m nitor Analisis Isu Strategis Sawit

PASPI Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute www.paspi.web.id “Dapat dikutip untuk pemberitaan”

Vol. I, No. 35/2015

CPO Outlook 2016 : Akankah Makin Berkilau ? Oleh Tim Riset PASPI

ABSTRAK Memasuki tahun 2016, tiga vaiabel kunci yakni dampak El Nino 2015 pada produksi CPO, Realisasi mandatori biofuel/biodiesel, pertumbuhan konsumsi minyak nabati untuk pangan sangat menentukan dinamika pasar minyak nabati global. Tambahan konsumsi minyak nabati global tahun 2016 diperkirakan sekitar 4.1- 7.4 juta ton yakni untuk tambahan konsumsi bahan pangan dan untuk biofuel. Tergantung realisasi mandatori biodiesel Indonesia (B-20) dan Malaysia (B-10). Sedangkan produksi minyak nabati global diproyeksikan akan menurun sebesar 3.76 juta ton. Kenaikan produksi minyak nabati lainya khususnya minyak kedele tak mampu menutup penurunan produksi minyak sawit dampak El Nino 2015. Penurunan produksi CPO dan mandatori biodiesel akan mengurangi ekspor CPO Indonesia dan Malaysia. Dengan kondisi yang demikian, pasar minyak nabati global tahun 2016 secara netto mengalami excess demand yang mendorong kenaikan harga CPO merangkak mulai dari semester pertama dan berlanjut ke semester kedua.

Keywords : El Nino, mandatori biodiesel, pertumbuhan ekonomi, harga CPO

@PASPI2015

240

Monitor Isu Strategis Sawit, Vol 1 No 35/ 2015

PENDAHULUAN Satu bulan lagi tahun 2015 akan berakhir dan memasuki tahun 2016. Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat secara keseluruhan saat ini sedang melakukan evaluasi pencapaian target tahun 2015 dan merancang target-target baru untuk tahun 2016. Bagi industri sawit, tahun 2015 yang akan segera berakhir merupakan tahun yang penuh perjuangan. Perekonomian global yang kurang menggembirakan tahun 2015 telah memaksa harga CPO dunia menurun bahkan terendah dalam 10 tahun terakhir. Kondisi yang kurang menggembirakan tersebut masih ditambah lagi musim El Nino yang cukup panjang dan menyulut kebakaran lahan dan hutan di Indonesia. Pada musim El Nino tahun 2015 yang disertai kebakaran hutan/lahan, kabut asap merupakan pukulan berat bagi Industri sawit Indonesia. Kombinasi dampak kekeringan dan kabut asap diperkirakan akan menurunkan produksi CPO nasional. Selain itu, kebakaran dan kabut asap yang terjadi pada beberapa sentra sawit juga dimanfaatkan LSM anti sawit untuk menjatuhkan citra buruk sawit di pasar Internasional. Akankah industri minyak sawit tahun 2016 akan lebih baik dari tahun 2015, menjadi pertanyaan besar bagi seluruh pelaku industri sawit mulai dari petani, pengusaha maupun suplier industri minyak

sawit. Jawaban pertanyaan tersebut tergantung pada lima variabel utama yakni pertumbuhaan ekonomi dunia khususnya negara-negara tujuan ekspor minyak sawit tahun 2016, dampak El Nino 2015 terhadap produksi CPO, produksi minyak nabati dunia di luar minyak sawit 2016, Harga BBM dunia 2016 dan realisasi subsitusi diesel dengan biodiesel 2016. Tulisan ini akan mengurai bagaimana prakiraan kelima variabel tersebut dan bagaimana prospek pasar minyak sawit dunia tahun 2016.

PROSPEK EKONOMI DUNIA 2016 Perkiraan ekonomi dunia tahun 2016 tampaknya akan lebih baik dari tahun 2015. Menurut perkiraan IMF (World Economic Outlook, November 2015), setelah mengalami perlambatan pertumbuhan 3.2 persen tahun 2015, perekonomian dunia tahun 2016 diproyeksikan meningkat menjadi 3.6 persen (Tabel 1). Lokomotif tradisional ekonomi dunia yakni negaranegara maju (advance economy) melanjutkan kenaikan pertumbuhan dari 2 persen tahun 2015 menjadi 2.2 persen tahun 2016. Perekonomian USA diproyeksikan berlanjut bertumbuh dari 2.6 persen menjadi 2.8 persen. Demikian juga ekonomi EU meningkat dari 1.5 persen menjadi 1.6 persen.

