Cahya Rusda Diaka 105060200111023
SISTEM MANUFAKTUR (TKM.4014) SISTEM PRODUKSI A.
Pengertian Produksi Produksi adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk membuat produk yang berupa barang dan jasa dari bahan-bahan atau sumber-sumber faktor produksi dengan tujuan untuk di jual kembali. Faktor – faktor Produksi : 1.
Material
2.
Modal
3.
Manusia/ Tenaga Kerja
4.
Metode/ Teknologi Proses produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau
menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. B.
Macam – Macam Wujud Proses Produksi 1.
Proses Kimia adalah proses produksi yang menggunakan bahan dan sistem kimiawi.
2.
Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dengan cara merubah bentuk.
3.
Proses asembling adalah proses produksi berupa penggabungan komponen-komponen menjadi produk akhir.
4.
Proses transportasi adalah proses produksi yang melakukan/ menciptakan perpindahan barang.
5.
Proses penciptaan jasa-jasa administrasi adalah proses produksi berupa penyiapan data informasi yang diperlukan.
C.
Jenis - jenis Proses Produksi 1.
Proses produksi terus menerus adalah proses produksi yang memiliki pola atau urutan yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
1 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023 2.
Proses produksi terputus – putus adalah proses produksi yang tidak memiliki urutan atau pola yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
D.
E.
Manfaat Yang Diciptakan Dari Proses Produksi a.
Manfaat Dasar (Primary Utility)
b.
Manfaat Bentuk (Form Utility)
c.
Manfaat Waktu ( Time Utility)
d.
Manfaat Tempat (Place Utility)
e.
Manfaat Milik (Ownership Utility)
Teknik Proses Produksi a.
Proses Ekstraktif Proses produksi yang di jalankan dengan mengambil langsung dari sumber alam yang telah tersedia. Misal : proses penambangan, perikanan, pertanian dll.
b.
Proses Analitis Proses analitis adalah proses untuk menguraikan atau memisahkan dari suatu bahan mentah tertentu menjadi beberapa macam bentuk yang menyerupai jenis aslinya. Misal: pertamina
c.
Proses Fabrikasi Seperti proses analitis tetapi dalam menjadikan ke beberapa macam bentuk baru menggunakan alat bantu seperti mesin, gergaji dan lainnya tanpa harus sejenis dengan aslinya. Contoh: pakain, proses pembuatan sepatu dll.
d.
Proses Sintesis Proses mengkombinasikan beberapa bahan dalam suatu bentuk produk. Misal: perusahan kimia, obat-obatan, gelas, kasa dll.
e.
Proses Assembling Proses assembling berarti merangkaikan beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru (barang baru) tanpa merubah bentuk fisik susunan kimiawinya. Misal : perusahaan karoseri mobil, IPTN, perusahaan alat listrik dan sebagainya.
2 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023
F.
Sistem Produksi terbagi menjadi dua kategori yaitu : 1.
Fasilitas Produksi, antara lain mesin-mesin produksi dan perkakas, peralatan material handling, peralatan inspeksi dan komputer yang mengendalikan operasi manufaktur didalamnya. Fasilitas juga termasuk tata letak pabrik yang merupakan tata cara penempatan mesin-mesin dan fasilitas pabrik.
2.
Sistem Pendukung Manufaktur, yang merupakan rangkaian aturan atau prosedur yang digunakan oleh perusahaan untuk menyelesaiakan masalah teknis dan logistik yang terkait dengan pemesanan dan pemindahan bahan didalam pabrik serta untuk menjamin agar produk memenuhi berbagai standar kualitas.
G.
Sistem Pendukung Kegiatan Produksi 1.
Perencanaan dan pengendalian produksi
Perencanaan dan pengendalian produksi
Penelitian
Pengembangan
Faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan produk : a)
Manfaat prouk bagi konsumemn
b)
Permintaan pasar
c)
Potensi pasar
d)
Kemungkinan pengembangan produk di masa yang akan datang
e)
Kekuatan persaingan,dsb
3 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023
2.
