KOMUNITAS LOVEBIRD INDONESIA STANDARD PENILAIAN KECANTIKAN LOVEBIRD Dasar Penilaian Penilaian kecantikan seekor burung Lovebird bukan hanya difokuskan pada keindahan warna bulunya saja, tapi terletak pada keharmonisan katrakteristiknya, antara lain : bentuk, warna, ukuran, kondisi dan tingkah laku sepanjang periode penilaian. Setiap orang (juri) memiliki selera yang berbeda dan ini harus dihormati. Namun semua juri tetap harus mengikuti aturan main yang telah ditetapkan sehingga walaupun berbeda selera tapi pakem yang digunakan tetap sama. Bagian – bagian dari Lovebird yang harus diperhatikan dan menjadi titip penilaian adalah sebagai berikut : 1. Bagian kepala. Bagian kepala harus berbentuk bulat seperti koin dengan bagian jidat atau kening agak menonjol. Mata bersih, paruh tidak cacat atau baret. Lihat Gbr 1.A dan Gbr 1.B
Gbr 1.A. Bentuk kepala burung sebelah kanan bulat sementara sebelah kiri agak “gepeng”.
Gbr 1.B. Mata bersih dan sehat. Paruh terlihat nyaris sempurna tanpa ada cacat maupun baret.
2. Bagian dada. Dada harus bidang dan jika dilihat dari samping meruncing hingga kebagian ekor. Bagian dada harus mencerminkan species LB yang bersangkutan. Contoh: pada jenis fischeri, warna merah pada bagian dada harus merata hingga bagian perut. Lihat Gbr 2.A. Sementara pada jenis personata, warna pada bagian dada harus senada dengan bagian leher sehingga seolah‐olah membentuk kalung yang melingkar (Gbr 2.B).
Gbr. 2.A Burung sebelah kiri dan kanan adalah sama‐sama jenis Fischeri Pastel Green. Terlihat sangat jelas perbedaan kedianya dari sisi warna. Bagian dada burung sebelah kiri warna merahnya tidak mencerminkan seekor Fischeri dan bagian hijau pada sisi perut penih dengan bercak‐bercak kuning. Bandingkan dengan burung sebelah kanan. Dada bidang, meruncing hingga ekor, merahnya tegas hingga bagian perut dan warna hijau pada bagian perut tidak terkontaminasi oleh warna lain.
Gbr. 2.B Ini yang dimaksud dengan “warna pada bagian dada harus senada dengan bagian leher sehingga seolah‐olah membentuk kalung yang melingkar”. Perharikan bagian leher belakang. Bandingkan foto burung ke 1, 2 dan 3.
3. Warna. Warna harus tegas pada setiap bagian sehingga seperti menbentuk blok atau kluster tersendir.Lihat ilustrasi Gbr. 3.A dan 3.B
Gbr. 3.A
Gbr. 3.B
4. Bagian punggung bawah. Jika dilihat dari depan atau belakang, bagian punggung hingga ekor membentuk garis lurus dan ekor membentuk huruf V. Bagian kloaka harus bersih.
5. Bagian sayap. Sayap harus rapat ke badan dan tidak turun serta bulu dalam keadaan lengkap.
6. Bentuk keseluruhan (harmonisasi). Ini lebih ditekankan pada keharmonisan bentuk badan LB secara keseluruhan serat cacat tubuh semisal kuku hilang, paruh gompal, bulu yang kurang lengkap, dll. 7. Kondisi. Yang dimaksud kondisi disini tentu adalah tingkat kesehatan burung. Apakah burung terlihat lesu, kurus, kotor, dll. 8. Ukuran. Ukuran yang baik adalah besar. Jika kita menbandingkan 2 species LB yang sama dengan ukuran tubuh yang berbeda, maka yang bertubuh lebih besar memiliki nilai plus. 9. Tingkah laku. Burung harus terlihat tenang dan tidak takut dengan juri. Jika burung memiliki “kelebihan” atau “kecerdasan”, dalam berinteraksi , maka ini bisa menjadi nilai tambah.
=
Table Skala Penilaian Standard pembagian Nilai
Kepala Bentuk & Dada Warna Warna (50 Point) Punggung
Max Nilai 15 15 15 5
Sayap Karakteristik Harmonisasi Umum Kondisi (50 Point) Ukuran Tingkah laku Total Nilai
15 10 10 10 5 100
Nilai (diisi oleh juri) Sangat baik 14 ‐ 13 14 ‐ 13 14 ‐ 13 4 14 ‐ 13 9 ‐ 8 9 ‐ 8 9 4 91 ‐ 85
Baik 12 ‐ 11 12 ‐ 11 12 ‐ 11 3
Sedang 10 ‐ 9 10 ‐ 9 10 ‐ 9 2
Kurang 8 ‐ 7 8 ‐ 7 8 ‐ 7 1
12 7 7 8 3 76 ‐ 73
11 6 6 7 2 64 ‐ 61
10 5 5 6 1 52 ‐ 49
Jika nilai yang dikumpulkan tidak mencapai batas minimum, maka dianggap masuk kategori kelas yang bawah. Contoh, jika seeekor burung nilainya mencapai 72, maka tetap dianggap masuk kategori SEDANG, dan tidak bisa dikatrol ke kategori BAIK.
Berikut ini adalah para juara dan nominasi BVA 2012 sebagai bahan referensi. Coba perhatikan dan sesuaikan dengan kriteria penilaian diatas.