Tabel 1. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2016 Kawasan/Negara

2014

Dunia 3.4 Negara Maju 1.8 USA 2.4 Euro Area 0.9 Negara Berkembang 6.8 China 7.3 India 7.3 Asean 5 4.6 Indonesia 5.0 Kawasan Afrika 5.0 Sumber : World Economic Outlook, IMF (Oktober 2015)

@PASPI2015

2015

2016

3.2 2.0 2.6 1.5 6.5 6.8 7.3 4.6 4.7 3.8

3.6 2.2 2.8 1.6 6.4 6.3 7.5 4.9 5.1 4.3

CPO Outlook 2016 : Akankah Makin Berkilau ?

Dipihak lain lokomotif baru perekonomian dunia yakni negara-negara berkembang Asia (Emerging and Developing Asia) diproyeksikan mengalami pelambatan dari 6.5 persen menjadi 6.4 persen, khususnya akibat perlambatan ekonomi Cina dari 6.8 persen menjadi 6.3 persen. Sedangkan ekonomi India diproyeksikan masih meningkat dari 7.3 persen menjadi 7.5 persen. Kawasan Afrika setelah mengalami perlambatan besar tahun 2015 kembali tumbuh (bottoming out) menjadi 4.3 persen. Demikian juga ekonomi MEA secara keseluruhan diproyeksikan bertumbuh dari 4.6 persen menjadi 4.9 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 setelah tahun 2015 mengalami pelambatan dari tahun sebelumnya, diproyeksikan kembali mengalami percepatan pertumbuhan. Namun berapa besar pertumbuhan tahun 2016 tampaknya masih bervariasi. Perkiraan IMF sendiri, ekonomi Indonesia tahun 2016 akan tumbuh 5.1 persen. Sedangkan perkiraan/target pemerintah lebih optimis dari IMF yakni sebesar 5.3 persen. Sementara itu, Bank Indonesia cenderung akomodatif dan optimis dengan kisaran 5.25.6 persen. Sebagaimana dikemukakan para ekonom-ekonom dunia, proyeksi ekonomi global 2016 tersebut masih mengandung risiko tinggi yakni pelemahan harga komoditas utama dunia, kebijakan suku bunga bank sentral USA, proses recovery ekonomi Tiongkok dan masalah terorisme global khususnya perekembangan terakhir ISIS. Menurut perkiraan IMF harga minyak fosil dunia tahun 2016 masih diperkirakan menurun sedikit sekitar 2.4 persen dari harga rata-rata 2015 yakni turun dari USD 51.6 tahun 2015 menjadi USD 50.36 per barel tahun 2016 (IMF,2015). Demikian juga harga komoditas primer lainnya juga diperkirakan masih turun sekitar 5 persen tahun 2016 dari posisi harga 2015. Jika proyek-proyek infrastruktur yang sedang berjalan dapat dilakukan sesuai skedul dan serial paket kebijakan ekonomi diimplementasikan dengan baik, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6

241 persen sesungguhnya tidak sulit dicapai tahun 2016. Dengan catatan berbagai risiko global tersebut, tampaknya secara umum ekonomi global tahun 2016 mengalami perbaikan setidaknya masih lebih baik dari tahun 2015. Meskipun ekonomi Cina sedikit mengalami perlambatan, negaranegara/kawasan tujuan ekspor Minyak sawit Indonesia (Cina, India, EU, USA, Afrika) umumnya bertumbuh lebih baik dari tahun 2015. Artinya negara-negara tujuan ekspor minyak sawit Indonesia tahun 2016 diperkirakan akan menikmati gairah baru pertumbuhan pendapatan yang lebih baik dari tahun sebelumnya, sehingga diperkirakan akan meningkatkan impor minyak sawit tahun 2016.

