.2 1.3.3

1.3.4

1.3.5

Hibah Dana Darurat Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan Dari Pemerintah Provinsi

39.692.200.000,00

42.500.000.000,00

45.000.000.000,00

136.500.000.000,00

140.500.000.000,00

-

-

-

-

-

-

26.784.258.709,00

25.500.000.000,00

28.000.000.000,00

30.500.000.000,00

33.000.000.000,00

35.500.000.000,00

92.991.000.000,00

96.000.000.000,00

96.500.000.000,00

97.000.000.000,00

97.500.000.000,00

98.500.000.000,00

3.916.000.000,00

4.500.000.000,00

5.000.000.000,00

5.500.000.000,00

6.000.000.000,00

6.500.000.000,00

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

Proyeksi belanja dan pengeluaran wajib mengikat serta prioritas utama Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran. III - 30

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Proyeksi belanja dan pengeluaran wajib mengikat serta prioritas utama Tahun 2014-2019 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.21 Proyeksi Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 No. A

Uraian

1

Belanja Tidak Langsung Gaji dan Tujangan

2

Sertifikasi Guru

3

5

Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH/WKDH Biaya Pemungutan Pajak Daerah Belanja Bunga

4

6

Belanja Subsidi Belanja Langsung

1

Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya)

3

4

C 1 2

2015

2016

2017

2018

2019

2014 (Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

390.860.580.440,11 435.885.500.990,37 483.207.804.749,66 535.834.679.110,29 593.907.528.169,06 658.659.309.771,76

B

2

Tahun Dasar

Belanja sewa gedung kantor( yang telah ada kontrak jangka panjangnya) Pembiayaan Pengeluaran Pembentukan Dana Cadangan Pembayaran pokok utang

3

Pembayaran Pokok Utang Kepada Pihak Ketiga

4

Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah TOTAL BELANJA WAJIB DAN PENGELUARAN YANG WAJIB MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA

295.606.857.505,11

327.948.016.443,31

363.827.491.678,68

403.632.396.185,21

447.792.195.412,49

496.783.340.899,94

92.990.636.000,00

102.289.699.600,00

112.518.669.560,00

123.770.536.516,00

136.147.590.167,60

149.762.349.184,36

1.104.000.000,00

1.222.578.963,42

1.353.894.313,23

1.499.314.045,34

1.660.353.090,03

1.838.689.093,95

659.086.935,00

3.425.205.983,64

4.507.749.197,75

5.932.432.363,74

7.807.389.498,94

10.274.930.593,51

500.000.000,00

1.000.000.000,00

1.000.000.000,00

1.000.000.000,00

500.000.000,00

9.013.552.182,85

9.533.042.845,52

10.090.020.326,81

10.688.340.136,59

11.332.406.299,19

12.027.264.785,55

661.100.000,00

727.210.000,00

799.931.000,00

879.924.100,00

967.916.510,00

1.064.708.161,00

146.400.000,00

175.680.000,00

210.816.000,00

252.979.200,00

303.575.040,00

364.290.048,00

8.038.944.777,80

8.431.875.576,26

8.844.012.205,41

9.276.293.415,63

9.729.703.841,91

10.205.276.246,63

167.107.405,05

198.277.269,26

235.261.121,39

279.143.420,95

331.210.907,27

392.990.329,92

17.622.746.628,00

29.028.433.285,00

32.834.119.942,00

36.639.806.599,00

33.045.493.256,00

34.251.179.913,00

-

-

-

-

-

-

2.400.000.000,00

10.000.000.000,00

10.000.000.000,00

10.000.000.000,00

2.600.000.000,00

-

15.222.746.628,00

19.028.433.285,00

22.834.119.942,00

26.639.806.599,00

30.445.493.256,00

34.251.179.913,00

-

-

-

-

-

-

526.131.945.018,47

583.162.825.845,88

638.285.427.724,24

704.937.754.470,31

417.496.879.250,96 474.446.977.120,89

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo (data diolah).

Total

pengeluaran

yang

wajib

mengikat,

serta

prioritas

utama

diproyeksikan mengalami peningkatan dari Rp.417.496 Milyar di Tahun 2014 menjadi sebesar Rp.704.937 Milyar di Tahun 2019. Belanja tidak langsung dalam hal ini merupakan bagian yang sangat dominan dalam total belanja wajib dan pengeluaran yang wajib mengikat, serta prioritas utama. 3.3.3. Penghitungan Kerangka Pendanaan Kerangka pendanaan merupakan kapasitas kemampuan riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah selama 5 (lima) tahun ke depan. Kapasitas kemampuan riil adalah total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. Sampai dengan III - 31

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tahun 2012, kapasitas riil kemampuan keuangan Kota Gorontalo mencapai Rp.301.171.975.053. Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan

daerah

yang

akan

dialokasikan

untuk

pendanaan

program

pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Langkah

awal

yang

harus

dilakukan

adalah

mengidentifikasi

seluruh

penerimaan daerah sebagaimana telah dihitung pada bagian di atas dan ke pospos mana sumber penerimaan tersebut akan dialokasikan. Jumlah kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. Kapasitas kemampuan keuangan daerah Kota Gorontalo untuk kurun waktu 6 (enam) tahun dari Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2019 diharapkan meningkat dari tahun ke tahun. Harapan ini harus ditunjang oleh peningkatan pertumbuhan pendapatan daerah, serta peningkatan efektivitas penggunaan belanja daerah. Berikut ini adalah Tabel Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Tahun 2008-2013 dan Tabel Rencana Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kota Gorontalo Tahun 20142019. Tabel 3.22 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Mendanai Pembangunan Daerah Tahun 2008-2013 Proyeksi No.

Uraian

1.

Pendapatan

2.

Pencairan dana cadangan (sesuai Perda)

3.

Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran

2008 (Rp)

2009 (Rp)

2010 (Rp)

2011 (Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp)

387.947.444.185,00 417.715.697.693,00 503.562.284.429,00 573.569.646.515,09 588.400.495.656,53 675.337.872.413,59

Total Penerimaan

-

-

-

-

-

-

15.287.320.222,00

1.041.137.365,00

2.055.479.592,00

3.944.723.265,00

5.739.177.459,80

21.160.800.805,65

403.234.764.407,00 418.756.835.058,00 505.617.764.021,00 577.514.369.780,09 594.139.673.116,33 696.498.673.219,24

Dikurangi:

4.

Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama

176.257.239.550,00 208.146.693.637,00 287.748.048.837,00 317.849.231.528,00 349.015.657.476,00 369.283.742.004,04

I

Kapasitas riil kemampuan keuangan

26.977.524.857,00 10.610.141.421,00 17.869.715.184,00 59.665.138.252,09 45.124.015.640,33 27.214.931.215,21

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo

Tabel 3.22 di atas menunjukkan komponen sisa lebih riil perhitungan anggaran selama Tahun 2008–2013 mengalami fluktuasi. Pada Tahun 2008 III - 32

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

sebesar Rp.15.287 Milyar, tahun berikutnya menurun menjadi Rp.1.041 Milyar, dan kemudian meningkat terus menjadi Rp.21.160 Milyar pada Tahun 2013. Sementara kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kota Gorontalo nampak terus mengalami kenaikan dari Tahun 2008 sebesar Rp.226.977 Milyar dan mencapai Rp.327.214 Milyar pada Tahun 2013. Kondisi ini sebaiknya terus ditingkatkan, minimal dipertahankan rata-rata pertumbuhannya pada periode pemerintahan

lima

tahun

berikutnya.

Dengan

landasan

tersebut

maka

selanjutnya disusun skenario proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan Kota Gorontalo seperti yang digambarkan pada Tabel 3.23. Skenario proyeksi 2014– 2019 merupakan proyeksi moderat yang dapat dicapai dengan asumsi tidak terjadi goncangan ekonomi secara nasional, sebab ketergantungan transfer dari pemerintah pusat suatu daerah akan sangat elastis terhadap goncangan kepada daerah. Tabel 3.23 Rencana Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Kota Gorontalo Tahun 2015-2019 Proyeksi No.

Uraian

Tahun 2014 (Rp)

1.

Pendapatan

2.

Pencairan dana cadangan (sesuai Perda)

3.

Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran

I

Tahun 2016 (Rp)

Tahun 2017 (Rp)

Tahun 2018 (Rp)

Tahun 2019 (Rp)

790.579.711.943,00 816.091.375.000,00 882.786.375.000,00 954.702.375.000,00 1.033.446.375.000,00 1.119.169.875.000,00

Total Penerimaan

4.

Tahun 2015 (Rp)

-

-

-

-

-

-

5.155.855.329,97

4.628.048.209,13

4.150.574.694,90

3.718.734.038,67

3.328.261.644,30

2.975.288.684,43

795.735.567.272,97 820.719.423.209,13 886.936.949.694,90 958.421.109.038,67 1.036.774.636.644,30 1.122.145.163.684,43

Dikurangi: Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama Kapasitas riil kemampuan keuangan

417.496.879.250,96 474.446.977.120,89 526.131.945.018,47 583.162.825.845,88

638.285.427.724,24

704.937.754.470,31

78.238.688.022,01 46.272.446.088,24 60.805.004.676,44 75.258.283.192,79 398.489.208.920,06 417.207.409.214,12

Sumber: DPPKAD Kota Gorontalo (data diolah)

Tabel 3.23 merupakan gambaran proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan Kota Gorontalo selama periode Tahun 2014–2019. Proyeksi ini pada dasarnya optimistik, sebab rata-rata kapasitas riil kemampuan keuangan terus meningkat, pada Tahun 2015 diproyeksikan sebesar Rp.346.272 Milyar hingga pada Tahun 2019 kapasitas riil kemampuan keuangan meningkat sebesar Rp.417.207 Milyar.

III - 33

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 3.24 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Keuangan Daerah Kota Gorontalo Tahun 2015-2019 No. A. 1 2 B 1 a. 1

Uraian KAPASITAS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH PENDAPATAN Sisa Lebih (Riil) Perhitungan Anggaran

2015

2016

795.735.567.272,97

820.719.423.209,13

886.936.949.694,90

958.421.109.038,67

1.036.774.636.644,30

2018

2019

790.579.711.943,00

816.091.375.000,00

882.786.375.000,00

954.702.375.000,00

1.033.446.375.000,00

1.119.169.875.000,00

5.155.855.329,97

4.628.048.209,13

4.150.574.694,90

3.718.734.038,67

3.328.261.644,30

2.975.288.684,43

1.122.145.163.684,43

BELANJA

769.012.820.644,97

776.590.989.924,14

850.002.829.752,91

921.681.302.439,68

1.003.629.143.388,30

BELANJA TIDAK LANGSUNG

435.376.304.822,55

487.580.627.773,02

542.736.030.322,41

603.951.347.099,56

671.485.435.186,19

BELANJA WAJIB MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA

390.860.580.440,11

435.885.500.990,37

483.207.804.749,66

535.834.679.110,29

593.907.528.169,06

658.659.309.771,76

295.606.857.505,11

327.948.016.443,31

363.827.491.678,68

403.632.396.185,21

447.792.195.412,49

496.783.340.899,94

92.990.636.000,00

102.289.699.600,00

112.518.669.560,00

123.770.536.516,00

136.147.590.167,60

149.762.349.184,36

1.104.000.000,00

1.222.578.963,42

1.353.894.313,23

1.499.314.045,34

1.660.353.090,03

1.838.689.093,95 10.274.930.593,51

Gaji dan Tujangan

2

Sertifikasi Guru

3

Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH/WKDH

4

Jumlah (Rp.) 2017

2014

Biaya Pemungutan Pajak Daerah

659.086.935,00

3.425.205.983,64

4.507.749.197,75

5.932.432.363,74

7.807.389.498,94

5

Belanja Bunga

500.000.000,00

1.000.000.000,00

1.000.000.000,00

1.000.000.000,00

500.000.000,00

1.087.793.983.771,44 746.706.968.893,65

6

Belanja Subsidi

-

-

-

-

-

-

b.

PRIORITAS III

44.515.724.382,44

51.695.126.782,64

59.528.225.572,75

68.116.667.989,27

77.577.907.017,13

88.047.659.121,89

1)

Belanja Hibah

13.980.056.188,00

16.455.517.735,00

18.930.979.282,00

21.406.440.829,00

23.881.902.376,00

26.357.363.923,00

2)

Belanja Bantuan Sosial

2.500.000.000

3.000.000.000

3.500.000.000

4.000.000.000

4.500.000.000

5.000.000.000

3)

Belanja Tidak Terduga

1.000.000.000

1.000.000.000

1.000.000.000

1.000.000.000

1.000.000.000

1.000.000.000

4)

Tambahan Penghasilan Pegawai

27.035.668.194

31.239.609.048

36.097.246.291

41.710.227.160

48.196.004.641

55.690.295.199

2

BELANJA LANGSUNG

333.636.515.822,42

289.010.362.151,12

307.266.799.430,50

317.729.955.340,12

332.143.708.202,12

9.013.552.182,85

9.533.042.845,52

10.090.020.326,81

10.688.340.136,59

11.332.406.299,19

12.027.264.785,55

661.100.000,00

727.210.000,00

799.931.000,00

879.924.100,00

967.916.510,00

1.064.708.161,00

146.400.000,00

175.680.000,00

210.816.000,00

252.979.200,00

303.575.040,00

364.290.048,00

8.038.944.777,80

8.431.875.576,26

8.844.012.205,41

9.276.293.415,63

9.729.703.841,91

10.205.276.246,63

167.107.405,05

198.277.269,26

235.261.121,39

279.143.420,95

331.210.907,27

392.990.329,92

5.070.000.000,00

5.070.000.000,00

5.070.000.000,00

5.070.000.000,00

5.070.000.000,00

5.070.000.000,00

5.070.000.000,00

5.070.000.000,00

5.070.000.000,00

5.070.000.000,00

5.070.000.000,00

5.070.000.000,00

319.552.963.639,57

274.407.319.305,60

292.106.779.103,69

301.971.615.203,53

315.741.301.902,93

323.989.750.092,24

319.552.963.639,57

274.407.319.305,60

292.106.779.103,69

301.971.615.203,53

315.741.301.902,93

323.989.750.092,24

17.622.746.628,00

29.028.433.285,00

32.834.119.942,00

36.639.806.599,00

33.045.493.256,00

34.251.179.913,00

a. 1) 2) 3)

4) b. 1) 2) 3) c. 1)

C

BELANJA WAJIB MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya) Belanja sewa gedung kantor( yang telah ada kontrak jangka panjangnya) PRIORITAS I PROGRAM PENCAPAIAN VISI DAN MISI DAERAH Dana Pemdamping DAK Amanat RPJMN, Kebijakan Nasional, Belanja Wajib menurut Peraturan Perundang-Undangan PRIORITAS II Program prioritas di tingkat SKPD yang berhubungan dengan program/kegiatan unggulan SKPD sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH (Wajib, Mengikat, serta Prioritas Utama)

1)

Pembentukan Dana Cadangan

2)

Pembayaran pokok utang

3) 4)

341.087.014.877,79

Pembayaran Pokok Utang Kepada Pihak Ketiga Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah A-(B+C)

-

-

-

-

-

-

2.400.000.000

10.000.000.000,00

10.000.000.000,00

10.000.000.000,00

2.600.000.000,00

-

15.222.746.628

19.028.433.285,00

22.834.119.942,00

26.639.806.599,00

30.445.493.256,00

34.251.179.913,00

-

-

-

-

-

-

9.100.000.000,00

15.100.000.000,00

4.100.000.000,00

100.000.000,00

100.000.000,00

100.000.000,00

D

PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

9.100.000.000,00

15.100.000.000,00

4.100.000.000,00

100.000.000,00

100.000.000,00

100.000.000,00

1)

Penerimaan Pinjaman Daerah

9.000.000.000,00

15.000.000.000,00

4.000.000.000,00

-

-

-

III - 34

BAB III RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 No. 2)

Uraian Penerimaan Piutang SILPA

2014

2015

2016

Jumlah (Rp.) 2017

2018

2019

100.000.000,00

100.000.000,00

100.000.000,00

100.000.000,00

100.000.000,00

100.000.000,00

(0,00)

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

Sumber : DPPKAD Kota Gorontalo (data diolah)

III - 35

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

BAB IV ANALISIS ISU–ISU STRATEGIS 4.1.

Permasalahan Pembangunan Kesejahteraan

pembangunan.

masyarakat

Pemerintah

merupakan

dalam

setiap

tujuan

implementasi

utama

dalam

kebijakan

selalu

menjadikan kesejahteraan sebagai tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan permasalahan pembangunan adalah merupakan kesenjangan antara kinerja pembangunan saat ini dengan kondisi yang diinginkan yaitu kesejahteraan masyarakat. Permasalahan dan tuntutan pembangunan setiap saat makin bertambah dan makin kompleks, sementara

kemampuan dan sumber daya

pembangunan

terbatas.

yang

tersedia

cenderung

Pemerintah

harus

mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tuntutan

pembangunan

yang

memaksa

pemerintah

untuk

menentukan

prioritas-prioritas kebutuhan masyarakat dan meminimalisir masalah yang ditimbulkan dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Berikut ini beberapa permasalahan yang ada akan di hadapi oleh Kota Gorontalo dalam 5 (lima ) tahun kedepan yakni : 4.1.1. Aspek Sosial Budaya Daerah Pendidikan 1. APM Kota Gorontalo di tingkat SMP dan SMA masih rendah dan cenderung berfluktuasi; 2. Belum efektifnya pelaksanaan Standard Pelayanan Minimal (SPM) bidang pendidikan; 3. Belum semua sekolah memiliki fasilitas yang memadai, seperti laboratorium IPA/Bahasa, TIK, fasilitas olah raga, seni dan budaya; 4. Kuantitas guru telah cukup memadai namun belum dibarengi dengan peningkatan kualitas dan kompetensi; 5. Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau masyarakat belum terwujud sepenuhnya; 6. Konten pembelajaran belum relevan, kontekstual, dan memiliki makna sosial yang sesuai dengan kekhasan persoalan sosial dan budaya masingmasing daerah; IV - 1

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

7. Masih Rendahnya pemanfaatan dalam IT dalam proses pembelajaran disekolah-sekolah; 8. Pergerakan

anak

bersekolah

yang

lintas

wilayah,

sehingga

beban

pelayanan pendidikan tidak seimbang; 9. Mahalnya Biaya pendidikan utamanya di sekolah menengah sehingga masih membebani orang tua peserta didik; 10. Kemampuan siswa masih rendah dalam hal bernalar, analisa kritis, dan kreativitas hanya mampu berpikir dalam level analisa tingkat rendah dengan cara menghapal;

Kesehatan 1. Angka Kematian Ibu (AKI) cenderung meningkat dari tahun ke tahun; 2. Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) masih terus berfluktuasi; 3. Masih terdapat bayi dengan status berat lahir rendah, bayi dengan status gizi kurang dan gizi buruk; 4. Masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki fasilitas air bersih, kamar mandi dan wc yang layak; 5. Kurangnya kesadaran masyarakat terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); 6. Meningkatnya prevalensi terjadinya penyakit yang disebabkan karena masalah lingkungan, seperti sanitasi yang tidak baik dan karena akibat pola hidup yang tidak sehat

Pekerjaan Umum A. Jalan dan Jembatan 1. Masih terdapat beberapa ruas jalan dengan kondisi yang kurang baik dan rusak dan di ruas-ruas jalan lainnya terjadi kerawanan kerusakan sebagai akibat

sering melintasnya

kendaraan-kendaraan

bertonase besar yang

tidak sesuai dengan kapasitas dan kualitas jalan. 2. Beberapa ruas jalan utama tidak mampu lagi menampung padatnya arus lalu lintas sehingga kerap kali menimbulkan kemacetan. IV - 2

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

3. Beberapa jembatan diruas jalan kota kondisinya belum permanen dan tidak memadai. 4. Kondisi jaringan

pedestrian yang

kurang

memadai dan tempat parkir

yang tidak tersedia secara layak; B. Pengairan 1. Jaringan pelayanan irigasi yang belum memadai 2. Bencana alam seperti banjir dan tanah longsor berdampak pada rusaknya daerah aliran sungai dan infrastruktur yang telah dibangun. 3. Optimalisasi Tata kelola air dan bangunan penunjang pengendali banjir belum termanage dengan baik. 4. Banyak saluran drainase yang belum terintegrasi dengan baik dan pembangunannya tidak memperhatikan kondisi elevasi yang ada. 5. Pihak-pihak yang selama ini melaksanakan kegiatan pembangunan drainase tidak terkoordinasi dengan baik dan tidak mengacu pada master plan drainase C. Cipta Karya 1. Ketersediaan Sistem Pengolahan Air limbah (SPAL) padat dan cair di kawasan-kawasan perumahan dan permukiman yang belum maksimal dan terpadu sesuai perencanaan induk (Master Plan) Air Limbah Perkotaan. 2. Belum optimalnya fungsi IPAL di Dulomo Utara karena keterbatasan sarana pendukung 3. Belum tersedianya gedung pemerintahan pada wilayah kecamatan dan kelurahan pemekaran. 4. Keterbatasan luasan dan sebaran ruang publik serta ketersediaan Ruang Terbuka Hijau 5. Baru 60 % penduduk yang memiliki akses air bersih dari P D A M 6. Tekanan alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi non pertanian yang menimbulkan dampak terhadap kelestarian lingkungan; Perumahan 1. Masih banyak rumah tidak layak huni di Kota Gorontalo;

IV - 3

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

2. Prasarana Sarana Utilitas (PSU) perumahan yang di bangun oleh para pengemban atau developer sangat terbatas bahkan yang

terbangunpun

kualitas kurang memadai 3. Terdapatnya kawasan kumuh kota yang membutuhkan penanganan yang konfrehensif dan terpadu Pemuda dan Olahraga 1. Belum

optimalnya

pembinaan

dan

pengembangan

olahraga

di

Kota

Gorontalo 2. Terbatasnya Sarana dan prasarana olahraga yang memadai. 3. Belum optimalnya pembinaan lembaga-lembaga kepemudaan yang menjadi wadah aktivitas kepemudaan Kependudukan dan Capil 1. Masih ada 20% penduduk usia 17 tahun keatas belum memiliki KTP 2. Kepemilikan kartu identitas penduduk seperti KTP, KK, akta kelahiran, akta kematian dan akta perkawinan belum terpenuhi secara keseluruhan 3. Ketersediaan data kependudukan yang berbeda-beda sesuai sumber data Ketenagakerjaan 1. Angkatan kerja yang bekerja masih didominasi pegawai negeri sipil 2. Peningkatan jumlah angkatan kerja tidak diikuti peningkatan lapangan kerja secara memadai 3. Pencari kerja usia produktif belum seluruhnya memiliki SDM yang memadai baik dari segi ilmu maupun keterampilan sehingga tidak kompetitif; Perhubungan 1. Sarana angkutan umum massal yang disediakan oleh pemerintah belum berfungsi secara optimal. 2. Tingkat kemacetan di beberapa titik maupun kemacetan pada hari tertentu semakin tinggi. 3. Prasarana jalan yang kurang mendukung pergerakan penduduk, karena kapasitas (jalan sempit) yang semakin terbatas 4. Belum

optimalnya

penataan

sistem

transportasi

wilayah

yang

memperhitungkan keterkaitan dan keterpaduan antar moda dan antar IV - 4

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

wilayah 5. Bentor sebagai salah satu alat transportasi masyarakat yang tidak memiliki sertifikasi,

identifikasi

dan

standarisasi

kelayakan

dan

keselamatan

berkendara sebagai angkutan umum. 6. Terbatas

sumber

daya

aparatur

untuk

teknis

operasional

maupun

pengawasan dilapangan. Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Pengawasan 1.

Angka

kriminalitas

masih

cukup

tinggi

dan

didominasi

kasus

penganiayaan 2.

Struktur organisasi pemerintah Kota Gorontalo yang belum efisien,

3.

Terlalu besarnya jumlah pegawai yang berdampak pada besarnya alokasi anggaran belanja pegawai;

4.

Penempatan

pegawai

belum

sepenuhnya

didasarkan

pada

standar

kompetensi jabatan dan kebutuhan organisasi 5.

Masih terbatasnya aktifitas pelayanan publik yang berbasis elektronik dan internet (electronic Government, e-Gov) sehingga berpengaruh pada kualitas dan kapasitas layanan kepada masyarakat

6.

Kapasitas aparatur pemerintah kompetensi,

kemampuan

teknis

belum optimal dan

berdasarkan tingkat

mekanisme

birokrasi

dalam

manajemen pembangunan dan pengelolaan keuangan pemerintah Kota 7.

Kelurahan dan kecamatan belum berperan optimal dalam pelayanan dan

pelaksanaan pembangunan skala lingkungan atau di tingkat

masyarakat; 8.

Belum optimal dan efektifnya koordinasi, sinergitas, sinkronisasi, dan harmonisasi dalam kerjasama antara pemerintahan level pemerintahan dan antar SKPD.

9.

Kurangnya penelitian dan diseminasi hasil-hasil kajian yang berkontribusi pada pembangunan daerah

10. Penerapan SPM belum maksimal dan belum optimalnya pelaksanaan Standar Operasional Pelayanan (SOP) di SKPD 11. Kurangnya kerjasama antar daerah dalam rangka peningkatan penanaman modal, pelayanan public, dan pengelolaan sumber daya alam. IV - 5

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

12. Belum tersusunnya peraturan daerah sesuai dengan kebutuhan merespon perkembangan peraturan perundang–undangan yang baru, 13. Belum optimalnya upaya intensifikasi sumber–sumber pendapatan daerah, baik pajak, retribusi daerah sejalan dengan peraturan perundangan yang baru,

yang

dapat

menjamin

penyelenggaraan

pemerintahan

dan

pembangunan daerah. Sosial,

Kebudayaan,

Pemberdayaan

masyarakat,

Perempuan

dan

Perlindungan Anak, Komunikasi dan Informatika 1. Populasi penyandang masalah sosial seperti penyandang cacat, lansia, pengemis mengalami peningkatan signifikan 2. Kurangnya keterampilan dan keahlian masyarakat miskin dalam berusaha 3. Belum efektif Kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam memberdayakan

kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial

masyarakat. 4. Globalisasi telah memberi pengaruh negatif bagi kehidupan anak dan remaja; 5. Penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak dasar perempuan dalam kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik belum memadai; 6. Pengarusutamaan

gender

dalam

perumusan

peraturan

perundang-

undangan, kelembagaan, dan kebijakan anggaran masih kurang; 4.1.2

Aspek Perekonomian Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM dan PM

1. Terbatasnya informasi, promosi dan pemasaran produk/komoditi unggulan Gorontalo. 2. Masih rendahnya akses industri kecil terhadap permodalan. 3. Rendahnya kualitas pengelolaan, keterampilan dan kewirausahaan KUKM. 4. Masih rendahnya produktivitas dan pemasaran produk IKM, baik pasar lokal, regional, nasional dan internasional. 5. Belum berkembangnya sentra dan kluster industri didaerah 6. Perkembangan sektor informal pedagang kaki lima yang

cepat dan

cenderung kurang terkendali, sehingga menimbulkan eksternalitas negatif bagi kegiatan lainnya. IV - 6

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

7. Kurang tertatanya pasar tradisional sehingga terdesak keberadaan pasar modern, karena keterbatasan prasarana/sarana dan lemahnya manajemen pengelolaannya. 8. Belum optimalnya Pengembangan sistem pembiayaan dengan kemitraan pemerintah dan swasta;

Pertanian 1. Masih terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga teknis. Jumlah tenaga teknis pertanian masih kurang dari standar pelayanan yang diharapkan selain itu kualifikasi dan kompetensi sumber daya aparatur belum memenuhi harapan, 2. Tingginya Alih Fungsi Lahan, dan ancaman iklim yang tidak menentu; Kehutanan 1. Masih adanya lahan kritis, disebabkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan hutan rakyat. Pengembangan hutan rakyat selama ini hanya berasal dari program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL). Perikanan 1. Degradasi sumberdaya ikan baik perairan laut maupun perairan umum. Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan kualitas sumberdaya ikan terkait dengan degradasi kualitas lingkungan pesisir, termasuk oleh aktivitas manusia yang menimbulkan pencemaran perairan baik laut maupun umum adalah penangkapan ikan yang berlebihan dan secara ilegal serta Penyebaran gulma air di perairan Danau Limboto 2. Rendahnya produktivitas nelayan dan pembudidaya ikan disebabkan oleh antara lain penggunaan kapal berukuran kecil dibawah 5 GT (Gross Tonnage), tingginya harga pakan ikan, dan kurang tersedianya bibit ikan unggul 3. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung produksi antara lain adalah belum lengkapnya sarana dan prasarana di pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), dan Balai Benih Ikan (BBI) serta masih kurangnya sarana pendukung pada kelompok dan pembudidaya ikan 4. Kurang

optimalnya

kegiatan

pengawasan

Sumberdaya

Kelautan

dan

Perikanan karena belum adanya fasilitas Laboratorium Kesehatan Ikan dan IV - 7

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

rendahnya

peran

serta

masyarakat

dalam

pengawasan

Sumberdaya

Kelautan dan Perikanan 5. Adanya konflik dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan. Permasalahan ini terjadi karena adanya konflik kepentingan antara nelayan skala besar dengan nelayan skala kecil/tradisional Kebudayaan dan Pariwisata 1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai–nilai budaya, faktor penyebabnya antara lain kurangya sosialisasi nilai–nilai budaya akibatnya pemahaman terhadap eksistensi budaya mulai luntur 2. Rendahnya minat masyarakat terhadap event–event promosi dan sarana prasarana promosi Kepariwisataan 3. Kurangnya

sarana

dan

prasarana

pendukung

pengembangan

kepariwisataan daerah 4. Terbatasnya jumlah dan

kualitas sumber daya manusia di

Bidang

Kepariwisataan. 5. Belum optmalnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya, adat dan tradisi, bahasa dan sastra, sebagai basis ketahanan budaya untuk menjaga dan menghadapi

dinamika

arus

globlasasi

sekaligus

sebagai

penyaring

masuknya budaya-budaya asing yang kurang sesuai dengan tatanan, dan tuntutan budaya lokal; 6. Belum optimalnya pengelolaan budaya sebagai aset yang sangat berharga dalam membangun jati diri dan mewarnai segenap sektor kehidupan serta menjadi daya tarik yang khas untuk mengundang kunjungan dan perhatian dari luar daerah dan dunia internasional; 4.1.3

Aspek Penataan Kota

Lingkungan Hidup Dan Sistem Sanitasi Dalam Kota 1. Adanya indikasi mulai tercemarnya Kualitas baku mutu air sungai Bone, Bolango dan Tamalate walaupun masih dalam kondisi ringan dan sedang. 2. Belum tertatanya system sanitasi dalam kota dan kurang optimalnya penggunaan IPLT yang ada di kelurahan Dulomo Utara. 3. Sistem pembuangan air limbah rumah tangga masyarakat pada umumnya langsung ke saluran drainase sehingga menimbulkan genangan yang kotor dan berbau. IV - 8

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

4. Sebagian masyarakat khususnya dari kelompok masyarakat kurang mampu belum memiliki sarana sanitasi sendiri 5. Sulitnya mencari lokasi pembangunan MCK dan IPAL Komunal sebagai salah satu solusi penanganan persoalan limbah rumah tangga. 6. Masih terbatasnya kapasitas pasokan listrik sehingga tidak semua lampu jalan dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Persampahan 1.

Meningkatnya

produksi

sampah

pertahun

belum

diimbangi

dengan

ketersediaan armada dan sistem pengelolaan sampah yang memadai 2.

Belum optimalnya pengelolaan sampah dengan sistem 3 R (Reduce, Recycle, Reuse) dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pemilahan sampah .

3.

Kondisi Tempat Penampungan Akhir (TPA) sampah tidak lagi memenuhi ketentuan perundang-undangan sehingga tidak lagi dapat difungsikan sebagaimana mestinya.

4.

Semakin sulitnya mencari lokasi pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) dan lokasi Tempat Pemilahan Sampah.

5.

Sungai-sungai di Kota Gorontalo masih sering kali dijadikan tempat pembuangan sampah;

Penataan Ruang 1.

Masih

belum

sinergisnya

rencana

tata

ruang

dengan

dokumen

perencanaan pembangunan lainnya 2.

Belum optimalnya pemanfaatan dokumen rencana tata ruang sebagai acuan

dalam

perencanaan

pembangunan

sehingga

masih

banyak

pemanfaatan ruang yang belum sejalan dengan rencana tata ruang akibat masih kurangnya pemahaman masyarakat dan kurang optimalnya upaya penegakan aturan oleh otoritas pemerintah kota. 3.

Belum

tersedianya

pemanfaatan

aturan

dan

ketentuan-ketentuan

ruang lainnya sebagaimana

pendukung

direkomendasikan oleh Perda

RTRW.

IV - 9

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Penataan Kota 1. Masih ada kurang lebih 50% bangunan yang belum memiliki Izin mendirikan bangunan 2. Meningkatnya bangunan di pusat kota tidak diimbangi dengan penyediaan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai ruang privat maupun publik 3. Terbatasnya lahan yang dimiliki oleh pemerintah untuk penyediaan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai taman kota 4. Rendahnya peran masyarakat dan swasta dalam pengembangan ruang terbuka hijau 5. Terbatasnya lahan untuk pemakaman umum Penanggulangan Bencana 1. Penanganan bencana masih dilaksanakan secara parsial 2. Masih rendahnya kesadaran masyarakat yang berada di daerah rawan bencana 3. Belum adanya sistem penanggulangan bencana yang sistemik sehingga dapat meminimalisir korban bencana alam. 5.2.

Isu Strategis Isu dapat diartikan sebagai masalah yang harus segera ditangani.

Sehingga isu strategis dapat dikatakan sebagai masalah yang paling tepat atau urgen untuk ditangani dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan. Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah. Beberapa isu strategis pembangunan Kota Gorontalo dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan diantaranya adalah : 5.2.1. Isu Global dan Nasional 1. Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dalam Rancangan Awal RPJMN 2015-2019, telah dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan. Kesembilan agenda prioritas itu disebut “NAWACITA”. 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. IV - 10

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan

produktifitas

rakyat

dan

daya

saing

di

pasar

Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh

ke-bhinneka-an

dan

memperkuat

restorasi

sosial

Indonesia. 2. Implementasi MP3EI

Sebagai

Salah

Satu

Strategi Percepatan

Pembangunan Nasional. Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2025 telah mencanangkan visi Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, maju, adil dan makmur. Oleh karenanya maka konsep pelaksanaan MP3EI ini didasarkan pada pembangunan berbagai aspek yang secara langsung dapat memberikan stimulant dan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan nasional. Salah satu aspek penting dalam konsep maupun implementasi MP3EI ini adalah perhatian yang lebih besar terhadap penyediaan infrastruktur sebagai pendukung vital pengembangan sektor-sektor lainnya. MP3EI ini diharapkan dapat lebih memberikan arahan dan perencanaan yang lebih matang tentang pengembangan infrastruktur pada setiap kawasan. Yang terpenting juga adalah perencanaan infrastruktur pada MP3EI dapat menciptakan konektivitas antar daerah yang dapat menunjang kelancaran mobilitas barang dan jasa antara daerah. Dalam koridor ekonomi Sulawesi, Kota Gorontalo memiliki posisi simpul yang sangat penting yaitu menjadi salah satu dari 6 pusat ekonomi. Hal ini

IV - 11

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

terutama terkait dengan keberadaan Pelabuhan Gorontalo sebagai pintu masuk yang sangat strategis bagi kawasan-kawasan di sekitarnya. 3. Arahan RTRW Nasional Untuk Pengembangan Pelabuhan Pelayaran Nasional untuk memperkuat Struktur Ruang Nasional Dalam

arahan

struktur

ruang

nasional

sebagaimana

diatur

dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 telah diatur jalur-jalur pelayaran nasional dimana Pelabuhan Gorontalo menjadi salah satu jalur pelayaran nasional yang akan menjadi jalur resmi menghubungkan seluruh wilayah secara nasional. Selanjutnya jalur pelayaran sebagaimana arahan struktur ruang nasional inilah yang akan menjadi acuan bagi seluruh penyelenggaran

pelayaran

nasional dalam kegiatan pelayanan dan pengangkutan barang dan jasa, baik yang

diselenggarakan

oleh

perusahaan-perusahaan

pelayaran

milik

pemerintah maupun swasta. Dengan

adanya

kewajiban

bagi

penetapan pemerintah

jalur

pelayaran

pusat

untuk

nasional

maka

melakukan

menjadi

upaya-upaya

pengembangan sarana maupun infrastruktur penunjang pelabuhan yang dilintasi oleh setiap jalur pelayaran nasional tersebut. Didalam RTRW Nasional, Kota Gorontalo ditetapkan menjadi salah satu pusat kegiatan Nasional (PKN), hal ini memberi ruang besar bagi upaya pengembangan dan percepatan pembangunan di daerah ini. 4. Standar Pelayanan Minimum (SPM) Sesuai dengan Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), diamanatkan bahwa SPM yang telah ditetapkan Pemerintah menjadi salah

satu

acuan

bagi

Pemerintahan

Daerah

untuk

menyusun

perencanaan dan penganggaran penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Rencana pencapaian SPM dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD). Pelayanan dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan. Sampai dengan pertengahan Tahun 2013, IV - 12

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

telah diterbitkan 15 (lima belas) SPM oleh kementerian/lembaga, yaitu SPM: 1)

Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.

2)

Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kab/Kota.

3)

Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten/Kota.

4)

Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kab/Kota.

5)

Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kab/Kota.

6)

Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.

7)

Bidang Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera di Kab/Kota.

8)

Bidang Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota.

9)

Bidang Pekerjaan umum.

10)

Bidang Ketenagakerjaan.

11)

Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kab/Kota.

12)

Bidang Komunikasi dan Informasi.

13)

Bidang Kesenian.

14)

Bidang Penanaman Modal.

15)

Bidang Perhubungan Daerah.

5. Pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) Tujuan Pembangunan Milenium yang terdiri dari 8 (delapan) tujuan pembangunan manusia yang secara langsung dapat memberikan dampak bagi pengentasan kemiskinan ekstrim, yang harus dicapai pada tahun 2015 mencakup: a) menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, b) mencapai pendidikan dasar untuk semua, c) mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, d) menurunkan angka kematian anak, e) meningkatkan kesehatan ibu, f) memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit menular lainnya, g) memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan h) membangun kemitraan global untuk pembangunan. Untuk

mencapai

tujuan

MDGs

tahun

2015

diperlukan

koordinasi,

kerjasama serta komitmen dari seluruh pemangku kepentingan terutama pemerintah dan masyarakat (nasional dan daerah) untuk bersama-sama memastikan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dapat dinikmati oleh seluruh

masyarakat

Indonesia

pada

umumnya

dan

Gorontalo

pada

khususnya. IV - 13

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

6. Post 2015 Development Agenda Seiring dengan semakin dekatnya tahun berakhirnya MDGs, yaitu 2015, diskusi mengenai kerangka kerja pembangunan internasional pasca 2015 dimulai. Pada pertemuan Rio +20 Summit, 192 anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memulai proses perancangan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) yang berorientasi pada aksi, ringkas dan mudah dikomunikasikan, jumlah terbatas, aspiratif, bersifat global secara alamiah dan dapat diterapkan pada semua negara dengan memperhatikan

perbedaan

kenyataan,

kapasitas

dan

tingkat

pembangunan sebuah negara dan menghargai kebijakan dan prioritas nasional. Pada tanggal 30 Mei 2013, High Level Panel on the Post-2015 Development Agenda mengeluarkan “A New Global Partnership: Eradicate Poverty and Transform Economies through Sustainable Development,” sebuah laporan yang

menetapkan agenda universal untuk mengentaskan kemiskinan

ekstrim

dari

muka bumi pada tahun 2030, dan mewujudkan janji

pembangunan berkelanjutan. Laporan ini mengajak seluruh warga dunia untuk bekerjasama dalam sebuah kemitraan global baru (New Global Partnership) yang menawarkan harapan dan peran bagi setiap orang. Dalam laporan tersebut, High Level Panel yang salah satu ketuanya adalah Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mendorong tujuan pembangunan

pasca

2015

untuk

melakukan

5

(lima)

pergeseran

dari

mengurangi

transformasi utama, yaitu:

a.

Tidak meninggalkan siapapun di belakang Setelah

tahun

kemiskinan ke bentuknya.

2015

dunia

mengakhiri

Dunia

perlu

harus

bergerak

kemiskinan memastikan

ekstrim, bahwa

dalam

tidak

ada

segala satu

orangpun-apapun etnis, gender, geografi, disabilitas, ras dan status lainnya yang tidak mendapatkan kesempatan ekonomi dasar dan hak asasi.

b.

Menempatkan pembangunan berkelanjutan sebagai inti Dunia

harus

mengintegrasikan

dimensi

sosial,

ekonomi

dan

lingkungan dari keberlanjutan. Dunia harus bertindak sekarang IV - 14

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

untuk

mengurangi

lingkungan,

yang

laju

perubahan

menimbulkan

iklim

ancaman

dan

degradasi

yang belum pernah

terjadi sebelumnya bagi manusia.

c.

Transformasi ekonomi untuk penyediaan pekerjaan dan pembangunan yang inklusif Transformasi ekonomi yang mendalam dapat mengakhiri kemiskinan ekstrim

dan

memanfaatkan

meningkatkan inovasi,

mata

teknologi

dan

pencaharian, potensi

dengan

bisnis. Semakin

beragam kegiatan ekonomi, dan dengan kesempatan yang sama bagi semua orang, akan mewujudkan iklusi sosial, terutama bagi generasi muda, dan mendorong pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.

d.

Membangun perdamaian dan kelembagaan yang efektif, terbuka dan akuntabel bagi semua Kebebasan dari konflik dan kekerasan adalah hak manusia yang paling mendasar, dan merupakan fondasi paling penting dalam membangun masyarakat yang damai

dan sejahtera. Pada waktu

yang bersamaan, masyarakat di seluruh dunia berharap pemerintah bersikap jujur, akuntabel

dan

responsif

mereka. Dunia mendesak sebuah

terhadap

permintaan

pergeseran fundamental-yang

menempatkan perdamaian dan tata kelola pemerintahan yang baik sebagai elemen inti kesejahteraan, bukan sebuah pilihan ekstra.

e.

Membina kemitraan global baru Semangat kebersamaan, kerjasama dan akuntabilitas antar pihak harus menyokong agenda pembangunan pasca 2015. Kemitraan baru

harus

dilandaskan

pada

pemahaman

bersama

perikemanusiaaan, berbasis pada pengertian dan

akan

manfaat antar

pihak. Hal tersebut harus berada di tengah-tengah masyarakat, termasuk

mereka

yang

terdampak

oleh

kemiskinan

dan

terpinggirkan, perempuan, remaja, lansia, penyandang cacar dan penduduk lokal/indigenous. Kemitraan tersebut harus melibatkan organisasi masyarakat, institusi multilateral, pemerintah daerah dan pusat, komunitas sains dan akademis, pelaku bisnis dan filantropi. IV - 15

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

7. Pemanasan Global (Global Warming) Peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi merupakan ancaman yang serius bagi planet bumi dan seluruh mahluk di dalamnya, sehingga perlu langkah terpadu dalam penanggulangan dan pencegahan serta pengawasan sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global tersebut, dimana salah satu penyebabnya adalah pembentukan beberapa jenis emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh peternakan, pembukaan hutan untuk pertanian, pembakaran bahan bakar foisl pada kendaraan bermotor, pabrikpabrik modern, serta pembangkit tenaga listrik dan lainnya.

8. Globalisasi Informasi dan Pasar Bebas Peningkatan teknologi informasi menuntut kemampuan lebih untuk dapat mengambil manfaat dari derasnya arus globalisasi sehingga diperlukan mutu modal manusia. Disisi lain diperlukan filterisasi dari setiap pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma sehingga dapat mencegah pengaruh negatif dari globalisasi informasi. Selain itu akses informasi yang sangat mudah dan cepat membuat batas-batas administrasi antar Negara menjadi hambatan dalam dunia perdagangan dan memicu praktek-praktek illegal dalam perdagangan dunia. Oleh karena itu berbagai negara sepakat menggagas perdagangan bebas yang akan berlaku secara internasional. Untuk mengantisipasi adanya perdagangan bebas ini, pemerintah terus berupaya menahan laju pengaruh globalisasi dan menjaga daya saing produk Indonesia sehingga mampu bersaing dengan produk luar negeri. Berbagai hambatan pokok perdagangan yang dihadapi para pelaku usaha antara

lain

kondisi

infrastruktur

Indonesia

yang

kurang

memadai

menciptakan high cost economy yang berimplikasi pada penurunan daya saing produk, banyaknya pungutan yang membebani aktivitas perdagangan pengusaha, dan bahaya kesulitan untuk memperoleh perijinan akan menyebabkan kendala dalam perdagangan. Selain itu peningkatan kualitas sumber daya manusia terus diupayakan untuk menjamin ketersediaan tenaga kerja yang profesional.

9. Reformasi Birokrasi Masih tingginya tingkat penyalahgunaan wewenang, banyaknya praktek KKN, dan masih lemahnya pengawasan terhadap kinerja aparatur negara IV - 16

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

merupakan cerminan dari kondisi kinerja birokrasi yang masih jauh dari harapan. Banyaknya permasalahan birokrasi tersebut belum sepenuhnya teratasi baik dari sisi internal maupun eksternal. Dari sisi internal, berbagai faktor seperti demokrasi, desentralisasi dan internal birokrasi itu sendiri, masih berdampak pada tingkat kompleksitas permasalahan dan dalam upaya mencari solusi lima tahun ke depan. Sedangkan dari sisi eksternal, faktor

globalisasi

dan

revolusi

teknologi

informasi

juga

akan

kuat

berpengaruh terhadap pencarian alternatif-alternatif kebjakan dalam bidang aparatur

negara.

Untuk

itu,

dibutuhkan

suatu

upaya

yang

lebih

komprehensif dan terintegrasi dalam mendorong peningkatan kinerja birokrasi aparatur negara dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan akuntabel yang merupakan amanah reformasi dan tuntutan rakyat.

10. Otonomi Daerah dari Sentralistik menuju Desentralistik Berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diubah dengan Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 menuntut daerah untuk lebih mandiri dalam pengelolaan kekayaan dan pemerintahan daerahnya masingmasing. Untuk itu diperlukan pelaksanaan pembangunan daerah yang terintegrasi, bersinergi, efisien dan menjamin terkelolanya sumberdaya alam secara

maksimal

memperkuat

dalam

rangka

pemerataan,

keadilan

sendi-sendi kehidupan berbangsa dan

sosial

yang

bernegara dalam

kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

11. Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) KKN telah merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat dan menambah kesengsaraan rakyat Indonesia. Sejak berlangsungnya era reformasi, upaya pemberantasan KKN berlangsung semakin gencar. Langkah ini sudah menjadi komitmen seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah sendiri juga telah menegaskan komitmennya dalam rangka memberantas korupsi melalui

Instruksi

Presiden

No.

4

Tahun

2004

tentang

Percepatan

Pemberantasan Korupsi. Akan tetapi ironisnya walaupun usaha-usaha pemberantasannya sudah dilakukan lebih dari empat dekade, praktekpraktek korupsi tersebut tetap berlangsung, bahkan ada kecenderungan modus operandinya lebih canggih dan terorganiosir, sehingga makin mempersulit penanggulangannya. Untuk mencegah dan menanggulangi korupsi maka dibutuhkan suatu komitmen dari seluruh strata dalam IV - 17

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

struktur organisasi, dimulai dari pimpinan tertinggi, pimpinan menengah, pimpinan terendah sampai staf atau pegawai bawahan untuk tidak melakukan tindakan tidak terpuji yaitu KKN.

12. Terjadinya Krisis Energi Nasional Munculnya kelangkaan serta tiadanya jaminan ketersediaan pasokan minyak dan gas (migas) di negeri sendiri merupakan kenyataan paradoks dari sebuah negeri yang kaya sumber energi. Hal ini antara lain disebabkan tingginya ketimpangan antara produksi dan konsumsi energi nasional. Pesatnya pembangunan di bidang teknologi, industri, dan informasi memicu peningkatan kebutuhan masyarakat akan energi. BBM adalah suatu variabel yang sangat penting dari ukuran sebuah kesejahteraan rakyat. Kebijakan terkait subsidi BBM adalah sebuah kebijakan yang luar biasa penting dan bisa berefek domino apabila tidak ditimbang dengan sebaik-baiknya. Atas dasar itu, aspek sosial dan sosiologis kemudian menjadi hal yang patut dipertimbangkan atas kenaikan harga BBM. Dari segi ekonomi makro, kenaikan harga BBM ini akan menyebabkan inflasi yang memicu penurunan nilai tukar rupiah. Penurunan riil ini akan menyebabkan daya beli masyarakat berkurang, terutama masyarakat kelas bawah. Golongan ini akan sangat kesulitan dalam menghadapi kenaikan BBM, terutama atas dampak langsungnya terhadap kebutuhan pokok.

13. Penurunan Kualitas Lingkungan dan Mitigasi Bencana Munculnya kesadaran kolektif global mengenai masalah perubahan iklim (climate change) saat ini mempengaruhi strategi pembangunan di semua negara. Wujud dari makin maraknya kesadaran kolektif global atas dampak dari fenomena perubahan iklim adalah makin mengemukanya strategi pembangunan ekonomi yang harus menempatkan kesadaran akan daya dukung lingkungan alam pada prioritas yang tinggi. Bila hal tersebut tidak dilakukan, rangkaian bencana alam akibat ulah manusia dan dampak industrialisasi akan makin sering terjadi dan dapat membahayakan umat manusia sendiri. Selain itu penurunan kualitas lingkungan memberi dampak terhadap produktivitas dan tingginya biaya produksi. Meningkatnya frekuensi kejadian berbagai jenis bencana alam dengan skala dan intensitasnya mengharuskan pemerintah menyusun rencana aksi yang IV - 18

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

sistematis dan kongkrit mulai dari pra bencana, pada saat tanggap darurat dan pada pasca terjadinya bencana (rehabilitasi-rekonstruksi). Hal ini disebabkan setiap bencana menimbulkan permasalahan kemanusiaan yang serius serta dampak sosial bagi masyarakat yang tidak dapat dinilai dengan materi.

Bencana

yang

umumnya

tejadi

dalam

waktu

singkat

menghancurkan hasil pembangunan yang telah dirintis dan diperjuangkan dalam waktu yang lama. Selain menimbulkan korban jiwa, bencana menghancurkan perumahan, area pertanian dan perkebunan, infrastruktur perekonomian, infrastruktur publik, komunikasi dan trasnportasi, instalasi pengadaan air dan energi, serta bidang-bidang penting dan strategis lainnya. 5.2.2. Isu Regional Sulawesi Sesuai

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2010–2014 pembangunan wilayah Sulawesi diarahkan untuk menjadi salah satu lumbung pangan nasional dengan meningkatkan produktifitas dan nilai

tambah

pertanian

tanaman

pangan,

perkebunan

dan

perikanan,

mengembangkan bio-energi serta meningkatkan dan memperluas perdagangan, jasa dan pariwisata bertaraf internasional. Beberapa isu strategis di wilayah Sulawesi, yaitu sebagai berikut: 1) Optimalisasi pengembangan sector unggulan yang berdaya saing tinggi di wilayah Sulawesi; Dominasi sektor-sektor primer dalam perekonomian wilayah Sulawesi menunjukkan belum optimalnya peningkatan nilai tambah sector dan komoditas unggulan. Sementara keragaman komoditas unggulan antar daerah memungkinkan dikembangkannya gugus (cluster) industri unggulan secara simultan. 2) Interkonektivitas domestik intrawilayah; Integrasi

jaringan

transportasi

domestik

sangat

strategis

dalam

mendukung penguatan ketahanan perekonomian domestik. Di samping itu, posisi strategis wilayah Sulawesi memainkan peranan penting bagi penguatan integrasi perekonomian antar KBI dan KTI. 3) Kualitas sumberdaya manusia dan tingkat kemiskinan; Rendahnya kualitas sumber daya manusia ditunjukkan oleh peringkat IPM provinsi-provinsi di Sulawesi yang berada di bawah 20, kecuali Sulawesi IV - 19

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Utara. Tingkat kemiskinan relatif tinggi ditemui di Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. 4) Kapasitas energi listrik; Ketersediaan

energi

listrik

saat

ini

tidak

mampu

mengimbangi

pertumbuhan permintaan baik dalam jangka pendek maupun panjang. Peningkatan kapasitas energi listrik sangat strategis dalam menunjang arah pengembangan gugus industri unggulan di wilayah Sulawesi. 5) Revitalisasi modal sosial; Peningkatan

rasa

masyarakat

dan

efektivitas

saling

percaya di

pemerintah

program-program

antara

berperan

masyarakat

penting

pembangunan.

dalam

Meningkatnya

dan

antara

meningkatkan rasa

saling

percaya juga berperan memperlancar kerja sama produktif, mengurangi biaya transaksi, dan memperkuat ketahanan social masyarakat dalam menghadapi isu-isu sensitif. 6) Reformasi birokrasi dan tata kelola; Aparat pemerintah daerah yang profesional disertai pelayanan publik yang prima berpotensi meningkatkan daya tarik daerah di mata investor, baik lokal

maupun

asing.

Selanjutnya,

meningkatnya

investasi

akan

meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Pelayanan public yang efisien juga mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin. 7) Konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup serta mitigasi bencana; Wilayah Sulawesi dikaruniai keragaman hayati yang cukup tinggi dan unik yang berbeda dengan flora dan fauna baik di Asia maupun Australia. Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang berlebihan dapat mengancam potensi tersebut. Disisi lain, wilayah ini memiliki kerawanan bencana terkait aktivitas gunung berapi dan pergerakan lempeng bumi. 4.2.3 Isu Regional Provinsi Gorontalo Kebijakan dalam RPJMN dan RPJMD Provinsi Gorontalo Penelaahan kebijakan pembangunan nasional yang ditetapkan dalam RPJMN dan kebijakan pembangunan ditingkat regional Provinsi Gorontalo merupakan salah

satu

identifikasi

faktor-faktor

eksternal

yang

bertujuan

untuk IV - 20

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

mendapatkan butir-butir kebijakan pemerintah yang sangat penting, yang berhubungan dan berpengaruh langsung terhadap perencanaan pembangunan daerah dalam 5 (lima) tahun ke depan.

Tabel 4.2.1 Identifikasi Kebijakan dalam RPJMN, RPJMD Provinsi Gorontalo dan Regional Sulawesi Kebijakan

No. 1

RPJMN

RPJMD Prov Gorontalo

Pembangunan ekonomi dan

Regional Sulawesi

-Pertumbuhan ekonomi melalui

- Pengembangan wilayah

peningkatan kesejahteraan

pemberdayaan ekonomi

Sulawesi sebagai sentra

rakyat

kerakyatan

produksi pertanian, perikanan dan lumbung pangan nasional.

-Peningkaatan kualitas dan daya saing SDM (Pendidikan dan

- Peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Kesehatan) 2

Perbaikan tata kelola

Reformasi birokrasi

Penguatan kualitas

pemerintahan 3

pelayanan publik

Penegakan pilar demokrasi

Percepatan pertumbuhan

Penguatan daerah otonom

kehidupan demokrasi 4 5

Penegakan hukum dan

Penegakan supremasi hukum

Penguatan ketahanan dan

pemberantasan korupsi

dan HAM

harmonisasi masyarakat

Pembangunan yang Inklusif

-Pembangunan infrastruktur

-Pengembangan Sulawesi

dan Berkeadilan

sebagai satu kesatuan ekonomi domestik -Pengelolaan sumber daya alam

-Peningkatan daya dukung

berbasis lingkungan dan

lingkungan dan mitigasi

berkelanjutan.

bencana -Peningkatan kapasitas dan integrasi sistem jaringan listrik.

Kebijakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan menjamin pemerataan (growth with equity) mensyaratkan stabilitas dan dukungan fundamental negara yang kuat. Suatu proses pertumbuhan ekonomi yang mengikutsertakan semua lapisan masyarakat hanya dapat tercapai bila keberpihakan dalam alokasi anggaran belanja pemerintah secara sungguhsungguh

dirancang

untuk

membantu

mereka

keluar

dari

lingkaran IV - 21

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

kemiskinan. Perbaikan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan melalui sejumlah program pembangunan untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan kesempatan kerja, termasuk peningkatan program di bidang pendidikan, kesehatan, dan percepatan pembangunan infrastruktur dasar. Beberapa

landasan

kebijakan

pembangunan

ekonomi

adalah:

(i)

penyusunan data dasar (dengan nama dan alamat) rumah tangga sangat miskin, miskin, dan hampir miskin yang sangat penting untuk mengarahkan program perlindungan dan bantuan sosial; (ii) pengelompokan programprogram penanggulangan kemiskinan untuk mempermudah dan memperjelas koordinasi; (iii) harmonisasi dan integrasi program-program pemberdayaan masyarakat dalam PNPM Mandiri; (iv) regulasi yang mengatur koordinasi penanggulangan

kemiskinan

dari pusat

sampai

ke

daerah, termasuk

tanggung jawab pelaksanaannya secara bersama. Kebijakan tersebut dapat membuahkan hasil apabila didukung oleh birokrasi yang efektif, efisien dan bebas dari konflik kepentingan. Perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik menjadi agenda yang penting dalam konteks nasional dan internasional. Krisis ekonomi yang terjadi tidak terlepas dari buruknya tata kelola pemerintahan, baik di sektor pemerintahan maupun swasta. Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting untuk menjaga agar kelangsungan pembangunan tetap berkelanjutan. Untuk itu, reformasi birokrasi akan dilaksanakan di seluruh kementerian/ lembaga untuk selanjutnya diteruskan di pemerintah daerah. Selanjutnya dalam penyusunan perencanaan dan anggaran, akan diterapkan sistem anggaran berbasis kinerja secara menyeluruh. Wujud dari perbaikan tata kelola pemerintahan ini antara lain dapat dilihat dari penurunan tingkat korupsi, perbaikan pelayanan publik, dan pengurangan ekonomi biaya tinggi. Transisi dari kehidupan demokrasi masa lalu dengan segala keberhasilan dan kegagalannya menuju Indonesia masa depan yang lebih sejahtera, demokratis, dan adil menuntut penegakan pilar-pilar demokrasi yang lebih konsisten. Wujud dari Indonesia yang demokratis adalah penghargaan terhadap hak asasi manusia, terjaminnya kebebasan berpendapat, adanya checks and balances, jaminan akan keberagaman yang tercermin dengan adanya perlindungan terhadap segenap warga negara tanpa membedakan paham, asal-usul, golongan, dan gender. IV - 22

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Sistem yang demokratis juga harus disertai tegaknya ”rule of law.” Oleh karena itu, agenda penegakan hukum masih merupakan agenda yang penting dalam pembangunan ke depan. Wujud dari penegakan hukum adalah munculnya kepastian hukum bagi seluruh rakyat Indonesia. Kepastian hukum akan memberikan rasa aman, rasa adil dan kepastian berusaha bagi masyarakat. Terkait dengan kepastian usaha, salah satu persoalan yang dianggap

kerap

menganggu

masuknya investasi

ke

Indonesia

adalah

lemahnya kepastian hukum. Tumpang tindih dan inkosistensi peraturan perundang-undangan harus diperkecil. Peningkatan kualitas pembangunan yang inklusif dan berkeadilan terus menjadi agenda prioritas pemerintah mengingat pelaksanaan agenda keadilan sampai saat ini belum mampu mewujudkan sepenuhnya hasil yang diinginkan. Penyebabnya antara lain proses pembangunan yang partisipatif belum banyak diterapkan sehinga keadilan dan keikutsertaan secara luas belum diterapkan. Beberapa program yang bersifat bottom up dan inklusif telah dipraktekkan, misalnya PNPM. Masyarakat dilibatkan sejak proses perencanaan, pemilihan proyek hingga evaluasi. Program Keluarga Harapan (PKH), bagi masyarakat sangat miskin akan diberikan bantuan tunai bersyarat dalam bentuk dukungan biaya pendidikan dan kesehatan. Program lain yang akan dilanjutkan untuk memperbaiki distribusi pendapatan adalah program aksi perkuatan usaha mikro, kecil, dan menengah. Pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera mengandung pengertian yang dalam dan luas, mencakup keadaan yang mencukupi dan memiliki kemampuan bertahan dalam mengatasi gejolak yang terjadi, baik dari luar maupun dari dalam. Ancaman krisis energi dan pangan yang menyebabkan harga komoditas pangan dan energi mengalami gejolak naik dan turun secara amat tajam dalam kurun waktu yang sangat cepat, telah mengakibatkan banyak rakyat merasa terancam kesejahteraanya meskipun pemerintah telah berupaya melindungi masyarakat melalui kebijakan subsidi pangan dan energi

yang

sangat

besar.

Dengan

demikian,

membangun

dan

mempertahankan ketahanan pangan (food security) dan ketahanan energi (energy security) secara berkelanjutan merupakan salah satu elemen penting dalam misi mencapai kesejahteraan rakyat Indonesia.

IV - 23

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis dan cepat tumbuh, perlu didorong sehingga dapat melahirkan rasa keadilan bagi masyarakat di berbagai daerah dengan mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal di sekitarnya dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang

sinergis.

Pembangunan

wilayah

harus

terus

dipacu

melalui

pengembangan agroindustri padat pekerja, terutama bagi kawasan yang berbasis pertanian dan kelautan; peningkatan kapasitas sumber daya manusia di perdesaan khususnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna; pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan produksi di kawasan perdesaan dan kota-kota terdekat dalam upaya menciptakan keterkaitan fisik, sosial, dan ekonomi yang saling melengkapi dan saling menguntungkan; peningkatan akses informasi dan pemasaran, lembaga keuangan, kesempatan kerja, dan teknologi; pengembangan social capital dan human capital yang belum tergali potensinya; serta intervensi harga dan kebijakan perdagangan yang berpihak ke produk pertanian, terutama terhadap harga dan upah. 1) Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (Pendidikan Dan Kesehatan) Kondisi ini ditandai dengan rendahnya Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Gorontalo di Indonesia tahun 2011 sebesar 70,28 poin yang masih dibawah rata-rata nasional berada pada peringkat ke 24 Ini menunjukkan bahwa pembangunan manusia di Provinsi Gorontalo hingga tahun 2011 masih jauh tertinggal dibanding pembangunan manusia di sebagian besar provinsi se-Indonesia. Pada tataran Regional Sulawesi, IPM Gorontalo menempati urutan ke-4 setelah Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Dalam konteks Provinsi Gorontalo, angka IPM kabupaten dan kota ternyata tidak satupun yang masuk dalam kategori tinggi menurut skala internasional (IPM lebih dari 80). Untuk daerah kabupaten dan kota, tahun 2011 pada umumnya termasuk dalam tingkat pembangunan manusia menengah ke atas. Kota Gorontalo tercatat sebagai penyumbang IPM tertinggi yang mencapai 73,08 pada tahun 2011. Kemudian diikuti oleh Kabupaten Bone Bolango

sebesar

71,71

dan

berikutnya

secara

berturut-turut

adalah IV - 24

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Kabupaten Gorontalo (70,07), Kabupaten Pohuwato (69,77), Kabupaten Gorontalo Utara (68,81), dan terakhir Kabupaten Boalemo (68,69). Dilihat dari pencapaiannya, ternyata peningkatan tertinggi dicapai pada indeks pendidikan, diikuti indeks daya beli dan kesehatan. Meskipun demikian, terkait dengan akses, partisipasi, kontrol serta manfaat masih ditemui gap atau kesenjangan yang cukup jauh antara perempuan dan lakilaki. Hal ini bisa terlihat dari Indikator Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Jender (IPJ) masih cukup jauh tertinggal dari nilai rata-rata Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Karena itu masih dibutuhkan upaya pembangunan yang serius dan konsisten di bidang kesehatan, peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat serta perbaikan bidang pendidikan agar kualitas sumberdaya manusia Provinsi Gorontalo dapat sejajar dan bahkan melebihi daerah lainnya. Kondisi lainnya adalah jumlah masyarakat miskin masih tinggi, masih berada di atas rata-rata nasional. Pada tahun 2010 sebaran kemiskinan menurut kabupaten/kota, menurut jumlah penduduk miskin terbanyak berada di Kabupaten Gorontalo sebesar 66.939 jiwa atau sebesar 31,89 persen sedangkan jumlah penduduk miskin yang terendah berada di Kota Gorontalo sebanyak 9.883 jiwa atau sebesar 4,70 persen dari total penduduk miskin yang ada di Provinsi Gorontalo. Jumlah penduduk miskin terakhir pada kondisi Desember 2010 berjumlah 209.886 jiwa (23,19 persen) dari seluruh jumlah penduduk Gorontalo pada tahun yang sama sebesar 1,040,164 Jiwa. 2) Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Belum Optimal Upaya pengembangan Ekonomi masyarakat perlu terus ditingkatkan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam rangka peningkatan daya saing serta untuk memeratakan pembangunan ekonomi antar daerah Kabupaten/ Kota secara berkeadilan. Walaupun pertumbuhan ekonomi Gorontalo diatas rata-rata nasional namun masih bertumpu pada sektor primer pertanian yang walaupun pertumbuhannya tinggi namun relative belum memberi pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat secara langsung, sehingga diharapkan kedepan berangsur – angsur beralih kesektor sekunder Industri, perdagangan dan jasa.

IV - 25

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Rendahnya nilai tambah dari produktivitas perekonomian masyarakat sebagai akibat dari rendahnya penguasaan teknologi dan keterampilan

terutama

teknologi tepat guna, kurangnya permodalan, serta akses pasar yang kurang, sehingga ekspor keluar daerah masih berupa bahan mentah. Pengembangan wilayah berdasarkan kompetensi inti atau berbasis komoditas unggulan menjadi isu yang mengemuka didalam pengembangan wilayah kabupaten/Kota dimasa yang akan datang. Hasil pembangunan selama ini masih dirasakan belum cukup memadai untuk mengatasi kesenjangan kesejehteraan di berbagai wilayah dan kelompok masyarakat. Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah belum bisa

meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat

yang

memadai.

Guna

mengatasi kesenjangan dan mempercepat pembangunan perekonomian daerah, terutama untuk mendorong penyebaran industri ke daerah, maka salah satu langkah terobosan yang akan dilakukan adalah pengembangan kawasan industri yang berbasis pada kompetensi inti daerah. Kawasan industri terpadu Gorontalo yang berada pada Kawasan Strategis Provinsi akan didorong menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) GorontaloPaguyaman-Kwandang (Gopandang). Pertimbangan dalam mengembangkan KEK adalah menyediakan suatu kawasan yang memiliki fungsi ekonomi dimana salah satu fungsi ekonomi tersebut adalah zona industri yang menghasilkan produk-produk akhir berkualitas ekspor.

Kawasan Industri

Terpadu Gorontalo yang diarahkan pada KEK, sesuai dengan arah kebijakan industri nasional dan Masterplan Perluasan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang diharapkan menjadi engine of growth ekonomi daerah. Juga pada sektor industri ekonomi Gorontalo selama ini masih di dominasi oleh industri rumah tangga, industri kecil dan menengah. Potensi sumber daya alam lainnya berupa bahan mineral serta potensi perikanan dan kelautan belum memberi manfaat ekonomis kepada masyarakat dan daerah secara penuh. 3) Pembangunan Infrastruktur Belum Memadai. Kondisi

wilayah

geografis

Gorontalo

yang

luas

dan

tidak meratanya

penyebaran penduduk terutama pada daerah – daerah wilayah perdesaan, daerah perdalaman dan terpencil sekaligus sebagian dari penyebab terjadinya IV - 26

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

kesenjangan

pembangunan

dan

belum

memadainya

aksesibilitas

dan

jangkauan pelayanan terhadap sarana dan prasarana infrastruktur antar daerah

seperti

transportasi,

irigasi,

perumahan

dan

pemukinan,

telekomunikasi serta kelistrikan. Secara fungsional kondisi jalan di Gorontalo sampai dengan tahun 2011 adalah: Jalan Nasional sepanjang 606,696 Km dengan kondisi jalan Baik 486,09 km (80,12 persen), Sedang 56,14 km (9,25 persen), Rusak 23,36 Km (3,83 persen), Rusak Berat 41,1 km (6,77 persen), Jalan Provinsi dengan panjang 414,51 Km dengan kondisi jalan Baik 168,88 km (40,74 persen), Sedang 30,04 km (7,25 persen), Rusak Ringan 21,25 Km (5,12 persen), Rusak Berat 91,99 km (22,19 persen), Belum terbuka 93,75 Km (22,62 persen). Dari data ini kondisi jalan provinsi hampir setengahnya masih tidak mantap, hal ini sebagai akibat dari rendahnya fiscal daerah dalam mendanai program kegiatan infrstruktur. Seiring dengan peningkatan arus pergerakan manusia, barang dan jasa dari dan ke Provinsi Gorontalo melalui Bandar Udara Djalaluddin yang saat ini memiliki landasan pacu 2.500 m serta lebar 45 m sehingga bisa didarati oleh pesawat

jenis

Boeing

737



900ER,

keberadaan

semakin

menuntut

peningkatan baik sarana dan prasarana sisi darat maupun udara serta keselamatan.

Kedepan

Bandar

Udara

Djalaludin

Gorontalo

akan

dikembangkan menuju Bandara Internasional. Selain transportasi udara, Provinsi Gorontalo juga memiliki 5 pelabuhan laut yang terletak di pesisir utara dan selatan. Di pesisir utara terdapat pelabuhan anggrek dikhususkan untuk melayani barang secara cargo dan petikemas baik

pelayaran

dalam

negeri

maupun

internasional,

serta pelabuhan

Kwandang digunakan untuk pelayaran rakyat ke Buol dan Toli-toli Sulawesi Tengah.

Kedepan

pelabuhan

kwandang

akan

dikembangkan

menjadi

pelabuhan yang melayani rute pelayaran antara Gorontalo sampai Balikpapan Kalimantan Timur dan daerah sekitar. Sedangkan dipesisir selatan terdapat pelabuhan Gorontalo, pelabuhan Tilamuta dan pelabuhan Bumbulan yang berfungsi sebagai pelabuhan pengumpul dan pendistribusi di daerah kawasan Teluk

Tomini.

