2 JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK
H
x DIAGONTAL PendekatanPartisipatifDalam Pembangunan PerkotaanYang Berkelanjutan
DampakPemanfaatanRuangBantaranSungai Ciliwung TerhadapKualitas Hidup
Geometri,SimetridanReligiusitas
Kajian ProsesDesalinasiSebagaiAlternatif PengolahanAir Dalam RangkaPenyediaanAir Bersih
Tingkat PelayananFasilitasPejalanKaki PadaSelasar SatuArah di Terminal PurabayaSurabaya Analisa BangkitanPerjalanan(Trip Generation)di Kota Surakarta
PengaruhDan BahayaGas PhosgeneTerhadap Pernafasan(Paru-Paru)Manusia
KonsepPerancangan PembuatanProdukDengan lletode Integrated Consept Development(IcoDe)
'\_I Ph. Agus sukender,(2(Xll).ITUGONALII, No.3,29-43
. GEOMETRI, SIMETRI, DAN RELIGIUSITAS Keterkaitan-keterkaitan di AntaranyadalamArsitektur Ph. Agus Sukandar' Abstrak Simetri sering diasosiasikan sebagai ekspresi religius. Pandanganseperti ini bisa tumbuhsebagai akibatadanyapersepsimanusiaterhadaplingkungan alamnya sebagai sebuah ruang alamiah. Manusia mempersepsikan ruang alamiahnya berbentuk geometrisdan ruangitu selaludalamkeadaanstabil dari dalamnya.Untuk menjagaruangdalamkeadaan seperti itu, apa pun yang ada di dalamnyaharus menjagaposisinyaberadadalamkeadaanseimbang dengan ruang alamnya. Hal ini bisa diwujudkan lewat posisi yang simetriskarenaposisi ini dapat mengantar segala sesuatu kepada keadaan yang selarasdenganruang geometrik alam. Karena itu, simetriseringdikaitkandengankesanstabilitasdan keselarasan. Dalam ritus religius, manusia memerlukan media untuk mengekspresikan perasaanhormatnya dan simetri dapat memenuhi keburuhantersebut. Melalui aspek keselarasannya, simetri dapatdikaitkan dengansituasipenghormatan iru. Ini menjadi alasan mengapasituasi religius sering dikaitkan dengan posisi simetris. Secara teoritis, bentuk dan konfigurasi simehis mengekspresikan religiusitasitu sendiri.
Abstract Symmetry often be assosiated as religious expression. It idea bom in caused of man perceptionson their naturalenvironmentas natural space. They perceive their natural space in a geometric form and it always bben in stable conditions by itself form. To keep it space in positionlike that,everyonemustkeeptheir position in balancewith their naturalspace.It canbe realized by symmetricpositionsbecausesymmetrycanbring everythingin harmonywith the geometricspaceof nature. By that symmetryoften being associated with impression of stability and harmony. In religious rituals, man need to express their respectnessand symmetrycan give what they want. By it harmonious aspect, symmetry can be associatedwith the respect situation. That its a reasonwtry religious situationoften be assosiated with symmetric position. Theoritically symetic formsand convigurations expressthe religiousityits self. Key words: Solemnity, geomelry, axh, symmelry, religtoasity.
Kata kunci: Solemnitas,geometri, sumbu, simetrl, religiusltos
SIMETRI SEBAGAI UNGKAPAN UNTVERSALSIKAP BERDOA Sampaisaatini, doamasihbiasadijalankandengandiikuti bersama-sama sikapdangeraktubuh tertentu.Orangberdoajuga memperhihmgkan posisi-posisitubuhyang tepat,diantaranyaseperti: berdiri tegak, menunduk,meurbungkuk,duduk, berlutut, bersujud mencium tanah, bersimpuh, bersila, menyembah,menengadahkan kedua tangan,dan masih banyak lagi. Berbagaiposisi tersebuttentu sajadikerjakantidak tanpamaksud-maksud tertentu.Ada segi-segimaknasimbolik yangterkandungdi dalamnya,di sampingupayapencapaian psikologistertentubagi yang suasana menjalaninya.Mungkin tidak semuapendoamemahamimaknasimboliknya.Mungkin sebagiandi antaranyamengambil sikap tersebut seperti mengalir begitu saja. Namun dalam hal ini bukan berarti seorangpendoayang buta makna simbolik, berdoadengansikap tubuh tertentu bukan merupakanperbuatantanpasuatukesadaran tertentupula. Ada sesuatuyangmenggerakkan untuk bersikapsepertiitu. Terlepasdari doktrin hadisi tatalaksanadoayangdigariskanagamanya, sikap tubuhmemangbisadirasakansebagaibagiandari ungkapandoaitu sendiri. DoscnJurusln Tcknlk Arsltcktur Fek Tcknik Unmcr Melrng
Ph. Agur Sukendrr
30
Sikaptubrrhmerupakanbagiandari upayapengungkapandiri dan pemosisiandiri, dan sikap yang tepatadalahposisi yang tepat.Ini bukansekedardoktrin, tetapi menyangkutkesadarantentangrana bagaim4naseseorangharusbersikapdan memposisikandirinya dalammenghadapisituasireligius 1988:23) itu. (Stange,
tt
Dalam sebuahbukunya "PsikalogiFenomenologis',M.A.W. Brouwermengungkaptentangapa
d
yang disebut sebagaisolemnitas,yakni: situasi protokoler yang harus diambil seseorangwaktu
t(
perayaanagamaatau kenegaraan.Dalam konteks ibadat, istilah tersebutbisa diartikan sebagai
b
situasi yang dipilih orang sewaktumenghadapihal llatri (Brouwer, 1984:63).Solemnitasatau
s
solemnity berasaldari kata solemnyang berarti seriustanpahumor atau ungkapanharapanyang ditunjul:kanlewat sikapyang seriustidak adaperhatianlain yang bisa mengalihkannya,atausegala
a(
hal yang berkaitandengankebesarandan situasiformal. Bentuk tanggapansubyekyang tenmgkap
br
dalammenanggapisituasi ini di antaranyalewat sikap tubuhnyayang ditata dalamposisi tertenfir.