POYEKSI PRODUKSI MINYAK NABATI GLOBAL Menurut data OECD/FAO (2015), produksi minyak nabati global diproyeksikan naik dari 179.1 juta ton tahun 2015 menjadi 183.1 juta ton tahun 2016 atau tambahan sekitar 4 juta ton. Kenaikan tersebut didasarkan pada produksi CPO dunia yang diperkirakan naik dari 62.7 juta ton menjadi 64.7 juta ton. Kemudian perkiraan United Sates Departement of Agriculture (USDA) bulan November 2015 peningkatan produksi minyak kedele dari 17.9 juta ton menjadi 18.45 juta ton atau hanya naik sekitar 0.55 juta ton. Peningkatan produksi minyak kedele terutama disumbang oleh Amerika Serikat yang diproyeksikan meningkat dari 7.7 juta ton menjadi 9.9 juta ton. Negaranegara eksportir utama minyak kedele dunia seperti Brazil, Argentina dan EU juga mengalami peningkatan. Sementara produksi minyak kedele negara importir utama seperti Cina juga mengalami peningkatan produksi. Sementara itu (Ling, 2015; IVYNG, 2015) produksi minyak sawit dunia diproyeksikan mengalami penurunan akibat El Nino yang terjadi pada tahun 2015 khususnya di Indonesia dan Malaysia(Tabel 2).

@PASPI2015

242

Monitor Isu Strategis Sawit, Vol 1 No 35/ 2015

Tabel 2. Perkiraan Produksi CPO dan Minyak Nabati Dunia 2015-2016 (juta ton) Uraian A. Minyak Sawit A.1. Kondisi Normal Indonesia Malaysia Row Dunia (OECD/FAO) A.2. Dampak El Nino Indonesia Ling (2015) PASPI (2015) Malaysia Ling (2015) PASPI (2015) Row Dunia OECD/FAO (2015) Ling (2015) PASPI (2015) B. Minyak Kedelai Dunia (USDA) C. Minyak Nabati Lainnya Total Minyak Nabati Dunia OECD/FAO (2015) Ling (2015) PASPI (2015) Produksi minyak sawit Indonesia diperkirakan turun dari sekitar 33.1 juta ton tahun 2015 menjadi 31.89 juta ton tahun 2016. Sementara produksi CPO Malaysia diperkirakan turun sedikit dari 19. 31 juta ton tahun 2015 menjadi 18.88 juta ton tahun 2016. Berbeda dengan perkiraan FAO produksi minyak sawit dunia turun dari 62.26 juta ton menjadi 60.6 juta ton tahun 2016. Dengan begitu produksi minyak nabati global juga turun dari 178.6 juta ton menjadi 176.6 juta ton. Estimasi Ling (2015) dan IVYNG (2015) tentang dampak El Nino terhadap produksi CPO Indonesia tahun 2016 menurut PASPI terlalu rendah (optimistik). Pertama, Semua daerah kebun sawit di Indonesia mengalami dampak El Nino setidaknya sejak April sampai pertengahan November 2015 (sekitar 7-8 bulan) yang menimbulkan stress tanaman bekepanjangan dan berdampak pada produktivitas. Kedua, Akibat kekeringan berkepanjangan dan rendahnya harga TBS ditingkat kebun menyebabkan banyak

@PASPI2015

2015

2016

33.26 19.61 9.83 62.70

34.41 20.50 9.16 64.07

33.12 31.26

31.89 30.28

19.31 19.02 9.83

18.88 19.20 9.83

62.70 62.26 60.11 48.50 67.90

64.07 60.60 59.31 51.01 65.02

179.10 178.60 176.51

183.10 176.63 175.34

kebun sawit yang tidak, menunda dan mengurangi secara drastis pemupukan. Ketiga, Daerah sentra kebun sawit yang banyak hutan dan lahan terbakar (Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan) yang menyumbang sekitar 65 persen CPO Indonesia, mengalami kabut asap yang cukup lama, mengganggu fotosintesis tanaman sehingga menurunkan produksi. Dan Keempat, Menurut perkiraan lembaga pemantau iklim, pada bulan Februari 2016 El Nino dengan intensitas rendah sampai sedang akan berpeluang terjadi lagi. Menurut studi PPKS (Darlan, dkk. 2014) pengaruh kekeringan/defisit air dapat menurunkan produktivitas 15-45 persen (satu tahun setelah cekaman kekeringan) tergantung umur dan intensitas kekeringan. Selain itu, gangguan kabut asap juga dapat menurunkan produktivitas 1.6-5.5 persen (tergantung lama gangguan asap) pada tahun berjalan dan setahun kemudian. Oleh karena itu, dampak El Nino diperkirakan akan lebih