Seiring

dengan

pengembangan

dinamika

pembangunan

Provinsi Gorontalo kedepan kondisi 5 pelabuhan laut ini perlu ditingkatkan untuk mengimbangi tingginya permintaan arus barang dan penumpang. IV - 27

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

4) Reformasi Birokrasi, Penegakkan Supremasi Hukum dan HAM belum Optimal. Upaya mewujudkan pemerintahan yang efektif, efesien dan akuntabel masih menghadapi beberapa permasalahan dan diperlukan penanganan secara mendasar, terencana dan sistematis, saat ini kelembagaan pemerintah daerah baik dari aspek struktur maupung fungsi kelembagaan belum efektif dan efesien sehingga kualitas pelayanan publik belum optimal, disamping itu rendahnya

citra

dan

kinerja

aparatur

pemerintah

daerah

dalam

penyelenggaraan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang

didasari

filossofi

good

governance,

hal

ini

akibat

penerapan

ketatalaksanaan (manajemen) pemerintahan belum professional dan belum memiliki indicator dan pola yang jelas. Dari sisi hukum masih dirasakan budaya hukum masyarakat masih rendah sebagai akibat dari rendahnya pemahaman, kesadaran dan ketaatan hukum masyarakat serta kepastian dan keadilan hukum masih rendah dan belum merata, selain itu masih dirasakan kurangnya system koordinasi dan kerjasama fungsional penegakan serta penyerasian tugas antara semua unsur aparatur pemerintah daerah dibidang pembinaan tertib hukum dalam rangka usaha terselenggaranya ketertiban dan kepastian hukum masyarakat. Adanya aspirasi rakyat yang berkembang berkaitan dengan rentang kendali pemerintahan khususnya pemekaran wilayah kabupaten menyangkut situasi dan

kondisi

empiris

dari

geografis,

ekonomis

dan

sosial

politis

Kabupaten/Kota yang ingin memekarkan diri. Adapun isu pemekaran wilayah yang mengemuka di sejumlah kabupaten khususnya menyangkut usulan pemekaran wilayah yang akan diusulkan yaitu Usulan Kabupaten Gorontalo terbagi tiga menjadi Kabupaten Gorontalo,

Kabupaten Panipi Raya dan

Kabupaten Boliyohuto. Terkait

dengan

menempuh sebagai

pemekaran

kebijakan

upaya

wilayah

mendorong

peningkatan

diatas,

Pemerintah

pemekaran

wilayah

kesejahteraan

Provinsi

akan

Kabupaten/Kota

masyarakat,

mendekatkan

pelayanan (aksesibility) dan percepatan pembangunan daerah. Pembentukan daerah atau wilayah yang mengalami pemekaran sebagaimana disebutkan diatas menjadi isu strategis pemerintah dimasa yang akan datang sekaligus

pemerintah

daerah

menempuh

kebijakan

dapat mendukung IV - 28

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

sepanjang telah memenuhi syarat administratif, teknis, dan fisik kewilayahan. Sebagaimana diamanatkan undang-undang tujuan pemekaran daerah yakni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui: •

Peningkatan pelayanan kepada masyarakat;



Percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi;



Percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah;



Percepatan pengelolaan potensi daerah;



Peningkatan keamanan dan ketertiban; dan



Peningkatan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah.

5) Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Lingkungan dan Berkelanjutan Belum Optimal Permasalahan pemanfaatan sumberdaya alam hingga saat ini yang tidak memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup mengakibatkan daya dukung lingkungan menurun dan ketersediaan sumberdaya alam semakin menipis. Penurunan kualitas sumberdaya alam ditunjukan dengan tingkat eksploitasi hutan yang semakin marak, akibat terjadinya pembalakan liar, penambangan liar, rusaknya terumbu karang dan wilayah laut akibat penangkapan ikan yang melanggar dan merusak, selain itu meningkatnya eksploitasi hutan alam dan meluasnya alih fungsi lahan pertanian dan tambak untuk kegiatan ekonomi lainnya dan perumahan. Permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan sumberdaya alam untuk mendukung

pembangunan

ekonomi

adalah

masih

belum

optimalnya

pemanfaatan sumberdaya alam sesuai kaidah-kaidah konservasi untuk pembangunan.

Hal

ini

ditandai

dengan

tingginya

tingkat

eksploitasi

sumberdaya hutan dan energi untuk pembangunan, masih rendahnya pemanfaatan sumberdaya perikanan dibanding potensinya. 6) Kondisi Lingkungan Regional Provinsi Gorontalo Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur

merupakan salah

satu

program prioritas Provinsi Gorontalo. Bila mengacu pada program prioritas pemerintah provinsi dan memperhatikan posisi Kota Gorontalo dalam RTRW Provinsi Gorontalo sebagai kawasan strategis provinsi maka pembangunan infrastruktur di Kota Gorontalo tentunya akan menjadi salah satu prioritas bagi pemerintah provinsi. Pembangunan infrastruktur di Kota Gorontalo IV - 29

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

tentunya akan lebih memperkuat peran dan fungsi kota ini menjadi lokomotif pembangunan di provinsi ini. 4.2.4 Isu –isu Strategis Pembangunan di tingkat Kota Gorontalo Aspek Sosial Budaya Daerah Terciptanya kondisi masyarakat yang mandiri dan religius sangat penting bagi terciptanya suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang

rasa

dan

harmonis.

Namun

demikian

dalam

pelaksanaan

pembangunan daerah selalu muncul isu isu strategis di Kota Gorontalo adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan berkualitas dan terjangkau. APM Kota Gorontalo masih berfluktuatif terutama ditingkat SMP/MTs dan SM/MA. Bahkan APM untuk SM/MA cenderung menurun dari tahun ke tahun, dimana tahun 2012 APM SM/MA sebesar 62,24%. Hal ini seiring dengan APS (Angka Partisipasi Sekolah) yang juga cenderung menurun terutama ditingkat SMP/MTs dan SM/MA, dimana APS SM/MA lebih rendah dari APS SMP/MTs. Adapun rasio ketersediaan sekolah baik SD, SMP, maupun SMA dari data yang ada telah cukup memadai, yaitu untuk SD sebesar 1 ; 166 SMP adalah 1 ; 337 dan SMA adalah 1 ; 520. Dari segi jumlah guru dan keberadaan murid sudah pada angka yang sangat baik yaitu untuk tahun 2012 rasio jumlah guru dan murid pada jenjang SD sebesar 1 ; 20 pada jenjang SMP sebesar 1 ; 16 dan pada jenjang SMA sebesar 1 ; 15. Sehingga dengan melihat kondisi sarana dan fasilitas pendidikan diatas diperhadapkan dengan masalah penurunan APM dan APS khususnya ditingkat SMP dan SMA, maka masalah utamanya lebih disebabkan oleh faktor sosial dan ekonomi masyarakat. Faktor sosial dan ekonomi masyarakat diukur dari sisi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar, yang memungkinkan masyarakat diperhadapkan pada pilihan untuk mengutamakan pemenuhan kebutuhan primer dan menempatkan melanjutkan sekolah menjadi alternatif pilihan berikut. Kondisi ini ditunjang oleh angka Rumah Tangga Miskin (RTM) Kota IV - 30

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Gorontalo menurut data TNP2K sebesar ± 3.603 KK atau sebesar 10.589 jiwa di tahun 2012. 2. Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) memperlihatkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai bagian dari indikator-indikator pencapaian MDGs, hal ini menjadi persoalan urgent. Kasus-kasus tingginya AKB antara lain BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) sebesar 30,3% di tahun 2012. Sementara kasus AKI antara lain yaitu pendarahan, hipertensi pada masa kehamilan, penyakit jantung, dehidrasi, penanganan masa bersalin dan masa nifas Kasus-kasus penyebab tingginya AKI dan AKB ini jika ditelaah lebih lanjut banyak disebabkan masalah kesehatan ibu dan anak, terutama dari segi pemenuhan gizi masa kehamilan yang akan berakibat pada kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan. Disamping itu masalah kesadaran atau perilaku hidup sehat masa kehamilan dengan memperhatikan pola makan dan keseimbangan

asupan

makanan

untuk

menghindari

kelebihan

jenis

makanan tertentu pada ibu yang beresiko penyakit bawaan masa kehamilan seperti penyakit jantung dan hipertensi. Dari sisi pemberian layanan kesehatan adalah peningkatan pelayanan ibu masa kehamilan, persalinan dan pasca persalinan khusus untuk pelayanan ibu dan bayi. Penyediaan sarana dan fasilitas yang memadai dan terjangkau. Sehingga dengan demikian perlu perhatian khusus terhadap ibu hamil dan menyusui dengan kondisi ekonomi lemah. 3. Penanggulangan Kemiskinan. Penduduk miskin Kota Gorontalo memperlihatkan angka yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, dimana tahun 2008 persentase kemiskinan sebesar 5,23% meningkat menjadi 5,97% di tahun 2011, dan tahun 2012 sedikit mengalami penurunan menjadi 5,61%. Banyaknya

program-program

penanggulangan

kemiskinan

tidak

memberikan pengaruh yang nyata bagi penurunan angka kemiskinan sejak tahun 2008 sampai tahun 2011 tersebut. Hal ini antara lain disebabkan jumlah

penduduk miskin

yang

juga mengalami

peningkatan

secara IV - 31

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

signifikan dari tahun ke tahun, dimana peningkatan jumlah penduduk miskin Kota Gorontalo sedikit banyak dipengaruhi oleh garis kemiskinan Kota Gorontalo yang ditetapkan meningkat dari tahun ke tahun. Garis kemiskinan pada tahun 2008 sebesar Rp. 176.302/kapita/bulan meningkat menjadi

Rp.

294.054/kapita/bulan

tahun

2012.

Sehingga

untuk

mengantisipasi hal ini, permasalahan utama pemerintah Kota Gorontalo adalah berupaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sedapat mungkin berada diatas garis kemiskinan yang untuk tahun 2012 ditetapkan sebesar Rp. 294.054/ kapita/bulan 4. Pengangguran dan Ketenagakerjaan. Walaupun angka pengangguran di Kota Gorontalo selang 5 (lima) tahun terakhir terus mengalami penurunan yang signifikan, yaitu tahun 2008 sebesar 9,64% menjadi 3,55% di tahun 2012, namun dari total jumlah penduduk yang bekerja tahun 2012 sebanyak 74.806 orang ini didominasi oleh PNS sebesar 55,83% atau sebanyak 41.776 orang. Selebihnya tersebar dalam lapangan usaha lain seperti sektor perdagangan, hotel, restoran, industri kecil dan pertanian. Kondisi ini dapat saja terjadi jika SDM yang ada dalam usia kerja ini tidak memiliki kapasitas dan kemampuan yang memadai baik dalam ilmu pengetahuan,

keterampilan

maupun

pengalaman

yang

cukup

dalam

berusaha. Oleh karena itu manajemen ketenagakerjaan sangat dibutuhkan utamanya dalam hal mendata dan mempersiapkan tenaga kerja yang siap pakai ataupun siap membuka lapangan usaha baru. Aspek Perekonomian 1. Belum optimalnya peningkatan investasi dan tantangan perdagangan bebas. Kebijakan di bidang investasi ini diarahkan pada penghapusan biaya tinggi antara lain dengan penyederhanaan prosedur perijinan

penyempurnaan

kelembagaan yang menangani investasi agar berdaya saing tinggi, efisien, transparan dan non deskriminatif. 2. Masih terbatasnya Peningkatan daya saing industri kecil. Untuk itu, Pengembangan Industri kecil di Kota Gorontalo 5 (lima) tahun kedepan arah kebijakannya, perlu diarahkan untuk: IV - 32

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

1. Meningkatkan Utilitas kapasitas produk. 2. Memperkuat basis produksi. 3. Meningkatkan daya saing dengan tekanan pada industri kecil yang menyerap tenaga kerja lebih banyak ( home industri). 3. Belum

optimalnya

Pengembangan

produk

unggulan

dan

andalan daerah. Kebijakan ini

diarahkan untuk meningkatkan pemasaran dan mutu

produk-produk unggulan, andalan dan potensial. Aspek Penataan Ruang 1. Bencana

banjir yang

masih kerap

melanda

Kota Gorontalo sering

menjadi ancaman kerusakan berbagai infrastruktur kota. Berdasarkan sejarah, banjir relatif besar pernah terjadi di Kota Gorontalo pada tahun 1970, 1972, 1980, 1986 dan 2006 dan merendam sebagian wilayah Kota Gorontalo. Di luar kejadian tersebut secara rutin genangan banjir masih terus melanda Kota Gorontalo terutama pada saat curah hujan tinggi. Hal ini memang tak dapat dihindari mengingat secara topografi Kota Gorontalo secara topografis berada pada dataran rendah bahkan berada pada cekungan wilayah. Di samping itu kota ini juga terletak di daerah datar sehingga kecepatan aliran drainase menjadi lebih lambat. Beberapa kejadian banjir yang pernah terjadi terjadi selalu menimbulkan dampak kerugian bagi masyarakat baik secara materil maupun moril. Adapun bagi pemerintah daerah, kejadian banjir ini sering menjadi penyebab terjadinya kerusakan beberapa sarana prasarana seperti jalan, jembatan,

saluran

drainase,

gorong-gorong,

pintu

air,

sarana-sarana

sanitasi dan berbagai sarana dan infrastruktur lainnya. 2. Pertumbuhan

Jumlah

Kendaraan

yang

tidak

sebanding

dengan

perkembangan ketersediaan dan kemampuan jalan. Sebagaimana persoalan yang dihadapi oleh hampir seluruh kota maka fenomena pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan nyaris tidak dapat dikendalikan dengan kondisi kapasitas jalan yang relatif tetap. Hal ini tentunya sangat

berpotensi menimbulkan kemacetan, kesemrawutan dan

berbagai problematika perkotaan lainnya.

IV - 33

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Kondisi ini lebih diperparah dengan lumpuhnya moda-moda transportasi massal yang secara teoritik merupakan salah satu alternatif mengurangi jumlah kendaraan yang melintasi di jalan-jalan dalam kota. Pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi saat ini dan lebih khusus lagi pertumbuhan bentor yang tidak terkendali dan mendominasi lalu lintas dalam kota merupakan salah satu fenomena yang perlu mendapat perhatian agar tidak menimbulkan persoalan- persoalan pelik di masa yang akan datang. 3. Paradigma pengelolaan sampah yang belum dapat memberikan

solusi

bagi peningkatan produksi sampah di tengah masyarakat. Pengelolaan sampah di Kota Gorontalo dari waktu ke waktu

menghadapi

tantangan yang makin berat. Peningkatan volume produksi sampah sebagai akibat perubahan pola konsumsi masyarakat, keterbatasan jumlah armada dan tenaga kerja, kondisi TPA yang tidak memenuhi syarat undang-undang karena

masih

menggunakan

sistem

open

dumping

dan

persoalan

keterbatasan pembiayaan untuk membiayai operasional pengangkutan sampai dengan pembayaran kompensasi pemanfaatan TPA Regional yang sudah menggunakan sistem Sanitary Land Fill. Volume produksi sampah akan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk sehingga bila penanganan masih terus ditangani secara konvensional maka ke depan persoalan sampah akan menjadi persoalan yang sangat serius bagi kota ini dan akan

menimbulkan berbagai

kompleksitas persoalan lainnya. 4. Pencemaran Air Sungai oleh zat-zat berbahaya. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Kota Gorontalo saat ini sebagian besar atau lebih dari 80% masih tetap mengandalkan air baku yang bersumber dari sungai Bone. Namun demikian berdasarkan hasil uji kualitas air yang dilakukan secara periodik, kualitas air sungai sebagai sumber air baku tersebut dari waktu ke waktu cenderung makin merosot. Hal ini disebabkan oleh terkontaminasinya air tersebut oleh zat-zat berbahaya yang merupakan dampak dari aktifitas pertambangan di wilayah catchman area dan hulu sungai Bone. Untuk saat ini kandungan zat berbahaya tersebut masih dalam batas-batas yang dianggap aman atau belum menimbulkan dampak yang serius

bagi

kesehatan

dan

manusia.

Namun

dengan

masih

terus

berlangsung

IV - 34

BAB IV RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

meningkatnya aktifitas pertambangan di kawasan tersebut maka tentunya tingkat pencemarannya akan terus meningkat dan suatu saat

akan

menimbulkan dampak yang serius bagi kesehatan masyarakat. Kota Gorontalo masih memiliki beberapa sumber baku air alternatif yang berdasarkan kajian layak untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku. Sehingga

ke

pemanfaatan

depan

perlu

sumber-sumber

dipertimbangkan air

baku

untuk

lainnya

mengupayakan

termasuk

untuk

meningkatkan volume produksi dan pasokan air bersih yang saat ini memang makin berkurang.

IV - 35

IV - 36

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. VISI PEMBANGUNAN Visiadalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi jugamerupakan sesuatu yang didambakan untuk dimiliki dimasa depan (what do they want to have).Visi menggambarkan aspirasi masa depan tanpa menspesifikasi cara-cara untuk mencapainya. Visi yang efektif adalah visi yang mampu membangkitkan inspirasi. Visi daerah merupakan gambaran kondisi masa depan suatu daerah yang diinginkan. Visi Kota Gorontalo sebagaimana dituangkan dalam RPJPD Kota Gorontalo Tahun 2008-2027 adalah “Terwujudnya Masyarakat yang Berkualitas, Maju dan Sejahtera”. Visi ini mengandung makna bahwa dalam periode waktu 20 tahun kedepan Kota Gorontalo

diharapkan

masyarakatnya

berkualitas,

maju

dengan

tingkat

kesejahteraan yang lebih tinggi. Karena sifat dasar dari Visi ini harus terukur serta realistis maka hal ini dapat diterjemahkan sebagai berikut: Masyarakat yang berkualitas adalah: capaian yang dapat dilihat dari beberapa aspek yakni semakin tingginya tingkat pendidikan dan kualitas kesehatan, ketaatan terhadap aturan hukum, tingkat partisipasi terhadap pembangunan lebih tinggi, serta semakin menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang bersumber dari agama dan budaya lokal. Masyarakat yang maju adalah:memiliki penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),Profesionalisme dalam bekerja dan semakin ditunjang oleh ketersediaan infrastruktur kota yang lebih memadai. Masyarakat yang sejahtera adalah: memiliki kondisi kehidupan ekonomi dan sosial yang lebih aman dan terjamin dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi, dan merata. Sementara Visi Kepala Daerah yang dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), merupakan gambaran

V-1

BAB V RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

kondisi masa depan suatu daerah yang didambakan oleh Kepala Daerah selama periode masa jabatannya. Dengan demikian, Visi Walikota dan Wakil Walikota terpilih Kota Gorontalo menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama 5 ( lima) tahun. Didasarkan pada potensi sumber daya daerah dan kondisi masyarakat serta permasalahan dan tantangan yang dihadapi di masa yang akan datang, maka dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan untuk periode 20152019, ditetapkan Visi Pembangunan Kota Gorontalo yang sejalan dengan Visi Walikota dan Wakil Walikota Gorontaloterpilih, sebagai berikut:

“KOTA SMART” Pernyataan visi ini mengandung makna tentang adanya komitmen yang kuat untuk merealisasikan kondisi ideal yang diharapkan bisa tercapai pada periode 5 (lima) tahun yang akan datang yaitu : 1. Kota Gorontalo yang Sejahtera artinya bahwa Kota Gorontalo adalah Kota

yang

Pembangunan

memilikiHuman Manusia

yang

Development baik,

Index

dimana

(HDI)

atau

Indeks

indikator

dan

ukuran

keberhasilannya dinilai dari aspek Pendidikan, Kesehatan dan Pendapatan Ekonomi Masyarakat. 2. Kota Gorontalo yang Maju artinya bahwa pembangunan Kota Gorontalo menjadi lebih maju dan menjadi lebih baik. Hal ini ditandai dengan semakin baiknya infrastruktur pembangunan daerahdan semakin baiknya tingkat perekonomian masyarakat.

3. Kota Gorontalo yang Aktif artinya bahwa pemerintah dan masyarakat Kota Gorontalo lebih aktif dan giat dalam bekerja dan berusaha. Hal ini ditandai dengan adanya tingkat produktivitas masyarakat dan kinerja aparatur pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik menunjukkan dinamika yang semakin tinggi.

4. Kota Gorontalo yang Religius artinya bahwa pemerintah dan masyarakat Kota Gorontalo memiliki ketaatan yang tinggi kepada agama dan adat istiadat setempat. Hal ini dibuktikan dengan adanya penghayatan dan pengamalan ajaran agama oleh pemeluknya secara konsiten dan konsekwen serta perilaku pemerintah dan masyarakat Kota Gorontalo semakin baik dalam menghargai adat istiadat dan kebudayaan Gorontalo; semakin baik dalam hal

V-2

BAB V RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

etika dan sopan santun;

dan semakin baik dalam hal toleransi antar

sesama.

5. Kota

Gorontalo

yang

Terdidik

artinya

bahwa

pemerintah

dan

masyarakat Kota Gorontalo mengalami pencerahan dan proses pencerdasan melalui pendidikan, baik pada jalur pendidikan formal, pendidikan non formal maupun pendidikan informal.Terdidik juga dapat diartikan sebagai pemerintah dan masyarakat Kota Gorontalo memiliki wawasan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecakapan/keterampilan hidup, baik dalam bentuk life skill maupun dalam bentuk soft skill. Hal ini ditandai dengan adanya rata-rata tingkat pendidikan dan kecakapan hidup yang dicapai dan tingginya aktivitas ke-ilmuwan seperti budaya baca, budaya menulis, budaya meneliti, dan diskursus ilmiah yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat.

B. MISI PEMBANGUNAN Misi

adalah

rumusan

umum

mengenai

upaya-upaya

yang

akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi atau dengan kata lain apa yang bisa dilakukan (what do they want to be)untuk mencapai gambaran masa depan (visi). Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalamusaha mewujudkan Visi. Misi dapat pula memberikan petunjuk garisbesar cara pencapaian Visi. Misi bisa dikatakan sebagai cara yang ditempuh untuk mewujudkan visi. Dalam mewujudkan visi Kepala Daerah tersebut diatas, maka misi yang diemban adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan kesetaraan bagi masyarakat untuk memperoleh akses layanan pendidikan, kesehatan dan layanan publik lainnya yang terjangkau dan berkualitas. 2. Penguatan daya saing kota sebagai pusat perdagangan dan jasa di Kawasan Teluk Tomini 3. Penguatan

kapasitas

UMKM,

Koperasi

dan

pengembangan

Sektor

Perekonomian Primer lainnya 4. Reformasi

Birokrasi

yang

berorientasi

pada

peningkatan

tata

kelola,

kapasitas organisasi pemerintah, dan kualitas sumber daya aparatur 5. Mengembangkan Kualitas Hidup masyarakat yang religius dan berbudaya

V-3

BAB V RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

6. Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur yang handal di semua sektor publik

C. TUJUAN PEMBANGUNAN Tujuan adalah pernyataaan–pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan dan tujuan sasaran

merupakan

dasar

dalam

menyusun

pilihan-pilihan

strategi

pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Untuk merealisasikan pelaksanaan misi pemerintah Kota Gorontalo, perlu ditetapkan tujuan pembangunan daerah yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.Tujuan pembangunan daerah ini ditetapkan untuk memberikan arah terhadap pembangunan kota secara umum. Di samping itu juga dalam rangka memberikan kepastian operasional dan keterkaitan terhadap isu strategis yang telah ditetapkan. Tujuan pembangunan Kota Gorontalo dalam 5 (lima) tahun ke depan adalah : 1.

Terwujudnya pemerataan

akses layanan, mutu dan relevansi, dan tata

kelola pendidikan; 2.

Meningkatnya aksesibilitas layanan kesehatan kepada masyarakat

3.

Meningkatnya kualitas layanan publik lainnya kepada masyarakat

4.

Penguatan

daya saing kota berbasis Information, Communication,

Technology 5.

Peningkatan daya saing UMKM dan koperasi untuk kemandirian usaha ekonomi kreatif, perdagangan dan PM

6.

Pemberdayaan sektor pertanian, perikanan, kelautan dan peternakan sebagai usaha ekonomi kreatif yang berdaya saing

7.

Menciptakan dan memandirikan usaha baru sebagai upaya peningkatan kesempatan kerja, penurunan angka pengangguran dan kemiskinan

8.

Mewujudkan good governance and clean government

9.

Meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya aparatur

10. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah 11. Peningkatan kualitas kemitraan strategis pemerintah dengan DPRD Kota Gorontalo 12. Peningkatan upaya pelestarian nilai-nilai keagamaan dan adat budaya dalam kehidupan bermasyarakat V-4

BAB V RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

13. Peningkatan daya dukung infrastruktur kota sebagai pusat pemerintahan, layanan pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa lainnya 14. Meningkatnya kualitas lingkungan dan infrastruktur permukiman kota 15. Peningkatan daya tarik objek wisata, dan ruang-ruang publik lainnya

D. SASARAN PEMBANGUNAN 1.

Meningkatnya pemerataan dan aksesibilitas layanan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal serta pendidikan khusus dan layanan khusus bagi seluruh masyarakat Kota Gorontalo

2.

Meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan

3.

Meningkatnya

tata

kelola,

akuntabilitas,

dalam

penyelenggaraan

pendidikan 4.

Seluruh masyarakat kota mendapat jaminan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas

5.

Meningkatnya kualitas pelayanan rumah sakit yang berbasis lingkungan

6.

Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan yang bersih dan sehat

7.

Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

8.

Meningkatnya pelayanan KB yang menyeluruh dan bermutu

9.

Meningkatnya kualitas tata kelola layanan transportasi di Kota Gorontalo

10. Meningkatnya peran kepemudaan dalam pembangunan 11. Meningkatnya pembinaan dan peningkatan prestasi atlit 12. Seluruh SKPD memanfaatkan tekhnologi informasi dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintahan 13. Terjalinnya kemitraan strategis yang berkelanjutan dalam pemanfaatan ICT 14. Terciptanya SDM berkualitas dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 15. Meningkatnya kompetensi dan penerapan teknologi tepat guna dalam menopang aktifitas masyarakat 16. Meningkatnya

daya

saing

UMKM

dan

koperasi

untuk

akselerasi

pertumbuhan ekonomi serta pengembangan ekonomi kreatif 17. Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan 18. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi, laju investasi dan peningkatan kualitas layanan perijinan

V-5

BAB V RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

19. Meningkatnya

produktivitas

dan

pengembangan

teknologi

pertanian,

perikanan dan peternakan 20. Kesehatan hewan, RPH 21. Meningkatnya lapangan kerja , & kapasitas tenaga kerja 22. Meningkatnya kwalitas hubungan industrial 23. Meningkatnya strategi penanggulangan kemiskinan daerah 24. Kwalitas

layanan

panti

jompo,

kaum difable

dan

disabilitas

serta

penyandang masalah sosial lainnya 25. Seluruh jabatan structural ditetapkan berdasarkan sistem recruitment dan replacement

aparatur

yang

menjunjung

tinggi

profesionalisme

yang

mempertimbangkan kapasitas, kompetensi, dedikasi, prestasi kerja, tingkat pendidikan dan kepangkatan aparatur 26. Seluruh SKPD menerapkan sistem informasi kepegawaian (SIMPEG) 27. Seluruh SKPD menerapkan sistem pengendalian internal pemerintah (SPIP) 28. Seluruh SKPD menerapkan sistem penjaminan mutu, monitoring dan evaluasi (SPM-MONEV) Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik 29. Seluruh SKPD melaksanakan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang efisien, transparan dan akuntabel dalam prinsip SMART 30. Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dan aparat terhadap hukum 31. Seluruh SKPD efektif melakukan koordinasi dan kerjasama yang bersinergi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik 32. Seluruh SKPD komitmen dan konsisten dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik 33. Seluruh aparatur pemerintah kota memiliki kapasitas dan kompetensi professional dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik 34. Seluruh penerimaan keuangan daerah diarahkan untuk mendukung kemandirian dan peningkatan PAD 35. meningkatnya kemitraan strategis pemerintah kota dengan DPRD 36. Seluruh

kegiatan

pemerintahan

pembangunan

dan

kemasyarakatan

dilaksanakan berbasis ASQ (adati hula-hulaa to sara'a, sara'a hula-hula'a to Qurani) 37. Seluruh aspek adat budaya Gorontalo menjadi identitas dan jatidiri masyarakat Gorontalo V-6

BAB V RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

38. Terpenuhinya ketersediaan infrastuktur kota sebagai pusat pemerintahan, pusat layanan pendidikan,

layanan kesehatan, pusat perdagangan dan

jasa lainnya 39. Keterjaminan keberlanjutan seluruh kawasan potensi dan pertumbuhan ekonomi baru melalui elaborasi peran dan eksistensi kawasan ekonomi kecamatan (KEK) 40. Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman dan penyediaan sarana prasarana utilitas 41. Meningkatnya akses kawasan perumahan terhadap prasarana dan sarana utilitas 42. Seluruh

kawasan

objek

wisata

memiliki

daya

tarik

dalam

rangka

meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestic dan manca negara 43. Tersedianya ruang-ruang publik sebagai wadah interaksi dan bernilai manfaat produktif bagi masyarakat

44. Meningkatnya

kualitas

dan

kuantitas

sarana

olahraga

untuk

penyelenggaraan event-event olahraga

E. KETERKAITAN ANTARA VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

V-7

BAB V RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

(Tabel 5.1) KETERKAITAN ANTARA VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN VISI : KOTA SMART MISI 1

Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas

TUJUAN 1

2

Terwujudnya Pemerataan Akses Layanan, Mutu dan Relevansi, dan Tata Kelola Pendidikan

Meningkatnya aksesibilitas Layanan Kesehatan kepada masyarakat

SASARAN 1

Meningkatnya pemerataan dan aksesibilitas layanan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal serta pendidikan khusus dan layanan khusus bagi seluruh masyarakat Kota Gorontalo

2 3

Meningkatnya mutu dan Relevansi Pendidikan Meningkatnya tata kelola, akuntabilitas, dalam penyelenggaraan pendidikan Seluruh masyarakat Kota mendapat jaminan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas

1

2 3 3

Meningkatnya Kualitas Layanan Publik lainnya Kepada masyarakat

1

2 3 4 5 2

Penguatan Daya Saing Kota Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa di Kawasan Teluk Tomini

1

Peningkatan Daya Saing Kota dalam perspektif pengembangan Information, Comunication, Technology (ICT) dan Pangkalan data

1

2 3

3

Penguataan Kapasitas UMKM, Koperasi dan pengembangan Sektor Primer lainnya

1

Peningkatan daya saing UMKM, Koperasi untuk kemandirian usaha ekonomi kreatif, Perdagangan dan PM

2

Pemberdayaan Sektor Pertanian, Perikanan, Kelautan dan peternakan sebagai Usaha Ekonomi Kreatif yang berdaya saing

3

Menciptakan dan Memandirikan Usaha Baru sebagai upaya Peningkatan Kesempatan Kerja, Penurunan Angka Pengangguran dan Kemiskinan

Meningkatnya kualitas pelayanan rumah sakit yang berbasis lingkungan Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan yang bersih dan sehat Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Meningkatnya pelayanan KB yang menyeluruh dan bermutu Meningkatnya kualitas tata kelola layanan transportasi di Kota Gorontalo Meningkatnya peran kepemudaan dalam pembangunan Meningkatnya pembinaan dan peningkatan prestasi atlit Seluruh SKPD memanfaatkan tekhnologi informasi dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintahan

Terjalinnya kemitraan strategis yang berkelanjutan dalam pemanfaatan ICT Terciptanya SDM berkualitas dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN

4

Meningkatnya kompetensi dan penerapan teknologi tepat guna dalam menopang aktifitas masyarakat

1

Meningkatnya Daya saing UMKM dan koperasi untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi serta pengembangan ekonomi kreatif

2

Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

3

Terwujudnya pertumbuhan ekonomi, laju investasi dan peningkatan kualitas layanan perijinan

1

Meningkatnya Produktivitas & Pengembangan Teknologi Pertanian, Perikanan dan Peternakan

2 1

Kesehatan Hewan, RPH Meningkatnya Lapangan Kerja , & Kapasitas Tenaga Kerja

2 3

Meningkatnya Kwalitas Hubungan Industrial Meningkatnya Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kwalitas Layanan Panti Jompo, kaum difable dan Disabilitas serta Penyandang masalah sosial lainnya

4

V-8

BAB V RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

VISI : KOTA SMART MISI 4

Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur

TUJUAN 1

Mewujudkan Good Governance and Clean Government

SASARAN 1

Seluruh jabatan PIMPINAN TINGGI, JABATAN ADMINISTRASI ditetapkan berdasarkan Sistem Recruitment dan Replacement Aparatur yang menjunjung tinggi profesionalisme yang mempertimbangkan kapasitas, kompetensi, dedikasi, prestasi kerja, tingkat pendidikan dan kepangkatan aparatur BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN YANG BERLAKU

2

Seluruh UNIT KERJA menerapkan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) Seluruh UNIT KERJA PEMERINTAH KOTA GORONTALO menerapkan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) Seluruh UNIT KERJA menerapkan SOP STANDAR PELAYANAN MINIMAL Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik

3

4

5

6 7

8

5

6

Mengembangkan Kualitas Hidup masyarakat yang religius dan berbudaya

Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur yang handal di semua sektor publik

Seluruh SKPD melaksanakan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang efisien, transparan dan akuntabel dalam prinsip SMART Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dan aparat terhadap hukum Seluruh SKPD efektif melakukan koordinasi dan kerjasama yang bersinergi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik Seluruh SKPD komitmen dan konsisten dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik Seluruh Aparatur Pemerintah Kota memiliki kapasitas dan Kompetensi professional dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik

2

Meningkatkan Kapasitas dan Kompetensi Sumber Daya Aparatur

1

3

Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah

1

MENINGKATNYA KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH

4

Peningkatan Kualitas Kemitraan Strategis Pemerintah dengan DPRD Kota Gorontalo

1

meningkatnya kemitraan strategis pemerintah kota dengan DPRD

1

Peningkatan Upaya pelestarian nilai-nilai keagamaan dan adat budaya dalam kehidupan bermasyarakat

1

seluruh kegiatan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan dilaksanakan berbasis ASQ (adati hulahulaa to sara'a, sara'a hula-hula'a to Qurani)

2

seluruh aspek adat budaya Gorontalo menjadi identitas dan jatidiri masyarakat Gorontalo Terpenuhinya ketersediaan infrastuktur kota sebagai pusat pemerintahan, pusat layanan pendidikan, layanan kesehatan, pusat perdagangan dan jasa lainnya

1

2

3

Peningkatan daya dukung infrastruktur kota sebagai pusat pemerintahan, layanan pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa lainnya

Meningkatnya Kualitas Lingkungan dan Infrastruktur Permukiman Kota

Peningkatan Daya Tarik Objek Wisata, dan ruang-ruang Publik lainnya

1

2

Keterjaminan keberlanjutan Seluruh kawasan potensi dan pertumbuhan ekonomi baru melalui elaborasi peran dan eksistensi Kawasan Ekonomi Kecamatan (KEK)

1

Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman dan penyediaan sarana prasarana utilitas

2

Meningkatnya akses kawasan perumahan terhadap prasasarana dan sarana utilitas Seluruh Kawasan Objek Wisata memiliki daya tarik dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestic dan manca negara

1

2

3

Tersedianya ruang-ruang publik sebagai wadah interaksi dan bernilai manfaat produktif bagi masyarakat Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana olahraga untuk penyelenggaraan event-event olahraga

V-9

BAB V RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

F. PROGRAM

PRIORITAS

WALIKOTA

GORONTALO

DAN

WAKIL

WALIKOTA GORONTALO Dalam masa kampaye pemilihan Walikota Gorontalo dan Wakil Walikota Gorontalo tahun 2014 -2019 terpilih mengusung program prioritas sebagai berikut : 1. Kartu sejahtera (program gratis dari lahir sampai mati) a) Gratis biaya persalinan atau kelahiran b) Gratis biaya akte kelahiran, KTP dan KK c) Gratis biaya kesehatan di Puskesmas dan Rumah sakit (berlaku secara nasional) d) Gratis biaya pendidikan (SD-SMA) e) Gratis bantuan usaha mikro dan kecil f)

Gratis biaya ijin usaha

g) Gratis biaya akte nikah h) Gratis biaya ambulance dan pemakaman 2. Penataan birokrasi (konsep NPM) 3. Infrastruktur perkotaan 4. Pengembangan SDM dan IPTEK 5. Kawasan Ekonomi Kecamatan 6. Kawasan Cyber City dan Techno Park 7. Penguatan peran organisasi agama

V - 10

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam sebuah perencanaan pembangunan yang efektif dan komprehensif strategi dan arah kebijakan merupakan pijakan dalam merumuskan langkah – langkah yang akan dilakukan kedepan. Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2014-2019 Kota Gorontalo telah ditetapkan Visi Pemerintah Kota Gorontalo “KOTA SMART” Arah kebijakan pembangunan Kota Gorontalo untuk lima tahun kedepan diprioritaskan untuk mewujudkan Kota Gorontalo yang SMART. Arah Kebijakan pembangunan Kota Gorontalo juga merupakan derivasi dari arah kebijakan pembangunan Provinsi RPJMD 2012 – 2017 dan arah kebijakan nasional RPJM 2014-2019 dengan tetap mempertimbangkan potensi sumberdaya di daerah. Berdasarkan visi, misi, serta tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan strategi dan arah kebijakan. Strategi dan arah kebijakan berdasarkan masing-masing misi sebagaimana terlihat pada Tabel 6.1 berikut ini :

VI - 1

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

VISI : KOTA SMART MISI I Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas TUJUAN 1 Terwujudnya Pemerataan Akses Layanan, Mutu dan Relevansi, dan Tata Kelola Pendidikan

SASARAN 1 Meningkatnya pemerataan dan aksesibilitas layanan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal serta pendidikan khusus dan layanan khusus bagi seluruh masyarakat Kota Gorontalo

STRATEGI 1 Mengembangkan sinergi dan sinkronisasi program layanan pendidikn Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, Pendidikan Non Formal dan Informal serta Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus dengan Program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Gorontalo serta mendorong partisipasi masyarakat berpenghasilan menengah ke atas dalam pembiayaan untuk sektor pendidikan

ARAH KEBIJAKAN 1 Peningkatan Peran dan Partisipasi swasta dan masyarakat dalam pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

2 Penyelenggaraan pendidikan gratis bagi siswa miskin 3 Peningkatan Peran dan Partisipasi Swasta dan Masyarakat dalam me-ngembangkan Lembaga Pendidikan Non Formal 2 Meningkatnya mutu dan Relevansi Pendidikan

1 Mendorong peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan Formal dan non formal

1 Peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan formal dan non formal

2 Mengembangkan kompetensi pendidik dalam penerapan Kurikulum yang berlaku

1 Peningkatan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan Standar Proses Pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku 2 Pengembangan Metode dan Model Pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku

3 Meningkatnya tata kelola, akuntabilitas, dalam penyelenggaraan pendidikan

3 Mendorong Prestasi Siswa Kota Gorontalo

1 Peningkatan Prestasi Siswa dalam berbagai even kompetisi dan olimpiade bidang pendidikan

4 Pengembangan Sekolah-Sekolah Unggulan

1 Fasilitasi dan asistensi Sekolah-Sekolah Unggulan yang telah memenuhi kriteria

1. Mengembangkan regulasi mekanisme pelayanan pendidikan

dan 1. Penetapan Perarturan dan sistim Prosedur Pelayanan Pendidikan

Operasional

VI - 2

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 VISI : KOTA SMART MISI I Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN 2 Pengembangan data base pendidikan melaluji sistem informasi pendidikan 3. Peningkatan kapasitas aparatur dalam pelayanan pendidikan

2 Meningkatnya aksesibilitas Layanan Kesehatan kepada masyarakat

1 Seluruh masyarakat Kota mendapat jaminan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas

2 Meningkatnya kualitas pelayanan rumah sakit yang berbasis lingkungan

1 Mengembangkan sistem jaminan pelayanan yang mudah dan terjangkau bagi masyarakat

1 Penguatan sistem jaminan pelayanan kesehatan masyarakat melalui pemberian jaminan kesehatan gratis

2 Memfasilitasi peran masyarakat dan swasta dalam penyediaan fasilitas kesehatan

1 Memberikan kemudahan terhadap peran masyarakat dan swasta dalam penyediaan fasilitas kesehatan

1 Pengembangan sistem pelayanan

1 Meningkatkan standar pengelolaan pelayanan rumah sakit 2 Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana rumah sakit 3 Meningkatkan kualitas dan jumlah tenaga medis/para medis

2 Mengembangkan kualitas pengelolaan limbah padat dan limbah cair

1 Mengendalikan pembuangan limbah yang dibuang ke lingkungan dengan menetapkan Baku Mutu Limbah bagi kegiatan Rumah Sakit

3 Meningkatkan kuantitas dan kompetensi tenaga kesehatan

1 Melakukan rekrutment tenaga kesehatan sesuai kebutuhan 2 Mengikutsertakan dalam diklat kompetensi kesehatan baik secara mandiri maupun kerjasama dengan pihak lain

4 Meningkatkan kualitas manajemen layanan kesehatan masyarakat

1 Penerapan standar operasional prosedur pelayanan kesehatan yang jelas, terukur dan mudah diakses 2 Peningkatan upaya kesehatan masyarakat

VI - 3

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 VISI : KOTA SMART MISI I Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas TUJUAN

3 Meningkatnya Kualitas Layanan Publik lainnya Kepada masyarakat

SASARAN 3 Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan yang bersih dan sehat

STRATEGI 1 Mendorong sikap proaktif masyarakat dalam mewujudkan dan memelihara kelestarian Kota Gorontalo sebagai “Kota Bersih” dan “Kota Sehat” secara berkelanjutan

ARAH KEBIJAKAN 1 Melestarikan budaya hidup bersih dan sehat dengan memperhatikan kebersihan lingkungan

1 Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

1 Meningkatkan jumlah dan kualitas program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

1 Peningkatan layanan perlindungan dan pemberdayaan terhadap perempuan dan anak 2 Penguatan kelembagaan, koordinasi, dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi pembangunan di segala bidang 3 Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan

4 Perencanaan penganggaran responsif gender (PPRG)

2 Meningkatnya pelayanan KB yang menyeluruh dan bermutu

1 Meningkatkan koordinasi dan kemitraan lintas sektor pelayanan KB yang menyeluruh dan bermutu

1 Peningkatan upaya pelayanan KB melalui sosialisasi dan pendidikan masyarakat secara intensif bagi pasangan usia subur (PUS)

3 Meningkatnya kualitas tata kelola layanan transportasi di Kota Gorontalo

1 Penataan Regulasi, mekanisme dan organisasi tata kelola transportasi

1 Penataan moda transportasi massal perkotaan

2 Pembentukan Dewan Transportasi Daerah

3 Optimalisasi peran kelembagaan sebagai wadah kemitraan pengembangan kesadaran berlalulintas 4 Meningkatnya peran kepemudaan dalam pembangunan

1 Penguatan kapasitas organisasi kepemudaan

1 Meningkatkan kompetensi peran kepemudaan dalam pembangunan

5 Meningkatnya pembinaan dan peningkatan prestasi atlit

1 Meningkatnya atlit yang berprestasi

1 Mendorong peran partisipasi swasta dan masyarakat

VI - 4

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 VISI : KOTA SMART TUJUAN 1 Peningkatan Daya Saing Kota dalam perspektif pengembangan Information, Comunication, Technology (ICT) dan Pangkalan data

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI II : Penguatan Daya Saing Kota Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa di Kawasan Teluk Tomini 1 Seluruh SKPD memanfaatkan 1 Mengembangkan Sistem ICT untuk 1 Asessment dan Penyusunan Konsep Insfrastruktur tekhnologi informasi dalam Penguatan Daya Saing SKPD dan Teknologi Informasi Kecamatan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan

2 Penataan Jaringn ICT dalam kerangka Penguatan Daya Saing Kota 3 Pengembangan kapasitas aparatur pengelola ICT pada masing-masing SKPD dan Kecamatan serta Kelurahan 4 Revitalisasi Galery khusus ICT Pemda Kota Gorontalo

2 Peningkatan pelayanan umum, komunikasi dan informasi 3 Mengembangkan pangkalan data SKPD dan Kecamatan yang berbasis IT

5 Pengembangan Data Elektronik untuk Penguatan Informasi dan Teknologi 1 Memperluas jangkauan promosi dan publikasi program pembangunan 1 Pembentukan unit pengelola data (UPD) pada masing masing SKPD dan Kecamatan 2 implementasi ruang dan fungsi UPD SKPD dan Kecamatan 3. Mengoptimalkan penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah melalui digitalisasi

2 Terjalinnya kemitraan strategis yang 1 Mengembangkan kemitraan strategis berkelanjutan dalam pemanfaatan dengan Perguruan Tinggi dan BUMN/ ICT Swasta dalam menjamin keberlanjutan program ICT di kota Gorontalo

1 Penembangan strategi kemitraan dan kerjasama secara berkelanjutan dengan Perguruan Tinggi dan BUMN/Swasta

3 Terciptanya SDM berkualitas dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN

1 Mengembangkan sekolah unggulan bertaraf internasional

1 Peningkatan kualitas SDM bertaraf internasional

2 Pembinaan SDM jenjang SMA 4 Meningkatnya kompetensi dan penerapan teknologi tepat guna dalam menopang aktifitas masyarakat

1 Meningkatkan kapasitas dan jumlah 1 Penerapan teknologi tepat guna dalam sektor masyarakat dalam penguasaan teknologi industri, perdagangan dan pertanian tepat guna dalam sektor unggulan daerah

VI - 5

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 VISI : KOTA SMART TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI II : Penguatan Daya Saing Kota Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa di Kawasan Teluk Tomini 2 Membangun kemitraan dengan Perguruan Tinggi dan lembaga lainnya dalam pengembangan TTG

1 Peningkatan daya saing UMKM, Koperasi untuk kemandirian usaha ekonomi kreatif, Perdagangan dan PM

MISI III : Penguataan Kapasitas UMKM, Koperasi dan pengembangan Sektor Primer lainnya 1 Meningkatnya Daya saing UMKM 1 Mengembangkan eksistensi UMKM untuk Pengembangan permodalan & pembinaan manajemen dan koperasi untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif serta promosi sector Usaha Mikro, Kecil & Menengah pertumbuhan ekonomi serta masyarakat pengembangan ekonomi kreatif 2 Mengembangkan eksistensi dan peran kemandirian koperasi

2 Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

3 Mengembangkan kawasan produk unggulan UMKM/IKM 1 Pengawasan terhadap arus barang dan jasa, stock, stabilisasi harga dan barang yang beredar

Pemetaan eksistensi koperasi yang unggul dan mandiri Peningkatan manajemen dan tata kelola koperasi yang handal dan berdaya saing Pengembangan dan penguatan sentra produk unggulan 1 Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa

2 Meningkatkan koordinasi perlindungan konsumen dan stabilisasi peredaran barang perdagangan

3 Terwujudnya pertumbuhan ekonomi, laju investasi dan peningkatan kualitas layanan perijinan

1 Meningkatkan kerjasama investasi

2 Meningkatkan kualitas sistem layanan periizinan usaha 3 Mendorong partisipasi masyarakat yang memiliki usaha untuk mengurus, memperpanjang izin usaha 2 Pemberdayaan Sektor Pertanian, Perikanan, Kelautan dan peternakan sebagai Usaha Ekonomi Kreatif yang berdaya saing

1 Meningkatnya Produktivitas & Pengembangan Teknologi Pertanian, Perikanan dan Peternakan

1 Peningkatan Produktifitas

3 Menciptakan pelayanan sengketa konsumen 1 Mengupayakan iklim investasi yang kondusif

2 Mendorong kerjasama dalam meningkatkan laju investasi 1 Mewujudkan sistem layanan perizinan SATAP dengan standar ISO 1 Meningkatkan stimulasi Pemda bagi pengusaha untuk mendapatkan izin usaha

1 Mendorong Peningkatan Produksi Pertanian, Perikanan & Peternakan

VI - 6

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 VISI : KOTA SMART TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI III : Penguataan Kapasitas UMKM, Koperasi dan pengembangan Sektor Primer lainnya 2 Meningkatkan Kapasitas SDM Penyuluh terhadap penguasaan informasi teknologi 3 Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Gabungan Kelompok Tani Nelayan Mandiri 2 Kesehatan Hewan, RPH 1 Optimalisasi Pengawasan & Pemanfaatan 1 Meningkatkan Intensitas Pengawasan Kesehatan RPH Hewan dan Kesmavet 2 Meningkatkan Pengawasan Peredaran Pangan Asal Hewani (PAH) Aman Sehat Utuh Halal (ASUH) 3 Meningkatkan Kualitas pelayanan dan kapasitas RPH /RPU 4 Mengembangkan Produksi Pertanian Hortikultura pada areal lahan sempit & Pekarangan

3

Menciptakan dan Memandirikan Usaha Baru sebagai upaya Peningkatan Kesempatan Kerja, Penurunan Angka Pengangguran dan Kemiskinan

1 Meningkatnya Lapangan Kerja , & Kapasitas Tenaga Kerja

2 Meningkatnya Kwalitas Hubungan Industrial

3 Meningkatnya Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

2 Mengembangkan Teknologi Olahan & Pasca Panen 3 Menciptakan Terminal Agribisnis 1 Menurunkan Angka Pengangguran Terbuka

1 Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi Pengelolaan Lahan Usaha Panen 1 Meujudkan Terbangunnya Terminal Agribisnis 1 Mengupayakan Peningkatan Lapangan Kerja Baru

1 Peningkatan Hubungan Tri Partit

1 Menurunnya sengketa hubungan industrial & Penerapan Norma Kerja K3 1 Mendorong peningkatan keterampilan dan produktivitas tenaga kerja. 1 Menurunnya sengketa hubungan insdustrial

2 Peningkatan Keterampilan dan Produktivitas Tenaga kerja 3 Meningkatkan upaya Perlindungan ketenagakerjaan serta harmonisasi hubungan industrial 1 Membangun sistem data masyarakat miskin 2 Peningkatan Akses Masyarakat Miskin serta Integrasi Penanggulangan Kemiskinan Kota

1 Memetakan Kondisi Masyarakat Miskin & Kurang Mampu di Kota Gorontalo 1 Meningkatkan Partisipasi dan Fasilitasi Masyarakat Miskin dalam proses pembangunan 2 Mensinergikan kebijakan program penanggulangan kemiskinan

VI - 7

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 VISI : KOTA SMART TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI III : Penguataan Kapasitas UMKM, Koperasi dan pengembangan Sektor Primer lainnya 3 Mendorong Keterlibatan Lembaga International,NGO's & CSR dalam rangka Pembangunan Inklusif 4 Peningkatan Peran Tim Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) 4 Kwalitas Layanan Panti Jompo, 1 Berkembangnya model penanganan 1 Meningkatnya kwalitas pelayanan terhadap kaum kaum difable dan Disabilitas serta lansia, difable, disabilitas, PSK, Gepeng dsb Penyandang masalah sosial lainnya MISI IV : Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur 1 Mewujudkan Good 1 Seluruh jabatan PIMPINAN TINGGI, 1 mengoptimalkan peran dan fungsi 1 Penempatan jabatan PIMPINAN TINGGI dilaksanakan Governance and Clean JABATAN ADMINISTRASI baperjakat dan sistem anjab melalui OPEN BEEDING dan JABATAN Government ditetapkan berdasarkan Sistem ADMINISTRASI dilaksanakan berdasarkan hasil analysis kompetensi oleh BAPERJAKAT Recruitment dan Replacement Aparatur yang menjunjung tinggi profesionalisme yang mempertimbangkan kapasitas, kompetensi, dedikasi, prestasi kerja, tingkat pendidikan dan kepangkatan aparatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2 Perumusan Grand Design Postur dan Struktur Birokrasi Pemerintahan dan kebutuhan sumber daya aparatur 3 Pengembangan Standar Kinerja dan Evaluasi Kinerja Aparatur secara ONLINE 4 Penerapan reward and punishment kepada aparatur pemerintah sesuai peraturan yang berlaku 2 Seluruh UNIT KERJA menerapkan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG)

1 Menerapkan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) berbasis aplikasi system dan jaringan

1 Pengembangan Kapasitas SIMPEG

2 Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dalam Manajemen dan Tata Kelola SIMPEG secara berkelanjutan 3 Pengembangan kualitas layanan SIMPEG secara berkelanjutan (HAPUS)

VI - 8

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 VISI : KOTA SMART TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI IV : Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur 3 Seluruh UNIT KERJA PEMERINTAH 1 Menerapkan secara utuh Sistem 1 Penetapan/penerapan SPIP KOTA GORONTALO menerapkan Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) Sistem Pengendalian Internal dalam rangka peningkatan kualitas Pemerintah (SPIP) layanan, pencegahan, pelanggaran aturan dan pencegahan perilaku korupsi di lingkungan birokrasi pemerintahan 2 Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dalam Manajemen dan Tata Kelola SPIP secara berkelanjutan 3 Meningkatkan kerjasama yang saling bersinergi dengan BPKP sebagai mitra kerja pengendalian internal dalam rangka pencegahan perilaku korupsi di lingkungan birokrasi pemerintahan 4 Aproval Mitra Kerja Pengendalian Internal Dokumen Pelaksanaan Proyek yang berpotensi melanggar hukum dan berpotensi merugikan negara bersumber dari APBD Kota Gorontalo 4 Seluruh UNIT KERJA menerapkan SOP STANDAR PELAYANAN MINIMAL Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik

5 Seluruh SKPD melaksanakan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang efisien, transparan dan akuntabel dalam prinsip SMART

1 Implementasi Regulasi dan Mekanisme STANDAR PELAYANAN MINIMAL secara tegas, konsisten dan dapat di pertanggungjawabkan

1 Implementasi staregis tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang efisien, transparan, dan akuntabel dalam prinsip SMART

1 Penetapan/penerapan MONEV

Regulasi

dan

SOP

SPM-

2 penguatan peran bagian organisasi tata laksana (ortala) 3 Meningkatkan kapasitas tenaga teknis Sistem Penjaminan Mutu dan Monev 1 Pengembangan kapasitas Rencana Kegiatan dan Anggaran SKPD sesuai prinsip SMART (Spesifik : khas dan unik), (Measurable : terukur), (Achievable : dapat dicapai), (Relevant : sesuai dengan sasaran), dan (Timely : memiliki batas waktu yang jelas) 2 Meningkatkan Efisiensi, Transparansi dan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan 3 Peningkatan Pengelolaan dan Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 4 Implementasi Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi ( RAD PPK )

VI - 9

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 VISI : KOTA SMART TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI IV : Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur 2 Mewujudkan Perencanaan yang 1 Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Daerah yang Aplikatif Berkualitas dan Akuntabel dan Responsif 2 Peningkatan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan dalam siklus Managemen Pembangunan 3 Meningkatkan pemahaman masyarakat 1 Meningkatkan fungsi partai politik dalam pendidikan politik tentang pendidikan politik dan perilaku demokratis 2 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan politik 6 Meningkatnya kesadaran dan 1 Menata produk hukum daerah dan 1 Menyediakan produk hukum daerah untuk meningkatkan budaya taat hukum mendukung penyelenggaraan pemerintahan ketaatan masyarakat dan aparat terhadap hukum 2 Penegakan Perda 3 Membangun dan meningkatkan kapasitas serta menambah jumlah aparatur pengawas, penyuluh dan penegak PERDA yang ideal didalam lingkup kerja pemerintahan 7 Seluruh SKPD efektif melakukan koordinasi dan kerjasama yang bersinergi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik

8 Seluruh SKPD komitmen dan konsisten dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik

1 Implementasi sinergitas dan sinkronisasi kebijakan dan program dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Gorontalo

1 Meningkatkan program dan kegiatan yang beroleh dukungan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Gorontalo

2 Mengembangkan system koordinasi dan kerjasama antar sesama SKPD, kerjasama regional, nasional dan bahkan internasional

2 Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar SKPD dalam bersinergi saling mendukung untuk implementasi program, kegiatan dan kebijakan pemerintah kota.

1 Penyediaan Sarana dan Prasana Pendukung pelayanan kepada masyarakat

3 Mengembangkan koordinasi dan kerjasama regional, nasional bahkan internasional 1 Meningkatkan akses dan jaminan keterbukaan informasi ke publik melalui situs kota Gorontalo, WEB SKPD, media internal dan media massa

2 Penataan penyelenggaraan pemerintah Kecamatan dan Kelurahan

3 Pelaksanaan Penguatan dan Pelimpahan sebagian kewenangan SKPD ke Kecamatan / Kelurahan disertai distribusi personil dan penganggaran 4 Penerapan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

VI - 10

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 VISI : KOTA SMART TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI IV : Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur 5 Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya administrasi kependudukan 1 Seluruh Aparatur Pemerintah Kota 1 Peningkatan kapasitas dan kompetensi 2 Meningkatkan Kapasitas dan 1 Mind Setting "SMART" bagi Aparatur dalam Kompetensi Sumber Daya memiliki kapasitas dan Kompetensi profesionalisme aparatur melalui menjalankan visi, misi dan kebijakan strategis Aparatur professional dalam penyelenggaraan Pendidikan formal dan kediklatan pemerintah kota Gorontalo tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik 2 Program studi lanjut bagi aparatur yang sesuai tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan 3 Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur melalui diklat penjenjangan. 4 Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur melalui bimbingan teknis FUNGSIONAL

2 Peningkatan Kesejahteraan Aparatur

3 Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah

1 Meningkatnya kemandirian keuangan daerah

1 Mengembangkan sumber potensi peningkatan penerimaan keuangan daerah

2 Efektivitas, akuntabilitas, transparansi, efisiensi dan kualitas pengelolaan keuangan dan asset daerah

5 Pengembangan karir aparatur secara profesional dan berkelanjutan 1 kebijakan Remunerasi secara proporsioanl sesuai ketentuan yang berlaku dan sesuai kemampuan keuangan daerah 1 Survey dan Pemetaan potensi peningkatan penerimaan keuangan daerah 2 Pemberlakuan sistem pendapatan online 3 Penyesuaian regulasi terkait penerimaan daerah (EKSTENSIFIKASI) 4 Meningkatkan insentif kinerja bagi SKPD yang berkontribusi siginifikan dalam meningkatkan penerimaan PAD 5 Meningkatkan akses dan kemudahan bagi investor untuk berinvestasi di kota Gorontalo 1 Pencapaian Anugerah WTP terhadap tata kelola keuangan daerah

2 Meningkatkan kualitas tata kelola aset daerah melalui penilaian, pemanfaatan dan pengamanan aset daerah secara berkelanjutan

VI - 11

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 VISI : KOTA SMART TUJUAN 4

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI IV : Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur Peningkatan Kualitas 1 meningkatnya kemitraan strategis 1 Peningkatan system dan tertib 1 Mendorong peningkatan kualitas kemitraan strategis Kemitraan Strategis pemerintah kota dengan DPRD administrasi penyelenggaraan tugas dan pemerintah kota dengan DPRD kota Gorontalo dalam Pemerintah dengan DPRD fungsi dalam kerangka kemitraan menjalankan fungsi legislasi daerah Kota Gorontalo strategis dengan pemerintah kota Gorontalo 2 Mendorong peningkatan kualitas kemitraan strategis pemerintah kota dengan DPRD kota Gorontalo dalam menjalankan fungsi budgeting 3 Mendorong peningkatan kualitas kemitraan strategis pemerintah kota dengan DPRD kota Gorontalo dalam menjalankan fungsi Pengawasan 4 Meningkatkan kapasitas dan kompetensi Sekretariat DPRD dalam penyelenggaraan fungsi DPRD. 2 Penguatan Kapasitas dan Kinerja Kelembagaan dan Keanggotaan DPRD Kota Gorontalo

1 Peningkatan Upaya pelestarian nilai-nilai keagamaan dan adat budaya dalam kehidupan bermasyarakat

1 Dukungan dan fasilitas tenaga ahli

2 Meningkatkan kapasitas dan kompetensi anggota DPRD 3 Meningkatkan fasilitas system informasi DPRD (HAPUS) MISI V : Mengembangkan Kualitas Hidup masyarakat yang religius dan berbudaya 1 seluruh kegiatan pemerintahan 1 Penataan kelembagaan adat kebudayaan Gorontalo 1 Membina dan meningkatkan peran dan berbasis ASQ. pembangunan dan kemasyarakatan kelembagaan ASQ dilaksanakan berbasis ASQ (adati hula-hulaa to sara'a, sara'a hulahula'a to Qurani)

2 Membina - kembangkan nilai-nilai dan peran ASQ

2 seluruh aspek adat budaya Gorontalo menjadi identitas dan jatidiri masyarakat Gorontalo

3 Menumbuh - kembangkan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan berbasis ASQ. 1 Menumbuh kembangkan dan melestarikan bahasa daerah Gorontalo dan baca tulis Al-Quran (arab pegon).

2 Penetapan regulasi dan pemberdayaan ASQ, beserta kelembagaannya. 1 Pemantapan nilai-nilai ASQ. dalam kegiatan pembangunan pemerintahan dan kemasyarakatan 1 Penerapan nilai-nilai ASQ dalam kegiatan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan. 1 Pengembangan dan pelestarian bahasa Gorontalo

VI - 12

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 VISI : KOTA SMART TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI V : Mengembangkan Kualitas Hidup masyarakat yang religius dan berbudaya 2 Pengembangan Event dan forum pembinaan bahasa Gorontalo 3 Penetapan zona BERBAHASA Gorontalo 4 Pengembangan pusat adat dan kebudayaan Gorontalo berbasis ASQ 5 Pengembangan OBYEK cagar budaya Gorontalo 2 Mengembangkan kegiatan adat dan kebudayaan yang berbasis ASQ sebagai identitas ke-Gorontalo-an

1 Pengembangan forum adat dan kebudayaan Gorontalo 2 Pengembangan event dan festival berbasis ASQ.

1 Peningkatan daya dukung infrastruktur kota sebagai pusat pemerintahan, layanan pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa lainnya

3 Pengembangan ruang publik kegiatan adat dan kebudayaan Gorontalo MISI VI : Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur yang handal di semua sektor publik 1 Terpenuhinya ketersediaan 1 Mengembangkan dan menata wajah kota 1 Penataan pusat kota dan gerbang pintu masuk kota infrastuktur kota sebagai pusat sebagai fungsi utama pelayanan dan pemerintahan, pusat layanan ibukota Provinsi menjadi lebih bersih, pendidikan, layanan kesehatan, nyaman, asri dan bebas banjir pusat perdagangan dan jasa lainnya 2 Penataan kawasan kantor pemerintahan baru Kota Gorontalo 3 Pembangunan dan Peningkatan jalan akses menuju pusat-pusat layanan pendidikan, layanan kesehatan serta pusat perdagangan dan jasa lainnya 4 Penataan jaringan dan sistem pelayanan transportasi yang aman, selamat, lancar serta bebas macet dan kesemrautan 5 Penataan infrastruktur drainase penanggulangan banjir dan genangan di kawasan-kawasan strategis dan pusat pelayanan 6 Peningkatan dukungan infrastruktur penerangan jalan 7 Penguatan sistem penanggulangan bencana kawasan perkotaan 8 Perluasan wilayah kota

VI - 13

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 VISI : KOTA SMART TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI VI : Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur yang handal di semua sektor publik 2 Mengoptimalkan Fungsi Pasar sebagai media pengembangan ekonomi rakyat dan perlindungan kepada konsumen

2 Keterjaminan keberlanjutan 1 Pengembangan Kawasan Ekonomi Seluruh kawasan potensi dan Kecamatan (KEK) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui pertumbuhan baru elaborasi peran dan eksistensi Kawasan Ekonomi Kecamatan (KEK) 2 Meningkatnya Kualitas Lingkungan dan Infrastruktur Permukiman Kota

1 Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman dan penyediaan sarana prasarana utilitas

1 Melakukan penataan lingkungan berbasis kawasan dan penyediaan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat kota

1 Penataan Pasar Tradisional Harian dan Mingguan

2 Penataan Pedagang Kaki Lima dan Asongan 1 Pembentukan regulasi Kawasan Ekonomi Kecamatan (KEK) sebagai pusat pertumbuhan baru

1 Peningkatan koordinasi lintas sektor untuk penataan lingkungan kawasan permukiman yang teridentifikasi rawan sanitasi 2 Meningkatkan cakupan layanan pengelolaan sampah kawasan permukiman yang didukung dengan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

2 Meningkatnya akses kawasan perumahan terhadap prasasarana dan sarana utilitas

1 Meningkatkan kualitas sarana prasarana dan ketersediaan utilitas dan fasilitas pendukung perumahan dan kawasan permukiman

3 Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan air bersih 1 Meningkatkan kualitas jalan akses menuju kawasan perumahan dan permukiman baru

2 Mewajibkan pengembang untuk menyediakan prasarana dasar kawasan perumahan 3 Peningkatan kualitas dan Penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah

3 Peningkatan Daya Tarik Objek Wisata, dan ruangruang Publik lainnya

1 Seluruh Kawasan Objek Wisata memiliki daya tarik dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestic dan manca negara

1 meningkatkan kualitas sarana prasarana dan menejmen pengelolaan objek wisata

2 Meningkatkan kemitraan strategis pengelolaan objek wisata

4 meningkatkan pengendalian pemberian ijin pembangunan kawasan perumahan baru 1 Penataan infrastruktur dan fasilitas penunjang objek wisata unggulan yang terintegrasi dengan peningkatan atraksi-atraksi wisata budaya

2 Pengembangan manajemen dan tata kelola objek wisata 1 Optimalisasi peran swasta dalam mengembangkan objek wisata

VI - 14

BAB VI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019 VISI : KOTA SMART TUJUAN

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

MISI VI : Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur yang handal di semua sektor publik

2 Tersedianya ruang-ruang publik sebagai wadah interaksi dan bernilai manfaat produktif bagi masyarakat

2 Mendorong peran sector riil home industry kreatif (souvenir dan paket wisata) untuk menggairahkan sektor pariwisata 3 Meningkatkan promosi objek wisata 1 Pengembangan sistem informasi kepariwisataan secara berkelanjutan daerah 2 Mengefektifkan peran media massa dan travel agen yang memiliki jaringan luas sebagai media promosi wisata daerah 1 Meningkatkan kualitas ruang publik yang 1 Revitalisasi taman kota sebagai ruang publik yang menarik dan mendorong aktivitas refresentatif dan multifungsi produktif masyarakat 2 Mengembangkan ruang-ruang publik lainnya yang didukung dengan fasilitas Hot Spot sebagai bagian dari upaya pengembangan Cyber City di Kota Gorontalo

3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana olahraga untuk penyelenggaraan event-event olahraga

1 Meningkatkan kemitraan strategis dalam pengembangan dan pengelolaan saranasarana olahraga

2 Pemerataan sebaran sarana olahraga

1 Penataan sarana-sarana olahraga

2 Mendorong partisipasi pihak swasta, BUMN dan pemerintah vertikal dalam upaya penyediaan saranasarana olahraga 1 Pengembangan sarana-sarana olahraga baru di setiap kecamatan untuk mendukung KEK

VI - 15

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Nasional Melihat kompleksitas dan dinamika permasalahan serta tantangan Indonesia kedepan maka telah di desain Strategi dan Arah Kebijakan Umum Pembangunan Nasional sebagaimana tertuang dalam PERMENDAGRI Nomor 27 Tahun 2014 sebagai berikut: 1. Standar Pelayanan Minimal (SPM) 2. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 3. Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri 4. Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik 5. Kependudukan dan Pencatatan Sipil 6. Pembinaan Perencanaan Pembangunan Daerah 7. Pengawasan Perencanaan Pembangunan Daerah 8. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 9. Pengembangan Wilayah 10. Pengembangan Ekonomi Daerah 11. Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Tata Ruang 12. Penataan Perkotaan 13. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah 14. Pendayagunaan Hasil Penelitian dan Pengembangan 15. Pendidikan dan Pelatihan 16. Peningkatan Penyelenggaraan Otonomi Daerah 17. Pelaksanaan Otonomi Khusus 18. Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 19. Penanganan Bencana 20. Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum 21. Pengelolaan Perbatasan Antar Negara 22. Percepatan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender melalui Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender 23. Pembangunan Gedung Negara 

Prioritas pembangunan mengacu pada 9 Bidang Pembangunan RPJPN 2005-2025 :

1. Sosial budaya dan kehidupan beragama; VII - 1

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

2. Ekonomi; 3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; 4. Politik; 5. Pertahanan dan Keamanan; 6. Hukum dan Aparatur; 7. Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang; 8. Penyediaan Sarana dan Prasarana; 9. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. 7.2 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Provinsi Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 20122017 Provinsi Gorontalo telah ditetapkan Visi Pemerintah Provinsi Gorontalo Percepatan

“Terwujudnya Peningkatan

Ekonomi

Pembangunan

Masyarakat

Yang

Berbagai

Bidang

Berkeadilan

Di

Serta Provinsi

Gorontalo” Arah kebijakan pembangunan Provinsi Gorontalo untuk lima tahun kedepan

diprioritaskan

untuk

peningkatan

kesejahteraan

rakyat

dengan

menitikberatkan pada penyediaan layanan dasar yang memadai dengan menggratiskan biaya kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat miskin, menciptakan

keseimbangan

antara

pertumbuhan

dan

pemerataan

pembangunan dengan mempertimbangkan sumberdaya alam yang tersedia dan lingkungan, menyelenggarakan reformasi birokrasi, berdasarkan prinsip Good governance

dan

pembangunan

clean

melalui

governance,

pengembangan

melaksanakan sektor

riil,

upaya

mendorong

percepatan percepatan

pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, listrik, irigasi (Waduk), dan air bersih, menciptakan harmonisasi pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota dan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan dengan membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Arah Kebijakan pembangunan Provinsi Gorontalo juga merupakan derivasi dari arah kebijakan pembangunan nasional

RPJM

2010-2014

dengan

tetap

mempertimbangkan

potensi

sumberdaya di daerah. 7.3 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kota Gorontalo (Tabel 7.1)

VII - 2

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI I Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas TUJUAN I : Terwujudnya Pemerataan Akses Layanan, Mutu dan Relevansi, dan Tata Kelola Pendidikan 1

Meningkatnya 1 pemerataan dan aksesibilitas layanan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan non formal dan informal serta pendidikan khusus dan layanan khusus bagi seluruh masyarakat Kota Gorontalo

Mengembangkan 1 sinergi dan sinkronisasi program layanan pendidikn Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, Pendidikan Non Formal dan Informal serta Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus dengan Program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Gorontalo serta mendorong partisipasi masyarakat berpenghasilan menengah ke atas dalam pembiayaan untuk sektor pendidikan

Peningkatan Peran dan Partisipasi swasta dan masyarakat dalam pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

Jumlah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Persentase APK PAUD

2

Penyelenggaraan pendidikan gratis bagi siswa miskin

96

111

Program Pendidikan Anak Usia Dini

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS, SKB

61,89

79,7

Program Pendidikan Anak Usia Dini

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS, SKB

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

% Angka Putus Sekolah di : SD/MI.

% Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (%)

0,11

0,01

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

110,34

115

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

92,35

100

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

VII - 3

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI I Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas TUJUAN I : Terwujudnya Pemerataan Akses Layanan, Mutu dan Relevansi, dan Tata Kelola Pendidikan % Angka Putus Sekolah di : SMP/MTs

% Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTS

% Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs

% Angka Putus Sekolah di : SMA/.SMK/MA

% Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA

% Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA

Rasio Jumlah Siswa SMK : SMA

% Partisipasi anak yang berkebutuhan khusus bersekolah

3

Peningkatan Peran dan Partisipasi Swasta dan Masyarakat dalam mengembangkan Lembaga Pendidikan Non Formal

Meningkatnya jumlah Lembaga Pendidikan Non Formal (Jumlah Lembaga Pendidikan Non Formal)

0,23

0,01

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

112,19

118

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

84,34

90

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

0,5

0,1

Program Pendidikan Menengah

110,27

112,82

Program Pendidikan Menengah

64,12

75

Program Pendidikan Menengah

61 : 39

70 : 30

Program Pendidikan Menengah

40

52

100

Program Pendidikan Luar Biasa

57

Program Pendidikan Non Formal

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

VII - 4

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI I Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas TUJUAN I : Terwujudnya Pemerataan Akses Layanan, Mutu dan Relevansi, dan Tata Kelola Pendidikan 2 Meningkatnya mutu dan Relevansi Pendidikan

1

Mendorong peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan Formal dan non formal

1

Peningkatan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan formal dan non formal

Jumlah Pendidik yang berkualifikasi >= S1

1745

2019

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

875

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Jumlah tenaga pendidik yang mengikuti diklat kompetensi 275

Jumlah tenaga pendidik yang berprestasi di tingkat provinsi dan nasional

2

Mengembangkan kompetensi pendidik dalam penerapan Kurikulum yang berlaku

1

Peningkatan Standar % Tingkata Kelulusan Kompetensi Lulusan, Standar SD/MI, SMP/MTs, Isi, dan Standar Proses SMA/SMK/MA Pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku

8

SD/ MI= 100; SMP/ MTs= 99,62; SMS/SMK/MS= 99,33

10

SD/ MI= 100; SMP/ MTs= 100; SMS/SMK/MS= 100

SD/MI=8,25; SMP/MTs=7,5 ; SM/SMK/MA= 7,55

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Rerata nilai Kelulusan UN SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA SD/MI=7,23; SMP/MTs=6,02 ; SM/SMK/MA= 6,55

WAJIB PENDIDIKAN

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

VII - 5

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI I Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas TUJUAN I : Terwujudnya Pemerataan Akses Layanan, Mutu dan Relevansi, dan Tata Kelola Pendidikan 2

3

Mendorong Prestasi 1 Siswa Kota Gorontalo

Pengembangan Metode dan Model Pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku

Jumlah tenaga pendidik yang terlatih dalam Pengembangan Metode dan Model Pembelajaran

Peningkatan Prestasi Siswa berbagai even dalam kompetisi dan olimpiade bidang pendidikan

Jumlah siswa yang mengikuti even kompetisi dan olimpiade bidang pendidikan dasar (SD/MI, SMP/MTs) Ke tingkat Provinsi

Jumlah siswa yang mengikuti even kompetisi dan olimpiade bidang pendidikan dasar (SD/MI, SMP/MTs) Ke tingkat Nasional

Jumlah siswa yang mengikuti even kompetisi dan olimpiade bidang pendidikan Menengah (SM/MA) Ke tingkat Provinsi

Jumlah siswa yang mengikuti even kompetisi dan olimpiade bidang pendidikan Menengah (SM/MA) Ke tingkat Nasional

556

73

25

63

22

875

95

35

85

30

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS, SKB

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS, SKB

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Program Pendidikan Menengah

Program Pendidikan Menengah

VII - 6

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI I Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas TUJUAN I : Terwujudnya Pemerataan Akses Layanan, Mutu dan Relevansi, dan Tata Kelola Pendidikan 4

Pengembangan Sekolah-Sekolah Unggulan

1

Fasilitasi dan asistensi Sekolah Berbasis unggulan Sekolah-Sekolah Unggulan lokal yang telah memenuhi kriteria

1

3

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

1

3

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

3

6

Program Pendidikan Menengah

SMP/MTs

SMA/SMK/MA

Meningkatnya tata kelola, akuntabilitas, dalam penyelenggaraan pendidikan

1.

Mengembangkan 1. dan regulasi mekanisme pelayanan pendidikan

2

3.

Penetapan Perarturan dan Dokumen regulasi dan sistim Operasional Prosedur standar operasional prosedur Pelayanan Pendidikan

Pengembangan data base pendidikan melaluji sistem informasi pendidikan

Jumlah perangkat lunak dan perangkat keras sistim informasi pendidikkan

Peningkatan kapasitas aparatur dalam pelayanan pendidikan

Jumlah aparatur yang mengikmuti Bimtek pelayanan pendidikan Jumlah Sekolah yang memiliki sertifikasi ISO

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

WAJIB PENDIDIKAN

DIKNAS

Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan

Program Pendidikan Menengah

SD/MI

3

WAJIB PENDIDIKAN

14

Program Manajemen layanan pendidikan

3

5

Program Manajemen layanan pendidikan

4

8

Program Manajemen layanan pendidikan

3

6

Program Manajemen layanan pendidikan

6

TUJUAN II : Meningkatnya aksesibilitas Layanan Kesehatan kepada masyarakat 1

Seluruh masyarakat Kota mendapat jaminan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas

1

Mengembangkan sistem jaminan pelayanan yang mudah dan terjangkau bagi masyarakat

1

Penguatan sistem jaminan pelayanan kesehatan masyarakat melalui pemberian jaminan kesehatan gratis

Penduduk yang mendapat jaminan kesehatan

74,98%

100%

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

VII - 7

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI I Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas TUJUAN II : Meningkatnya aksesibilitas Layanan Kesehatan kepada masyarakat 2

Memfasilitasi peran masyarakat dan swasta dalam penyediaan fasilitas kesehatan

2

Memberikan kemudahan Penduduk yang menerima terhadap peran masyarakat pelayanan kesehatan gratis dan swasta dalam penyediaan fasilitas kesehatan

147,472 jiwa

230,313 jiwa

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan

24,14% (47.480 jiwa)

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan

24% (55.275 jiwa)

Dinas Kesehatan

26% (59.881 jiwa)

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Wajib Kesehatan

33,34% (67.572 jiwa)

Dinas Kesehatan

26% (59.881 jiwa)

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Wajib Kesehatan

15,25% (39.972 jiwa)

Dinas Kesehatan

24% (55.275 jiwa)

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Wajib Kesehatan

2,25% (4.420 jiwa)

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan

Peserta PBI Pusat

Peserta PBI Provinsi

Peserta PBI Kota

Peserta non PBI

Rasio jumlah penduduk dengan fasilitas kesehatan - Puskesmas

10 Unit

10 Unit

- Puskesmas Pembantu

31 Unit

31 Unit

- Poskesdes

11 Unit

14 Unit

VII - 8

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI I Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas TUJUAN II : Meningkatnya aksesibilitas Layanan Kesehatan kepada masyarakat - Poskestren

2 Unit

3 Unit

- Polindes

20 Unit

20 Unit

- Posyandu

2

Meningkatnya kualitas pelayanan rumah sakit yang berbasis lingkungan

1

Pengembangan sistem pelayanan

1

Meningkatkan standar (1) Indeks kepuasan pengelolaan pelayanan rumah masyarakat terhadap sakit pelayan rumah sakit;

131 Unit

200 Unit

73,50%

≥ 90%

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan

Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit

Wajib- Kesehatan

BLU RSUD Aloei Saboe

(2) standar pelayanan rumah sakit. ,- BOR

78%

60 - 85%

Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit

Wajib- Kesehatan

BLU RSUD Aloei Saboe

,- BTO

57 Kali

40 s.d. 50 Kali

Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit

Wajib- Kesehatan

BLU RSUD Aloei Saboe

,- TOI

1 Hari

1 - 3 Hari

Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit

Wajib- Kesehatan

BLU RSUD Aloei Saboe

,- NDR

17 per 1.000

7 per 1.000

Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit

Wajib- Kesehatan

BLU RSUD Aloei Saboe

VII - 9

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

AKHIR 6

VISI : KOTA SMART

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI I Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas TUJUAN II : Meningkatnya aksesibilitas Layanan Kesehatan kepada masyarakat

2

,- GDR

29 per 1.000

19 per 1.000

Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit

Wajib- Kesehatan

BLU RSUD Aloei Saboe

,- LOS

5 hari

6 - 9 Hari

Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit

Wajib- Kesehatan

BLU RSUD Aloei Saboe

,- Kematian Bayi

< 49 per 1.000 KH

< 31 per 1.000 KH

Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit

Wajib- Kesehatan

BLU RSUD Aloei Saboe

,- Kematian Ibu

< 4 per 1.000 KH

< 2 per 1.000 KH

Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit

Wajib- Kesehatan

BLU RSUD Aloei Saboe

Program Pengadaan, Wajib- Kesehatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit Paru-paru/rumah sakit mata

BLU RSUD Aloei Saboe

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

BLU RSUD Aloei Saboe

Meningkatkan ketersediaan Persentase ketersediaan sarana dan prasarana rumah peralatan kesehatan di sakit rumah sakit 54,24%

3

Meningkatkan kualitas dan jumlah tenaga medis/para medis

Persentase ketersediaan tenaga medis dan para medis yang memenuhi standar 56%

2

3

Mengembangkan kualitas pengelolaan limbah padat dan limbah cair

Meningkatkan kuantitas dan kompetensi tenaga kesehatan

1

1

Mengendalikan pembuangan Persentase limbah buangan limbah yang dibuang ke sesuai Baku Mutu Limbah lingkungan dengan bagi kegiatan Rumah Sakit menetapkan Baku Mutu Limbah bagi kegiatan Rumah Sakit

Melakukan rekrutment tenaga kesehatan sesuai kebutuhan

≥ 95%

≥ 65%

100%

14,2 % (28 orang)

Program Peningkatan Kualitas Wajib- Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

BLU RSUD Aloei Saboe

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Wajib- Kesehatan

DIKES, BLU RSUD AS, RS Otanaha

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Wajib- Kesehatan

DIKES, BLU RSUD AS, RS Otanaha

≥ 100%

Rasio kebutuhan tenaga kesehatan

Dokter spesialis (6:100.000 pddk)

Wajib Kesehatan

22,6 % (28 0rang)

VII - 10

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI I Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas TUJUAN II : Meningkatnya aksesibilitas Layanan Kesehatan kepada masyarakat Dokter umum (40:100.000 pddk)

Dokter gigi (11:100.000 pddk)

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Wajib- Kesehatan

DIKES, BLU RSUD AS, RS Otanaha

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Wajib- Kesehatan

11 % (22 orang)

DIKES, BLU RSUD AS, RS Otanaha

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Wajib- Kesehatan

10 % (20 orang)

DIKES, BLU RSUD AS, RS Otanaha

Wajib- Kesehatan

20,8 % (41 orang)

22 % (43 orang)

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

DIKES, BLU RSUD AS, RS Otanaha

157,1 % (309 orang)

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Wajib- Kesehatan

157,1 % (309 orang)

DIKES, BLU RSUD AS, RS Otanaha

100 % (197 orang)

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Wajib- Kesehatan

56,4 % (111 orang)

DIKES, BLU RSUD AS, RS Otanaha

40 % (79 orang)

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Wajib- Kesehatan

20,3 % (39 orang)

DIKES, BLU RSUD AS, RS Otanaha

50%

100%

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Wajib- Kesehatan

Dinas Kesehatan

Type D

Type C

Program Peningkatan Pelayanan rumah sakit

Wajib- Kesehatan

RS Otanaha

25,9 % (51 orang)

40 % (79 orang)

3,6 % (7 orang)

6,1 % (12 orang)

Apoteker (10:100.000 pddk)

Nutrisionis (22:100.000 pddk)

Perawat (117:100.000 pddk)

Bidan (100:100.000 pddk)

Sanitarian (15:100.000 pddk)

4

Meningkatkan kualitas managemen layanan kesehatan masyarakat

2

Mengikutsertakan dalam diklat kompetensi kesehatan baik secara mandiri maupun kerjasama dengan pihak lain

Persentase tenaga kesehatan yang memenuhi standar kompetensi

1

Penerapan standar operasional prosedur pelayanan kesehatan yang jelas, terukur dan mudah diakses

RS Otanaha meningkat menjadi RS type C

VII - 11

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI I Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas TUJUAN II : Meningkatnya aksesibilitas Layanan Kesehatan kepada masyarakat 2

Peningkatan upaya kesehatan AKB masyarakat AKABA AKI Angka Gizi Buruk

KEP AHH Tingkat kepuasan terhadap mutu pelayanan rumah sakit

3

Meningkatnya 1 kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan yang bersih dan sehat

Mendorong sikap proaktif masyarakat dalam mewujudkan dan memelihara kelestarian Kota Gorontalo sebagai “Kota Bersih” dan “Kota Sehat” secara berkelanjutan

1

Melestarikan budaya hidup bersih dan sehat dengan memperhatikan kebersihan lingkungan

Dinas Kesehatan

8

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Wajib Kesehatan

8,04 (29 jiwa)

9,2 (33 jiwa)

9

Program perbaikan gizi masyarakat

Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan

222 (8 jiwa)

111

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan

2,8 (32 jiwa)

2

Program Promosi Kesehatan & Wajib Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat

Dinas Kesehatan

9,3

8,4

Wajib- Kesehatan

DIKES

67,1 tahun

72 tahun

Wajib- Kesehatan

DIKES

75%

90%

Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program peningkatan pelayanan rumah sakit

Program Pengembangan Lingkungan Sehat dan Program Upaya Keshatan Masyarakat

Wajib Kesehatan

Dinas Kesehatan

Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

BPMPKB

Cakupan Rumah Tangga Sehat (%)

Cakupan Air Bersih (%) Cakupan Jamban Keluarga (%) Cakupan SPAL (%)

70,1%

83,0%

79,12%

90%

86,2%

90%

BLU RSUD Aloei Saboe RS OTANAHA

70,1% 85% TUJUAN III Meningkatnya Kualitas Layanan Publik lainnya Kepada masyarakat 1

Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

1

Meningkatkan jumlah 1 dan kualitas program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Peningkatan layanan perlindungan dan pemberdayaan terhadap perempuan dan anak

Persentase kasus kekerasan terhadap perempuan anak yang dilaporkan dan ditangani

213 Kasus

100 Kasus

VII - 12

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI I Mewujudkan Kesetaraan bagi Masyarakat untuk Memperoleh Akses Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Publik Lainnya Yang Terjangkau dan Berkualitas TUJUAN III Meningkatnya Kualitas Layanan Publik lainnya Kepada masyarakat

2

Meningkatnya pelayanan KB yang menyeluruh dan bermutu

1

2

Penguatan kelembagaan, koordinasi, dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi pembangunan di segala bidang

3

4

Meningkatkan 1 koordinasi dan kemitraan lintas sektor pelayanan KB yang menyeluruh dan bermutu

Jumlah lembaga yang mengembangkan layanan perlindungan perempuan dan anak

5

7

Penguatan kelembagaan Urusan Pemberdayaan pengarusutamaan gender dan Perempuan dan anak Perlindungan Anak

BPMPKB

Peningkatan kualitas hidup Persentase keterlibatan dan perlindungan perempuan perempuan dalam pembangunan

40

80

Penguatan peran dan Urusan Pemberdayaan perlinungan perempuan dalam Perempuan dan pembangunan Perlindungan Anak

BPMPKB

Perencanaan penganggaran responsif gender (PPRG)

0%

90%

penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender

85%

96%

program keluarga berencana

35% 9 PLKB

80% 27 PLKB

program keluarga berencana

Urusan Keluarga BPMPKB Berencana dan Keluarga Sejahtera

0

1 lembaga

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Wajib-Perhubungan

PERHUBUNGAN

1 kelompok

11 kelompok

program peningkatan keterampilan pemuda

Urusan Kepemudaan

DIKPORA

program pembinaan olah raga Urusan Kepemudaan berkembang dimasyarakat

DIKPORA

Jumlah SKPD yang menerapkan (PPRG)

Peningkatan upaya pelayanan Persentase peserta KB aktif KB melalui sosialisasi dan pendidikan masyarakat secara intensif bagi pasangan usia subur (PUS)

Persentase peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan penyelenggaraan program KB 3

Meningkatnya kualitas tata kelola layanan transportasi di Kota Gorontalo

1

Penataan Regulasi, 1 mekanisme dan organisasi tata kelola transportasi

Pembentukan Dewan Transportasi Daerah

Jumlah lembaga

4

Meningkatnya peran kepemudaan dalam pembangunan

1

Penguatan kapasitas organisasi kepemudaan

1

Meningkatkan kompetensi peran kepemudaan dalam pembangunan

Jumlah organisasi kepemudaan yang terlatih dalam mengelola kegiatan masyarakat

5

Meningkatnya pembinaan dan peningkatan prestasi atlit

1

Meningkatnya atlit yang berprestasi

1

Mendorong peran partisipasi swasta dan masyarakat

Jumlah atlit yang berprestasi 75 atlit, 21 cabang olah pada cabang olah raga yang raga berkembang di masyarakat

1051 atlit, 30 cabang olah raga

Urusan Pemberdayaan BPMPKB Perempuan dan Perlindungan Anak Urusan Keluarga BPMPKB Berencana dan Keluarga Sejahtera

VII - 13

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI II : Penguatan Daya Saing Kota Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa di Kawasan Teluk Tomini TUJUAN I Peningkatan Daya Saing Kota dalam perspektif pengembangan Information, Comunication, Technology (ICT) dan Pangkalan data 1

Seluruh SKPD 1 memanfaatkan tekhnologi informasi dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintahan

Mengembangkan Sistem ICT untuk Penguatan Daya Saing SKPD dan Kecamatan

1

2

3

4

Asessment dan Penyusunan Konsep Insfrastruktur Teknologi Informasi

Dokumen Assesment IT dan Master Plan Pengembangan IT

Penataan Jaringn ICT dalam kerangka Penguatan Daya Saing Kota

Jumlah SKPD dan Kecamatan serta Kelurahan yang menggunakan jaringan ICT

Pengembangan kapasitas aparatur pengelola ICT pada masing-masing SKPD dan Kecamatan serta Kelurahan

SKPD yang memiliki Aparatur yang memiliki Kompetensi khusus tentang ICT

Revitalisasi Galery khusus ICT Pemda Kota Gorontalo

Ketersediaan Galery ICT Pemda Kota Gorontalo

1 Dokumen

12 SKPD

0

0

5

2

3

Pengembangan Data Elektronik untuk Penguatan Informasi dan Teknologi

SKPD yang datanya bisa diakses secara elektronik (online)

Peningkatan pelayanan umum, komunikasi dan informasi

Memperluas jangkauan promosi dan publikasi program pembangunan

Tingkat komunikasi, informasi dan pemanfaatan media komunikasi

Mengembangkan 1 pangkalan data SKPD dan Kecamatan yang berbasis IT

Pembentukan unit pengelola  Jumlah unit pengolah data data (UPD) pada masing masing SKPD dan Kecamatan

2

3.

implementasi ruang dan fungsi UPD SKPD dan Kecamatan

8 SKPD

1 SKPD

12 Unit / SKPD

Program Pengkajian dan Wajib - Komunikasi Penelitian Bidang Komunikasi Informasi dan Informasi

KPDE, Kominfo

Wajib - Komunikasi Informasi

KPDE, Seluruh SKPD

72 SKPD

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Wajib - Komunikasi Informasi

KPDE, Seluruh SKPD

84 SKPD

Program Fasilitasi dan Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi

Wajib - Komunikasi Informasi

1 Unit

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

KPDE, Dinas PU, Dinas Perhubungan Infokom

Wajib - Komunikasi Informasi

KPDE

26 SKPD

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Wajib - Komunikasi Informasi

KPDE

3 SKPD

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Wajib - Komunikasi Informasi

KPDE

22 Unit/ SKPD

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Wajib - Komunikasi Informasi

KPDE

72 SKPD

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Wajib - Kearsipan

KPDE

1 Unit

Program Penyelamatan & Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah

1 Dokumen

 Jumlah ruang dan fungsi UPD SKPD

Mengoptimalkan Jumlah alat arsip digitalisasi penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah melalui digitalisasi

12 SKPD

0

VII - 14

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI II : Penguatan Daya Saing Kota Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa di Kawasan Teluk Tomini TUJUAN I Peningkatan Daya Saing Kota dalam perspektif pengembangan Information, Comunication, Technology (ICT) dan Pangkalan data 2

3

Terjalinnya kemitraan 1 strategis yang berkelanjutan dalam pemanfaatan ICT

Terciptanya SDM 1 berkualitas dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN

Mengembangkan kemitraan strategis dengan Perguruan Tinggi dan BUMN/ Swasta dalam menjamin keberlanjutan program ICT di Kota Gorontalo

1

Peningkatan kualitas SDM bertaraf internasional

Penembangan strategi kemitraan dan kerjasama secara berkelanjutan dengan Perguruan Tinggi dan BUMN/Swasta

Jumlah kerjasama kemitraan dalam pengembangan ICT yang berkelanjutan

Mengembangkan sekolah unggulan bertaraf internasional

Jumlah Sekolah unggulan

1 Kerja sama

3 Sekolah Unggulan

Meningkatnya kompetensi dan penerapan teknologi tepat guna dalam menopang aktifitas masyarakat

1

Meningkatkan 1 kapasitas dan jumlah masyarakat dalam penguasaan teknologi tepat guna dalam sektor unggulan daerah

2

Penerapan teknologi tepat guna dalam sektor industri, perdagangan dan pertanian

KPDE

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Wajib - Pendidikan

DIKNAS-UNG

Program Pendidikan Menengah

Wajib - Pendidikan

DIKNAS-UNG

Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Pilihan Perindustrian

PERINDAG KOP , UMKM DAN PM

2 Kerja sama

6 Sekolah Unggulan

Pembinaan SDM jenjang SMA Jumlah siswa/mahasiswa kelas internasional

4

Program Pengkajian dan Wajib - Komunikasi Penelitian Bidang Komunikasi Informasi dan Informasi

50 siswa/mahasiswa

250 siswa/mahasiswa

Jumlah usaha industri yang menerapkan TTG

12 IKM

137 IKM

Jumlah usaha perdagangan yang menerapkan TTG

0

5

Program Pembinaan Pedagang Pilihan Perdagangan Kaki lima dan Asongan

Membangun kemitraan Jumlah kemitraan 0 3 Program pengembangan wajib-koperasi dan dengan Perguruan Tinggi dan sistem pendukung usaha bagi usaha kecil menengah lembaga lainnya dalam usaha mikro kecil menengah pengembangan TTG MISI III : Penguataan Kapasitas UMKM, Koperasi dan pengembangan Sektor Primer lainnya

PERINDAG KOP , UMKM DAN PM PERINDAG KOP , UMKM DAN PM

TUJUAN 1 : Peningkatan daya saing UMKM, Koperasi untuk kemandirian usaha ekonomi kreatif, Perdagangan dan PM 1

Meningkatnya Daya saing UMKM dan koperasi untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi serta pengembangan ekonomi kreatif

Mengembangkan eksistensi UMKM untuk pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat

Pengembangan permodalan & pembinaan manajemen serta promosi sector Usaha Mikro, Kecil & Menengah

Jumlah Usaha Mikro & Kecil terfasilitas dalam permodalan, penjaminan serta pembinaan manajemen usaha

494 UU

6494 UU

Program Pengembangan Wajib : Koperasi & sistem pendukung usaha bagi UMKM usaha mikro kecil menengah

PERINDAG KOP , UMKM DAN PM

VII - 15

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI III : Penguataan Kapasitas UMKM, Koperasi dan pengembangan Sektor Primer lainnya TUJUAN I : Peningkatan daya saing UMKM, Koperasi untuk kemandirian usaha ekonomi kreatif, Perdagangan dan PM Jumlah Usaha Menengah meningkat Permodalan, Penjaminan dan produk andalan yang memiliki daya saing

Mengembangkan eksistensi dan peran kemandirian koperasi

Mengembangkan kawasan produk unggulan UMKM/IKM

Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

Pengawasan terhadap arus barang dan jasa, stock, stabilisasi harga dan barang yang beredar

256 uu

Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah

Wajib : Koperasi & UMKM

PERINDAG KOP , UMKM DAN PM

35%

Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah Program peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi

Wajib : Koperasi & UMKM

PERINDAG KOP , UMKM DAN PM

Wajib : Koperasi & UMKM

PERINDAG KOP , UMKM DAN PM

Program peningkatan kualitas Wajib : Koperasi & kelembagaan Koperasi UMKM

PERINDAG KOP , UMKM DAN PM

Persentase UMKM yang terfasilitasi dalam kegiatan promosi dan pemasaran produk Pemetaan eksistensi koperasi Jumlah koperasi yang yang unggul dan mandiri terpetakan sesuai standar kompetensi manajemen pengembangan koperasi

22% ( Jumlah UMKM 10.570)

141 unit koperasi

200 unit koperasi

Peningkatan manajemen dan Jumlah koperasi mandiri, tata kelola koperasi yang dan jaminan keberlanjutan handal dan berdaya saing manajemen yang handal

59 unit koperasi

110 unit koperasi

1 sentra

9 sentra

Program pengembangan sentra-sentra industri potensial

Pilihan : Perindustrian

PERINDAG KOP , UMKM DAN PM

Jumlah sentra produk unggulan mendapat fasilitas pendampingan manajemen, permodalan dan pemasaran

1

9

Program pengembangan sentra-sentra industri potensial

Pilihan : Perindustrian

PERINDAG KOP , UMKM DAN PM

Persentase produktivitas IKM

41,97%

65%

Program pengembangan industri kecil menengah

Pilihan : Perindustrian

PERINDAG KOP , UMKM DAN PM

20%

Program peningkatan Pilihan : Perindustrian kemampuan teknologi industri

PERINDAG KOP , UMKM DAN PM

Pengembangan dan penguatan sentra produk unggulan

Ditetapkannya wilayah sentra produk unggulan UMKM/IKM

Persentase industri berbasis teknologi 2

231 uu

Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa

5% (Jumlah IKM 2590)

Frekuensi pengawasan dan peredaran barang

5

30

Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

Pilihan : Perdagangan

PERINDAGKOP, UMKM DAN PM

Persentase tindak lanjut temuan pelanggaran dalam peredaran barang dan jasa

50%

100%

Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

Pilihan : Perdagangan

PERINDAGKOP, UMKM DAN PM

Persentase UTTP diterapkan

100%

100%

Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

Pilihan : Perdagangan

PERINDAGKOP, UMKM DAN PM

VII - 16

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI III : Penguataan Kapasitas UMKM, Koperasi dan pengembangan Sektor Primer lainnya TUJUAN I : Peningkatan daya saing UMKM, Koperasi untuk kemandirian usaha ekonomi kreatif, Perdagangan dan PM

3

Terwujudnya pertumbuhan ekonomi, laju investasi dan peningkatan kualitas layanan perijinan

Meningkatkan kerjasama investasi

Meningkatkan koordinasi perlindungan konsumen dan stabilisasi peredaran barang perdagangan

Frekuensi evaluasi dan koordinasi lintas sektor

7

17

Menciptakan pelayanan sengketa konsumen

Persentase penyelesaian sengketa konsumen

-

100%

1 kali

10 kali

0%

0%

Jumlah sosialisasi layanan hak kewajiban produsen dan konsumen Mengupayakan iklim investasi Berkurangnya hambatan yang kondusif investasi

Mendorong kerjasama dalam meningkatkan laju investasi

Capaian realisasi investasi PMDN, PMA dan swasta murni Jenis pelayanan perizinan SATAP yang berstandar layanan ISO

Meningkatkan kualitas sistem layanan periizinan usaha

Mewujudkan sistem layanan perizinan SATAP dengan standar ISO

Mendorong partisipasi masyarakat yang memiliki usaha untuk mengurus, memperpanjang izin usaha

Meningkatkan stimulasi Jumlah Usaha yang Pemda bagi pengusaha untuk mengurus perizinan usaha mendapatkan izin usaha

Jumlah realisasi pelayanan perizinan investasi

Jumlah usaha mendapatkan fasilitasi pengurusan perizinan secara gratis, untuk beberapa jenis perizinan tertentu

198.993.027.294

0

395 perijinan

253 unit usaha

0

Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

Pilihan : Perdagangan

PERINDAGKOP, UMKM DAN PM

Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Program Peningkatan promosi dan kerjasama investasi

Pilihan : Perdagangan

PERINDAGKOP, UMKM DAN PM

Pilihan : Perdagangan

PERINDAGKOP, UMKM DAN PM

Wajib : Penanaman Modal

PERINDAGKOP, UMKM DAN PM

248.741.284.117 Program Peningkatan promosi Wajib : Penanaman dan kerjasama investasi Modal

PERINDAGKOP, UMKM DAN PM

5 jenis

Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

Wajib : Penanaman Modal

KPPT

Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

Wajib : Penanaman Modal

PERINDAGKOP, UMKM DAN PM

508 unit usaha

Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

Wajib : Penanaman Modal

KPPT

10% (jumlah UMKM 1.057)

Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

Wajib : Penanaman Modal

PERINDAGKOP, UMKM DAN PM

Pilihan - Pertanian

DKPPKP

592 perijinan

TUJUAN II : Pemberdayaan Sektor Pertanian, Perikanan, Kelautan dan peternakan sebagai Usaha Ekonomi Kreatif yang berdaya saing 1

Meningkatnya Produktivitas & Pengembangan Teknologi Pertanian, Perikanan dan Peternakan

Peningkatan Produktifitas

Mendorong Peningkatan Produksi Pertanian, Perikanan & Peternakan

Produktivitas Padi dan Jagung Per (Ha) Padi 5.8 Ton/Ha, Jagung Padi 6.8 Ton/Ha, Jagung Program Peningkatan 5.4 Ton/Ha 5.8 Ton/Ha Ketahanan Pangan

VII - 17

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI III : Penguataan Kapasitas UMKM, Koperasi dan pengembangan Sektor Primer lainnya TUJUAN II : Pemberdayaan Sektor Pertanian, Perikanan, Kelautan dan peternakan sebagai Usaha Ekonomi Kreatif yang berdaya saing Jumlah Produksi Hasil Tangkapan Perikanan Laut Jumlah Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap Jumlah Produksi Perikanan Budidaya Jumlah Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya Peningkatan Populasi Ternak Ayam dan Kambing Meningkatkan Kapasitas SDM Jumlah Penyuluh Pertanian Penyuluh terhadap Trampil dan Ahli penguasaan informasi teknologi

Kesehatan Hewan, RPH

Optimalisasi Pengawasan & Pemanfaatan RPH

Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Gabungan Kelompok Tani Nelayan Mandiri Meningkatkan Intensitas Pengawasan Kesehatan Hewan dan Kesmavet Meningkatkan Pengawasan Peredaran Pangan Asal Hewani (PAH) Aman Sehat Utuh Halal (ASUH)

Mengembangkan Teknologi Olahan & Pasca Panen

14.038,4 ton

16.000 Ton

Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Pilihan Perikanan/Kelautan

DKPPKP

223 Unit

481 unit

Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Pilihan Perikanan/Kelautan

DKPPKP

2.941,34 Ton

4.229 Ton

Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Pilihan Perikanan/Kelautan

DKPPKP

UPR 24 Unit

UPR 42 Unit

Program Pengembagan Budidaya perikanan

Pilihan Perikanan/Kelautan

DKPPKP

Ayam = 87266 ekor, Kambing = 12377 ekor

Ayam = 152000 ekor, Kambing = 13750 ekor

Program peningkatan Produksi Pilihan - Pertanian Hasil Peternakan

Terampil 3 org & Ahli 9 org

Terampil 40 org & Ahli 105 org

Program Pemberdayaan Penyuluhan, Pertanian/Perkebunan

Jumlah Kelompok tani yang Pemula 17,Lanjut 8, Pemula 119,Lanjut 57, Program Kelembagaan & TTG naik kelas Madya 1 dan Utama 0 Madya 9 dan Utama 2 Frequensi Pengawasan Kesehatan Hewan dan Kesmavet Frequensi Pengawasan Peredaran Pangan Asal Hewani

Meningkatkan Kualitas Presentase Layanan pelayanan dan kapasitas RPH RPH/RPU /RPU Jumlah Kelompok Tani Nelayan Andalan Mandiri Mengembangkan Produksi Luasan Areal Tanaman Pertanian Hortikultura pada Hortikura areal lahan sempit & Pekarangan Jumlah Rumah Yang mengembangkan Konsep Rumah Pangan Lestari Meningkatkan Pemanfaatan Jumlah Penerapan Teknologi Teknologi Pengelolaan Lahan Pertanian dalam Usaha Panen pengembangan Produksi lahan & Usaha Pasca Panen

DKPPKP

Pilihan

BP4K

Pilihan

BP4K

48 Kali

336 Kali

Program pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Pilihan - Pertanian

DKPPKP

100 Kali

700 Kali

Program pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Pilihan - Pertanian

DKPPKP

20%

75%

1 KTNA

1 KTNA

22Ha

28Ha

60 RT

240 RT

10 Produk Teknologi

20 Produk Teknologi

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Program Kelembagaan & TTG Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

DKPPKP Pilihan - Pertanian Pilihan

BP4K DKPPKP

Wajib - Ketahanan Pangan Wajib - Ketahanan Pangan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

DKPPKP

DKPPKP Pilihan

VII - 18

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI III : Penguataan Kapasitas UMKM, Koperasi dan pengembangan Sektor Primer lainnya TUJUAN II : Pemberdayaan Sektor Pertanian, Perikanan, Kelautan dan peternakan sebagai Usaha Ekonomi Kreatif yang berdaya saing Menciptakan Terminal Agribisnis

Meujudkan Terbangunnya Terminal Agribisnis

Kajian Terminal Agribisnis Terpadu Terbangunnya Wilayah Terminal Agribisnis Terpadu

1 dok

2 Dok

0

1

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan

DKPPKP

Pilihan

DKPPKP Pilihan

TUJUAN III : Menciptakan dan Memandirikan Usaha Baru sebagai upaya Peningkatan Kesempatan Kerja, Penurunan Angka Pengangguran dan Kemiskinan 1

2

Meningkatnya Lapangan Kerja , & Kapasitas Tenaga Kerja

Meningkatnya Kwalitas Hubungan Industrial

Menurunkan Angka Pengangguran Terbuka

Peningkatan Hubungan Tri Partit

Peningkatan Keterampilan dan Produktivitas Tenaga kerja

Meningkatkan upaya Perlindungan ketenagakerjaan serta harmonisasi hubungan industrial

Meningkatnya Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah

Membangun sistem data masyarakat miskin

Mengupayakan Peningkatan Lapangan Kerja Baru

Menurunnya sengketa hubungan industrial & Penerapan Norma Kerja K3

Mendorong peningkatan keterampilan dan produktivitas tenaga kerja.

Menurunnya sengketa hubungan insdustrial

Jumlah informasi Pasar Kerja

Jumlah Kegiatan.Padat Karya Produktif dan Wirausaha baru Jumlah Penyelesaian kasus norma kerja dan Norma K3

Jumlah perusahaan yang menerapkan Norma Kerja dan Norma K3 Jumlah perusahaan Yang Melakukan Kegiatan Peningkatan Ketrampilan Naker Jumlah kualitas Lembaga Pelatihan kerja swasta. Jumlah tenaga Kerjan terampil yang dilatih di LLK Jumlah Sengketa Yang Terselesaikan

Jumlah perusahaan yang mengikuti BPJS ketenagakerjaan Memetakan Kondisi Jumlah Dokumen Hasil Masyarakat Miskin & Kurang Pemetaan Mampu di Kota Gorontalo

0

6 dokumen

Program Peningkatan kesempatan Kerja

Wajib-Ketenagakerjaan

SOSNAKER

5 kegiatan

5 kegiatan

Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja

Wajib-Ketenagakerjaan

SOSNAKER

180 Kasus

900 Kasus

Program Perlindungan dan Pengembangan lembaga Ketenagakerjaan

Wajib-Ketenagakerjaan

SOSNAKER

180 Pershn

170 Prshn

SOSNAKER

4 LPK

34 LPK

Program Perlindungan dan Wajib-Ketenagakerjaan Pengembangan lembaga Ketenagakerjaan Program peningkatan Kualitas Wajib-Ketenagakerjaan dan Produktivitas Tenaga kerja

4 LPK

34 LPK

SOSNAKER

60 TK

500 TK

Program Peningkatan Wajib-Ketenagakerjaan kesempatan Kerja Program peningkatan Kualitas Wajib-Ketenagakerjaan dan Produktivitas Tenaga kerja

43 Kasus

250 Kasus

Program Perlindungan dan Pengembangan lembaga Ketenagakerjaan

Wajib-Ketenagakerjaan

SOSNAKER

93 pershn atau 1470 TK 143 prshn atau 2270 TK Program Perlindungan dan Pengembangan lembaga Ketenagakerjaan Program penanggulangan kemiskinan 0 5 dokumen

Wajib-Ketenagakerjaan

SOSNAKER

Urusan Pemberdayaan Masyarakat

BPMPKB

SOSNAKER

SOSNAKER

VII - 19

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI III : Penguataan Kapasitas UMKM, Koperasi dan pengembangan Sektor Primer lainnya TUJUAN III : Menciptakan dan Memandirikan Usaha Baru sebagai upaya Peningkatan Kesempatan Kerja, Penurunan Angka Pengangguran dan Kemiskinan Peningkatan Akses Masyarakat Miskin serta Integrasi Penanggulangan Kemiskinan Kota

Meningkatkan Partisipasi dan Fasilitasi Masyarakat Miskin dalam proses pembangunan

Presentase Warga Miskin Terlibat dalam Kegiatan Pembangunan Daerah

Jumlah Warga Miskin Mendapat Fasilitas Layanan Hak Dasar Tanpa diskriminasi Gender Mensinergikan kebijakan Jumlah Kegiatan Forum di program penanggulangan Tingkat Kota,Provinsi, kemiskinan Regional, Nasional Mendorong Keterlibatan Jumlah Implementasi Lembaga International,NGO's Program Lembaga & CSR dalam rangka International, NGO's Pembangunan Inklusif

Peningkatan Peran Tim Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD)

Jumlah Implementasi Program CSR bagi masyarakat miskin Jumlah Dokumen SPKD Kota Gorontalo

Frequensi Kegiatan,Forum Pengendalian Kemiskinan Daerah Kwalitas Layanan Panti Jompo, kaum difable dan Disabilitas serta Penyandang masalah sosial lainnya

Berkembangnya model penanganan

Meningkatnya kwalitas pelayanan terhadap kaum lansia, difable, disabilitas, PSK, Gepeng dsb

35%

90%

10%

100%

0

25 kali

30

34

10 Paket

25 Paket

1 dokumen

Program penanggulangan kemiskinan

Urusan Pemberdayaan Masyarakat

BPMPKB

Program penanggulangan kemiskinan

Urusan Pemberdayaan Masyarakat

BPMPKB

Program penanggulangan kemiskinan

Urusan Pemberdayaan Masyarakat

BPMPKB

Program penanggulangan kemiskinan

Urusan Pemberdayaan Masyarakat

BPMPKB

Wajib- Sosial

SOSNAKER

Wajib - Perencanaan Pembangunan

BAPPEDA

Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Wajib - Perencanaan Pembangunan

BAPPEDA

program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo

Wajib- Sosial

SOSNAKER

Program pembinaan Para penyandang Cacat dan Trauma program Pembinaan Eks penyandang Penyakit Sosial

Wajib- Sosial

SOSNAKER

Wajib- Sosial

SOSNAKER

Program pelayanan dan Rehabilitasi kesejahteraan Sosial

Wajib- Sosial

SOSNAKER

Program Pemberdayaan kelembagaan Kesejahteraan Sosial 1 dokumen yang selaras Program Perencanaan RPJMD Pembangunan Ekonomi

4 kali

4 kali pertahun

Jumlah lansia yang terlayani dalam Panti Jompo

35 orang

40 orang

Jumlah Kaum Difable & disabilitas yang terlayani

66 orang

100 orang

Jumlah kegiatan & frequensi layanan bagi penyandang penyakit sosial

20 orang

100 orang

Jumlah PMKS yang terlayani dan terlindungi

500 orang

3200 orang

VII - 20

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI III : Penguataan Kapasitas UMKM, Koperasi dan pengembangan Sektor Primer lainnya TUJUAN III : Menciptakan dan Memandirikan Usaha Baru sebagai upaya Peningkatan Kesempatan Kerja, Penurunan Angka Pengangguran dan Kemiskinan Wajib- Sosial

SOSNAKER

jumlah anak terlantar yang 25 orang 150 orang Program Pembinaan Anak Wajib- Sosial memperoleh bimbingan Terlantar keterampilan MISI IV : Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur

SOSNAKER

Jumlah Fakir miskin yang diberdayakan

60 orang

600 orang

Program pemberdayaan Fakir Miskin , Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan penyandang masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya

TUJUAN I : Mewujudkan Good Governance and Clean Government 1 Seluruh jabatan PIMPINAN TINGGI, JABATAN ADMINISTRASI ditetapkan berdasarkan Sistem Recruitment dan Replacement Aparatur yang menjunjung tinggi profesionalisme yang mem-pertimbangkan kapasitas, kompetensi, dedikasi, prestasi kerja, tingkat pendidikan dan kepangkatan aparatur BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN YANG BERLAKU

1 mengoptimalkan peran dan fungsi baperjakat dan sistem anjab

1

Penempatan jabatan PIMPINAN TINGGI DILAKSANAKAN MELALUI OPEN BEEDING DAN JABATAN ADMINISTRASI DILAKSANAKAN BERDASARKAN hasil analysis kompetensi OLEH BAPERJAKAT

PERSENTASE JUMLAH jabatan PIMPINAN TINGGI DAN JABATAN ADMINISTRASI YANG SESUAI DENGAN HASIL ANALISIS kompetensi

10% DARI JUMLAH 100% DARI JUMLAH Program Mutasi dan Analisis JABATAN STRUKTURAL JABATAN STRUKTURAL Jabatan

2

Perumusan Grand Design Postur dan Struktur Birokrasi Pemerintahan dan kebutuhan sumber daya aparatur

3

Pengembangan Standar Kinerja dan Evaluasi Kinerja Aparatur secara ONLINE

0% Dokumen Grand Design Postur dan Struktur Birokrasi Pemerintahan dan kebutuhan sumber daya aparatur Dokumen Standar dan 10% dari 5.391 PNS Kota Pengukuran Kinerja Aparatur

100%, 20 dokumen

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

1 Dokumen dan 90% dari PNS Kota

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

WAJIB - KEPEGAWAIAN

BKD

ORTALA

WAJIB - KEPEGAWAIAN

BKD

VII - 21

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

WAJIB - KEPEGAWAIAN

BKD

MISI IV : Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur TUJUAN I : Mewujudkan Good Governance and Clean Government

Seluruh UNIT KERJA menerapkan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG)

1 Menerapkan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) berbasis aplikasi system dan jaringan

2

Seluruh UNIT KERJA PEMERINTAH KOTA GORONTALO menerapkan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)

1 Menerapkan secara utuh Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) dalam rangka peningkatan kualitas layanan, pencegahan, pelanggaran aturan dan pencegahan perilaku korupsi di lingkungan birokrasi pemerintahan

4

Prosentase jumlah aparatur Penerapan reward and punishment kepada aparatur yang diberi reward and pemerintah SESUAI punishment PERATURAN YANG BERLAKU

1

Pengembangan SIMPEG

2

Pengembangan Kapasitas Persentase Jumlah Tenaga Sumber Daya Aparatur dalam Teknis dan Operator SIMPEG Manajemen dan Tata Kelola di seluruh UNIT KERJA SIMPEG secara berkelanjutan

1

Penetapan/penerapan SPIP

2

Pengembangan Kapasitas Jumlah Tenaga Teknis SPIP Sumber Daya Aparatur dalam di seluruh UNIT KERJA Manajemen dan Tata Kelola SPIP secara berkelanjutan

3

Meningkatkan kerjasama Jumlah MoU yang terwujud yang saling bersinergi dengan sebagai upaya penerapan BPKP sebagai mitra kerja SPIP pengendalian internal dalam rangka pencegahan perilaku korupsi di lingkungan birokrasi pemerintahan

Kapasitas Persentase jumlah SKPD yang telah menerapkan aplikasi dan jaringan SIMPEG

JUMLAH UNIT KERJA PEMKOT yang telah menerapkan SPIP

reward 0,2% punishment reward 25% punishment Program Pembinaan dan 0% 0,1% Pengembangan Aparatur

0%

100% (40 SKPD)

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

WAJIB - KEPEGAWAIAN

BKD

0%

100% (40 SKPD)

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

WAJIB - KEPEGAWAIAN

BKD

5 UNIT KERJA

48 UNIT KERJA

PROGRAM PENINGKATAN SISTEM PENGAWASAN INTERNAL DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN KDH

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

INSPEKTORAT

11 ORANG

94 ORANG

PROGRAM PENINGKATAN PROFESIONALISME TENAGA PEMERIKSA DAN APARATUR PENGAWASAN

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

INSPEKTORAT

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

INSPEKTORAT

1 (MoU dengan BPKP), 1 1 ( MoU dengan BPKP ), PROGRAM PENINGKATAN (MoU dengan Kejaksaan) 1 (MoU dengan SISTEM PENGAWASAN Kejaksaan) INTERNAL DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN KDH

VII - 22

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

AKHIR 6

VISI : KOTA SMART

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI IV : Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur TUJUAN I : Mewujudkan Good Governance and Clean Government 4

Seluruh UNIT KERJA menerapkan SOP STANDAR PELAYANAN MINIMAL Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik

Seluruh SKPD melaksanakan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang efisien, transparan dan akuntabel dalam prinsip SMART

5

1 Implementasi Regulasi dan Mekanisme STANDAR PELAYANAN MINIMAL secara tegas, konsisten dan dapat di pertanggungjawabkan

1 Implementasi staregis tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang efisien, transparan, dan akuntabel dalam prinsip SMART

Aproval Mitra Kerja Jumlah dokumen proyek Pengendalian Internal yang di aproval berdasarkan Dokumen Pelaksanaan analisis resiko Proyek yang berpotensi melanggar hukum dan berpotensi merugikan negara bersumber dari APBD Kota Gorontalo

1 Penetapan/penerapan Regulasi dan SOP MONEV

Persentase SKPD yang telah SPM- menerapkan regulasi dan SOP serta SPM Monev

0

80% dari 11 SKPD pengampu SPM

5 Dokumen

100%, 11 SKPD

PROGRAM PENINGKATAN SISTEM PENGAWASAN INTERNAL DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN KDH

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

INSPEKTORAT

Program Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

ORTALA

3

0% dari 39 aparatur dari 100%, 39 aparatur dari Program Peningkatan Meningkatkan kapasitas Persentase jumlah tenaga SKPD tenaga teknis Sistem pelaksana Teknis Sistem SKPD Kapasitas Sumber Daya Penjaminan Mutu dan Monev Penjaminan Mutu dan Monev Aparatur seluruh SKPD

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

ORTALA

1

Pengembangan kapasitas Rencana Kegiatan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran SKPD sesuai Anggaran SKPD sesuai prinsip SMART prinsip SMART (Spesifik : khas dan unik), (Measurable : terukur), (Achievable : dapat dicapai), (Relevant : sesuai dengan sasaran), dan (Timely : memiliki batas waktu yang jelas)

Program Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Inspektorat

2 Meningkatkan Efisiensi, Transparansi dan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan

0

100%

Jumlah SKPD dengan skala nilai LAKIP B

4 SKPD

47 SKPD

PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Inspektorat

Skala Penilaian LAKIP Kota Gorontalo

CC

B

PROGRAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

WAJIB - PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Bappeda

VII - 23

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI IV : Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur TUJUAN I : Mewujudkan Good Governance and Clean Government

2 Mewujudkan Perencanaan yang Berkualitas dan Akuntabel

3 Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pendidikan politik dan perilaku demokratis

3

Peningkatan Pengelolaan dan STANDARISASI Pelaporan Penyelenggaraan PENYUSUNAN Pemerintahan Daerah BERDASARKAN REGULASI DAN KETERCAPAIAN PERINGKAT KUALITAS PENYUSUNAN LPPD

Peringkat 72

Peringkat 10

PROGRAM OPTIMALISASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Bagian Pemerintahan

4

Implementasi Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi ( RAD PPK )

JUMLAH RENCANA AKSI DAN implementasi Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RAD PPK)

7 RAD

55 RAD

PROGRAM OPTIMALISASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Bagian Pemerintahan

1

Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Daerah yang Aplikatif dan Responsif

Persentase usulan masyarakat yang diakomodir dalam perencanaan pembangunan

40%

65%

PROGRAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

WAJIB - PERENCANAAN PEMBANGUNAN

BAPPEDA

2

Peningkatan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan dalam siklus Managemen Pembangunan

Persentase penilaian baik perencanaan di SKPD

10% dari 47 SKPD

80% dari 47 SKPD

PROGRAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

WAJIB - PERENCANAAN PEMBANGUNAN

BAPPEDA

1

Meningkatkan fungsi partai politik dalam pendidikan politik

Peningkatan Partisipasi Politik Masyarakat Kota Gorontalo

WAJIB - KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

KESBANGPOL

2

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan politik

Peningkatan Pemahaman 100% (4 kali Rapat 100% (20 kali Rapat PROGRAM PENGEMBANGAN Masyarakat terhadap FKUB, 4 kali Monev WNA FKUB, 20 kali Monev WAWASAN KEBANGSAAN toleransi, Kerukunan dan dan 4 kali Rapat WNA dan 20 kali Rapat Kerjasama antar Umat Pembauran Kebangsaan) Pembauran Kebangsaan) Beragama, Nilai sosial dan Solidaritas di kalangan masyarakat serta pelestarian Nilai Luhur Budaya Bangsa

WAJIB - KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

KESBANGPOL

100% (2 kali Rapat Verifikasi Bantuan Parpol, 4 kali Rapat Tim Fasilitasi Ormas dan 300 kali Pemantauan Pemilu, 3 kali penertiban peralatan Pemilu, 1 kali kegiatan CIPKON, 1 kali pembekalan simulasi PAM-TPS)

100% (10 kali Rapat PROGRAM PENDIDIKAN Verifikasi Bantuan POLITIK MASYARAKAT Parpol, 20 kali Rapat Tim Fasilitasi Ormas dan 900 kali Pemantauan Pemilu, 9 kali penertiban peralatan Pemilu, 1 kali kegiatan CIPKON, 1 kali pembekalan simulasi PAM-TPS)

VII - 24

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Bag. Hukum

Wajib - Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Satpol PP

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

BKD

MISI IV : Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur TUJUAN I : Mewujudkan Good Governance and Clean Government 6 Meningkatnya kesadaran dan ketaatan masyarakat dan aparat terhadap hukum

7 Seluruh SKPD efektif melakukan koordinasi dan kerjasama yang bersinergi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik

1 Menata produk hukum daerah dan meningkatkan budaya taat hukum

1

Menyediakan produk hukum daerah untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan

Produk hukum yang dihasilkan

2

Penegakan Perda

Persentase ketaatan masyarakat terhadap peraturan daerah, Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota

3

Membangun dan JUMLAH PPNS meningkatkan kapasitas serta menambah jumlah aparatur pengawas, penyuluh dan penegak PERDA yang ideal didalam lingkup kerja pemerintahan

1 Implementasi sinergitas dan sinkronisasi kebijakan dan program dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Gorontalo

1

Meningkatkan program dan kegiatan yang beroleh dukungan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Gorontalo

Jumlah program dan kegiatan yang bersinergis, kolaborasi dan beroleh dukungan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Gorontalo

2 Mengembangkan system koordinasi dan kerjasama antar sesama SKPD, kerjasama regional, nasional dan bahkan internasional

2

Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar SKPD dalam bersinergi saling mendukung untuk implementasi program, kegiatan dan kebijakan pemerintah kota.

3

Mengembangkan koordinasi dan kerjasama regional, nasional bahkan internasional

75 buah buku lembaran daerah tahun 2013 dan 75 buah buku lembaran berita daerah tahun 2012

75 buah buku lembaran Program Penataan Peraturan daerah dan 75 buah Perundang-Undangan buku lembaran berita daerah

N/A

90%

Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan

6 ORANG

12 ORANG

0

100 kegiatan

PROGRAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Bag. Pembangunan

Jumlah Rakor dan mitra program antar SKPD di lingkungan Pemerintah kota Gorontalo

6 triwulan, 12 kali monitoring

4 triwulan, 12 kali monitoring

PROGRAM OPTIMALISASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Bag. Pembangunan

Persentase jumlah MoU yang tercapai dan dilaksanakan

0

26

PROGRAM PENINGKATAN KERJASAMA ANTAR PEMERINTAH DAERAH

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Bag. Pembangunan

PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN APARATUR

VII - 25

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian DAN Persandian

KPDE

MISI IV : Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur TUJUAN I : Mewujudkan Good Governance and Clean Government 8 Seluruh SKPD komitmen dan konsisten dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik

1 Penyediaan Sarana dan Prasana Pendukung pelayanan kepada masyarakat

1

Meningkatkan akses dan jaminan keterbukaan informasi ke publik melalui situs kota Gorontalo, WEB SKPD, media internal dan media massa

Persentase jumlah media informasi Pemerintah Daerah untuk memberikan kemudahan akses kepada masyarakat

2 PENATAAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KECAMATAN DAN KELURAHAN

3

Pelaksanaan Penguatan dan Pelimpahan sebagian kewenangan SKPD ke Kecamatan / Kelurahan disertai distribusi personil dan penganggaran

4

Penerapan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

5 Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya administrasi kependudukan melalui layanan gratis KTP, KK, Akta Lahir - Nikah Kematian

0% dari 11 SKPD pelaksana SPM

100%

PROGRAM OPTIMALISASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI ; PROGRAM MENGINTENSIFKAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT ;

JUMLAH LAYANAN YANG DILIMPAHKAN KE KECAMATAN (Indeks Kepuasan Masyarakat)

20%

100%

PROGRAM OPTIMALISASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

JUMLAH KECAMATAN Menjadikan Kecamatan sebagai penyedia perijinan dan non perijinan

1 Kec

9 Kec

PROGRAM OPTIMALISASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Kecamatan

Persentase penduduk yang memiliki dokumen kependudukan

KTP = 100% (111.046)

100% dari wajib KTP

PROGRAM PENATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

DKCS

KK = 100% (41.762)

100% jumlah KK

PROGRAM PENATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

DKCS

100% jumlah penuduk PROGRAM PENATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

DKCS

AKTA Kelahiran = 100% (46.266)

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Kecamatan

TUJUAN II : Meningkatkan Kapasitas dan Kompetensi Sumber Daya Aparatur 1 Seluruh Aparatur Pemerintah Kota memiliki kapasitas dan Kompetensi professional dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik

1 Peningkatan kapasitas dan kompetensi profesionalisme aparatur melalui Pendidikan formal dan kediklatan

1

Mind Setting "SMART" bagi Aparatur dalam menjalankan visi, misi dan kebijakan strategis pemerintah kota Gorontalo

Persentase jumlah aparatur yang memenuhi kompetensi kualifikasi dalam konteks program Mind Setting

13% dari 5.391 PNS Kota 33,1% dari PNS Kota (711 orang)

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

BKD

VII - 26

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI IV : Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur TUJUAN II : Meningkatkan Kapasitas dan Kompetensi Sumber Daya Aparatur

2 Peningkatan Kesejahteraan Aparatur

2

Program studi lanjut bagi aparatur yang sesuai tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

JUMLAH aparatur yang MELANJUTKAN PENDIDIKAN S1, S2 dan S3 di lingkungan pemerintah kota Gorontalo

S1 : 50% dari 5391 PNS S1 : 80% dari PNS Kota Program Peningkatan Kota S2 : 6% dari 5391 S2 : 30% dari PNS Kota Kapasitas Sumber Daya PNS Kota S3 : 0,2% S3 : 0,6% dari PNS Kota Aparatur dari 5391 PNS Kota

3

Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur melalui diklat penjenjangan.

Persentase jumlah aparatur yang telah mengikuti Diklat Penjenjangan

PIM II : 30% dari 30 Pejabat Ess II PIM III : 26% dari 141 Pejabat Ess III PIM IV : 9% dari 736 Pejabat Ess IV

4

Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur melalui bimbingan teknis FUNGSIONAL

Persentase jumlah aparatur yang telah mengikuti DIKLAT FUNGSIONAL DAN bimbingan teknis

5

PIM II : 50% dari Pejabat Program Pembinaan dan Ess II Pengembangan Aparatur PIM III : 50% dari Pejabat Ess III PIM IV : 50% dari Pejabat Ess IV

BKD

BKD Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

BKD

80%

PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN APARATUR

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

BKD

84%

PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN APARATUR

0%

1200 ORANG

Pengembangan karir aparatur Persentase jumlah aparatur secara profesional dan yang menduduki jabatan berkelanjutan sesuai dengan kapasitas dan kompetensi professional.

10%

1

kebijakan Remunerasi secara proporsioanl sesuai ketentuan yang berlaku dan sesuai kemampuan keuangan daerah

10%

1

Survey dan Pemetaan potensi Dokumen hasil pemetaan sumber potensi penerimaan peningkatan penerimaan baru untuk peningkatan PAD keuangan daerah

Persentase jumlah aparatur yang menerima remunerasi sesuai kemampuan keuangan daerah

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Wajib - OTDA, DPPKAD Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian

TUJUAN III : Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah 1 MENINGKATNYA KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH

1 Mengembangkan sumber potensi peningkatan penerimaan keuangan daerah

3 Dokumen

19 dokumen

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

DPPKAD

VII - 27

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI IV : Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur TUJUAN III : Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah

2 Efektivitas, akuntabilitas, transparansi, efisiensi dan kualitas pengelolaan keuangan dan asset daerah

2

Pemberlakuan sistem pendapatan online

Jumlah jenis pajak dan retribusi yang dikelola secara online

0

45 jenis

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

DPPKAD

3

Penyesuaian regulasi terkait penerimaan daerah (EKSTENSIFIKASI)

Jumlah regulasi yang disesuaikan

0

5 regulasi

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

BAGIAN HUKUM

4

Meningkatkan insentif kinerja Persentase jumlah aparatur bagi SKPD yang berkontribusi SKPD yang menerima siginifikan dalam insentif kinerja meningkatkan penerimaan PAD

80%

100%

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

DPPKAD

5

Meningkatkan akses dan kemudahan bagi investor untuk berinvestasi di kota Gorontalo

Jumlah investor yang masuk ke kota Gorontalo

Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

WAJIB - PENANAMAN MODAL

1

Pencapaian Anugerah WTP terhadap tata kelola keuangan daerah

2

Meningkatkan kualitas tata kelola aset daerah melalui penilaian, pemanfaatan dan pengamanan aset daerah secara berkelanjutan

PERINDAGKOP UMKM PM

9 Investor

14 Investor

Opini BPK

WDP

WTP

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

DPPKAD

Persentase jumlah aset daerah yang telah dinilai, dimanfaatkan dan terdokumentasi

60%

100%

Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

DPPKAD

VII - 28

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI IV : Reformasi Birokrasi yang berorientasi pada Peningkatan Tata Kelola, Kapasitas Organisasi Pemerintah, dan Kualitas Sumber Daya Aparatur TUJUAN IV : Peningkatan Kualitas Kemitraan Strategis Pemerintah dengan DPRD Kota Gorontalo 1 meningkatnya kemitraan strategis pemerintah kota dengan DPRD

1 Peningkatan system dan tertib administrasi penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kerangka kemitraan strategis dengan pemerintah kota Gorontalo

2 Penguatan Kapasitas dan Kinerja Kelembagaan dan Keanggotaan DPRD Kota Gorontalo

1

Mendorong peningkatan Jumlah Perda yang dibentuk kualitas kemitraan strategis bersama DPRD dan pemerintah kota dengan Pemerintah kota Gorontalo DPRD kota Gorontalo dalam menjalankan fungsi legislasi daerah

7 buah

35 buah

Program peningkatan Wajib - OTDA, kapasitas lembaga perwakilan Pemerintahan Umum, rakyat daerah Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian

Sekretariat Dewan / Bag. Hukum

2

Mendorong peningkatan Jumlah Rakor dan paripurna kualitas kemitraan strategis dalam pembahasan anggaran pemerintah kota dengan daerah DPRD kota Gorontalo dalam menjalankan fungsi budgeting

25 kali

125 kali

Program peningkatan Wajib - OTDA, kapasitas lembaga perwakilan Pemerintahan Umum, rakyat daerah Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian

Sekretariat Dewan

3

Mendorong peningkatan kualitas kemitraan strategis pemerintah kota dengan DPRD kota Gorontalo dalam menjalankan fungsi Pengawasan

20%

100%

Program peningkatan Wajib - OTDA, kapasitas lembaga perwakilan Pemerintahan Umum, rakyat daerah Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian

Sekretariat Dewan

4

Meningkatkan kapasitas dan Jumlah aparatur Setwan kompetensi Sekretariat DPRD yang telah mengukit dalam penyelenggaraan diklat/Bimtek fungsi DPRD.

13 ORANG

25 ORANG

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Wajib - OTDA, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian

Sekretariat Dewan

1

Dukungan dan fasilitas tenaga ahli

Jumlah tenaga ahli

10

10

Program peningkatan Wajib - OTDA, kapasitas lembaga perwakilan Pemerintahan Umum, rakyat daerah Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Sekretariat Dewan

2

Meningkatkan kapasitas dan kompetensi anggota DPRD

Jumlah kegiatan Diklat/ Bimtek

2 Kegiatan

10 KEGIATAN

Program peningkatan Wajib - OTDA, kapasitas lembaga perwakilan Pemerintahan Umum, rakyat daerah Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Sekretariat Dewan

Prosentase jumlah tugas pengawasan yang dilakukan DPRD dalam melakukan Monev pembangunan daerah

VII - 29

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI V : Mengembangkan Kualitas Hidup masyarakat yang religius dan berbudaya TUJUAN 1 : Peningkatan Upaya pelestarian nilai-nilai keagamaan dan adat budaya dalam kehidupan bermasyarakat 1

seluruh kegiatan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan dilaksanakan berbasis ASQ (adati hula-hulaa to sara'a, sara'a hula-hula'a to Qurani)

1

2

1

Membina dan meningkatkan peran dan kelembagaan ASQ

Membina kembangkan nilainilai dan peran ASQ

Menumbuh kembangkan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan berbasis ASQ.

1

Penataan kelembagaan adat kebudayaan Gorontalo berbasis ASQ.

Jumlah dan presentase kelembagaan adat/kebudayaan Gorontalo

0

2

Penetapan regulasi dan pemberdayaan ASQ, beserta kelembagaannya. Pemantapan nilai-nilai ASQ. dalam kegiatan pembangunan pemerintahan dan kemasyarakatan

JUMLAH regulasi yang memberdayakan ASQ dan kelembagaannya. Jumlah kegiatan pemantapan nilai-nilai ASQ

0

1 PERWAKO

2 Kegiatan

10 Kegiatan

Jumlah kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan dalam siar Agama

5 kegiatan

5 kegiatan

persentase kelompok penduduk/wilayah administrasi yang patuh terhadap ketetapan nilai-nilai ASQ

2 % dari 2 kelurahan

1

1

Penerapan nilai-nilai ASQ Jumlah kegiatan dalam kegiatan pemerintahan pemerintahan yang pembangunan dan menerapkan nilai nilai ASQ kemasyarakatan.

9 Lembaga (1 Lembaga 1 Program Pengembangan Nilai KEC) Budaya

Wajib - Kebudayaan

DISBUDPAR

Program Pengembangan Nilai Budaya

Wajib - Kebudayaan

DISBUDPAR

Program Pengembangan Nilai Budaya

Wajib - Kebudayaan

DISBUDPAR

Program Keagamaan dan Kemasyarakatan

Wajib - OTDA

KESRA

Wajib - Kebudayaan

DISBUDPAR

Program Pengembangan Nilai Budaya

Wajib - Kebudayaan

DISBUDPAR

Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya

Wajib - Kebudayaan

DISBUDPAR

Wajib - Kebudayaan

DISBUDPAR

50 % dari 50 kelurahan Program Pengembangan Nilai Budaya

10 kegiatan

>10 kegiatan

Jumlah kegiatan pembangunan yang menerapkan nilai nilai ASQ

10 kegiatan pembangunan fisik

>10 kegiatan pembangunan fisik

Jumlah kegiatan kemasyarakatan yang menerapkan nilai nilai ASQ

5 kegiatan pembangunan non fisik

Jumlah-jumlah persentase penerapan nilai-nilai ASQ dalam kegiatan pendidikan dalam berbagai level

0

Program Pengelolaan >5 kegiatan pembangunan non fisik Kekayaan Budaya

4 level pendidikan

VII - 30

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI V : Mengembangkan Kualitas Hidup masyarakat yang religius dan berbudaya TUJUAN 1 : Peningkatan Upaya pelestarian nilai-nilai keagamaan dan adat budaya dalam kehidupan bermasyarakat 2

seluruh aspek adat 1 budaya Gorontalo menjadi identitas dan jatidiri masyarakat Gorontalo

Menumbuh 1 kembangkan dan melestarikan bahasa daerah Gorontalo dan baca tulis Al-Quran (arab pegon). 2

10 % dari 1 level pendidikan

20 % dari 2 level pendidikan

Program Pengembangan Nilai Budaya

Wajib - Kebudayaan

DIKNAS

0

3 KEGIATAN

Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Wajib - Kebudayaan

DISBUDPAR DAN DIKNAS

2 Taman Kota, 1 rumah Program Pengembangan Nilai adat Dulohupa Budaya

Wajib - Kebudayaan

DISBUDPAR

1 rumah adat Dulohupa Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Wajib - Kebudayaan

DISBUDPAR

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Wajib - Kebudayaan

DISBUDPAR

Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya

Wajib - Kebudayaan

DISBUDPAR

Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Wajib - Kebudayaan

DISBUDPAR

2 PANGGUNG BUDAYA Program Pengelolaan (DULOHUPA DAN Keragaman Budaya BENTENG OTANAHA )

Wajib - Kebudayaan

DISBUDPAR

Wajib-Pekerjaan Umum

Dinas PU

Pengembangan Event dan forum pembinaan bahasa Gorontalo Penetapan zona BERBAHASA Gorontalo

JUMLAH KEGIATAN PEMBINAAN BAHASA GORONTALO presentase Jumlah ruang publik sebagai cagar bahasa Gorontalo

4

Pengembangan pusat adat dan kebudayaan Gorontalo berbasis ASQ

sentra ASQ

5

Pengembangan OBYEK cagar JUMLAH OBYEK cagar budaya Gorontalo budaya gorontalo.

3

6

Pengembangan forum adat dan kebudayaan Gorontalo

Jumlah forum menurut adat dan kebudayaan Gorontalo

0

3 forum adat dan budaya

2

Pengembangan event dan festival berbasis ASQ.

4 kali kegiatan

10 kali kegiatan

3

Pengembangan ruang publik kegiatan adat dan kebudayaan Gorontalo

Jumlah kegiatan festival (atau yang sejenis) yang berbasis ASQ Jumlah PANGGUNG BUDAYA kegiatan adat dan kebudayaan Gorontalo.