\{
yang diliputi solemnitasakancenderungmengambilsikapyangbiasanyamenunjukkan Seseorang
re
posisi diam dan seimbang. Sikap tersebut adalah sikap simetris, sikap yang menuqiukkan
ha
sedemikianrupa sehinggatubuh bagiankananmembentukposisi yangtidak berbedadenganbagan
re
kirinya. Hanya saja tidak setiapsikap ttrbuh simetrisbisa diterima secarauniversalsebagaisolemnitas.
so
Ada nilai yang berlaku dalam menentukanpenilaian terhadap sikap-sikap tertentu yang bisa
m(
berbedaantaralingkup budayayang satu denganyang lain. Nilai itu adalahetika: suatutata cara
da
berinteraksiyang mengaturbagaimanamanusiaseharusnyamenjalankankehidupannya.Termasuk atautidaknyasebuahsikaptubuh sebagaisolemnitastergantungbagaimanatata etika dianutbudaya
dir
juga ditentukanhal-hal yang berkaitan yang menimanglya.Sebagaimana kualitasbatrasaseseorang
pe
dengantata etika yang telah disepakatibersama,demikianlahjuga adanyadengansikap tubuh. Di
jau
sinilah kepatutanyang dianut dalamkomunitasikut menenhrkan.Berbagaisikap simetristennasuk
ata
yang dikategorikandalam solemnitastetap menyandangmakna kepatutanyang beranekaragam,
tug
dan tidak setiapbahasatubuhyang simetrisditerima sebagaisolemnitas.
est
Namun terlepasdari nilai-nilai tertentuyang menenhrkantepat tidaknyaposisi tubuh simetris dalam solemnitas,.terdapat suatupemahamanurnrn yang berlaku untuk setiapnilai mengenai
par
yan
posisi tubuh solemnitasitu sendiri. Solemnitasadalahsebuahkonsepisyaratyang mengungkapkan adanyasikapyang tidak kritis, sikapmenyerahkan diri tanpareservedan tanpapikiran belakang
AL
(Brouwer, 1984 : 64). Dalam solemnitasmanusiamemposisikandiri sebagaimakhluk yang menanggalkankemampuanpikirnya dankembali kepadastatusciptaanyang sejajardenganciptaan
meI
yang lain. Inilah sikaptubuhyang dipandangpaling tepatmerepresentasikan sikapdoa itu sendiri
rual
karena dalam doa manusia dalam posisi sub-ordinat.Ia harus mendudukkandiri dalam
din
kerendahannyadi bawah sesuatuyang rnenguasai,mengatasi,dan memerintah.Pernyataan
Laa
solemnitasadalahrepresentasi kesadaranitu. Posisitubuh simetrisdipandangpaling tepatkarena
insp
dala
Gcomcfi, Slmctrl, drn Rcllglurlttr
3l
itu merupakanisyarat solemnitasyang tidak lain merepresentasikan sikap hormat, sebuahsikap yang dibutuhkanuntuk menyatakanposisi sub-ordinat itu. Jadi, bisa dikatakanbahwa: dalam solemnitasterjadilah pengungkapankehendak.Apa yang tergambar.secarafisik mengisyaratkanapayang terjadi di dalambatin. Tubuh bertata-ragasimetris dalam solemnitasadalahbentuk pernyataanpengakuankepadaYang Menguasai,religiusitasyang tenurgkap,dan materialyang menunjt*kanzat. Dalamhal ini solemnitasadalahkonsepekspresi bahasareligius yang disampaikanlewat media tubuh. Apa yang terucapadalatrreligiusitasitu sendiri.Melalui solemnitasmanusiaberupayamengungkapkan situasireligiusnya. Dengan mendasarkanuraian di atas, dapat dikembangkansuatu teori lebih lanjut tentang adanyaketerkaitanantarcsimetri denganreligiusitas.Ketika religiusitasdiekspresikanke dalam bahasa visual, salah satu prinsip yang sering mendasari pembentukannnyaadalatr simetri. Walaupun tidak berarti setiap bentuk simefi selalu akan diterima sebagaisimbol atau ekspresi religius tetapi spirit religius sendiritelah terkandungdalambentuk-bentuksimetristersebut.Dalam hal ini, bentuk simetri lebih merupakanpotensi bagi upaya-upayaunhrk menghasilkanungkapan religiusitasyangbisadirasakanataudi'terima' banyakorang. Di samping itu pernyataandi atasjuga menyiratkanpandanganbahwa konfigurasi simetris solemnitassebenarnyatidak hanya bagi tubuh manusiasaja. Tubuh mungkin hanya salah satu mediaekspresiyang telah dipilih. Di luar itu banyaksekalimedia yangbisa digunakanmanusia, dan arsitekturadalahsalahsatunya.Ketika mencermatikeindahansebuahkarya arsitektw religius misalnya: Candi Borobudur, pencapaian bentuk geometris dengan tingkat presisi dimensionalitasnyayang hampir sempurnabukanlah sekedar didasarkan oleh pertimbanganpertimbanganestetisbelaka.Bahkanmrmgkinprinsip-prinsipdantujuan pencapaianestetikasangat jauh dari pikiran para pembangunkarya monumentaltersebutsaat itu. Sebab,membangun candi atau pintu gerbangbagi nenekmoyangkita bukannomor satu dicari keindahannya,melainkanitu tugaskewajibanrohani atauagamayang ber-'dunia'khusus(Mangunwijaya,1988,hal.5l). Nilai estetika yang terpancar dari bentuk geometris,proporsi dan harmonisasinyatidak lain adalah pancaranreligiusitas itu sendiri. Lewat benhrk geometrisnya,candi Borobudur adalah bangrman yangbersolemnitas.