CPO Outlook 2016 : Akankah Makin Berkilau ?

besar baik pada produksi CPO tahun 2015 dan mempengaruhi produksi CPO tahun 2016. Jika Ling (2015) memperkirakan produksi CPO Indonesia tahun 2015 adalah sebesar 33.2 juta ton, perkiraaan PASPI lebih rendah yakni hanya sekitar 31.2 juta ton. Untuk produksi CPO Indonesia tahun 2016, Ling (2015) memperkirakan (intensitas El Nino kuat) sebesar 31.89 juta ton, perkiraan PASPI hanya sekitar 30.2 juta ton tahun 2016. Sehingga produksi CPO dunia menurut estimasi PASPI turun dari 60.1 juta ton tahun 2015 menjadi 59.3 juta ton tahun 2016. Dan produksi minyak nabati dunia hanya 176.5 juta ton tahun 2015 menjadi 175.3 juta ton tahun 2016 atau turun sekitar 3.76 juta ton tahun 2016 dibandingkan estimasi produksi FAO tahun 2015. Dengan demikian jika FAO memperkirakan akan ada kenaikan produksi minyak nabatai dunia 4 juta ton tahun 2016, Ling dan PASPI justru mengestimasi terjadi pengurangan produksi minyak nabati global tahun 2016 akibat El Nino di Indonesia dan Malaysia.

PROYEKSI KONSUMSI Dari segi konsumsi minyak nabati global, dengan semakin membaiknya ekonomi dunia tahun 2016, konsumsi minyak nabati dunia diharapkan akan terjadi peningkatan konsumsi negaranegara importir minyak nabati dunia. Sebagaimana proyeksi OECD/FAO (2015) konsumsi minyak nabati untuk penggunaan pangan diperkirakan naik dari 143.6 juta ton menjadi 146.7 juta ton atau tambahan 3.1 juta ton tahun 2016 (Tabel 3). Sedangkan untuk biofuel dengan masih

243 rendahnya harga minyak fosil dunia menghambat realisasi subsitusi diesel yang lebih progresif. Sehingga untuk biodiesel hanya naik dari 23.3 juta ton menjadi 24.3 juta ton atau tambahan satu juta ton. Dengan demikian menurut OECD/FAO tambahan permintaan minyak nabati 2016 sekitar 4.1 juta ton. Proyeksi FAO tersebut mengasumsikan mandatori biodiesel di Indonesia tetap B15 dan Malaysia B-7. Namun, kebijakan mandatori biodiesel di Indonesia ditargetkan kedua negara berubah. Mandatori biodiesel di Indonesia direncanakan menjadi B-20 tahun 2016. Peluang untuk realisasi B-20 penuh tahun 2016 cukup besar karena ditopang oleh kebijakan pembiayaan dari pungutan ekspor. Berdasarkan perhitungan Ling (2015) jika Indonesia serius merealisasikan B-20 tahun 2016 secara penuh maka diperlukan biodiesel sebesar 7.9 juta ton, yang akan menyerap sekitar 7.1 juta ton CPO untuk bahan baku biodiesel atau terjadi tambahan peningkatan penyerapan CPO didalam negeri sebesar 3 juta ton CPO dibandingkan tahun 2015. Malaysia juga merencanakan peningkatan penggunaan biodiesel dari B-7 tahun 2015 menjadi B-10 tahun 2016. Jika Malaysia merealisasi B-10 tahun 2016, memerlukan 1.2 juta biodiesel atau setara dengan 1.1 juta ton CPO atau meningkat sekitar 0.3 juta ton dari tahun 2015. Artinya untuk program biodiesel Indonesia dan Malaysia tahun 2016 akan menyerap tambahan sekitar 3.3 juta ton CPO tahun 2016. Dengan demikian estimasi Ling, kebutuhan minyak nabati untuk pangan dan biofuel global meningkat dari 166.9 juta ton menjadi 174.2 juta ton atau bertambah 7.3 juta ton.

