Standar Nasional Indonesia

Produksi induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

ICS 65.150

Badan Standardisasi Nasional

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

SNI 6139:2009

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

SNI 6139:2009

Daftar isi.....................................................................................................................................i Prakata ..................................................................................................................................... ii 1

Ruang lingkup...................................................................................................................1

2

Acuan normatif...................................................................................................................1

3

Istilah dan definisi ..............................................................................................................1

4

Persyaratan produksi.........................................................................................................2

5

Cara pengukuran dan pemeriksaan ..................................................................................6

Bibliografi ..................................................................................................................................8 Tabel 1 - Padat penebaran, ukuran benih dan jumlah takaran pakan yang diberikan pada pengembangan calon induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) ..........................5

i

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

Daftar isi

SNI 6139:2009

Standar Nasional Indonesia (SNI) Produksi induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok dirumuskan oleh Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya untuk dapat dipergunakan oleh pembenih, pembudidaya, pelaku usaha dan instansi lainnya yang memerlukan serta digunakan untuk pembinaan mutu dalam rangka sertifikasi. SNI ini merupakan revisi dari SNI 01-6139-1999, dirumuskan sebagai upaya meningkatkan jaminan mutu dan keamanan pangan, mengingat induk ikan nila hitam banyak diperdagangkan dan sangat berpengaruh terhadap kegiatan budidaya sehingga diperlukan persyaratan teknis tertentu. Standar ini disusun dan telah dibahas melalui konsensus pada tanggal 7 - 9 Nopember 2007 di Bogor yang dihadiri oleh anggota Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya dan instansi terkait lainnya serta telah memperhatikan: 1.

Keputusan Menteri Pertanian No. 26/Kpts/OT.210/1/98 Pengembangan Perbenihan Perikanan Nasional.

tentang

Pedoman

2.

Hasil perekayasaan dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi, data dan informasi teknis dari instansi terkait, yaitu Pusat Riset Perikanan Budidaya, Perguruan Tinggi, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), pembenih dan pembudidaya.

Standar ini juga telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 21 Juni 2008 sampai dengan 12 Agustus 2008, namun untuk mencapai kuorum diperpanjang sampai dengan tanggal 12 September 2008 dan langsung disetujui menjadi RASNI.

ii

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

Prakata

SNI 6139:2009

1

Ruang lingkup

Standar ini menetapkan metode produksi induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok.

2

Acuan normatif

SNI 6138:2009, Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok. SNI 7306:2009, Prosedur pengambilan dan pengiriman contoh ikan untuk pemeriksaan penyakit.

3

Istilah dan definisi

3.1 benih sebar benih yang dihasilkan induk pokok hasil dari pemuliaan 3.2 bilangan pemijah (Effective Breeding Number) jumlah induk jantan dan betina yang memijah pada hari yang sama dan menghasilkan larva/benih keturunannya dengan tujuan untuk meminimalkan kawin sekerabat (inbreeding) 3.3 calon induk ikan nila yang telah dapat dibedakan jenis kelaminnya secara visual, terseleksi, belum matang gonad dan berumur minimal 160 hari dengan bobot minimal 100 g 3.4 cohort kelompok benih untuk calon induk hasil dari satu periode panen dari pemijahan satu sampai dua hari yang berasal dari satu populasi induk. Jika jumlah benih yang diperlukan yang berasal dari satu kali panen tidak mencukupi, maka dapat dibuat cohort kedua 3.5 induk pokok induk keturunan pertama dari induk dasar atau induk penjenis 3.6 larva ikan nila hitam fase atau tingkatan ikan nila yang berukuran maksimal 1,3 cm dan atau berumur maksimal 10 hari 3.7 nisbah kelamin (sex ratio) perbandingan jumlah antara ikan jantan dengan ikan betina dalam satu populasi