ALAM SEBAGAI SUMBER INSPIRASI GEOMETRI Alam mempunyaipengaruhyang sangatbesarbagi manusia.Salahsatucontohadalahdalam membentukruang sebagaitempat tinggal, manusiamempersepsikanmemindahalam ke dalam ruang bentukannyayakni: arsitektw. Lewat arsitektur sepotongruang alamiah seperti adanya disusundi dalamnyasupayamenghubungkannya kepadapengalamanruang kita (Dom H.Van Der Laan, 1983,hal 5). Demikianjuga prinsip-prinsipestetika,semuanyaditurunkanberdasarkan inspirasidari alam. Sedangkansebagaisalahsatuprinsip estetika,simetri tentusajatermasukdi dalamnya.Keterkaitan antaraformalitas yang bisa direpresentasikanlewat sikap tubuh simetris,
Pb. Agur Sukrndrr
32
juga tidak lepas dari persepsimanusiaterhadapalam lingkungan yang mendasarikeputusannya bersikap. Pengalamanmanusiatelah mengajarkanbahwaposisi simetis menghasilkankesanstatis,diam, tanpa gerak, tanpa inisiatip, dan bebas dari penganrh.Apapun yang memposisikandiri dalam keadaansetimbangsimehis, memberikangambaranitu. Binatang yang hampir tanpa daya pikir selain insting, ekspresi dan gerak wajahnya lebih banyak dikesarikanoleh gambaransimetris. Seekoranjing menunjukkankarakteristikyang tidak akanmenghasilkanpretensilain selainhewan biasa,ketika ia memandangdengantatapanlunrs dankepalategak.Tetapi masalahnyamenjadi lain ketika anjing tersebutmenatapsambil memiringkankepalanyaatau bahkanhanya ketika telinga yang satu berdiri sedangkanyang lain terjuntai. Anjing tersebutakan terkesanlebih 'manusiawi' karenaia tampakmulai berpikir. Sumber inspirasi yang menghasilkankesan-kesanseperti di atas adalah persepsi terhadap bentuk dan kedudukankeruanganalam itu sendiri. Dalam persepsimanusia,alam tidak s€matamata dipandangsebagaisesuatusepertiapa yang teragasccarawantah (seperti apa adanya)dan seperti apa yang teraba.Di dalamnyamanusiamengembangkan suatupandangankeruanganyang lebih abstrak.Ruangalambagi manusiajuga dipahamidalamcitra geometri.Tentusajapandangan tersebutterbataspada wawasanpersepsiyang terbentukdari titik tolak subyekpenghayatsebagai pusatnya.Ketika ia berdiri, secaraintuitif dirinya sadarbahwa orientasi terpokok kepadadunia
Gombat
meman horizon dengan titik pus sejajar< diperse dataran 1 9 9 5: 5
adalahdi dalamhubungannyakepadatubtrh simetrisnyadan bagianyang beradadi depannya.Dari kedudukannyatempat ia berdiri, kemudianterimajinasikangaris lurus sejajar pandangannyake
W
depan sebagaigaris sumbu orientasi horisontal, dan sejajar denganrentangtangannyasamping-
hal ini
menyampingjuga terbentuk sumbuimajinatif horisontalyang lain. Kedua sumbutersebutsaling
menstr
berpotongansecara tegak lurus pada tubuh subyek penghayat,menghasilkansuatu imajinasi tentang permukaandatar tempat dirinya betprjak. Sedangkandari tubuhnya.yangberdiri tegak terhadappermukaantersebutakanmemberikangambarantentanggaris ketiga yang terbentukdari titik di antarakeduakakinya menembuskepalanyake atas sampaijauh tak terhingga.tnilah yang disebutsebagaigarisvertikal.Posisinyaadalahtegaklwus terhadapbidangpermukaan. Apabila kedua garis sumbu horisontal akan menghasilkanpersepsikehadiranruang dua
sudut t 1 9 9 5:
sekelil
persep
Ter
tersebu
dimensional,sumbu vertikal akan menjadikanruang dua dimensionaltersebut menjadi tiga
kubus r
dimensional. Jadi kesadaranterhadap tubuh si subyek di dalam ruang menyangkut sebuah
ruang I
pemahaman sepertiyangtergambarkan dalamprinsipcartesian,ruangterbentukatassumbu-sumbu
benda-
ke tiga arah: satu vertikal dua horisontal masing-masingke sampingkiri kanan dan depan-
sesuatu
belakang. Sumbu-sumbu kemudian menjadi stnrktur pembentuk ruang stereometrik dan
apakah
membangun duniamenjaditerkesanberbentuktiga dimensional.
