MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
1
[Tutorial] Reprojection di ArcGIS (ArcMap) Dalam pengerjaan pengolahan data citra satelit, terkadang ditemui kasus bahwa data citra
satelit yang akan digabungkan (mosaick) tidak dapat menyatu, dimana ternyata setelah
dilakukan pengecekan, terdapat perbedaan sistem proyeksi diantara data citra satelit yang hendak digabung tersebut.
Sebagai contoh, misalnya terdapat dua citra satelit yang hendak digabung, dimana data citra satelit yang satu mempunyai sistem proyeksi UTM zona 48 bagian selatan (SUTM 48),
sedangkan data citra satelit yang satu-nya lagi masuk ke dalam sistem proyeksi UTM zona
49 bagian selatan (SUTM 49), dimana dalam kasus seperti itu, data citra satelit tidak dapat digabungkan. Sebagai solusi-nya, ubah sistem proyeksi data citra satelit yang area-nya paling sedikit masuk ke sebuah zona, semisal jika ternyata area yang masuk pada salah
satu data citra satelit lebih banyak masuk ke sistem proyeksi UTM zona 49 bagian selatan (SUTM 49) dibandingkan ke dalam sistem proyeksi UTM zona 48 bagian selatan (SUTM
48), maka ubahlah sistem proyeksi data citra satelit tersebut ke dalam sistem proyeksi dimana area-nya dominan masuk ke dalam zona tersebut yaitu UTM zona 49 bagian selatan
(SUTM 49). Solusi lain yang dapat dilakukan yaitu mengubah sistem proyeksi kedua data
citra satelit tersebut menjadi sistem proyeksi global seperti misalnya sistem proyeksi Geodetik, yang tidak mengenal pembagian zona.
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
2
Gambar 1. Area Data Citra Satelit Lebih Dominan Masuk ke Sistem Proyeksi SUTM 49 Perubahan suatu sistem proyeksi ke dalam sistem proyeksi yang lain (reprojection) hampir dapat dilakukan di semua software pemetaan yang komersial, termasuk diantaranya
software ArcMap. Tutorial bagaimana melakukan reprojection ini di software ArcMap, kami
uraikan pada langkah-langkah berikut ini :
1). Buka software ArcMap (disini kami menggunakan ArcMap 10.1).
Gambar 2. Buka ArcMap 10.1
(Klik Dua Kali Pada Ikon ArcMap 10.1 Yang Terdapat Pada Desktop)
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
3
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
4
2). Setelah berada pada jendela tampilan utama dari ArcMap, buka data citra satelit yang hendak diganti sistem proyeksi-nya.
Gambar 3. Memasukkan Data Citra Satelit Untuk menampilkan data citra satelit pada lembar kerja ArcMap, klik tool Add Data
pada bagian tool bar ArcMap (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 3), dimana
setelah itu akan muncul jendela tampilan dari Add Data. Seleksi data citra satelit yang hendak ditampilkan, dengan cara klik sekali (ditunjukkan oleh angka 2 pada Gambar 3), dimana jika sudah terseleksi, nama file akan tampil pada bagian Name (ditunjukkan oleh area berwarna biru pada Gambar 3). Selesai menyeleksi, maka klik
tombol Add (ditunjukkan angka 3 pada Gambar 3), untuk memasukkan data citra
satelit tersebut pada lembar kerja ArcMap, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 4 di bawah ini :
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
5
Gambar 4. Data Citra Satelit Tampil di Lembar Kerja ArcMap Pada tutorial kali ini, data citra satelit yang menjadi contoh yaitu data olahan Citra
Satelit LANDSAT 8 warna natural dengan resolusi spasial 15 meter yang mempunyai sistem proyeksi SUTM 49 dan datum WGS 84, dan akan diubah sistem proyeksi-nya menjadi sistem proyeksi Geodetik.
Jika kita belum mengetahui sistem proyeksi dari data citra satelit yang kita tampilkan pada lembar kerja ArcMap, maka kita dapat mengetahui-nya dengan cara sebagai berikut :
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
6
Gambar 5. Properties... Pertama, klik kanan pada nama file data citra satelit yang berada pada bagian Table Of
Contents (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 5), setelah itu pilih Properties pada bagian menu yang tampil (ditunjukkan angka 2 pada Gambar 5).
Selesai dengan pemilihan Properties pada langkah sebelumnya, maka akan muncul jendela tampilan Layer Properties.
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
7
Gambar 6. Layer Properties
Klik pada bagian tab Sources (ditunjukkan oleh area berwarna orange pada Gambar
6), dimana informasi sistem proyeksi dari citra satelit ditunjukkan oleh bagian Spatial
Reference (ditunjukkan oleh area berwarna hijau pada Gambar 6), sedangkan informasi Datum ditunjukkan oleh area berwarna biru pada Gambar 6.
Untuk mengetahui informasi resolusi spasial dan format data dari data citra satelit, dapat dilihat pada bagian Raster Information, seperti diperlihatkan Gambar 7 di bawah ini :
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
8
Gambar 7. Raster Information Informasi resolusi spasial ditunjukkan pada bagian Cell Size (X, Y), yang ditunjukkan oleh area berwarna hijau pada Gambar 7, dimana terlihat bahwa data citra satelit yang dijadikan pada contoh ini mempunyai resolusi spasial 15 meter. Sedangkan informasi format data dari data citra satelit ditunjukkan pada bagian Format (ditunjukkan oleh area berwarna biru pada Gambar 7).