Pengendalian kualitas Pengendalian
kualitas
merupakan
suatu
proses
untuk
menentukan barang-barang yang rusak diusahakan dikurangi serta mempertahankan
barang-barang
yang
sudah
baik
kemudian
mengontrol agar hasil produksi diwaktu yang akan datang tidak lagi mengalami penurunan kualitas atau kerusakan. Pengendalian kualitas mempunyai kegiatan :
Menentukan standar kualitas (ukuran, daya tahan, warna,bentuk, harga, dsb)
Mencari
pemeriksa
dibutuhkan
baik
yang mengenai
mempunyai pemakaian
kecakapan
yang
peralatannya
/
pemeliharaanya. 3.
Penentuan fasilitas produksi Penentuan fasilitas produksi merupakan suatu proses integrasi dimana semua aspek produktifitas harus dipertimbangkan dengan matang. Fasilitas produksi diantaranya meliputi gedung, tempat kerja, mesin, dan juga termasuk penentuan perencanaan fasilitas fisik perusahaan. Aspek- aspek perencanaan fasilitas fisik perusahaan terdiri dari : a.
Penentuan Lokasi perusahaan Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi perusahaan yaitu : letak sumber bahan mentah, tenaga kerja, pasar, sikap masyarakat setempat, biaya tanah dan perpajakan.
4.
b.
Bangunan
c.
Perencanaan tata letak fasilitas produksi
d.
Perencanaan Linkungan Kerja
Perawatan fasilitas produksi Perawatan/pemeliharaan fasilitas produksi dilakukan dalam rangka mempertahankan tingkat produktifitas mesin dan peralatan lainnya. Perawatan/ pemeliharaan fasilitas produksi membutuhkan
4 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023 dana yang sangat besar karena biayanya menyangkut mesin dan peralatan operasi kegiatan perusahaan. Jadi kegiatan perusahaan ini sangat tergantung pada pertimbanganpertimbangan:
5.
Dana yang tersedia pada perusahaan
Kebijakan yang diambil perusahaan
Standar kualitas produk
Kemampuan tenaga kerja bagian servis, dsb.
Penentuan harga pokok produksi Penentuan harga pokok produksi yaitu dengan memasukkan seluruh komponen biaya produksi sebagai unsur harga pokok, yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Hpp dapat dihitung dengan rumus :
Harga Jual Produk :
Cara yang digunakan untuk menganalisis seluruh biaya yang diperlukan dan berapa pendapatan yang diterima perusahaan beserta hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan, dengan cara:
BEP (Q) = jumlah unit yang dihasilkan (hasil pendapatan hanya cukup untuk menutup biaya keseluruhan) FC
= Biaya tetap (fixed cost)
V
= variabel cost (biaya variabel)
MANAJEMEN OPERASI, HUBUNGAN ANTAR PRODUK / PRODUKSI, DAN KONSEP PRODUKSI A.
Manajemen Operasi
5 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023 Operasi merupakan salah satu fungsi dari bisnis disamping financial, marketing, maupun personalia. Setiap perusahaan memiliki fungsi operasi, maka manajemen operasi berfungsi untuk memanage fungsi operasi dalam suatu organisasi.
Little Quality (kualitas Kecil), merupakan transformasi yang sederhana yaitu proses perubahan input menjadi output, sehingga menimbulkan nilai tambah. Dan output akan memberikan feed back untuk perbaikan input.