simetri
Nar
satunya
bisa me
Gcomctri, Simctri, dtn Rcligluritrs
Gombar I. Ruang yang mewujud. Seseorangyang memandangke laut lepas akan melihat citra garis horizontalsetinggimata,manjadibatasbumi yang datar {engan langit. Dengankedudukandirinya yang menjadi titik pusat,ia akanmembangun persepsigarishorisoital sejajardatarantempatia berdiri dan garis vertikal yang dipersepsikandari posisi-nyayang tegak lurus dengan datarantempat ia berdiri. (Sumber:Norman Crowe. 1995:50)
Gombar 2. Derigan menghubungkandtmi 'lengan sekitar manusia geometri tubuhnya manusiamenyesuaikan tempatnyadi duia (Sumber: Norman'Crowe, 1995: 50)
Walaupunsecarasepintaspersepsiterhadapruangalam ini sepertinlaterlihat sederhana, tapi hal ini sangat penting bagi manusia di dalam memahami bagaimand manusia secara intuitif menstrukturkan ruang dunia tiga dimensionalnya. Manusia mempersepsikan dunia dari referensi sudut tegak lurus di dalam hubungannyadengan bidang horizontar tlan f,enikar (Norman crowe, 1995 : 5l). Dengan demikian ruang terbentuk dalam keterkaitan antara iliri subyek dengan dunia sekeliling dengan titik pusat berada pada titik perhatian di mana si subyek berdiri. Ruang alam persepsionaladalah ruang yang berbentuk geometris. Tentu saja, - sekali lagi - keadaan geomehik simetris dari ruang yfng melingkupi manusia tersebut hanyalah terbatas pada tataran persepsi.Ruang alam dipandang iebagai sebuah bola atau kubus raksasa dengan manusia hidup di dalamnya. Namun apakah seperti itu wujud sebenarnya ruang alam? Masih sangat sulit menyimpulkan kebenarannya.Datam kenampakannya melalui benda-benda,alam lingkungan yang riil tidak selalu geometris, hampir tidak mungkin menemukan sesuatu yang benar-benar geometris, bahkan belum bisa dipastikan hakekat ruang itu sendiri apakah geometris atau bukan. Karena memang demikian adanya, kebenaran ruang geometrissimetris hanyalah bersifat persepsional. Namun persepsi ini tetap diperlukan bagi penegasanposisi karena ruang alam merupakan satusatunyareferensi yang bisa digunakan untuk menetukankeadaandiri. Dalam ruang alam, manusia bisa mendapatkanpeganganstabilisasinya.Lewat kedudukan ruang ini manusia bisa menilai suatu
Ph, Agur Sukrndr
miring atautegak,apakahbergerakataudiamyangmenjadipenentupada posisi,apakah keberadaan keputusanakhir penyimpulan kesan suatu posisi antara stabil dan labil, antara statis dengan
OI
dinamis, harmonis dengandisharmonis,antara seimbangatau tidak, serta antara fonnal dengan informal. Dalam kerangka pandang ini, simetri menjadi diperjelas posisinya' Bentuk dan
m
st
kr
konfigurasi simetrisadalahbentukdan konfigurasiyang beradapadaposisi seimbangdenganalam lingkungannya.Simetri adalah kedudukanyang paling selarasdengankeadaanruang alam itu
tr
sendiri.
K
b( SUMBU SIMETRI
SDBAGAI PARAMETER
PENGUNGKAPAN RELIGIUSITAS
DALAM RUANG
b'
m
Dari prosesinteraksinyadenganalam - di sampingmendapatkanpersepsinyatentangbentuk pertamaadalatt lainnya.Pengalaman persepsional pengalaman ruang- manusiajuga mendapatkan
de
orientasi,kiblat agar manusiabisa mengarahkantitik perhatiannyadan sekaligusmenentukan posisinya.Orientasiberasaldari kataorient atauTimur, danberarti:mencarimanaufuk Timur dan lawannyaBarat (Mangunwijaya,1988 : 90) . Kata ini kemudianmenjadi kiblat karenapada
ke
kepadapengalamansehari-hariterhadapdari manamatahariterbit dan awalnyaorangmendasarkan ke arah mana matahari tenggelamsebagaisumber kiblatya. Dalam ruang geometris,sumbu kesangarissejaiar subyekyangkemudianmenghasilkan orientasimunculberdasararahpandangan denganarah pandangantersebut.Jadi, sebenamyasumbuini tidak lain adalahsumbu horisontal pertamapembentukruanggeometrisyangmengarahke depanbelakangtubuh subyek. arahyanglain NamunselainTimur-Baratsebagaiarahorientasi,manusiajuga mempersepsikan
lir
te
su
su m m SE
re
yakni Utara-Selatan.SumbuUtara-selatandalam pembenhrkanruang geometrissetaradengan persepsisumbumenyampingbadansubyek.Apa yangbisa ditarik dari adanyasumbuini terhadap
ba
yang timbul sebagaiakibat sumbu orientasiadalahkesanadanyasentralitasatau keterpusatan adanyaperpotongandiantarakeduasumbutersebut.Titik pusatini bagi subyekmenjadi faktor
de
sa
di1
kedudukansesuatu,sehinggasubyekbisa yangjuga tidak bisa diabaikankarenaakanmenentukan memetakandan memposisikandiri terhadapkeruangannyadan obyek-obyeklain yang ada di
m(
kedua. dalamruangtersebut.Sentralitasadalahpengalaman
sin
Hubgnganantararuang geometris,sumbuorientasidan titik pusat orientasimerupakansatu kesatuan sistem pandangandunia yang bersifat universal. Manusia mendiami alam yang
dir
dipersepsikansebagai berbenhrk geometri. Di dalam ruang geometri ini manusia selalu memposisikanberada pada tengah-tengahruang. Namun ruang alam raya yang melingkupi
ba
ini
del
manusiasungguhbegitu luas,homogen,dan kosong,seolah-olahsemuatitik dan arahsamasaja sehinggaia menjadigamangdanmerasasangatkecil sekali.Ia memerlukanadanyapeganganyang
dit
sebuahorientasiataupengkiblatandiri. dirinya.Ia membutuhkan bisadipakaiuntuk memposisikan Denganadanyakiblat, manusiabisa menentukankedudukannya.Kedudukansumbuorientasibagi
dd
manusiaselalu dihubungkandari posisi tubuh dimanadia berdiri sebagaipusatkepadasuatutitik
u
Gcomctrt,Simcfi, dln Rcllgirslrs
orientasi yang membentukgaris sumbu.Sehinggabisa dipahami bahwa sumbuoricntasi di rn*r subyek sekaligus menjadi garis sumbu ruang geometi yang melingkupi dirinya dan sefa1;gus menjadi salah satu sumbu yang membagl ruang tersebut secarasimekis antara baglan kiri dm kanan. Dari keadaansimetris di dalam ruang, manusiamendapatkanpengalamanketiganya yakni: pengalamantentangstabilitas,suatukualitas ataukeadaantanpagerak,gangguan,dan perubahan.