1 dari 8

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

Produksi induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

SNI 6139:2009

3.9 produksi induk ikan nila hitam kelas induk pokok rangkaian kegiatan budidaya yang seluruh sistemnya meliputi praproduksi, proses produksi, pemanenan dan seleksi dilaksanakan secara terkendali untuk menghasilkan induk pokok 3.10 proses produksi induk rangkaian kegiatan untuk menghasilkan induk 3.11 seleksi tahapan proses pemilihan ikan berdasarkan jenis kelamin, ukuran, morfologi dan kesehatan dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki mutu genetik 3.12 sintasan persentase jumlah ikan yang hidup pada saat panen dibandingkan dengan jumlah ikan yang ditebar 3.13 tata cara produksi tahapan kegiatan yang harus dilakukan dalam rangkaian kegiatan untuk memproduksi induk ikan nila hitam kelas induk pokok

4

Persyaratan produksi

4.1 4.1.1

Praproduksi Jaring apung

a) Lokasi: - air tidak tercemar dan memenuhi persyaratan minimal baku mutu kualitas dan baku mutu budidaya; - kedalaman air minimal 5 meter dari dasar jaring pada saat surut terendah. b) Wadah terdiri dari kerangka, pelampung, tali jangkar, jangkar, pemberat jaring atau bandul, jaring dan waring atau hapa; c) Kriteria kualitas air: - suhu: 23 °C sampai dengan 30 °C; - pH: 6,5 sampai dengan 8,5; - oksigen terlarut: lebih dari 5 mg/l; - ammonia (NH3): kurang dari 0,02 mg/l; - kecerahan Secchi disk: lebih dari 3 m. 4.1.2

Kolam

a) Lokasi: - bebas banjir dan pengaruh pencemaran dan tekstur tanah: lempung liat berpasir (sandy clay loam dengan perbandingan 3 : 2); 2 dari 8

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

3.8 praproduksi rangkaian kegiatan persiapan dalam memproduksi induk ikan nila hitam kelas induk pokok, dengan persyaratan yang harus dipenuhi meliputi lokasi, sumber air, wadah, induk, bahan dan peralatan

SNI 6139:2009

4.1.3

Karamba

a) Lokasi air: - tidak tercemar dan memenuhi persyaratan minimal baku mutu kualitas dan baku mutu budidaya; - kedalaman air 1 m dari dasar karamba pada saat surut terendah; - kecepatan arus: maksimal 3 meter per detik. b) Wadah terdiri dari rakit, pelampung, tali dan karamba kayu; c) Kriteria kualitas air: - suhu: 23 °C sampai dengan 30 °C; - pH: 6,5 sampai dengan 8,5; - oksigen terlarut: lebih dari 5 mg/l; - ammonia (NH3): kurang dari 0,02 mg/l; - kecerahan Secchi disk: lebih dari 3 m. 4.1.4 a) b)

induk yang digunakan: keturunan pertama dari induk penjenis atau induk dasar; bilangan pemijah induk (Effective Breeding Number=Ne): minimal 200.

4.1.5 a) b) c) d)

Induk

Bahan

pakan: pelet, pakan buatan kandungan protein 28 % sampai dengan 35 % lemak 6 % sampai dengan 8 % (bobot kering); pupuk: organik dan anorganik; kapur: tohor (CaO) atau pertanian (CaCO3); bahan kimia, bahan biologi dan obat-obatan yang terdaftar dan tidak dilarang.

3 dari 8

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

- keasaman (pH) tanah: 5 sampai dengan 8; - ketinggian lahan di atas permukaan laut: 0 m sampai dengan 1000 m; - sumber air: cukup tersedia, tidak tercemar dan memenuhi baku mutu budidaya. b) Wadah: Pemijahan - konstruksi: tanah atau tembok; - luas: minimal 750 m2; - kedalaman air: 1,0 m sampai dengan 1,5 m; - kolam dapat dikeringkan secara sempurna. Pendederan I - luas: minimal 500 m2; - kedalaman air: 1 m sampai 1,5 m. Pendederan II - luas: minimal 600 m2; - kedalaman air: 1 m sampai 1,5 m. Pendederan III - luas: minimal 1000 m2; - kedalaman air: 1 m sampai 2 m. c) Kriteria kualitas air: - suhu: 23 °C sampai dengan 30 °C; - pH: 6,5 sampai dengan 8,5; - oksigen terlarut: lebih dari 5 mg/l; - ammonia (NH3): kurang dari 0,02 mg/l; - kecerahan Secchi disk kolam tenang: lebih dari 30 cm.