3

2

Pengembangan dan persentase Jumlah jam pelestarian bahasa Gorontalo pelajaran bahasa Gorontalo dalam kurikulum mulok pada berbagai level pendidikan

Mengembangkan 1 kegiatanadat dan kebudayaan yang berbasis ASQ sebagai identitas ke-Gorontaloan

2 Taman Kota, 1 rumah adat Dulohupa

0

1 PANGGUNG BUDAYA (Dulohupa)

MISI VI : Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur yang handal di semua sektor publik TUJUAN 1 : Peningkatan daya dukung infrastruktur kota sebagai pusat pemerintahan, layanan pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa lainnya 1

Terpenuhinya ketersediaan infrastuktur kota sebagai pusat pemerintahan, pusat layanan pendidikan, layanan kesehatan, pusat perdagangan dan jasa lainnya

1 Mengembangkan dan 1 menata wajah kota sebagai fungsi utama pelayanan dan ibukota Propinsi menjadi lebih bersih, nyaman, asri dan bebas banjir

Penataan pusat kota dan gerbang pintu masuk kota

Presentase penyelesaian pembangunan kawasan perkantoran baru Pemerintah Kota Gorontalo dan dokumen pendukungnya

0

Program Pengembangan 100% (Kawasan Perkantoran Baru yang Wilayah Strategis dan Cepat representatif) Tumbuh

VII - 31

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI VI : Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur yang handal di semua sektor publik TUJUAN 1 : Peningkatan daya dukung infrastruktur kota sebagai pusat pemerintahan, layanan pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa lainnya 2

Penataan kawasan kantor pemerintahan baru Kota Gorontalo

Persentase Kawasan perkantoran pemerintah kota Gorontalo yang baru dengan sarana prasarana yang memadai

3 Pembangunan dan Panjang jalan akses ke pusatPeningkatan jalan akses pusat pelayanan dalam menuju pusat-pusat layanan kondisi baik pendidikan, layanan kesehatan serta pusat perdagangan dan jasa lainnya Jumlah ruas jalan kota dalam kondisi baik 4 Penataan jaringan dan sistem pelayanan transportasi yang aman, selamat, lancar serta bebas macet dan kesemrautan

6

Penataan Ruang Terbuka Hijau sebagai perwujudan Kota Hijau

195 ruas

275 ruas

95%

Jumlah kawasan tertib lalu lintas yang tertata dengan baik

2 titik di 2 ruas jalan

4 titik di 4 ruas jalan

Persentase pengurangan luasan genangan banjir di kawasan-kawasan pusat layanan/pusat kota.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu lintas

2 kawasan tertib lalu 5 kawasan tertib lalu Program Peningkatan lintas dan kawasan CBD lintas dan kawasan CBD pelayanan angkutan

1 koridor (14 unit armada bus Hulonthalangi) 70% berfungsi dengan baik (masih terjadi genangan di kawasankawasan pusat kota pada saat hujan deras)

Persentase Panjang Saluran Irigasi dalam kondisi baik

93%

Persentase Ruang Terbuka Hijau Kota

20%

Wajib-Pekerjaan Umum

Dinas PU

Wajib-Pekerjaan Umum

Dinas PU

Wajib-Pekerjaan Umum

Dinas PU

Wajib-Perhubungan

Dinas Perhubungan

Wajib-Perhubungan

Dinas Perhubungan

(100% atau 229,548 Km Program Pembangunan Jalan dalam kondisi baik) dan Jembatan

75%

Jumlah trayek / koridor angkutan yang layak beroperasi Penataan infrastruktur drainase penanggulangan banjir dan genangan di kawasan-kawasan strategis dan pusat pelayanan

(195,900 Km dalam kondisi baik dari total 229,548 Km)

100%

Persentase fasilitas dan prasarana LLAJ yang terpelihara dengan baik untuk menjaga keselamatan pengguna jalan

Jumlah kawasan /koridor jalan yang tertib dan teratur dengan baik

5

85%

Wajib-Perhubungan

Dinas Perhubungan

Wajib-Perhubungan

Dinas Perhubungan

Wajib-Pekerjaan Umum

Dinas PU

Program Pengembangan dan Wajib-Pekerjaan Umum Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 30% (20% Publik dan Program Pengelolaan Ruang Wajib-Penataan Ruang 10% Privat untuk skala Terbuka Hijau kota)

Dinas PU

2 koridor (25 unit armada bus Hulonthalangi)

Program Peningkatan pelayanan angkutan

85% (beberapa wilayah Program Pengendalian Banjir pusat kota bebas genangan)

98%

Dinas PU

VII - 32

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI VI : Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur yang handal di semua sektor publik TUJUAN 1 : Peningkatan daya dukung infrastruktur kota sebagai pusat pemerintahan, layanan pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa lainnya

2

7

Peningkatan dukungan infrastruktur penerangan jalan

Persentase kawasan strategis kota dan kecamatan yang didukung dengan sarana penerangan jalan yang memadai

75%

90%

8

Penguatan sistem penanggulangan bencana kawasan perkotaan Penataan Pasar Tradisional Harian dan Mingguan

Persentasi penanganan bencana

80%

100%

Mengoptimalkan Fungsi Pasar sebagai media pengembangan ekonomi rakyat dan perlindungan kepada konsumen

Jumlah Pasar dan pedagang yang ditata

Penataan Pedagang Kaki Lima Jumlah Kawasan PKL yang dan Asongan ditata

Jumlah Pedagang yang dibina dan ditertibkan 2

Keterjaminan 1 keberlanjutan Seluruh kawasan potensi dan pertumbuhan ekonomi baru melalui elaborasi peran dan eksistensi Kawasan Ekonomi Kecamatan (KEK)

Pengembangan Kawasan Ekonomi Kecamatan (KEK) sebagai pusat pertumbuhan baru

1

Pembentukan regulasi Ketersediaan regulasi KEK Kawasan Ekonomi Kecamatan dan SOP KEK (KEK) sebagai pusat pertumbuhan baru

Jumlah KEK dikembangkan

2 pasar (424 pedagang)

Program Penataan Lampu Kota

Wajib-Penataan Ruang

Dinas Tata Kota dan pertamanan

Wajib-Penanggulangan Bencana

BPBD

Pilihan Perdagangan

PERINDAGKOP, UMKM DAN PM dan Kantor Pasar

Program Penataan dan Pembinaan PKL

Pilihan Perdagangan

Program Penataan dan Pembinaan PKL asongan

Pilihan Perdagangan

PERINDAGKOP, UMKM DAN PM dan Kantor Pasar Kantor Pasar

Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam 9 pasar (3147 pedagang) Program Penyiapan potensi sumber daya perdagangan

2 kawasan

7 kawasan

247 pedagang

852 pedagang

0

1 dokumen

Pembangunan Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Baru

Wajib-Penanaman Modal Bagian Hukum, PERINDAGKOP UMKM PM

0

3

Pembangunan Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Baru

Wajib-Penanaman Modal Dinas PU, PERINDAGKOP UMKM PM

TUJUAN II : Meningkatnya Kualitas Lingkungan dan Infrastruktur Permukiman Kota 1

Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman dan penyediaan sarana prasarana utilitas

1 Melakukan penataan lingkungan berbasis kawasan dan penyediaan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat kota

1 Peningkatan koordinasi lintas Persentase koordinasi sektor untuk penataan penanganan kawasan lingkungan kawasan permukiman rawan sanitasi permukiman yang teridentifikasi rawan sanitasi

40% (Telah terbentuk Tim PPSP melalui SK Walikota yang rutin melakukan rapat koordinasi dan sudah memiliki dokumen penanganan sanitasi (BPK,SSK dan MPS)

80% sanitasi masyarakat Program Percepatan terpenuhi Pembangunan Sanitasi Permukiman

Wajib- Pekerjaan Umum Dinas PU

VII - 33

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI VI : Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur yang handal di semua sektor publik TUJUAN II : Meningkatnya Kualitas Lingkungan dan Infrastruktur Permukiman Kota Persentase permukiman dengan kondisi sarana air minum dan air limbah yang baik

2

2

Meningkatnya akses 1 kawasan perumahan terhadap prasasarana dan sarana utilitas

Meningkatkan kualitas sarana prasarana dan ketersediaan utilitas dan fasilitas pendukung perumahan dan kawasan permukiman

Meningkatkan cakupan layanan pengelolaan sampah kawasan permukiman yang didukung dengan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Persentase jalur layanan sampah dan kawasan permukiman yang terlayani oleh armada sampah

80%

90%

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Wajib-Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup

Jumlah kawasan permukiman yang telah menerapkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan pola 3R

0

3 kawasan

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Wajib-Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup

5% (4 kawasan dari 70 kawasan yang dibangun developer)

20% (17 kawasan dari 70 kawasan yang dibangun developer)

Program Pengembangan Kawasan Perumahan

Wajib- Pekerjaan Umum Dinas PU dan Kimpraswil

1.024 Unit

2000 Unit

Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan

35%

62%

Program Pemanfaatan Ruang

Wajib-Penataan Ruang

Dinas Tata Kota dan Pertamanan

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Pilihan - Pariwisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

1

Meningkatkan kualitas jalan Persentase kawasan akses menuju kawasan perumahan yang memiliki perumahan dan permukiman PSU yang baik baru serta mewajibkan pengembang untuk menyediakan prasarana dasar bagi pembangunan kawasan perumahan baru

2

Peningkatan kualitas dan Penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah meningkatkan pengendalian pemberian ijin pembangunan kawasan perumahan baru

3

80% (235,73 Ha tersebar 98% (kawasan kumuh Program Pengembangan Wajib- Pekerjaan Umum Dinas PU di 5 kawasan : kaw. berkurang menjadi 175 Kinerja pengelolaan Air Minum Biawu-Biawao, Limba B, Ha, masyarakat BABS dan Air Limbah Bugis, Ipilo, Siendeng) berkurang) dengan kondisi air limbah tergenang dan BABS

Jumlah Rumah layak huni yang dibangun dan ditingkatkan kualitasnya Persentase pembangunan kawasan perumahan baru yang sesuai dengan arahan pemanfaatan ruang

Wajib- Pekerjaan Umum Dinas PU dan Kimpraswil

TUJUAN III : Peningkatan Daya Tarik Objek Wisata, dan ruang-ruang Publik lainnya 1

Seluruh Kawasan 1 Objek Wisata memiliki daya tarik dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestic dan manca negara

meningkatkan kualitas sarana prasarana dan menejmen pengelolaan objek wisata

1

Penataan infrastruktur dan fasilitas penunjang objek wisata unggulan yang terintegrasi dengan peningkatan atraksi-atraksi wisata budaya

Jumlah objek wisata unggulan dan potensial yang tertata

0

3 objek wisata

VII - 34

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI VI : Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur yang handal di semua sektor publik TUJUAN III : Peningkatan Daya Tarik Objek Wisata, dan ruang-ruang Publik lainnya 2

2

Meningkatkan kemitraan strategis pengelolaan objek wisata

1

2

3

Meningkatkan 1 promosi objek wisata secara berkelanjutan 2

2

Tersedianya ruang- 1 ruang publik sebagai wadah interaksi dan bernilai manfaat produktif bagi masyarakat

Meningkatkan 1 kualitas ruang publik yang menarik dan mendorong aktivitas produktif masyarakat

2

Pengembangan manajemen dan tata kelola objek wisata

Jumlah Regulasi terkait Manajemen dan Prosedur Tata Kelola Pariwisata Kota Gorontalo Optimalisasi peran swasta Jumlah objek wisata yang dalam mengembangkan objek dikembangkan dan dikelola wisata oleh pihak swasta

Mendorong peran sector riil home industry kreatif (souvenir dan paket wisata) untuk menggairahkan sektor pariwisata

Jumlah industri rumah tangga yang menyediakan souvenir dan paket wisata

Pengembangan sistem informasi kepariwisataan daerah

Ketersediaan sistem Informasi Kepariwisataan Daerah

Mengefektifkan peran media Jumlah Media Lokal dan massa dan travel agen yang Nasional memiliki jaringan luas sebagai media promosi wisata daerah

Revitalisasi taman kota sebagai ruang publik yang refresentatif dan multifungsi

0

1 dokumen

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Pilihan - Pariwisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

3 objek wisata

7 objek wisata

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Pilihan - Pariwisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

2 industri RT

9 industri RT

Pilihan - Industri

PERINDAGKOP UMKM PM

Pilihan - Pariwisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Pilihan - Pariwisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Program Pengembangan Industri Kecil

0

1 IT kepariwisataan Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

1 Media Lokal dan Nasional

5 Media Lokal dan Nasional Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Jumlah Travel Agen Mitra Promosi

0

1 Travel

Jumlah taman kota yang telah direvitalisasi

23 taman

26 taman

Mengembangkan ruang-ruang Jumlah free hotspot area di publik lainnya yang didukung kota Gorontalo dengan fasilitas Hot Spot sebagai bagian dari upaya pengembangan Cyber City di Kota Gorontalo

Wajib - Penataan Ruang Dinas Tata Kota dan Pertamanan Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

1 taman

5 taman

Wajib - Komunikasi Informasi

KPDE

Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi)

VII - 35

BAB VII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

SASARAN

STRATEGI

ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA

1

2

3

4

TARGET AWAL 5

VISI : KOTA SMART

AKHIR 6

PROG. PEMBANGUNAN DAERAH

BIDANG URUSAN

SKPD

7

8

9

MISI VI : Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur yang handal di semua sektor publik TUJUAN III : Peningkatan Daya Tarik Objek Wisata, dan ruang-ruang Publik lainnya 3

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana olahraga untuk penyelenggaraan event-event olahraga

1

Meningkatkan 1 kemitraan strategis dalam pengembangan dan pengelolaan sarana-sarana olahraga

f

2

2

Pemerataan sebaran sarana olahraga

Penataan sarana-sarana olahraga

Jumlah sarana olahraga yang tertata

9 lapangan pada 9 kecamatan

9 lapangan pada 9 kecamatan

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

Wajib- Kepemudaan dan DIKPORA Olahraga

Mendorong partisipasi pihak swasta, BUMN dan pemerintah vertikal dalam upaya penyediaan saranasarana olahraga

Jumlah sarana olahraga yang dibangun dan dikelola oleh pihak swasta/BUMN

0

10 sarana olah raga

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

Wajib- Kepemudaan dan DIKPORA Olahraga

Pengembangan saranasarana olahraga baru di setiap kecamatan untuk mendukung KEK

Jumlah sarana olahraga di masing-masing kecamatan

6 sarana olahraga

9 sarana olahraga

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

Wajib- Kepemudaan dan DIKPORA Olahraga

VII - 36

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Dalam pelaksanaan pembangunan ada dua komponen urusan yang menjadi tanggung jawab Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yaitu urusan wajib dan urusan pilihan. Berikut ini diuraikan pembagian urusan beserta SKPD penanggung jawabnya dan indikasi rencana program disertai kebutuhan pendanaan hingga tahun 2019. Tabel 8.1 Keterkaitan Bidang urusan dan SKPD Penanggungjawab NO

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN

SKPD PENANGGUNG JAWAB

I.

Urusan Wajib

1

Pendidikan

Dinas Pendidikan, SKB

2

Kesehatan

Dinas Kesehatan, BLU RSAS, RS Otanaha

3

Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum

4

Perumahan

Dinas Pekerjaan Umum

5

Penataan Ruang

Dinas Tata Kota

6

Perencanaan Pembangunan

Bappeda

7

Perhubungan

Dinas Perhubungan dan Infokom

8

Lingkungan Hidup

Badan Lingkungan Hidup

9

Kependudukan dan Catatan Sipil

Dinas Kependudukan danCatatan Sipil

10

Pemberdayaan Perempuan dan

Badan Pemberdayaan Masyarakat

Perlindungan Anak

Perempuan dan Keluarga Berencana

11

Sosial

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

12

Tenaga Kerja

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

13

Koperasi dan Usaha Kecil dan

Dinas Koperasi, Perindustrian dan

Menengah

Perdagangan UMKM dan PM

Penanaman Modal

Dinas Koperasi, Perindustrian dan

14

Perdagangan UMKM dan PM, KPPT 15

Kebudayaan

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

16

Pemuda dan Olah raga

Dinas Pemuda dan Olahraga

17

Kesatuan Bangsa dan Politik

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

18.

Otonomi Daerah, Pemerintahan

1. Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Umum, Administrasi Keuangan

Daerah VIII - 1

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

NO

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN

SKPD PENANGGUNG JAWAB

Daerah, Perangkat Daerah,

2. Sekretariat Daerah

Kepegawaian Dan Persandian

3. Sekretariat DPRD 4. Bagian adm. Pemerintahan umum 5. Bagian adm. Kesejahteraan rakyat 6. Bagian administrasi ekonomi 7. Bagian administrasi pembangunan 8. Bagian humas dan protokoler 9. Bagian organisasi & tata laksana 10. Bagian hukum 11. Bagian umum 12. Bagian keuangan 13. Inspektorat Daerah 14. Kantor Perwakilan 15. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas 16. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Aparatur Daerah. 17. Badan Investasi Daerah 18. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 19. Kecamatan

19

Pemberdayaan Masyarakat Desa

Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana

20

Kearsipan

Kantor Perpustakaan Data Elektronik

21

Komunikasi dan Informatika

Dinas Perhubungan dan Infokom, Kantor Perpustakaan Data Elektronik

22

Perpustakaan

Kantor Perpustakaan Data Elektronik

23

Ketahanan Pangan

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan/ BPIJ / Bakorluh/ Dinas Peternakan & perkebunan VIII - 2

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

NO

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN

II.

Urusan Pilihan

1

Pertanian

SKPD PENANGGUNG JAWAB Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Badan Pelaksanan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

2

Kehutanan

Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Badan Pelaksanan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

3

Pariwisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

4

Kelautan dan Perikanan

Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Badan Pelaksanaan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

5

Perdagangan

Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan UMKM dan PM, Kantor Pasar

6

Industri

Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan UMKM dan PM

Program yang terkait dengan pencapaian Visi Misi Kepala Daerah berdasarkan SKPD penanggung jawab antara lain adalah : •

DINAS PENDIDIKAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar sembilan Tahun Program Pendidikan Menengah Program Pendidikan Non Formal Program Pendidikan Luar Biasa Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan Program Manajemen layanan pendidikan

VIII - 3

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019



SKB 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.



DPPKAD 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Kelompok Kerja (POKJA) Pendidikan Anak Usia Dini Program Pendidikan Non Formal Apresiasi Peserta Didik dan Tenaga Kependidikan Program Pokja Bimbingan Kursus dan Pelatihan (Binsuslat) Penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup Pengadaan mebeleur Penyelenggaraan program kursus menjahit Program Pokja Pendidikan Masyarakat Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Pengelolaan Taman Bacan Masyarakat (TBM) Pemeliharaan Mobil TBM Program Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Program Pokja Pendidikan Kesetaraan Upah / Honor Non PNS (Tutor) Penyelenggaraan Pendidikan Paket A, B dan C Pemeliharaan ruang dan alat laboratorium komputer Penyelenggaraan Ujian Akhir program dan Ujian Nasional

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan keuangan Daerah

BAPPEDA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Program Program Program Program Program Program Program Program tumbuh

perencanaan tata ruang Pelayanan admnistrasi Perkantoran peningkatan sarana dan Prasarana aparatur peningkatan disiplin aparatur peningkatan Kapasitas Sumber daya aparatur pengembangan data/informasi Kerjasama Pembangunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat VIII - 4

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

9. 10. 11. 12. 13. •

BKD 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program Mutasi dan Analisis Jabatan

BP4K 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Program perencanaan Pembangunan Program perencanaan Pembangunan Ekonomi Program perencanaan sosial budaya pengembangan data/ informasi/ statistik daerah Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan Program Pengembangan Kelembagaan dan TTG Program Pengendalian, Pembinaan dan Pengawasan

BPMP & KB 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

Penguatan kelembagaan pengarustamaan gender dan anak Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak Penguatan peran dan perlindungan perempuan dalam pembangunan Program keluarga berencana Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS Termasuk HIV/AIDS Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Pengembangan Sumber daya Manusia Peningkatan Peran Perempuan diPedesaan Membangun sistim data masyarakat miskin VIII - 5

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

18. •

Peningkatan akses masyarakat miskin serta integrasi penanggulangan kemiskinan kota

RS OTANAHA 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Program pelayanan administrasi Perkantoran Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Pengembangan Lingkungan sehat Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit Paru-paru/rumah sakit mata Program Kemitraan Peningkatan pelayanan Kesehatan Program Peningkatan pelayanan umum Rumah Sakit

BLU RSAS 1. 2. 3. 4. •

DINAS SOSNAKER 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.



Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit Paru-paru/rumah sakit mata Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Rumah Sakit

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan Penyandang Masalah kesejahteraan Sosal (PMKS) Lainnya Program Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial Program Pembinaan Anak terlantar Program Pembinaan para Penyandang cacat dan Trauma Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo Program Pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga kerja Program Peningkatan kesempatan Kerja Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Program Perlindungan dan Pengembangan lembaga Ketenagakerjaan Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah daerah

DPRD 1. 2.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur VIII - 6

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

3. 4. 5. 6. •

6. 7. 8.

6. 7. 8. 9. 10.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program Pendidikan Politik masyarakat Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan kinerja dan keuangan Program Pemanfaatan Ruang Program pengendalian pemanfaatan ruang Program penataan lampu kota Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Program Pengelolaan Areal Permakaman

capaian

BLH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Disiplin Aparatur Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Keamanan dan kenyamanan lingkungan

DINAS TATA KOTA 1. 2. 3. 4. 5.



Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan

KESBANG 1. 2. 3. 4. 5.



Program Program Program Program

Program Program Program Program Program Program Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pengembangan Kinerja pengelolaan sampah Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Pengembangan Kinerja Pengelolaan Limbah Padat dan Cair Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

BPBD 1. 2. 3. 4.

Program Program Program Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan disipilin aparatur peningkatan kapasitas sumber daya aparatur VIII - 7

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

5. •

DINAS KESEHATAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.



Program Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan disiplin aparatur Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Pengawasan Obat dan Makanan Program Pengembangan Obat Asli Indonesia Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

DINAS PU 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program Pembangunan Sistem Informasi/data base jalan dan jembatan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, rawa dan jaringan Pengairan lainnya Program Pengendalian Banjir Program Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Program Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman VIII - 8

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

15. 16. 17. •

DINAS PERHUBUNGAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.



Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program peningkatan disiplin aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan Program peningkatan pendapatan daerah Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Pehubungan Program peningkatan pelayanan angkutan Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Program Pelaksanaan Diseminasi Informasi Nasional Program Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Program pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Program Kerja Sama Informasi dengan Mass Media Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi

DINAS PARIWISATA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



Program Pengembangan Kawasan Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Pemberdayaan komunitas Perumahan

Program Program Program Program Program Program Program Program Program Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Disipliln Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pengembangan Nilai Budaya Pengelolaan Kekayaan Budaya Pengelolaan Keragaman Budaya Pengembangan Kerjasama pengelolaan kekayaan budaya Pengembangan pemasaran Pariwisata Pengembangan Destinasi Pariwisata

DKPPKP 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Program Program Program Program Program Program Program Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Rehabilitasi Hutan dan Lahan Pengembangan Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya Peningkatan Ketahanan Pangan VIII - 9

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

9. 10. 11. 12. •

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Pelayanan administrasi perkantoran Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur Penataan administrasi kependudukan

DISPORA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Program Peningkatan promosi dan kerjasama investasi Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Program pengembangan sentra-sentra industri potensial Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

DKCS 1. 2. 3. 4. 5.



Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat peningkatan Produksi Hasil Peternakan pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

DINAS PERINDAGKOP 1. 2. 3. 4. 5.



Program Program Program Program

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Pengembangan keserasian dan kebijakan pemuda Program Peningkatan peran serta pemuda Program Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan kecakapan hidup pemuda Program Kebijakan dan Manajemen Olahraga Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Program Peningkatan sarana dan prasarana olahraga

dan

KEC. DUNGINGI 1. 2.

Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur VIII - 10

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

3. 4. 5. 6. •

KEC. KOTA SELATAN 1. 2. 3. 4. 5.



Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Program Pengembangan kelurahan

Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Pengembangan Kelurahan

KEC. HULONTHALANGI 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Pengembangan Kelurahan

KEC. KOTA UTARA 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Program Program Program Program Program

KEC. KOTA TIMUR 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Pengembangan Kelurahan

Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Pengembangan Kelurahan

KEC. SIPATANA 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Pengembangan Kelurahan VIII - 11

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019



KEC. DUMBO RAYA 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur optimalisasi Penyelenggaraan pemerintahan daerah Pengembangan Kelurahan

Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Pengembangan Kelurahan

KPDE 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.



Program Program Program Program Program

KEC. KOTA BARAT 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Pengembangan Kelurahan

KEC. KOTA TENGAH 1. 2. 3. 4. 5.



Program Program Program Program Program Program

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa Program Fasilitas peningkatan SDM bidang informasi dan komunikasi (Bimtek) Program Penyelamatan dan Pelestarian dokumen/arsip daerah Program Kerjasama Informasi dan Media massa secara on line Pengembangan Minat Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Program pelaksanaan koordinasi Pengembangan perpustakaan Program peningkatan kualitas pelayanan informasi kearsipan Program perbaikan sistem administrasi kearsipan

KPPT 1. 2. 3.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur

VIII - 12

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

4. 5. •

KANTOR PASAR 1. 2. 3. 4. 5.



7. 8. 9.

6. 7.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

BAGIAN HUMAS 1. 2. 3. 4.



Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi Program Penaatan Peraturan Perundang-undangan Program optimalisasi penyelenggaraan pemerintah daerah

SATPOL 1. 2. 3. 4. 5.



Program Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program penyiapan potensi sumber daya perdagangan Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan

SATPOL 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Program Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Program Program Program Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

BAGIAN TAPEM 1. 2. 3.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur VIII - 13

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

4. 5. 6. •

BAGIAN ORTALA 1. 2. 3. 4. 5. 6.



6.

6. 7. 8. 9.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Pengembangan Nilai Budaya

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Program Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Program Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

BAGIAN EKONOMI 1. 2. 3. 4.



Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

BAGIAN PEMBANGUNAN 1. 2. 3. 4. 5.



Program Program Program Program Program Program

BAGIAN ORTALA 1. 2. 3. 4. 5.



Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Program Program Program Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

BAGIAN KEUANGAN 1. 2. 3.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur VIII - 14

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

4. 5. 6. •

BAGIAN UMUM 1. 2. 3. 4. 5.



Program Program Program Program Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

BAGIAN HUKUM 1. 2. 3. 4.



Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pengembagan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan Prpgram Optimalisasi Penyelenggaraan Umum Pemerintah Daerah

Program Program Program Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Penataan Peraturan Perundang-Undangan

SETDA 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Optimalisasi Penyelenggaraan Umum Pemerintah Daerah

VIII - 15

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 8.2 INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN DINAS PENDIDIKAN KOTA GORONTALO Bidang Urusan Pemerintahan No. Kode dan program Prioritas Pembangunan 1 2 URUSAN WAJIB 1 PENDIDIKAN 1.01 1.01.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.01.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Indikator Kinerja Program (Outcome) 3

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4

Terpenuhinya pelayanan administrasi perkantoran

1

Terpenuhinya sarana dan prasarana aparatur

1

1.01.05

Program Meningkatnya Peningkatan kapasitas sumberdaya kapasitas Sumber aparatur Daya Aparatur

1

1.01.06

Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

1

1.01.15

Program Pendidikan Anak Usia Dini

Meningkatnya sistim pelaporan

2014

2015

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

1,007

1,108

1,108

1,108

1,108

873

315

2,210

1,220

210

210

134

85

85

85

85

85

20

20

20

20

20

2,284

2,908

2,908

2,908

1,008

2018

98

62.15

0.05

101

63 13,063

0.11

2018

Rp.

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar sembilan Tahun % Angka Putus Sekolah di : SD/MI.

2017

5

96

61.89

2016

Target

708

Jumlah Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (Jumlah PAUD) % APK PAUD 1.01.16

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

65.19 13,414

0.05

105

69.85 13,936

0.025

109

73.89 13,951

0.017

111

0.012

111

79,7 13,951

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

79,7 13,951

0,01

0,01

VIII - 16

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Bidang Urusan Pemerintahan dan program No. Kode Prioritas Pembangunan 1 2 URUSAN WAJIB 1 PENDIDIKAN 1.01

Indikator Kinerja Program (Outcome) 3

% Angka Putus Sekolah di : SMP/MI. % Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI (%) % Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTS

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2015

2016

2017

2018

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

0.23

0.19

0.17

0.08

0.04

0.02

0,01

0,01

110.34

111

112

114.34

115

115

115

115

92.35

92.75

93,45

95,25

97,36

99,33

100

100

112.19

112.75

113,27

115,19

117

118

118

118

% Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs

84.34

84.75

85,37

87,43

89,25

90

90

90

Jumlah siswa yang mengikuti even kompetisi dan olimpiade bidang pendidikan dasar (SD/MI, SMP/MTs) Ke tingkat Provinsi

73

74

75

82

85

90

95

95

Jumlah siswa yang mengikuti even kompetisi dan olimpiade bidang pendidikan dasar (SD/MI, SMP/MTs) Ke tingkat Nasional

25

26

27

30

33

35

35

35

1

1

2

2

3

3

3

3

1

1

1

2

2

3

3

3

Sekolah Unggulan berasiss lokal jenjang SD/MI Sekolah Unggulan berasis lokal jenjang SMP/MTs 1.01.17

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4

Program Pendidikan Menengah

19,626

% Angka Putus Sekolah di : SMA/.SMK/MA

0,5

0,4

18,556

0,3

19,076

0,25

19,326

0,12

19,376

0,1

19,376

0,1

0,1

VIII - 17

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Bidang Urusan Pemerintahan dan program No. Kode Prioritas Pembangunan 1 2 URUSAN WAJIB 1 PENDIDIKAN 1.01

1.01.18

1.01.19

1.01.20

Indikator Kinerja Program (Outcome) 3

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4

2015

2014

2019

2018

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

110.90

111,97

% Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA Rasio Jumlah Siswa SMK : SMA Jumlah siswa yang mengikuti even kompetisi dan olimpiade bidang pendidikan Menengah (SM/MA) Ke tingkat Provinsi

64.12

64.75

61:39

Jumlah siswa yang mengikuti even kompetisi dan olimpiade bidang pendidikan Menengah (SM/MA) Ke tingkat Nasional

Jumlah Pendidik yang berkualifikasi >= S1

2017

Rp.

110.27

Program Pendidikan Non Formal Program % Partisipasi anak Pendidikan Luar yang berkebutuhan Biasa khusus bersekolah Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

2016

Target

% Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA

Sekolah Berbasis Unggulan Lokal SMA/SMK/MA Jumlah Lembaga Pendidikan Non Formal

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

112,22

112.82

112.82

112.82

112.82

65,15

69,12

73,45

75

75

75

62:38

64:36

66:34

68:32

69:31

70 : 30

70 : 30

63

65

67

71

75

80

85

85

22

23

24

26

28

30

30

30

3

3

3

4

5

6

6

6

52

52

40

40

417

53

554 54

596 55

596 56

60

30 70

30 80

30 90

1710

1745

1770

1,450

1795

1,555

1845

1,635

1895

596 57

30 100

1,635

1945

596 57

30 100

1,635

2019

2019

VIII - 18

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Bidang Urusan Pemerintahan dan program No. Kode Prioritas Pembangunan 1 2 URUSAN WAJIB 1 PENDIDIKAN 1.01

Indikator Kinerja Program (Outcome) 3

Jumlah tenaga pendidik yang mengikuti diklat kompetensi Jumlah tenaga pendidik yang berprestasi di tingkat provinsi dan nasional

Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan

1.01.22

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

275

295

395

8

8

9

515

635

755

875

875

10

10

10

10

10

SD/ MI= 100; SMP/ MTs= 100; SMA/SMK/MA= 100

SD/ MI= 100; SD/ MI= SMP/ MTs= 100; 99,62; SMP/ SMA/SMK/MA= MTs= 99,33 99,65; SMA/SM K/MA= 99,35

SD/ MI= 100; SMP/ MTs= 99,67; SMA/SM K/MA= 99,38

SD/ MI= 100; SMP/ MTs= 99,82; SMA/SM K/MA= 99,83

SD/ MI= 100; SMP/ MTs= 99,92; SMA/SM K/MA= 99,89

SD/ MI= 100; SMP/ MTs= 99,98; SMA/SM K/MA= 99,93

SD/ MI= 100; SMP/ MTs= 100; SMA/SM K/MA= 100

Rerata nilai Kelulusan UN SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA

SD/MI=7,23; SMP/MTs=6,02 SD/MI=7, ; SM/SMK/MA= 25; 6,55 SMP/MTs =6,08 ; SM/SMK /MA= 6,57

SD/MI=7, 30; SMP/MTs =6,15 ; SM/SMK /MA= 6,60

SD/MI=7, 33; SMP/MTs =6,25 ; SM/SMK /MA= 6,65

SD/MI=7, 38; SMP/MTs =6,30 ; SM/SMK /MA= 6,68

SD/MI=7, 93; SMP/MTs =6,97 ; SM/SMK /MA= 7,05

SD/MI=8, 25; SMP/MTs =7,5 ; SM/SMK /MA= 7,55

619

683

747

810

875

Jumlah Rumah baca

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

% Tingkatan Kelulusan SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA

Jumlah tenaga pendidik yang terlatih dalam Pengembangan Metode dan Model Pembelajaran 1.01.21

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4

556

568

1

1

0

365

1

SD/MI=8,25; SMP/MTs=7,5 ; SM/SMK/MA= 7,55

875

295 1

295 1

295 4

295 4

295 4

260

265

690

695

695

VIII - 19

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan 2

Jumlah Total

Indikator Kinerja Program (Outcome) 3

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2015

2016

2017

2019

2018

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Dokumen regulasi dan standar operasional prosedur

6

6

7

9

11

13

14

14

Jumlah perangkat lunak dan perangkat keras sistim informasi pendidikan

3

3

4

4

5

5

5

5

Jumlah aparatur yang mengikmuti Bimtek pelayanan pendidikan

4

4

5

6

7

8

8

8

Jumlah Sekolah yang memiliki sertifikasi ISO

3

3

4

5

6

6

6

6

39,214

38,004

41,460

41,864

40,909

40,909

VIII - 20

203,146

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN UPTD : SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KOTA GORONTALO

NO. KODE

1

BIDANG URUSAN INDIKATOR PEMERINTAHAN DAN KINERJA PROGRAM PROGRAM PRIORITAS (OUTCOME) PEMBANGUNAN 2

1.01.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.01.05

1.01.06

3 Jumlah kegiatan pelayanan administrasi perkantoran

KONDISI INDIKATOR KINERJA PADA AWAL RPJMD (2013)

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

TARGET

9 Kegiatan

1 kegiatan

3 kegiatan

2 orang

2 orang

_

_

Jumlah kegiatan pendidikan nonformal

4 kegiatan

5 kegiatan

Jumlah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

_

_

Jumlah kegiatan Program Peningkatan peningkatan Kapasitas Sumber kapasitas sumber Daya Aparatur daya aparatur

Program Peningkatan Pengembangan Meningkatnya sistem sistem pelaporan pelaporan keuangan capaian kinerja dan keuangan

Rp

TARGET

Rp

TARGET

Rp

TARGET

Rp

TARGET

Rp

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

2015 Rp

4

7 Kegiatan

Jumlah kegiatan Program Peningkatan peningkatan sarana Sarana dan Prasarana dan prasarana Aparatur aparatur

TARGET

KONDISI INDIKATOR KINERJA PADA AKHIR RPJMD (2019)

2014

131,800,000 9 Kegiatan

150,000,000

15,000,000

_

2016

2017

2018

2019

186,000,000

9 Kegiatan

147,000,000

9 Kegiatan

160,000,000

9 Kegiatan

190,000,000

9 Kegiatan

280,000,000

9 Kegiatan

3 kegiatan

96,000,000

3 kegiatan

250,000,000

3 kegiatan

268,000,000

3 kegiatan

280,000,000

3 kegiatan

350,000,000

3 kegiatan

2 orang

15,000,000

2 orang

2 orang

120,000,000

2 orang

180,000,000

14 orang

_

_

45,000,000

2 orang

60,000,000

5 dokumen

2,000,000

5 dokumen

3,500,000

5 dokumen

4,000,000

5 dokumen

6,700,000

5 dokumen

5 kegiatan

150,000,000

5 kegiatan

190,000,000

5 kegiatan

280,000,000

5 kegiatan

398,000,000

5 kegiatan

280,000,000

15 kelompok

1.1.01.15 Program Pendidikan Nonformal 1.1.01.18

Program Kelompok Kerja (POKJA) Pendididikan Anak Usia Dini Apresiasi Peserta Didik dan Tenaga Kependidikan

Terselenggaranya apresiasi peserta didik dan tenaga kependidikan PAUDNI

4

Terpenuhinya pengadaan mebeleur

1

65,300,000 5 kegiatan

_

5 kelompok 6

101,840,000

71,500,000 13

7 kelompok 8

90,000,000 15

9 kelompok 11

112,000,000 12 kelompok 18

14

150,000,000 15 kelompok 20

20

20

Program Pokja Bimbingan Kursus dan Pelatihan (Binsuslat)

Penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup Pengadaan mebeleur

15

16

17

18

20

VIII - 21

22

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

BIDANG URUSAN INDIKATOR PEMERINTAHAN DAN NO. KODE KINERJA PROGRAM PROGRAM PRIORITAS (OUTCOME) PEMBANGUNAN 1

2 Penyelenggaraan program kursus menjahit

3 Terselenggaranya program kursus menjahit

KONDISI INDIKATOR 2014 KINERJA PADA AWAL Rp RPJMD (2013) TARGET 4 1

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN 2015

2017

2016

2018

KONDISI INDIKATOR KINERJA PADA AKHIR RPJMD (2019)

2019

TARGET

Rp

TARGET

Rp

TARGET

Rp

TARGET

Rp

TARGET

Rp

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

15

17

19

21

22

Program Pokja Pendidikan Masyarakat

Penyelenggaraan Jumlah biaya Pendidikan Keaksaraan pendidikan keaksaraan

1

7

8

8

10

12

Pengelolaan Taman Bacan Masyarakat (TBM)

1

13

13

15

16

18

1

7

8

8

9

9

1

3

4

6

9

11

Upah / Honor Non PNS Terpenuhinya upah (Tutor) tutor

1

48

49

50

52

55

Penyelenggaraan Pendidikan Paket A, B dan C

Jumlah biaya pendidikan paket a, b dan c

1

43

43

45

47

49

Pemeliharaan ruang dan alat laboratorium komputer

Jumlah biaya pemeliharaan alat laboratorium komputer

1

15

16

17

18

20

1

2

3

4

6

7

470,380,181

684,000,192

793,500,207

1,024,000,226

1,494,700,243

Jumlah biaya pengelolaan TBM

Pemeliharaan Mobil TBM

Jumlah biaya pemeliharaan mobil TBM Program Jumlah biaya Pengembangan Taman pengembangan TBM Bacaan Masyarakat (TBM)

Program Pokja Pendidikan Kesetaraan

Penyelenggaraan Ujian Jumlah biaya ujian Akhir program dan akhir Nasional Ujian Nasional

Jumlah

362,100,000

VIII - 22

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN DINAS KESEHATAN KOTA GORONTALO

No. Kode

1

x xx xx 01

x xx xx 02

x xx xx 03

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

2

3

Urusan Rutin Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program peningkatan sarana dan prasarana Program peningkatan disiplin aparatur

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4

2014

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

100%

1414

100

1 Jumlah peningkatan sarana dan prasarana aparatur

1 Pkt

1605

2 Pkt

122 0%

6 Presentase aparatur yang diberi reward and punishment

1 Rasio kebutuhan tenaga kesehatan : Dokter spesialis (6:100.000 pddk) Dokter umum (40:100.000 pddk) Dokter gigi (11:100.000 pddk) Apoteker (10:100.000 pddk) Nutrisionis (22:100.000 pddk) Perawat (117:100.000 pddk) Bidan (100:100.000 pddk) Sanitarian (15:100.000 pddk) 2 Presentase tenaga kesehatan yang memenuhi standar kompetensi

14.2 25.9 3.6 6.1 20.8 157.1 56.4 20.3 50%

1,366

1,766

100

2 Pkt

325

1,434

1,854

100

2 Pkt

341

1,506

1,947

100

2 Pkt

358

1,581

2,044

100

2 Pkt

376

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

1,660

2,147

100

10 Pkt

395

1 Pkt

1 Pkt

1 Pkt

1 Pkt

1 Pkt

1 Pkt

1 Pkt

1 Pkt

1 Pkt

1 Pkt

1 Pkt

1 Pkt

1 Pkt 1 Pkt

1 Pkt 1 Pkt

1 Pkt 1 Pkt

1 Pkt 1 Pkt

1 Pkt 1 Pkt

1 Pkt 1 Pkt

1 Dok

1 Dok

1 Dok

1 Dok

1 Dok

5 Dok

20%

20%

20%

20%

20%

100%

93

Tersedianya aparatur yang memiliki SDM berkompetensi sesuai kebutuhan

2019

Rp.

3 Jumlah Pengadaan pakaian KORPRI 4 Jumlah Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu 5 Adanya dokumen standar dan pengukuran kinerja aparatur

x xx xx 05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

2018

Target

1 Persentase kegiatan pelayanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan

1 Jumlah Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 2 Jumlah Pengadaan pakaian kerja lapangan

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2016 2017

2015

1,500

15.4 27.0 3.9 6.3 21.2 151.4 55.4 22.2 60%

2,150

2,365

2,602

33.0 7.3 8.1 21.4

35.3 8.5 8.7 21.6

37.7 9.8 9.4 21.8

78.2 29.9 70%

85.5 33.3 80%

92.7 36.6 90%

2,862

14.2 20.3 5.6 5.1 11.2 59.5 50.8 19.8 100%

40 11 10 22 117 100 40 100%

VIII - 23

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1 x xx xx 06

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3 Alokasi Anggaran SKPD terhadap Total belanja APBD Alokasi belanja Modal terhadap total belanja SKPD

2 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan -

2014

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2016 2017

2015

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7 6.2%

8 43

Target

Rp.

9 7.1%

10 47

Target

Rp.

11 8.1%

12 52

2018

2019

Target

Rp.

13 9.0%

14

Target

57

15 10%

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir Rp. RPJMD (2019) 16 17 10% 63

Alokasi belanja Pemeliharaan terhadap Total belanja barang dan jasa

-

1 1 02

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4 4.24%

-

Alokasi belanja Pemeliharaan terhadap Total Jumlah Dokumen laporan keuangan SKPD (LRA, Neraca, Calk)

1

Tersedianya Obat dan Perbekalan Kesehatan

Urusan Wajib KESEHATAN

Program Obat dan 1 02 xx 15 Perbekalan Kesehatan

10 Unit

Program Pengembangan Obat Asli Indonesia Program Upaya 1 02 xx 16 Kesehatan Masyarakat

4,771

4,900

5,032

5,168

5,306

9,516

9,823

10,139

10,467

10,805

10 Unit

1

Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat 1

2 3 4 Program 1 02 xx 17 Pengawasan Obat dan Makanan

2,535

1

18,675

Jumlah penduduk yang mendapat jaminan pelayanan kesehatan :

76.87%

76.87%

83.81%

89.60%

94.99%

100.00%

100.00%

Peserta PBI Pusat Peserta PBI Provinsi Peserta PBI Kota Peserta non PBI Persentase pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan

22.92% 32.61% 19.21% 2.13%

22.92% 32.61% 19.21% 2.13% 100%

23.40% 31.08% 21.22% 8.11% 100%

23.63% 29.31% 22.93% 13.73% 100%

23.83% 27.62% 24.52% 19.02% 100%

24.00% 26.00% 26.00% 24.00% 100%

24.00% 26.00% 26.00% 24.00% 100%

Jumlah penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan AHH Jumlah pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya

10

10

10

10

10

10

10

PKM 67.16

PKM

PKM

PKM

PKM

PKM

PKM

5 Kali

43

5 Kali

74

5 Kali

81

5 Kali

39

5 Kali

43

5 Kali

44

VIII - 24

25 Kali

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

1 02 xx 19

1 02 xx 20

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

2

3

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Program Perbaikan Gizi Masyarakat

1

Jumlah pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

1

Jumlah Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi

2

Jumlah Pemberian tambahan makanan dan vitamin

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

169

1 Pkt

1 Dok

100 2.7

70.1 79.12% 86.2% 70.1%

1

Jumlah Penyemprotan/fogging sarang nyamuk

2

1 Pkt

94

1 Pkt

477

103

1 Pkt

501

114

1 Pkt

526

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

125

5 Pkt

552

1 Dok

1 Dok

1 Dok

1 Dok

1 Dok

5 Dok

1 Pkt

1 Pkt

1 Pkt

1 Pkt

1 Pkt

5 Pkt

100

100

100

100

100

100

2.7

2.7 9.0

2.6 8.8

2.4 8.7

2.2 8.4

20 8

187

196

206

216

227

52 Kali

52 Kali

52 Kali

52 Kali

52 Kali

52 Kali

9 Kec 73 79.3 86.8 70.7

9 Kec 76 79.5 87.1 71.1

9 Kec 79 79.7 87.4 71.4

9 Kec 81 79.8 87.7 71.7

9 Kec 83 80 80 72

9 Kec 83 90 90 85

262 14 Fks

340

454

135

Terselenggaranya upaya dan pencegahan penyakit menular

2019

Target

Jumlah Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat

2 Jumlah Sosialisasi kebijakan lingkungan 3 Cakupan Rumah Tangga Sehat (%) 4 Cakupan Air Bersih (%) 5 Cakupan Jamban Keluarga (%) 6 Cakupan SPAL (%)

2018

Rp.

106

2.8 9.3

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2016 2017

2015

Target

1 Pkt

Terciptanya lingkungan sehat menuju Kota SMART 1

Program 1 02 xx 22 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

2014

Terlaksananya penanganan gizi buruk

Presentase Peanggulangan KEP, anemia gizi 3 besi, GAKY, kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya 4 Angka Gizi Buruk 5 KEP Program 1 02 xx 21 Pengembangan Lingkungan Sehat

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4

629

679

735

796

863

20 Fks

20 Fks

20 Fks

20 Fks

20 Fks

100 Fks

Jumlah Pengadaan alat fogging dan bahanbahan fogging

20 Pkt

20 Pkt

20 Pkt

20 Pkt

20 Pkt

100 Pkt

3 Jumlah Pengadaan vaksin penyakit menular

5 Jns

5 Jns

5 Jns

5 Jns

5 Jns

5 Jns

5 Jns

5 Jns

5 Jns

5 Jns

5 Jns

5 Jns

Jumlah Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah Jumlah Pelayanan pencegahan dan 5 penanggulangan penyakit menular

4

VIII - 25

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

2

3 6

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4

2014

2019

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

Jumlah Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular 8.7

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

2018

Target

7 Persentase Peningkatan Imunisasi Jumlah Peningkatan surveillance 8 epideminologi dan penaggulangan wabah Persentase Peningkatan komunikasi, 9 informasi dan edukasi (kie) pencegahan dan pemberantasan penyakit

1 02 xx 23

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2016 2017

2015

Terselenggaranya standarisasi pelayanan kesehatan melalui :

100%

100%

100%

100%

100%

100%

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

20 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

20 Kali

119

143

150

158

166

174

1 Penyusunan standar kesehatan : 1.1Persentase penerapan SPM (18 Indikator) 1.1.1 Pelayanan Kesehatan Dasar : 1 Cakupan kunjungan ibu 93.6 hamil K4 2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

66.5

3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 4 Cakupan pelayanan nifas 5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

99.6

6 Cakupan kunjungan bayi 7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

92.3 68

8 Cakupan pelayanan anak balita 9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin

58.9

92.8 15

93

93

93

93

93

95.0

60

60

60

60

60

100.0

92

92

92

92

92

85

85

85

85

85

40

40

40

40

40

90

90

90

90

90

95.0 100

90

90

90

90

90

92.0

90

90.0 90.0

0

10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

100

11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

94.2

100

100

100

100

100

100

100

96.2

97.1

98.1

99.0

100

100

VIII - 26

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan 2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3 12 Cakupan peserta KB aktif 13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit : a

Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun

b

Penemuan penderita pneumonia Penemuan pasien c baru TB BTA positif d Penderita DBD yang ditangani e Penemuan penderita diare 14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 1.1.2 Pelayanan Kesehatan Rujukan : 15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 16 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4 89.4

2014

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2016 2017

2015

2018

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7 86.3

8

9 84.7

10

11 83.1

12

13 81.6

14

15 80

16

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17 80.0

>2

0

>2

>2

>2

>2

>2

53.4

65.0

76.7

88.3

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

32

100

100

100

100

100

100

12.5

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

3

100

100

100 100

100 100

VIII - 27

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3 1.1. Penyelidikan Epidemiologi dan 3 Penanggulangan Kejadian Luar Biasa/KLB :

2

17 Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4

2014

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2016 2017

2015

2018

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

100

100

100

100

100

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

100

100

1.1. Promosi Kesehatan & 4 Pemberdayaan Masyarakat 18 2

Cakupan Desa Siaga aktif

Jumlah Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesahatan

Persentase Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan Jumlah Penyusunan naskah akademis 4 standar pelayanan kesehatan 3

5 Jumlah Penyusunan standar analisis 6 Jumlah Monitoring, evaluasi dan

1 02 xx 24

Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

82%

84%

86%

88%

90%

90%

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

20 Kali

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

25 SOP

10 SOP

10 SOP

10 SOP

10 SOP

10 SOP

75 SOP

0 12 Kali

1 Dok 12 Kali

1 Dok 12 Kali

1 Dok 12 Kali

1 Dok 12 Kali

1 Dok 12 Kali

5 Dok 60 Kali

Terselenggaranya pelayanan bagi penduduk miskin

1 Jumlah Pelayanan sunatan masal

2 Program pengadaan, 1 02 xx 25 peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskes mas pembantu dan jaringannya

80% 4 Kali

Persentase Pelayanan kesehatan akibat gizi buruk/busung lapar

Tersedianya sarana dan prasarana puskesmas, puskesmas pembantu dan jaringannya yang lengkap dan memadai

Jumlah pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana 1 puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

50

100

105

110

116

122

33 Org

50 Org

50 Org

50 Org

50 Org

50 Org

250 Org

0%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

204 Sarkes

3,113 218 Sarkes

5 Pkt

5 Pkt

2,339

232 Sarkes

5 Pkt

2,328

246 Sarkes

5 Pkt

2,286

259 Sarkes

5 Pkt

2,115

277 Sarkes

5 Pkt

2,326

25 Pkt

VIII - 28

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan 2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

1 02 xx 29

Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

Program peningkatan pelayanan kesehatan anak

Program 1 02 xx 30 peningkatan pelayanan kesehatan lansia

2014

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2016 2017

2015

Target

Rp.

5

6

Target

Rp.

7

8

Target

Rp.

9

10

Target

Rp.

11

12

2018

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Target

Rp.

13

14

Target

Rp.

15

16

3 Jumlah Pemeliharaan rutin/berkala 2 sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

105

105

106

107

108

108

105

Sarkes

Sarkes

Sarkes

Sarkes

Sarkes

Sarkes

Sarkes

3 Jumlah Rehabilitasi sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

3

1

1

1

1

1

5

Sarkes

Sarkes

Sarkes

Sarkes

Sarkes

Sarkes

Sarkes

10 Unit

10

10

10

10

10

10 Unit

31 Unit

31

31

31

31

31

11 Unit

11

11

12

13

14

2 Unit

2

2

2

2

3

20 Unit

20

20

20

20

20

131 Unit

131

131

140

180

200

4 Jumlah Sarana Kesehatan 4. Puskesmas 1 4. Puskesmas Pembantu 2 4. Poskesdes 3 4. Poskestren 4 4. Polindes 5 4. Posyandu 6 Rasio jumlah penduduk dengan fasilitas 5 kesehatan 1 02 xx 28

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

Terselenggaranya jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk (total cover rate) Presentase Kemitraan asuransi 1 kesehatan masyarakat Jumlah kemitraan pencegahan dan 2 pemberantasan penyakit menular

Terselenggaranya pelayanan kesehatan anak balita Jumlah Penyuluhan kesehatan anak 1 balita 2 Presentase Imunisasi bagi anak balita 3 AKABA 4 AKB

1

Jumlah Pelayanan pemeliharaan kesehatan lansia

4

210

1 Keg

8,136

15

8,970

9,418

31 Unit 14 Unit 3 Unit 20 Unit 200 Unit

9,889

5%

5%

5%

5%

5%

25%

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

1 Keg

15

68% 9.2 8.04

8,543

17

58

64

70

77

85

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

20 Kali

100% 9.1 8

100% 9.1 8

100% 9 8

100% 9 8

100% 9 8

100% 9 8

12 Kali

30

12 Kali

32

12 Kali

33

12 Kali

35

12 Kali

37

VIII - 29

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

1 3 2 1 02 xx 31 Program Terlaksananya pengawasan dan pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan yang pengendalian beredar di lingkungan masyarakat kesehatan makanan Frekuensi Pengawasan keamanan dan kesehatan makanan hasil industri 1

2

Frekuensi Pengawasan/pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga

3 Frekuensi Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan restaurant

1 02 xx 32

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan

Terlaksananya peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Frekuensi Penyuluhan kesehatan bagi 1 ibu hamil dari keluarga kurang mampu 2 Jumlah Perawatan berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu 3 Jumlah Pertolongan persalinan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu 4 AKI 5 Persentase peserta KB aktif

Jumlah Urusan Kesehatan (1.02)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4

2014

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2016 2017

2015

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7

8

Target

Rp.

9

10

24

Target

Rp.

11

12

26

2018

Target

Rp.

13

14

29

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019 Target

Rp.

15

16

32

17 35

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

20 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

20 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

4 Kali

20 Kali

18

443

487

536

590

649

52 Kali

52 Kali

52 Kali

52 Kali

52 Kali

52 Kali

260 Kali

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

185 85.5

166.5 86

148 86.5

129.5 87

111 87.5

111 88

222 85% 16 Keg

190

28,700

16 Keg

32,244

16 Keg

33,812

16 Keg

35,176

16 Keg

36,539

16 Keg

38,365

VIII - 30

16 Keg

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN RS OTANAHA KOTA GORONTALO No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

2

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2015

2014

2016

2017

2018

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

3

4

5

1.02.01 Program pelayanan administrasi Perkantoran

Indeks Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan RS

56%

60%

466.00

60%

371

65%

381

70%

385

75%

391

80%

400

Indeks Kepuasan Pasien 80%

1.02.02 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentase ketersediaan tenaga medis dan para medis yang memenuhi standar

> 34%

95.00

> 34%

2,364

> 38%

2,745

> 45%

3,188

> 50%

3,702

650%

4,299

70%

1

URUSAN WAJIB

1.02

KESEHATAN

1.02.03 Program Persentasi Disiplin Peningkatan Disiplin Aparatur rumah sakit Aparatur yang memenuhi standar dan menggunakan atribut PNS, pakaian dinas serta pakaian kerja sesuai ketentuan

Tahun 2013 : Jlh Dokter Umum : 76%, Jlh Dokter Spesialis : 4 spesialIstik, Jlh Tenaga Paramedis Perawatan : 35%, Jlh Tenaga Paramedis Perawatan : 34%, Rata-rata 48%

Tahun 2013 Penilaian Tingkat Disiplin Pegawai 80%

80%

-

80%

30

80%

35

85%

35

85%

40

90%

17

40

Tingkat Disiplin Pegawai 90%

VIII - 31

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

Target 1

2

1.02.16

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

3

4

Peningkatan Standar Standar Akreditasi Rumah Sakit dari Tipe D Ke Tipe C

(1) Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit

Hasil perolehan uji instrument penerapan standar asuhan keperawatan tahun 2013 sejumlah 72,5%

2015

2014

5 60%

> 60%

Rp. 6 370.00

Target

2016 Rp.

Target

2017 Rp.

Target

2019

2018 Rp.

Target

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Rp.

Target

Rp.

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

60%

332

65%

342

70%

352

65%

362

80%

370

Naik Tipe C hasil Akreditasi rumah sakit

> 60%

332

> 65%

342

> 70%

352

> 75%

362

> 80%

370

> 80%

(2) standar pelayanan Capaian Tahun rumah sakit. 2013 =

BOR

35%

40% 45%

40% 45%

45% 50%

50% 55%

55% 65%

65% 70%

70% - 75%

LOS

3 Hari

4 - 5 Hari

4 - 5 Hari

6 - 7 Hari

6 - 7 Hari

6 - 7 Hari

6 - 7 Hari

6 - 7 Hari

BTO

27 Kali

30 s.d. 40 Kali

30 s.d. 40 Kali

40 s.d. 45 Kali

40 s.d. 45 Kali

40 s.d. 50 Kali

40 s.d. 45 Kali

40 s.d. 45 Kali

TOI

1 Hari

1 - 3 Hari

1 - 3 Hari

1 - 3 Hari

1 - 3 Hari

1 - 3 Hari

1 - 3 Hari

1 - 3 Hari

NDR

17 per 1.000

≤ 15 per 1.000

≤ 15 per 1.000

≤ 13 per 1.000

≤ 11 per 1.000

≤ 9 per 1.000

≤ 7 per 1.000

≤ 7 per 1.000

GDR

29 per 1.000

≤ 27 per 1.000

≤ 27 per 1.000

≤ 25 per 1.000

≤ 23 per 1.000

≤ 21 per 1.000

≤ 19 per 1.000

≤ 19 per 1.000

Kematian Bayi

49 per 1.000 KH

≤ 45 per 1.000 KH

≤ 45 per 1.000 KH

≤ 41 per 1.000 KH

≤ 37 per 1.000 KH

≤ 33 per 1.000 KH

≤ 31 per 1.000 KH

≤ 31 per 1.000 KH

VIII - 32

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

No. Kode

1

2

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan Indikator Kinerja Program (Outcome)

3 Kematian Ibu

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

4 4 per 1.000 KH

2015

2014 Target

Rp.

5

6

< 4 per 1.000 KH

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

2016

Target

Rp.

7

8

< 4 per 1.000 KH

2017

Target

Rp.

9

10

≤ 3 per 1.000 KH

2019

2018

Target

Rp.

11

12

< 2 per 1.000 KH

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Target

Rp.

13

14

< 2 per 1.000 KH

Target

Rp.

15

16

17

< 2 per 1.000 KH

< 2 per 1.000 KH

502.00

1.02.21 Program Pengembangan Lingkungan sehat

Persentase limbah buangan sesuai Baku Mutu Limbah bagi kegiatan Rumah Sakit

Tahun 2013 Penilaian Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit mencapai 60%

> 65%

50.00

> 65%

256

> 70%

265

> 75%

276

80%

288

80%

302

80%

1.02.26 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit Paruparu/rumah sakit mata

Persentase ketersediaan peralatan kesehatan di rumah sakit

Tahun 2011 jumlah ketersediaan peralatan medis rawat inap adalah sejumlah 34,00%

> 38%

3,758

> 38%

234

> 40%

239

> 50%

246

> 60%

253

> 65%

262

> 70%

1.02.28

Program Kemitraan Peningkatan pelayanan Kesehatan

Persentase Peserta Asuransi Kesehatan

JKN, Jamkesman, jamkesta, Jamsostek

60%

2,000

60%

1,050

65%

1,100

70%

1,150

85%

1,300

95%

1,500

95%

1.02.33

Program Peningkatan pelayanan umum Rumah Sakit

Persentasi standar pelayanan rumah sakit (SPM Rawat jalan, UGD, Penunjang Medik

SPM 58%

60%

1,120

60%

332

65%

342

70%

352

65%

362

80%

370

Dokumen SPM, dan Master Plan RS

JUMLAH URUSAN KESEHATAN (1.02)

8,361

3,919

4,349

4,834

5,398

6,043

VIII - 33

24,543

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BLU RSUD ALOEI SABOE KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1 1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

2

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

3

4

2015

2014

2016

2017

2019

2018

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

54,505

> 75%

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

17

URUSAN WAJIB

1.2.

KESEHATAN

1.02.40

Program Peningkatan Persentase Pelayanan Rumah Pelayanan Sakit Rumah Sakit yang Sesuai Standar Mutu (1) Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit

73.50%

Hasil perolehan uji instrument penerapan standar asuhan keperawatan tahun 2013 sejumlah 72,5%

73.50%

> 75%

47,168

> 78%

> 78%

49,704

> 80%

> 80%

52,188

> 83%

> 83%

55,230

> 90%

> 90%

58,140

> 90%

> 90%

(2) standar Capaian Tahun pelayanan rumah 2013 = sakit. BOR

78%

60% 85%

60% 85%

60% 85%

60% 85%

60% 85%

60% 85%

60% - 85%

LOS

5 Hari

6 - 9 Hari

6 - 9 Hari

6 - 9 Hari

6 - 9 Hari

6 - 9 Hari

6 - 9 Hari

6 - 9 Hari

BTO

57 Kali

40 s.d. 50 Kali

40 s.d. 50 Kali

40 s.d. 50 Kali

40 s.d. 50 Kali

40 s.d. 50 Kali

40 s.d. 50 Kali

40 s.d. 50 Kali

VIII - 34

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

1.02.26

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3

2

Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit Paruparu/rumah sakit mata

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

4

2014

2015

Target

Rp. (Juta)

5

6

2016

Target

Rp. (Juta)

7

8

2017

Target

Rp. (Juta)

9

10

2019

2018

Target

Rp. (Juta)

11

12

Target

Rp. (Juta)

13

14

Target

Rp. (Juta)

15

16

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

17

TOI

1 Hari

1 - 3 Hari

1 - 3 Hari

1 - 3 Hari

1 - 3 Hari

1 - 3 Hari

1 - 3 Hari

1 - 3 Hari

NDR

17 per 1.000

≤ 16 per 1.000

≤ 15 per 1.000

≤ 13 per 1.000

≤ 11 per 1.000

≤ 9 per 1.000

≤ 7 per 1.000

≤ 7 per 1.000

GDR

29 per 1.000

≤ 28 per 1.000

≤ 27 per 1.000

≤ 25 per 1.000

≤ 23 per 1.000

≤ 21 per 1.000

≤ 19 per 1.000

≤ 19 per 1.000

Kematian Bayi

49 per 1.000 KH

≤ 48 per 1.000 KH

≤ 45 per 1.000 KH

≤ 41 per 1.000 KH

≤ 37 per 1.000 KH

≤ 33 per 1.000 KH

≤ 31 per 1.000 KH

≤ 31 per 1.000 KH

Kematian Ibu

4 per 1.000 KH

< 4 per 1.000 KH

< 4 per 1.000 KH

≤ 3 per 1.000 KH

< 2 per 1.000 KH

< 2 per 1.000 KH

< 2 per 1.000 KH

< 2 per 1.000 KH

Persentase ketersediaan peralatan kesehatan di rumah sakit

Tahun 2011 jumlah ketersediaan peralatan medis rawat inap adalah sejumlah 54,24%

55%

1,637

> 56%

1,000

> 70%

1,000

> 80%

1,000

> 90%

1,000

> 95%

1,000

> 95%

VIII - 35

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2014

Rp. (Juta)

Target 1

2

1.02.05

3

Program Peningkatan Persentase Kapasitas Sumber ketersediaan tenaga medis dan Daya Aparatur para medis yang memenuhi standar

1.02.1.02.0Program Peningkatan Persentase Kualitas Lingkungan Penilaian Rumah Sakit Kesehatan Rumah Sakit Kelas Type B

Persentase limbah buangan sesuai Baku Mutu Limbah bagi kegiatan Rumah Sakit

JUMLAH URUSAN KESEHATAN (1.02)

4

5

Tahun 2013 : 62% Jlh Dokter Umum : 76%, Jlh Dokter Spesialis : 50%, Jlh Tenaga Paramedis Perawatan : 55%, Jlh Tenaga Paramedis Perawatan : 44%, Rata-rata 56%

Tahun 2013 Penilaian Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit mencapai 80%

2015

6 0

> 75%

> 65%

2016

Target

Rp. (Juta)

7

8

2017

Target

Rp. (Juta)

9

10

2018

Target

Rp. (Juta)

11

12

2019

Target

Rp. (Juta)

13

14

Target

Rp. (Juta)

15

16

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

17

> 64%

427

> 75%

427

> 85%

427

> 90%

427

100%

427

100%

> 85%

1,820

> 90%

1,911

> 95%

2,007

100%

2,107

100%

2,212

100%

> 75%

> 85%

> 90%

> 95%

100%

100%

0

56,142

50,415

53,042

55,621

58,763

61,779

VIII - 36

279,620

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN KIMPRASWIL KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kode

1 1.03

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (tahun 2014)

2014

Target

2015

Rp. (Juta)

Target

2016

Rp. (Juta)

Target

2017

Rp. (Juta)

Target

2018

Rp. (Juta)

Target

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Urusan Wajib Dinas Pekerjaan Umum SEKRETARIAT

1.03.01

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Persentase capaian pelaksanaan operasional pemeliharaan dan administrasi perkantoran

100%

100%

813

100%

709

100%

720

100%

732

100%

744

100%

755

100%

1.03.02

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Persentase Kawasan perkantoran pemerintah kota Gorontalo yang baru dengan sarana

0%

100%

7,224

100%

685

100%

440

100%

205

100%

225

100%

205

100%

1.03.05

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase capaian peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

100%

100%

215

100%

315

100%

345

100%

370

100%

395

100%

420

100%

1.03.03

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Persentase capaian peningkatan kedisiplinan aparatur

100%

100%

50

100%

50

100%

53

100%

55

100%

58

100%

61

100%

VIII - 37

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kode

1.03.06

1.03.15

1.03.18

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Persentase capaian sistem pelaporan capaian kinerja keuangan

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (tahun 2014)

100%

BINA MARGA Program 85% Persentase Jalan Pembangunan (195,900 Kota dalam Jalan dan Km dalam kondisi baik Jembatan kondisi sesuai fungsi baik dari jalan total 229,548 Km)

Program Jumlah ruas Rehabilitasi/Peme jalan kota dalam liharaan Jalan kondisi baik dan Jembatan

195 ruas

2014

2015

Target

Rp. (Juta)

100%

-

85%

195 ruas

Target 100%

12,096

87%

673 205 ruas jalan

2016

Rp. (Juta) 50

10,717

Target 100%

90%

12,750 205 ruas jalan

2017

Rp. (Juta) 52

13,162

Target 100%

93%

10,500 210 ruas jalan

2018

Rp. (Juta) 53

7,600

Target 100%

97%

11,895 212 ruas jalan

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

55

100%

56

8,650

100%

9,800

11,855 217 ruas jalan

100%

100% atau 229,548 dalam kondisi baik

10,985 217 ruas jalan dalam kota terpelihara dan jembatan dalam kondisi baik dan sesuai kelebaran jalan

VIII - 38

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

1.03.22

Program Pembangunan Sistem Informasi/data base jalan dan jembatan

Persentasi kondisi jalan yang sudah terdata dalam sebuah database terpadu

1.03.23

Program Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan

Persentasi alat berat yang tersedia dan terpelihara dengan baik

1.03.24

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (tahun 2014)

2014

Target

0

90%

IRIGASI DAN PENGAIRAN Program Persentase 93 % Pengembangan Panjang Saluran (Total dan Pengelolaan Irigasi dalam panjang Jaringan Irigasi, kondisi baik jaringan rawa dan jaringan irigasi Pengairan lainnya 108.334,5 9 m untuk areal seluas 916 Ha)

2015

Rp. (Juta) 0 -

90%

94%

Target 100% (1 buah dokumen database dan sistem informasi jalan dan jembatan )

432

1,531

92%

95%

2016

Rp. (Juta)

Target

100

3,550

1,400

2017

Rp. (Juta)

Target

-

92%

95%

2018

Rp. (Juta)

Target

-

1,450

1,550

92%

96%

Rp. (Juta) -

1,550

1,700

92%

97%

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2019)

2019

Target 100%

1,700

1,575

92%

98%

Rp. (Juta) -

100% (1 buah dokumen database dan sistem informasi jalan dan jembatan)

1,950 92% kebutuhan alat berat terpenuhi dan terpeliharan dengan baik

800

VIII - 39

98%

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kode

1.03.28

1.03.29

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Program Pengendalian Banjir

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Persentase pengurangan luasan genangan banjir di kawasankawasan pusat layanan/pusat kota.

CIPTA KARYA Program Jumlah Pengembangan dokumen teknis Wilayah Strategis penataan dan cepat tumbuh kawasankawasan strategis kota

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Persentase Ruang Terbuka Hijau Kota

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (tahun 2014)

2014

Target

70 % berfungsi dengan baik (Masih terjadi genangan di kawasankawasan pusat kota pada saat hujan deras)

72%

0%

0%

20%

2015

Rp. (Juta) 8,282

-

Target 75%

2016

Rp. (Juta) 14,725

100% (1 dokumen DED)

300

20%

550

Target 75%

2017

Rp. (Juta) 25,975

Target 77%

2018

Rp. (Juta) 24,225

Target 80%

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta) 26,125

Target 85%

Rp. (Juta) 16,725

85% (beberapa wilayah pusat kota bebas genangan

100% (kawasan perkantoran baru yang representatif)

20%

350

25%

400

25%

450

30%

500 30% (20% publik dan 10% prifat untuk skala kota)

VIII - 40

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kode

1.03.27

1.03.36

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (tahun 2014)

Pembangunan Gedung Sarana Publik

Persentase sarana-sarana gedung pemerintah kota dalam kondisi baik dan representatif

0%

Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan

235,73 Ha Persentasi pengurangan tersebar di luasan kawasan 5 kawasan kumuh (kaw. perkotaan yang Biawuditangani oleh Biawao, lintas sektor Limba B,

Program Pengenmbangan Kinerja Pengelolaan air munim dan air limbah

Persentase kawasan permukiman dengan kondisi sarana air minum dan air limbah yang baik

80 % ( terdapat 235,73 Ha kawasan kumuh yang tersebar di 5 kawasan (kaw. BiawuBiawao, Limba B, Bugis, Ipilo, Siendeng dengan kondisi air limbah tergenang dan BABS)

2014

Target

Rp. (Juta)

80%

0%

82%

2016

2015

35,032

-

Target 30%

5%

307

87%

Rp. (Juta)

Target

2017

Rp. (Juta)

Target

2018

Rp. (Juta)

12,750

60%

4,400

70%

5,000

150

10%

160

15%

170

2,950

91%

13,350

93%

4,150

Target

Rp. (Juta)

Target

-

20%

95%

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2019)

2019

180

9,450

25%

98%

Rp. (Juta) -

70% (gedung-gedung pemerintah yang dibutuhkan terpenuhi)

190

176 Ha Kawasan kumuh yang masih tersisa

4,700 98% ( kawasan kumuh berkurang menjadi 175 Ha, masyarakat BABS berkurang)

VIII - 41

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman

1.04.21

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Persentase koordinasi penanganan kawasan permukiman rawan sanitasi

PERUMAHAN Program Persentasi Pengembangan kawasan Kawasan perumahan yang memiliki PSU yang baik

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (tahun 2014)

2014

Target

40% (Telah terbentuk Tim PPSP melalui SK Walikota yang rutin melakuka n rapat koordinasi dan sudah memiliki dokumen penangan an sanitasi (BPK,SSK dan MPS)

5% (4 kawasan dari 70 kawasan yang dibangun developer)

2015

Rp. (Juta) -

5%

1,051

Target

2016

Rp. (Juta)

Target

2017

Rp. (Juta)

Target

2018

Rp. (Juta)

Target

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

45% (3 Dokumen Up dating data dan peran koordinati f Pokja)

550

50%( 3 Dokumen Up dating data dan peran koordinati f Pokja)

350

60 % (3 Dokumen Up dating data dan peran koordinati f Pokja)

400

70% (3 Dokumen Up dating data dan peran koordinati f Pokja)

450

80% (3 Dokumen Up dating data dan peran koordinati f Pokja)

500

80% sanitasi masyarakat terpenuhi

8% (3 kwsn)

2,200

10% (3 kwsn)

1,100

12% (3 kwsn)

2,300

17% (3 kwsn)

1,200

20% (4 kwsn)

3,450

20% (17 kawasan dari 70 kawasan yang dibangun developer)

VIII - 42

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kode

1.04.17

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Program Pemberdayaan komunitas Perumahan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (tahun 2014)

Jumlah Rumah 1.024 Unit layak huni yang dibangun dan ditingkatkan kualitasnya

2014

Target

2015

Rp. (Juta) -

Target 250 Unit

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

211

JUMLAH

67,917

2016

Rp. (Juta)

Target

2,250 250 Unit

66,751

2017

Rp. (Juta)

Target

2,050 250 Unit

76,007

2018

Rp. (Juta)

Target

2,050 250 Unit

62,855

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta)

Target

2,050 250 Unit

65,162

Rp. (Juta) 2,050 2000 Unit

53,147

VIII - 43

391,839

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN DINAS TATA KOTA DAN PERTAMANAN KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcame )

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (2013)

(1)

(2)

(3)

(4)

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Kondisi Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Tahun 2019

Target

Rp (Juta)

Target

Rp (Juta)

Target

Rp (Juta)

Target

Rp (Juta)

Target

Rp (Juta)

Target

Rp (Juta)

Target

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

Rp (Juta) (18)

1

URUSAN WAJIB

1 tahun

1 tahun

3,373.00

1 tahun

9,193.00

1 tahun

6,140.00

1 tahun

6,256.00

1 tahun

6,354.00

1 tahun

6,944.00

5 tahun

38,620.00

1

PENATAAN RUANG

1 tahun

1 tahun

2,739.00

1 tahun

7,578.00

1 tahun

4,633.00

1 tahun

4,478.00

1 tahun

4,431.00

1 tahun

4,962.00

5 tahun

28,821.00

SEKRETARIAT 1.05.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Meningkatnya fungsi pelayanan Kantor

12 bulan

12 bulan

432.32

12 bulan

558.70

12 bulan

586.70

12 bulan

637.84

12 bulan

694.23

12 bulan

753.07

72 bulan

3,662.85

1.05.02.29 Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur

Sarana dan prasarana kantor yang memadai

1 tahun

1 tahun

1.00

1 tahun

2.00

1 tahun

2.00

1 tahun

2.00

1 tahun

2.00

1 tahun

2.00

5 tahun

11.00

1.05.03.05 Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

Tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu yang layak

-

0 tahun

0,00

tahun

0,00

1 tahun

20.00

tahun

0,00

tahun

30.00

1 tahun

0,00

2 tahun

50.00

1.05.05.04 Bimbingan teknis pengelolaan keuangan

Sumber daya aparatur yang berkompeten dibidang keuangan

-

2 orang

9.38

1 tahun

40.00

1 tahun

40.00

1 tahun

40.00

1 tahun

40.00

1 tahun

40.00

5 tahun

209.38

1.05.06.04 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

Terpenuhinya laporan keuangan tahun sebelumnya

0 Dokumen

0 Dokumen

0,00

1 Dokumen

5.00

1 Dokumen

5.00

1 Dokumen

5.00

1 Dokumen

5.00

1 Dokumen

5.00

5 Dokumen

25.00

tahun

tahun

0,00

1 tahun

200.00

1 tahun

0,00

1 tahun

50.00

1 tahun

0,00

1 tahun

50.00

5 tahun

300.00

20%

30%

1,682.50

30%

1,610.00

40%

2,097.00

50%

1,853.00

60%

1,891.00

70%

2,045.00

70%

11,179.00

BIDANG TATA BANGUNAN 1.05.16.11 Peningkatan kinerja pelayanan IMB

Terciptanya pelayanan prima IMB

BIDANG PENERANGAN JALAN UMUM 1.05.18

Program penataan lampu kota

Persentase kawasan strategis kota dan kecamatan yang didukung dengan sarana penerangan jalan

VIII - 44

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcame )

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (2013)

(1)

(2)

(3)

(4)

1.05.18.01 Penataan Lampu Kota Terciptanya penerangan jalan umum dalam kota

1.05.18.02 Penataan Jaringan

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Kondisi Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Tahun 2019

Target

Rp (Juta)

Target

Rp (Juta)

Target

Rp (Juta)

Target

Rp (Juta)

Target

Rp (Juta)

Target

Rp (Juta)

Target

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

Rp (Juta) (18)

1 tahun

tahun

1,682.50

1 tahun

1,570.00

1 tahun

2,062.00

1 tahun

1,813.00

1 tahun

1,856.00

1 tahun

2,005.00

5 tahun

10,988.50

Persentase jaringan penerangan jalan umum yang tertata dengan baik

20%

30%

0,00

36%

350.00

42%

350.00

48%

350.00

54%

350.00

60%

350.00

60%

1,750.00

Terciptanya jaringan

1 tahun

tahun

0,00

1 tahun

330.00

1 tahun

330.00

1 tahun

330.00

1 tahun

330.00

1 tahun

330.00

5 tahun

1,650.00

BIDANG PERTAMANAN DAN PERMAKAMAN 1. 2. 3. 4.