Kesanstabilmturculketikassmusdalamrusngtersebut delernheadaen sotimbang yangli'h' berdasarkankeberadaansumbu simetri. Keadaansetimbangtercapai apabila bobot
atau kesan bobot antara bagian kiri denganbagian kanan adalah sama. stabititas alam di mata subyek merupakanhal yang sudahterjadi sebelumnyadan dengansendirinya. Keadaantersebutakantetap demikianadanyadengankehadiransubyekhanyaketika badansubyek menyelaraskandiri dengan Iingkungannya'Dalampersepsisubyekberkaitandengankedudukannya, keselarasan yangmenjaga kesetimbanganadalahkeadaansimetri yang terjadi ketika badannya dalamposisi diam tegaklunrs terhadappennukaandengantata posisi tubuh kiri-kanan identik. Dari.sinilah kemudiansumbusumbu baik yang horisontal maupun vefiikal memberikanperannya. Dari pengkonstruknrang, sumbujuga menjadi parameterkeseimbangan.Berlandaskan sumbu-sumbuini manusiabisa mengukur kualitas keseimbanganyang dicapai dalam ruang. Keseimbangansempurnaakan menghasilkanstabilitas dan itu dimungkinkanketika semuanya dalam posisi setimbangdari seluruhsumbu. sikap simetris dalam solemnitaslahir dari alam penghayatan keruanganini. pada situasi religius sikap simetris merupakantanggapanyang dirasa paling sesuaiterhadapkondisi dan batasan-batasan ruangalamlingkungantersebut.Denganmengambilsikap simetris,manusiatidak sajamendapatkan posisinyayangpalingstabildi dalam-*gn tetapijuga posisinya menjadiselaras dengan ruang lingkungan yang dipersepsikannya. subyek dan lingkungannya tidak dipertentangkan',terbangunkondisi diam, seimbang, dan harmoni antarakeduanya.Dalam posisi ini manusiamengadaptasikan dirinya kepada*-g, bukan sebaliknyamemaksa ruang untuk mengikuti kehendaknya' Manusia menyerahkandiri sepenuhnyakepada kuasa ruang. sikap simetris diambil sebagaiupaya pengungkapanpenyelarasan diri kepadaruang alam. Inilah yang dimaksudhan Brouwersebagaisikapmenyerahkan diri tanpa reservedantanpapikiran belakang. Dalam arsitektur pernyataanini terungkap dalam bentuk dan konfigurasinya. Bangunanbangunanseperti: candi, kuil, masjid, gereja,makam nja-raja, monurnen,istana,sejak zaman dahulu- dan masihbanyakdianut'padasaatini - masih banyak mendasarkan kepadaprinsip ini, dibangunberdasarkanprinsip sumbusimetrisyang kuat. paling tidak dari arahmuka hampir selalu menggunakan prinsip keseimbangan formal yang diwujudkandalambentukgeometris simetrisbaik dalamkonfigurasiruangnyamaup'n dalamerevasi-nya(kenampakannya). Bahkanprinsip geometrisseolahmer$elmamenjadi dogma,arsitekturyang semp'rna adalrh arsitektur y:lng mendasarkan bentuk-bent'k geometris. Beberapa pandangan masa r.h
Ph, AgusSukrndrr
menyebutkan bahwa suatu pencapaian estetika yang sempurna bisa dimungkinkan dengan
dan
menganut bentuk geometri yang ketat. Akibatnya geometri menjadi hal yang dominan dalam
meg
arsitektur bahkan sampai saat ini. Pilihan semacam ini terjadi bukan hanya didasarkan kepada
mak
kemudahan yang diianjikan karena bentuk geometris bisa ditiru dan diulang-ulang tanpa resiko
dan
kegagalan dan kesalahan, tetapi karena geometri begitu mempesonakan manusia. Geometri
I
menawarkan manusia untuk bisa mengungkapkanpenghargaankepada hal yang bersifat mtmdane
yanc
(kealam-semestaan), Geometri dipercaya mampu membukakan kemungkinan pencapaian
sum
methaporis kepada Dewa dan Yang Bersifat Ketuhanan melalui penggunaanbentuk "universal
Dala
undeniabiliry" yakni: bujur sangkar,lingkaran, dan bola (anthony C Antoniades, 1990 : 44). Atau
orier
dengan kalimat lain, geometri akan mengantar kepada pencapaian estetika serta memungkinkan
mela
manusia membuka gerbangreligiusitas melalui simbol-simbol dalam bentuk.