Tabel 3. Proyeksi Kebutuhan Minyak Nabati Dunia 2015-2016 (juta ton) Uraian A. Minyak Nabati untuk Pangan (OECD/FAO, 2015) B. Minyak Nabati untuk Biofuel OECD/FAO (2015) Ling (2015) PASPI (2015) C. Total Kebutuhan Minyak Nabati OECD/FAO (2015) Ling (2015) PASPI (2015)

2015 143.6

2016 146.7

23.3 23.3 23.3

24.3 27.5 28.6

166.9 166.9 166.9

171.0 174.2 175.3

@PASPI2015

244

Monitor Isu Strategis Sawit, Vol 1 No 35/ 2015

Estimasi PASPI tentang kebutuhan minyak nabati untuk pangan global sama dengan estimasi FAO. Namun estimasi kebutuhan CPO untuk biodiesel Indonesia sedikit lebih besar dari estimasi Ling. Kebutuhan CPO untuk realisasi B20 di Indonesia diperkirakan mencapai 8.1 juta ton CPO atau tambahan sekitar 4 juta ton. Sehingga secara keseluruhan kebutuhan minyak nabati global untuk pangan dan biofuel akan meningkat dari 166.9 juta ton menjadi 175.3 juta ton, atau bertambah sekitar 8.4 juta ton yakni untuk pangan sebesar 3.1 juta ton, biofuel sebesar 5.3 juta ton. Dari tambahan biofuel tersebut sekitar 4.3 juta ton merupakan tambahan CPO untuk biodiesel di Indonesia dan Malaysia.

PROYEKSI HARGA CPO DUNIA Sebagaimana diuraikan diatas, FAO memperkirakan akan terjadi tambahan produksi minyak nabati global sekitar 4 juta ton tahun 2016. Sedangkan tambahan konsumsi sekitar 4.1 juta ton. Berdasarkan produksi dan konsumsi minyak nabati global tersebut FAO (tanpa memperhitungkan dampak El Nino dan perubahan kebijakan mandatori biofuel) memproyeksikan harga minyak nabati global (rata-rata tertimbang) akan naik dari USD 698 tahun 2015 menjadi USD 727 per ton tahun 2016. Dengan memperhitungkan dampak El Nino dan kebijakan biodiesel di Indonesia dan Malaysia, PASPI mengestimasi terjadi pengurangan produksi sebesar 3.76 juta ton dari estimasi produksi FAO. Sedangkan dari segi kebutuhan konsumsi PASPI memperkirakan akan ada tambahan kebutuhan sebesar 8.4 juta ton tahun 2016 dimana sekitar 4.3 juta ton berupa tambahan CPO untuk biodisel di Indonesia dan Malaysia. Penurunan produksi CPO global sebesar 3.76 juta ton dan tambahan penggunaan CPO untuk biodiesel di Indonesia dan Malaysia berarti mengurangi pasokan CPO ke pasar Internasional (ekspor) sekitar 8 juta ton atau sekitar 13 persen dari estimasi produksi CPO Indonesia dan Malaysia tahun 2016. Pengurangan ekspor CPO kedua negara

@PASPI2015

tersebut adalah setara dengan pengurangan 16 persen ekspor CPO kedua negara. Pengurangan ekspor CPO dan Malaysia tersebut akan mendongkrak harga CPO dunia tahun 2016. Dengan harga rata-rata CPO CIF Rotterdam tahun 2015 sebesar USD 627 per ton dan dengan fleksibilitas harga CPO akibat perubahan volume ekspor sebesar 1.8 maka harga CPO dunia tahun 2016 akan naik sekitar 28 persen atau berpeluang mencapai USD 807 per ton. Tentu saja proyeksi harga CPO dunia (Cif Rotterdam) tersebut tidak langsung terjadi diawal tahun 2016. Harga CPO CIF Rotterdam bulan Oktober 2015 masih sekitar USD 578 per ton, sehingga pada semester pertama tahun 2016, harga CPO dunia akan bergerak merangkak ke level USD 750 per ton. Harga CPO dunia diperkirakan akan meningkat ke level USD 800 ton pada semester kedua. Proyeksi harga CPO dunia tersebut realisasinya tergantung pada seberapa besar sesungguhnya dampak El Nino pada produksi CPO Indonesia dan Malaysia, serta apakah B-20 (Indonesia) dan B-10 (Malaysia) benar-benar direalisasikan secara penuh. Kedua hal tersebut menjadi driver harga CPO dunia.

