Sarawak Christian Journal (2015) [14]

EST. 2014

TAFSIRAN SURAT FILIPI DARI ALKITAB BAHASA INDONESIA Robin Maramat, Frankie Jali, Jason William, Freddie James Lucas

Latarbelakang dan tujuan Penulis surat ini adalah rasul Paulus (1:1). Dia menulis surat ini ketika berada dalam penjara (1:7, 13). Rasul Paulus di lahirkan dan dibesarkan di Tarsus di tanah Kilikia dan dia dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel iaitu neneknya (KPR 22:3). Rasul Paulus juga disunat ketika berumur lapan hari mengikut budaya Yahudi dan dia dilahirkan sebagai orang Israel dari suku Benyamin maka sebab itu dia adalah seorang Ibrani yang sejati (3:5-6). Gereja di Filipi didirikan oleh Paulus dan teman-teman sekerjanya (Silas, Timotius, Lukas) pada perjalanan misi yang kedua sebagai tanggapan terhadap penglihatan yang Allah berikan di Troas (KPR 16:9-40) Masa penulisan surat ini adalah sekitar dalam perjalanan misi kedua ketika berangkat dari Makedonia (4:15). Pada waktu menuliskan surat ini, Rasul Paulus sedang berada di dalam penjara (1:7,14,17). Lokasi penjaranya tidak diketahui dengan pasti. Kemungkinan Paulus mungkin ditempatkan di penjara Roma. Namun demikian, apabila melihat kepada 1:22, yang menyebutkan tentang 'istana kaisar' maka besar kemungkinan penjara yang dimaksud adalah penjara di kota Roma. Paulus menulis untuk meyakinkan jemaat tentang keberhasilan maksud Tuhan dalam hukuman penjaranya (1:12-30), menenangkan jemaat bahwa utusan mereka (Epafroditus) telah menunaikan tugasnya dengan setia dan tidak kembali kepada mereka sebelum waktunya (2:25-30) dan untuk mendorong mereka untuk maju agar mengenal Tuhan dengan bersatu, kerendahan hati, hidup berpadanan dengan injil dalam persekutuan dan damai sejahtera. Selain itu berlaku ancaman ketidaksetiaan yang selalu ada dalam gereja oleh karena para penganut agama Yahudi dan orang-orang yang berpikiran duniawi (3:1-16). Terdapat ada permulaan kepada perpecahan di antara dua orang wanita di dalam gereja (4:2) dan dalam pasal empat di dibicarakan juga jemaat Filipi sangat khuatir dalam segala hal serta tidak mempunyai damai sejahtera yang datang dari Tuhan. Konteks Alkitabiah dan peranan Surat Filipi terletak pada bahagian perjanjian baru dan dikategorikan sebagai surat-surat Paulus. Surat Filipi juga dikenali sebagai surat penjara kerana Rasul Paulus menulis ini ketika ditahan di Kota Roma. Di dalam perjanjian baru terdapat empat injil, Kisah Para Rasul, Surat-surat Paulus, Surat-surat umum dan satu kitab nubuatan iaitu Wahyu. Surat Filipi ini ditulis oleh Rasul Paulus supaya menguatkan dan memperkukuhkan jemaat di Filipi supaya senantiasa bersyukur dan senantiasa waspada kepada pengajaran-pengajaran palsu. Dia juga menasihati jemaat di Filipi © Sarawak Christian Journal

supaya sehati sefikir, senantiasa bersukacita untuk tidak khuatir dalam menghadapi cabaran dalam jemaat dan mereka harus memiliki damai sejahtera yang Tuhan telah berikan. Paulus sendiri mencontohkan dirinya yang walaupun di dalam penjara tetap bersemangat mengkhabarkan Injil. Bahkan Paulus tetap optimis dan bersukacita walaupun ada kemungkinan dia menghadapi maut dari pengadilan Roma. Lebih indah lagi Paulus menunjuk kepada inkarnasi Tuhan Yesus (2:5-11) yang meninggalkan Syurga turun ke dunia dan menjadi teladan untuk memberi diri nyawa diri demi orang lain yang berdosa. 1

Sarawak Christian Journal (2015) [14]

Peranan surat Filipi sudah pasti memberikan dorongan, nasihat dan pengajaran kepada jemaat di Filipi supaya mereka tetap berpegang teguh kepada Kristus dan hidup berpadanan dengan Injil Kristus. Gaya sastera dan fungsi Gaya penulisan yang terdapat pada ialah gaya surat yang Rasul Paulus walaupun berada di dalam penjara, dia masih menulis suratnya dengan ucapan syukur dan doa yang berukacita (1:3-11). Selain itu, surat ini ditulis berbentuk nasihat kepada jemaat di Filipi supaya tetap berjuang dan hidup berpandanan dengan Injil Kristus (1:27-30). Paulus menulis ini dengan penuh harapan dan sifat Rasul Paulus sangat pribadi, dekat dan penuh kasih sayang serta ini sekali gus mencerminkan hubungan akrab Paulus dengan orang percaya di Filipi melalui doanya yang tidak putus-putus (1:4). Pada pasal 2:1-4 Rasul Paulus menulis dalam suratnya dengan bersungguh-sungguh supaya jemaat Filipi senantiasa setia, bersatu, tidak mementingkan diri sendiri, tidak bercacat cela dan Rasul Paulus memberikan salah satu pernyataan yang paling mendalam mengenai Kristologi dalam Alkitab (2:511) – iaitu hidup harus semakin seperti Yesus Kristus yang telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Gaya surat pada pasal 3 dengan nada yang tegas menerangkan supaya jangan menaruh kepercayaan kepada hal-hal lahiriah yang bertentangan dengan Injil Kristus dan mempunyai fikiran seperti dunia. Pada pasal 4 pula menerangkan betapa pentingnya jemaat Filipi supaya bersukacita selalu di dalam Tuhan (4:4), mengalami kebebasan dari kekhuatiran (4:6), merasa senang dalam segala keadaan (4:11), dan melakukan segala hal karena © Sarawak Christian Journal