meff
Bagi manusia simbol merupakan hal yang cukup penting dalam peghayatan religius.
ada c
t
Keterbatasan dimensionalnya dalam menggapai Yang Transenden membawa manusia kepada penggunaanbahasa simbol. Seperti halnya pencitraan terhadap Yang Transendenitu sendiri yang
dalan
merupakan simbol, manusiamembangundunia religiusitasnya denganatribut-atribut simbol.
solen
Dalam simbol, ruang gerak menjadi ruang mistik dan kosmos sebagai sumber atwan alam.
yang
Bentuk geometri oleh manusia kemudian dikupas dipilah-pilah berdasarkan unsur-unsurnya,
mem
ditransformasikan kedalam simbol-simbol religius. Sehinggayang tedadi kemudian adalah "back
kesen
to
basic", bentuk yaqg berawal dari persepsi kepada alam diurai kembali untuk bisa
mempresentasikanjiwa dari alam. Bentuk geometri menjadi metaphor bumi yang mempunyai
TIG/
empat arah dari kanan-kiri, muka-belakang.Ke arah muka adalah menuju kepada kemajuan dari
Ul
gerakan berjalan. Dimensi muka adalah waktu yang mendatangi manusia, alam harapan, dan
!'ang
keberanian. Arah atas menyirnbolkan dimensi cita-cita, dunia para dewa, dan dimensi Yang Maha
dimal
Agung. Sedangkan kiri-kanan memberikan simbol dualitas dengan keberadaan sumbu sebagai
mend
penyeimbang. Falsafah ini tampak nyata dalam pandanganJawa yang menganggapmanusia hidup
dalam
akan selalu mengarungi kancah peperanganantara kutub-kutub dualitas: baik-buruk, suka-duka,
Trans
hitam-putih, dan seterusnya.Bagian kanan merupakan dunia kebaikan dan bagian kiri merupakan
terhad
dunia yang buruk. sementaraseseorangdianggap telah mampu mencapai tataran hidup tenteram
n€mp
apabila telah mampu memposisikan diri dalam kondisi yang seimbang, bebas dari tarikan
Fban
pengaruh-pengaruhtersebut. Hal ini bisa diwujudkan hanya ketika ia telah mampu menemukan posisi sumbu kehidupannya.
Pin I(n1'a
Dalam konfigurasi ruang gereja abad pertengahandi Eropa, sumbu ruang adalah simbolisasi
2130!
darijalan kemuliaan. Kota Yogyakarta tradisional ditata berdasarkankonsep sumbu Laut Selatan
rar kr
sebagai dunia bawah dan Gunung Merapi sebagi dunia atas. Demikian juga yang bisa ditemukan
lcser
dalam konsep hunian di Bali yang mendasarkansumbu lmja-kelod. Bangunanjoglo dibentuk dari
Lf,ih r
sumbu vertikal yang dihasilkan dari pemaknaan bagian kaki, badan, dan kepala yang sekaligus
E|ctrl
menggambarkandunia bawah sebagaitempat makhluk setan, dunia tengah ruang hidup manusia
Goncci,
Sircalfr
frQb
n
doa deryan dan dunia atas sebagaitempat bersemayamDewa-Dewi. Umat Muslim melaksanakan membawakan megarahkan orientasi ke Kiblat Ka'bah di Mekkah. Demikianlah, sumbu-sumbu 'kebenaran' sekaliguspenjaga keseimbangan makna yang sangatdalam, memberikan arah orientasi dan keselarasan. Dalam ruang maupun dalam kenampakanelevasi bangunan sumbu-sumbuberada pada bagian yang membagi ruang dan elevasi tersebut secara simetris, dan memang demikianlah hakekat sumbu. Kedudukan ini juga sekaligus semakin memperkuat pemaknaan bangunan atau bentuk. Dalam garis sumbu kebanyakan diletakkan frrngsi-fungsi jalan utama, pintu masuk, atau pusat orientasi. Dengan melewati, memastrki ataupun memusatkan perhatian, orang bukan hanya 'fungsional' tetapi juga memaknai tanda. Dalam gerak itu ia juga melakukan aktivitas gerak yang menegaskansimbol, menyatakansikap penghayatan,penghormatan,dan ketaatankepada apa yang ada dibalik maksud simbol-simbol tersebutdibuat' Demikian juga, bangunat yang simetris adalah bangunan yang terkesan stabil, kokoh, diam, . dalam posisi yang seimbang.Kesan keseimbanganini tentunya diperlukan untuk mendukung sikap solemnitas. Ruang yang simetris menggambarkanalam kosmos yang ideal, berputar dalam kondisi yang harmonis. Bahkan dalam kaitan kesan yang ditimbulkannya, keberadaan sumbu telah memberi makna lebih dalam: simetri bentuk dipahami sebagai simbol idealisme atau cita-cita kesempurnaan.