KESIMPULAN Perekonomian dunia tahun 2016 diperkirakan akan meningkat dan lebih baik dari tahun 2015. Kecuali ekonomi Cina yang sedikit melambat, hampir semua negara atau kawasan akan menikmati pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada tahun 2016. Pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih baik meningkatkan konsumsi minyak nabati global baik untuk pangan (edible) maupun untuk non pangan (non-edible) khususnya biofuel. Diperkirakan akan terjadi tamabahan konsumsi minyak nabati global sekitar 4.1 sampai 8 juta ton tahun 2016 dimana sekitar 4.3 juta ton diantaranya untuk tambahan untuk B-20 di Indonesia dan B-10 Malaysia. Produksi minyak nabati global tanpa memperhitungkan dampak El Nino diproyeksikan bertambah sekitar 4 juta ton. Namun dengan mempertimbangkan

CPO Outlook 2016 : Akankah Makin Berkilau ?

dampak El Nino, produksi minyak nabati justru menurun sekitar 3.76 juta ton akibat penurunan produksi CPO. Dengan proyeksi pasar minyak nabati dunia yang demikian harga CPO dunia berpeluang besar mengalami peningkatan ke level USD 800 per ton pada semester kedua 2016. Namun hal ini tergantung realisasi mandatori biodiesel serta realisasi dampak El Nino pada Produksi CPO Indonesia dan Malaysia.

245

DAFTAR PUSTAKA Darlan, N.H. I.Paradoko, H.H Siregar. 2014. Predikasi dan Antisipasi Kejadian Ekstrim dan Dampaknya Terhadap Produksi Tanaman Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. International Monetery Fund.2015. World Economic Outlook. Oktober 2015. IVYNG,2015. Plantation Sector : The Impact of El Nino on Global Vegetable Oil and Palm Oil Trade. Ling, A.H. 2015. Impact of El Nino on Global Palm Oil Production: A Key Catalyst for Price Recovery. OECD-FAO.2015. Agriculture Outlook 20152024. Food and Agriculture of United Nations. Rome. Italy United States Departement of Agriculture, 2015. World Agricultural Supply and Demand Estimates. November 2015.

@PASPI2015

246

@PASPI2015

Monitor Isu Strategis Sawit, Vol 1 No 35/ 2015

35. CPO OUTLOOK 2016 AKANKAH MAKIN BERKILAU.pdf ...

240 Monitor Isu Strategis Sawit, Vol 1 No 35/ 2015. @PASPI2015 ... 5.6 persen. Sebagaimana dikemukakan para ... dunia seperti Brazil, Argentina dan EU juga.

590KB Sizes 5 Downloads 155 Views

Recommend Documents

Makin Island.pdf
... boats caused as much of a loss in men and equipment. as the fighting that followed. The Marines wiped out Makin's. defenders. Page 3 of 10. Makin Island.pdf.

CPO Textbook
Which of the following rays (a, b, c, or d) best describes the path of the light ray leaving the mirror? 2. A light ray strikes a mirror and is reflected. The angle between the incident ray and the reflected ray is 60°. What is the angle of reflecti

35-40-23-2016.pdf
Page 1 of 6. ISSN 2415-3206. MANAGEMENT. Journal. Issue 23, 2016. 35. JEL Classification: D220. УДК 656.078. MODERN CONCEPT OF SERVICE MANAGEMENT. O. MORGULETS1, O. KHOMENKO1. 1Kyiv National University of Technologies and Design. Keywords: custome

2016-Technology-Outlook-Report-WEB.pdf
Sign in. Loading… Whoops! There was a problem loading more pages. Retrying... Whoops! There was a problem previewing this document. Retrying.

Proceeding-ICAMN-2016-35.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. Proceeding-ICAMN-2016-35.pdf. Proceeding-ICAMN-2016-35.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu.

Issue 35 [Dec 2016].pdf
dedication and passion for the game. Even though some days he wanted to quit, his love for the game is what kept him going. He will always be number one on.

PDF Microsoft Outlook 2016 Step by Step Download Online
Download Online. Books detail ... This is learning made easy. Get more done ... Get easy-to-follow guidance from a certified Microsoft Office Specialist Master* Learn and practice new ... Word 2016 In Depth (includes Content Update Program).