Policy Brief : Agustus 2015
Masukan bagi penentu kebijakan SDM Kesehatan Nasional:
Perlu perbaikan kebijakan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme bidan praktik swasta di Indonesia Executive Summary
Temuan
Policy Brief ini merupakan masukan umum bagi para
Skenario untuk meningkatkan jenis dan jumlah layanan
pengambil kebijakan khususnya pemerintah pusat
pada praktik bidan swasta dipengaruhi oleh beberapa
mengenai peningkatan kualitas dan profesionalisme
faktor seperti profesionalisme bidan, kelengkapan
praktik bidan di Indonesia. Regulasi mengenai ruang
fasilitas kesehatan, dan lokasi praktik. Profesionalisme
lingkup perizinan dan praktik bidan diatur dalam
seorang bidan dinilai berdasarkan tingkat pendidikan,
PERMENKES NOMOR 1464/MENKES/PER/X/2010.
lama bekerja, dan status sebagai bidan delima.
Sejauh ini perlu diadakan kajian dan perbaikan lebih
Fasilitas kesehatan diukur dari ketersediaan bidan
lanjut sebagai monitoring terhadap peraturan tersebut
praktek mandiri atau bidan praktek bersama sehingga
agar dapat terselenggara praktik kebidanan yang aman
dapat dilihat variasi jenis dan jumlah layanan yang
dan berkualitas.
diberikan. Lokasi praktik bidan terletak di daerah perkotaan dan pedesaan sehingga dapat membedakan
Latar Belakang
karakteristik pelayanan yang diberikan.
Berdasarkan hasil pengolahan data sekunder yang
Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Jenis dan Jumlah Layanan Bidan Praktek Swasta
dikumpulkan dari 13 Provinsi pada tahun 2007, dapat diketahui jumlah keseluruhan jenis layanan dan jumlah layanan/kunjungan pasien setiap minggu terakhir pada bidan praktik swasta. Pengelompokkan bidan praktik swasta dibagi kedalam empat kategori, yaitu praktik dengan jenis layanan yang sedikit dan jenis layanan yang banyak, serta praktik dengan jumlah layanan yang
200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
184
SLTA/SPK 86 70
10
diperoleh menunjukkan adanya korelasi positif antara kualitas dan kuantitas jenis layanan yang diberikan bidan dengan besarnya jumlah layanan terhadap
16
18
17
6
22
15
270
250 185
172
150
Metode
87
63
87
83
Non Delima
0 Jenis Layanan Banyak
Rumah Tangga Indonesia (SAKERTI) gelombang IV dengan
rancangan
cross
di Indonesia. Sampel yang memenuhi kriteria penelitian ini adalah fasilitas kesehatan yang melibatkan bidan praktek swasta, memberikan layanan dan diwawancarai pada saat dilakukan penelitian yaitu sebanyak 527
Jenis Layanan Jumlah Layanan Jumlah Layanan Sedikit Tinggi Rendah
Pengaruh Lama Bekerja Terhadap Jenis dan Jumlah Layanan Bidan Praktek Swasta
sectional,
dilaksanakan di wilayah desa dan kota pada 13 propinsi
orang bidan.
Delima
107
50
Menggunakan data sekunder Survei Aspek Kehidupan 2007
Lainnya
Jenis Layanan Jumlah Layanan Jumlah Layanan Sedikit Tinggi Rendah
300
100
tahun
DI
Pengaruh Status Delima Terhadap Jenis dan Jumlah Layanan Bidan Praktek Swasta
200
pasien.