TIGA TAULADAN Uraian di bawah merupakan tiga contoh arsitektur yang mendasarkankonsep-konsepreligius yang yang berbeda. Tentusaja yang perlu disepakati sebelumnya, pemahaman religiusitas tidak dimaksudkan adalah pemahaman yang berangkat dari sesuatu yang bersifat universal, mendasarkankepada agama atau kepercayaantertentu saja. Religiusitas di sini perlu dipatrami Sang dalam batasan yang universal berkaitan dengan kesadaran akan adanya Sang Khalik, Transenden, sesuatu yang mengatasi ke'ada'an manusia. Dengan demikian pengambilan contoh terhadap ketiga kasus di bawah, tidak didasari oleh pretensi keyakinan tertentu, selain untuk memperjelasurain di atasdan menggambarkankeanekaragamantersebut. Piramid Giza piramid Giza terletak beberap mil sebelahbarat sungai Nit berseberangandengan kota Kairo. (2575Kraya monumental ini dibangun kira-kira pada pertengahanabad ke tiga sebelum Masehi "OId Kingdom". Dalam 2130 SM), oleh raja-raja keempat dinasti yang dikenal sebagai periode Piramid satu komplek seluruhnya ada tiga buah piramid, yang paling tua dan paling besar adalah Khufu yang Besar dengan ketinggian mencapai lebih dari 160m. Piramid ini dibangur bagi Raja selatannya lebih dikenal dalam bahasa Yunani sebagai Cheops. Sementara, sedikit di sebelah Khafre (dalam terletak piramid untuk putera Khtfu dan sekaligus penggantinya yang bernama Piramid bahas yunani: Chepren). Piramid Khufu walaupun dimensinya lebih kecil dibandingkan
# I trr
Ph. Agur Sukrader
s
namun secaravisual terkesanlebih tinggi karenadibangunpadadataranyang lebih tinggi.
Scdangkanyang ketiga menrpakanpiramid terkecil, dibangunoleh raja Menkaure(dalam balrasa
Ben
Ynnani: Mycerinw). kemrmgkinanbesarmerupakansaudaraKhafre.
kare
Piramid adalah bangrmanbatu raksasayang membawakansimbol sebagairumah kcabadian.
terse
Fungsi utamanyaadalah sebagaimakam tempat seorangraja yang telah dimumikan disimpan.
yang
Sebagaimakamraksasadi dalam ruangnyayang nunit diletakkanberbagaiperlengkapansebagai bekal agarraja bisa kesenangannya dalamperistirahatankekalnya.
satuI
Benttrknya sendiri dihasilkan berdasarkanprinsip-prinsip geometri yang istimewa. Bentgk piramid didapatdari penggabungan empatsegitigasamakaki sehinggamembenhrkpiramid dengan
Pana
alas bujur sangkar dengan seluruh rusuk-rusuk yang sama panjang. Hasilnya adalah bentgk
samp
geometrisyang benar-benarsimetrisdari segalasisi dan sudut.Salahsatu spekulasimenyebutkan
Perta
bahwa bentuk ini membawakan sebuah simbolisasi tangga, tempat raja mendaki menuju keabadiannya.Dugaanini terutamadidasarkanpadasalahsatuinskripsi yang tertulis padadinding nrangpemakamandan koridor Piramid "Old Kingdom" yangterakhir,yakni: ',....menujutrcpada kcadaansurgawimelauitatgga, sehinggaraja bisamendakikesurga...,,.
Seca
Pt
sesua
Ba
idea 5
Di lain pihak, bentuk piramid juga menunjukkanpengembangantiruan bentuk batu konikal yarrg rrrerrlimbo\harrDe'wa Ma'tl$rari, yarrg disebut Eenben,yang bersemayamdi krfilnya di
meng
Heliopolis sebelahUtara Giza. Sementaraitu seorangEgtptotogt dari Inggris, I.E.S. Edwards
tentar
menjelaskanbahwakeduafakta bentukpiramid dan Benbenmungkin diderivasikandari bentuk fenomenaalam, kadang-kadang di Giza terutamapadasaatmusimdingin terlihat adanyasemburan
denah
cahayayang berbentuk triangular berasal dari cahayamatahari yang menembusawan ke arah datarangurun pasir. Fenomenaini lah yang mungkin mengilhamibentukpiramid. Bahkandugaan
depan
mpmi
Ku
mengr
tersebut diperkuat dengan adanya inskripsi yang diketemukandalam piramid berbunyi: ..Aku meletakkanuntuk diriku cahayamataharimusebagaisebuahtanggadi bawah kakiku yang akan
masuk
mendaki....". Sehinggadalan kasusini bisa dikatakan"di dalambentukpiramid prototipeyang
ad.any
bersifat immaterialdan replika materialdiiajarkanberdampingan".