SNI 6139:2009

-

Peralatan lambit (scoop net); tempat pakan di dalam petak jaring (feeding tray); pembersih jaring; pengukur kualitas air; peralatan lapangan.

4.2 Proses produksi a)

b) c) d) e) f)

tata cara produksi mencakup: - pematangan gonad; - pemijahan; - pendederan I; - pendederan II ada pemilahan; - pendederan III; - pembesaran I menghasilkan calon induk untuk diseleksi; - pembesaran II (pembesaran calon induk hasil seleksi). padat tebar benih, ukuran benih, waktu pemeliharaan dan pemberian pakan diberikan dalam Tabel 1; bahan kimia, bahan biologi dan obat-obatan digunakan hanya bila diperlukan dan sesuai dengan aturan yang dianjurkan; pemanenan per tahapan kegiatan diberikan dalam Tabel 1; sintasan diberikan dalam Tabel 1; mutu induk sesuai SNI 6138:2009.

4 dari 8

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

4.1.6

dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya

SNI 6139:2009

Tabel 1 - Padat penebaran, ukuran benih dan jumlah takaran pakan yang diberikan pada pengembangan calon induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker)

Wadah Kolam Hapa /bak Kolam

Karamba apung Jaring

Penebaran Ukuran Tahap pemeliharaan mata jaring Kepadatan satuan Ukuran satuan 1 mm2 0,5 inchi 1 inchi 1 inchi

Pematangan gonad Pemijahan Pemijahan Pendederan I Pendederan II Pendederan III Pembesaran I Pembesaran II Pembesaran I Pembesaran II Pendederan III Pembesaran I Pembesaran II

1 1 4 100 50 25 5 3 100 50 50 25 10

ekor/m2 ekor/m2 ekor/m2 ekor/m2 ekor/m2 ekor/m2 ekor/m2 ekor/m2 ekor/m3 ekor/m3 ekor/m3 ekor/m3 ekor/m3

induk induk Induk Larva 3-5 5-8 8 - 12 100 8 - 12 100 5-8 8 - 12 100

cm cm cm g cm g cm cm g

5 dari 8

Dosis pakan (%/hari) 3 2 3 30 20 10 3 3 3 3 5 3 3

Pemanenan Waktu Frekuensi pemeliharaan pemberian SR maksimal satuan Ukuran minimal (kali/hari) % (hari) 3 30 99 3 30 99 larva 3 30 99 larva 5 30 60 cm 3-5 3 30 70 cm 5-8 3 30 70 cm 8 - 12 3 80 80 g 100 3 80 80 g 200 betina 250 jantan g 3 60 90 100 g 3 90 90 200 betina 250 jantan 3 30 70 cm 8 - 12 g 3 60 80 100 g 3 60 80 200 betina 250 jantan

SNI 6139:2009

5.1

Cara pengukuran dan pemeriksaan Suhu

Dilakukan dengan menggunakan termometer yang dimasukan kedalam kolam air dan dibaca di dalam kolam air. Frekuensi pengukuran dilakukan dua kali per hari pada jam 06.00 dan jam 14.00. 5.2

pH air

Dilakukan dengan menggunakan kertas indikator lakmus atau pH meter. Frekuensi pengukuran dilakukan dua kali per hari pada jam 06.00 dan jam 14.00 5.3

Oksigen terlarut

Dilakukan dengan cara menggunakan DO meter atau titrasi metode winkler. 5.4

Debit air

Dilakukan dengan mengukur volume air masuk ke dalam wadah penampungan dibagi waktu yang dibutuhkan dalam satuan liter per detik. 5.5

Ketinggian air

Dilakukan dengan mengukur jarak antara dasar wadah pemeliharaan sampai ke permukaan air, menggunakan penggaris atau papan skala dalam satuan sentimeter (cm). 5.6

Kecerahan air

Dilakukan dengan menggunakan sechi disk berupa piringan berwarna putih bergaris hitam yang diberi tali/tangkai dan dimasukan kedalam wadah pemeliharaan. Ukuran kecerahan dinyatakan dengan mengukur jarak antara permukaan air kepiringan saat pertama kali piringan tidak terlihat, piringan dimasukkan ke dalam air kemudian diangkat sampai terlihat kembali, di rata-ratakan, dinyatakan dalam sentimeter. 5.7

