KHUTBAH JUM’AT
Tempat
: Masjid istiqlal
Hari/Tanggal
: Jumat, 10 Februari 2017
Khotib
: Dr. H. Mukti Arto, S.H., M.Hum. (Hakim Agung pada Mahkamah Agung RI)
Tema
: Memilih
Pemimpin Menurut Islam
َ اَلَحَمَدَللهََرَبََاَلـعَالَـمَـيَنَوَالَـعَاقـَبَـةََلَلَـمَتَـقَـينَوالَعدوانَاالَعَل َََالظالمين .َوأشهدَأنَمحمدًاَعبدهَورسوله،أَشهدَأنَالَإلهَإالَالله اللهمَصلىَعلىَمحمدٍَوَعلىَالهَوأصحابهَومنَتبعَهدًى ََياأيُّهاَالذينَآمنَواَاتقواَاللهَحقَتقاتهَوالَتموتنَإالَوأنتمَمَْسلمون Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah swt.. Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah swt. yang telah menciptakan kita dan member berbagai anugerah karunia-Nya kepada kita semua. Bertakwa artinya memiliki rasa takut, apabila berbuat dosa dan maksiat kepada Allah, takut akan siksa-Nya di akhirat. Maka dengan bertakwa, berarti pula kita menaati Allah dan Rasul-Nya dan barang siapa yang taat pada Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh akan memperoleh keberuntungan yang nyata. Firman Allah dalam surat al-Ahzaab ayat 71:
. Artinya: “Dan
ََََََََ
َ
barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka
sungguh ia beruntung dengan keberuntungan yang agung.” Oleh sebab itu, hendaknyalah kita senantiasa mempertahankan diri kita agar selalu menaati Allah dan Rasul-Nya, di mana pun berada dan dalam kondisi apapun, agar kita memperoleh kebahagiaan hidup, kesuksesan hidup dalam arti yang sebenarnya dan hakiki. Bukan hanya kesuksesan hidup yang semu, yang serba diukur dengan kacamata duniawi saja.
Hadirin sudang Jumat yang dimuliakan Allah swt.. Agama Islam yang kita cintai bersama ini dan diridhai oleh Allah swt. ajarannya bersifat syamil dan mutakamil. Syamil artinya menyeluruh dan bersifat komprehensif, sedangkan Mutakamil artinya sempurna. Tak ada satu pun urusan di dunia ini, kecuali telah diajarkan dalam ‘dienul Islam’, termasuk dalam masalah bagaimana cara memilih pemimpin menurut Islam?
1. Melindungi Rakyat Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah swt.. Pemimpin
adalah
faktor
yang
penting
dalam
kehidupan
beragama,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jika seorang pemimpin itu berlaku jujur, adil dan baik, cerdas dan amanah, niscaya rakyatnya akan makmur dan sejahtera. Namun sebaliknya, jika pemimpinnya tidak jujur, tidak adil, maka ia akan korup serta menzalimi rakyat yang dipimpinnya, dan pada akhirnya rakyatnya akan sengsara dan hidup dalam kemiskinan.
2. Kompeten Oleh karena itu, Islam memberikan pedoman dalam memilih yang baik. Tegasnya harus diserahkan kepada orang yang ahli dibidangnya dan amanah, sebab bila tugas kepemimpinan diserahkan kepada orang yang tidak cakap, maka tunggulah saat kehancurannya. Dalam hadis dijelaskan: Idzaa wussidal amru ilaa ghoiri ahlihi fantazhiris saa’ah. Artinya: ”Apabila sebuah urusan di serahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya.” (HR. Bukhari)
3. Amanah Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah swt… Maka tak heran, bila pada zaman Nabi Muhammas saw. Seorang sahabat bila mendapat amanah sebuah jabatan, maka kata yang keluar pertama kali dari mulutnya adalah “Innaa lillaah…” Namun sebaliknya, pada zaman sekarang kebanyakan orang, apabila mendapat amanah sebuah jabatan tertentu, malah justru kata yang keluar dari mulutnya “Alhamdulillah…”
Padahal setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya. Bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Kullukum roo’in wa kullukum mas’uulun ‘anro’iyyatihi Artinya: “ Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya tentang rakyat yang dipimpinnya.”