81
DIII 16
Jenis Layanan Banyak
rendah dan jumlah layanan yang tinggi. Hasil yang
132
128
126 127
140
120
120
110
0-1 Tahun
100 80 60
60
67
68 54
43
40 20
80
77
12
38
47
38 22
18
59
69
42
6-10 Tahun 11-20 Tahun
25
5
0 Jenis Layanan Banyak
2-5 Tahun
Jenis Layanan Jumlah Layanan Jumlah Layanan Sedikit Tinggi Rendah
≥ 21 Tahun
1. Meningkatkan kualitas pendidikan bidan
Pengaruh Fasilitas Kesehatan Terhadap Jenis dan Jumlah Layanan Bidan Praktek Swasta 350
Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) perlu meningkatkan kualitas pendidikan
314
300 250
Bidan Swasta
217
199
200
Bidan Praktik Bersama
150 100
102
80
50
72 39
31
bagi bidan dengan menambah program beasiswa, khususnya
bagi
bidan
senior
yang
tingkat
pendidikannya masih rendah. Pemerataan kualitas pendidikan juga sangat diperlukan di daerah-daerah
0 Jenis Layanan Jenis Layanan Jumlah Layanan Jumlah Layanan Banyak Sedikit Tinggi Rendah
luar pulau Jawa mengingat masih tingginya AKI dan AKB, terutama di daerah tertinggal. Dalam hal ini
Pengaruh Tempat Bekerja Terhadap Jenis dan Jumlah Layanan Bidan Praktek Swasta 250
Kemenkes dapat menggandeng instansi/lembaga
237
pendidikan dan organisasi bidang kesehatan di
204
200
172
150
daerah untuk memfasilitasi SDM yang tersedia
139
Desa
116
100
75
Kota
76
50
dengan
memberikan
pendidikan
formal
yang
berkelanjutan dan pelatihan-pelatihan seperti ANC,
35
APN, CTU, dan sebagainya.
0 Jenis Layanan Jenis Layanan Jumlah Layanan Jumlah Layanan Banyak Sedikit Tinggi Rendah
2. Mempermudah regulasi dalam perizinan dan praktik kebidanan Masih banyak terdapat kesulitan dalam upaya
Kesimpulan
mengurus penerbitan Surat Izin Praktek Bidan
Faktor profesionalisme seperti tingkat pendidikan,
(SIPB), padahal hal tersebut merupakan syarat
status Delima, dan lama bekerja sangat berpengaruh
mutlak bagi seorang bidan dalam menjalankan
terhadap peningkatan jenis dan jumlah layanan pada
praktik kebidanan. Sehingga Kemenkes selaku
bidan
pemangku
praktik
menyediakan
swasta.
Fasilitas
praktik
bidan
kesehatan bersama
yang
kebijakan
perlu
meninjau
kembali
memiliki
regulasi yang ada mulai dari tingkat daerah sampai
kelengkapan jenis dan jumlah pelayanan yang lebih
ke tingkat pusat, serta memberikan kemudahan
baik dibandingkan praktik secara mandiri. Berdasarkan
dalam penerbitan SIPB. Kemenkes Melalui IBI juga
lokasi kerja, bidan yang praktiknya di daerah perkotaan
perlu meningkatkan jumlah bidan dengan status
memiliki jenis dan jumlah layanan lebih banyak
Delima agar dapat menambah kompetensi dan
dibanding yang berpraktik di pedesaan.
keterampilan dari seorang bidan. 3. Menambah tenaga bidan di pedesaan
Implikasi dan Rekomendasi Kebijakan Kualitas seorang bidan sangat ditentukan oleh tingkat profesionalisme, kelengkapan fasilitas kesehatan, dan lokasi tempat bekerja. Bidan yang kurang profesional dapat meningkatkan risiko terjadinya peningkatan angka kematian ibu dan anak. Fasilitas kesehatan yang kurang memadai akan menyebabkan pasien enggan melakukan kunjungan pemeriksaan. Lokasi praktik bidan yang jauh dan sulit dijangkau juga dapat mengurangi angka kunjungan pasien. Dengan demikian diperlukan berupa:
rekomendasi
kebijakan
secara
umum
Pemerintah pusat perlu bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menambah jumlah tenaga bidan di wilayah pedesaan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap tenaga kesehatan secara merata. Penulis Ringkasan Kebijakan: Eliza Trisnadewi, S.Si.T., MPH. 082138240276
[email protected] Difasilitasi oleh Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia dalam Forum Nasional VI Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (FKKI VI) pada tanggal 24 - 27 Agustus 2015 di Kota Padang.