Big Quality (Kualitas Besar), transformasi
bukan sekedar proses
perubahan input menjadi output. Ketika perusahaan menyediakan input, ia akan berhubungan dengan supplier sebagai
penyedia input serta
pertimbangan nilai konsumen sebagai pertimbangan atas input yang digunakan. Hubungan dengan supplier pada saat ini bersifat partnership. Output akan memberikan umpan balik berupa informasi yang secara internal maupun external. Pengertian Manajemen Operasi Operations Management (OM) adalah serangkaian aktivitas untuk menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa melalui transformasi input menjadi output. (Haizer & Render, 2004)
6 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023 Sedangkan aktivitas, merupakan proses atau sekumpulan kegiatan yang memerlukan satu atau lebih dari input, merubah dan menambah nilai pada input, sehingga dapat memberikan satu atau lebih output bagi pelanggan. Input terdiri atas SDM (tenaga kerja), modal (peralatan dan fasilitas), pembelian bahan baku dan jasa, tanah dan energi. Sedangkan outputnya adalah barang dan jasa. 10 keputusan Strategis Operations Management (Haizer & Render, 2004): 1.
Service and product design, Quality management
2.
Process and capacity design
3.
Location
4.
Layout design
5.
Human resources and job design
6.
Supply Chain Management
7.
Inventory
8.
Material Requirements Planning and JIT
9.
Intermediate, short term, and project schedulling
10.
Maintenance
Ruang Lingkup Manajemen Operasional
7 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023
Karakteristik Perbedaan Barang dan Jasa, sebagai Output dari Proses Transformasi / Operasi
Operations Management System
Manajer operasi mengelola proses transformasi yang menghasilkan produk barang dan jasa. Perubahan pada lingkungan sering kali memerlukan perubahan pada sistem operasi.
Proses transformasi, mengubah input yaitu material, energi, tenaga kerja, modal, dan informasi menjadi Output yaitu barang dan jasa yang dapat dilakukan melalui Operational Management System
Proses Pengambilan Keputusan Operasional
8 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023 Koonyz dan Weihrich, (2005) mendefinisikan pengambilan keputusan adalah penataan pilihan langkah atau tindakan dari sejumlah alternatif. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seseorang manajer operasi berhubungan erat dengan pemecahan masalah-masalah yang dihadapinya.
Model Pengembangan Manajemen Strategi Operasional Strategi Manajemen Operasional merupakan bayangan dari visi atau fungsi operasi dan perangkat pendorong atau penentu arah untuk pengambilan keputusan. Strategi dibangun berdasarkan tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan. Tujuan strategi manajemen operasional adalah menghubungkan strategi bisnis dengan pengambilan keputusan dibagian operasi. 1.
Model Strategi Operasi sebagai suatu pilihan
9 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023 2.
Model Strategi Operasi sebagai tindak lanjut dan Strategi Perusahaan
3.
Model Pengembangan Strategi Manajemen Operasional
Elemen-elemen Dasar Dari Proses Manajemen Strategi
B.
Hubungan Antara Produk dan Produksi Perusahaan mengorganisir operasi manufaktur dan sistem produksi sebagai fungsi dari produk yang dibuat. Untuk itu perlu mengetahui parameter parameter yang mempengaruhi bagaimana produk itu dibuat. Parameter-parameter produknya sbb:
10 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023
Kuantitas Produksi (production quantity)
Variasi Produk ( product variety)
Kompleksitas produk rakitan ( complexity of assembled product)
Kompleksitas bagian individu ( complexity of individual parts)
Kuantitas Produk dan Variasi produk Hubungan antara kuantitas produk tiap tahun (Q) dengan variasi produk (P) yang dibuat dalam suatu pabrik dirumuskan :
P
: Total jumlah bagian atau produk yang berbeda
J
: Prduk ke 1,2,3....P
Qj
: kuantitas tahunan jenis J
Pada variasi produk dikenal hard produk variety dan soft product variety. Untuk masing masing jumlah produk di atas bisa dinyatakan dengan
P1
: jumlah produk yang berbeda (hard product variety)
P2
: model dalam sebuah jalur produksi produk (soft product variety)
Produk dan Kompleksitas Komponen Kompleksitas produk merupakan hal yang rumit baik dari segi kualitatif ataupun kuantitatif. “Semakin banyak komponen, semakin rumit produk tersebut”. Untuk komponen yang dipabrikasi, kompleksitas komponen dapat dilihat dari jumlah tahapan proses untuk membuat komponen tersebut. Tabel produksi dari pabrik ditentukan oleh np (jumlah komponen per produk, number of parts) dan no (jumlah operasi proses, number of operations/proses)
11 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023
Jumlah total unit yang diproduksi di pabrik : Jumlah total komponen yang di produksi : Jumlah operasional produksi : dengan
C.