Jumlah pakan

Dilakukan dengan menghitung bobot rata-rata ikan (minimal dari 30 ekor ikan sampel atau 10 % dari populasi) dikalikan jumlah populasi ikan dikalikan lagi dengan dosis pemberian pakan yang telah ditetapkan dalam satuan gram atau kilogram. 5.8

Jumlah pupuk atau kapur

Adalah dosis pupuk per meter persegi dikalikan luas wadah pemeliharaan yang dinyatakan dalam satuan gram atau kilogram. 5.9

Umur

Dihitung sejak telur menetas. 5.10 Kematangan gonad Kondisi ikan betina dan atau ikan jantan yang sudah siap untuk dikawinkan (dipijahkan) yang ditandai oleh ciri-ciri spesifik pada bagian kelamin (genital papila). 6 dari 8

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

5

SNI 6139:2009

Jumlah benih yang ditebar

Dilakukan dengan mengalikan jumlah benih yang ditebar per satuan meter persegi dengan luas wadah pemeliharaan. 5.12

Sintasan produksi

Dilakukan dengan menghitung benih ikan yang hidup pada saat panen dibagi dengan jumlah benih yang ditebar, dinyatakan dalam persen. 5.13

Bobot tubuh

Dilakukan menimbang ikan dengan menggunakan timbangan yang telah dikalibrasi yang dinyatakan dalam gram atau miligram. 5.14 a) b)

c)

Status kesehatan ikan

pengambilan contoh untuk pemeriksaan kesehatan ikan sesuai SNI 7306:2008; pengamatan visual dilakukan untuk pemeriksaan adanya gejala penyakit dan kesempurnaan morfologi ikan; pengamatan mikroskopik, bakteriologis, virologis dilakukan untuk pemeriksaan jasad patogen (parasit, jamur, virus dan bakteri) di laboratorium.

5.15 Menghitung bilangan pemijah (Ne) Dilakukan dengan rumus: Ne =

4 (jumlah induk betina × jumlah induk jantan) jumlah induk betina + jumlah induk jantan

Keterangan: Ne adalah jumlah bilangan pemijah 4 adalah konstanta Jumlah induk betina adalah jumlah induk betina yang memijah pada waktu yang sama Jumlah induk jantan adalah jumlah induk jantan yang memijah pada waktu yang sama

7 dari 8

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

5.11

SNI 6139:2009

Boyd, C. E., 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Elsevier Sci. Publ. Co. Amesterdam Caulton, M. S., 1982. Feeding, metabolism and growt of tilapias: some quntitative consideration, p. 157-180. In. R.S.V. Pullin and R.H. Lowe-Mc Connel (eds.) The Biology and Culture of Tilapias. ICLARM Conference Proceeding 7, p. 432. International Center for Living Aquatic Resource Management, Manila, Philippines Coche, A.G. 1982. Cage culture of tilapias, p. 205-246. In. R.S.V. Pullin and R.H. Lowe-Mc Connel (eds.) The Biology and Culture of Tilapias. ICLARM Conference Proceeding 7, p. 432. International Center for Living Aquatic Resource Management, Manila, Philippines Hanif, S, D.I. Handayani, 2005. Perbaikan Mutu Induk Ikan Nila. Proyek Pengembangan Rekayasa Teknologi BBAT Sukabumi tahun anggaran 2004. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan. hal 8 - 31. Hepher, B. and. Y. Pruginin. Tilapia cultur in ponds under controlled conditions, p. 185 – 203. In. R.S.V. Pullin and R.H. Lowe- Mc Connel (eds.) The Biology and Culture of Tilapias. ICLARM Conference Proceeding 7, 432 p. International Center for Liv ing Aquatic Resource Management, Manila, Philippines. Herwig, N., L. Garibaldi, and R. E. Wolke., 1979. Hand Book of Drug and Chemicals used in treatment of fish diseases. Charles C. Thomas Pub. Springfield, Illionis. p. 238. Tave, D., 1993. Genetic for fish hatchery managers, Second edition, An AVI Book. Van Noststrand Reinhold. New York. 415 p.

8 dari 8

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

Bibliografi

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270 Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : [email protected]

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”

BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN

SNI 6139-2009.pdf

There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. SNI 6139-2009.

