BERKUNJUNG KE MUSEUM FATAHILAH Pada tanggal 16 April 2017 saya, kekasih saya beserta adik saya, berniat untuk pergi ke museum Fatahilah yang terletak pada Pusat Kota, tepatnya didaerah Kota Tua, Jakarta Pusat. Saya berencana untuk pergi bersama dengan menggunakan mobil pribadi. Saya berangkat pukul 10.00 WIB melewati arah Pulo Gadung. Kamipun melewati jalur Kelapa Gading dan menuju kearah Pasar Senen. Disepanjang perjalanan yang sangat macet dan membosankan, kamipun mendengarkan music dan bernyanyi bersama didalam mobil. Setelah cukup lama mengendarai mobil dan bermacet-macetan didaerah Jakarta, kamipun tiba pada tujuan kami yaitu daerah Kota Tua. Setiba di Kota Tua kamipun mencari tempat parkir mobil yang sulit ditemukan disana, karena kebanyaka pengunjung Kota menggunakan Akses kereta api atau commuterline. Akhirnya kamipun menemukan tempat parkir disana setelah bertanya kepada salah satu pedagang makanan disekitar sana. Dari parkiran menuju museum lumayan jauh, jadi kami putuskan untuk berjalan kaki bersama. Sampai ditengah pusat Kota Tua kamipun kebingungan untuk memilih salah satu museum yang ada disana karena berbeda pendapat. Ada yang memilih Museum Wayang, Museum Bank Indonesia, Museum Pos Indonesia, dan Museum Fatahillah. Akhirnya kamipun memutuskan untuk memilih berkunjung ke Museum Fatahillah, karena banyak pengunjung disana yang mendatangi museum tersebut dibandingkan museum yang lainnya. Kamipun segera membeli tiket masuk, dimana harga tiket masuk bervariasi. Dengan keterangan Dewasa Rp 5.000, Mahasiswa Rp 3.000, Pelajar Rp 2.000. Kamipun sebagai mahasiswa membeli tiket khusus mahasiswa dan adik saya membeli tiket pelajar. Yang saya ketahui tentang museum ialah peninggalan sejarah dizaman dahulu yang disimpan dan dijaga didalam tempat khusus. Dimana pada nantinya anak cucu kita akan tahu sejarah-sejarah pada negara Indonesia dan agar menghargai perjuangan para pahlawan, lewat sejarah museum fatahillah. Dan yang saya ketahui tentang Museum Fatahillah adalah salah satu bangunan gedung peninggalan Era penjajahan Belanda, Selain itu gedung ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang merupakan saksi bisu perjuangan bangsa kita meraih kemerdekaan. Museum yang terletak pada wilayah Jakarta pusat ini, memang memiliki ketertarikan tersendiri. Selain letaknya pada pusat kota, museum ini juga menyimpan sejarah pada masa penjajahan Belanda di tanah air khususnya di Jakarta.
Pada awalnya sejarah museum fatahillah merupakan bangunan kolonial Belanda yang dipergunakan sebagai balai kota. Peresmian gedung dilakukan pada tanggal 27 April 1626, oleh Gubernur Jenderal Pieter de Carpentier (1623-1627) dan membangun gedung balai kota baru
yang
kemudian
direnovasi
pada
tanggal
25
Januari
1707,
pada
masa
pemerintahan Gubernur Jenderal Joan van Hoorn dan baru selesai pada tanggal 10 Juli 1710 di masa pemerintahan lain,
yaitu pada Gubernur Jenderal Abraham
van Riebeeck.
Museum Fatahillah.Pada sejarah museum fatahillah berdasarkan pembentukannya hingga bisa kita kunjungi sampai sekarang ini, menyimpan sisa penjajahan di dalamnya. Terbentuk menjadi dua lantai dengan ruang bawah tanah ini, berisikan banyak peninggalan bersejarah yaitu : 1. Lantai bawah : Berisikan peninggalan VOC seperti patung, keramik-keramik barang kerajinan seperti prasasti, gerabah, dan penemuan batuan yang ditemukan para arkeolog. Terdapat pula peninggalan kerajinan asli Betawi (Batavia) seperti dapur khas Betawi tempo dulu 2. Lantai dua : Terdapat perabotan peninggalan para bangsa Belanda mulai dari tempat tidur dan lukisan-lukisan, lengkap dengan jendela besar yang menghadap alun-alun. Konon, jendela besar inilah yang digunakan untuk melihat hukuman mati para tahanan yang dilakukan di tengah alun-alun. 3. Ruang bawah tanah : Yang tidak kalah penting pada bangunan ini adalah, penjara bawah tanah para tahanan yang melawan pemerintahan Belanda. Terdiri dari 5 ruangan sempit dan pengap dengan bandul besi, sebagai belenggu kaki para tahanan. Sebenarnya masih banyak lagi benda peninggalan di museum Fatahillah yang tidak saya ketahui. Namun keterbatasan waktu yang membuat kami tidak dapat melihat semua area dan barang-barang bersejarah beserta tulisan-tulisan didalamnya. Waktupun menunjukan pukul 15.00 WIB. Kami bergegas untuk pulang dan kembali keparkiran mobil. Saat perjalanan pulang kami tidak langsung pulang, melainkan mencari makanan diarea Kota Tua, ternyata makanan disana tidak sesuai dengan keinginan kami. Dan akhirnya kamipun memutuskan untuk mencari makanan didaerah Harapan Indah, Bekasi. Kamipun menemukan makanan yang kami inginkan. Setelah perut terisi dan hari mulai sore, kamipun melanjutkan perjalanan untuk pulang kerumah. Sesampainya dirumah saya pun bergegas mandi. Setelah mandi saya menceritakan kepada orangtua aktifitas apa saja yang saya lakukan saat berkunjung ke Museum Fatahillah di
Kota Tua. Pengalaman ini adalah pengalaman berharga untuk saya, karena saya dapat mengetahui sejarah-sejarah yang ada didalam Museum Fatahillah.