EST. 2014

kasih karunia Kristus dan damai sejahtera Tuhan yang memberi kekuatan (4:13). Fungsi dari gaya surat yang di sampaikan Rasul Paulus adalah berbentuk nasihat yang penuh pengharapan, sangat tegas dan mendorong jemaat di Filipi supaya tetap teguh di dalam Kristus. Terdapat juga beberapa contoh pengulangan kata-kata seperti ‘bersukacitalah’ Filipi 4:4 yang membuktikan ada nada ketegasan dari Rasul Paulus.

Strategi dan Struktur i)

Strategi

Pertama Rasul Paulus menulis suratnya kepada jemaat di Filipi dengan pengenalan akan dirinya (1:1-2). Kemudiannya Paulus memberikan ucapan syukur dan doa kepada jemaat di Filipi (1:3-11). Setelah itu, Paulus memberikan kesaksian diri semasa di dalam penjara (1:12-30). Seterusnya, Paulus mendorong jemaat di Filipi dengan nasihat supaya mereka mengikut teladan Kristus (2:1-11) kemudian diikuti dengan nasihat-nasihat tambahan (2:12-4:9). Dan terakhir Paulus menyatakan dirinya bersyukur dengan jemaat di Filipi dan dia sendiri telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan (4:10-20). Paulus mengakhiri suratnya dengan salam penutup (4:21-23) ii) Struktur Pendahuluan (1:1-11) Salam (1:1-2) Ucapan syukur dan doa untuk jemaat Filipi (1:3-11) (I) Menceritakan keadaan Paulus sekarang ini (1:12-26) -Injil berkembang kerana Rasul Paulus dipenjarakan(1:12-14) -Dalam segala hal Kristus diberitakan (1:15-18) 2

Sarawak Christian Journal (2015) [14]

-Kerelaannya untuk hidup dan mati (1:1926) (II) Hal-hal penting bagi Gereja (1:27-4:9) (A) Nasihat Paulus kepada jemaat di Filipi (1:27-2:18) -Hal kesetiaan jemaat (1:27-30) -Hal jemaat harus bersatu (1:1-2) -Merendahkan diri dan menjadi hamba Tuhan (2:3-11) -Taat dan tidak bercela (2:12-18) (B) Utusan-utusan Paulus kepada Gereja (2:19-30) -Timotius (2:19-24) -Epafroditus (2:25-30) (C) Peringatan Paulus mengenai ajaran palsu (3:1-21) -Ajaran palsu lawan ajaran kebenaran (3:116 -Berfikiran seperti duniawi (3:17-21) (D) Nasihat terakhir Paulus (4:1-9) -Kemantapan dan kerukunan (4:1-3) -Bersukacita dan kelemahan lembutan (4:4-5) -Kebebasan dari kekhuatiran (4:6-7)

EST. 2014

-Pengendalian fikiran dan kehendak (4:7-9) Penutup (4:10-23) Terima-kasih atas pemberiaan jemaat(4:10-20) Salam tekahir (4:21-23) Pesan-pesan Tuhan memberikan pesan melalui Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi supaya jemaat di Filipi tetap setia dan bersatu dalam persekutuan dalam jemaat. Tidak mementingkan diri sendiri ketika ada pemimpin atau tidak ada pemimpin supaya mereka tidak mudah disesatkan oleh golongan-golongan yang lahiriah. Kedua, supaya jemaat sentiasa merendahkan diri seperti Kristus taat sampai mati kepada Bapa di Syurga agar tidak bercacat cela supaya Kristus menjadi kesaksian yang nyata dalam hidup mereka. Ketiga, supaya mereka sentiasa bersukacita didalam segala apapun keadaan dan tidak mempunyai perasaan khuatir tetapi sentiasa menyatakan segala permohonan didalam doa.

Perundingan dan kesimpulan Pada peringkat akhir perbincangan dan penelitian kumpulan kami telah bersetuju dengan pandangan daripada Alkitab Penuntun, Hidup berkelimpahan, terbitan Gandum Mas muka surat 1975-1985 mengenai penulis surat ini adalah Rasul Paulus dan nasihat-nasihat kepada jemaat di Filipi. Kami juga merujuk kepada tafsiran surat Filipi dari bahasa Yunani terbitan penerbit ANDI yang ditulis oleh Pendeta Dave Hagelberg dari segi penulis, situasi, latarbelakang jemaat Filipi dan kandungan nasihat Rasul Paulus kepada jemaat Filipi. Kesimpulannya, Tuhan memakai Rasul Paulus untuk mendorong, menegur, menguat dan menasihat jemaat Kristus di Kota Filipi supaya tetap teguh bersatu dalam persekutuan, sehati dan sefikir dalam kehidupan berjemaat, waspada kepada ajaran sesat, tidak harus berasa khuatir namun sentiasa bersukacita dan akhirnya memiliki damai sejahtera Tuhan yang luar biasa.

© Sarawak Christian Journal

3