102KB Sizes 176 Downloads 148 Views

Recommend Documents

SNI 2847_2013.pdf
Sign in. Loading… Whoops! There was a problem loading more pages. Retrying... Whoops! There was a problem previewing this document. Retrying.

SNI PISANG.pdf
Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-03 Pertanian ”. Page 3 of 16. SNI PISANG.pdf. SNI PISANG.pdf. Open. Extract. Open with.

SNI 2847_2013.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. SNI 2847_2013.

SNI 7353.1-2013 PS Pedaging.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. SNI ...

SNI 03-3979-1995.pdf
Page 1 of 1. TATA CARA. PELAKSANAAN LABURAN ASPAL SATU LAPIS (BURTU). UNTUK PERMUKAAN JALAN. SNI 03-3979-1995. RUANG LINGKUP.

SNI 03-6751-2002.pdf
Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. SNI 03-6751-2002.pdf. SNI 03-6751-2002.pdf. Open. Extract.

SNI 03-3978-1995.pdf
Pemadatan dilakukan setelah kadar air sesuai. dengan ketentuan yang berlaku. Page 1 of 1. SNI 03-3978-1995.pdf. SNI 03-3978-1995.pdf. Open. Extract.

SNI 6141-2009.pdf
Loading… Page 1. Whoops! There was a problem loading more pages. SNI 6141-2009.pdf. SNI 6141-2009.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu.

SNI 03-3440-1994.pdf
TATA CARA SNI BIDANG PEKERJAAN UMUM. STANDAR NASIONAL INDONESIA 2. Page 2 of 2. SNI 03-3440-1994.pdf. SNI 03-3440-1994.pdf. Open. Extract.

SNI 03-4427-1997.pdf
Copy standar ini dibuat oleh BSN untuk Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum. dalam rangka Penyebarluasan, Pengenalan dan ...

SNI 03-6751-2002.pdf
Sign in. Loading… Page 1. Whoops! There was a problem loading more pages. Retrying... SNI 03-6751-2002.pdf. SNI 03-6751-2002.pdf. Open. Extract.

SNI 03-6758-2002.pdf
sampai suhu (124 ± 3)° C dan aduk secara. kering;. · panaskan aspal sebanyak yang dibutuhkan. campuran sampai suhu (124 ± 3)° C atau. bila mengunakan ...

SNI 03-1745-2000-pipategak.PDF
KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA. PENTAKSIRAN .... SNI 03-1745-2000-pipategak.PDF. SNI 03-1745-2000-pipategak.PDF. Open. Extract. Open with.

SNI 03-2403-1991.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item.

SNI 03-3439-1994.pdf
6) alat bantu, yaitu: penggaruk; sekop; roda. dorong dan alat bantu lainnya yang di. perlukan. Page 1 of 1. SNI 03-3439-1994.pdf. SNI 03-3439-1994.pdf. Open.

SNI 03-3437-1994.pdf
Page 1 of 1. SNI 03-3437-1994.pdf. SNI 03-3437-1994.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying SNI 03-3437-1994.pdf. Page 1 of 1.

SNI 03-2853-1992.pdf
Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. SNI 03-2853-1992.pdf. SNI 03-2853-1992.pdf. Open. Extract.

SNI 7353.2-2013 PS Petelur.pdf
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”. SNI 7353.2:2013.

SNI 7471.1-2009 oke.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. SNI ...

SNI 03-1745-2000-pipategak.PDF
atau disemprotkan melalui slang dan nozel, untuk keperluan memadamkan api, ... SNI 03-1745-2000-pipategak.PDF. SNI 03-1745-2000-pipategak.PDF. Open.

SNI FY15 Combined Solicitation Letter - v1 - Columbia Biomedical ...
Aug 15, 2014 - ... chemistry, computer science, electrical engineering, or any related discipline, and we encourage applications from physician-scientists. ... and the development of both undergraduate and graduate courses. The supervision of doctora

SNI FY15 Combined Solicitation Letter - v1 - Columbia Biomedical ...
Aug 15, 2014 - Applicants are expected to have a doctoral degree in neuroscience, ... chemistry, computer science, electrical engineering, or any related.