4. Berakhlaq Mulia Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah swt… Dalam Al-Qur’an, Allah swt. memerintahkan umat Islam untuk memilih pemimpin yang baik dan beriman, sebagaimana firman-Nya dalam surat at-Taubah ayat 23:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu
menjadi
pemimpin-pemimpinmu,
jika
mereka
lebih
mengutamakan kekafiran atas keimanan. Dan siapa di antara kamu menjadikan mereka menjadi pemimpin, maka itulah orang-orang yang zalim.” (Qs. AtTaubah:23)
5. Adil Selain beriman, seorang pemimpin harus bersikap adil. Karena pemimpin yang adil, merupakan salah satu dari tujuh manusia yang akan mendapat naungan perlindungan Allah, dimana tidak ada perlindungan pada hari itu, melainkan naungan lindungan-Nya. Betapa pemimpin yang adil, jaminannya adalah perlindungan Allah, maka sungguh mulia dan besar pahalanya, bila pemimpin berusaha menjadi sesorang yang bisa memimpin rakyatnya dengan penuh arif bijaksana dan adil. Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah swt… Keadilan yang diserukan Al-Qur’an pada dasarnya mencakup keadilan di bidang ekonomi, sosial, dan terlebih lagi dalam bidang hukum. Seorang pemimpin
yang adil, indikasinya adalah selalu menegakkan supremasi hukum, memandang dan memperlakukan semua manusia sama di depan hukum tanpa pandang bulu. Hal inilah yang telah diperintahkan dalam Al-Quran dan dicontohkan oleh Rasullah saw. Ketika bertekad untuk menegakkan hukum, walaupun pelakunya adalah putrid beliau sendiri, Fatimah misalnya. Allah swt. telah berfirman dalam Al-Quran surat an-Nisa ayat 135:
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah meskipun terhadap diri sendiri atau bapak ibu dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, Allah lebih mengetahui kemaslahatan keduanya.”
6. Jujur Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah swt… Selanjutnya dalam memilih pemimpin, hendaknya pilihlah pemimpin yang jujur. Dari Ma’qil ra, berkata: “Saya akan menceritakan kepada engkau hadis yang saya dengar dari Rasullullah saw. Dan saya telah mendengar beliau bersabda: “Sesorang telah ditugaskan Tuhan untuk memrintahkan rakyat, kalau ia tidak memimpin rakyatnya dengan jujur, niscaya dia tidak akan memperoleh aroma bau surge.” (HR. Bukhari) Maka dari itulah, mari kita pilih pemimpin yang mau mencegah dan memberantas kemungkaran seperti tindak korupsi, nepotisme, manipulasi, dan lainlain.
7. Bisa Mempersatukan Umat Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah swt…
Juga tidak lupa, bahwa dalam memilih pemimpin, pilih juga pemimpin yang bisa mempersatukan umat, bukan yang mementingkan kelompok dan golongannya, apalagi yang memiliki ambisi pribadi yang tidak terpuji, seperti menjadi pemimpin untuk memperkaya diri sendiri, misalnya. Semoga bangsa kita tercinta, dijauhkan dari pemimpin yang demikian. Amin.
8. Mengutamakan Kepentingan Umat Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah swt… Marilah kita senantiasa bisa memilih dan memilih pemimpin yang beriman dan adil, juga amanah. Pilih pemimpin yang amanah, sehingga dia benar-benar berusaha mensejahterakan rakyatnya. Bukan hanya mementingkan kepentingan pribadinya ataupun kelompoknya lain. Pilih pemimpin yang cerdas, sehingga ia tidak bisa ditipu oleh anak buahnya atau kelompok lain, sehingga merugikan negara. Pemimpin yang cerdas punyai visi dan misi yang jelas untuk memajukan rakyatnya.
9. Beriman Semoga kita semua, bangsa dan negara kita diberi seorang pemimpin yang beriman, saleh, berlaku adil, amanah, dan mementingkan rakyat yang dipimpinnya. Aamin Yaa Robbal ‘Aalamiin. A’uudzu billaahi minasyssyaithoonirrojiim. Yaa ayyuhalladziina aamanuu laa tattakhidzuul kaafiriina auliyaa-a min duunil mu’miniina.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian jadikan orang-orang kafir menjadi pemimpin-pemimpin, selain orang-orang mukmin.” (QS. An-Nisa:144) Baarokalloohu lii wa lakum wana fa’anii wa iyyaakum bimaa fiihi minal aayaati wadz dzikril hakim, wa qul robbigh fir war ham wa anta khoirur roohimiin.
ت َوال ِذِّك ِْر ا ْل َح ِك ْي ِم ِ َونَفَ َعنِ ْي َو ِإيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه ِمنَ اْآليَا،آن ا ْل َع ِظ ْي ِم َ َب ِ اركَ اللهُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِي ا ْلقُ ْر الر ِح ْي ِم ْ فَا ِّ ست َ ْغ ِف ُر ْوهُ إِنِّهُ ُه َو ا ْلغَفُ ْو ُر