1.08.24.06 Pemeliharaan RTH

1.04 1.04.20

PERUMAHAN Program Pengelolaan Areal Permakaman

Terciptanya taman kota yang indah dan asri Jumlah dan luas TPU yang tertata

taman taman taman taman

damay buah lahilote liluwo

Pasar Moodu (Ex Container)

Lapangan Buladu

Lapangan Bulotadaa

Lapangan padebuolo

Ex Terminal 42 andalas

0,00

23 Taman

23 Taman

582.00

23 Taman

535.00

24 Taman

597.00

24 Taman

675.00

25 Taman

738.00

25 Taman

815.00

26 Taman

3,942.00

1 tahun 0 TPU

1 tahun 0 TPU

52.00 52.00

1 tahun 0 TPU

130.00 130.00

1 tahun 0 TPU

745.00 745.00

1 tahun 0 TPU

165.00 165.00

1 tahun 0 TPU

980.00 980.00

1 tahun 0 TPU

200.00 200.00

5 tahun 0 TPU

2,272.00 2,272.00

VIII - 45

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA GORONTALO

Kode

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014

Target 4

5 Program Penyusunan dan Pengumpulan Data/Informasi

6

Program Pengembangan Komunikasi informasi dan media massa

1.23.15

Program Pengembangan data/ Informasi/ Statistik daerah

Ketersediaan data dan informasi pembangunan

1.06.18

Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh

Persentasi katersediaan dokumen perencanaan induk pengelolaan potensi kawasan

1.05.15

Program Perencanaan Persentasi Tata Ruang ketersediaan Dokumen dan Ketentuan Penataan Ruang

Rp (juta)

Target

7

Meningkatnya kemudahan mengakses data/informasi yang berkualitas.

1.25.15

Tahun 2015

8 1 dok.

1 dok.

25%

30%

Target 10

497

210

30%

Target 12

10

500

600

35%

Target 14

10

0

1025

10

0

40%

Target 16

350

40%

18

250 5 dokumen dan 1 sistem

25

2 Dokume n 70%

Rp (juta) 17

250 1 dok. Dan 1 sytem

25

2 Dokume n

Kondisi Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Tahun 2019

Rp (juta) 15

250 1 dok. Dan 1 sytem

25

2 Dokume n 60%

Tahun 2018

Rp (juta) 13

250 1 dok. Dan 1 sytem

20

2 Dok

50%

Tahun 2017

Rp (juta) 11

335 1 dok. Dan 1 sytem

20

0

40%

Rp (juta) 9

53 1 dok. Dan 1 sytem

178

Tahun 2016

10

2 Dokume n

0

10

0

875

40%

5 Dokumen

70 % dokumen perencanaan induk pengelolaan potensi kawasan terpenuhi 400 40 % kebutuhan Dokumen dan Ketentuan Penataan Ruang terpenuhi

VIII - 46

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Kode

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014

Target 4

1.06.21

6 5 Program Perencanaan Persentasi Kota-kota menengah ketersediaan dan besar Dokumen Perencanaan Induk Pengembangan Sektoral

Rp (juta)

Tahun 2015

Target

Target

8

Rp (juta) 9

52%

250

7 50%

225

Program Perencanaan Meningkatnya efisiensi Pembangunan Daerah dan efektifitas perencanaan pembangunan daerah.

464

Skala penilaian LAKIP CC Kota Gorontalo

Tahun 2016

Tahun 2017

Target

10

Rp (juta) 11

55%

175

60%

705

12

912

Rp (juta) 13

Tahun 2018

Target

200

Kondisi Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Tahun 2019

Target

14

Rp (juta) 15

16

Rp (juta) 17

70%

225

70%

250

905

775

18 70 % kebutuhan Dokumen Perencanaan Induk Pengembangan Sektoral terpenuhi

985

CC

CC

B

B

B

B

B

10 dari 47 SKPD

20 dari 47 SKPD

40 dari 47 SKPD

50 dari 47 SKPD

70 dari 47 SKPD

80 dari 47 SKPD

80 dari 47 SKPD

Persentase usulan masyarakat yang diakomodir dalam perencanaan pembangunan Persentase penilaian baik perencanaan di SKPD 1.06.22

Program Perencanaan Persentase koordinasi Pembangunan pengendalian dan Ekonomi evaluasi kebijakan pembangunan ekonomi.

10 dari 47 SKPD

90%

90%

100

95%

180

95%

188

95%

198

95%

210

95%

224

VIII - 47

95%

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Kode

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Target 4

5

6

Tahun 2015

Tahun 2014 Rp (juta)

Target

7

8

Tahun 2016

Rp (juta) 9

Target 10

Tahun 2017

Rp (juta) 11

Target 12

Rp (juta) 13

Target 14

Rp (juta) 15

Target 16

Jumlah dokumen SKPD Kota Gorontalo

1 dokumen

1 dokume n

Frekwensi Kegiatan forum pengendalian kemiskinan daerah

4 kali

4 kali

4 kali

4 kali

4 kali

4 kali

4 kali

1.06.23

Program Perencanaan Jumlah Koordinasi Sosial Budaya Perencanaan Sosial Budaya

6 kali

6 kali

70 6 kali

50 6 kali

50 6 kali

50 6 kali

50 6 kali

1.06.16

Program Kerjasama Pembangunan

1 dok.

1 dok.

25 2 dok.

150 2 dok.

150 2 dok.

150 2 dok.

150 2 dok.

1.06.02

Program Peningkatan Cakupan peningkatan 5 kegiatan Sarana dan Prasarana sarana dan prasarana Aparatur aparatur

5 kegiata n

98 5 kegiata n

750 5 kegiatan

1.06.03

Program peningkatan disiplin aparatur

Jumlah Aparat yang disiplin

50 orang

50 orang

1.06.01

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi

12 kegiatan

12 kegiata n

1.06.05

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Meningkatnya kualitas 5 Orang dokumen perencanaan.

jumlah dokumen kerjasama pembangunan

JUMLAH

6 Orang

Kondisi Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Tahun 2019

Tahun 2018

Rp (juta) 17

18 1 dokumen yang selaras RPJMD

0 50 orang 620 12 kegiata n 57 6 Orang

2,667

30 50 orang

40 5 kegiata n

30 50 orang

05 kegiatan

30 50 orang

05 kegiata n

30 50 orang

4 kali pertahun 50 36 Kali selama 5 tahun

150 12 dok

0 5 kegiatan

30 50 orang

825 12 kegiatan

791 12 kegiata n

781 12 kegiatan

866 12 kegiata n

836 12 kegiatan

100 6 Orang

100 6 Orang

100 6 Orang

100 6 Orang

100

4,555

3,791

3,099

3,616

41 Orang

3,360

VIII - 48

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN DINAS PERHUBUNGAN KOTA GORONTALO

No Kode

1 1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Urusan Wajib

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (tahun 2014)

3

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

100%

100%

2014

2016

2015

2017

2018

2019

1 Perhubungan Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi SEKRETARIAT 1

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Persentase kebutuhan operasional pemeliharaan dan administrasi perkantoran terpenuhi

684

100%

610

100%

774

100%

799

100%

819

100%

844

100%

1

Program Peningkatan Persentase Sarana dan Prasarana penyediaan sarana Aparatur dan prasarana perkantoran yang terbangun

100%

282

100%

540

100%

360

100%

570

100%

290

100%

310

100%

1

Program peningkatan disiplin aparatur

Persentase capaian tingkat kedisiplinan aparatur

100%

38

100%

50

100%

50

100%

50

100%

50

100%

50

100%

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentasi aparatur yang telah mengikuti diklat teknis

12%

72

20%

90

25%

90

30%

90

35%

90

40%

90

45%

18%

VIII - 49

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

1

2

1

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Indikator Kinerja Program (Outcome) 3 Jumlah kawasan /koridor jalan yang tertib dan teratur dengan baik

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (tahun 2014) 4 2 kawasan tertib lalulintas dan kawasan CBD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2014

2015

Target

Rp. (Juta)

5

6 3,497

2016

Target

Rp. (Juta)

7

8

2 KTL dan CBD

2,350

2017

Target

Rp. (Juta)

9

10

3 KTL dan CBD

2,654

Rp. (Juta)

15

16

17

2019

2018

Target

Rp. (Juta)

11

12

3 KTL dan CBD

Target

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD

2,733

Target

Rp. (Juta)

13

14

4 KTL dan CBD

3,617

5 KTL dan CBD

Jumlah 1 koridor trayek/koridor dan (14 unit angkutan yang armada bus trans layak beroperasi hulondhala ngi)

1

3,622 5 kawasan tertib lalulintas dan kawasan CBD

3,500

2 koridor (25 unit armada bus trans hulondhala ngi)

1 lembaga

Jumlah lembaga

0 lembaga

Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor

Persentasi Jumlah kendaraan wajib uji yang melakukan pengujian tepat waktu

43% (1.735 dari 4008 wajib uji)

11

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Pehubungan

Persentasi ketersediaan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan yang modern di terminal

20 % (3 terminal dengan kondisi fasilitas pendukung yang kurang memadai)

1,842

50%

50 % (tambaha n 1 terminal baru dengan fasilitas penduku ng modern)

95

1,800

53%

75 % (tambaha n 1 terminal baru dengan fasilitas penduku ng modern)

150

1,338

55%

90 % (2 terminal dengan fasilitas penduku ng modern)

162

1,101

58%

90 % (2 terminal dengan fasilitas penduku ng modern)

170

289

60%

90 % (2 terminal dengan fasilitas penduku ng modern)

186

304

60 % kendaraan wajib uji melakukan pengujian

90 % (2 terminal baru dengan fasilitas pendukung modern)

VIII - 50

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

2

3

Program Pengendalian Jumlah kawasan dan pengamanan tertib lalu lintas LLAJ yang tertata dengan baik 1

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Persentasi fasiltas dan prasarana LLAJ yang terplihara dengan baik untuk menjaga keselamatan pengguna jalan

Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Informasi dan Komunikasi

Jumlah kegiatan pelaksanaan kegiatan dalam Teknologi Informasi

Program pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

Persentasi perkembangan jaringan informasi dan komunikasi di tengah masyarakat yang terpantau keberadaannya

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (tahun 2014) 4 2 titik di 2 ruas jalan

75%

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2014 Target 5

2015

Rp. (Juta) 6 1,056

285

Target

Rp. (Juta)

7

8

2 titik di 2 ruas jalan

296

8,063

980

80%

1 dokumen (perwako)

80%

2016

80%

250

Target

Rp. (Juta)

9

10

3 titik di 3 ruas jalan

7,015

2,087

83%

50

200

2017

360

Rp. (Juta)

11

12

80%

4,404

87%

0

8,062

85%

15

16

17

400

2019

Target

Rp. (Juta)

13

14

4 titik di 4 ruas jalan

2,048

90%

0

200

Rp. (Juta)

2018

Target

3 titik di 3 ruas jalan

Target

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD

425

4 titik di 4 ruas jalan 95%

0

210

10,518

85%

2,172 4 titik di 4 ruas jalan

435

95%

0

195

7,993

90%

200

90 % jaringan informasi dan komunikasi di tengah masyarakat terpantau keberadaan nya

11,712

VIII - 51

45,300

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Kode

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2014)

2014

Target

2015

Rp. (Juta)

Target

2016

Rp. (Juta)

Target

2017

Rp. (Juta)

Target

2018

Rp. (Juta)

Target

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

1 Urusan Wajib LINGKUNGAN HIDUP SEKRETARIAT 1.08.01

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Meningkatnya fungsi pelayanan perkantoran

100%

382

100%

638

1

1.08.02

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas dalam pelayanan perkantoran

100%

205

100%

178

100%

1.08.03

Program Persentase Peningkatan capaian Disiplin Aparatur peningkatan kedisiplinan aparatur

100%

30

100%

100%

-

697

1

630

1

665

2,178

100%

133

100%

123

20

100%

100%

50

-

1

100%

725

100%

123

100%

0

100%

VIII - 52

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Kode

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2014)

2014

Target 1.08.05

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Meningkatnya jumlah sumber daya aparatur yang berkualitas

20%

1.08.06

Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Persentasi capaian sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

100%

Persentase produksi/timbu lan sampah yang terangkut

57%

2015

Rp. (Juta) 49

-

Target

2016

Rp. (Juta)

Target

2017

Rp. (Juta)

Target

2018

Rp. (Juta)

Target

23%

80

26%

85

30%

90

33%

100%

60

100%

60

100%

60

100%

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta) 100

60

Target 35%

100%

Rp. (Juta) 100

60

30%

100%

Kebersihan 1.08.15

Program pengembangan Kinerja pengelolaan sampah

7,585

62%

5,440

65%

5,785

75%

5,440

80%

6,145

85%

5,750

VIII - 53

85%

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2014)

2014

Target Persentase jalur layanan sampah dan kawasan permukiman yang terlayani oleh armada sampah

80%

2015

Rp. (Juta)

80%

Target

2016

Rp. (Juta)

80%

Target

2017

Rp. (Juta)

85%

Target

2018

Rp. (Juta)

85%

Target

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta)

85%

Target

Rp. (Juta)

90%

90%

Pengendalian Dampak Lingkungan 1.08.16

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Persentase aktivitas masyarakat dan dunia usaha yang terpantau kondisi pengelolaan lingkungannya

40%

372

42%

193

45%

220

50%

240

55%

263

60%

285

80%

Pengelolaan Limbah 1.08.17 Program Peningkatan Kualitas Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah Cair

Persentase pemahaman masyarakat tentang pengelolaan limbah

295

150

150

150

150

150

VIII - 54

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2014)

2014

Target

2015

Rp. (Juta)

Target

2016

Rp. (Juta)

Target

2017

Rp. (Juta)

Target

2018

Rp. (Juta)

Target

Jumlah fasilitas IPLT yang termanfaatkan dengan baik

1

1 IPLT

1 IPLT

1 IPLT

1 IPLT

Jumlah kawasan permukiman yang telah menerapkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan pola 3R

Belum ada

1 kwsn

1 kwsn

1 kwsn

1 kwsn

Persentase kawasan konservasi yang terpantau dan terlindungi

60%

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta)

Target 1 IPLT

Rp. (Juta) 1 IPLT berfungsi dengan baik

4 kawasan permukiman yang telah menerapkan pola 3R

Bina Lingkungan 1.08.18

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

392

62%

55

64%

45

66%

45

68%

45

70%

45 70 % kawasan konservasi yang terpantau dan terlindungi

VIII - 55

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2014)

2014

Target 1.08.19

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Cakupan penyebar luasan informasi LH kepada masyarakat

Program Jumlah Pengendalian dan kawasan / ruas Pengawasan jalan yang Pemanfaatan ditanami SDA kembali pohon pelindung

JUMLAH

30%

4 ruas jalan

2015

Rp. (Juta) -

Target 32%

-

4 ruas jalan

9,280

2016

Rp. (Juta) 40

370

7,234

Target 35%

4 ruas jalan

2017

Rp. (Juta) 40

280

320

Target 36%

4 ruas jalan

2018

Rp. (Juta) 40

790

830

Target 38%

4 ruas jalan

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta) 40

295

335

Target 40%

4 ruas jalan

Rp. (Juta) 40 Cakupan penyebar luasan informasi LH

795

835

VIII - 56

9,554

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITATAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN DINAS KEPENDUDUKAN CATATAN SIPIL KOTA GORONTALO

NO. KODE

1

1.10.01

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN 2 URUSAN WAJIB DKCS Pelayanan administrasi perkantoran

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)

KONDISI INDIKATOR KINERJA PADA AWAL RPJMD (2013)

3

Target

Rp. (Juta)

TARGET

Rp. (Juta)

TARGET

Rp. (Juta)

TARGET

Rp. (Juta)

TARGET

Rp. (Juta)

TARGET

Rp. (Juta)

KONDISI INDIKATOR KINERJA PADA AKHIR RPJMD (2019)

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

1 Paket

1 Paket

326

1 Paket

454

1 Paket

487

1 Paket

518

1 Paket

551

1 Paket

584

1 Paket

1 Paket kegiatan

1 Paket kegiatan

471

1 Paket kegiatan

492

1 Paket

863

1 Paket

553

1 Paket

2,614

1 Paket

635

1 Paket

0% dari 70% dari jumlah jumlah Pegawai DKCS Pegawai (52 orang) DKCS

17

75% dari Jumlah Pegawai DKCS

25 80% dari Jumlah Pegawai DKCS

31 90% dari Jumlah Pegawai DKCS

37 95% dari Jumlah Pegawai DKCS

43

100% dari Jumlah Pegawai DKCS

49

100% dari Jumlah Pegawai DKCS

94 20% dari jumlah pegawai DKCS

20 20% dari jumlah pegawai DKCS

30 20% dari jumlah pegawai DKCS

40 20% dari jumlah pegawai DKCS

50 20% dari jumlah pegawai DKCS

60

100% jumlah pegawai DKCS

26

30

36

40

43

46

631

686

721

910

1,732

993

1.10.02

Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur

1.10.03

Peningkatan Disiplin Aparatur

Persentase pemenuhan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya

1.10.05

Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur

Presentase jumlah pegawai yang mengikuti Bimtek

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1.10.15

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

Penataan administrasi Peningkatan Program kependudukan bidang kependudukan

0%

2015

2014

0%

2016

2017

2018

2019

VIII - 57

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

NO. KODE

1

BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN 2

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)

CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN 2015

2014 Target

Rp. (Juta)

10

TARGET

12

TARGET

14

TARGET

95% dari jumlah KK

100% dari jumlah KK

100% dari jumlah KK

100% dari jumlah KK

Persentase penduduk yang memiliki dokumen catatan sipil (akta kelahiran)

50% dari Jumlah penduduk (191.987)

50% dari Jumlah pendudu k

60% dari jumlah pendudu k

70% dari jumlah pendudu k

80% dari jumlah pendudu k

90% dari jumlah pendudu k

100% dari jumlah pendudu k

100% dari jumlah penduduk

Persentase penduduk yang mengikuti sosialisasi kependudukan dan Capil

30% dari jumlah penduduk

30% dari jumlah pendudu k

1 paket kegiatan

1 paket kegiatan

1 paket kegiatan

1 paket kegiatan

1 paket kegiatan

1 paket kegiatan

Persentase Pengimplementasian Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

Jaringan soft ware dan hardware

1 Paket kegiatan

1 Paket kegiatan

1 Paket kegiatan

1 Paket kegiatan

1 Paket kegiatan

1 Paket kegiatan

1 Paket kegiatan

1 Paket kegiatan

1 Paket kegiatan

1 Paket kegiatan

1 Paket kegiatan

1 Paket kegiatan

1 Paket kegiatan

1 Laporan database yang valid dan up to date

5,034

15 100% dari jumlah pendudu k wajib KTP

Rp. (Juta)

90% dari jumlah KK

2,098

13 90% dari jumlah pendudu k wajib KTP

Rp. (Juta)

85% dari jumlah KK

2,167

11 85% dari jumlah pendudu k wajib KTP

Rp. (Juta)

16

KONDISI INDIKATOR KINERJA PADA AKHIR RPJMD (2019)

80% dari jumlah KK

1,706

9 80% dari jumlah pendudu k wajib KTP

Rp. (Juta)

2019

80% dari jumlah KK (58.298)

1,565

8

TARGET

2018

- KK

JUMLAH URUSAN

7 75% dari jumlah pendudu k wajb KTP

Rp. (Juta)

2017

5 70% dari jumlah pendudu k wajib KTP

Persentase penyajian 1 Laporan database kependudukan Database yang valid dan up to date

6

TARGET

2016

4 70% dari jumlah penduduk wajib KTP (137.084)

- KTP

3

KONDISI INDIKATOR KINERJA PADA AWAL RPJMD (2013)

17 100% dari jumlah penduduk wajib KTP

2,367

VIII - 58

13,372

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA GORONTALO

No. Kode

1 1 1.13. 1.13.1.14 .1.15.01

Bidang Urusan Kondisi Pemerintahan Indikator Kinerja Indikator dan program Kinerja pada Program Prioritas awal RPJMD (Outcome) Pembangunan (2013) 2 URUSAN WAJIB SOSIAL Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan Penyandang Masalah kesejahhteraan Sosal (PMKS) Lainnya

3

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2015

2016

2017

2019

2018

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

4

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

terlaksananya pemberdayaan fakir miskin dan PMKS

Meningkatnya jumlah Fakir Miskin yang diberdayakan

60 orang

-

-

-

- 150

orang

175 150

orang

175 150

orang

195 150

orang

200 600

orang

meningkatnya kemampuan petugas dan pendamping pemberdayaan fakir miskin

-

-

-

-

- 20

orang

50 20

orang

50 20

orang

75 20

orang

75 80

orang

tersedianya sarana dan prasarana pendukung usaha bagi PMKS

-

-

-

-

- 20

orang

120 20

orang

130 20

orang

140 20

orang

150 80

orang

1.13.1.14 Program .1.16 Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial

VIII - 59

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Kondisi Pemerintahan Indikator Kinerja Indikator Program Kinerja pada dan program (Outcome) awal RPJMD Prioritas (2013) Pembangunan 2

3 meningkatnya jumlah PMKS yang berhasil dibantu dan dilayani

4 orang

500

meningkatnya pendampingan PKH di daerah

-

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014 Target 5 500 orang

250 orang

2015 Rp. (juta)

Target

6 110 500

296 7

2016 Rp. (juta)

7 orang

8 114 500

orang

20 120

2017 Rp. (juta)

Target 9

Rp. (juta)

Target

10 11 150 500 orang

orang

orang

200 150

orang

2019

2018 Rp. (juta)

Target

Target

12 150 600

13 orang

14 200 600

15 orang

225 160

orang

250 200

orang

Rp. (juta)

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

16 250 3200

300 887

17 orang

orang

jumlah Rakor PKH

4

kali

4

kali

50

4

kali

50 4

kali

50 4

kali

75 4

kali

75 4

kali

75 24

kali

Meningkatnya jumlah gelandangan dan pengemis yang terlayani

45

orang

45

orang

40

45

orang

50 45

orang

50 45

orang

60 45

orang

60 45

orang

70 270

orang

Jumlah Gepeng yang mengikuti pelatihan

-

-

-

-

- 30

orang

90 30

orang

90 30

orang

90 35

orang

100 125

orang

jumlah perempuan dan anak yang terlayani dan dilindungi

-

-

-

-

- 25

orang

50 25

orang

50 25

orang

60 25

orang

75 100

orang

meningkatnya pelayanan dan perlindungan sosial anak termaksud anak terlantar, anak cacat, anak jalanan dan anak nakal

-

-

-

-

- 50

orang

100 50

orang

120 50

orang

130 50

orang

135 200

tersedianya data PMKS yang akurat berdasarkan by name by address

-

-

- 1

dok

20

-

-

-

-

-

-

-

-

- 1

dok

50 2

VIII - 60

orang

dok

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

Bidang Urusan Kondisi Pemerintahan Indikator Kinerja Indikator dan program Kinerja pada Program Prioritas awal RPJMD (Outcome) Pembangunan (2013)

2 1 1.13.1.14 Program .1.17 Pembinaan Anak terlantar

3

jumlah anak terlantar yang mendapat kan pelayanan dan bimbingan keterampilan tersedianya sarana dan prasarana penampungan anak terlantar jumlah anak terlantar yang memperoleh bimbingan ketrampilan

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

orang

-

25 orang

2016

2017

2019

2018

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

orang

174 30

4

25

2015

25

orang

77

35

orang

175 30

orang

175 30

orang

gedun g

-

-

-

-

-

-

-

- 1

-

-

-

-

-

-

-

-

jumlah dok analisis

-

-

- 1

Jumlah tenaga pembina yang memperoleh ketrampilan

-

-

-

jumlah monev kegiatan

-

-

- 1

dok

-

20 1

- 2

kali

15 1

dok

25 1

dok

orang

50 1

orang

25 1

kali

30 1

kali

25 1

25

-

1

175 30

1000

- 150

dok

orang

kali

30 1

25 1

30 1

orang

-

orang

dok

orang

kali

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

185 180

orang

- 1

gedung

500 150

35 5

orang

dok

25 5

orang

35 5

kali

1.13.1.14 Program .1.18 Pembinaan para Penyandang cacat dan Trauma

VIII - 61

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Kondisi Pemerintahan Indikator Kinerja Indikator dan program Kinerja pada Program Prioritas awal RPJMD (Outcome) Pembangunan (2013) 2

3

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014 Target

Rp. (juta)

5

6

4

Meningkatnya jumlah penyandang cacat yang memperoleh pelayanan sosial

16

jumlah pendataaan penyandang cacat dan penyakit kejiwaan Jumlah penyandang cacat yang mem peroleh bimbingan ketrampilan Jumlah kaum difable dan disabilitas yang terlayani

orang

2015

2016

Target

Rp. (juta)

Target

7

8

9

2017 Rp. (juta) 10 160

Target 11 40 orang

2018 Rp. (juta) 12 170

Target 13 40 orang

-

-

-

- 40

orang

-

-

-

-

- 1

kali

50

-

-

-

-

- 20

orang

50 20

orang

50 20

orang

-

-

-

- 30

orang

75 30

orang

80 20

orang

391 35

orang

400 35

orang

450 35

66 Orang

-

-

-

2019 Rp. (juta)

Target

14 170 40

Rp. (juta)

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

15 orang

16 175 160

17 orang

kali

75 2

kali

50 20

orang

50 80

orang

70 20

orang

70 100

orang

450 40

orang

600 40

orang

orang

- 1

1.13.1.14 Program .1.19 Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo meningkatnya jumlah lansia yang terlayani dalam panti jompo

35

orang

35

orang

356 35

orang

orang

meningkatnya profesionalisme tenaga pengasuh lansia dalam panti

-

-

-

-

- 5

orang

75 5

orang

75 5

orang

75 5

orang

75 20

Jumlah lansia yang dilatih

-

-

-

-

- 35

orang

50 35

orang

50 35

orang

60 50

orang

75 155

VIII - 62

orang

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

2 1 1.13.1.14 Program .1.20 Pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja pada Program awal RPJMD (Outcome) (2013) 3

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2015

2016

2017

2018

2019

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

4

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17 0

jumlah eks penyandang penyakit sosial yang terlayani

-

-

-

-

- 40

orang

100 20

jumlah penyandang eks penyakit sosial yg diberdayakan

-

-

-

-

- 20

orang

60 20

jumlah pemantauan eks penyakit sosial

-

-

-

-

- 1

kali

jumlah PMKS yang dilatih

-

-

-

-

- 20

orang

60 20

orang

65 20

orang

70 100

orang

orang

60 20

orang

70 20

orang

70 80

orang

30 1

Kali

30 1

kali

40 1

kali

50 4

kali

orang

30 20

orang

orang

35 20

orang

40 80

orang

pkt

35 5

pkt

pkt

40 5

pkt

50 25

pkt

1.13.1.14 Program .1.21 Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

jumlah implementasi program CSR bagi masyarakat miskin

10 paket

- 5

pkt

25

5

20

35 5

VIII - 63

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan 2

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja pada Program awal RPJMD (Outcome) (2013) 3

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

-

5 lmbga

1

meningkatnya jumlah PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) yang aktif melaksanakan UKS meningkatnya 30 jumlah orsos yang malaksanakan UKS jumlah KT (Karang Taruna) yang aktif malaksanakan meningkatnya kerjasama lintas sektor dan dunia dalam usaha kesejahteraan sosial

-

meningkatnya jumlah rumah layak huni

-

24

Jumlah Perintis 50 Kemerdekaan dan Keluarganya yang mendapatkan santunan

jumlah siswa yang mengikuti sosialisasi

0rsos

kube

11

-

-

-

KT

-

40

rmh

50

-

45

-

orang

Target

6

-

25

orang

Rp. (juta)

Target

4

terpenuhinya fasilitas lembaga konsultasi kesejahteraan keluarga (LK3)

2015

-

7 lmbga

1

-

5

KT

10

464 30

30

-

kube

rmh

50

orang

-

2016 Rp. (juta) 8 25

1

2017

Target

Rp. (juta)

9

10

Target 11 lmbga

lembga

30 1

- 10

PSM

30 10

PSM

- 5

orsos

75 5

orsos

30 5

KT

30 5

KT

2018 Rp. (juta) 12 30 1

35 10

100 10

30 5

Target 13 lembag a

PSM

orsos

KT

2019 Rp. (juta) 14 35 1

35 10

125 10

40 5

Target 15 lembag a

PSM

orsos

KT

230

20

Kube

450 20

kube

450 20

kube

450 20

kube

355

40

rumah

500 40

rmh

500 40

rumah

520 40

rumah

30

50

orang

50 50

orang

50 50

orang

50 50

orang

- 20

orang

30 20

orang

30 20

orang

30 20

orang

Rp. (juta)

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

16

17 35 6

40 40

200 30

50 50

470 90

550 230

50 300

30 80

VIII - 64

lembaga

PSM

orsos

KT

kube

rumah

orang

orang

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

Bidang Urusan Kondisi Pemerintahan Indikator Kinerja Indikator dan program Kinerja pada Program Prioritas awal RPJMD (Outcome) Pembangunan (2013)

2 1 1.14. TENAGA KERJA 1.14.1.14 Program .1.01 Pelayanan Administrasi Perkantoran

3

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2016

2015

2017

2019

2018

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

4

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17 0

Tersedianya Pelayanan Administrasi perkantoran

12 kegiata n

12 kegiata n

587

12 kegiata n

662

12 kegiata n

966

12 kegiata n

995

12 kegiata n

1,017

12 kegiata n

1,135 72

kegiatan

kegiata n

575 42

kegiatan

2 kegiata n

125 12

kegiatan

1.14.1.14 Program .1.02 peningkatan sarana dan prasarana aparatur meningkatnya sarana dan prasarana aparatur

8 kegiata 7 n

meningkatnya disiplin Aparatur

2 kegiata n

kegiata n

380 7

kegiata n

323 7

kegiata n

735 7

kegiata n

590 7

kegiata n

530 7

1.14.1.14 Program .1.03 Peningkatan Disiplin Aparatur 2 kegiata n

30

2 kegiata n

33

2 kegiata n

90

2 kegiata n

110

2 kegiata n

115

1.14.1.14 Program .1.05 peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur

14

orang

16

orang

114

18 orang

87

24 orang

210

24 orang

210

24 orang

220

24 orang

250 130

VIII - 65

orang

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

2 1 1.20.1.14 Optimalisasi .1.28 Penyelenggaraa n Pemerintah daerah

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja pada Program awal RPJMD (Outcome) (2013) 3

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

12 bulan

2016

2017

2018

2019

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

4

terselenggaranya optimalisasi penyelanggaraan pemerintah daerah

2015

12

bulan

20

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

- 12

bulan

1.14.1.14 Program .1.15 peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga kerja jumlah tenaga kerja terampil yang dilatih di LLK

60

Jumlah instruktur dan tenaga kepelatihan yang ditingkatkan kompetensinya

-

TK

60

TK

-

331 60

-

TK

330

80

TK

500 100

TK

575 100

TK

650 100

TK

700 500

TK

-

- 2

orang

40 2

orang

45 2

orang

50 2

orang

50 8

orang

30 12

bulan

40 12

bulan

50 12

bulan

50 48

bulan

meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat

-

-

- 12

bulan

Jumlah mobil praktek

-

-

- 1

buah

- 1

keg

250

-

-

-

-

1

buah

-

1

keg

250 2

buah

1.14.1.14 Program .1.16 Peningkatan kesempatan Kerja Jumlah Kegiatan Padat karya dan Wirausaha baru

5

keg

-

- 1

keg

- 1

keg

- 1

keg

- 5

VIII - 66

keg

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan 2

Kondisi Indikator Kinerja Indikator Kinerja pada Program awal RPJMD (Outcome) (2013) 3

Target

4

5 dok

Rp. (juta)

1

Besaran Tenaga Kerja yang memperoleh fasilitas pengembangan usaha

-

-

- 30

-

-

-

- 2

Meningkatnya jumlah Lembaga Latihan Swasta (LLS) yang menyediakan pelatihan bagi pencari kerja

-

jumlah informasi bursa TK

Target

6

-

LPK

2016

2015

Jumlah data informasi pasar kerja

Jumlah Lembaga 4 Pelatihan Swasta yang dibina

Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

50

-

1

7 dok

TK

-

LPK

-

2017

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

8

9

10

Target

30 1

dok

50 1

11 dok

25 30

TK

120 30

TK

2018 Rp. (juta) 12 50 1

Target 13 dok

2019 Rp. (juta)

Target

14 50 1

15 dok

Rp. (juta)

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

16 50 6

17 dok

130 30

dok

140 30

dok

140 150

TK

- 6

LPK

70 8

LPK

70 10

LPK

120 10

LPK

120 34

LPK

25 2

LPK

30 2

LPK

30 2

LPK

35 2

LPK

35 10

LPK

- 1

dok

100 1

dok

100 1

dok

100 1

dok

- 5

keg

- 5

keg

- 5

keg

- 5

keg

100 4

dok

terlaksananya penempatan dan perluasan kesempatan kerja Jumlah Kegiatan Padat karya dan Wirausaha baru

5

keg

-

- 5

keg

- 25

Program Perlindungan dan Pengembangan lembaga Ketenagakerjaa n

VIII - 67

keg

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan 2

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja pada Program awal RPJMD (Outcome) (2013) 3 Jumlah pekerja/buruh yang menjadi peserta program BPJS ketenagakerjaan

1470

meningkatnya Jumlah perusahaan yang memiliki syarat syarat kerja (PK, PP dan PKB )

30

terbentuknya dan terpenuhinya operasional dewan pengupahan kota Gorontalo

Jumlah perselisihan PHI/PHK yang terselesaikan Besaran Perusahaan yang menerapkan Norma Kerja dan Norma K3

4 TK

prsahn

-

43 kasus

180 prshn

Jumlah 180 penyelesaian kasus norma kerja dan norma K3 jumlah Perusahaan yang menerapkan pengupahan berdasarkan UMP

jumlah dok pendataan

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

-

kasus

2015

Target

Rp. (juta)

5

6

2016

Target

Rp. (juta)

Target

7

8

9

2017 Rp. (juta)

Target

10 11 120 600 TK

2018 Rp. (juta) 12 130 500

Target 13 TK

2019 Rp. (juta) 14 140 570

Target 15 TK

Rp. (juta)

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

16 150 2270

17

-

-

-

- 600

TK

-

-

-

- 10

prshn

-

-

-

- 1

lmbga

-

- 50

25 50

kasus

30 50

kasus

35 50

kasus

40 50

kasus

40 250

kasus

- 30

prshn

40 30

prshn

40 30

prshn

50 30

kasus

50 170

prshn

kasus

300 1

prshn

lmbga

50 10

450 1

prshn

lembag a

60 10

450 1

prshn

lembag a

75 40

500 4

prshn

lembaga

50

prshn

30

90

kasus

26

90

kasus

50

90

kasus

60 180

kasus

120 180

kasus

120 180

Kasus

130 810

kasus

120

prshn

18

100

prshn

25

100

prshn

40 100

prshn

45 100

prshn

50 100

prshn

50 620

prshn

dok

25

1

dok

30 1

dok

30 1

dok

35 1

dok

35 5

dok

-

-

50 10

TK

- 1

VIII - 68

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Kondisi Pemerintahan Indikator Kinerja Indikator dan program Kinerja pada Program Prioritas awal RPJMD (Outcome) Pembangunan (2013) 2

3

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014 Target

Rp. (juta)

5

6

4

2016

2015

2017

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

7

8

9

10

jumlah perusahaan yang diperiksa

-

-

-

-

- 2

prshn

30 2

Jumlah pelaksanaan upacara Pencanangan bulan K3

-

-

-

-

- 1

kali

30 1

jumlah tenaga kerja dan pengusaha yang mengikuti sosialisasi

-

-

-

-

- 50

orang

30 50

Jumlah

3,065

3,204

7,396

Target 11 prshn

2019

2018 Rp. (juta)

Target

30 2

13 prshn

kali

30 1

orang

30 50

12

7,470

Rp. (juta)

Target

30 2

15 prshn

kali

30 1

orang

35 50

14

8,907

Rp. (juta)

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

16 30 8

17 prshn

kali

30 4

kali

orang

40 200

orang

9,685

11,400

VIII - 69

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN DINAS PEMUDA OLAHRAGA KOTA GORONTALO

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

1

Urusan Wajib

1.18

KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (Tahun 2013)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2014 Target

2015 Rp. (Juta)

Target

Kondisi Kinerja pada akhir 2016 2017 2018 2019 periode RPJMD Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. (2019) Target Target Target Target (Juta) (Juta) (Juta) (Juta) (Juta)

1.18.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

12 Bulan

12 Bulan

301

12 Bulan

303

1.18.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Cakupan pelayanan perangkat lunak dan keras

1 Tahun

1 Tahun

174

1 Tahun

174 1 Tahun

184 1 Tahun

192 1 Tahun

202 1 Tahun

211

6 Tahun

1.18.05 Program Jumlah pegawai Peningkatan yang mengikuti Kapasitas Sumber Bimtek Daya Aparatur

2 Orang

30

2 Orang

30 2 Orang

32 2 Orang

32 2 Orang

35 2 Orang

35

12 Orang

1.18.15 Program Tersedianya data Pengembangan potensi dan Keserasian kepemudaan Kebijakan Pemuda

1 Kali Pendata-an

20 1 Kali Pendataan

20 1 Kali Pendata an

21 1 Kali Pendata an

22 1 Kali Pendata an

23 1 Kali Pendata an

23 6 Kali Pendataan

1.18.16 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

112 Orang

124 112 Orang

Persentase peningkatan peran serta kepemudaan

12 Bulan

124 112 Orang

317

12 Bulan

129 112 Orang

332

12 Bulan

135 112 Orang

349

12 Bulan

141 112 Orang

367 72 Bulan (6 Tahun)

145 672 Orang

VIII - 70

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (Tahun 2013)

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2014 Target

2015 Rp. (Juta)

Target

Kondisi Kinerja pada akhir 2016 2017 2019 2018 periode RPJMD Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. (2019) Target Target Target Target (Juta) (Juta) (Juta) (Juta) (Juta)

1.18.17 Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda

Jumlah organisasi Kepemudaan yang terlatih dalam mengelola kegiatan masyarakat

1 Kelmpk (30 Orang)

27 2 Kelmpk (60 Orang)

27 2 Kelmpk (60 Orang)

28 2 Kelmpk (60 Orang)

29 2 Kelmpk (60 Orang)

30 2 Kelmpk (60 Orang)

31 11 Kelpk (330 Orang)

1.18.19 Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga

Meningkatnya mutu organisasi dan tenaga keolahragaan seluruh Cabang Olahraga

5 Cab. OR

38 5 Cab. OR

38 6 Cab. OR

39 8 Cab. OR

41 22 Cab. OR

43 28 Cab. OR

46 33 Cab. OR

1.18.20 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

Terbinanya atlit dan Cabang Olahraga yang berkembang di masyarakat

1,120 171 atlit dan 21 Cab. OR

1,118 185 atlit dan 22 Cab. OR

1,174 195 atlit dan 23 Cab. OR

1,192 205 atlit dari 24 Cab. OR

833 220 atlit dan 25 Cab. OR

1.18.28 Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 1.18.21 Program Peningkatan sarana dan prasarana olahraga

Terselenggaranya kegiatan pemerintahan Jumlah sarana olahraga yang tertata

3x Muscab. OR

75 atlit dan 21 Cab. OR

1 kali

9 Lap. pada 9 Kec

14

1 kali

575 3 Paket dan 9 Lap. pada 9 Kec

14

1 kali

575 3 Paket dan 9 Lap. pada 9 Kec

15

1 kali

604 4 Paket dan 9 Lap. pada 9 Kec

15

1 kali

634 4 Paket dan9 Lap. pada 9 Kec

16

1 kali

666 4 Paket dan 9 Lap. pada 9 Kec

1,359 1051 atlit dan 30 Cab. OR

17

6 Kali

699

21 Paket dan 9 Lap. pada 9 Kec

VIII - 71

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (Tahun 2013)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2014 Target -

JUMLAH

2015 Rp. (Juta) -

2,423

Target 3 paket (pembuatan lapgn sepak bola mini, perbaikan GOR, pemeliharaa n rumput sintetik)

Kondisi Kinerja pada akhir 2016 2017 2018 2019 periode RPJMD Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. (2019) Target Target Target Target (Juta) (Juta) (Juta) (Juta) (Juta) 4,000 3 paket

4,200 4 paket

7,000 4 paket

7,350 4 paket

7,717

4 Paket (Bantuan/A PBN)

2,423

2,543

2,624

2,338

2,933

(APBD)

VIII - 72

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

1 1.19 1.19.01

1.19.02

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Persentase meningkatnya sarana dan prasarana aparatur

1.19.05

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentase jumlah aparatur yang telah mengikuti bimbingan teknis

1.19.15

Program Peningkatan Persentase terlaksananya Keamanan dan kegiatan pemantauan di 9 Kenyamanan Lingkungan kecamatan

2015

2016

2017

2018

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

100% (12 Bln)

100% (12 Bln)

268

100% (12 Bln)

229

100% (12 Bln)

240

100% (12 Bln)

251

100% (12 Bln)

264

100% (12 Bln)

278

100% (12 Bln)

100% (12 Bln)

100% (12 Bln)

156

100% (12 Bln)

206

100% (12 Bln)

217

100% (12 Bln)

227

100% (12 Bln)

239

100% (12 Bln)

251

100% (12 Bln)

(2 Org) 100% ( 3 Org )

15

100% ( 4 Org )

15

100% ( 5 Org )

16

100% ( 5 Org )

17

100% ( 6 Org )

17

100% (5 Org )

18

100% (30 Org )

154

100% (12 Bln)

154

100% (12 Bln)

162

100% (12 Bln)

170

100% (12 Bln)

179

100% (12 Bln)

188

100% (12 Bln)

3

URUSAN WAJIB Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Program Pelayanan Persentase peningkatan Administrasi Perkantoran kualitas pelayanan administrasi perkantoran

2014

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

100%

100% (12 Bln)

100% (12 Bln)

VIII - 73

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2014

Target 1

2

2015

Rp. (Juta)

Target

2016

Rp. (Juta)

Target

2017

Rp. (Juta)

Target

2018

Rp. (Juta)

Target

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

1.19.16

Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

Persentase terlaksananya kegiatan rapat Kominda,FKDM dan Tim Terpadu dalam setahun

100% (12 Bln)

100% (12 Bln)

408

100% (12 Bln)

408

100% (12 Bln)

428

100% (12 Bln)

450

100% (12 Bln)

473

100% (12 Bln)

497

100% (12 Bln)

1.19.17

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

peningkatan pemahaman masyarakat terhadap toleransi,kerukunan dan kerjasama antar umat beragama,nilai sosial dan solidaritas dikalangan masyarakat serta pelestarian nilai luhur budaya bangsa

100% (4 kali 100% (4 Rapat FKUB, 4 kali kali Monev WNA Rapat dan 4 kali Rapat FKUB, 4 Pembauran kali Kebangsaan) Monev WNA dan 4 kali Rapat Pembaur an Kebangs aan)

207

100% (4 kali Rapat FKUB, 4 kali Monev WNA dan 4 kali Rapat Pembaur an Kebangs aan)

207

100% (4 kali Rapat FKUB, 4 kali Monev WNA dan 4 kali Rapat Pembaur an Kebangs aan)

218

100% (4 kali Rapat FKUB, 4 kali Monev WNA dan 4 kali Rapat Pembaur an Kebangs aan)

228

100% (4 kali Rapat FKUB, 4 kali Monev WNA dan 4 kali Rapat Pembaur an Kebangs aan)

240

100% (4 kali Rapat FKUB, 4 kali Monev WNA dan 4 kali Rapat Pembaur an Kebangs aan)

251

100% (20 kali Rapat FKUB, 20 kali Monev WNA dan 20 kali Rapat Pembauran Kebangsaan)

VIII - 74

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1 1.19.21

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

3

Program Pendidikan Politik masyarakat

Persentase peningkatan partisipasi politik masyarakat Kota Gorontalo

2014

Target

2015

Rp. (Juta)

Target

2016

Rp. (Juta)

Target

2017

Rp. (Juta)

Target

2018

Rp. (Juta)

Target

2019

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

100% (2 kali Rapat Verifikasi Bantuan Parpol, 4 kali Rapat Tim Fasilitasi Ormas dan 300 kali Pemantauan Pemilu, 3 kali penertiban peralatan Pemilu, 1 kali kegiatan CIPKON, 1 kali pembekalan simulasi PAMTPS)

100% (2 kali Rapat Verifikasi Bantuan Parpol, 4 kali Rapat Tim Fasilitasi Ormas dan 300 kali Pemanta uan Pemilu, 3 kali penertib an peralata n Pemilu, 1 kali kegiatan CIPKON, 1 kali pembeka lan simulasi PAMTPS)

760

100% (2 kali Rapat Verifikasi Bantuan Parpol, 4 kali Rapat Tim Fasilitasi Ormas, 1 kali kegiatan CIPKON)

105

100% (2 kali Rapat Verifikasi Bantuan Parpol, 4 kali Rapat Tim Fasilitasi Ormas, 1 kali kegiatan CIPKON)

110

100% (2 kali Rapat Verifikasi Bantuan Parpol, 4 kali Rapat Tim Fasilitasi Ormas, 1 kali kegiatan CIPKON)

579

100% (2 kali Rapat Verifikasi Bantuan Parpol, 4 kali Rapat Tim Fasilitasi Ormas, 1 kali kegiatan CIPKON)

122

100% (2 kali Rapat Verifikasi Bantuan Parpol, 4 kali Rapat Tim Fasilitasi Ormas dan 300 kali Pemanta uan Pemilu, 3 kali penertib an peralata n Pemilu, 1 kali kegiatan CIPKON, 1 kali pembeka lan simulasi PAMTPS)

638

100% (10 kali Rapat Verifikasi Bantuan Parpol, 20 kali Rapat Tim Fasilitasi Ormas dan 900 kali Pemantauan Pemilu, 9 kali penertiban peralatan Pemilu, 1 kali kegiatan CIPKON, 1 kali pembekalan simulasi PAMTPS)

100% (12 Bln)

1,416

100% (12 Bln)

968

100% (12 Bln)

1,016

100% (12 Bln)

1,067

100% (12 Bln)

1,120

100% (12 Bln)

1,176

OTONOMI DAERAH 1.20.16

Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah JUMLAH

Persentase terlaksananya Rapat MUSPIDA

100%

(12 Bln)

3,384

2,292

2,407

2,989

2,654

3,297

100%

Rp

VIII - 75

(12 Bln)

13,639

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN LINMAS KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja pada awal Program (Outcome) RPJMD (2013)

2014

Target 1

1.19.01

2 3 4 5 SATPOL PP URUSAN WAJIB KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI Program pelayanan Cakupan pelayanan 1 paket kegiatan 12 1 paket administrasi administrasi kali kegiatan perkantoran perkantoran 12 kali

2015

2016

2017

2018

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

193

1 paket kegiatan 12 kali

254

1 paket kegiatan 12 kali

303

1 paket kegiatan 12 kali

253

1 paket kegiatan 12 kali

304

1 paket kegiatan 12 kali

248

1 paket kegiatan 12 kali

1.19.02

Program peningkatan sarana dan prasarana

1 paket kegiatan 12 1 paket persentase kali peningkatan sarana kegiatan dan prasarana 12 kali aparatur

385

1 paket kegiatan 12 kali

663

1 paket kegiatan 12 kali

207

1 paket kegiatan 12 kali

351

1 paket kegiatan 12 kali

183

1 paket kegiatan 12 kali

351

1 paket kegiatan 12 kali

1.19.03

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Persentase peningkatan disiplin aparatur

200

700 psg pakaian linmas utk Pemilu

200

-

75

-

200

-

150

700 psg pakaian linmas utk Pemilu

200

1400 psg pakaian linmas utk pemilu

1.19.05

Program peningkatan Terwujudnya hasil kapasitas sumber daya analisis kebutuhan aparatur personel dan beban kerja serta pengembangan kapasitas personel

0

0

1 paket kegiatan 12 1 paket kali kegiatan 12 kali

15

1 paket kegiatan 12 kali

90

1 paket kegiatan 12 kali

90

1 paket kegiatan 12 kali

90

1 paket kegiatan 12 kali

90

1 paket kegiatan 12 kali

90 1 paket kegiatan 12 kali

VIII - 76

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja pada awal Program (Outcome) RPJMD (2013)

2014

Target 1

2

3

1.19.15

Program peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Terwujudnya pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan perda/pilwako serta masyarakat

1.19.16

Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal

Terwujudnya keamanan dan ketertiban serta pencegahan tindakan kriminal

4

5

1 paket kegiatan 12 1 paket kali kegiatan 12 kali

2015

Rp. (Juta)

Target

2016

Rp. (Juta)

Target

2017

Rp. (Juta)

Target

2018

Rp. (Juta)

Target

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

747

1 paket kegiatan 12 kali

948

1 paket kegiatan 12 kali

948

1 paket kegiatan 12 kali

948

1 paket kegiatan 12 kali

948

1 paket kegiatan 12 kali

948

1 paket kegiatan 12 kali

0

1 paket kegiatan 12 kali

13

1 paket kegiatan 12 kali

13

1 paket kegiatan 12 kali

13

1 paket kegiatan 12 kali

0

1 paket kegiatan 12 kali

13

1 paket kegiatan 12 kali

747

961

961

961

948

961

URUSAN WAJIB - OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN 1.20.26

Program Penaatan Peraturan Perundangundangan

Persentase ketaatan masyarakat terhadap peraturan daerah, peraturan walikota dan keputsan walikota

JUMLAH URUSAN JUMLAH URUSAN SATPOL PP

652

1 paket kegiatan 12 kali

0

1 paket kegiatan 12 kali

315

1 paket kegiatan 12 kali

315

1 paket kegiatan 12 kali

315

1 paket kegiatan 12 kali

315

1 paket kegiatan 12 kali

315

-

315

315

315

315

315

1,540

2,483

1,951

2,170

1,990

2,165

1 paket kegiatan 12 kali

10,759

VIII - 77

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA GORONTALO

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2014

Target

2015

Rp. (Juta)

Target

2016

Rp. (Juta)

Target

2017

Rp. (Juta)

Target

2018

Rp. (Juta)

Target

2019

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2019)

1 Urusan.... BPBD SEKRETARIAT 1.19.01

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

85%

100%

327

100%

300

100%

325

100%

350

100%

375

100%

400

100%

1.19.02

Program Persentase capaian Peningkatan Sarana layanan sarana dan dan Prasarana prasarana aparatur Aparatur

84%

100%

1,949

100%

614

100%

370

100%

390

100%

400

100%

420

90%

1.19.03

Program Peningkatan disipilin aparatur

Persentase pemenuhan pakaian dinas dan pakaian kerja pemadam kebakaran

100%

100%

75

100%

50

100%

50

100%

50

100%

60

100%

60

85%

1.19.04

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Persentase sumber daya aparatur yang terlatih

78%

2%(2 orang)

Persentasi ketersediaan layanan administrasi perkantoran

11

3% (3 orang)

30

3% (3 orang)

30

3% (3 orang)

30

3% (3 orang)

30

3% (3 orang)

30

VIII - 78

95%

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Kode

1.19.22

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Program Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

Program Peningkatan Kesiapsiagaan dan Pencegahan bahaya bencana kebakaran

JUMLAH

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Kinerja pada awal RPJMD (tahun 2014)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2014

Target

Persentase kesiapsiagaan masyarakat pada kawasan rawan bencana dan kesiapsiagaan pemerintah daerah

50%

50%

Presentase Penanganan Bencana

80%

80%

Persentase tingkat pemahaman masyarakat akan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana kebakaran

20%

2015

Rp. (Juta)

Target

534

52%

2016

Rp. (Juta) 805

80%

-

2,896

25%

Target 54%

2017

Rp. (Juta) 1,030

85%

507

2,306

30%

Target 56%

2018

Rp. (Juta) 840

90%

2,450

4,255

35%

Target 58%

2019

Rp. (Juta) 1,170

95%

650

2,310

40%

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2019)

Target 60%

Rp. (Juta) 910

Tingkat kesiapsiagaa n masyarakat dan pemerintah daerah sebesar 60 %

100%

2,655

4,690

45%

100%

800 Tingkat pemahaman masyarakat akan bencana kebakaran

2,620

VIII - 79

16,181

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2018

Tahun 2017

Tahun 2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Kondisi Indikator Kinerja Pada Akhir RPJMD (2019)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcame)

Kondisi Indikator Kinerja Pada Awal RPJMD (2013)

2

3

4

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

16 Kegiatan

16 Kegiatan

11,781,554,450

16 Kegiatan

7,177,209,000 16 Kegiatan

7,536,069,600

16 Kegiatan

7,912,873,500

16 Kegiatan

8,308,517,800

16 Kegiatan

8,723,944,610

16 Kegiatan

Cakupan pelayanan perangkat lunak dan Program Peningkatan Sarana keras untuk 1.20.03.0 dan Prasarana Aparatur meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas

7 Kegiatan

7 Kegiatan

1,668,500,000

6 Kegiatan

1,096,000,000 6 Kegiatan

1,150,800,000

6 Kegiatan

1,208,340,000

6 Kegiatan

1,268,757,150

6 Kegiatan

1,332,195,700

6 Kegiatan

2 Paket

2 Paket

400,000,000

2 Paket

200,000,000

2 Paket

210,000,000

2 Paket

220,500,000

2 Paket

231,525,000

2 Paket

243,101,300

2 Paket

0%

20 Orang

235,000,000

14 Orang

175,000,000

14 Orang

183,750,000

14 Orang

192,937,500

14 Orang

202,584,500

14 Orang

212,713,900

14 Orang

1 Tahun

7,413,076,000

1 Tahun

3,132,551,000

1 Tahun

3,289,179,000

1 Tahun

3,453,638,000

1 Tahun

3,626,320,000

1 Tahun

3,807,637,000

1 Tahun

No. Kode

1

Target

Rp

1 Urusan Wajib 1.20

SETDA

1.20.03.0

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1.20.03.0

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1.20.03.0 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Jumlah aparat yang menggunakan pakaian dinas

Jumlah aparatur yang berpendidikan S1,S2 dan S3 di lingkungan pemerintah kota gorontalo Jumlah aparatur yang telah mengikuti bimbingan teknis

Program Peningkatan Jumlah SKPD yang patuh 1.20.03.1 Pelayanan Kedinasan Kepala terhadap ketentuan Daerah/Wakil Kepala Daerah pelayanan publik

VIII - 80

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcame)

Kondisi Indikator Kinerja Pada Awal RPJMD (2013)

1

2

3

4

Terselenggaranya dengan tokoh-tokoh pimpinan/anggota organisasi dan kemasyarakatan

9 Kec 50 Kel

9 Kec 50 Kel

Terselenggaranya kunjungan kerja pejabat negara/departemen lembaga pemerintah non departemen/luar negeri

6 Kali

6 Kali

500,000,000

Koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya

48 Kali

48 Kali

Terselenggaranya penyelenggaraan kegiatan rumah tangga walikota/wakil walikota

24 Paket

Terciptanya Optimalisasi Penyelenggaraan Umum Pemerintah Daerah

35 Paket

Optimalisasi 1.20.03.2 Penyelenggaraan Umum Pemerintah Daerah JUMLAH

Target

Rp

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Kondisi Indikator Kinerja Pada Akhir RPJMD (2019)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

2,370,000,000 9 Kec 50 Kel

598,000,000 9 Kec 50 Kel

627,900,000

9 Kec 50 Kel

659,295,000

9 Kec 50 Kel

6 Kali

280,000,000

6 Kali

294,000,000

6 Kali

308,700,000

1,550,000,000

48 Kali

850,000,000

48 Kali

892,500,000

48 Kali

937,125,000

24 Paket

2,993,076,000

24 Paket

1,404,551,000

24 Paket

1,474,779,000

24 Paket

1,548,518,000

24 Paket

35 Paket

1,785,905,600

35 Paket

613,240,000

35 Paket

643,902,000

35 Paket

676,097,000

35 Paket

Rp

23,284,036,000

Tahun 2019

Rp 12,394,000,000

Rp 13,013,700,600

Rp

13,664,386,000

692,259,800 9 Kec 50 Kel

726,872,800

9 Kec 50 Kel

6 Kali

324,135,000

6 Kali

340,341,800

6 Kali

48 Kali

983,981,300

48 Kali

1,033,180,400

48 Kali

1,625,943,900

24 Paket

1,707,242,000

24 Paket

709,902,000

35 Paket

745,397,100

35 Paket

Rp 14,347,606,450

VIII - 81

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA KOTA GORONTALO

No. Kode

1

Kondisi Bidang Urusan Indikator Indikator Pemerintahan dan 2014 Kinerja Program Kinerja pada program Prioritas awal RPJMD (Outcome) Pembangunan Target Rp. (Juta) (2013) 2

3

4

URUSAN WAJIB 1 BAGIAN ADMINSITASI PEMBANGUNAN 1.20 1.20.01 Program Pelayanan Cakupan 9 kegiatan Administrasi Pelayanan Perkantoran Administrasi Perkantoran 1.20.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Cakupan pelayanan alat Perangkat Lunak dan Keras untuk meningkatnya Kelancaran Pelaksanaan Tugas

Jumlah Aparat yang menggunakan pakaian dinas 1.20.05 Program Jumlah Aparatur yang Telah Peningkatan Kapasitas Sumber Mengikuti Diklat / Bimtek Daya Aparatur

4 kegiatan

5

6

2015 Target 7

9 kegiatan

199,493 1 kegiatan

4 kegiatan

541,826

1.20.03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Jumlah SKPD Yang Mengikuti Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

2 orang

10,602

2016

Rp. (Juta) 8

90

25 Orang

4 Orang

150 Orang

2018

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

9

10

11

12

13

14

4021 kegiatan

4 kegiatan

2017

402 1 kegiatan

90 4 kegiatan

90

15 25 Orang

20

30 Orang

20 30 Orang

50 4 Orang

50

6 Orang

70

200 150 Orang

200

200

4 kegiatan

40211 kegiatan

150 Orang

4 kegiatan

6 Orang

150 Orang

Kondisi Indikator Kinerja pada 2019 akhir RPJMD Target Rp. (Juta) (2019) 15

402 1 kegiatan

90

17

402

11 kegiatan

90

4 kegiatan

25 40 Orang

25

40 Orang

70

70

200

4 kegiatan

16

6 Orang

150 Orang

250

VIII - 82

6 Orang

150 Orang

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Kondisi Bidang Urusan Indikator Indikator Pemerintahan dan 2014 Kinerja Program Kinerja pada program Prioritas awal RPJMD (Outcome) Pembangunan Target Rp. (Juta) (2013) 2

3

1.20.06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Jumlah Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan yang transparansi dan akuntabilitas keuangan

1.20.19 Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar

Jumlah Dukomen Sanitasi Kota Gorontalo

1.20.23 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Jumlah pelaporan data realisasi APBD secara E Monev (TEPPA) Jumlah Unit Layanan Pengadaan Jumlah Program dan kegiatan yang bersinergis, kolaborasi dan beroleh dukungan kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

4

5

6

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2015 Target 7 7 buku

20 Buku dan 20 CD dan Rapat Koordina si Sanitasi

200,450 50 Buku dan 50 CD dan Rapat Koordina si Sanitasi

12 kali

2016

Rp. (Juta) 8 30

2017

Target

Rp. (Juta)

9

10

7 buku

30

2018

Target

Rp. (Juta)

11

12

7 buku

40

Target

Rp. (Juta)

13

14

7 buku

Kondisi Indikator Kinerja pada 2019 akhir RPJMD Target Rp. (Juta) (2019) 15

40

7 buku

16

17 40

7 buku

250 50 Buku dan 50 CD dan Rapat Koordina si Sanitasi

250 50 Buku dan 50 CD dan Rapat Koordinasi Sanitasi

250 50 Buku dan 50 CD dan Rapat Koordinas i Sanitasi

250 50 Buku dan 50 CD dan Rapat Koordinas i Sanitasi

250 50 Buku dan 50 CD dan Rapat Koordinasi Sanitasi

150

200

200

200

200

12 kali

1 Unit

275,400

1 Unit

300

1 Unit

50 paket kegiatan

425,574

100 paket kegiatan

150

100 paket kegiatan

300

12 kali

1 Unit

200 100 paket kegiatan

350

12 kali

1 Unit

200 100 paket kegiatan

350

12 kali

1 Unit

350

200 100 paket kegiatan

200

VIII - 83

12 kali

1 Unit

100 paket kegiatan

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Kondisi Bidang Urusan Indikator Indikator Pemerintahan dan Kinerja Program Kinerja pada program Prioritas awal RPJMD (Outcome) Pembangunan (2013) 2

3

4

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2015

Target

Rp. (Juta)

5

6

Jumlah Sosialisasi Sistem informasi evaluasi pelaporan secara on line

Target 7

2016

Rp. (Juta) 8

2017

2018

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

9

10

11

12

13

14 100

1 kali

100

4 Triw dan 12 Kali Monitori ng

200 4 Triw dan 12 Kali Monitoring

250

4 Triw dan 12 Kali Monitorin g

250

4 Triw dan 12 Kali Monitorin g

250

4 Triw dan 12 Kali Monitoring

100

200 Buku

100 200 Buku

100 200 Buku

120 200 Buku

120

200 Buku

12 Kali Rapat, 6 kali monitori ng

200

12 Kali Rapat, 6 kali monitori ng

250

12 Kali Rapat, 6 kali monitorin g

250

12 Kali Rapat, 6 kali monitorin g

250

12 Kali Rapat, 6 kali monitorin g

300

12 Kali Rapat, 6 kali monitoring

1.20.25.4Program Jumlah MOU Peningkatan yang tercapai dan Kerjasama antara dilaksanakan Pemerintah Daerah

6 MOU

100

6 MOU

100

6 MOU

150

6 MOU

150

6 MOU

200

26 MOU

1.20.33 Program Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

12 Kali

100

12 Kali

100

12 Kali

150

12 Kali

150

12 Kali

200

12 Kali

4 Triw dan 12 Kali Monitori ng

120 Buku

120 Buku

12 Kali Rapat, 4 kali monitori ng

106,200

45,000

198,200

Jumlah pendataan/Regist rasi Badan Usaha Jasa Konstruksi

JUMLAH URUSAN

2,002,745

4 Triw dan 12 Kali Monitori ng

150

200 Buku

2,387

100

17

1 kali

4 Triw dan 12 Kali Monitoring

1 kali

16

100

Jumlah Rakor dan Mitra Program antar SKPD di lingkungan Pemerintah Kota G t l Jumlah Dokumen Juknis APBD Kota Gorontalo Jumlah Rapat Koordinasi Keassistenan

100

15

1 kali

1.20.28 Program Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

1 kali

Kondisi Indikator Kinerja pada 2019 akhir RPJMD Target Rp. (Juta) (2019)

2,592

2,822

2,847

1 kali

3,047

VIII - 84

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KOTA GORONTALO No. Kode

1 1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2

3

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2015

2016 Rp.

2017

2018

2019

Target

Rp.