P
= banyak jenis produk
Q
= banyak unit tiap produk
np
= banyak komponen tiap produk
no
= banyak tahapan proses tiap produk
Konsep Produksi Bersifat kuantitatif yang meliputi : 1.
Laju Produksi Produk dikelompokkan menjadi 3 : a.
Produksi Batch
b.
Produksi Job Shop
c.
Produksi Massal
Dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
: laju produksi per jam
12 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023
Waktu pengerjaan rata- rata
Untuk Produksi Batch Tp dapat dihitung dari :
Tb didapat dari :
Untuk Produksi Job Shop Tp dapat dihitung dari :
Keterangan : : waktu pemrosesan batch Q
: Kuantitas batch : waktu persiapan untuk menyiapkan batch : waktu siklus operasi per benda kerja
Untuk Produksi Massal
Keterangan :Waktu siklus dari lini produksi : waktu perpindahan benda kerja antar stasiun setiap siklus : waktu operasi pada stasiun penyempitan
2.
Kapasitas Produksi Kapasitas produksi didefinisikan sebagai laju keluaran (output) maksimum yang mampu dihasilkan oleh suatu fasilitas produksi.
PC
: Kapasitas Produksi (unit/minggu)
n
: Jumlah pusat pengerjaan yang berproduksi
S
: Jumlah shift per periode (shift/week)
H
: Jam/shift : laju produksi perjam dari setiap pusat pengerjaan (unit
output/jam)
13 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023
3.
Utilisasi Merupakan
jumlah
output
fasilitas
produksi
terhadap
kapasitasnya. Dinyatakan dalam persamaan :
Q
: Kuantitas aktual yang diproduksi oleh fasilitas produksi selama periode waktu yang diberikan
PC 4.
: Kapasitas Produksi
Waktu Tunggu Manufaktur Merupakan waktu total yang dibutuhkan untuk pengerjaan part atau produk tertentu dalam pabrik. Dirumuskan :
: banyaknya jumlah operasi : waktu persiapan untuk operasi Q
: Jumlah produk yang sedang dikerjakan : waktu siklus operasi : waktu non operasi
5.
Pekerjaan dalam Proses Disebut juga dengan work in process atau WIP dapat diartikan kuantitas part/produk yang sedang berada didalam pabrik baik yang sedang di proses maupun yang berada diantara operasi pengerjaan. Dapat dihitung dengan cara :
A
: Ketersediaan
U
: Utilisasi
PC
: Kapasitas produksi dari fasilitas
MLT : Waktu tunggu manufaktur S
: Jumlah shift per minggu
H
: Jam/ shift
14 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023 TEKNOLOGI INSPEKSI DAN SINGLE STATION MANUFACTURING CELLS Teknologi Inspeksi Inspeksi merupakan aktivitas untuk menguji produk, komponen, perakitan, material yang akan diproses agar sesuai spesifikasi desain.
Otomasi Inspeksi Otomasi inspeksi didefinisikan sebagai satu atau beberapa langkah prosedur yang terotomasi. Beberapa alternatif otomasi inspeksi maupun semi-otomasi inspeksi yang dapat diterapkan antara lain: 1.
Pengambilan komponen secara terotomasi dengan menggunakan sistem handling otomatis. Tetapi untuk pengujian dan pengambilan keputusannya, menggunakan tenaga manusia
2.
Pengujian dan pengambilan keputusan terotomasi yang dilakukan oleh mesin inspeksi otomatis, dengan pengambilan komponen ke dalam mesin yang dilakukan secara manual
3.
Sistem inspeksi komplit yang terotomasi, yang komponennya diambil, diuji, dan diputuskan secara terotomasi
Kesalahan inspeksi dapat dikategorikan sebagai kesalahan tipe I dan tipe II. 1.