Untuk mengetahui berbagai informasi lain terkait dengan data citra satelit yang kita
tampilkan di lembar kerja ArcMap, silahkan kawan-kawan melihat-nya pada bagian Property dan juga pada bagian Data Source. Jika sudah selesai melihat informasi-
informasi tersebut, klik tombol OK (ditunjukkan oleh area berwarna hitam pada Gambar 7) atau tombol Cancel, untuk keluar dari jendela tampilan Layer Properties.
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
9
3). Setelah data citra satelit sudah berada pada lembar kerja ArcMap, gunakan tool
Project Raster, untuk mengubah sistem proyeksi data citra satelit, dengan cara-nya adalah sebagai berikut :
Gambar 8. Project Raster Pada bagian tool bar, klik tool Search (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 8),
dimana setelah itu akan muncul jendela tampilan Search. Pada bagian input box, ketik Project Raster (ditunjukkan oleh angka 2 pada Gambar 8), kemudian klik tombol
search (ditunjukkan oleh angka 3 pada Gambar 8), maka nanti akan muncul hasil
pencariannya pada bagian bawah.
Pada bagian teratas hasil pencarian, akan tampil tool Project Raster (Data Management) (Tool) yang ditunjukkan oleh angka 4 pada Gambar 8, klik tool tersebut, dimana nantinya akan muncul jendela tampilan dari Project Raster, seperti yang diperlihatkan Gambar 9 di bawah ini :
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
10
Gambar 9. Input Raster Pada bagian Input Raster, klik drop down list (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 9), kemudian klik sekali data citra satelit yang telah berada pada lembar kerja ArcMap (ditunjukkan angka 2 pada Gambar 9).
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
11
Pada bagian Output Raster Dataset, klik browse folder (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 10), dimana kemudian muncul jendela tampilan Output Raster Dataset.
Pilih lokasi penyimpanan data citra satelit hasil reprojection, kemudian tulis nama file data citra satelit hasil reprojection pada bagian input box Name (ditunjukkan angka 2 pada Gambar 10). Jika sudah selesai, klik tombol Save (ditunjukkan angka 3 pada Gambar 10), untuk menyimpan hasil pengaturan tersebut.
Gambar 10. Output Raster Dataset
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
12
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
13
Untuk pengaturan bagian Output Coordinat System, ditunjukkan oleh Gambar 11 di bawah ini :
Gambar 11. Output Coordinate System Klik tombol pengaturan (ditunjukkan oleh angka 1 pada Gambar 11), dimana setelah
itu akan muncul jendela tampilan Spatial Reference Properties. Pada bagian tab XY Coordinate System (ditunjukkan oleh area berwarna hijau pada Gambar 11), pilih folder : Geographic Coordinate System | World (ditunjukkan oleh angka 2 dan 3 pada
Gambar 11), kemudian pilih datum WGS 84 (ditunjukkan oleh angka 4 pada Gambar 11). Dengan pengaturan yang dilakukan sebelumya tersebut, kita telah memilih sistem
proyeksi Geodetik dengan datum WGS 84 sebagai sistem proyeksi dan datum bagi
data citra satelit hasil reprojection. Jika sudah selesai klik tombol OK (ditunjukkan oleh area berwarna hijau pada Gambar 12) untuk melanjutkan proses reprojection.
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
14
Gambar 12. Klik Tombol OK Untuk Menyelesaikan Pengaturan Bagian Output Coordinate System
Jika kawan-kawan sudah selesai melakukan pengaturan pada tool Project Raster, klik tombol OK (ditunjukkan oleh area berwarna orange pada Gambar 13), namun jika ingin melakukan pengaturan lebih lanjut, dapat meng-klik tombol Environments...
(ditunjukkan oleh berwarna hijau pada Gambar 13).
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
15
Gambar 13. Pengaturan Project Raster 4). Selesai dengan pengaturan pada bagian tool Project Raster, maka proses reprojection akan berlangsung, dan tunggulah sampai selesai, sampai dengan data citra satelit hasil reprojection muncul pada bagian teratas Layers yang terdapat pada Table Of Contents, seperti yang ditunjukkan oleh area berwarna orange pada Gambar 14 di bawah ini :
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
16
Gambar 14. Data Citra Satelit Hasil Reprojection Berada Pada Lembar Kerja ArcMap Untuk memastikan bahwa data citra satelit tersebut sudah mempunyai sistem proyeksi yang baru, kita dapat melakukannya seperti pada cara sebelumnya, yang ditunjukkan Gambar 5 sampai dengan Gambar 7.
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
17
Gambar 15. Sistem Proyeksi Data Citra Satelit Hasil Reprojection Dari Gambar 15 di atas, terlihat bahwa sistem proyeksi dan datum data citra satelit hasil reprojection sudah dalam sistem proyeksi Geodetik (GCS_WGS_1984), dengan datum WGS 84 (D_WGS_1984).
Sekian tutorial untuk kali ini, semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada tutorial – tutorial
berikutnya.
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
18
MAP VISION – “Create Your Vision with a Map” Alamat : Jalan Sewu II No. 11, Parmindo – Cijerah, Bandung Telepon : 0857 2016 4965 E - mail :
[email protected]
MAP VISION |citrasatelit.wordpress.com
MEI 2015
19