Target

4

5

6

7

1 Paket 7 kegiatan

12 Bulan

229,000,000

12 Bulan

240,000,000

12 Bulan

240,000,000

12 Bulan

240,000,000

12 Bulan

240,000,000

12 Bulan

240,000,000

12 Bulan

8

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

9

10

11

12

13

14

15

16

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

URUSAN WAJIB BAGIAN HUMAS

1.20.01

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Presentase Meningkatnya Pelayanan Perkantoran

1.20.02

Program Peningkatan Persentase Sarana dan peningkatan sarana Prasarana Aparatur prasarana aparatur

1 paket 2 kegiatan

1 Tahun

108,000,000

1 Tahun

42,500,000

1 Tahun

42,500,000

1 Tahun

42,500,000

1 Tahun

42,500,000

1 Tahun

42,500,000

1 Tahun

1.20.05

Program Peningkatan Persentase jumlah Kapasitas Sumber aparatur yang Daya Aparatur mengikuti bimtek

30% dari jumlah PNS Bag. Humas

10% dari jumlah PNS Bag. Humas

11,000,000

20% dari jumlah PNS Bag. Humas

40,000,000

20% dari jumlah PNS Bag. Humas

40,000,000

20% dari jumlah PNS Bag. Humas

40,000,000

20% dari jumlah PNS Bag. Humas

40,000,000

20% dari jumlah PNS Bag. Humas

40,000,000

100% dari jumlah PNS Bag. Humas

1.20.28

Program Optimalisasi Penyediaan Jasa Penyelenggaraan Publikasi Kerja Pemerintahan Daerah Pemerintah Daerah

1,195,000,000 MoU dengan 1,149,500,000 MoU dengan 4 1,149,500,000 MoU dengan 4 Media Masa 4 Media Masa Media Masa Lokal, iklan/ Lokal, iklan/ Lokal, iklan/ ucapan ucapan ucapan dengan dengan dengan Media Media Massa Media Massa Massa Loka Loka Lokal dan Nasional

1,149,500,000 MoU dengan 1,149,500,000 MoU dengan 4 Media 4 Media Masa Lokal, Masa Lokal, iklan/ iklan/ ucapan ucapan dengan dengan Media Massa Media Massa Loka Loka

1,149,500,000

1,543,000,000

1,472,000,000

1,472,000,000

JUMLAH URUSAN

MoU dengan 2 MoU dengan 2 Media Media Massa Massa (Mimoza dan Harian Radar (Mimoza dan Gorontalo) Harian Radar Gorontalo)

1,472,000,000

1,472,000,000

1,472,000,000

VIII - 85

100% ( MoU, Iklan / Ucapan dengan Media Massa lokal )

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAGIAN KEUANGAN SETDA KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

2

1

Indikator Kinerja Kondisi Indikator Program Kinerja Pada Awal (Outcame) RPJMD (2013)

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahun 2019

Kondisi Indikator Kinerja Pada Akhir RPJMD (2019)

Target

Rp

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

6 Kegiatan

6 Kegiatan

Rp

153,000,000

6 Kegiatan

122,500,000

9 Kegiatan

159,700,000

9 Kegiatan

167,760,000

9 Kegiatan

176,224,400

9 Kegiatan

185,038,000

9 Kegiatan

Cakupan pelayanan alat perangkat lunak dan keras untuk meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas

1 Kegiatan

1 Kegiatan

Rp

12,000,000

4 Kegaitan

61,500,000

6 Kegaitan

110,900,000

6 Kegaitan

116,495,000

6 Kegaitan

122,322,000

6 Kegaitan

128,440,200

6 Kegaitan

Jumlah aparat yang menggunakan pakaian dinas

18 Pasang

18 Pasang

8,500,000

18 Pasang

8,925,000

18 Pasang

9,372,000

18 Pasang

9,841,000

18 Pasang

7 Orang

73,500,000

7 Orang

77,300,000

7 Orang

81,005,000

7 Orang

85,055,000

15 Orang

3

17

1 Urusan Wajib 1.20

BAG. KEUANGAN

1.20.03.01

Cakupan Program Pelayanan pelayanan Administrasi Perkantoran administrasi perkantoran

Program Peningkatan 1.20.03.03 Sarana dan Prasarana Aparatur

1.20.03.03

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1.20.03.05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Jumlah aparatur yang telah mengikuti Diklat/Bimtek 0%

5 Orang

Rp

65,000,000

7 Orang

70,000,000

Program Peningkatan Pengembagan Sistem 1.20.03.06 Pelaporan Kinerja dan Keuangan

Jumlah laporan capaian kinerja dan keuangan yang transparansi dan akuntabilitas keuangan

6 Buku

14,050,000

6 Buku

14,788,000

6 Buku

15,528,000

6 Buku

16,305,000

6 Buku

Prpgram Optimalisasi 1.20.03.28 Penyelenggaraan Umum Pemerintah Daerah

Terciptanya Optimalisasi Penyelenggaraan Umum Pemerintah Daerah

1 Kali Sosialisas

3,150,000

1 Kali Sosialisasi

3,308,000

1 Kali Sosialisasi

3,473,000

1 Kali Sosialisasi

3,648,000

1 Kali Sosialisasi

JUMLAH

Rp 230,000,000

Rp

254,000,000

Rp

369,800,000

Rp

388,576,000

Rp

407,924,400

Rp

428,327,200

VIII - 86

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAGIAN KESRA SETDA KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan Bidang Urusan Pemerintahan dan No. Kode program Prioritas Pembangunan

1 1 1.20.01

Indikator Kinerja Program (Outcome)

2 3 URUSAN WAJIB BAGIAN KESRA Program Pelayanan Cakupa Administrasi pelayanan Perkantoran administrasi perkantoran tertib dan lancar

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

4

2014

2015

2016

2017

2018

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

100%

100%

173

100%

174

100%

164

100%

164

100%

164

100%

164

100%

100%

65

7 buah

65

4 buah

90

100%

45

100%

45

100%

45

90%

12.00

0

0

0

0

0.00

0

0.00

12

25 orang

35

14 Org

1.20.02

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Cakupan kegiatan peningkatan sarana dan prasarana Aparatur

1.20.03

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Jumlah aparatur yang disiplin

25 orang

25 orang

12

25 orang

1.20.05

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Jumlah Aparatur yang mengikuti Bimtek

2 Org

2 Org

35

2 Org

35

2 Org

35

2 Org

35

2 Org

35

2 Org

VIII - 87

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan Bidang Urusan Pemerintahan dan No. Kode program Prioritas Pembangunan

1

2

1.20.06

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1.20.15

Program Pengembangan Nilai Budaya

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2014

Target

Rp. (Juta) 6

3

4

5

Tersedianya sejumlah laporan capaian kinerja dan Ihtisar realisasi

3 Buku

3 Buku

Program Pembinaan Anak Terlantar

Program Keagamaan dan Kemasyarakatan

JUMLAH

Jumlah kegiatan 5 kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan dalam siar agama

2015

5 kegiatan

8

2016

Target

Rp. (Juta)

7

8

3 Buku

8

2017

Target

Rp. (Juta)

9

10

3 Buku

13

2018

Target

Rp. (Juta)

11

12

3 Buku

13

2019

Target

Rp. (Juta)

13

14

3 Buku

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

13

Target

Rp. (Juta)

15

16

3 Buku

17 13

1,478

1,478

1,294

1,294

1,294

1,294

140

140

170

170

170

170

6,151 5 kegiatan

8,062

6,151 5 kegiatan

8,063

7,687 5 kegiatan

9,453

7,837 5 kegiatan

9,558

7,887 5 kegiatan

9,608

3 Buku

7,937 5 kegiatan

9,670

VIII - 88

46,352

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAGIAN UMUM SETDA KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja Pada Awal RPJMD (2014)

2015

2014

2016

2017

2018

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

1 Paket 11 Kegiatan

1 Paket 11 Kegiatan

620

1 Paket 11 Kegiatan

571

1 Paket 11 Kegiatan

571

1 Paket 11 Kegiatan

571

1 Paket 11 Kegiatan

571

1 Paket 11 Kegiatan

571

1 Paket 11 Kegiatan

1 Paket 8 Kegiatan

1 Paket 8 Kegiatan

1,378

1 Paket 8 Kegiatan

883

1 Paket 8 Kegiatan

883

1 Paket 8 Kegiatan

883

1 Paket 8 Kegiatan

883

1 Paket 8 Kegiatan

883

1 Paket 8 Kegiatan

17

1 1 1.20 1.20.01

3 2 URUSAN WAJIB BAGIAN UMUM Program Pelayanan Persentase Administrasi Perkantoran Meningkatnya Pelayanan Perkantoran

1.20.02

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Persentase fasilitas sarana dan prasarana untuk meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas

1.20.05

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentase Jumlah Aparatur Yang Telah Mengikuti Diklat/Bimtek

2 Orang

2 Orang

39

5 Orang

1.20.15

Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

Persentase Sistem Administrasi Kearsipan

1 Paket

1 Paket

47

1 Paket

47

1 Paket

47

1 Paket

47

1 Paket

47

1 Paket

47

1.20.28

Program Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Persentase peningkatan Pelayanan Pemerintahan Daerah

1 Paket 2 Kegiatan

1 Paket 2 Kegiatan

1,024

1 Paket 2 Kegiatan

460

1 Paket 2 Kegiatan

460

1 Paket 2 Kegiatan

460

1 Paket 2 Kegiatan

460

1 Paket 2 Kegiatan

460

JUMLAH URUSAN

Kondisi Indikator Kinerja Pada Akhir RPJMD (2019)

3,108

59

5 Orang

2,020

59

5 Orang

2,020

59

5 Orang

2,020

59

5 Orang

2,020

59

5 Orang

1 Paket

1 Paket 2 Kegiatan

2,020

VIII - 89

10,100

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAGIAN HUKUM SETDA KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja Pada Awal RPJMD (2013)

2017

2018

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

1 paket

1 paket

1.20.02

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Persentase Jumlah Perlengkapan dan Pemeliharaan gedung dan kendaraan dinas

100%

1.20.05

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentase Jumlah aparatur yang telah mengikuti diklat / bimtek

100%

Jumlah SKPD yang mengikuti bimtek implementasi peraturan perundangundangan

2016

Rp. (Juta)

2 URUSAN WAJIB BAGIAN HUKUM Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Persentase Meningkatnya Pelayanan Perkantoran

2015

Target 1 1 1.20 1.20.01

3

2014

Kondisi Indikator Kinerja Pada Akhir RPJMD (2019)

17

217

-

218

-

232

-

232

-

232

-

232

100%

70

-

70

-

70

-

70

-

70

-

70

100%

100%

90 2 Orang

- 120 Orang

1 paket

15 2 Orang

15 2 Orang

15 2 Orang

15 2 Orang

15

2 orang

25 120 Orang

25 120 Orang

25 120 Orang

25 120 Orang

25

120 orang

VIII - 90

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja Pada Awal RPJMD (2013)

3

2014

4

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

- 5 kali

0

75 buah buku lembaran daerah tahun 2013 dan 75 buah buku lembaran berita daerah tahun 2012

2019

Rp. (Juta)

Program Meningkatnya disiplin Peningkatan aparatur Disiplin Aparatur Program Penataan Produk hukum yang Peraturan dihasilkan PerundangUndangan

2018

2017

Target

jumlah sosialisasi penyuluhan hukum

1.20.26

2016

2015

Kondisi Indikator Kinerja Pada Akhir RPJMD (2019)

25 buah buku lembaran daerah dan 25 buah buku lembaran berita daerah

0

51 5 kali

0

20 psg

51 5 kali

12

0

51 5 kali

0

0

51 5 kali

0

0

457 25 buah buku lembaran daerah dan 25 buah buku lembaran berita daerah

47 25 buah buku lembaran daerah dan 25 buah buku lembaran berita daerah

47 25 buah buku lembaran daerah dan 25 buah buku lembaran berita daerah

47 25 buah buku lembaran daerah dan 25 buah buku lembaran berita daerah

47 25 buah buku lembaran daerah dan 25 buah buku lembaran berita daerah

17 51

5 kali

0

47 150 buah buku lembaran daerah dan 150 buah buku lembaran berita daerah

Jumlah regulasi yang 0 disesuaikan

0

1 regulasi

1 regulasi

1 regulasi

1 regulasi

1 regulasi

5 regulasi

Jumlah PERDA dibentuk bersama DPRD dan Pemerintah Kota Gorontalo

3 buah

5 buah

5 buah

5 buah

5 buah

5 buah

35 buah

7 buah

VIII - 91

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

2

Kondisi Indikator Kinerja Pada Awal RPJMD (2013)

3

4

Terlaksananya kajian peraturan perundangundangan daerah terhadap peraturan perundang-undangan yang baru, lebih tinggi dan keserasian antar peraturan perundang-undangan

100%

Terkoordinasinya penyelesaian masalah hukum Terlaksananya Operasi Justitia

JUMLAH URUSAN

2014

Target

Rp. (Juta)

5

6 -

0

Razia minuman keras dan kostkostan

2016

2015

Target

Rp. (Juta)

7

8

4 kali

1 tahun

0

4 kali

834

163

90

Target

Rp. (Juta)

9

10

4 kali

1 tahun

157

836

2017

4 kali

163

90

Target

Rp. (Juta)

11

12

4 kali

1 tahun

157

862

2018

4 kali

163

90

Rp. (Juta)

13

14

1 tahun

157

850

2019

Target

4 kali

4 kali

Kondisi Indikator Kinerja Pada Akhir RPJMD (2019)

163

90

Target

Rp. (Juta)

15

16

4 kali

1 tahun

157

850

4 kali

163

17 4 kali

90

157

850

VIII - 92

4,248

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAGIAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN SETDA KOTA GORONTALO

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

1

2

1

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Program Kinerja pada (Outcome) awal RPJMD (2013) 3

BAGIAN PEMERINTAHAN

1.20.01

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1.20.03

1.20.05

1.20.28

2015

2014 Target

Rp. (juta)

Target 5

4

2016

Rp. (juta) 6

2017

2018

2019

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

7

8

9

10

11

12

13

14

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 15

URUSAN WAJIB

1.20

1.20.02

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran.

Program Peningkatan Cakupan pelayanan alat Sarana dan perangkat lunak dan keras Prasarana Aparatur untuk meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas. Program Peningkatan Jumlah aparat yang Disiplin Aparatur menggunakan pakaian dinas

Program Peningkatan Jumlah aparat yang telah Kapasitas Sumber mengikuti Diklat/Bimtek. Daya Aparatur

376 1 tahun

381

5 tahun

155 1 tahun

160 1 tahun

165

5 tahun

10 25 orang

15 25 orang

15 25 orang

20

25 orang

45

50

55

6 orang

60

30 orang

Peringkat 250 10 Nasional

300

Peringkat 10 Nasional

4 kegiatan

600

22 kegiatan

1 tahun

1 tahun

802.3148 1 tahun

344.5 1 tahun

354 1 tahun

366

1 tahun

1 tahun

137.4832 1 tahun

147 1 tahun

150 1 tahun

-

19 orang

4.75 25 orang

10 25 orang

4 orang

4 orang

38

72

68

2 kegiatan

2 kegiatan

26.902

6 orang

6 orang

6 orang

376

6 orang

Program Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Standarisasi penyusunan berdasarkan regulasi dan ketercapaian peringkat kualitas penyusunan LPPD

Jumlah kegiatan APEKSI yang diikuti dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Gorontalo

Peringkat 88.265 50 Nasional

485.675

4 kegiatan

Peringkat 175 30 Nasional

535

4 kegiatan

Peringkat 200 25 Nasional

550

4 kegiatan

Peringkat 250 20 Nasional

550

4 kegiatan

600

VIII - 93

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

1

2

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Program Kinerja pada (Outcome) awal RPJMD (2013) 3

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014 Target

2015

Rp. (juta)

Target

4

Jumlah Rencana Aksi dan implementasi Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RAD PPK)

5

2016

Rp. (juta) 6

2017

2018

2019

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

7

8

9

10

11

12

13

14

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 15

7 RAD

8 RAD

90

8 RAD

100

8 RAD

100

8 RAD

125

8 RAD

130

8 RAD

Jumlah Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di seluruh SKPD

2 dokumen

37 dok

25.3

37 dok

50

37 dok

60

37 dok

65

37 dok

70

37 dok

Persentase capaian pelaksanaan Sistem Penanganan Pengaduan (Whistleblower System) Tindak Pidana Korupsi di Lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo

-

1 dok

37

1 dok

40

1 dok

45

1 dok

45

1 dok

50

1 dok

-

-

-

1 dok

25

-

-

-

-

-

-

-

-

1 dok

-

6 dok

-

-

-

-

-

-

-

-

-

6 dok

-

1 tahun

Jumlah Perda yang diusulkan dan dilaksanakan Persentase penyusunan Lap.Keuangan, RPJMD,Renja,Renstra,Profil, LAKIP SKPD secara tepat waktu Jumlah Keasistenan dan Kesra

kegiatan Pemerintahan

Persentase kegiatan harihari besar yang dilaksanakan di tingkat Kota 2 kegiatan Gorontalo. Persentase kegiatan Pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Persentase monitoring dan evaluasi layanan kepada masyarakat di tingkat pemerintah kecamatan dan kelurahan

-

-

1 paket

12 bulan

12 bulan

33

224.1

-

1 tahun

- 2 keg

501.5

-

114.420 12 bulan

250

1 tahun

500 2 keg

-

-

120 12 bulan

250

1 tahun

500 2 keg

-

-

120 12 bulan

300

1 tahun

500 2 keg

-

-

125 12 bulan

300

1 tahun

500 2 keg

-

1 paket

125 12 bulan

135

55 RAD

70 222 dokumen

50

6 dokumen

350

5 tahun

500

10 keg

1,000

2 paket

130

VIII - 94

60 bulan

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

1

2

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Program Kinerja pada (Outcome) awal RPJMD (2013)

2014 Target

3

4

Jumlah Kecamatan di Kota Gorontalo yang telah menerapkan program PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan).

-

2 Kec

5 unit

Jumlah rumah yang disewa/kontrak untuk menunjang terselenggaranya roda pemerintahan kecamatan dan kelurahan

Jumlah masyarakat Kota Gorontalo yang memegang Kartu Sejahtera Jumlah kegiatan pendataan unsur rupa bumi di Kota Gorontalo Jumlah dokumen batas wilayah dan pertanahan di Kota Gorontalo 1.20.16

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2015

Rp. (juta)

Target

2016

Rp. (juta)

2018

2017

2019

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

Target

Rp. (juta)

8

9

10

11

12

13

14

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

5

6

7

15

15

9 Kec

20

9 Kec

25

9 Kec

25

9 Kec

30

9 Kec

30

9 Kec

4 unit

65

4 unit

138

4 unit

140

4 unit

140

4 unit

145

4 unit

145

4 unit

-

20.000 orang

500

35.000 orang

500

35.000 orang

500

35.000 orang

500

35.000 orang

500

35.000 orang

500

195.000 orang

-

1 kali

7.38 -

--

--

--

--

-

1 kali

belum memiliki dokumen

1 dok

100 -

--

--

--

--

-

1 dokumen

belum memiliki dokumen

-

- 1 dok

55 1 dok

60 1 dok

65 1 dok

65 1 dok

65

5 dokumen

-

-

- 1 kali

42 1 kali

45 1 kali

45 1 kali

50 1 kali

50

5 kali

-

-

-

- 1 dok

15 1 dok

15 1 dok

15 1 dok

15

4 dokumen

Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah Jumlah dokumen batas wilayah dan pertanahan di Kota Gorontalo Jumlah kegiatan pendataan unsur rupa bumi di Kota Gorontalo Jumlah dokumen data nomor rumah/bangunan. JUMLAH URUSAN

3,258.00

-

3,089.00

3,169

3,336

3,436

4,566

VIII - 95

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAGIAN EKONOMI SETDA KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan Bidang Urusan Pemerintahan No. Kode dan program Prioritas Pembangunan

1 1 1.20 1.20.01

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2 3 4 URUSAN WAJIB BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN Program 1 paket 7 Persentase Pelayanan kegiatan Meningkatnya Administrasi Pelayanan Perkantoran Perkantoran

2014

2015

2016

2017

2018

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

1 paket 7 kegiatan

158

1.20.02

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Persentase Jumlah Perangkat Lunak dan Keras untuk meningkatnya Kelancaran Pelaksanaan Tugas

1 paket

1 paket

39

1.20.05

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentase Jumlah Aparatur yang Telah Mengikuti Diklat / Bimtek

0%

0%

40

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Terciptanya disiplin aparatur

-

1 paket 7 kegiatan

1 paket

4 Orang

172

72

80

12

1 paket 7 kegiatan

1 paket

4 Orang

172

50

110

12

1 paket 7 kegiatan

1 paket

6 Orang

172

95

110

12

1 paket 7 kegiatan

1 paket

6 Orang

172

62

110

12

1 paket 7 kegiatan

1 paket

6 Orang

17

172

67

110

12

VIII - 96

1 paket 7 kegiatan

1 paket

6 Orang

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan Bidang Urusan Pemerintahan No. Kode dan program Prioritas Pembangunan

1 1.20.28

2 Program Optimalisasi Penyelenggaraa n Pemerintah Daerah

JUMLAH

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3 Persentase Terlaksananya Koordinasi Kegiatan Perekonomian

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

4

2014

2015

Target

Rp. (Juta)

5

6

1 Kali 1 Kali Monitoring Monitoring

249

Target

Rp. (Juta)

7

8

1 Kali Monitoring

Jumlah Dokumen Hasil 4 Triw dan 4 4 Triw dan Dokumen Monitoring, Evaluasi 4 dan Pelaporan Dokumen

4 Triw dan 4 Dokumen

Jumlah Tersedianya Penyusunan Profil Perekonomian

1 Kali dan 75 Buku

1 Kali dan 75 Buku

1 Kali dan 75 Buku

486

2016

19

Target

Rp. (Juta)

9

10

1 Kali Monitoring

135 4 Triw dan 4 Dokumen

90

580

2017

1 Kali dan 75 Buku

34

Rp. (Juta)

11

12

1 Kali Monitoring

157 4 Triw dan 4 Dokumen

75

610

1 Kali dan 75 Buku

2019

2018

Target

34

Target

Rp. (Juta)

13

14

1 Kali Monitoring

157 4 Triw dan 4 Dokumen

75

655

1 Kali dan 75 Buku

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

81

Target

Rp. (Juta)

15

16

1 Kali Monitoring

157 4 Triw dan 4 Dokumen

75

669

1 Kali dan 75 Buku

17 81

1 Kali Monitoring

157 4 Triw dan 4 Dokumen

90

689

VIII - 97

1 Kali dan 75 Buku

3,203.00

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAGIAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA SETDA KOTA GORONTALO

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

1

2

3

4

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2015

2016

2017

2018

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

URUSAN WAJIB 1.20.03. Bagian Organisasi 10 1.20 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian 1.20.1.2 Program 0.3.01 Pelayanan Administrasi Perkantoran

Meningkatnya Kualitas Layanan Administrasi perkantoran tertib dan lancar

100%

1.20.1.2 Program Peningkatan 0.3.02 Sarana dan Prasarana Aparatur

Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Bagian Organisasi.

100%

1.20.1.2 Program 0.3.05 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentase jumlah aparatur yang telah mengikuti Diklat

22% dari 9 orang aparatur di Bagian Ortala

1.20.1.2 Program 0.3.28 Optimalisasi Penyelenggaraa n Pemerintah Daerah.

Persentase SKPD yang telah menerapkan regulasi dan SOP serta SPMMONEV

Persentase SKPD yang mengembangkan Penjaminan Mutu layanan

80% dari 11 SKPD pengampu SPM

8 item Kegiatan selama 12 Bulan

175

8 item Kegiatan selama 12 Bulan

146

8 item Kegiatan selama 12 Bulan

152

8 item Kegiatan selama 12 Bulan

152

8 item Kegiatan selama 12 Bulan

147

8 item Kegiatan selama 12 Bulan

228

100%

12 Bulan

112

12 Bulan

36

12 Bulan

39

12 Bulan

45

12 Bulan

46

12 Bulan

52

100%

22%

104

44%

190

11,1%

50

11,1%

150

11,1%

100

0

Rp

-

9 Orang aparatur 100%

10% 10 SKPD

76

10% 1 SKPD

182

0% dari 39 SKPD 0

Rp

-

0

Rp

-

Rp

-

0

Rp

-

0

Rp

-

0

Rp

-

100% 11 SKPD

100% Rp 39 SKPD

110

0

Rp

-

0

Rp

-

0

Rp

-

100% 39 SKPD

0

VIII - 98

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

1

2

3

4

periodeisasi monev pengembangan dan penjaminan mutu layanan

0% dari 39 SKPD

Persentase jumlah tenaga pelaksana Teknis Sistem Penjaminan Mutu dan Monev seluruh SKPD

0% dari 39 aparatur dari SKPD

Persentase jumlah SKPD yang patuh terhadap ketentuan pelayanan publik

0% dari 11 SKPD sebagai wakil dalm mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayan Publik

Persentase jumlah aparatur yang memenuhi kompetensi kualifikasi dalam konteks program Mind Setting

0 % dari 9 Aparatur Bagian Organisasi

Dokumen Grand Design Postur dan Struktur Birokrasi Pemerintahan dan Kebutuhan sumber daya manusia aparatur

0% dari Dokumen Peta Jabatan, Bazzeting, Analisis Beban Kerja dan Proyeksi 5 Tahun Sumber Daya Aparatur.

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2016

2015

2017

2019

2018

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

0

Rp

-

0

Rp

-

0

Rp

-

20% 14 SKPD

75

40% 16 SKPD

80

40% 9 SKPD

50

100% dari 39 SKPD

0

Rp

-

0

Rp

-

0

Rp

-

20% 8 orang

75

35% 12 orang

85

45% 19 Orang

90

100% 39 aparatur dari SKPD

0

Rp

-

9.09% 2 SKPD

27,27% 2 SKPD

283

18,18% 2 SKPD

150

27,27% 3 SKPD

80

100% 11 SKPD

0

Rp

-

33,33% 3 Orang

0%

Rp

-

25% 4 Dokumen

80

75

150

18,18% 2 SKPD

150

22,22% 2 Orang

150

0

25% 4 Dokumen

150

25% 4 Dokumen

Rp

-

150

0

25% 4 Dokumen

Rp

-

233

0

25% 4 Dokumen

Rp

55,55% dari 5 Orang apartur Bagian Organisasi

200

100% 20 Dokumen

VIII - 99

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

1

2

3

4

Persentase jumlah aparatur yang menduduki jabatan sesuai dengan kapasitas dan kompetensi professional.

33% dari 9 orang aparatur di Bagian Ortala

Persentase jumlah 0% dari 9 aparatur yang orang aparatur menerima remunerasi di Bagian sesuai kemampuan Ortala keuangan daerah

Jumlah Urusan

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2015

2016

2017

2018

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

33% 2 orang

Rp 80

15% 4 orang

Rp

0

0

-

547

150

Rp

-

1009

25% 2 orng

0

75

Rp

-

876

17% 2 orang

0

50

Rp

-

830

10% 2 orang

0

Rp

17

50

0

Rp

-

100% 12 orang

-

0

Rp

-

0%

891

700

VIII - 100

4853

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN SEKRETARIAT DPRD KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan No. Kode

1 1 1.20 1.20.01

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja pada Program awal RPJMD (Outcome) (2013)

2 3 URUSAN WAJIB SEKRETARIAT DEWAN Program Cakupan Pelayanan Pelayanan Administrasi Administrasi Perkantoran Perkantoran

4

2014

2015

2016

2017

2018

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

25%

3,441

1 paket

2,624

1 paket

2,624

1 paket

2,624

1 paket

2,624

1 paket

2,624

100%

1.20.02

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Persentase Jumlah Perangkat Lunak dan Keras Dalam Penyelenggaraan Sistem Informasi DPRD

25%

1,045

1 paket

1,333

1 paket

884

1 paket

834

1 paket

834

1 paket

834

100%

1.20.03

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Persentase Meningkatnya Disiplin Aparatur

25%

437

75 Orang

550

75 Orang

550

75 Orang

550

75 Orang

550

75 Orang

550

100%

1.20.05

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

jumlah aparatur setwan yang telah mengikuti diklat/Bimtek

13 ORANG

302

2 orang

275

2 orang

289

2 orang

303

2 orang

318

2 orang

334

25 ORANG

2 orang

VIII - 101

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja pada Program awal RPJMD (Outcome) (2013)

2014

Target 1 1.20.15

2

3

4

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Presentase Kapasitas dan Kinerja Kelembagaan dan Keanggotaan DPRD Kota Gorontalo

25%

Jumlah rakor dan paripurna dalam pembahasan anggaran daerah

25 kali

5

2016

2015

Rp. (Juta) 6 11,840

20 kali

Target

Rp. (Juta)

7

8

1 paket

7,031

20 kali

2017

Target

Rp. (Juta)

9

10

1 paket

7,031

20 kali

Rp. (Juta)

11

12

1 paket

2019

2018

Target

7,031

20 kali

Target

Rp. (Juta)

13

14

1 paket

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

7,031

20 kali

Target

Rp. (Juta)

15

16

1 paket

17

7,031

20 kali

100%

125 kali%

Persentase tugas pengawasan yang dilakukan DPRD dalam melakukan monev pembangunan daerah

Jumlah Tenaga Ahli JUMLAH URUSAN

17,065

11,813

11,378

11,342

11,357

11,373

URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI 1.19.15

Program Peningkatan Keamanan dan kenyamanan lingkungan

Persentase Jumlah tenaga pengendali keamanan lingkungan

JUMLAH URUSAN JUMLAH URUSAN

25%

34

1 tahun

35

1 tahun

35

1 tahun

35

1 tahun

35

1 tahun

35

34

35

35

35

35

35

17,099

11,848

11,413

11,377

11,392

11,408

100%

Rp

VIII - 102

57,438

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN DPPKAD KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

1.20.01

Kondisi Bidang Urusan Indikator Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja Pada Program Prioritas Program (Outcame) Awal RPJMD Pembangunan (2013)

2 1 Urusan Wajib 1 DPPKAD Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tahun 2014

Tahun 2015

Target

Rp. (Juta) 6

Target

Rp. (Juta)

1 Paket

14,658

1 Paket

16,124

1 Paket

17,736

1 Paket

19,510

1 Paket

20%

20%

8,423

20%

13,775

20%

15,153

20%

16,668

20%

18,335

100%

71 Pasang

71 Pasang

75

2 Org

2 Org

100

0%

0%

1.20.05

Program Persentase Peningkatan Meningkatnya SDM Kapasitas Sumber Aparatur Daya Aparatur Prosentase jumlah aparatur yang memenuhi kompetensi kualifikasi dalam konteks program Mind Setting

83

71 Pasang

1,100

14 Org

91

71 Pasang

1,210

14 Org

100

71 Pasang

1,331

14 Org

14

Target

14,154

71 Pasang

13

Rp. (Juta)

1 Paket

Persentase peningkatan disiplin aparatur

12

Target

1 Paket

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

11

Rp. (Juta)

Prosentase Kualitas Layanan Administrasi Perkantoran yang Tertib dan Lancar

1.20.03

10

Target

Tahun 2019

5

Prosentase Kelancaran Pelaksanaan Tugas Secara Tepat Waktu

9

Rp. (Juta)

Tahun 2018

4

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

8

Target

Tahun 2017

3

1.20.02

7

Tahun 2016

110

1,464

14 Org

15

71 Pasang 100%

14 Org

Rp. (Juta) 16

Kondisi Indikator SKPD Kinerja Pada Penanggu Akhir ng Jawab RPJMD (2019) 17

18

21,461

1 Paket

DPPKAD

20,168

100%

DPPKAD

71 Pasang

DPPKAD

100%

DPPKAD

100%

DPPKAD

122

1,611

VIII - 103

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Kondisi Bidang Urusan Indikator Indikator Kinerja Pemerintahan dan Kinerja Pada Program Prioritas Program (Outcame) Awal RPJMD Pembangunan (2013)

2

Tahun 2014

Target

Rp. (Juta) 6

3

4

5

Prosentase Jumlah aparatur yang berpendidikan S1, S2 dan S3 di lingkungan pemerintah kota Gorontalo

68,57% (48 Org berpndidika n S1,S2,dari 70 PNS)

0

Prosentase jumlah aparatur yang telah mengikuti Diklat

40%

Prosentase jumlah 42,85% (30 aparatur yang telah org yg sdh Ikut Bimtek mengikuti dari 70 PNS) bimbingan teknis

Tahun 2015

Target

11

Rp. (Juta) 12

Target 13

Rp. (Juta)

17

18

100%

DPPKAD

2 Org

2 Org

2 Org

3 Org

3 Org

100%

DPPKAD

0

45,71% (2 Org yang mengikuti Bimtek)

48,57% (2 Org yang mengikuti Bimtek)

51,42% (2 Org yang mengikuti Bimtek)

54,28% (2 Org yang mengikuti Bimtek)

57,14% (2 Org yang mengikuti Bimtek)

57%

DPPKAD

2 Org

2 Org

2 Org

2 Org

2 Org

100%

DPPKAD

DPPKAD

Cakupan Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

4 Dok

4 Dok

1.20.05

Program Pembinaan dan Pengembangan aparatur

Presentase Jumlah aparatur yang menerima remunerasi sesuai kemampuan keuangan daerah

10%

10%

1,189

15

Rp. (Juta)

6 Org

Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

14

Target

6 Org

1.20.06

10

Target

Tahun 2019

6 Org

2 Org

9

Rp. (Juta)

Tahun 2018

6 Org

28,57% (20 Jab.Struktr ual)

8

Target

Tahun 2017

6 Org

Prosentase jumlah aparatur yang menduduki jabatan sesuai dengan kapasitas dan kompetensi professional.

7

Rp. (Juta)

Tahun 2016

16

Kondisi Indikator SKPD Kinerja Pada Penanggu Akhir ng Jawab RPJMD (2019)

4 Dok

1,382

4 Dok

1,520

4 Dok

1,672

4 Dok

1,839

4 Dok

2,023

24 DOK

30%

5,500

10%

6,050

10%

6,655

12%

7,321

12%

8,053

84%

VIII - 104

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1 1.20.17

Kondisi Bidang Urusan Indikator Pemerintahan dan Indikator Kinerja Kinerja Pada Program Prioritas Program (Outcame) Awal RPJMD Pembangunan (2013) 2

3

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan keuangan Daerah

Tahun 2014

Target

Rp. (Juta)

Target

3 Dok

2 Dok

2 Dok

3 Dok

4 Dok

5 Dok

72%

74%

76%

77%

78%

Jumlah jenis pajak dan retribusi yang dikelola secara online

0

0

23 jenis

30 jenis

jumlah regulasi yang disesuaikan terkait penerimaan daerah

1 Regulasi

1 Regulasi

1 Regulasi

Prosentase jumlah aparatur SKPD yang menerima insentif kinerja

80%

85%

90%

Opini BPK

WDP

WTP

Prosentase jumlah aset daerah yang telah dinilai, dimanfaatkan dan terdokumentasi

60%

Jumlah Dokumen hasil pemetaan sumber potensi penerimaan baru untuk peningkatan PAD Presentase peningkatan penerimaan PAD

JUMLAH URUSAN

35,462

19 Dok

DPPKAD

79%

80%

100%

DPPKAD

35 jenis

40 jenis

45 jenis

45 jenis

1 Regulasi

1 Regulasi

1 Regulasi

1 Regulasi

1 Regulasi

DPPKAD

95%

100%

100%

100%

100%

DPPKAD

26,066

15

Rp. (Juta)

5 Dok

80%

14

Target

18

23,698

13

Rp. (Juta)

DPPKAD

70%

12

Target

17

22,632

11

Rp. (Juta)

Tahun 2019

100%

60%

10

Target

5

20,575

9

Rp. (Juta)

Tahun 2018

45%

50%

8

Target

Tahun 2017

4

11,521

7

Rp. (Juta)

Tahun 2016

30%

Persentase Peningkatan dn pengembangan pengelolaan keuangan daerah

6

Tahun 2015

90%

16

Kondisi Indikator SKPD Kinerja Pada Penanggu Akhir ng Jawab RPJMD (2019)

28,675

WTP

WTP

WTP

WTP

WTP

WTP

DPPKAD

70%

75%

80%

85%

90%

100%

DPPKAD

57,073

62,780

67,861

74,645

344,471

82,112

VIII - 105

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN INSPEKTORAT KOTA GORONTALO

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

2

3

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

91,54 %

1 Paket

426,030,000

1 Paket

468,633,000

1 Paket

515,496,300

1 Paket

567,045,930

1 Paket

623,750,523

1 Paket

686,125,575

100%

88,70 %

1 Paket

427,140,000

1 Paket

469,854,000

1 Paket

516,839,400

1 Paket

568,523,340

1 Paket

625,375,674

1 Paket

687,913,241

100%

0%

50 Psg

15,900,000

-

50 Psg

15,900,000

-

50 Psg

15,900,000

-

100%

0

0

155,000,000

6 Org

130,000,000

150,000,000

6 Org

170,000,000

190,000,000

100%

98,29%

1 Paket

1,476,800,000

1 Paket

1,611,000,000

1 Paket

1,754,600,000

1 Paket

1,913,360,000

1 Paket

2,091,546,000

1 Paket

2,271,740,600

100%

122 LHP 1 LHR

81 LHP

810,000,000

81 LHP

891,000,000

81 LHP

980,100,000

81 LHP

1,078,110,000

81 LHP

1,185,921,000

81 LHP

1,304,513,100

405 LHP

10 LHPK

10 LHPK

8 LHPK

133,100,000

8 LHPK

146,410,000

8 LHPK

161,051,000

52 LHPK

1 LHR LKPD

1 LHR LKPD

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2014

2015

2016

2017

2018

2019

17

URUSAN WAJIB INSPEKTORAT 1.20.01

1.20.02 1.20.03

1.20.05

1.20.20

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Prosentase Pningkatan kualitas pelayanan administrasi perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Prosentase meningkatnya sarana dan prasarana aparatur dalam setahun Prosentase Peningkatan Disiplin Aparatur

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Prosentase Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Prosentase meningkatnya jumlah SKPD yang taat terhadap peraturan perundang-undangan Jumlah Pelaksanaan pengawasan reguler, dan evaluasi

Jumlah penanganan kasus pengaduan masyarakat dan instansi Jumlah pelaksanaan reviu laporan keuangan Pemda dan SKPD Jumlah kerugian hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti

Rp. 2.109.4271.968 ,(Temuan sebesar Rp. 25.826.052.558 ,- dikurangi setoran Rp. 4 731 543 990 Jumlah dokumen TLHP dalam 2 dok TLHP setahun BPK-RI 2 dok TLHP APIP 1 dok TLHP Inspektorat Kota Gorontalo Jumlah SKPD yang di evaluasi 1.20.20

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Prosentase meningkatnya jumlah SKPD yang taat terhadap peraturan perundang-undangan Jumlah SKPD yang telah dievaluasi dalam penerapan regulasi dan SOP SPIP

0

-

7 Org

100,000,000

50,000,000

10 LHPK

1 LHR LKPD

##############

400,000,000

##############

2 dok TLHP BPKRI 2 dok TLHP APIP 1 dok TLHP Inspektorat Kota Gorontalo

100,000,000

2 dok TLHP BPKRI 2 dok TLHP APIP 1 dok TLHP Inspektorat Kota Gorontalo

110,000,000

55,000,000

425,000,000

8 LHPK

1 LHR LKPD

Rp 1,400,000,000

121,000,000

60,500,000

450,000,000

-

6 Org

1 LHR LKPD

Rp 1,500,000,000

66,550,000

475,000,000

1 LHR LKPD

Rp

1,600,000,000

73,205,000

500,000,000

-

6 Org

1 LHR LKPD

Rp1,700,000,000

80,525,500

525,000,000

5 LHR LKPD 47 SKPD

Rp 8,700,000,000

110,000,000 2 dok TLHP BPKRI 2 dok TLHP APIP 1 dok TLHP Inspektorat Kota Gorontalo

121,000,000 2 dok TLHP BPKRI 2 dok TLHP APIP 1 dok TLHP Inspektorat Kota Gorontalo

133,100,000 2 dok TLHP BPK-RI 2 dok TLHP APIP 1 dok TLHP Inspektorat Kota Gorontalo

146,410,000 2 dok TLHP BPKRI 2 dok TLHP APIP 1 dok TLHP Inspektorat Kota Gorontalo

161,051,000 10 dok TLHP BPKRI 10 dok TLHP APIP 5 dok TLHP Inspektorat Kota Gorontalo

5 LHE

10 LHE

16,800,000

15 LHE

20,000,000

20 LHE

22,000,000

25 LHE

27,500,000

30 LHE

39,600,000

35 LHE

39,600,000

36 SKPD

10%

1 Paket

130,000,000

1 Paket

350,000,000

1 Paket

78,464,375,000

1 Paket

98,050,593,750

1 Paket

575,137,501

1 Paket

668,948,126

100%

4 SKPD

4 SKPD

-

10 SKPD

62,500,000

17 SKPD

78,125,000,000

25 SKPD

97,656,250,000

30 SKPD

122,070,313

39 SKPD

152,587,891

VIII - 106

39 SKPD

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16 orang

5 orang

Jumlah MOU yang terwujud sebagai upaya penerapan SPIP (MOU dgn BPKP)

2 MOU

2 MOU

Jumlah Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mengapproval dokumen proyek berdasarkan analisis resiko

0

0

Jumlah SKPD yang di evaluasi

15 SKPD

20 SKPD

0%

1 Paket

0%

47 SKPD

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

2

3 Jumlah personil setiap SKPD yang mengikuti Workshop Implementasi SPIP di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo

1.20.20

Program Optimalisasi Prosentase Jumlah SKPD yang Penyelenggaraan Pemerintah Melaksanakan Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Daerah

Jumlah RKA SKPD yang dievaluasi Jumlah SKPD dengan skala nilai LAKIP B

1.20.21

Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Prosentase Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur penagawasan

Jumlah Pegawai yang mengikuti Pelatihan Pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

Jumlah pegawai yang mengikuti Pendidikan dan pelatihan formal

1.20.

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Prosentasi jumlah aparatur yang memanfaatkan teknologi informasi

JUMLAH URUSAN

4 SKPD

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2014

20 SKPD

42,85 %

15 Org

11

10

0

5

0%

2 Paket

2015

-

30,000,000

-

100,000,000

150,000,000

100,000,000

30 orang

2 MOU

6 Kegiatan

39 SKPD

1 Paket

47 SKPD

50,000,000 25 SKPD

185,000,000

12 Org

2016

75,000,000

37,500,000

50,000,000

125,000,000

180,000,000

125,000,000

30 orang

2 MOU

6 Kegiatan

82,500,000

46,875,000

60,000,000

30 orang

2 MOU

6 Kegiatan

39 SKPD

150,000,000

39 SKPD

1 Paket

210,500,000

1 Paket

47 SKPD

150,000,000

47 SKPD

60,500,000 47 SKPD

55,000,000 47 SKPD

147,400,000

2017

10 Org

121,000,000

2018

90,750,000

30 orang

58,593,750

70,000,000

2 MOU

6 Kegiatan

175,000,000

241,550,000

175,000,000

39 SKPD

1 Paket

47 SKPD

66,550,000 47 SKPD

9 Org

110,473,000

2019

99,825,000

73,242,188

80,000,000

200,000,000

273,205,000

200,000,000

30 orang

2 MOU

6 Kegiatan

96,630,600

16 109,807,500

91,552,735

90,000,000

17 30 orang

2 MOU

30 Kegiatan

39 SKPD

225,000,000

39 SKPD

1 Paket

305,525,500

100%

47 SKPD

225,000,000

47 SKPD

73,205,000 47 SKPD

8 Org

Rp.

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

80,525,500 47 SKPD

8 Org

98,826,750

100%

170,000,000

7

130,900,000

5

102,850,000

4

90,508,000

3

74,669,100

3

74,669,100

29

15,000,000

5

16,500,000

5

18,150,000

5

19,965,000

5

21,961,500

5

24,157,650

25

100,000,000

2,910,870,000

3 Paket

150,000,000

3,531,887,000

4 Paket

200,000,000

80,928,710,700

5 Paket

250,000,000

101,851,546,020

6 Paket

300,000,000

4,771,545,298

7 Paket

350,000,000

5,259,079,792

VIII - 107

100%

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KANTOR CAMAT KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan 2

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja Program pada awal (Outcome) RPJMD (2013) 3

4

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014 Target

2015 Rp.

5

6

2016

2017

2018

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

1 1.20.01

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran

50%

100%

181,250,000

1.20.02

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Cakupan Pelayanan Sarana dan Prasarana Aparatur

50%

100%

1.20.05

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Jumlah Sumber daya aparatur yang mengikuti bimtek

50% 2 Orang

1.17.15

Program Pengembangan Nilai Budaya

Cakupan Pengembangan nilai budaya

0%

0%

-

1.19.15

Program Peningkatan keamanan dan Kenyamanan lingkungan

Presentasi Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

0%

0%

-

1.23.15

Program Pengembangan data/informasi/ statistik daerah

Jumlah dokumen yang memuat data/informasi/St atistik daerah

0%

0%

-

477,900,000

100%

199,375,000

100%

219,312,500

100%

241,243,750

100%

265,368,125

100%

291,904,938

100%

100%

316,860,000

100%

348,546,000

100%

383,400,600

100%

421,740,660

100%

463,914,726

100%

11,900,000 2 Orang

20,000,000 2 Orang

22,000,000 2 Orang

24,200,000 2 Orang

26,620,000 2 Orang

29,282,000 2 Orang

100%

17,000,000

100%

18,700,000

100%

20,570,000

100%

22,627,000

100%

24,889,700

100%

100%

6,000,000

100%

6,600,000

100%

7,260,000

100%

7,986,000

100%

8,784,600

100%

1 dokumen

4,000,000 1 dokumen

4,400,000 1 dokumen

4,840,000 1 dokumen

5,324,000 1 dokumen

5,856,400 5 dokumen

VIII - 108

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

1

2

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja Program pada awal (Outcome) RPJMD (2013) 3

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2015

2014 Target

4

Rp.

5

6

2016

2018

2017

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Rp. 16

17

1.22.17

Program Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam membangun desa

Presentasi Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

0%

0%

-

100%

310,500,000

100%

341,550,000

100%

375,705,000

100%

413,275,500

100%

454,603,050

100%

1.22.19

Program Peningkatan Peran Perempuan dalam membangun desa

Presentasi Peningkatan peran perempuan dalam membangun desa

0%

0%

-

100%

132,000,000

100%

145,200,000

100%

159,720,000

100%

175,692,000

100%

193,261,200

100%

Program Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Jumlah Layanan yang dilimpahkan kekecamatan / Paten

50%

100%

100%

798,450,000

100%

878,295,000

100%

966,124,500

100%

1,062,736,950

100%

1,169,010,645

100%

1.20.28

IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)

1.20.07

3

3

3

Program Peran serta Kepemudaan

Presentasi peningkatan peran serta kepemudaan

0%

0%

Program pengembangan kelurahan

Cakupan Kegiatan Pengembangan Kelurahan

75%

100%

JUMLAH

119,500,000

-

922,000,000

1,712,550,000

3

100%

100%

25,000,000

-

1,829,185,000

3

3

3

3

100%

27,500,000

100%

30,250,000

100%

33,275,000

100%

36,602,500

100%

0%

-

0%

-

0%

-

0%

-

0%

2,012,103,500

2,213,313,800

2,434,645,180

2,678,109,698

VIII - 109

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KECAMATAN KOTA BARAT KOTA GORONTALO Bidang Kondisi Urusan Pemerinta Indikator Indikator Kinerja Kinerja han dan No. Kode Program pada awal program Prioritas (Outcome) RPJMD (2013) Pembangu nan 1 2 3 4 URUSAN WAJIB KECAMATAN KOTA BARAT 1.20.10.01 Pelayanan Cakupan 11 Administr Pelayanan kegiatan asi Administr Perkantor asi an Perkantor an

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

Target

Rp.

Target

5

6

11 kegiatan

1.20.10.02 Peningkat an Sarana dan Prasarana Aparatur

Persentase 100% dari 100% dari Peningkat 4 kegiatan 4 kegiatan an Sarana dan Prasarana Aparatur

1.20.10.03 Peningkat an Disiplin Aparatur

Persentase Peningkat an Disiplin Aparatur

0%

1.20.10.05 Peningkat an kapasitas sumber daya aparatur

Jumlah Sumber Daya Aparatur yang mengikuti Bimtek

2 orang

3 orang

0

0

1.17.10.15 Pengemba Cakupan ngan nilai Pengemba budaya ngan Nilai Budaya

2015

-

247,878,000

97,100,000

-

Rp.

0

Target

7

8

9

11 kegiatan

100% dari 4 kegiatan

167,000,000

100% dari 4 kegiatan

3 orang

1 kegiatan

30,000,000

4,000,000

Target 10

262,500,000

-

2017

Rp.

11 kegiatan

-

28,000,000

2016

-

3 orang

1 kegiatan

284,850,000

69,000,000

-

30,000,000

5,000,000

11

11 kegiatan

Rp.

Target 12

324,500,000

Rp.

13

Rp. 15

327,000,000

11 kegiatan

100% dari 4 kegiatan

114,000,000

100% dari 4 kegiatan

132,000,000 100% dari 4 kegiatan

100% dari jumlah pegawai kecamata n

30,000,000 100% dari jumlah pegawai kecamata n

100% dari jumlah pegawai kecamata n

26,850,000

-

4 orang

40,000,000

4 orang

1 kegiatan

-

40,000,000

7,000,000

5 orang

1 kegiatan

366,500,000

17

11 kegiatan

92,000,000

6,000,000

Target 14

100% dari 4 kegiatan

1 kegiatan

2019

2018

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

50,000,000

10,000,000

VIII - 110

11 kegiatan

5 orang

1 kegiatan

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Bidang Urusan Pemerinta han dan No. Kode program Prioritas Pembangu nan 1 2 1.19.10.15 Program Peningkat an Keamanan dan Kenyaman an Lingkunga n

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja Program pada awal (Outcome) RPJMD (2013)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

Target

2016

2015

Rp.

Target

Rp.

Target

2017

Rp.

Target

2019

2018

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

3 Persentase Peningkat an Lingkunga n yang Aman dan Kondusif

4 0%

5 0%

1.23.10.15 Pengemba ngan data/infor masi dan statistik daerah

Jumlah Kegiatan Penyusun an Data dan Statistik Daerah (Data Profil)

0%

0

1.22.10.17 Peningkat an partisipasi masyarak at dalam membang un desa

Persentase Partisipasi Masyarak at dalam Pelaksana an Pembangu nan

0%

0%

0

80%

365,000,000

90%

365,000,000

100%

365,000,000

100%

368,000,000

100%

370,000,000

100%

1.22.10.19 Peningkat an Peran Pperempu an di Perdesaan

Persentase Peran Serta Perempua n Di masyarak at

0%

0%

0

100%

130,000,000

100%

130,000,000

100%

165,000,000

100%

165,000,000

100%

165,000,000

100%

6 0

7 80% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

0 1 kali dan 8 buku

8 12,000,000

9 85% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

75,000,000 1 kali dan 8 buku

10 12,000,000

11 85% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

75,000,000 1 kali dan 8 buku

12 12,000,000

13 90% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

80,000,000 1 kali dan 8 buku

14 14,400,000

95% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

80,000,000 1 kali dan 8 buku

15 18,000,000

17 95% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

100,000,000 5 kali dan 40 buku

VIII - 111

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Bidang Urusan Pemerinta han dan No. Kode program Prioritas Pembangu nan 1 2 1.20.10.28 Optimalisa si penyeleng garaan pemerinta han daerah

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja Program pada awal (Outcome) RPJMD (2013)

2014

Target

3 Kecamata n sebagai penyedia Perizinan dan Non Perizinan / PATEN

4 0%

5 100%

Indeks Kepuasan Masyarak at / IKM

0

3 (baik)

1.18.10.16 Program Peran Serta Kepemuda an

Persentase Peran Serta Pemuda dalam Menunjan g Pembangu nan Daerah

0%

0%

1.20.10.34 Program Pengemba ngan Kelurahan

Persentase Keterlibata n Masyarak at dalam kegiatan pembinaa n dan pemberda yaan di kecamata n

80%

90%

JUMLAH

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2015

Rp.

Target

6 128,900,000

-

Rp.

7 100%

1,052,600,000

1,554,478,000

Target

8 1,031,250,000

3,1 (baik)

0

2016

100%

-

-

Rp.

9 100%

0

2,171,750,000

Target

10 1,068,900,000

3,1 (baik)

95,000,000

2017

100%

-

0

2,134,750,000

Target

12 1,080,900,000

3,2 (baik)

95,000,000

-

Rp.

11 100%

100%

Rp.

13 100%

0

2,287,250,000

Target

14 1,086,900,000

3,3 (sangat baik)

-

95,000,000

-

2019

2018

100%

-

15 1,093,900,000

100%

3,3 (sangat baik)

95,000,000

-

Rp.

0

2,297,300,000

100%

-

3,3 (sangat baik)

95,000,000

-

0

2,430,400,000

VIII - 112

17 100%

100%

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO

No. Kode

1

1.20.14.01

Bidang Urusan Kondisi Pemerinta Indikator Indikator han dan Kinerja Kinerja program Program pada awal Prioritas (Outcome) RPJMD Pembangu (2013) nan 2 3 4 URUSAN WAJIB

2014

Peningkat an Sarana dan Prasarana Aparatur

1.20.14.03

Peningkat Persentase an disiplin peningkat aparatur an disiplin aparatur

1.20.14.05

Peningkat an Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Mengikuti Bimtek

2 Orang

1.19.14.15

Program Peningkat an Keamanan dan Kenyaman an Lingkunga n

Persentase Peningkat an Lingkunga n Yang Aman dan Kondusif

0%

2016

2015

2017

2018

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

KECAMATAN KOTA SELATAN Pelayanan Cakupan 9 Kegiatan 8 Kegiatan Administr Pelayanan asi administra Perkantor si an Perkantor an

1.20.14.02

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

Persentase 100% dari 100% dari Peningkat 7 Kegiatan 7 Kegiatan an Sarana dan Prasarana Aparatur

90%

0

2 Orang

-

17

244,042,000 9 Kegiatan

245,000,000 9 Kegiatan

267,000,000 9 Kegiatan

306,600,000 9 Kegiatan

336,600,000 9 Kegiatan

379,600,000 9 Kegiatan

226,450,000 100% dari 5 Kegiatan

165,000,000 100% dari 5 Kegiatan

235,000,000 100% dari 5 Kegiatan

222,500,000 100% dari 5 Kegiatan

235,000,000 100% dari 5 Kegiatan

245,000,000 100% dari 5 Kegiatan

-

-

10,778,000 3 Orang

-

80% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

-

100 % dari 30 Orang pegawai

30,000,000 3 Orang

4,800,000 80% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

20,000,000

0

37,500,000 4 Orang

6,000,000 85% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

-

100 % dari 100 Orang pegawai

50,000,000 4 Orang

6,000,000 90% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

30,000,000

0

50,000,000 4 Orang

7,200,000 95% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

-

100% dari 100 orang pegawai

35,000,000 4 Orang

7,200,000 95% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

VIII - 113

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1 1.23.14.15

Bidang Urusan Pemerinta han dan program Prioritas Pembangu nan 2 Program Pengemba ngan Data/Infor masi/ Statistik Daerah

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja Program pada awal (Outcome) RPJMD (2013)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2015

2016

2017

2018

2019

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Target

Rp.

Target

3 Persentase penyusun an Data dan Statistik Daerah (Data Profil)

4 0%

5 -

6

7 1 kali dan 6 buku

8 9 12,500,000 1 kali dan 6 buku

10 11 15,000,000 1 kali dan 6 buku

12 13 16,000,000 1 kali dan 6 buku

14 15 18,000,000 1 kali dan 6 buku

16 17 20,000,000 5 kali dan 30 buku

- 100% dari 5 Kelompok

75,000,000 100% dari 5 Kelompok

75,000,000 100% dari 5 Kelompok

100,000,000 100% dari 5 Kelompok

100,000,000 100% dari 5 Kelompok

150,000,000 100% dari 5 Kelompok

-

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

1.18.14.16

Program Peran Serta Kepemuda an

Presentase Peran Serta Pemuda dalam Menunjan g Pembangu nan Daerah

0%

-

1.22.14.17

Program Peningkat an Partisipasi Masyarak at Dalam Membang un Desa

Presentase Partisipasi Masyarak at Dalam Pelaksana an Pembangu nan

0%

-

-

75%

274,500,000 80%

279,000,000 80%

407,000,000 85%

409,000,000 90%

538,000,000

1.22.14.19

Program Peningkat an Peran Perempua n di Pedesaan

Presentase Peningkat an Peran Serta Perempua n di Masyarak at

0%

-

-

70% dari perempua n di 5 Kelurahan dan 1 Kecamata n

110,000,000 75% dari perempua n di 5 Kelurahan dan 1 Kecamata n

110,000,000 75% dari perempua n di 5 Kelurahan dan 1 Kecamata n

140,000,000 75% dari perempua n di 5 Kelurahan dan 1 Kecamata n

140,000,000 75% dari perempua n di 5 Kelurahan dan 1 Kecamata n

175,000,000 75% dari perempua n di 5 Kelurahan dan 1 Kecamata n

1.20.14.28

Optimalisa si Penyeleng garaan Pemerinta h Daerah

Kecamata n Sebagai Penyedia Perizinan dan Non Perizinan/ PATEN

0%

-

855,500,000

897,000,000 90%

156,315,000 80%

85%

1,056,000,000 95%

1,094,000,000

95%

1,156,000,000

VIII - 114

90%

95%

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

1.20.14.34

Bidang Urusan Kondisi Pemerinta Indikator Indikator han dan Kinerja Kinerja program Program pada awal Prioritas (Outcome) RPJMD Pembangu (2013) nan 2 3 4 0 Indeks Kepuasan Masyarak at Program Pengemba ngan Kelurahan

Persentase 50% dari Keterlibata 6 Kegiatan n Masyarak at Dalam Kegiatan Pembinaa n dan Pemberda yaan di Kecamata n

JUMLAH

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014 Target

Rp.

5 3 (baik)

6

-

2016

2015 Target -

762,400,000

1,399,985,000

7 3,1 (baik)

-

Rp.

Target

8

9 3,1 (baik)

-

1,772,300,000

-

2017 Rp.

Target

10

11 3,2 (baik)

-

1,941,500,000

-

2018 Rp.

Target

12

13 3,2 (baik)

-

2,304,100,000

-

2019 Rp.

Target

14

15 3,3 (sangat baik)

-

2,419,800,000

Rp. 16

-

17 3,3 (sangat baik)

-

2,705,800,000

VIII - 115

0

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KECAMATAN KOTA UTARA KOTA GORONTALO

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan 2 URUSAN WAJIB

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

KECAMATAN KOTA UTARA 1.20.10.01 Pelayanan Cakupan 9 Kegiatan 9 Administrasi Pelayanan Kegiatan Perkantoran administrasi Perkantoran

2015

2016

2017

2018

2019

224,120,000

9 Kegiatan

285,370,000

9 Kegiatan

274,750,000

9 Kegiatan

277,500,000

9 Kegiatan

280,250,000

9 Kegiata n

283,000,000 9 Kegiatan

100% dari 8 Kegiatan

267,000,000

100% dari 8 Kegiatan

273,000,000

100% dari 8 Kegiatan

279,000,000

100% dari 8 Kegiata n

285,000,000

35,000,000

4 Orang

35,000,000

4 Orang

35,000,000

4 Orang

35,000,000

1.20.10.02 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Cakupan 100% dari 100% Peningkatan 5 Kegiatan dari 8 Sarana dan Kegiatan Prasarana Aparatur

166,920,900

100% dari 8 Kegiatan

222,000,000

1.20.10.05 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Mengikuti Bimtek

2 orang

2 orang

9,348,000

3 orang

30,000,000

1.19.10.15 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Persentase Peningkatan Lingkungan Yang Aman dan Kondusif

0%

-

-

80% dari ketiadaa n pengadu an masyara kat

6,000,000 80% dari ketiadaa n pengadu an masyara kat

6,000,000 85% dari ketiadaa n pengadu an masyara kat

6,000,000 85% dari ketiadaa n pengadu an masyara kat

6,000,000 90% dari ketiada an pengad uan masyar akat

6,000,000 90% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

1.23.10.15 Program Pengembangan Data/Informasi / Statistik Daerah

Jumlah Kegiatan Penyusunan Data dan Statistik Daerah (Data Profil)

0%

-

-

1 kali dan 7 Buku

2,850,000 1 kali dan 7 Buku

2,850,000 1 kali dan 7 Buku

2,850,000 1 kali dan 7 Buku

2,850,000 1 kali dan 7 Buku

2,850,000 5 kali dan 35 Buku

4 Orang

VIII - 116

100% dari 8 Kegiatan

4 Orang

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4 0%

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2015

Target

Rp.

5 -

6

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Target

Presentase Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pembanguna n

0%

-

-

80%

308,200,000 80%

309,000,000 85%

309,000,000 85%

309,000,000 90%

309,000,000

1.22.10.19 Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan

Presentase Peningkatan Peran Serta Perempuan di Masyarakat

0%

-

-

70% dari 6 Keluraha n dan 1 Kecamat an

144,000,000 70% dari 6 Keluraha n dan 1 Kecamat an

144,000,000 75% dari 6 Kelurah an dan 1 Kecamat an

144,000,000 75% dari 6 Keluraha n dan 1 Kecamat an

144,000,000 80% dari 6 Kelura han dan 1 Kecam atan

144,000,000 80% dari 6 Kelurahan dan 1 Kecamata n

1.20.10.28 Optimalisasi Penyelenggaraa n Pemerintah Daerah

Kecamatan Sebagai Penyedia Perizinan dan Non Perizinan / PATEN

0%

-

0

3 (baik)

JUMLAH

50% dari 6 Kegiatan

3,1 (baik)

1,094,800,000

1,212,351,100

-

-

100%

3,1 (baik)

-

1,464,660,000

-

927,460,000 100%

-

3,2 (baik) -

1,465,460,000

-

12 13 85,000,000 100% dari 6 Kelompo k

Rp.

1.22.10.17 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

927,460,000

10 11 85,000,000 100% dari 6 Kelompo k

2018

3 Presentase Peran Serta Pemuda Dalam Menunjang Pembanguna n Daerah

117,551,100 100%

8 9 85,000,000 100% dari 6 Kelompo k

2017

1 2 1.18.10.16 Program Peran Serta Kepemudaan

Indeks Kepuasan Masyarakat 1.20.10.34 Program Persentase Pengembangan Keterlibatan Kelurahan Masyarakat Dalam Kegiatan Pembinaan dan Pemberdaya an di Kecamatan

7 - 100% dari 6 Kelompo k

2016

927,460,000 100%

-

-

1,465,460,000

3,3 (sangat baik) -

14 15 85,000,000 100% dari 6 Kelomp ok

Kondisi Indikator Kinerja 2019 pada akhir Rp. RPJMD 16 17 85,000,000 100% dari 6 Kelompok

927,460,000

-

100%

3,3 (sangat baik) -

1,465,460,000

90%

927,460,000

-

3,3 (sangat baik) -

1,465,460,000

VIII - 117

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KECAMATAN DUNGINGI KOTA GORONTALO

No. Kode

1 1 1.20.11.0 1

Bidang Urusan Kondisi Pemerinta Indikator Indikator han dan Kinerja Kinerja program Program pada awal Prioritas (Outcome) RPJMD Pembangu (2013) nan 2 3 4 URUSAN WAJIB KECAMATAN DUNGINGI Program cakupan 10 Pelayanan pelayanan kegiatan Administr administra asi si Perkantor perkantor an an

2014

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Rp.

Target

5

6

7

10 kegiatan

Program Peningkat an Sarana dan Prasarana Aparatur

Persentase 100% dari 100% dari peningkat 5 kegiatan 5 kegiatan an sarana dan prasarana aparatur

1.20.11.0 5

Program Peningkat an Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Jumlah Aparatur Yang Mengikuti Bimtek

2 orang

2 orang

1.17.11.15 Program Pengemba nganan Nilai Budaya

Cakupan Pengemba ngan Nilai Budaya

0

0

1.19.11.1 5

Persentase Peningkat an Lingkunga n yang aman dan kondusif

0%

0%

2016

2015

Target

1.20.11.0 2

Program Peningkat an Keamanan dan Kenyaman an Lingkunga n

Target

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

251,178,000

10 kegiatan

290,000,000 100% dari 8 kegiatan

10,492,000

3 orang

- 1 kegiatan

-

80% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

Rp. 8

275,800,000

10 kegiatan

347,000,000 100% dari 8 kegiatan

25,000,000

4 orang

4,000,000 1 kegiatan

12,000,000

85% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

2018

2017

289,500,000

10 kegiatan

304,000,000 100% dari 8 kegiatan

33,000,000

4 orang

4,500,000 1 kegiatan

13,000,000

90% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

300,000,000

10 kegiatan

302,000,000 100% dari 8 kegiatan

35,000,000

4 orang

5,000,000 1 kegiatan

14,000,000

95% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

2019

310,500,000

10 kegiatan

310,000,000 100% dari 8 kegiatan

35,000,000

4 orang

5,500,000 1 kegiatan

15,000,000

95% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

300,000,000

10 kegiatan

403,500,000 100% dari 8 kegiatan

35,000,000

4 orang

6,000,000 1 kegiatan

16,000,000

VIII - 118

95% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Bidang Urusan Kondisi Pemerinta Indikator Indikator han dan Kinerja Kinerja No. Kode program Program pada awal Prioritas (Outcome) RPJMD Pembangu (2013) nan 2 3 1 4 1.23.11.1 Program Jumlah 0% 5 Pengemba Kegiatan ngan Penyusun data/infor an Data masi/stati dan stik Statistik daerah Daerah (data profil)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2015

Target

Rp.

5 0%

6

Target

2016 Rp.

Target

2017 Rp.

Target

2018 Rp.

Target

2019 Rp.

Target

Rp.

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

7 - 1 kali dan 6 Buku

9 8 4,000,000 1 kali dan 6 Buku

10 11 5,000,000 1 kali dan 6 Buku

12 13 5,000,000 1 kali dan 6 Buku

14 15 5,000,000 1 kali dan 6 Buku

16 17 5,000,000 5 kali dan 30 Buku

75,000,000 100% dari 5 Kelompok

75,000,000 100% dari 5 Kelompok

75,000,000 100% dari 5 Kelompok

75,000,000 100% dari 5 Kelompok

75,000,000 100% dari 5 Kelompok

1.18.11.1 Program Peran 6 Serta Kepemuda an

Persentase Peran Serta Pemuda di Kelurahan menunjan g pembangu nan Daerah

0%

0%

- 100% dari 5 Kelompok

1.22.11.1 7

Program Peningkat an partisipasi masyarak at dalam membang un desa

Persentase Partisipasi Masyarak at dalam membang un Desa

0%

0%

-

80%

1.22.11.1 9

Program peningkat an peran perempua n di pedesaan

Persentase Peran Serta Perempua n di Masyarak at

0%

0%

-

5 Kelurahan dan 1 Kecamata n

261,500,000

85%

263,000,000

98,000,000

5 Kelurahan dan 1 Kecamata n

98,000,000

85%

5 Kelurahan dan 1 Kecamata n

264,500,000

98,000,000

90%

5 Kelurahan dan 1 Kecamata n

266,000,000

98,000,000

95%

5 Kelurahan dan 1 Kecamata n

266,500,000

98,000,000

VIII - 119

95%

5 Kelurahan dan 1 Kecamata n

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

VIII - 120

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Bidang Kondisi Urusan Pemerinta Indikator Indikator han dan Kinerja Kinerja No. Kode program Program pada awal Prioritas (Outcome) RPJMD Pembangu (2013) nan 2 3 1 4 1.08.11.2 Program prosentase 0% 4 Pengendal peningkat ian an peran Pencemar serta an dan masyarak pengrusak at dalam an pengendal Lingkunga ian n Hidup lingkunga n hidup

1.20.11.2 8

Program optimalisa si Penyeleng garaan pemerinta han daerah

Kecamata n sebagai penyedia Perijinan dan Non Perijinan/ PATEN -Indeks Kepuasan Masyarak at

1.20.11.34 Program Pengemba ngan Kelurahan

0%

2014 Rp.

5 0%

6

Target

0

7 78%

203,640,000

0 3 (baik)

0

2016

2015

Target

85%

Jumlah 50% dari masyarak 5 at yang Kelurahan terlibat dalam kegiatan pembinaa n dan pemberda yaan di Kecamata n JUMLAH

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

90%

Rp. 8 75,000,000

1,729,110,000

0

9 82%

929,560,000

3,1 (baik)

973,800,000

Target

92%

2017 Rp. 10 76,000,000

2,106,860,000

0

11 85%

937,900,000

3,2 (baik)

0

Target

95%

2018 Rp. 12 77,000,000

2,098,900,000

0

13 90%

941,500,000

3,3 (sangat baik)

0

Target

95%

2019 Rp.

14 78,000,000

947,900,000

2,117,000,000

0

15 90%

100%

Rp. 16 75,000,000

923,500,000

3,3 (sangat baik

3,3 (sangat baik

0

Target

0

2,145,900,000

0

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17 90%

100%

3,3 (sangat baik

0

2,203,500,000

VIII - 121

0

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KECAMATAN KOTA TENGAH KOTA GORONTALO

No. Kode

1 1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan 2

Kondisi Indikato Indikator Kinerja r Kinerja pada Program awal (Outcome) RPJMD (2013) Target 3

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Kondisi Indikato r Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

2015

2014 Rp.

Target

4

5

2016

Rp. 6

2017

2018

2019

URUSAN WAJIB KANTOR CAMAT KOTA TENGAH

1.20.1.20. 12.01

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran

100%

100% dari 9 kegiat an

100% dari 9 188,291,000 kegiat an

1.20.1.20. 12.02

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Cakupan Peningkatan Sarana dan Prasarana

1.20.1.20. 12.05

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1.19.1.20. 12.15

1.23.1.20. 12.15

100%

100% dari 8 kegiat an

166,750,000

100% dari 8 kegiat an

257,000,000

100% dari 8 kegiat an

343,500,000

100% dari 8 kegiat an

357,500,000

100% dari 8 kegiat an

Persentase Sumber Daya Aparatur yang memiliki Kompetensi sesuai bidangnya

90%

2 Org

10,898,200

2 Org

25,000,000

3 Org

26,500,000

4 Org

27,500,000

Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Persentase Peningkatan Lingkungan yang aman dan kondusif

0%

0%

-

100%

6,000,000

100%

7,500,000

100%

8,000,000

Program Pengembangan data/informasi/s tatistik daerah

Persentase Jumlah Data dan Statistik Daerah (data profil)

-

10 doku men Data Profil

10 doku 6,000,000 men Data Profil

7,500,000

10 doku men Data Profil

0%

0%

100% dari 9 246,300,000 kegiat an

100% dari 9 264,500,000 kegiat an

100% dari 9 273,000,000 kegiat an

100% dari 9 287,000,000 kegiat an

300,500,000

100%

322,500,000

100% dari 8 kegiat an

330,000,000

100%

4 Org

27,500,000

4 Org

27,500,000

100%

100%

9,000,000

100%

10,000,000

100%

11,000,000

10 doku men Data Profil

12,500,000

100%

10 doku 10,000,000 men Data Profil

VIII - 122

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Kondisi Indikato Indikator Kinerja r Kinerja pada Program awal (Outcome) RPJMD (2013) Target

2

3

1.18.1.20. 12.16

Program Peran Serta Kepemudaan

1.22.1.20. 12.17

Program Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa

Persentase Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Pembangunan

1.22.1.20. 12.19

Program peningkatan peran perempuan di pedesaan

Persentase Peningkatan Peran Serta Perempuan di Masyarakat -

1.20.1.20. 12.08

Rp.

Target

Persentase Masyarakat Yang Terlibat dalam Kegiatan Pembinaan Dan Pemberdayaan Di Kecamatan Dan Kelurahan

5

0%

-

0%

0%

100% dari 3 kegiat an

0%

0%

-

90%

90% dari 13 kegiat an

70%

70% dari 6 kegiat an 6 Kelura han

Jumlah kewenangan dilimpahkan ke Kecamatan

Program optimalisasi Kecamatan Penyelenggaraan sebagai penyedia pemerintahan perizinan dan daerah non perizinan/PATEN

Pengembangan Kelurahan

0%

JUMLAH. . . . . . . . . . .