Kesalahan tipe I, terjadi ketika sistem terotomasi mengindikasi adanya cacat, padahal cacat tersebut tidak ada.
2.
Kesalahan tipe II, terjadi ketika sistem tidak bisa mengindikasi adanya cacat.
Metrologi Inspeksi Metrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran kuantitas tertentu yang dibandingkan dengan standarnya. Di dalamnya terdapat kuantitas dasar yaitu panjang, massa, waktu, ketetapan elektrik, temperatur, gaya, volume, energi, dll. Karakterisitik pengukuran instrumen:
presisi dan akurat
15 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023
resolusi dan sensitivitas
instrumen analog dan instrumen digital
kalibrasi
Coordinate Measuring Machine (CMM) CMM merupakan sistem elektro-mekanik yang dirancang untuk melakukan koordinat metrologi. Konfigurasi mekanik CMM: •
Cantiliver
•
Moving bridge
•
Fixed bridge
•
Horizontal arm
•
Gantry
•
Column
CMM diaplikasikan pada pekerjaan yang memiliki karakter sebagai berikut: •
Pengawas melakukan pekerjaan berulang pada operasi inspeksi manual
•
Post-process inspectio
•
Pengukuran geometrik yang memerlukan multiple contact points
•
Complex part geometry
•
Varietas banyak untuk diperiksa
•
Repeat orders Manfaat CMM:
•
Mengurangi waktu siklus pemeriksaan
•
Flexibility
•
Mengurangi kesalahan operator
•
Meningkatkan akurasi dan presisi
•
Menghindari multiple setups
Sistem Inspeksi Fleksibel (SIF) Sistem Inspeksi
Fleksibel
(SIF)
mengambil
konsep
CMM
yang
menggunakan komputerisasi terpusat. SIF merupakan inspeksi sel kerja terotomasi tingkat tinggi, yang terdiri dari satu atau lebih CMM.
16 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023
Teknik Inspeksi Contact Meliputi penggunaan mesin atau alat pemeriksa yang berhubungan langsung dengan objek yang akan diperiksa. Prinsip teknik inspeksi contact adalah: 1.
Alat pengukuran dan pemeriksa bersifat konvensional
2.
Coordinate measuring machines (CMMs) (resolution: 0.0005mm)
3.
Stylus type surface texture measuring machines
Teknik Inspeksi Non Contact Keuntungan dari inspeksi non contact antara lain: •
Menghindari kerusakan permukaan yang bisa terjadi pada inspeksi
•
Mempercepat waktu siklus inspeksi
Teknik inspeksi non contact meliputi : •
Optical inspection techniques, menggunakan cahaya untuk pengukuran. Contoh: machine vision (r=0.25mm)
•
Non-optical inspection techniques. Contoh: electrical fields, radiation, and ultrasonics
Machine Vision Machine vision dapat didefinisikan sebagai bentuk akuisisi data gambar, proses, dan interpretasi data dengan komputer untuk beberapa aplikasi. Mesin ini merupakan alat untuk memindahkan data berupa gambar diikuti dengan proses dan interpretasi data tersebut ke computer. Sistem vision diklasifikasikan menjadi 2- D dengan tampilan layar dua dimensi dan 3-D untuk tampilan tiga dimensi. Operasi sistem mesin vision dibagi menjadi 3 fungsi, antara lain : •
Image acquisition & digitization Proses ini menggunakan video kamera dan sistem digital untuk menyimpan data gambar agar selanjutnya dapat dianalisis
•
Image processing & analysis
•
Intrepretation
17 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014
Cahya Rusda Diaka 105060200111023
Mata Kuliah
: Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Tahun Ajaran
: 2013/2014
Jurusan
: Teknik Mesin
Dosen Pengajar
: SUGIARTO, ST.,MT
18 | Rangkuman MK. Sistem Manufaktur (TKM.4014)
Th. 2013/2014