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

7

8

9

10

11

12

13

14

15

70%

175,000,000

70%

100% dari 3 316,000,000 kegiat an

317,000,000

100%

100% dari 3 kegiat an

153,500,000

100%

70% dari 10 1,208,700,000 kegiat an

1,216,200,000

2015

2014

4

Persentase Peran Serta Kepemudaan di Kelurahan menunjang pembangunan Daerah

Target

Kondisi Indikato r Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

60%

100% dari 3 kegiat an

70% dari 10 155,323,800 kegiat an

2016

Rp. 6

85,000,000

70%

100% dari 3 313,500,000 kegiat an

129,000,000

100% dari 3 kegiat an

70% dari 10 1,013,000,000 kegiat an

2018

2017

175,000,000

70%

100% dari 3 315,000,000 kegiat an

135,000,000

100% dari 3 kegiat an

70% dari 10 1,018,200,000 kegiat an

175,000,000

70%

100% dari 3 315,500,000 kegiat an

150,000,000

100% dari 3 kegiat an

70% dari 10 1,053,200,000 kegiat an

2019

175,000,000

153,500,000

1,153,400,000

-

-

-

-

-

1,674,663,000

2,080,800,000

2,292,700,000

2,369,700,000

2,510,200,000

2,542,200,000

VIII - 123

70%

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KECAMATAN HULONTHALANGI KOTA GORONTALO

No. Kode

1

1.20.10.01

Bidang Urusan Pemerintah an dan program Prioritas Pembangu nan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

2 3 URUSAN WAJIB

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

KECAMATAN HULONTHALANGI 8 Pelayanan Cakupan Kegiatan Administra Pelayanan si administrasi Perkantora Perkantoran n

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

8 Kegiata n

183,240,000

8 Kegiata n

200,000,000

8 Kegiata n

225,000,000

8 Kegiata n

250,000,000

8 Kegiata n

275,000,000

8 Kegiata n

280,000,000

8 Kegiatan

256,600,000

100% dari 8 Kegiata n

200,000,000

100% dari 8 Kegiata n

225,000,000

100% dari 8 Kegiata n

235,000,000

100% dari 8 Kegiata n

250,000,000

100% dari 8 Kegiata n

275,000,000

100% dari 8 Kegiatan

10,500,000

3 orang

30,000,000

3 orang

30,000,000

3 orang

30,000,000

3 orang

30,000,000

3 orang

30,000,000

3 orang

1.20.10.02

Peningkata n Sarana dan Prasarana Aparatur

Cakupan 100% dari 100% Peningkatan 5 dari 8 Sarana dan Kegiatan Kegiata Prasarana n Aparatur

1.20.10.05

Peningkata n Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang Mengikuti Bimtek

1.19.10.15

Program Peningkata n Keamanan dan Kenyaman an Lingkunga n

1.23.10.15

Program Pengemba ngan Data/Infor masi/ Statistik Daerah

2 orang

2 orang

Persentase Peningkatan Lingkungan Yang Aman dan Kondusif

0%

-

-

75% dari ketiada an pengad uan masyar akat

7,000,000 80% dari ketiada an pengad uan masyar akat

7,000,000 85% dari ketiada an pengad uan masyar akat

7,000,000 85% dari ketiada an pengad uan masyar akat

7,000,000 90% dari ketiada an pengad uan masyar akat

7,000,000 90% dari ketiadaa n pengadu an masyara kat

Jumlah Kegiatan Penyusunan Data dan Statistik Daerah (Data Profil)

0%

-

-

1 kali dan 6 Buku

6,500,000 1 kali dan 6 Buku

7,500,000 1 kali dan 6 Buku

7,500,000 1 kali dan 6 Buku

8,000,000 1 kali dan 6 Buku

8,000,000 5 kali dan 30 Buku

VIII - 124

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintah an dan program Prioritas Pembangu nan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

Target

Rp. 6

2014

2016

2015

Target

Target

Target

Target

Target

5 -

1.22.10.17

Program Peningkata n Partisipasi Masyaraka t Dalam Membangu n Desa

Presentase Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pembangun an

0%

-

- 70%

275,000,000 70%

275,000,000 75%

275,000,000 75%

275,000,000 80%

275,000,000

1.22.10.19

Program Peningkata n Peran Perempuan di Pedesaan

Presentase Peningkatan Peran Serta Perempuan di Masyarakat

0%

-

- 60% dari 5 Kelurah an dan 1 Kecama tan

125,000,000 65% dari 5 Kelurah an dan 1 Kecama tan

125,000,000 70% dari 5 Kelurah an dan 1 Kecama tan

125,000,000 75% dari 5 Kelurah an dan 1 Kecama tan

125,000,000 80% dari 5 Kelurah an dan 1 Kecama tan

125,000,000 80% dari 5 Keluraha n dan 1 Kecamat an

Kecamatan Sebagai Penyedia Perizinan dan Non Perizinan / PATEN

0%

-

Indeks Kepuasan Masyarakat

0

3 (baik)

-

3 (baik)

-

3,1 (baik)

-

85%

3,1 (baik)

585,000,000 90%

-

3,2 (baik)

14 15 80,000,000 100% dari 5 Kelomp ok

Rp.

4 0%

585,000,000

12 13 80,000,000 100% dari 5 Kelomp ok

Rp.

3 Presentase Peran Serta Kepemudaa n Dalam Menunjang Pembangun an Daerah

580,000,000 80%

10 11 80,000,000 100% dari 5 Kelomp ok

Rp.

2019

2 Program Peran Serta Kepemuda an

141,700,000 80%

8 9 75,000,000 100% dari 5 Kelomp ok

Rp.

2018

1 1.18.10.16

1.20.10.28 Optimalisa si Penyelengg araan Pemerintah Daerah

7 - 100% dari 5 Kelomp ok

Rp.

2017

585,000,000 95%

-

16 17 80,000,000 100% dari 5 Kelompo k

585,000,000

3,3 (sangat baik)

-

VIII - 125

80%

95%

3,3 (sangat baik)

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1 1.20.10.34

Bidang Urusan Pemerintah an dan program Prioritas Pembangu nan 2 Program Pengemba ngan Kelurahan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3 Persentase Keterlibatan Masyarakat Dalam Kegiatan Pembinaan dan Pemberdaya an di Kecamatan

JUMLAH

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4 50% dari 6 Kegiatan

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

Target 5

2015

Rp. 6 763,000,000

1,355,040,000

2016

Target

Rp.

7 -

8 -

1,498,500,000

2017

Target

Rp.

9 -

10 -

1,559,500,000

2018

Target

Rp.

11 -

12 -

1,594,500,000

2019

Target

Rp.

13 -

14 -

1,635,000,000

Target

Rp.

15 -

16

17 -

1,665,000,000

VIII - 126

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO Bidang Kondisi Urusan Pemerinta Indikator Indikator Kinerja Kinerja han dan No. Kode Program pada awal program Prioritas (Outcome) RPJMD (2013) Pembangu nan 2 3 4 1

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2016

2015

2017

2019

2018

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

URUSAN WAJIB KECAMATAN SIPATANA 1.20.14.01 Pelayanan Cakupan 8 Administr Pelayanan Kegiatan asi administra Perkantor si an Perkantor an 1.20.14.02 Peningkat an Sarana dan Prasarana Aparatur

Persentase 100% dari 100% dari Peningkat 7 Kegiatan 7 Kegiatan an Sarana dan Prasarana Aparatur

1.20.14.03 Peningkat Persentase an disiplin peningkat aparatur an disiplin aparatur

1.20.14.05 Peningkat an Kapasitas Sumber Daya Aparatur

8 Kegiatan

Jumlah Sumber Daya Aparatur Yang mengikuti Bimtek

90%

2 Orang

194,206,500

8 Kegiatan

97,000,000 100% dari 7 Kegiatan

100 % 30 Orang pegawai

10,500,000

0

2 orang

10,492,000 3 Orang

213,462,500

8 Kegiatan

170,450,000 100% dari 7 Kegiatan

-

100 % 30 Orang pegawai

25,000,000 4 Orang

232,500,000

1,626,000,000

8 Kegiatan

100% dari 7 Kegiatan

238,500,000

8 Kegiatan

248,000,000

8 Kegiatan

256,000,000

8 Kegiatan

154,000,000

100% dari 7 Kegiatan

134,000,000 100% dari 7 Kegiatan

149,000,000 100% dari 7 Kegiatan

12,000,000 100 % 30 Orang pegawai

14,000,000 100 % 30 Orang pegawai

14,000,000 100 % 30 Orang pegawai

15,000,000 100 % 30 Orang pegawai

30,000,000 4 Orang

35,000,000 4 Orang

35,000,000 4 Orang

35,000,000 4 Orang

VIII - 127

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Bidang Urusan Pemerinta han dan No. Kode program Prioritas Pembangu nan 2 1 1.19.14.15 Program Peningkat an Keamanan dan Kenyaman an Lingkunga n

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja Program pada awal (Outcome) RPJMD (2013)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

2015

Target

Rp. 6

3 Persentase Peningkat an Lingkunga n Yang Aman dan Kondusif

4 0%

5 -

1.23.14.15 Program Pengemba ngan Data/Infor masi/ Statistik Daerah

Jumlah Kegiatan Penyusun an Data dan Statistik Daerah (Data Profil)

0%

1.18.14.16 Program Peran Serta Kepemuda an

Presentase Peran Serta Pemuda dalam Menunjan g Pembangu nan Daerah

1.08.14.14 Program pengendal ian pencemar an dan pengrusak an lingkunga n

Jumlah titik pengendal ian pencemar an dan pengrusak an lingkunga n

Target

2016

Rp.

Target

2017

Rp.

Target

2018

Rp.

Target

2019

Rp.

Target

Rp.

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

7 - 80% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

8 9 39,720,000 80% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

10 11 45,000,000 85% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

12 13 45,000,000 85% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

14 15 45,000,000 90% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

16 17 45,000,000 90% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

-

- 1 kali dan 6 buku

68,367,500 1 kali dan 6 buku

70,000,000 1 kali dan 6 buku

70,000,000 1 kali dan 6 buku

70,000,000 1 kali dan 6 buku

70,000,000 5 kali dan 30 buku

0%

-

- 100% dari 5 Kelompok

75,000,000 100% dari 5 Kelompok

85,000,000 100% dari 5 Kelompok

85,000,000 100% dari 5 Kelompok

85,000,000 100% dari 5 Kelompok

85,000,000 100% dari 5 Kelompok

0%

-

- 12 titik saluran dan bahu jalan

66,720,000 12 titik saluran dan bahu jalan

70,000,000 12 titik saluran dan bahu jalan

70,000,000 12 titik saluran dan bahu jalan

70,000,000 12 titik saluran dan bahu jalan

70,000,000 12 titik saluran dan bahu jalan

VIII - 128

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Bidang Urusan Pemerinta han dan No. Kode program Prioritas Pembangu nan 2 1 1.22.14.17 Program Peningkat an Partisipasi Masyarak at Dalam Membang un Desa

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja Program pada awal (Outcome) RPJMD (2013)

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

Target

Rp. 6

3 Presentase Partisipasi Masyarak at Dalam Pelaksana an Pembangu nan

4 0%

5 -

1.22.14.19 Program Peningkat an Peran Perempua n di Pedesaan

Presentase Peran Serta Perempua n di Masyarak at

0%

-

1.20.14.28 Optimalisa si Penyeleng garaan Pemerinta h Daerah

Kecamata n Sebagai Penyedia Perizinan dan Non Perizinan/ PATEN

0%

Indeks Kepuasan Masyarak at

0

80%

3 (baik)

2016

2015

Target 7

Rp.

Target

2017

Rp.

Target

2019

2018

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

- 70%

8 9 258,000,000 75%

10 11 262,000,000 80%

12 13 263,000,000 85%

14 15 266,000,000 85%

16 267,000,000

- 80%

120,000,000 90%

120,000,000 95%

150,000,000 100%

150,000,000 100%

150,000,000 100%

270,721,500 80%

855,500,000 85%

897,000,000 90%

-

3,1 (baik)

-

3,1 (baik)

-

3,2 (baik)

1,056,000,000 95%

-

3,3 (sangat baik)

12,000,000 95%

1,082,000,000

1,156,000,000

3,3 (sangat baik)

-

VIII - 129

17 85%

95%

3,3 (sangat baik)

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Bidang Urusan Pemerinta han dan No. Kode program Prioritas Pembangu nan 2 1 1.20.14.34 Program Pengemba ngan Kelurahan

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja Program pada awal (Outcome) RPJMD (2013) 3 Persentase Keterlibata n Masyarak at Dalam Kegiatan Pembinaa n dan Pemberda yaan di Kecamata n

JUMLAH

4 50%

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

Target 5 90%

2016

2015

Rp. 6 943,200,000

1,526,120,000

Target

Rp.

7 -

8 -

1,892,220,000

2017

Target

Rp.

9 -

10 -

3,449,500,000

2019

2018

Target

Rp.

11 -

12 -

2,160,500,000

Target

Rp.

13 -

14 -

2,226,000,000

Target

Rp.

15 -

16

17 -

2,303,000,000

VIII - 130

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KECAMATAN DUMBO RAYA KOTA GORONTALO Bidang Urusan Kondisi Pemerinta Indikator Indikator han dan Kinerja Kinerja No. Kode program Program pada awal Prioritas (Outcome) RPJMD Pembangu (2013) nan 2 3 1 4

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

Target

2015

Rp.

Target

5

6

2016

Rp.

7

8

2017

2018

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

9

10

11

12

13

14

15

16

17

90%

2,200,448,000

95%

2,310,470,400

100%

2,425,993,920

100%

URUSAN WAJIB KECAMATAN DUMBO RAYA 1.20.15.28 Program Kecamata 92% Optimalisa n Sebagai si Penyedia Penyeleng Perizina garaan dan Non Pemerinta Perizinan/ h Daerah PATEN

80%

140,380,000

-

80%

3,1 (baik)

1,453,284,000

0%

3 (baik)

1.20.15.02 Program Peningkat an Sarana dan Prasarana Aparatur

Persentase Peningkat an ketersedia an sarana dan prasarana aparatur

80%

80%

142,050,000

80%

136,000,000

85%

142,800,000

90%

149,940,000

95%

157,437,000

100%

165,308,850

100%

1.20.15.05 Program Peningkat an Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Jumlah aparatur yang mengikuti bimtek

2 Org

2 Org

10,602,000

3 Org

20,000,000

5 Org

30,000,000

5 Org

36,000,000

5 Org

45,000,000

6 Org

60,000,000

6 Org

1.20.15.03 Program Peningkat an Disiplin Aparatur

Presentasi peningkat an disiplin aparatur

0%

92% dari jumlah pegawai kecamata n

0%

-

85%

Indeks Kepuasan Masyarak at

5,000,000

3,1 (baik)

772,280,000

-

94% dari jumlah pegawai kecamatan

-

6,300,000

3,2 (baik)

96% dari jumlah pegawai kecamata n

-

6,615,000

3,3 (sangat baik)

98% dari jumlah pegawai kecamata n

-

6,945,750

3,3 (sangat baik)

100% dari jumlah pegawai kecamata n

-

7,293,038

VIII - 131

3,3 (sangat baik)

100% dari jumlah pegawai kecamata n

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Bidang Urusan Kondisi Pemerinta Indikator Indikator han dan Kinerja Kinerja No. Kode program Program pada awal Prioritas (Outcome) RPJMD Pembangu (2013) nan 2 3 1 4 0% 1.22.15.19 Program Presentasi Peningkat Peningkat an Peran an Peran Perempua Perempua n n Pedesaan Pedesaan

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

Target

2015

Rp.

Target

2016

Rp.

Target

5 0%

6 -

7 80%

8 105,000,000

9 85%

1 kegiatan

1.17.15.15 Program Peningkat an Pengemba ngan Nilai Budaya

Cakupan pengemba ngan nilai budaya

0%

0%

-

1 kegiatan

15,000,000

1.19.15.15 Program Peningkat an keamanan dan kenyaman an Lingkunga n

Persentase Peningkat an Lingkunga n yang Aman dan Kondusif

0%

0%

-

80% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

6,000,000

1.22.15.17 Program Peningkat an partisipasi masyarak at dalam membang un desa

Persentase partisipasi masyarak at dalam pelaksana an pembangu nan

0%

0%

-

80%

1.20.15.15 Program pengemba ngan data/infor masi/stati stik daerah

jumlah kegiatan penyusun an data dan statistik daerah (Data Profil)

0%

0%

-

1 Kali 10 Buku

272,000,000

10,000,000

85% dari ketiadaan pengaduan masyarakat

85%

1 Kali 10 Buku

2017

Rp. 10 110,250,000

Target 11 90%

15,750,000

1 kegiatan

6,300,000

90% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

285,600,000

10,500,000

90%

1 Kali 10 Buku

2018

Rp. 12 115,762,500

Target 13 95%

16,537,500 1 kegiatan

6,615,000

299,880,000

11,025,000

95% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

95%

1 Kali 10 Buku

2019

Rp. 14 121,550,625

Target 15 100%

Rp. 16 127,628,156

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17 100%

17,364,375

1 kegiatan

18,232,594

1 kegiatan

6,945,750

100% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

7,293,038

100% dari ketiadaan pengadua n masyarak at

314,874,000

11,576,250

100%

1 Kali 10 Buku

330,617,700

12,155,063

VIII - 132

100%

5 Kali 50 Buku

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Bidang Urusan Kondisi Pemerinta Indikator Indikator han dan Kinerja Kinerja No. Kode program Program pada awal Prioritas (Outcome) RPJMD (2013) Pembangu nan 2 3 4 1 1.20.15.01 Program Cakupan 92,46% Pelayanan Pelayanan dari 10 Administr Administr Kegiatan asi asi Perkantor Perkantor an an

2014

Target 5 10 kegiatan

1.18.15.16 Peningkat an Peran Serta Kepemuda an

Peningkat an Peran Serta Pemuda dalam pembangu nan

0%

0%

1.20.15.34 Program Pengemba ngan Kelurahan

Persentase Keterlibata n Masyarak at dalam kegiatan pembinaa n dan pemberda yaan

80%

95%

JUMLAH

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2016

2015

Rp.

Target

6 237,858,000

-

815,500,000

1,351,390,000

7 10 kegiatan

92%

0%

Target

Rp.

8 9 279,930,000 10 kegiatan

75,000,000

-

1,691,210,000

94%

0%

2017

Rp.

Target

10 293,926,500

78,750,000

-

2,433,460,500

11 10 kegiatan

96%

0%

2018

Target

Rp. 12 308,622,825

82,687,500

-

3,234,133,325

13 10 kegiatan

98%

0%

2019

Rp.

Target

14 324,053,966

86,821,875

-

3,403,039,991

15 10 kegiatan

100%

Rp. 16 340,256,665

91,162,969

0%

-

3,585,941,991

VIII - 133

17 10 kegiatan

100%

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA GORONTALO

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

1

2

3

4

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014 Target

2015 Rp.

Target

2016 Rp. 6

5

2017

2018

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

7

8

9

10

11

12

13

14

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 15

URUSAN WAJIB Program Pemanfaatan

- Persentase Jumlah Investor 100%

100%

-

-

12,000,000

100%

97,000,000

100%

60,000,000

100%

60,000,000

100%

60,000,000

100%

60,000,000

100%

yang masuk ke Kota Gtlo

Teknologi informasi

200 UMKM/

200 UMKM/

200 UMKM/

225 UMKM/

232 UMKM/

mendapatkan

1,9%

1,9%

1,9%

1,9%

2,2%

dari

fasilitas pengurusan

dari

dari

dari

dari

dari

10570 jmlah

10570 jmlah

10570 jmlah

10570 jmlah

10570 jmlah

10570 jmlah

UMKM

UMKM

UMKM

UMKM

UMKM

UMKM

1 jenis

1 jenis

1 jenis

1 jenis

- Jumlah Usaha

-

perizinan secara gratis, untuk beberapa jenis perizinan tertentu

1.20.23

1.20.01

- Jenis pelayanan perizinan SATAP yang berstandar ISO

0%

-

-

1 jenis

Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

- Persentase Usaha yang mengurus perizinan usaha

253 usaha/ 49,80% dari 508 usaha

-

-

51 usaha/ 10% dari 508 usaha

50,000,000

51 usaha/ 10% dari 508 usaha

50,000,000

51 usaha/ 10% dari 508 usaha

50,000,000

51 usaha/ 10% dari 508 usaha

50,000,000

51 usaha/ 10% dari 508 usaha

50,000,000

508 usaha usaha

Program Peningk. iklim investasi dan realisasi investasi

- Jumlah realisasi pelayanan perizinan investasi

395 izin/ 67% dari 592 perizinan

-

-

40 izin/ 6,7% dari 592 perizinan

50,000,000

40 izin/ 6,7% dari 592 perizinan

50,000,000

40 izin/ 6,7% dari 592 perizinan

50,000,000

40 izin/ 6,7% dari 592 perizinan

50,000,000

37 izin/ 6,2% dari 592 perizinan

50,000,000

592 Perizinan

Program peningkatan promosi dan kerja sama investasi

Capaian realisasi investasi PMDN, PMA dan swasta PMDN, PMA dan swasta

-

-

19,899,302,729

Program Persentase peningkatan Optimalisasi penyediaan jasa pelayanan Penyelenggaraan perizinan Pemerintah Daerah Program Pelayanan administrasi Perkantoran

1.20.02 Program sarana dan prasarana aparatur

1.20.03

1057 UMKM

Persentase peningk kualitas pelayanan administrasi perkantoran Persentase Jumlah Perangkat lunak dan keras untuk meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas lunak dan keras untuk meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas

- Peningkatan Disiplin Persentase meningkatnya Aparatur

198,993,027,294 dari 298,489,540,941

5,000,000

19,899,302,729

50,000,000

19,899,302,729

50,000,000

19,899,302,731

50,000,000

298,489,540,941

100%

127,500,000

100%

448,000,000

100%

558,000,000

100%

558,000,000

100%

558,000,000

100%

558,000,000

100%

100%

100%

330,380,000

100%

251,800,000

100%

261,800,000

100%

261,800,000

100%

261,800,000

100%

261,800,000

100%

100%

100%

504,020,000

100%

387,200,000

100%

200,000,000

100%

200,000,000

100%

200,000,000

100%

200,000,000

100%

0%

100% dari

40,000,000

100%

15,000,000

12 orang

disiplin aparatur Jumlah SDA yang mengikuti Bimtek

19,899,302,729

100%

37,200,000

jumlah -

2 orang

100% dari

27,000,000

jumlah

pegawai Program Peningkatan kapasitas aparatur

50,000,000

5 Jenis

2 orang

40,000,000

jumlah

pegawai 12,100,000

100% dari

2 orang

40,000,000

jumlah

pegawai 15,000,000

100% dari

2 orang

40,000,000

jumlah

pegawai 15,000,000

100% dari

jumlah

pegawai 15,000,000

2 orang

100% dari pegawai

15,000,000

2 orang

VIII - 134

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN DIKLAT KOTA GORONTALO

No. Kode

1 1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja Program pada awal (Outcome) RPJMD (2013) 3

4

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014 Target 5

2015

Rp. (Juta) 6

2016

2017

2019

2018

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

URUSAN WAJIB

BKD DIKLAT 1.20 1.20.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Cakupan pelayanan administrasi perkantoran

12 Bulan 12 Bulan

557 12 Bulan

525 12 Bulan

525 12 Bulan

525 12 Bulan

525 12 Bulan

525

100%

1.20.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Cakupan pelayanan perangkat lunak dan keras

1 Paket 5 1 Paket 5 Kegiatan Kegiatan

256 1 Paket 6 Kegiatan

124 1 Paket 6 Kegiatan

124 1 Paket 6 Kegiatan

124 1 Paket 6 Kegiatan

124 1 Paket 6 Kegiatan

124

100%

1.20.03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Persentase peningkatan disiplin Aparatur

63 Pasang pakaian krawang

15

100%

1.20.05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Jumlah/ persentase pegawai yang mengikuti Bimtek

180

100% dari 40 SKPD

Jumlah Tenaga Teknis dan Operator SIMPEG di seluruh SKPD

-

-

25

63 Potong pakaian olahraga

- 9 SKPD dari 40 SKPD

13

63 Potong pakaian batik

316 9 SKPD dari 40 SKPD

15

63 Potong pakaian kheki

180 9 SKPD dari 40 SKPD

15

63 Potong pakaian hansip

180 9 SKPD dari 40 SKPD

15

65 Potong pakaian putih

180 4 SKPD dari 40 SKPD

VIII - 135

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja Program pada awal (Outcome) RPJMD (2013) 3 Persentase jumlah aparatur yang memenuhi kompetensi kualifikasi dalam konteks program Mind Setting

4 13% dari 5391 PNS Kota (711 Org)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014 Target 5 1,1% dari PNS Kota (59 Org)

2015

Rp. (Juta) 6 274

2016

2017

2018

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

7 4% dari PNS Kota (190 dari 5391 Org))

8

9 3,5% dari PNS Kota (179 dari 5391 Org))

10

11 4% dari PNS Kota (190 dari 5391 Org))

12

13 3,5% dari PNS Kota (179 dari 5391 Org))

14

15 4% dari PNS Kota (190 dari 5391 Org))

16

255

255

258

300

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

310

17 33,1% dari PNS Kota

Persentase/ Jumlah aparatur yang berpendidikan S1, S2 dan S3 di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo:

-S1

50% dari 20% dari 5391 PNS PNS Kota Kota

80 20% dari PNS Kota

80 30% dari PNS Kota

80 40% dari PNS Kota

80 50% dari PNS Kota

80 80% dari PNS Kota

80

80% dari PNS Kota

-S2

6% dari 10% dari 5391 PNS PNS Kota Kota

25 10% dari PNS Kota

25 15% dari PNS Kota

25 20% dari PNS Kota

25 25% dari PNS Kota

25 30% dari PNS Kota

25

30% dari PNS Kota

-S3

0,2% dari 0,2% 5391 PNS dari PNS Kota Kota

33

34

34

34

34

34

0,6% dari PNS Kota

0,2% dari PNS Kota

0,3% dari PNS Kota

0,4% dari PNS Kota

0,5% dari PNS Kota

0,6% dari PNS Kota

VIII - 136

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja Program pada awal (Outcome) RPJMD (2013)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014 Target

3 Persentase jumlah aparatur yang telah mengikuti bimbingan teknis

4 3% dari Jumlah Pegawai BKD

5 5% dari Jumlah Pegawai BKD

1.20.06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Tersusunnya Laporan capaian kinerja dan laporan keuangan

-

-

1.20.23 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Tersedianya datadata PNS yang akurat dan Up To Date

20% dari 40 SKPD

30% dari 40 SKPD

Dokumen Grand Design Postur dan Struktur Birokrasi Pemerintahan dan kebutuhan sumber daya aparatur

0.2% dari 5391 PNS Kota (147 Org)

5% dari PNS Kota (352 Org)

2015

Rp. (Juta)

Target

6 7 19 5% dari Jumlah PNS BKD

-

-

110 30% dari 40 SKPD

2016

2017

2018

2019

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

8

9 5% dari Jumlah PNS BKD

10

11 5% dari Jumlah PNS BKD

12

13 5% dari Jumlah PNS BKD

14

15 5% dari Jumlah PNS BKD

16

15

-

25%

15

10

25%

15

10

25%

15

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

15

17 33% dari Jumlah PNS BKD

10

25%

10

100%

94 40% dari 40 SKPD

94 60% dari 40 SKPD

94 80% dari 40 SKPD

94

100% dari 40 SKPD

94

100% dari 40 SKPD

45

45

45

45

5% dari PNS Kota (100 Org)

45

1 Dokumen Master Plan

1.20.37 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 37

5% dari PNS Kota (352 Org)

5% dari PNS Kota (150 Org)

5% dari PNS Kota (125 Org)

5% dari PNS Kota (110 Org)

VIII - 137

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2

Kondisi Indikator Indikator Kinerja Kinerja Program pada awal (Outcome) RPJMD (2013)

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014 Target

2015

Rp. (Juta)

2016

2017

2019

2018

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

8

9 4% dari PNS Kota

10

11 4% dari PNS Kota

12

13 4% dari PNS Kota

14

15 4% dari PNS Kota

16

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

17 260 20% dari PNS Kota

3 Prosentase Implementasi Recruitment dan Replacement Aparatur secara terbuka

4 13% dari 5391 PNS Kota

5 4% dari PNS Kota

6 574

7 4% dari PNS Kota

Dokumen Standar dan Pengukuran Kinerja Aparatur

10% dari 5391 PNS Kota

15% dari PNS Kota

38

25% dari PNS Kota

61

35% dari PNS Kota

61

45% dari PNS Kota

61

55% dari PNS Kota

61

90% dari PNS Kota

61

1 Dokumen

- Reward

0,2% dari Jumlah PNS Kota

5% dari PNS Kota

36

5% dari PNS Kota

34

5% dari PNS Kota

34

5% dari PNS Kota

34

5% dari PNS Kota

34

5% dari PNS Kota

34

25% dari Jumlah PNS Kota

- Punishment

0% dari Jumlah PNS Kota 0%

0%

36

0%

34

0%

34

0%

34

0%

34

0,1% dari PNS Kota

34 0,1% dari PNS Kota

0%

-

0%

10 13 dari 40 SKPD

10 100% dari 40 SKPD

316

200

250

255

Prosentase jumlah aparatur yang diberi reward and punishment

Prosentase SKPD yang telah menerapkan aplikasi dan jaringan SIMPEG

- 9 SKPD dari 40 SKPD

10 9 SKPD dari 40 SKPD

10 9 SKPD dari 40 SKPD

VIII - 138

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Kondisi Bidang Urusan Indikator Pemerintahan Indikator Kinerja dan Program Kinerja Program pada awal Prioritas (Outcome) RPJMD Pembangunan (2013) 2

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014 Target

2016

2015

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta) 8

Target

9 - 9 SKPD dari 40 SKPD

2017

Rp. (Juta)

Persentase peningkatan dan pengembangan sumber daya aparatur

0%

0%

-

25% dari PNS Kota

- PIM II

30% dari 30 Pejabat Ess II

0%

-

0%

-

0%

-

0%

-

0%

-

0%

-

50% dari Pejabat Ess II

- PIM III

26% dari 141 Pejabat Ess III

0%

-

0%

-

0%

-

0%

-

0%

-

0%

-

50% dari Pejabat Ess III

- PIM IV

9% dari 736 Pejabat Ess IV

30 Orang

607

50% dari Pejabat Ess IV

55% dari PNS Kota

15 10 13 dari 40 SKPD

Rp. (Juta)

7 0%

80

14

Target

6 -

45% dari PNS Kota

13 10 9 SKPD dari 40 SKPD

Rp. (Juta)

5 0%

80

12

Target

4 0%

35% dari PNS Kota

11 10 9 SKPD dari 40 SKPD

Rp. (Juta)

3 Persentase jumlah layanan informasi kepegawaian berbasis SIMPEG di seluruh SKPD

80

10

Target

2019

2018

80

90% dari PNS Kota

16

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

10

17 100%

80 90% dari PNS Kota

Persentase jumlah aparatur yang telah mengikuti Diklat Penjenjangan

607

30 Orang

607

30 Orang

607

30 Orang

607

30 Orang

607

30 Orang

VIII - 139

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Kondisi Bidang Urusan Indikator Pemerintahan Indikator Kinerja dan Program Kinerja Program pada awal Prioritas (Outcome) RPJMD Pembangunan (2013) 2

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014 Target

3 Persentase jumlah aparatur yang menduduki jabatan sesuai dengan kapasitas dan kompetensi professional.

4 10% dari Jabatan Struktural

5 20% dari Jabatan Struktural

1.20.38 Program Mutasi Persentase dan Analisis Jumlah jabatan Jabatan struktural sesuai kompetensi

10% dari Jabatan Struktural

20% dari Jabatan Struktural

JUMLAH URUSAN BKD-DIKLAT

2016

2015

Rp. (Juta)

Target

6 7 123 20% dari Jabatan Struktural

32

2,862

20% dari Jabatan Struktural

2017

2019

2018

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

8

9 40% dari Jabatan Struktural

10

11 60% dari Jabatan Struktural

12

13 80% dari Jabatan Struktural

14

103

40

2,801

40% dari Jabatan Struktural

103

40

2,581

60% dari Jabatan Struktural

103

40

2,634

80% dari Jabatan Struktural

Target

15 103 100% dari Jabatan Struktural

40 100% dari Jabatan Struktural

2,681

Rp. (Juta) 16 103

40

2,696

VIII - 140

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17 100% dari Jabatan Struktural

100% dari Jabatan Struktural

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BPMP DAN KB KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan Pemerintah

Indikator Kinerja Program

Kondisi Indikator Kinerja Awal RPJMD

2014

Target

2015

2016

2017

2018

Kondisi Indikator Kinerja Akhir RPJMD

2019

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

1 1 1.11

2 3 4 5 URUSAN WAJIB URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

1.11.16

Penguatan kelembagaa Jumlah lembaga pengarustamaan gende yang mengembangdan anak kan layanan perlindungan perempuan dan anak

-

64

6

50

0

0

0

0

0

0

7

90

7

1.11.16

Terlaksananaya ke giatan peningkatan kesehatan Ibu,Bayi dan Anak (GSI)

1 Kec. 100 Org

-

-

1 Kec

20

1 Kec.

25 1 Kec.

35 1 Kec.

45 1 Kec.

55 1 Kec. 100 Org

Terlaksananya kegiat an peningkatan kuali tas hidup anak (Hari Anak Nasional)

1 Kali Keg.

-

-

1 Kali Keg.

35

1 Kali Keg.

40 1 Kali Keg.

45 1 Kali Keg.

50 1 Kali Keg.

55 1 Kali keg.

Terlaksananya Fasili tasi pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdaya an Perempuan (P2TP2A/TPPQ)

1 Tahun

1 Tahun

20

1 Thn

75

1 Thn

80 1 Thn

95 1 Thn

120 1 Thn

Terlaksananya Rapat Koordinasi & Evalua si PUG

1 Kali Kegiatan

1 Kali Kegiatan

44

1 Kali Keg.

25

1 Kali Keg.

35 1 Kali Keg.

45 1 Kali Keg.

55 1 Kali Keg.

65 1 Kali Keg.

Terlaksananya PUG dan Pembentukan Vocal Point

1 Kali Kegiatan

-

-

1 Kali Keg.

50

1 Kali Keg.

55 1 Kali Keg.

65 1 Kali Keg.

75 1 Kali Keg.

90 1 Kali Keg.

Terlaksananya Pelati han PPRG

1 Kali Kegiatan

-

-

1 Kali Keg.

25

1 Kali Keg.

25 1 Kali Keg.

35 1 Kali Keg.

45 1 Kali Keg.

55 1 Kali Keg.

Terlaksananya Penyu sunan Profil Perem puan & Anak

1 Kali Kegiatan

-

-

1 Kali Keg.

25

1 Kali Keg.

25 1 Kali Keg.

35 1 Kali Keg.

45 1 Kali Keg.

55 1 Kali Keg.

5

150 1 Tahun

VIII - 141

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan Pemerintah

2

Indikator Kinerja Program

3 Terlaksananya Rapat Koordinasi PUG, So sialisasi PUG & Pem bentukan Focal Point

Target

Rp. (Juta)

5 -

6 -

Target 7 1 Kali Keg.

2016

Rp. (Juta) 8 50

Target 9 1 Kali Keg.

2017

Rp. (Juta) 10

Target 11 60 1 Kali Keg.

2018

Rp. (Juta) 12

Target

13 70 1 Kali Keg.

Kondisi Indikator Kinerja Akhir RPJMD

2019

Rp. (Juta) 14

Target

15 80 1 Kali Keg.

Rp. (Juta) 16

17 90 1 Kali Keg.

-

-

20

50

30

75

60

150

70

175

90

225

90%

213 Kasus

-

-

175 Kasus

26.8

150 Kasus

27.5

135 Kasus

27.5

130 Kasus

28.8

125 Kasus

30.8

100 Kasus

40

-

-

45

25

50

35

60

45

70

55

80

60

80

89%

38

85%

38

87%

40

87%

40

89%

46

96%

18 PLKB 75 Org

24

18 PLKB 100 orang

26 18 PLKB 31.6 100 orang

50 Kel.

25

50 Kel.

30 50 Kel.

Presentase kasus kekerasan terhadap perempuan anak yang dilaporkan dan ditangani

1.11.18

Penguatan peran dan perlindungan perempuan dalam pembangunan

Presentase keterlibatan perempuan dalam pembangunan

Program Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Program Keseraian Kebijakan Peningkatan Kualias Anak dan Perempuan URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Program keluarga Presentase peserta 85% berencana KB aktif Presentase peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penyelenggaraan program KB - Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pela yanan KB

2015

0

Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak

1.12.18

4 1 Kali Kegiatan

2014

Jumlah SKPD yang menerapkan (PPRG) 1.11.17

1.12 1.12.15

Kondisi Indikator Kinerja Awal RPJMD

Jumlah presentase pendataan keluarga

35% 9 PLKB

1677

15

987

-

50 Kelurahan50 Kel.

-

10

18 PLKB 31.6 150 orang

40 50 Kel.

18 PLKB 150 orang

40 50 Kel

43

50 50 Kel.

VIII - 142

80% 27 PL KB

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan Pemerintah

Indikator Kinerja Program

Kondisi Indikator Kinerja Awal RPJMD

2014

Target 1

2

2015

Rp. (Juta)

Target

2016

Rp. (Juta)

Target

2017

Rp. (Juta)

Target

2018

Rp. (Juta)

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

3 Suksesnya pelaksana an kegiatan Harganas Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional

4 1 Kali

5 1 Kali

6 25

7 1 Kali

8 50

9 1 Kali

Jumlah obat-obatan KB

1 Tahun

1 Thn

10

1 Tahun

20

1 Tahun

30 1 Tahun

45 1 Tahun

55 1 Tahun

65 1 Tahun

Jumlah layanan ke pendudukan dan keluarga sejahtera

1 Tahun

1 Thn

16

1 Tahun

25

1 Tahun

30 1 Tahun

40 1 Tahun

50 1 Tahun

70 1 Tahun

10

11 60 1 Kali

12

Target

Kondisi Indikator Kinerja Akhir RPJMD

2019

13 75 1 Kali

14

15 85 1 Kali

16

17 100 1 Kali

1.12.21

Prog. Peningkatan Penanggu Tersedianya Informa langan Narkoba, PMS si mengenai HIV/ Termasuk HIV/AIDS AIDS

1 Tahun

1 Thn

5 1 Tahun

15

1 Tahun

20 1 Tahun

30 1 Tahun

40 1 Tahun

50 1 Tahun

1.12.25

Prog. Pengembangan Model Operasional BKB-Pos yandu-PADU

Tersedianya Data Posyandu

1 Tahun

1 Thn

10 1 Tahun

10

1 Tahun

15 1 Tahun

25 1 Tahun

35 1 Tahun

50 1 Tahun

1.22.01

Administrasi Perkantor an

Meningkatnya Pene rapan Administrasi Perkantoran yang Akuntabel dan Tepat Waktu

11 Keg.

324

11 Keg.

411 11 Keg.

502 11 Keg.

588 11 Keg.

678 11 Keg.

1.22.02

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Meningkatnya Pene rapan Administrasi Perkantoran yang Akuntabel dan Tepat Waktu

7 Keg.

401

7 Keg.

420 7 Keg.

552 7 Keg.

600 7 Keg.

675 7 Keg.

1.22.03

Peningkatan Disiplin Aparatur

Meningkatnya Pene rapan Administrasi Perkantoran yang Akuntabel dan Tepat Waktu

20

50 Org

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

11 Kegiatan 11 Keg.

362

5 Kegiatan 5 keg.

271

1 Kegiatan

10,890 50 Org

2 orang

30 50 Org

40 50 Org

50 50 Org

60 50 Org

11

VIII - 143

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1 1.22.15

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan Pemerintah

2 Peningkatan Keber dayaan Masyarakat Pedesaan

Indikator Kinerja Program

3 Jumlah kelurahan yang mengikuti lom ba

Jumlah Organisasi Kelembagaan Kemas yarakatan

Jumlah kegiatan lembaga adat

1.22.16

Prog. Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

Jumlah persentase kelurahan yang mengelola data pro fil kelurahan

Jumlah presentase tersedianya Alat Inovasi TTG 1.22.17

Prog. Peningkatan Partisipasi Masya rakat Dalam Mem bangun Desa

Persentase partisi pasi masyarakat dalam pembangunan kelurahan

1.22.18

Prog. Peningkatan Kapa sitas Aparatur Pemerintah Desa

Jumlah presentase pelatihan dan kete rampilan

1.22.19

Prog. Peningkatan Peran Perempuan diPedesa an

Terlaksananya Kegiat an Pemberdayaan Organisasi Perempu an (P2WKSS)

1.22......

Membangun sistim data masyarakat miskin

Jumlah dokumen hasil pemetaan

Kondisi Indikator Kinerja Awal RPJMD

2014

2015

2016

2017

2018

Kondisi Indikator Kinerja Akhir RPJMD

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

4 50 Kelurahan

1 kel.

50 Organisasi

60 orang

50 Kelurahan

-

50 Kelurahan

50 kel.

9 Kecamatan

17

150

1 Kel.

175 1 Kel.

200 1 Kel.

225 1 Kel.

250 50 Kel.

125

30 Org

150 30 Org

200 30 Org

225 30 Org

250 150 Org

75

50 Kel

100 50 Kel

150 50 Kel

175 50 Kel

200

45 50 Kel.

30

50 Kel.

40 50 Kel.

55 50 Kel.

65 50 Kel.

80

9 kec.

15 9 Kec.

40

9 Kec.

50 9 Kec.

60 9 Kec.

70 9 Kec.

80 9 Kec.

50 Kel.

50 Kel.

10 50 Kel.

50

50 Kel.

75 50 Kel.

100 50 Kel.

150 50 Kel.

200 50 Kel.

50 Kelurahan

50 kel.

54 50 Kel.

75

50 Kel.

75 50 Kel.

75 50 Kel.

75 50 Kel.

75 50 Kel

150 KK

150 KK

39 150 KK

30

150 KK

35 150 KK

45 150 KK

55 150 KK

75 150 KK

15

1 dok.

15 1 dok.

15 1 dok.

15 1 dok.

15 5 dok.

0

188 1 Kel.

20 30 Org

-

-

50 Kel

-

1 dok.

VIII - 144

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1 1.22......

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan Pemerintah

2 peningkatan akses masyarakat miskin serta integrasi penanggulangan kemiskinan kota

Indikator Kinerja Program

Kondisi Indikator Kinerja Awal RPJMD

2015

2014

2017

2016

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

7

10

3 Presentase jumlah warga miskin terlibat dalam pembangunan daerah

4 35%

5 -

6 -

35%

8 35

9 45%

Jumlah warga miskin mendapat fasilitas layanan hak dasar tanpa diskriminasi gender

10%

-

-

35%

35

45%

2018

Kondisi Indikator Kinerja Akhir RPJMD

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

11 50%

12 55

13 65%

14

48

35

50%

35

65%

Target

60

15 70%

55

75%

Rp. (Juta) 16 75

65

Jumlah kegiatan forum di tingkat Kota, Prov. , Reg. dan Nasional

0 kali

-

-

4 kali

200

5 kali

200 5 kali

200 5 kali

200 6 kali

200

Jumlah implementasi Program Lembaga Internasional NGO's

30 kali

-

-

30 kali

350

31 kali

350 32 kali

350 33 kali

350 34 kali

350

1,435

50 Kel

1500 50 Kel

1700 50 Kel

1900 50 Kel

2100

80

50 Kel

Pemberdayaan Fakir Miskin Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya

2,328

- Pemberian beras pada masyarakat miskin

Terpenuhinya salah 50 satu kebutuhan pokok Kelurahan masyarakat miskin

50 kel.

2175 50 Kel

- updating data rumah tangga miskin

Terwujudnya 50 pemutakhiran data Kelurahan Rumah Tangga Miskin di Kelurahan

50 kel.

153 50 Kel

90

50 Kel

100

50 Kel

120

50 Kel

130

VIII - 145

17 90%

100%

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Bidang Urusan Pemerintahan dan program No. Kode Prioritas Pembangunan Pemerintah

1

2 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

JUMLAH

Indikator Kinerja Program

3

Kondisi Indikator Kinerja Awal RPJMD

4

2014

2015

Target

Rp. (Juta)

5

6 108

2016

2017

2018

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

7

8

9

10

11

12

13

14

15

6,100

7,120

Kondisi Indikator Kinerja Akhir RPJMD

2019

Rp. (Juta) 16

8,140

9,160

10,180

13,389.0

15,108.0

17,072.0

17

1 tahun

19552

10,127.0

11,532.0

VIII - 146

86,780

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KPDE & PERPUSTAKAAN KOTA GORONTALO

No. Kode

1

1

1.25.01

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2 3 4 URUSAN WAJIB KPDE & PERPUSTAKAAN KOTA GORONTALO Program Cakupan pelayanan 12 Pelayanan administrasi kegiatan Administrasi perkantoran Perkantoran

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2014

2016

2017

2018

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

12 kegiatan

1.25.02

Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Cakupan pelayanan sarana dan prasarana aparatur

10 kegiatan

10 kegiatan

1.25.03

Peningkatan Disiplin Aparatur

Tingkat disiplin pegawai negeri sipil

25 orang

25 orang

1.25.05

Peningkatan Persentase sumber daya Kapasitas Sumber aparatur yang memiliki Daya Aparatur kompetensi

2 Orang

2 orang

1.25.15

Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa

12 SKPD

12 SKPD

Persentase jumlah SKPD dan Kecamatan serta Kelurahan yang menggunakan jaringan ICT

2015

310

577

8

15

1129

11 kegiatan

384

11 kegiatan

12 kegiatan

17

12 kegiatan

419

11 kegiatan

367

9 kegiatan

427

10 kegiatan

662 9 kegiatan

25 orang

15

25 orang

16

25 orang

17

25 orang

17

25 orang

17

150 orang

2 orang

15

2 Orang

17

2 Orang

20

2 Orang

20

2 Orang

20

12 Orang

12 SKPD

461

10 SKPD

220

15 kelurahan

230

15 kelurahan

233

20 SKPD

236

72 SKPD

287 9 kegiatan

384

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

318 9 kegiatan

434

67 kegiatan

434

54 kegiatan

VIII - 147

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Program Pengkajian dan Penelitian bidang komunikasi dan informasi

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2014

2015

Target

Rp. (Juta)

2016

2017

2018

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

8

9

10

11

12

13

14

15

16

-

-

-

-

-

-

-

-

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

3

4

5

6

7

Ketersediaan Galery ICT Pemda Kota Gorontalo

-

-

-

1 Unit

Persentase SKPD yang datanya bisa diakses secara elektronik (online)

8 SKPD

8 SKPD

30

13 SPKD

30

13 SKPD

32

0

32

0

35

0

36

26 SKPD

Tingkat komunikasi, informasi dan pemanfaatan media komunikasi

1 SKPD

1 SKPD

18

3 SPKD

18

3 SKPD

19

3 SKPD

20

3 SKPD

20

3 SKPD

20

3 SKPD

Jumlah unit Pengelola data

12 unit per SKPD

12 unit

143

2 unit

70

2 unit

72

2 unit

75

2 unit

75

2 unit

75

22 unit per SKPD

Jumlah ruang dan fungsi UPD SKPD

12 SKPD

12 SKPD

18

14 SKPD

18

14 SKPD

19

14 SKPD

20

15 SKPD

20

15 SKPD

20

72 SKPD

236

43 Kegiatan

-

1 Dokumen

Pengembangan E- Terinformasinya Government pelaksanaan kegiatankegiatan Pemda

1.25.16

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

Dokumen Assesment IT dan Master Plan Pengembangan IT

250

7 kegiatan

8 kegiatan

461 7 kegiatan

0

1 Dokumen

500

-

220 7 kegiatan

-

-

230 7 kegiatan

-

-

233 7 kegiatan

-

1 Dokumen

17

VIII - 148

1 unit

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

2

3

1.25.17

Program Fasilitas peningkatan SDM bidang informasi dan komunikasi (Bimtek)

Persentase SKPD yang memiliki Aparatur yang memiliki Kompetensi khusus tentang ICT

1.24.16

Program Penyelamatan dan Pelestarian dokumen/arsip daerah

Jumlah alat arsip digitalisasi

1.25.18

Program Kerjasama Informasi dan Media massa secara on line

Jumlah kerjasama kemitraan dalam pengembangan ICT yang berkelanjutan

1

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2014

2015

Target

Rp. (Juta)

5

6

0

-

1 1 kerjasama kerjasama

2017

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

7

8

9

10

11

40 orang

-

2016

-

1 Unit

875

2 kerjasama

25 44 orang

25

1,000

0

2 kerjasama

85

-

1,045

0

0

2 kerjasama

2018

Rp. (Juta)

Target

12

13 15

-

1,192

0

0

2 kerjasama

2019

Rp. (Juta)

Target

14

15 85

-

1,192

Rp. (Juta) 16 0

1 unit

2 kerjasama

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

85 84 orang

-

1,192

VIII - 149

1 Unit

2 kerjasama

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

2

1.24.18

3

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2014

2015

Target

Rp. (Juta)

Target

4

5

6

7

Persentase jumlah media informasi Pemerintah Daerah untuk memberikan akses kepada masyarakat

0% dari 11 SKPD

-

-

1 kegiatan

Jumlah free hotspot area di Kota Gorontalo

1 taman

-

-

-

Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan

Pengembangan Minat budaya baca dan pembinaan Perpustakaan

7 Kegiatan

207

8 kegiatan

Program peningkatan kualitas pelayanan informasi kearsipan

Persentase Kualitas pelayanan informasi kearsipan

2 Kegiatan

4 kegiatan

Terlaksananya sosialisasi, bimtek diklat arsiparis dan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi kelurahan

2 Kegiatan

4 kegiatan

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

1.01.21

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2016

2017

2019

2018

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

8

9

10

11

12

13

14

15

16

1,500 1 kegiatan

-

1 taman

245 7 kegiatan

100

2 Kegiatan

100 2 Kegiatan

1,500 1 kegiatan

-

1 taman

271 8 kegiatan

40

4 kegiatan

40 4 kegiatan

1,500 1 kegiatan

-

1 taman

333 7 kegiatan

111

2 Kegiatan

111 2 Kegiatan

1,500

-

1 kegiatan, 100%

1 taman

358 7 kegiatan

55

3 kegiatan

55 3 kegiatan

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

1,500 1 kegiatan

-

5 taman

399

110

110

VIII - 150

44 kagiatan

17 kegiatan

17 kegiatan

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No. Kode

1 1.24.15

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3

Program perbaikan sistem administrasi kearsipan

Presentase kualitas sistem administrasi kearsipan

TOTAL ANGGARAN

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013) 4

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2014

2015

Target

Rp. (Juta)

5

6

2 Kegiatan

2017

2018

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

2 Kegiatan

3,330

2016

53 2 Kegiatan

5,732

58 2 Kegiatan

4,683

64 2 Kegiatan

4,641

69 2 Kegiatan

4,669

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 17

74

12 kegiatan

4,998

28,053

VIII - 151

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN DINAS KELAUTAN PERIKANAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2

3

4

2014

Target

2015

Rp.

Target

2016

Rp.

5

6

2017

2018

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

7

8

9

10

11

12

13

14

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 15

URUSAN PILIHAN

1

Pertanian 2.01.2.01.01.01.01

2.01.2.01.01.01.02

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Cakupan kualitas layanan administrasi yang tertib dan lancar

11 Kegiatan

11 Kegiatan

458,903,600

11 Kegiatan

649,630,750

11 Kegiatan

682,112,288

11 Kegiatan

716,217,902

11 Kegiatan

752,028,797

11 Kegiatan

789,630,237

12 Bulan

12 Bulan

169,000,000

12 Bulan

1,730,000,000

12 Bulan

930,000,000

12 Bulan

976,500,000

12 Bulan

1,025,325,000

12 Bulan

1,076,591,250

0

80 Pasang

80 Pasang

300,000,000

80 Pasang

315,000,000

80 Pasang

330,750,000

80 Pasang

347,287,500

80 Pasang

364,651,875

0

2 Orang

3 Orang

199,500,000

3 Orang

209,475,000

3 Orang

219,948,750

3 Orang

230,946,188

3 Orang

242,493,497

Kelancaran pelaksanaan tugas secara tepat waktu

2.01.2.01.01.0103

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

2.01.2.01.01.01.05

Program Meningkatnya kualitas Peningkatan Kapasitas Sumber SDM Aparatur Daya Aparatur

Meningkatnya Disiplin Aparatur

-

28,102,000

2,879,130,750

JUMLAH URUSAN PERTANIAN

2,136,587,288

2,243,416,652

2,355,587,484

2,473,366,859

URUSAN PILIHAN

1

Kehutanan

2.02.2.01. 01.01.16

Program Rehabilitasi Hutandan Lahan

Jumlah Paket pengadaan bibit penghijauan dan sarana dan prasarana kehutanan lainnya Jumlah Lokasi Pelestarian Hutan dan Lahan

23.879 Bibit Penghijauan,2 Unit Dam Penahan dan Sarana dan prasarana kehutanan lainnya

1.000 Bibit

5 Lokasi

2 Lokasi

1.000 Bibit 204,347,350

1.000 Bibit 890

1.000 Bibit 890

1.000 Bibit 890

1.000 Bibit 890

890

29.879 bibit

110

17 Lokasi

2 Lokasi

100

2 Lokasi

110

2 Lokasi

110

2 Lokasi

110

2 Lokasi

14.800 Ton

2,194,003,000

15.200 Ton

2,019,150,000

15.600 Ton

2,120,107,500

16.000 Ton

2,226,112,875

16.000 Ton

43 Unit

1.694,003

43 Unit

1.499,150

43 Unit

1,570,108

43 Unit

1.646,113

43 Unit

1.722,419

481 Unit

5 Kegiatan

50

5 Kegiatan

50

5 Kegiatan

50

5 Kegiatan

50

5 Kegiatan

50

5 Kegiatan

JUMLAH URUSAN KEHUTANAN 1

URUSAN PILIHAN Kelautan/Perikanan

2.02.2.01. 01.01.16

Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Jumlah Produksi Hasil Tangkapan Perikanan Laut Jumlah Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap

14.038,4 Ton

14.038,4 Ton

223 Unit

43 Unit (Mesin Tempel 15 PK 33 Unit /Nike Pukat Tarik

0

1,747,759,300

2,337,418,519

16.000 Ton

(seine net) COOL BOX PC 210, 20 Buah COOL BOX PC 280, 20 Buah COOL BOX PC 100, 20 Buah Mesin Tempel 15 PK, SHT Jaket Tuna, SHT Rehabilitasi Kantor dan Fasilitas TPI 1 Rehabilitasi Break Water, 1 Paket Pengadaan Cetakan Es, 200

Jumlah Kegiatan Operasional kegiatan kantor TPI 5 Kegiatan

5 Kegiatan

16,500,000

VIII - 152

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan 2

1 2.02.2.01. 01.01.15

2.02.2.01. 01.01.29

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

3

4

Program Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

Jumlah Pelaksanaan Pembinaan Kepada kelompok ekonomi masyarakat pesisir

Program Penyediaan sarana statistik kelautan dan perikanan

Jumlah sarana prasarana statistik Perikanan

2014

Target

2015

Rp.

Target

2016

Rp.

5

5 Kali

1 Kali

4 Unit

Komputer (All In One, 2Unit

24,000,000

77000000

6

2017

2018

2019

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

7

8

9

10

11

12

13

14

15

1 Kali

50

1 Kali

50

1 Kali

50

1 Kali

50

1 Kali

50

11 Kali

0

0

2 Unit

100

2 Unit

100

2 Unit

100

2 Unit

100

17 Unit

7 Klpk

50

7 Klpk

60

7 Klpk

70

7 Klpk

85

7 Klpk

100

50 Kelompok

2 Klpk

250

2 Klpk

250

2 Klpk

255

2 Klpk

260

2 Klpk

265

35 Kelompok

komputer Note Book, 2 Unit Kelengkapan komputer, mouse, keyboard, modem, speaker, 1 Paket)

2.02.2.01. 01.01.27

2.02.2.01. 01.01.16

Program Penunjang Operasional Kegiatan PUMP Perikanan Tangkap Program Pengembangan Sarana dan prasarana P2HP

Jumlah Kelompok nelayan PUMP Tangkap yang mendapat bantuan usaha Jumlah Kelompok nelayan P2HP yang mendapat bantuan usaha

25 Klpk

2 Klpk

25 Klpk

-

2.941,34 Ton

3.088 Ton

20,000,000

0

URUSAN PILIHAN

1

Kelautan/Perikanan 2.02.2.01. 01.01.20

Program Pengembagan Budidaya Perikanan

Jumlah Produksi Perikanan Budidaya Jumlah sarana dan prasarana

UPR 24 Unit Reh. Gedung 3 Paket

KJA, Induk dan

Perikanan Budidaya

Jaring Apung 4 Paket

Calon Induk Ikan

UPR 9 Unit

-

1,454,873,953

Benih dan Pakan 2 Paket Jumlah Kegiatan Pengembangan Bibit Ikan Unggul

2.02.2.01. 01.01.26

Program Penunjang Operasioanal Kegiatan PUMP perikanan Budidaya

3.258 Ton

1,507,018,000 3.453 Ton

2 Unit UPR, KJA, Induk dan calon Induk Ikan

1.377,018

2 Unit UPR, KJA, Induk dan calon Induk Ikan

5 Kegiatan

50

5 Kegiatan

773

915,600,000 3.934 Ton

961,380,000 4.229 Ton

1,009,449,000 4.229 Ton

2 Unit UPR, KJA, Induk dan calon Induk Ikan

770,6

2 Unit UPR, KJA, Induk dan calon Induk Ikan

806,380

1 Unit UPR, KJA, Induk dan calon Induk Ikan

844,449

42 Unit UPR, KJA, Induk dan calon Induk Ikan

50

5 Kegiatan

50

5 Kegiatan

50

5 Kegiatan

50

5 Kegiatan

5 Kegiatan

5 Kegiatan

Jumlah Pembinaan dan pengembangan perikanan Budidaya

5 Kali

1 Kali

24,500,000

1 Kali

40

1 Kali

45

1 Kali

50

1 Kali

55

1 Kali

60

11 Kali

Jumlah Kelompok PUMP Perikanan Budidaya yang mendapatkan bantuan Usaha

14 Klpk

3 Klpk

18,518,000

5 Klpk

40

5 Klpk

40

3 Klpk

45

3 Klpk

50

3 Klpk

55

36 Klpk

132,600,000

40

JUMLAH URUSAN PERIKANAN BUDIDAYA 1

872,000,000 3.677 Ton

40

45

50

55

URUSAN PILIHAN Kelautan/Perikanan

2.02.2.01. 01.01.16

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Jumlah ketersediaan benih unggul dan bersertifikat

4 ton Benih padi (label biru)

4 Ton

20,000,000

4 Ton

50

4 Ton

50

4 Ton

50

4 Ton

50

4 Ton

50

VIII - 153

24 Ton

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan 2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3 Produktifitas padi dan jagung Per Ha

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2014

Target

Jagung 5,4 ton/Ha

5,5 Ton/Ha

4 Kali

4 Kali

Luasan Areal tanaman hortikultura

22 Ha

1 Ha

Jumlah Rumah yang mengembangkan konsep rumah dan pangan Lestari

60 RT

30 RT

terbangunnya wilayah terminal agribisnis terpadu

Target

2016

Rp.

5 6,0 Ton/Ha

Jumlah Pengawasan ketersediaan sarana pupuk dan pestisida

Kajian terminal agribisnis terpadu

Rp.

4 Produktivitas Padi 5,8 ton/Ha

Jumlah Paket sarana dan Traktor Roda 2, 115 Unit Insentif Tim Koordinasi, Insentif prasarana penunjang peningkatan produksi Tenaga Teknis, Pompa air 12 Unit Belanja alatListrik pertanian Perontok padi 18 Unit dan Elektronik, Pemipil jagung 9 Unit Belanja Bahan Lantai jemur 30 Unit Mterial Pembuatan RMU 26 Unit Pagar Kayu,Pembuatan Embung 1 Buah Spanduk, Bahan Gudang cadangan Minyak Gas, pangan 1 unit Pemeliharaan Jaringan irigasi 11.413 Peralatan Mesin, m Mesin Genset, Pembangunan dan sarana prasarana Embung, dan Jasa lainnya Konsultasi Penyus

jumlah penerapan tekhnologi pertanian dalam pengembangan produksi lahan dan usaha pasca panen

2015

214,937,500

6,1 Ton/Ha

6

500

5,5 Ton/Ha Rehab/Renov asi bangunan kantor I Unit, Rehabilitasi Pagar, Sarana Penunjang (Genset, Air Conditioner (AC), Sumur, Pompa Air), Penyediaan Peralatan Produksi (landak, Hand Traktor, Hand sprayer electrik, Alat Pengukur Ubinan, 4,738,280,500 Mesin Pemotong Rumput), Penyedi

31,250,000

0

65,000,000

2017

Target

Rp.

7

8

6,2 Ton/Ha

600

5,5 Ton/Ha

2018

Target

Rp.

9

10

6,4 Ton/Ha

700

5,6 Ton/Ha

2019

Target

Rp.

11

12

6,6 Ton/Ha

800

5,7 Ton/Ha

Target

Rp.

13

14

6,8 Ton/Ha

900

5,8 Ton/Ha

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019) 15 6,8 Ton/Ha 5,8 Ton/Ha

3.500

10 Kegiatan

3.600

10 Kegiatan

3.700

10 Kegiatan

3.800

10 Kegiatan

3.900

4 Kali

40

4 Kali

42.5

4 Kali

45

4 Kali

47.5

4 Kali

50

24 Kali

1 Ha

40

1 Ha

42.5

1 Ha

45

1 Ha

47.5

1 Ha

50

28 Ha

30 RT

100

30 RT

105

30 RT

110

30 RT

115

30 RT

120

240 RT

10 produksi tekhnologi

20 produksi tekhnologi

1 dok

2 dokumen

0

1

VIII - 154

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2

3

4

2014

Target

2015

Rp.

Target

2016

Rp.

5

6

2017

2018

2019

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

7

8

9

10

11

12

13

14

15

106,000

446,250

117,000

468,563

128,500

491,991

152,000

516,590

152,000

URUSAN PILIHAN

1

PERTANIAN 2.02.2.01. 01.01.22

Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Peningkatan Populasi Ternak Ayam dan

87,266

87,266

Kambing

12,377

12,377

25

30

Klpk

Klpk

Jumlah kelompok ternak penerima paket bantuan ayam buras

0

95,900 12,600

0

1

- jumlah bibit ternak Kambing 2.02.2.01. 01.01.21

Peogram Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Ternak

Frequensi Pengawasan Kesehatan Hewan dan Kesmavet - Pengambilan dan Pemeriksaan sampel

Operasional pelaksanaan kegiatan RPH/RPU dan Lab Keswan

1

6,250

8,750

ekor

ekor

54

0

0 0

ekor

48 Kali

48

48 Kali

48

27,000,000

1

420,000

7,500

7,500

ekor

ekor

65

65

ekor

ekor

48

35,000

Kali

48 Kali

48

1

-

0

7,500 -

36,750

Kali

48

0

7,500

38,588

Kali

48

-

127,339

40,517

Kali

50

50

50

50

50

Kel.

Kel.

Kel.

Kel.

100 Kali

100 Kali

20%

25%

0

1 unit

0

2 unit

80,573,000

3

75

Kegiatan

3

78,750

Kegiatan

3

82,688

Kegiatan

3

86,822

Kegiatan

336 Kali

42,543

48

Kel.

1

133,706

Kali

49

379 ekor

48 Kali

Kelurahan

Kegiatan

ekor -

ekor

49

0

60,000

65

Kelurahan

Kegiatan

0

ekor

65

48 Kali

50 Klpk

486,203

ekor

121,275

13,750 30,388

Klpk

ekor

65

48 Kali

1

463,050

ekor

115,500

13,750 28,941

Klpk 441,000

ekor

110,000

13,500 27,563

Klpk

7,500

48 Kali

Kali

13,050 26,250

Klpk 400,000

Kali - Vaksinasi dan pengobatan ternak

12,820 25,000

Klpk

Jumlah bibit ternak yang diserahkan kepada kelompok ternak - bibit ternak ayam

425,000

336 Kali

91,163

3 Kegiatan

16 Kegiatan

Frequensi Pengawasan Peredaran Pangan Asal Hewani Pengawasan Tempat Pejualan/Peredaran Pangan Asal Hewan (Daging dan Telur) 2.02.2.01. 01.01.23

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Presentase Layanan RPH/RPU Jumlah kios daging yang dibangun - Jumlah RPH/RPU yang dibangun/direhabilitasi

JUMLAH URUSAN PERTANIAN(PETERNAKAN)

0

75,000,000

181,175,000

100 Kali

100,000

100 Kali

105,000

100 Kali

30%

1,000,000

40%

250,000

50%

1 Unit

250,000

1 Unit

250,000

1 Unit

1 Unit

750,000

-

115,000

275,000

100 Kali

75%

125,000

750,000

275,000

-

100 Kali

75% 1 Unit

1 Unit

750,000

135,000

302,500

700 Kali

75% 302,500

-

5 Unit

4 Unit

-

-

VIII - 155

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BP4K KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

No. Kode

1 1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Kondisi Indikator Kinerja Program (outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2

3

4

Target

2016

2015

Rp.

Target

5

Rp.

6

2017

2018

2019

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

Target

Rp.

7

8

9

10

11

12

13

14

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

15

URUSAN PILIHAN PENYULUHAN

Program Pelayanan 2.01.2.01.02.01 Administrasi Perkantoran

Program Peningkatan 2.01.2.01.02.02 Sarana dan Prasarana Aparatur

2.01.2.01.02.03

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Program Peningkatan 2.01.2.01.02.05 Kapasitas Sumber Daya Aparatur

100%

889,671,000

100%

906,000,000

100%

100%

282,740,000

100%

385,000,000

100%

100%

15,225,000

100%

25,000,000

100%

34,202,000

100%

106,000,000

951,300,000

100%

998,865,000

100%

1,565,568,000

100%

1,878,681,600

100%

462,000,000

100%

554,400,000

100%

665,280,000

100%

798,336,000

100%

100%

30,000,000

100%

36,000,000

100%

43,200,000

100%

51,840,000

100%

100%

127,200,000

100%

152,640,000

100%

183,168,000

100%

219,801,600

100%

Cakupan kualitas layanan administrasi yang tertib dan lancar

Kelancaran pelaksanaan tugas secara tepat waktu

Meningkatny a Disiplin Aparatur

Meningkatny a kualitas SDM Aparatur

VIII - 156

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Kondisi Indikator Kinerja Program (outcome)

2

3

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

Rp.

Target

4 1500 exp

Program Peningkatan Penerapan 2.01.2.01.02.18 Teknologi Pertanian/Perk ebunan

Target

2015

5

2016

Rp.

Target

6

1800 ex

65,500,000

1800 ex

2 Kajian

47,000,000

2 Kajian

201,200,000 Terampil

7

98,250,000

2017

Rp.

Target

8

1920 ex

9

117,900,000

2018

Rp.

Target

10

11

2019

Rp.

Target

12

13

Rp.

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

14

15

2040 ex

141,480,000

2160 ex

16,977,600

2280 ex

203,731,200

10200 ex

98,250,000 2 Kajian

117,900,000 2 Kajian

141,480,000

2 Kajian

169,776,000

2 Kajian

203,731,200 10 Kajian

315,000,000 Terampil

440,800,000 Terampil

529,440,000 Terampil

Jumlah Informasi yang disebarkan melalui media penyuluhan 2 Kajian Jumlah Petani/nelay an yang telah menerapkan teknologi pertanian Jumlah

Terampil 3 Terampi

Penyuluh l 6 dan Pemberdayaan Penyuluh 2.01.2.01.02.20 Pertanian/Perk Pertanian dan Ahli 9 ebunan Lapangan Ahli 13 Terampil dan

Program 2.01.2.01.02.25 Kelembagaan dan TTG

Ahli

orang Pemula

Jumlah Petani yang naik kelas

17,Lanjut 8,

Madya

orang Pemula 20,Lanj ut

10,

Madya 1,

1, Utama 0 Utama 0

4

Ahli

dan

15

orang 74,400,000 Pemula

5

Ahli

dan

15

orang 111,500,000 Pemula

6

Ahli

dan

25

orang 133,800,000 Pemula

10

Ahli

dan

25

orang 160,560,000 Pemula

20,Lanju

25,Lanju

25,Lanjut

23,Lanjut

t

t

10,

10,

15,

12,

Madya 3,

Madya 2,

Madya 1,

Madya 2,

Utama 0

Utama 2

Utama 0

Utama 0

638,320,000 Terampil

15

Ahli

741,960,000 Terampil

dan

25

orang 192,672,000 Pemula

Ahli

105

119,Lanjut

10,

Madya

57, Madya

2, Utama 0

dan

orang 231,206,400 Pemula

26,Lanju t

40

VIII - 157

9, Utama 2

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan 2014

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Kondisi Indikator Kinerja Program (outcome)

2

3 Jumlah Gapoktan yang difasilitasi dlm pengelolaan PUAP

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

Rp.

Target

4 49

Gapoktan

Jumlah Kelompok Tani Neayan 1 KTNA Andalan Mandiri

Jumlah Gapoktan yang mahir Program Pengendalian,P dalam 2.01.2.01.02.29 embinaan dan pengelolaan Pengawasan keuangan dan agribisnis

Target

2015

5 50

Target

6

7

117,150,000 50

Rp.

Target

8

9

254,580,000 50

2019

2018

Rp.

Target

10

11

225,496,000 50

Rp.

Target

12

13

300,595,200 50

Gapokta

Gapokta

Gapokta

Gapokta

Gapokta

n

n

n

n

n

n

1 KTNA

1 KTNA

1 KTNA

1 KTNA

1 KTNA

1 KTNA

50

Gapoktan

Gapokta

BP3K

Rp.

2017

Gapokta

49

dan

78,100,000 50

2016

9 n dan 9

BP3K

336,778,701 10

388,750,000 10

466,500,000 10

559,800,000 10

671,760,000 10

Rp.

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

14

15

250,714,240

250

1 KTNA

806,112,000 50

Gapokta

Gapokta

Gapokta

Gapokta

Gapokta

Gapoktan

n dan 9

n dan 9

n dan 9

n dan 9

n dan 9

dan

BP3K

BP3K

BP3K

BP3K

BP3K

BP3K

VIII - 158

9

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1 1 2.04 2.04.01. 2.04.01

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Kondisi Indikator Kinerja Indikator Kinerja pada Program awal RPJMD (Outcome) (2013)

2 3 URUSAN PILIHAN PARIWISATA SEKRETARIAT Program Terselenggaranya Pelayanan Pelayanan Administrasi Administrasi Perkantoran Perkantoran

Meningkatkan Sarana dan Prasarana Aparatur

4

2014

2015

2016

2017

2018

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

Kondisi Indikator Kinerja 2019 pada akhir RPJMD Target Rp. (Juta) (2019) 15

16

17

7 Paket Kegiatan

7 Paket Kegiatan

255 7 Paket Kegiatan

205 7 Paket Kegiatan

226 7 Paket Kegiatan

248 7 Paket Kegiatan

273 7 Paket Kegiatan

300 7 Paket Kegiatan

6 Paket Kegiatan

6 Paket Kegiatan

427 6 Paket Kegiatan

450 6 Paket Kegiatan

495 6 Paket Kegiatan

545 6 Paket Kegiatan

599 6 Paket Kegiatan

659 6 Paket Kegiatan

2.04.02

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

2.04.03

Program Meningkatkan Peningkatan Disiplin Aparatur Disiplin Aparatur

1 Paket Kegiatan

1 Paket Kegiatan

8

1 Paket Kegiatan

8 1 Paket Kegiatan

8 1 Paket Kegiatan

8 1 Paket Kegiatan

8 1 Paket Kegiatan

8 1 Paket Kegiatan

2.04.04

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Paket Kegiatan

1 Paket Kegiatan

15

1 Paket Kegiatan

15 1 Paket Kegiatan

16 1 Paket Kegiatan

16 1 Paket Kegiatan

16 1 Paket Kegiatan

16 1 Paket Kegiatan

Meningkatkan SDM Aparatur

VIII - 159

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

2

Kondisi Indikator Kinerja Indikator Program Kinerja pada (Outcome) awal RPJMD (2013)

3

4

2014

2015

Jumlah Regulasi yang memberdayakan ASQ dalam kelembagaannya

Jumlah Kegiatan Pemantapan NilaiNilai ASQ

2018

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

-

URUSAN WAJIB URUSAN KEBUDAYAAN Program Jumlah dan Pengembangan Prosentase Nilai Budaya Kelembagaan Adat/ Kebudayaan Gorontalo

2017

Target

Progra, Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja dan Keuangan 1 1.17. 1.17.15

2016

0

1 Lembaga 1 Kec.

0

2 kegiatan

195

-

1 Lembaga 1 Kec.

65 1 Lembaga 1 Kec.

0

1 PERWAKO

1 PERWAKO

5% dari 10 Kegiatan

5% dari 10 Kegiatan

5% dari 10 Kegiatan

72

-

2 Lembaga 2 Kec.

Kondisi Indikator Kinerja 2019 pada akhir RPJMD Target Rp. (Juta) (2019) 15

-

16

17 -

79 2 Lembaga 2 Kec.

87 2 Lembaga 2 Kec.

95 9 Lembaga (1 Lembaga 1 Kec.)

1 PERWAKO

1 PERWAKO

1 PERWAKO

1 PERWAKO

5% dari 10 Kegiatan

10% dari 10 Kegiatan

10% dari 10 Kegiatan

40% dari 10 Kali Kegiatan

VIII - 160

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2014

2015

Target

Rp. (Juta) 6

2016

Target

Rp. (Juta)

7

8

2017

Target

Rp. (Juta)

9

10

2018

Target

Rp. (Juta)

11

12

Target

Rp. (Juta)

13

14

Kondisi Indikator Kinerja 2019 pada akhir RPJMD (2019) Target Rp. (Juta)

3

4

5

Persentase jumlah kepatuhan terhadap ketetapan nilai-nilai ASQ

0

5 % dari 2 Kali Kegiatan

5 % dari 2 Kali Kegiatan

5 % dari 2 Kali Kegiatan

5 % dari 2 Kali Kegiatan

10% dari 2 Kali Kegiatan

10 % dari 2 Kali Kegiatan

15

16

40 % dari 10 Kali Kegiatan

Persentase kelompok penduduk/wilayah administrasi yang patuh terhadap ketetapan nilainilai ASQ

2 % dari 2 Kelurahan

10 % dari 10 Kelurahan

10 % dari 10 Kelurahan

10 % dari 10 Kelurahan

10 % dari 10 Kelurahan

10 % dari 10 Kelurahan

10 % dari 10 Kelurahan

50 % dari 50 Kelurahan

Jumlah kegiatan pembangunan yang menerapkan nilai nilai ASQ

10 Kegiatan

5% dari 8 Kegiatan

5% dari 8 Kegiatan

5% dari 8 Kegiatan

5% dari 8 Kegiatan

5% dari 8 Kegiatan

5% dari 8 Kegiatan

>10 Kegiatan

Jumlah-jumlah presentase penerapan nilainilai ASQ dalam kegiatan pendidikan dalam berbagai level

0

0

10% 4 level pendidkan

10% 4 level pendidkan

10% 4 level pendidkan

10% 4 level pendidkan

10% 4 level pendidkan

50% 4 level pendidkan

VIII - 161

17

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

2

Kondisi Indikator Kinerja Indikator Program Kinerja pada awal RPJMD (Outcome) (2013)

3

4

Presentase jumlah jam pelajaran bahasa gorontalo dalam kurikulum Mulok pada berbagai level pendidikan

10% dari 1 Level pendidikan

2014

2015

Target

Rp. (Juta)

5

6

Presentase jumlah 2 Taman Kota 2 Taman 1 Rumah Adat Kota 1 ruang publik sebagai cagar Dulohupa Rumah bahasa Gorontalo Adat Dulohupa

1.17.16

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Jumlah dan presentase penerapan nilainilai ASQ dalam kegiatan kemasyarakatan

Jumlah kegiatan kemasyarakatan yang menerapkan nilai-nilai ASQ.

0

0

5 Kegiatan Pembangunan Non Fisik

0

88

2016

Target

Rp. (Juta)

7

8

2017

Target

Rp. (Juta)

9

10

2018

Target

Rp. (Juta)

11

12

Target

Rp. (Juta)

13

14

Kondisi Indikator Kinerja 2019 pada akhir RPJMD Target Rp. (Juta) (2019) 15

16

17

4% dari 2 Level pendidikan

4% dari 2 Level pendidikan

4% dari 2 Level pendidikan

4% dari 2 Level pendidikan

4% dari 2 Level pendidikan

20% dari 2 level pendidika n

2 Taman Kota 1 Rumah Adat Dulohupa

2 Taman Kota 1 Rumah Adat Dulohupa

2 Taman Kota 1 Rumah Adat Dulohupa

2 Taman Kota 1 Rumah Adat Dulohupa

2 Taman Kota 1 Rumah Adat Dulohupa

2 Taman Kota 1 Rumah Adat Dulohupa

232 10% dari 7 Kegiatan

255 40% dari 7 Kegiatan

1 Kegiatan Pembangu nan Non Fisik

5 Kegiatan Pembangu nan Non Fisik

5% dari 7 Kegiatan

1 Kegiatan Pembangun an Non Fisik

121

5% dari 7 Kegiatan

1 Kegiatan Pembangun an Non Fisik

192

10% dari 7 Kegiatan

1 Kegiatan Pembangun an Non Fisik

211

10% dari 7 Kegiatan

1 Kegiatan Pembangun an Non Fisik

VIII - 162

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

4

2014

2015

Target

Rp. (Juta)

5

6

2016

Target

Rp. (Juta)

7

8

2017

Target

Rp. (Juta)

9

10

2018

Target

Rp. (Juta)

11

12

Target

Rp. (Juta)

13

14

Kondisi Indikator Kinerja 2019 pada akhir RPJMD (2019) Target Rp. (Juta) 15

16

17

Jumlah presentase 1 Rumah Adat 1 Rumah forum pembinaan Dulohupa Adat bahasa Gorontalo Dulohupa

1 Rumah Adat Dulohupa

1 Rumah Adat Dulohupa

1 Rumah Adat Dulohupa

1 Rumah Adat Dulohupa

1 Rumah Adat Dulohupa

1 Rumah Adat Dulohupa

Jumlah kawasan cagar adat dan budaya Gorontalo

12 Cagar Budaya

12 Cagar Budaya

12 Cagar Budaya

12 Cagar Budaya

12 Cagar Budaya

12 Cagar Budaya

12 Cagar Budaya

12 Cagar Budaya

Jumlah Peserta kegiatan sosialisasi pengelolaan kekayaan budaya lokal daerah

50 orang

50 orang

50 orang

50 orang

50 orang

50 orang

50 orang

50 orang

teridentifikasinya cagar budaya

terlaksananya perekaman dan digitalisasi bahan pustaka

26

62

1 paket

1 paket

1 paket

33

VIII - 163

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Kondisi Indikator Kinerja Indikator Program Kinerja pada awal RPJMD (Outcome) (2013)

2014

Target 1 1.17.17

2 Program Pengelolaan Keragaman Budaya

3

4

5

Presentase jumlah 1 Rumah Adat dan sarana Dulohupa prasarana bahasa gorontalo

Sentra ASQ

Jumlah dan Presentase kegiatan Festival (asas yang sejenis) yang berbasis ASQ Jumlah Kegiatan pembinaan Bahasa Gorontalo.

presentase jumlah ruang publik sebagai cagar bahasa Gorontalo

1 Rumah Adat 1 Rumah Dulohupa Adat Dulohupa

2015

Rp. (Juta)

2016

Target

Rp. (Juta)

6

7

8

110

1 Rumah Adat Dulohupa

1 Rumah Adat Dulohupa

239

2017

Target

Rp. (Juta)

9

10

1 Rumah Adat Dulohupa

1 Rumah Adat Dulohupa

263

2018

Target

Rp. (Juta)

11

12

1 Rumah Adat Dulohupa

1 Rumah Adat Dulohupa

289

Target

Rp. (Juta)

13

14

1 Rumah Adat Dulohupa

1 Rumah Adat Dulohupa

318

Kondisi Indikator Kinerja 2019 pada akhir RPJMD (2019) Target Rp. (Juta) 15

16

1 Rumah Adat Dulohupa

350

1 Rumah Adat Dulohupa

17 1 Rumah Adat Dulohupa

1 Rumah Adat Dulohupa

60% dari 10 kali kegiatan

40% dari 4 Kali kegiatan

40% dari 4 Kali kegiatan

10% dari 10 Kali kegiatan

10% dari 10 Kali kegiatan

10% dari 10 Kali kegiatan

15% dari 10 Kali kegiatan

15% dari 10 Kali kegiatan

0

0

3 Kegiatan

3 Kegiatan

3 Kegiatan

3 Kegiatan

3 Kegiatan

3 Kegiatan

0

2 Taman Kota 1 Rumah adat dulohupa

2 Taman Kota 1 Rumah adat dulohupa

2 Taman Kota 1 Rumah adat dulohupa

2 Taman Kota 1 Rumah adat dulohupa

2 Taman Kota 1 Rumah adat dulohupa

2 Taman Kota 1 Rumah adat dulohupa

2 Taman Kota 1 Rumah adat dulohupa

VIII - 164

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Kondisi Indikator Kinerja Indikator Program Kinerja pada awal RPJMD (Outcome) (2013)

2014

Target 1 1.17.18

2

3

4

Program Pengembangan Kerjasama pengelolaan kekayaan budaya

Presentase jumlah menurut adat dan kebudayaan Gorontalo

0

Jumlah kegiatan pembangunan yang menerapkan nilai-nilai ASQ

2.04.01. 2.04.15.

URUSAN PILIHAN URUSAN PARIWISATA Program Ketersediaan Pengembangan sistem informasi pemasaran kepariwisataan Pariwisata daerah

5 Kegiatan pembangunan Fisik

5

2016

2015

Rp. (Juta) 6 100

0

2017

2018

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

7

8

9

10

11

12

13

14

1 Paket Kegiatan

100 1 Paket Kegiatan

5 Kegiatan pembangunan Fisik

105 1 Paket Kegiatan

5 Kegiatan pembangunan Fisik

105 1 Paket Kegiatan

5 Kegiatan pembangunan Fisik

Kondisi Indikator Kinerja 2019 pada akhir RPJMD Target Rp. (Juta) (2019) 15

105 1 Paket Kegiatan

5 Kegiatan pembangunan Fisik

16

17

105 1 Paket Kegiatan

s

5 Kegiatan pembangunan Fisik

0

1

Jumlah media lokal dan nasional

1

1

1

1

1

1

1

5

Jumlah travel agen mitra promosi

0

1

0

0

0

1

1

1

608

1

976

0

1,074

0

1,181

0

1,299

0

1,429

VIII - 165

1

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Progam dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan program Prioritas Pembangunan

Kondisi Indikator Kinerja Indikator Program Kinerja pada awal RPJMD (Outcome) (2013)

2014

Target 1 2.04.16

2 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

JUMLAH

2015

2016

2017

2018

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

8

9

10

11

12

13

14

Kondisi Indikator Kinerja 2019 pada akhir RPJMD (2019) Target Rp. (Juta)

3

4

5

6

7

Jumlah objek wisata unggulan dan potensial yang tertata

0

3

849

3

Jumlah Obyek Wisata yang dikembangkan dan dikelola oleh pihak swasta

3 Obyek Wisata

0

1 Obyek Wisata

1 Obyek Wisata

1 Obyek Wisata

1 Obyek Wisata

0

7 Obyek Wisata

Jumlah regulasi terkait manajemen dan prosedur tata kelola

0

0

1 Dokumen

0

0

0

0

1 Dokumen

2,655

588

2,767

3

647

3,096

3

711

3,393

3

783

3,719

15 3

16 861

4,078

VIII - 166

17 3

17,053

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KANTOR PENGELOLA PASAR KOTA GORONTALO

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Priorotas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada Awal RPJMD (2013)

1

2 3 4 2 URUSAN PILIHAN KANTOR PASAR 2.06 PERDAGANGAN 2.06.01 Program Peningkatan 10 Kegiatan Administrasi Pelayanan Perkantoran Administrasi 2.06.02 Program Jumlah Sarana dan - 1 Motor Peningkatan Prasarana 2 Laptop Sarana dan - 2 Printer Prasarana Aparatur 2.06.05

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aaparatur

Tersedianya Aparatur yang Handal

2.06.20

Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Perdagangan

Julah pasar dan pedagang yang ditata

2 Pasar / 424 pedagang

2.06.19

Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan

Jumlah Kawasan PKL yang di tata

2 Kawasan

Jumlah Pedagang yang dibina dan ditertibkan

247 legal + 852 ilegal

JUMLAH

-

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2014

2015

2016

2017

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

2018

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

12 Bulan

280

12 Bulan

- 2 Motor - 1 Laptop - 3 Printer

94

2 Orang

15

2 Orang

9 Pasar dan 3147 pedangan g

118

9 Pasar dan 3147 pedangan g

2

15

1

142 pedagang

50

641

240 12 Bulan

50

142 pedagang

15

75

2 Orang

195 9 Pasar dan 3147 pedangan g

30

1

50 142 pedagang 640

275 12 Bulan

20

2 Orang

200 9 Pasar dan 3147 pedangan g

35

1

75 142 pedagang 740

17

300 12 Bulan

350 12 Bulan

400

100

125

150

40

2 Orang

220 9 Pasar dan 3147 pedangan g

35

1

50

2 Orang

250 9 Pasar dan 3147 pedangan g

35

1

100 142 pedagang

125 142 pedagang

780

875

75 10 Org Tenaga yg Handal

300 9 Pasar dan 3147 pedangang

35 7 kawasan

150 1099 pedagang legal 1.05

VIII - 167

4085

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI UMKM DAN PM KOTA GORONTALO Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1 1.15.01

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

2 3 DINAS PERINDAGKOP Program Prosentase Pelayanan layanan Administrasi administrasi Perkantoran perkantoran

1.15.02

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1.15.03

1.15.05

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

4

2014

2015

2016

2017

2018

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

462

100%

347

100%

5%

50

5%

50

5%

50

100%

350

100%

400

100%

450

100%

17

500

100%

5%

50

100%

5%

5%

234

70%

800

Program Fasilitasi Peningkatan peningkatan Disiplin Aparatur disiplin Aparatur

100%

100%

15

100%

25

100%

25

100%

30

100%

30

100%

35

100%

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

100%

100%

67

100%

30

100%

35

100%

40

100%

45

100%

50

100%

Fasilitasi peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Fasilitasi peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

VIII - 168

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1 2.07.19

2.07.16

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

2 Program pengembangan sentra-sentra industri potensial

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2014

2015

Target

Rp. (Juta)

5

6

Target

Rp. (Juta)

7

8

3

4

Ditetapkannya wilayah sentra produk unggulan UMKM/IKM

1 sentra

2 sentra

Jumlah sentra produk unggulan mendapat fasilitas pendampingan manajemen, permodalan dan pemasaran

1 sentra

2 sentra

Persentase produktivitas IKM

Jumlah Industri Rumah Tangga Yang Menyediakan Souvenir dan Paket Wisata

41.97%

2 IKM

305

2016

137

2017

Target

Rp. (Juta)

9

10

2 sentra

137

2 sentra

2018

Target

Rp. (Juta)

11

12

2 sentra

142

2 sentra

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Target

Rp. (Juta)

13

14

1 sentra

70

1 sentra

Target

Rp. (Juta)

15

16

1 sentra

17 75

1 sentra

9 sentra

9 sentra

42%

182

45%

187

50%

203

55%

205

65%

210

65%

2 IKM

30

2 IKM

30

1 IKM

20

1 IKM

20

1 IKM

20

9 IKM

VIII - 169

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2014

Target 1 2.07.17

2 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

3 Persentase industri berbasis teknologi

jumlah usaha industri yang menerapkan TTG

1.15 1.15.17

4

5

5%

2015

Rp. (Juta)

Target

2016

Rp. (Juta)

Target

2017

Rp. (Juta)

Target

2018

Rp. (Juta)

Target

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

341

8%

290

11%

290

14%

300

17%

300

20%

275

20%

25 IKM

190

25 IKM

190

25 IKM

200

25 IKM

200

25 IKM

175

137 IKM

1000 uu

1610

1000 uu

1610

1000 uu

1620

1000 uu

1620

1000 uu

1620

6494 UU

12 IKM

URUSAN WAJIB KOPERASI & UMKM Program Jumlah Usaha pengembangan Mikro & Kecil sistem terfasilitas pendukung dalam usaha bagi permodalan, usaha mikro penjaminan kecil menengah serta pembinaan manajemen usaha

494 uu

1000

92

VIII - 170

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2014

Target 1

2

3

4

1.15.16

Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah

Jumlah Usaha Menengah meningkat Permodalan, Penjaminan dan produk andalan yang memiliki daya saing

231 uu

Prosentase UMKM yang terfasilitasi dalam kegiatan promosi dan pemasaran produk

1.15.18

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Jumlah koperasi yang terpetakan sesuai standar kompetensi manajemen pengembanga n koperasi

22%

141 unit koperasi

5

2015

Rp. (Juta)

Target

2016

Rp. (Juta)

Target

2017

Rp. (Juta)

Target

2018

Rp. (Juta)

Target

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

320

5 UKM

200

5 UKM

200

5 UKM

210

5 UKM

210

5 UKM

215

256 UKM

25%

27%

129

150 unit koperasi

29%

140

160 unit koperasi

31%

140

170 unit koperasi

33%

145

190 unit koperasi

35%

145

200 unit koperasi

35%

150

VIII - 171

200 unit koperasi

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2014

2016

2015

Target

Rp. (Juta)

5

6

Target

Rp. (Juta)

7

8

2017

Target

Rp. (Juta)

9

10

2019

2018

Target

Rp. (Juta)

11

12

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

Target

Rp. (Juta)

13

14

Target

Rp. (Juta)

15

16

3

4

Jumlah koperasi mandiri, dan jaminan keberlanjutan manajemen yang handal

59 unit koperasi

70 unit koperasi

80 unit koperasi

90 unit koperasi

100 unit koperasi

110 unit koperasi

110 unit koperasi

17

Persentase penumbuhan koperasi baru

5%

5%

5%

5%

5%

5%

25%

URUSAN WAJIB

PENANAMAN MODAL 1.16 1.16.2.07.01 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Berkurangnya Investasi hambatan investasi

Capaian realisasi investasi PMDN, PMA dan swasta murni

0%

Rp. 198 993 027 294

50

0%

5%

120

0%

10%

130

0%

15%

140

0%

20%

150

0%

25%

160

0%

Rp.248,741,2 84,117 (25 %)

VIII - 172

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3 Jumlah realisasi pelayanan perizinan investasi Jumlah usaha mendapatkan fasilitasi pengurusan perizinan secara gratis, untuk beberapa jenis perizinan tertentu

1.16.2.07.01 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Jumlah investor yang masuk ke Kota Gorontalo

Jumlah kerjasama kemitraan antara pihak swasta dan UMKM

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

4

2014

2015

2016

2017

2018

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

395

10%

20%

30%

40%

50%

592 (50%)

-

200 UMKM

200 UMKM

200 UMKM

200 UMKM

257 UMKM

1057 UMKM

9 Investor

-

178

1 Investor

2 MOU

320

1 Investor

2 MOU

330

1 Investor

2 MOU

345

1 Investor

2 MOU

350

1 Investor

355

14 Investor

2 MOU

10 MOU

VIII - 173

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3 Jumlah pontensi sektor/bidang usaha unggulan yang dikembangkan

Program Pembangunan Kawasan Pertumbuhan Ekonomi baru

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

4

2014

2015

2016

2017

2018

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

-

1 Sektor

0

1 Dokumen

0

1 KEK

Ketersediaan regulasi KEK dan SOP KEK

1 Sektor

20

-

1 Sektor

0

-

1 Sektor

0

-

1 Sektor

0

-

17

5 Sektor

0

1 Dokumen

Jumlah KEK dikembangkan

2.06.15

URUSAN PILIHAN : PERDAGANGAN Program Frekuensi Perlindungan pengawasan Konsumen dan dan peredaran Pengamanan barang Perdagangan

5

5

242

4

1 KEK

535

4

375

4

1 KEK

460

4

380

4

3 KEK

380

VIII - 174

30

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

2014

2015

Target

Rp. (Juta) 6

2016

Target

Rp. (Juta)

7

8

2017

Target

Rp. (Juta)

9

10

2018

Target

Rp. (Juta)

11

12

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Target

Rp. (Juta)

13

14

Target

Rp. (Juta)

15

16

4

5

Prosentase tindak lanjut temuan pelanggaran dalam peredaran barang dan jasa

50%

60%

70%

80%

90%

100%

100%

100%

Prosentase UTTP tertera

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Frekuensi evaluasi dan koordinasi lintas sektor

7

2

2

2

2

2

17

Prosentase penyelesaian sengketa konsumen

-

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Jumlah sosialisasi layanan hak kewajiban produsen dan konsumen

1 kali

2 kali

2 kali

2 kali

2 kali

2 kali

10 kali

VIII - 175

17

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

2

2.06.2.07.01 Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Perdagangan

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

4

2014

2015

2016

2017

2018

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

2309

1 Pasar

2000

2 Pasar

4000

1 Pasar

2000

2 Pasar

4000

1 Pasar

2000

9 pasar 3147 pedagang

-

0

-

0

1 Gudang

1500

-

0

1 Gudang

1500

3 Gudang

10%

2000%

10%

2000%

-

0%

-

0%

-

0%

95%

1 Kawasan

500

1 Kawasan

500

1 Kawasan

500

1 Kawasan

500

1 Kawasan

525

7 Kawasan

Jumlah pasar dan pedagang yang ditata 2 pasar 424 Pedagang

Jumlah gudang penyimpanan yang representatif

1 Gudang

2.06.2.07.01 Program Peningkatan Sarana Metrologi Legal

Prosentase peningkatan sarana metrologi legal

75%

2.06.2.07.01 Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan asongan

Jumlah kawasan PKL yang ditata 2 Kawasan

3,601

VIII - 176

BAB VIII RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

No. Kode

1

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

2

Indikator Kinerja Program (Outcome)

3

Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2013)

4

2014

2015

2016

2017

2018

Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2019)

2019

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

Target

Rp. (Juta)

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah Pedagang yang dibina dan ditertibkan

Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri JUMLAH

Jumlah usaha perdagangan yang menerapkan TTG

247 Pedagang

120 Pedagang

-

1 Unit usaha

10

1 Unit usaha

10

1 Unit usaha

10

1 Unit usaha

10

1 Unit usaha

10

5 Unit usaha

2500 paket

80

2500 paket

85

2500 paket

90

2500 paket

100

2500 paket

105

15000 paket

2500 paket

79

8,424

120 Pedagang

7,586

120 Pedagang

8,694

120 Pedagang

8,405

852 Perdagangan

125 Pedagang

8,835

8,410

VIII - 177

41,930

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan dengan mudah, cepat, tepat dan akurat jika terlebih dahulu ditetapkan indikator kinerja yang telah disepakati bersama. Penetapan indikator kinerja merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah. Hal ini mengingat

rencana

kinerja

akan

merupakan

gambaran

sosok

tampilan

organisasi di masa yang akan datang. Indikator kinerja daerah sebagai alat untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif maupun kualitatif, merupakan gambaran yang mencerminkan capaian indikator kinerja program (outcomes/ hasil) dari kegiatan (output/ keluaran). Indikator kinerja program adalah sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Pengukuran indikator hasil lebih utama daripada sekedar keluaran, karena hasil (outcomes) menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin mencakup kepentingan banyak pihak. Indikator kinerja akan dapat dijadikan sebagai media perantara untuk memberi gambaran tentang prestasi organisasi yang diharapkan di masa mendatang. Untuk melihat kinerja daerah pada dasarnya digambarkan melalui tingkat capaian sasaran dan tingkat efisiensi dan efektivitas pencapaian sasaran dimaksud. Mengukur tingkat capaian kinerja pelaksanaan pembangunan daerah diperlukan penetapan indikator kinerja daerah dalam bentuk penetapan indikator kinerja program pembangunan daerah sebagai indikator kinerja utama. Penetapan

indikator

kinerja

daerah

sebagai

ukuran

keberhasilan

pencapaian visi dan misi Walikota Gorontalo dan Wakil Walikota Gorontalo pada akhir periode masa jabatan sebagaimana terlihat pada tabel 9.1 berikut ini :

IX - 1

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Uraian

No.

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

2013

2014

I

Aspek Kesejahteraan Masyarakat

A

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019

Pertumbuhan PDRB 1

ADHK (Pertumbuhan

7,5-8

7,5-8

7,5-8

7,5-8

7,5-8

5,3

5,3

5,3

5,3

5,3

13.452.213

14.521.214

15.590.214

16.659.214

0,35

0,35

0,34

5,5

5,4

5,3

74,54

74,97

75,37

7,78

7,5-8

7,5-8

5,31

5,3

5,3

11.848.713

12.383.213

0,36

0,35

0,35

5,61

5,5

74,17

74,25

Bappeda

Ekonomi) (%) 2

Laju Inflasi (%)

Bappeda

PDRB per Kapita 3

ADHB (Ribu

11.314.213,24

16.659.214

Bappeda

0,34

0,34

Bappeda

5,2

5,1

5,1

75,77

76,17

76,17

Rupiah) 4

Indeks Gini Persentase

5

Penduduk di bawah Garis Kemiskinan (%) Indeks

6

Pembangunan Manusia (IPM)

IX-2

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Uraian

No.

Kondisi Kinerja pada Awal Periode 2013

B 1 2 3 4

Target Capaian Setiap Tahun

2014

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019

Fokus Kesejahteraan Sosial Angka Melek Huruf

99,87

99,90

99.91

99,95

100

100

100

100

DISDIK

10,47

10,50

10,57

10,67

10,77

10,87

10,97

10,97

DISDIK

67,16

67,25

67,36

67,57

67,77

67,97

68,18

68,18

PAUD (%)

61,89

62,15

63

65,19

69,85

73,89

79,7

79,7

DISDIK

SD/MI (%)

110,34

111

112

114,34

115

115

115

115

DISDIK

SMP/MTs (%)

112,19

112,75

113,27

115,19

117

118

118

118

DISDIK

110,27

110,90

111,97

112,22

112,82

112,82

112,82

112,82

DISDIK

SD/MI (%)

92,35

92,75

93,45

95,25

97,36

99,33

100

100

DISDIK

SMP/MTs (%)

84,34

84,75

85,37

87,43

89,25

90

90

90

DISDIK

(%) Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Angka Harapan Hidup (Tahun) Angka Partisipasi Kasar (%)

SMA/SMK/MA (%) 5

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

Angka Partisipasi Murni

IX-3

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Uraian

No.

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Target Capaian Setiap Tahun

2013

6 7

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

2014

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019 DISDIK

SMA/SMK/MA (%)

64,12

64,75

65,15

69,12

73,45

75

75

75

Angka Kematian

222

190

185

166,5

148

129,5

111

111

8,04

8

8

8

8

8

8

8

DIKES

9,2

9,1

9,1

9,1

9

9

9

9

DIKES

Ibu (per 100000KH) Angka Kematian Bayi (per 1000 KH)

DIKES

Angka Kematian 8

Balita (per 100.000 KH)

II

Aspek Pelayanan Umum

A

Pelayanan Urusan Wajib

1

Pendidikan

a

% APM SD/MI

92,35

92,75

93,45

95,25

97,36

99,33

100

100

DISDIK

b

% APM SMP/MTs

84,34

84,75

85,37

87,43

89,25

90

90

90

DISDIK

0,11

0,05

0,05

0,025

0,017

0,012

0,01

0,01

DISDIK

100

100

100

100

100

100

100

100

DISDIK

0,23

0,19

0,17

0,08

0,04

0,02

0,01

0,01

DISDIK

c d e

% Angka Putus Sekolah SD % Angka Kelulusan UASBN % Angka Putus Sekolah SMP/MTs

IX-4

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Target Capaian Setiap Tahun

2013 f g h i

2 a b c d e f 3

% Angka Kelulusan Ujian Nasional SMP/MTs % APM SMA/SMK/MA % Angka Putus Sekolah SLT % kelulusan UN SMA/SMK/MA

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

2014

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019

99,62

99,65

99,67

99,82

99,92

99,98

100

100

DISDIK

64,12

64,75

65,15

69,12

73,45

75

75

75

DISDIK

0,5

0,4

0,3

0,25

0,12

0,1

0,1

0,1

DISDIK

99,33

99,35

99,38

99,83

99,89

99,93

100

100

DISDIK

54,22

55,15

56,17

58,35

60,09

62,25

64,12

65

DIKES

79

79,12

79,3

79,5

79,7

79,8

80

90

DIKES

2,8

2,7

2,7

2,7

2,6

2,4

2,2

2,2

DIKES

222

190

185

166,5

148

129,5

111

111

DIKES

8,04

8

8

8

8

8

8

8

DIKES

9,2

9,1

9,1

9,1

9

9

9

9

DIKES

Kesehatan Persentase Rumah Tangga Bersanitasi (%) Persentase Rumah Tangga pengguna air bersih (%) Persentase gizi buruk (%) Angka Kematian Ibu (per 100000. KH) Angka Kematian Bayi (per 1000 KH) Angka Kematian Balita (per 1000 KH) Pekerjaan Umum

IX-5

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Uraian

No.

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2019

85

87

87

90

93

97

100

100

195

195

211

227

243

259

275

275

90

91

92

93

95

97

100

100

70

70

72

75

77

80

85

85

5

5

5

10

25

20

25

25

Persentase panjang a

jalan kota dalam kondisi baik (%) Jumlah ruas jalan

b

kota dalam kondisi baik (ruas) Persentase panjang

C

saluran irigasi kondisi baik (%)

SKPD Penanggung Jawab

Dinas PU Kimpraswil Dinas PU Kimpraswil Dinas PU Kimpraswil

Persentase pengurangan luasan genangan d

banjir di kawasankawasan pusat

Dinas PU Kimpraswil

layanan/pusat kota (%) Persentase Pengurangan e

luasan kawasan kumuh perkotaan (%)

IX-6

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Uraian

No.

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2019

80

85

87

91

93

95

98

98

5

5

8

10

12

17

20

20

1.024

150

185

195

200

215

235

2.000

SKPD Penanggung Jawab

Persentasi kawasan permukiman dengan kondisi air minum dan air limbah yang baik (%) 4

Perumahan Rakyat Persentase Cakupan lingkungan perumahan yang

a

sehat dan aman yang didukung

DiNAS PU Kimpraswil

dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) (%) Jumlah rumah b

layak huni yang dibangun dan ditingkatkan

IX-7

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019

kualitasnya (unit) 5 a

c

6 a

b

c

d

Penataan Ruang Jumlah dokumen penataan ruang dan perencanaan kawasan (buah) Persentase pendirian bangunan baru yang sesuai arahan pemanfaatan ruang (unit)

1 Dokumen

1 Dokumen

1 Dokumen

1 Dokumen

1 Dokumen

1 Dokumen

1 Dokumen

6 Dokumen

35

37

40

45

50

55

62

62

1 Dok

1 Dok

1 Dok

1 Dok

1 Dok

1 Dok

1 Dok

Dok Master Plan

4 Dok

4 Dok

4 Dok

4 Dok

4 Dok

4 Dok

4 Dok

1 Dok

1 Dok

1 Dok

1 Dok

1 Dok

1 Dok

1 Dok

6 Dok

3 Dok

3 Dok

3 Dok

3 Dok

3 Dok

3 Dok

BAPPEDA

DTKP

Perencanaan Pembangunan Jumlah dokumen perencanaan kota (buah) Jumlah dokumen perencanaan pembangunan ekonomi (buah) Jumlah dokumen perencanaan pembangunan sosial budaya (buah) Jumlah dokumen perencanaan pembangunan

KUA PPAS, KUA PPASP, Profil Kota Indikator Dok Sosbud

RPJMD, RKPD, IKU, PK, Renstra,

BAPPEDA

BAPPEDA

BAPPEDA

BAPPEDA

IX-8

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Kondisi Kinerja pada Awal Periode 2013

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

2014

2015

2016

2017

2018

2019

daerah (buah) e

Jumlah dokumen pengendalian evaluasi monitoring

7

Perhubungan

3 Dok

3 Dok

Jumlah kawasan a

tertib lalu lintas

-

yang tertata

3 Dok

3 Dok

3 Dok

3 Dok

2 kawasan

3 kawasan

3 kawasan

4 kawasan

5 kawasan

tertib

tertib

tertib

tertib

tertib

lalulintas

lalulintas

lalulintas

lalulintas

dan

dan

dan

dan

kawasan

kawasan

kawasan

kawasan

CBD

CBD

CBD

CBD

lalulintas dan kawasan

dengan baik

3 Dok

2 kawasan tertib lalulintas dan kawasan CBD

CBD

SKPD Penanggung Jawab

2019 Renja Monev Dok Perencanaan, LAKIP, LKPJ

BAPPEDA

5 kawasan tertib lalulintas dan kawasan CBD

Persentase sarana b

prasarana LLAJ yang terpelihara

75

76

80

83

87

90

95

95

43

43

50

53

55

58

60

60

dengan baik (%) Persentase kendaraan wajib uji c

yang telah dilakukan uji kendaraan (%)

IX-9

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Target Capaian Setiap Tahun

2013 8

Lingkungan Hidup

a

Persentase sampah yang terangkut (%) Persentase luas RTH (taman dan makam) terhadap luas wilayah (%)

g

10 a

b

2014

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019

57

60

62,6

68,2

73,8

79,4

85

85

43,41

0,006

0,006

0,006

0,006

0,006

0,006

43,44

55% dari jumlah kelahiran

60% dari jumlah kelahiran

70% dari jumlah kelahiran

80% dari jumlah kelahiran

85% dari jumlah kelahiran

90% dari jumlah kelahiran

90% dari jumlah kelahiran

73% dari jumlah penduduk wajb KTP

75% dari jumlah penduduk wajb KTP

80% dari jumlah penduduk wajib KTP

85% dari jumlah penduduk wajib KTP

90% dari jumlah penduduk wajib KTP

100% dari jumlah penduduk wajib KTP

100% dari jumlah penduduk wajib KTP

85% dari jumlah KK

90% dari jumlah KK

95% dari jumlah KK

100% dari jumlah KK

100% dari jumlah KK

100% dari jumlah KK

BLH

DTKP / BLH

Kependudukan dan Catatan Sipil Persentase kepemilikan akta kelahiran (%)

Persentase kepemilikan KTP bagi wajib KTP (%)

Persentase c

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

kepemilikan KK

50% dari jumlah kelahiran

70% dari jumlah penduduk wajib KTP (137.084)

80% dari jumlah KK (58.298)

83% dari jumlah KK

DKCS

DKCS

DKCS

bagi setiap keluarga

IX-10

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Uraian

No.

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Target Capaian Setiap Tahun

2013 11 a b

12

a

13

a

b

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

2014

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Persentase perempuan dalam 5 5 lembaga legislatif (%) Jumlah kasus kekerasan dalam 213 190 rumah tangga (kasus) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Cakupan sasaran pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif (%) (SDKI)

5

5

5

5

5

5

175

150

135

130

125

100

BPMP KB

85%

89%

89%

90%

92%

94%

96%

96%

18,75

23,75

28,75

34,00

41,00

50,00

60,60

60,60

SOSNAKER

7

8

9,27

10,62

12,26

14,26

16,23

16,23

SOSNAKER

Sosial Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar (%) Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui

IX-11

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Target Capaian Setiap Tahun

2013

c

14 a b c

15 a

Kelompok Usaha Ekonomi Bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenisnya (%) Persentase penyandang cacat mental fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima bantuan sosial (%)

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

2014

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019

3,01

5,01

7,00

9,00

12,00

15,00

19,00

19,00

SOSNAKER

94,8

95,5

96,2

96,7

97,2

97,7

98,2

98,2

SOSNAKER

55,8

60,8

65,8

70,8

75,8

80,8

85,8

85,8

SOSNAKER

0,43

0.67

0.91

1,15

1,39

1,63

1,87

1,87

SOSNAKER

10,630

10,690

10,750

10,810

10,870

10,870

Disperindagkop

Ketenagakerjaan Rasio penduduk (angkatan kerja) yang bekerja (%) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) Tingkat pengangguran terbuka (%)

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Jumlah Usaha

10,570

10,630

IX-12

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Target Capaian Setiap Tahun

2013

b

c

d

16 a b

c

d

Mikro, Kecil dan Menengah (unit) Persentase UMKM yang telah berbadan hokum (memiliki ijin usaha) (unit) Persentase usaha mikro, kecil dan menengah yang dapat mengakses kredit/pembiayaan bank (unit) Persentase koperasi aktif (%)

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

2014

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019 & UMKM

3,89

6,89

6,89

9,89

12,89

15,89

18,89

18,89

Disperindagkop & UMKM

10,3

20,6

20,6

30,9

41,2

51,5

61,8

61,8

Disperindagkop & UMKM

54,9

59

78

78

59

64

70

74

20,870,824,211

48,024,173,262

-

-

-

-

-

Disperindagkop & UMKM

198,993,027,294

198,993,027,294

-

-

-

-

Disperindagkop & UMKM

100

100

100

100

100

100

100

KPPT

-

-

-

-

-

-

-

KPPT

Penanaman Modal Nilai realisasi investasi PMA (US $) Nilai realisasi investasi PMDN (milyar rupiah) Persentase realisasi investasi PMDN dari perijinan investasi yang disetujui (%) Rata-rata waktu penyelesaian 1 jenis perijinan

-

IX-13

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Uraian

No.

Kondisi Kinerja pada Awal Periode 2013

17

a

Target Capaian Setiap Tahun

2014

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019

Izin Gangguan

5 Hari

5 Hari

5 Hari

5 Hari

5 Hari

5 Hari

5 Hari

5 Hari

SIUP

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

TDP TDI

2 Hari 2 Hari

2 Hari 2 Hari

2 Hari 2 Hari

2 Hari 2 Hari

2 Hari 2 Hari

2 Hari 2 Hari

2 Hari 2 Hari

2 Hari 2 Hari

SIUJK

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

SIUK

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

SIUA

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

IMB SIPP

14 Hari 2 Hari

14 Hari 2 Hari

14 Hari 2 Hari

14 Hari 2 Hari

14 Hari 2 Hari

14 Hari 2 Hari

14 Hari 2 Hari

14 Hari 2 Hari

SIP

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

2 Hari

5 kegiatan

5 kegiatan

5 kegiatan

5 kegiatan

5 kegiatan

5 kegiatan

5 kegiatan

5 kegiatan

278

300

328

378

428

478

528

528

DISPORA

14% 5

21%, 10

21%, 10

28%, 15

35%, 20

42%, 25

49%, 30

49%, 30

DISPORA

Kebudayaan Jumlah kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan dalam siar Agama

18

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

Kepemudaan dan Olah Raga Jumlah pemuda berprestasi (orang) Persentase organisasi

IX-14

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

b

19 a b c

20 a

Uraian

kepemudaan yang telah dibina (%)

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Organisasi ( 192 Orang)

Organisasi ( 172 Orang)

Organisasi ( 172 Orang)

Organisasi ( 172 Orang)

Organisasi ( 172 Orang)

Organisasi ( 172 Orang)

Organisasi ( 172 Orang)

Organisasi ( 1052 Orang)

SKPD Penanggung Jawab

2019

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu (%) Jumlah kasus tindak kriminalitas (kasus) Jumlah Linmas (orang)

80,81

83

83

85

87

90

95

100

KESBANGPOL

24

-

-

-

-

-

-

0

SATPOL PP

750

800

800

850

850

850

850

850

SATPOL PP

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Persentase pelaksanaan fungsi DPRD : - Fungsi Legislasi

5 X Rapat

5 X Rapat

5 X Rapat

5 X Rapat

5 X Rapat

5 X Rapat

5 X Rapat

90%

Sekwan

- Fungsi

30 x turun

30 x turun lapangan

30 x turun lapangan

30 x turun lapangan

30 x turun lapangan

30 x turun lapangan

30 x turun lapangan

90%

Sekwan

20 x Rapat

20 x Rapat

20 x Rapat

20 x Rapat

20 x Rapat

20 x Rapat

20 x Rapat

100%

Sekwan

5 Perda

5 Perda

5 Perda

5 Perda

5 Perda

5 Perda

5 Perda

90%

Sekwan

Pengawasan - Fungsi Penganggaran b

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Jumlah Perda yang ditetapkan (buah)

lapangan

IX-15

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Target Capaian Setiap Tahun

2013 C d

e

Waktu penyelesaian buku APBD murni (bulan) Status audit keuangan daerah

Jumlah jenis pelayanan secara online (jenis)

21

Ketahanan Pangan

a

Skor Pola Pangan Harapan (%) Tingkat konsumsi protein hewani (gram/kapita/hari) Tingkat konsumsi energi (kkal/kap/hari)

b c

22 a

4 Bulan WDP

3 Jenis (Simda Barang, Simda Keuangan, Simduk)

95 215 2.000

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

2014

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019

4 Bulan

4 Bulan

4 Bulan

4 Bulan

4 Bulan

4 Bulan

4 Bulan

WTP

WTP

WTP

WTP

WTP

WTP

WTP

5 jenis (Simda Barang, Simda keuangan, Simduk, Simrenda, Simpeg)

5 jenis (Simda Barang, Simda keuangan, Simduk, Simrenda, Simpeg)

5 jenis (Simda Barang, Simda keuangan, Simduk, Simrenda, Simpeg)

5 jenis (Simda Barang, Simda keuangan, Simduk, Simrenda, Simpeg)

5 jenis (Simda Barang, Simda keuangan, Simduk, Simrenda, Simpeg)

5 jenis (Simda Barang, Simda keuangan, Simduk, Simrenda, Simpeg)

5 jenis (Simda Barang, Simda keuangan, Simduk, Simrenda, Simpeg)

95

95

95

95

95

95

100

DPPKAD

215

215

215

215

215

215

215

DPPKAD

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

2.000

50 Kelurahan

50 Kelurahan

50 Kelurahan

100%

2.000

DPPKAD DPPKAD

DPPKAD, DKCS, Bappeda, BKD Diklat

DPPKAD

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jumlah desa/kelurahan yang telah terjangkau program

25 Kelurahan

50 Kelurahan

50 Kelurahan

50 Kelurahan

BPMPKB

IX-16

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Target Capaian Setiap Tahun

2013

b c

23

a

b

24 a

b

PNPM Mandiri (desa/kel) Persentase PKK aktif (%) Persentase Posyandu aktif (%)

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

2014

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019

60

60

60

60

60

60

60

60

97% dari 135

97% dari 135 Unit

97% dari 135 Unit

97 % dari

97% dari

100% dari

100% dari

Unit

97% dari 135 Unit

140 unit

180 unit

200 unit

200 unit

BPMPKB

3 Dokumen

3

3

3

3

3

3

15 Dokumen

BAPPEDA

100% dari 49

100% dari 49 SKPD

100% dari 49 SKPD

100% dari 49 SKPD

100% dari 49 SKPD

100% dari 49 SKPD

100% dari 49 SKPD

100% dari 49 SKPD

BAPPEDA

20 Unit

22 Unit

22 Unit

12 Unit

10 Unit

10 Unit

10 Unit

84 Unit

KPDE

34 Unit

10 Unit

10 Unit

10 Unit

10 Unit

10 Unit

10 Unit

84 Unit

KPDE

BPMPKB

Statistik Jumlah dokumen statistik dasar sesuai dengan kebutuhan perencanaan pembangunan (buah) Persentase SKPD yang memiliki buku profil/statistik SKPD (%)

SKPD

Kearsipan Persentase arsip yang terolah dengan baik (%) Persentase SKPD yang telah menerapkan pengelolaan arsip

IX-17

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Kondisi Kinerja pada Awal Periode 2013

c

25

secara baku (%) Persentase arsip (tekstual dan non tekstual) yang tersimpan dengan baik

24 Unit

Target Capaian Setiap Tahun

2014

20 Unit

2015

20 Unit

2016

10 Unit

2017

10 Unit

2018

10 Unit

2019

10 Unit

SKPD Penanggung Jawab

2019

84 Unit

KPDE

Komunikasi dan Informatika Jumlah lembaga

a

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

komunikasi masyarakat (radio)

1 Unit 13 Unit

1 Unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

18 Unit

INFOKOM

yang aktif b

Jumlah warung internet (unit)

79 unit

8 Unit

8 Unit

8 Unit

8 unit

8 unit

8 Unit

119 Unit

INFOKOM

8 SKPD

5 SKPD

5 SKPD

5 SKPD

6 SKPD

5 SKPD

5 SKPD

34 Unit

KPDE

12 SKPD

4 SKPD

4 SKPD

4 SKPD

5 SKPD

4 SKPD

5 SKPD

34 SKPD

KPDE

4 SKPD

6 SKPD

6 SKPD

6 SKPD

6 SKPD

6 SKPD

6 SKPD

34 SKPD

KPDE

Jumlah SKPD yang c

memiliki SDM berkeahlian teknologi informasi Jumlah SKPD yang

d

telah memiliki jaringan internet

e

Jumlah website/blog resmi

IX-18

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019

SKPD yang aktif 26 a b

c

Perpustakaan Jumlah perpustakaan (unit) Jumlah pengunjung perpustakaan daerah (pengunjung) Jumlah buku koleksi perpustakaan daerah

30 Unit

4 Unit

4 Unit

4 Unit

4 Unit

4 Unit

4 Unit

50 Unit

KPDE

215 Orang

120 Orang

120 Orang

120 Orang

120 Orang

120 Orang

120Orang

815 Orang

KPDE

2000 Exemplar

2500 Exemplar

2500 Exemplar

3250 Exemplar

4000 Exemplar

5000 Exemplar

6000 Exemplar

6250 Exemplar

KPDE

11.358 2.519

11.358 2.519

12.091 2.382

12.457 2.308

12.640 2.230

2.4 1.7

2.4 1.7

2.6 2.2

2.7 2.5

2.7 2.7

B

Pelayanan Urusan Kewenangan Pilihan

1

Pertanian

a

Nilai Tukar Petani

b

c

Produksi pertanian tanaman pangan utama : - Padi (ton) - Jagung(ton) Produksi pertanian tanaman hortikultura utama : - tomat

10.9992 2.581

2.4 1.5

11.704 2.519

2.5 2

DKPPKP

DKPPKP

IX-19

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

3.675 13.205 248.658 42.231

3.686 13.532 249.088 42.580

3.784 13.987 249.465 42.970

SKPD Penanggung Jawab

2019

- cabe merah

d

Populasi produksi komoditas peternakan utama : - sapi potong - kambing - Ayam pedaging - Ayam petelur

e

Penyuluh Pertanian

2

Kehutanan

a

Persentase hutan dan lahan kritis terehabilitasi (%)

b

Persentase kerusakan kawasan hutan (%)

3

Pariwisata

a

Jumlah kunjungan wisata (orang) Jumlah objek wisata yang telah dikembangkan

b

2.986 12.169 247.766 34.852

3.274 12.576 247.990 41.558

3.274 12.576 247.990 41.558

3.483 12.954 248.213 41.769

35

36

37

39

41

43

45

10.35

0.11

0.11

0.11

0.11

0.11

0.12

1748

1746

1746

1742

1740

1738

DKPPKP

45

BP4K

DKPPKP

DKPPKP

1744

116,831

125.206

140.206

144.872

145.805

145.992

146.029

146.029

3

0

0

1

0

1

0

5

Disbudpar Disbudpar

IX-20

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Target Capaian Setiap Tahun

2013 c

(unit) Jumlah Hotel/Penginapan

4

Perikanan

a b

5 a

b c

Jumlah produksi perikanan budidaya (kg) Tingkat konsumsi ikan masyarakat (kg/kapita)

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

2014

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019

49

51

51

53

55

57

59

59

3.088

3.258

3.258

3.453

3.677

3.934

4.229

DKPPKP

45

46

47

49

51

53

55

DKPPKP

11

9

9

9

8

7

4

2

7

1

1

1

1

1

1

1

Disperindag & UMKM

247

150

150

150

150

155

-

852

Disperindag & UMKM dan KPP

109.499.278.000

15 %

15 %

20 %

20 %

20 %

25 %

100 %

Disbudpar

Perdagangan Jumlah kasus peredaran barang illegal dan tidak memenuhi standar Jumlah pasar tradisional kondisi baik Jumlah pedagang kaki lima yang telah dibina

6

Perindustrian

a

Nilai produksi industri kecil (ribu

Disperindag & UMKM

IX-21

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

Target Capaian Setiap Tahun

2013

b

c

d e f

III

rupiah) Nilai produksi industri rumahtangga (ribu rupiah) Persentase industri yang telah menggunakan teknologi kemasan produksi (%) Persentase industri yang telah memiliki ijin usaha Jumlah cluster industri yang telah berkembang (buah) Jumlah sentra industri yang telah berkembang (buah)

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

2014

2015

2016

2017

2018

2019

SKPD Penanggung Jawab

2019

110.180.878.000

15 %

15 %

20 %

20 %

20 %

25 %

100 %

25

15

15

15

15

15

15

12,6

20

20

20

17

15

15

100

-

1

1

-

1

-

1

4

1

2

2

2

2

2

1

9

229,548 km panjang jalan kota jumlah kendaraan 58.600 unit

229,548 km panjang jalan kota jumlah kendaraan 59.200 unit

229,548 km panjang jalan kota jumlah kendaraan 60.050

229,548 km panjang jalan kota jumlah kendaraan 61.200

229,548 km panjang jalan kota jumlah kendaraan 62.500

229,548 km panjang jalan kota jumlah kendaraan 64.225

229,548 km panjang jalan kota jumlah kendaraan 64.225 unit

100

Disperindag & UMKM

Disperindag & UMKM

Aspek Daya Saing Daerah Fokus Infrastruktur 229,548 km

a

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan (km)

panjang jalan kota jumlah kendaraan 58.178 unit

Dinas PU Kimpraswil, Dinas Perhubungan

IX-22

BAB IX RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

No.

Uraian

Kondisi Kinerja pada Awal Periode 2013

Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

2014

2015

2016

2017

2018

2019

unit

unit

unit

unit

SKPD Penanggung Jawab

2019

b

Luas wilayah (ha)

7.900,003

7.900,003

7.900,003

7.900,003

7.900,003

7.900,003

7.900,003

7.900,003

Tata Kota

c

Luas wilayah kebanjiran (ribu ha)

249

243

243

237

231

225

219

219

Dinas PU

IX-23

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB X RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN A. PEDOMAN TRANSISI Sejak ditetapkannya RPJMD Kota Gorontalo tahun 2014-2019, maka walaupun masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota Gorontalo periode 20142019 yang dimulai sejak tanggal pelantikan yaitu tanggal 2 Juni 2014 akan berakhir pada tanggal 2 Juni 2019; namun masih ada rentang waktu sampai dengan akhir tahun 2018 untuk tetap menjalankan dokumen RPJMD periode 2014-2019. Sementara itu mengingat masa berlaku dokumen RPJMD Kota Gorontalo tahun 2014-2019 hanya sampai akhir tahun 2018, dan dokumen RPJMD periode berikut belum disusun dan ditetapkan, maka ditetapkan pedoman selama masa transisi sebagai berikut : 1. Dokumen RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 tetap dipedomani sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2018. 2. Sebagai acuan penyusunan dokumen RKPD tahun 2019, KUA dan PPA tahun 2019 serta RAPBD tahun 2019, mengingat dokumen RPJMD Kota Gorontalo tahun 2014-2019 sudah berakhir dan tidak dapat dijadikan lagi sebagai pedoman penyusunan dokumen perencanaan tahun berikut, sementara

dokumen

RPJMD

periode

berikut

belum

disusun

dan

ditetapkan, oleh karena itu penyusunan dokumen perencanaan tersebut mengacu kepada tahapan dan skala prioritas sebagaimana yang telah ditetapkan di dalam RPJPD Kota Gorontalo Tahun 2008-2027 pada fase ke-3 RPJMD Tahun 2019-2024. 3.

RPJMD fase ke-3 sebagaimana dimaksud di atas adalah : Untuk misi Meningkatkan pendidikan masyarakat

akan diarahkan

melalui : 1)

Peningkatan akses pendidikan dalam rangka memantapkan capaian APM SLTP dan SLTA sebesar 100 % sebagai wujud penuntasan wajib belajar 12 tahun.

2)

Peningkatan mutu dan relevansi melalui pemenuhan sumber daya pendidikan

yang

berdaya

saing

dengan

penguasaan

teknologi

sehingga mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan di tingkat lokal, nasional bahkan global dengan tetap berbasis pada nilai dan kultur daerah (Local genius). X-1

BAB X RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

3)

Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan melalui pengembang-an sistem

informasi

pemantapan

manajemen

jaringan

pendidikan

kerjasama

yang

pendidikan

bermutu

dan

dan

keterlibatan

masyarakat. 4)

Pengembangan pendidikan agama melalui peningkatan peran orang tua dan masyarakat sebagai unsur utama

dalam membentuk

karakter dan moral anak didik. 5)

Pemberian insentif dan

dukungan terhadap peran partisipasi

masyarakat dalam pengembangan pendidikan formal dan non formal. 6)

Pemantapan

langkah-langkah

pengembangan

sektor

pendidikan

sebagai salah satu unggulan utama daerah. Untuk

misi

Meningkatkan

derajat kesehatan

masyarakat

akan

diarahkan melalui : 1)

Pemantapan

upaya

kesinambungan

kemudahan

akses

layanan

kesehatan bermutu bagi masyarakat. 2)

Pemantapan upaya-upaya pemberian layanan kesehatan dasar gratis yang bermutu bagi masyarakat.

3)

Standarisasi mutu

sistem pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

yang sesuai Total Quality Management (TQM). 4)

Pemantapan perilaku hidup sehat sehingga setiap individu, keluarga dan masyarakat dapat menjadikan perilaku hidup sehat sebagai gaya hidup (life style).

5)

Pemantapan kondisi

lingkungan masyarakat yang diwujudkan

melalui penataan lingkungan hidup yang sehat, bersih, nyaman, dan indah yang dapat menunjang terciptanya kesehatan masyarakat. 6)

Peningkatan sistem kewaspadaan dini secara efektif melalui peran serta

masyarakat secara berkesinambungan dalam pembangunan

kesehatan. 7)

Memantapkan pemanfaatan

kemandirian posyandu,

masyarakat

polindes,

pustu

dalam yang

mengoptimalkan didukung

oleh

ketersediaan sarana sanitasi dan air minum yang sehat.

X-2

BAB X RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Untuk

misi

Meningkatkan pendapatan masyarakat akan diarahkan

melalui : 1)

Peningkatan

kapasitas

daerah yang

lebih efektif, efisien, transparan dan akuntabel melalui

pengembangan

pengelolaan

perangkat

dan pemanfaatan

pendukung

dan

keuangan

kompetensi

SDM

pengelola keuangan daerah. 2)

Peningkatan investasi masyarakat dan swasta melalui penguatan permodalan dan pengembangan kapasitas manajemen usaha dapat

menyerap

tenaga

kerja

lebih

besar,

mengurangi

yang angka

kemiskinan serta memacu pertumbuhan ekonomi daerah. 3)

Peningkatan keberdayaan dan peran industri rumah tangga dan industri kecil dalam menghasilkan produk unggulan daerah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi industri dan informasi.

4)

Peningkatan hubungan kerjasama pemerintah dan swasta melalui penciptaan peluang-peluang pengembangan ekonomi strategis yang memungkinkan bagi kemajuan daerah.

5)

Pemberdayaan

masyarakat

memanfaatkan

dan

dibarengi

dengan

melalui

mengelola

regulasi

dan

pengembangan

sumber-sumber keberpihakan

kemampuan

ekonomi

yang

pemerintah

yang

melindungi kepentingan pengembangan usaha masyarakat. 6)

Pemantapan lembaga

peran

ekonomi

lembaga-lembaga mikro

dan

ekonomi

perbankan

berupa dalam

koperasi,

menunjang

perekonomian masyarakat 7)

Menciptakan iklim usaha yang sehat dan ditunjang oleh kondisi keamanan yang stabil dan kondusif serta menyediakan sistem pelayanan dan perijinan usaha yang mudah bagi masyarakat.

Untuk misi Mewujudkan penataan ruang kota yang berwawasan lingkungan akan diarahkan melalui : 1)

Peningkatan dan pengembangan sistem pengelolaan infrastruktur perkotaan dalam menjamin kelangsungan hidup masyarakat baik di bidang ekonomi, sosial dan budaya.

X-3

BAB X RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

2)

Peningkatan dan pengembangan sistem pengelolaan lingkungan dan pemukiman penduduk, fasilitas umum dalam menciptakan ruang kota yang nyaman, asri dan menarik.

3)

Penerapan sistem pengelolaan pertanahan yang efisien dan efektif serta melaksanakan penegakan hukum terhadap hak atas tanah dengan prinsip keadilan dan transparan, melalui mekanisme Land reform dengan mengembangkan sistem insentif dan disinsentif.

4)

Peningkatan dan pengembangan kerjasama lintas daerah dalam upaya pencegahan dan penanganan banjir melalui rehabilitasi dan pengembangan

infrastruktur

penanggulangan

banjir

secara

terintegrasi. 5)

Pemerataan infrastruktur drainase yang terintegrasi sebagai jaringan instalasi utilitas di pusat kota dan kawasan-kawasan pertumbuhan baru.

6)

Pelestarian bangunan dan kawasan bersejarah yang menjadi ciri khas /land mark Kota Gorontalo.

7)

Peningkatan dan pengembangan kapasitas ruang kota seiring dengan meningkatnya peran dan fungsi kota sebagai ibukota provinsi melalui dan pengembangan kawasan pinggiran dan perluasan wilayah.

8)

Pengembangan

dan

pengendalian

pemanfaatan

ruang

didasarkan pada pengwilayahan dan spesifikasi potensi

yang wilayah

termasuk pengendalian fungsi lahan sawah sebagai kawasan resapan air dan ruang terbuka hijau melalui Peraturan Daerah. 9)

Penataan dan pengembangan sistem transportasi lokal dan regional untuk lebih meningkatkan akses antara wilayah di kota Gorontalo dan dengan daerah-daerah sekitar.

10) Pengembangan kawasan wisata daerah melalui peningkatan dan pengembangan objek-objek wisata baru. 11) Penerapan rencana tata ruang kota secara konsisten dalam seluruh aktifitas pembangunan

yang dilaksanakan oleh

pemerintah dan

masyarakat.,

X-4

BAB X RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

Untuk misi Mewujudkan tata pemerintahan yang baik akan diarahkan melalui : 1)

Peningkatan kualitas dan pengembangan system pemerintahan di daerah yang dilandasi oleh prinsip-prinsip good governance guna mewujudkan pelayanan public yang baik.

2)

Pemantapan kelembagaan pemerintahan yang efisien,efektif dan produktif sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal pada masyarakat.

3)

Pendaya

gunaan

pemerintahan

tugas

yang

dan

professional

fungsi

sumber

dalam

daya

memberikan

aparatur pelayanan

terhadap masyarakat, dalam suasana aman dan tertib. 4)

Peningkatan dan pengembangan partisipasi masyarakat dan lembagalembaga politik dalam rangka mewujudkan suatu system perpolitikan daerah

yang

dapat

mengakomodir

berbagai

kepentingan

pembangunan. 5)

Pengembangan dan peningkatan manajemen aparatur yang dilakukan secara

berkelanjutan

dan

terintegrasi

dengan

memperhatikan

ketersediaan fasilitas dan kesejahteraan pegawai. 6)

Optimalisasi

penerapan

hukum

melalui

law

inforcement

dan

penyempurnaan produk hukum yang dapat memberi kepastian hukum dan rasa aman bagi kehidupan masyarakat. 4. RKPD tahun 2019 merupakan RKPD masa transisi dan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD Walikota dan Wakil Walikota terpilih hasil pemilihan kepala daerah pada periode berikutnya. Sehingga RKPD 2019 di masa transisi tersebut juga memuat visi, misi dan program prioritas Walikota dan Wakil Walikota terpilih berdasarkan hasil pemilihan tahun 2018. RKPD tersebut akan dijadikan dasar dalam penyusunan RAPBD Kota Gorontalo Tahun 2019, dengan agenda penyelesaian masalah pembangunan yang belum seluruhnya tertangani dan terselesaikan sampai dengan tahun 2018, masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun 2019, dan program prioritas tahun 2019 Walikota dan Wakil Walikota terpilih.

X-5

BAB X RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

B. KAIDAH PELAKSANAAN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 20142019 merupakan penjabaran dari Visi, Misi, Program Walikota dan Wakil Walikota Gorontalo

untuk 5 (lima) tahun mendatang sampai berakhirnya

masa jabatan Kepala Daerah Kota Gorontalo masa bakti periode 2014-2019 serta

mengacu

Rencana

Pembangunan

Jangka

Panjang

Daerah

Kota

Gorontalo Tahun 2008-2027. RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 sebagai pedoman penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD), dan pedoman penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Gorontalo setiap tahunnya. Dalam upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan, serta melaksanakan program dan kegiatan yang tercantum dalam RPJMD Tahun 2014-2019, kaidah-kaidah pelaksanaan adalah sebagai berikut: 1. Lembaga Eksekutif dan Legislatif Pemerintah Kota Gorontalo dengan didukung oleh Instansi Vertikal yang ada di wilayah Kota Gorontalo, serta

masyarakat

termasuk

dunia

usaha,

berkewajiban

untuk

melaksanakan program-program dalam RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 dengan sebaik-baiknya; 2. Walikota dan Wakil Walikota Gorontalo dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah berkewajiban untuk mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan RPJMD Kota Gorontalo Tahun 20142019 dengan menggerakkan secara optimal semua potensi dan kekuatan daerah; 3. Dalam menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah, Walikota Gorontalo dibantu oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Kepala Bappeda) Kota Gorontalo; 4. RPJMD merupakan pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD, oleh karena itu seluruh SKPD di dalam lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, kegiatan pokok, dan unggulan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dan menjadi pedoman dalam menyusun Renja SKPD setiap tahun, dengan berpedoman pada RPJMD untuk menjamin konsistensi dan kontinuitas program, kegiatan beserta pendanaan dan ditetapkan oleh kepala SKPD serta disahkan oleh Walikota. X-6

BAB X RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

5. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014-2019, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

Kota

Gorontalo

berkewajiban

untuk

memandu

proses

perencanaan pembangunan, pemantauan, fasilitasi dan mediasi dalam penyusunan Renstra SKPD di Kota Gorontalo; 6. Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo agar melaksanakan program-program dalam RPJMD Tahun 2014-2019 dengan sebaik-baiknya; 7. Penjabaran lebih lanjut RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014-2019 untuk setiap tahunnya dilakukan melalui penyusunan RKPD Kota Gorontalo; 8. RKPD Kota Gorontalo harus menjadi acuan bagi setiap SKPD dalam menyusun Rencana Kerja SKPD (Renja-SKPD) yang disusun dengan pendekatan berbasis kinerja; 9. Dalam hubungannya dengan keuangan daerah, keberadaan RKPD Kota Gorontalo

merupakan

dasar

penyusunan

Rancangan

Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran berikutnya terutama sebagai rujukan dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD, serta penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara; 10. Renja-SKPD yang disusun dengan pendekatan berbasis kinerja harus menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD) serta menjadi kontrak kinerja Kepala SKPD/Unit kerja; 11. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Tahun 2014-2019, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMD Tahun 2014-2019, sebagai berikut: a. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masing-masing Pimpinan SKPD; b. Kepala Bappeda Kota Gorontalo menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masingmasing Pimpinan SKPD sesuai dengan tugas dan kewenangannya; c. Kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan SKPD periode sebelumnya; d. Kepala Bappeda Kota Gorontalo menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf (c);

X-7

BAB X RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

e. Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf (d) menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya. 12. Dalam hal terjadi perkembangan yang berpengaruh terhadap target sasaran, kebutuhan pembiayaan dan lain-lain dalam RPJMD, maka penyesuaiannya

dilakukan

melalui

penyusunan

kebijakan

umum

anggaran, prioritas dan plafon anggaran serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setiap tahunnya. 13. Dengan mempertimbangkan berbagai hal yang diluar kendali Pemerintah Kota Gorontalo

dan

diperkirakan

dapat

menghambat

pelaksanaan

RPJMD, maka berbagai strategi, arah kebijakan dan program yang telah dikembangkan dapat ditinjau kembali dan hasilnya harus dikonsultasikan kepada DPRD Kota Gorontalo untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut dalam proses pelaksanaannya.

X-8

BAB XI PENUTUP

BAB XI RPJMD KOTA GORONTALO TAHUN 2014 - 2019

BAB XI PENUTUP Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Gorontalo Tahun 2014 – 2019 merupakan pedoman bersama bagi seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kota Gorontalo selama 5 (lima) tahun kedepan yang searah dan terpadu dengan pembangunan nasional dan Provinsi Gorontalo. Dukungan dan komitmen seluruh stakeholder, legislatif yudikatif dan eksekutif, pihak akademisi perguruan tinggi dan pihak swasta serta masyarakat sipil di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo menentukan keberhasilan dari pelaksanaan RPJMD Kota Gorontalo Tahun 2014 – 2019 ini.

WALIKOTA GORONTALO

Hi. MARTHEN A. TAHA

XI - 1

RPJMD Kota Gorontalo 2014-2019.pdf

Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara. Republik Indonesia Nomor 5587);. Page 3 of 507. RPJMD Kota Gorontalo 2014-2019.pdf. RPJMD Kota ...

10MB Sizes 8 Downloads 490 Views

Recommend Documents

gorontalo 4.pdf
Whoops! There was a problem loading more pages. gorontalo 4.pdf. gorontalo 4.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying gorontalo 4.pdf.

Kota Dumai.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. Kota Dumai.pdf.

Kota Mataram.pdf
hundreds of black Union Army and white Southern Unionist prisoners. Union Major General. William T. Sherman investigated the allegations and did not charge ...

Kota Kupang.pdf
Page 1 of 3. https://panselnas.menpan.go.id/index.php/13-formasi/daerah/provinsi/kabkota/391-kota-kupang. RINCIAN FORMASI ASN DAERAH DARI ...

RPJMD tahun 2013-2018.pdf
akan dioperasionalkan melalui strategi pembangunan daerah berupa kebijakan dan program. pembangunan disertai rencana-rencana kerja dalam kerangka ...

Kota Ambon.pdf
... selain melalui portal : http://panselnas.menpan.go.id, http://sscn.bkn.go.id dan PT Pos Indonesia PO.BOX. 1002. asncpns.com. Page 3 of 10. Kota Ambon.pdf.

Kota Tangerang.pdf
Page 1 of 2. https://panselnas.menpan.go.id/index.php/13-formasi/daerah/provinsi/kabkota/556-kota-tangerang. RINCIAN FORMASI ASN DAERAH DARI ...

CPNS Kota Yogyakarta.pdf
1 SDN Kyai Mojo. 1 SDN Widoro. 1 SDN Surokarsan 2. 1 SDN Giwangan. 1 SDN Glagah. 1 SDN Vidya Qasana. 2 Apoteker Pertama Apoteker III/b 1.

Laptah PTA Gorontalo-2017.pdf
Whoops! There was a problem loading more pages. Whoops! There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps.

Kota Gunung Sitoli.pdf
Page 1 of 10. https://panselnas.menpan.go.id/index.php/13-formasi/daerah/provinsi/kabkota/636-kota-gunung-sitoli. RINCIAN FORMASI ASN DAERAH DARI ...

CPNS Kota Binjai.pdf
Page 1 of 3. https://panselnas.menpan.go.id/index.php/13-formasi/daerah/provinsi/kabkota/467-kota-binjai. RINCIAN FORMASI ASN DAERAH DARI PELAMAR ...

peta-wisata-kota-bandung.pdf
Kartika Sari Jl. Ir. H. Djuanda. Amanda Jl. Ir. H. Djuanda. Vitasari Roti, Kue & Tart Komp. Kurdi (Ruko) No. 49 Ayam Bengawan Solo Jl. RE Martadinata No.69.

Sabah Kota Belut BM.pdf
Tulis sebuah cerpen yang bertemakan hidup berbudi berdasarkan maksud pantun di. atas. KERTAS SOALAN TAMAT. Page 3 of 3. Sabah Kota Belut BM.pdf.

Modul Kaderisasi PMII Kota Malang.pdf
6Hasanuddin Wahid 2006, Multi Level Strategi, PB PMII. Page 3 of 37. Modul Kaderisasi PMII Kota Malang.pdf. Modul Kaderisasi PMII Kota Malang.pdf. Open.

KOTA PONTIANAK - JEJARING KIMIA.pdf
Dinas Pertanian,. Perikanan dan. Page 3 of 4. KOTA PONTIANAK - JEJARING KIMIA.pdf. KOTA PONTIANAK - JEJARING KIMIA.pdf. Open. Extract. Open with.

Modul Kaderisasi PMII Kota Malang.pdf
6Hasanuddin Wahid 2006, Multi Level Strategi, PB PMII. Page 3 of 37. Modul Kaderisasi PMII Kota Malang.pdf. Modul Kaderisasi PMII Kota Malang.pdf. Open.

PERDA RTRW KOTA GORONTALO.pdf
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah- daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia.

SK.GUB PROV GORONTALO UMP 2016.pdf
cubemur Goronta-io ,.rr,. o' ot'-'' menetaPkan Keputusan. provinsi ral,un zoro ai provTsl c::J:* Upah Minimum. i. Undang-Undalg Nomor 2. pekerja/Serikat B,^h (,.

PERDA RTRW KOTA GORONTALO.pdf
TAHUN 2010-2030. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. WALIKOTA GORONTALO,. Menimbang : a. bahwa penataan ruang agar dapat memberikan ...

Perubahan-Nama-Jalan-Kota-Lhokseumawe.pdf
http://www.info.lhokseumawekota.go.id/. LAMPIRAN I ... s/d Jalan Mon. Tujoh. 11. ... Displaying Perubahan-Nama-Jalan-Kota-Lhokseumawe.pdf. Page 1 of 4.

Revitalisasi Transportasi di Kota Bogor.pdf
DI KOTA BOGOR. Page 4 of 33. Revitalisasi Transportasi di Kota Bogor.pdf. Revitalisasi Transportasi di Kota Bogor.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In.

Sabah Kota Belut BM skema.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. Sabah Kota ...

DCT DPRD KOTA BEKASI_DAPIL 4.pdf
2 H. EDI, S.Sos.I L JATISAMPURNA 2 MUHAMMAD. DIAN, SH L PONDOK MELATI 2 Ir. H. SOEGIARTO L JATIASIH 2 H. SAFRIL L PONDOKGEDE. 3 AFIAH ...

2007_SD-IPA_001-SOAL OSN SD IPA-JATIM KAB KOTA pilhan ...
2007_SD-IPA_001-SOAL OSN SD IPA-JATIM KAB KOTA pilhan ganda.pdf. 2007_SD-IPA_001-SOAL OSN SD IPA-JATIM KAB KOTA pilhan ganda.pdf. Open.