atsenn
bersan
Unt
kemud
dilapis
Ycstibu r.ulus Gmtr"an
Ihi hnhr t. Piramid Giza terletak beberapamil sebela BJd Snngai Nil. Fungsi utamanya adalatr sebaga m*zq raja sekaligus sebagaimonum€nsimbol tempa pcriairahatan Kaisar dalam keabadiannya. (Sumber Harpn,1994:.65\
Gambor 1. Terowongan matahari, sina yang menyemburlewat awan kemrmgkina besar menjadi sumber inspirasi b€ntu piramid.(Sumber:JamesHarpu, 1994: 7 l)
ke
GcomcH, SirncH, drn Rcliglusites
Seorangahli,lain yakni JamesHarpur mempunyaidugaanbahwa si
arsitekpiramid memilih Bentuk itu berdasarkanprtimbanganbagaimanamembuatmakam di sampingamandari penjarah karenahartakarunyang disimpandi dalamnyajuga agar.menghasilkan ekspresikeaggngan.Tujuan tersebutdiungkapkanlewat bentuk yang bisa diasosiasikansebagai sebuahterowonganinspirasi yang datangdari langit, sebuahwahyu tentangsebuah bentukyang diharapkanakanmenjadi salah satumonumenduniayang abadi. Pantheon. Pantheonmerupakansalah satu bangunanreligius peninggalan KebudayaanRomawi yang sampaisaatini masihutuh.Bangunanini didirikanpadamasapemerintahan KaisarHadrian,Abad PertamaMasehi,dirancangsebagaipersembahan kepadasemuadewasehinggadisebutpantheon. secaraumum bangunanini dibuat unhrk membangkitkan"methapysical sense,,terhadaptempat sesuaiyangdiharapkan. Bangunanini lewat tatanannyatelah memberikancontohyang sangatkaya
tentangkonsenhasi idea yang berkaitandenganalam. seluruhrangkaianbentuk dan ruang-ruang yangdihasilkannya menggambarkan simbolisasijagad raya dalam geometri.Bangunanini pada hakekatnyatelah memindahjagad'raya dunia buatanmanusia.Pantheonmerupakan representasidari pemahaman tentangaxis mundi, kubah surga'dan geometriruang empatpersegi yang bisa dilihat di dalam denahdanvolumeinterior. Kubah Pantheonadalahbentuksetengahbola yang mengesankan kubahsphere.pada bagian depandinding silinder penopangkubahadalahsebuahportico yang menandaipintu masukdan menguatkanfi'rngsi bangunansebagaikuil. Di samping itu, portico dan pintu masuk secara bersama-samamenguatkansumbu utama bangunansekaligus menjadi penjabaranpencapaian masuksequencialmelingkarsekelilingruangdalamkubah.Gerak melingkarini diperkuatdengan adanyaoculus, bukaan berbentuklingkaran tepat di tengahpuncak kubah yang memberikan aksentuasi sumbuvertikalsebagaititik pusatnya. untuk masukke dalamkornplekbangunanini, pertamakali harus bergerakturun lerengpiazza, kemudianmelalui hutankolom raksasa portrco, melalui pintu masukdari kayu oak yang beratyang dilapis tembaga,dan baru akhimya masuk ke ruang kubah sebagairuang utama yang disebut vestibule' Kubah yang adadi atas,lingkaranlangit yang bersinarterangyang menembuslubang oculus di puncak kubah, dan dinding melingkar yang bertemu dengan garis equator kubah, semuanyamemberikansumbangankepadaperasaanreligius tentang semsetadan kesatuankosmis. Dari kesaninilah kemudianorangmenyebutPantheonjugasebaga"The Templeof whole World,,.
7
Ph. Agw Suknndrr
40
Gom serin senlh meny (Sum
Gambar5. HalamandepandansumbuprosesiPantheon. Geometribangunan ini menyatakan aris mundiym melewatioculus,danorganisasi empatpersegididasarkan (Sumber: kepadatubuhmanusia. NormanCrowe 1995:82.) RumahAdat fawa
E
Di wilayah kebudayaanJawa,rumah tinggal para priyayi dan petani masalalu (pada saat ini
Pent
juga masihbanyakditemukan),menggunakan prinsip simetri dalamkerangkakonsepyang tidak
b€ril
terpisahkandenganpandangan dunianyatentangdualisme.Di dalamduniadualistik selaluterjadi
konf
pertarunganantara baik-buruk, gelap-terang,hitam-putih, dan seterusnya. Kebahagiaanhidup
pelal
dalam keadaanini akan bisa dicapai apabilaada kemampuanuntuk menjagatitik equillibriwn
yang
diantaradualismetersebut.Cara yang bisa ditempuhdi antaranyaadalahselaluberusahamenjaga
mem
keselarasandiri terhadapalam lingkungannyamelalui olah-batindan pengkondisianrumah -
sama
sebagaiduniakecil tempathidup- agarmenunjangsuasana penyelarasan diri. Dalam konteksdi atas,rumahmerupakansalahsatu bentuk pernyataandiri untuk setiakepada sikap penyelarasan diri dan sekaligussebagaiwahanapencapaiankondisi yang selarastersebut. Sehinggaorang Jawa memandangrumah bukan hanya sekadartempat bertempattinggal saja namunlebihjauh lagi rumahadalahtempatmembangun religi penghuninya.
Tt
wacr
sangF
sebel Jawa
tetapi
kedud wsya
kehidr
Gcortrl,
Sl!.H,
drt Relf,loritrr
4l
tffil
t:J lar e|dlr
; ' :
rj a
t -..-.....1 HAIC I
9
.1r t}€lrf.e
?o||ru
Gombar 6. Denah nnnah tinggat bagian
inti atau soing disebutomah,a, iitr^-firunJ'Lsisi fototampak d;; l:*tuls rengatnya, S*. menyetnnrh dan foto ,iiiTis'r;rg"h. '-'* .qp* (Sumber: AryaRonald dankoteksi priffi
Biasanyarumah tinggal tradisional Jawa yang
rengkapterdiri atas rima massa u,"ma yaitu: Pendapa' Pringgiton' Dalem, Gandhok Tengen, danGandhok Kiwo. Kelima massa ini saling berimpit membentuksebuahsistem dengantatanannumg-ruangdi ddlamnya. Tautanpertamadari konfigurasi ruang-ruang yang adaadatah sumbu horizontar yang tergaris secara imajiner dari pelataranrumahbagiandepan menerussampaikepadapuncak hirarkhinyayakni padabagian ruang yang dianggappaling suci:senthong Tengah.sumbuimajiner ini seorah merupakanpembatasyang memisahkandan membagirumah mdadi bagiankanandan kiri darambentuk dan vorumeyang samadansebangun. Tata cara Jawa selalu mengaitkan pembagianini dengankepercayaan-kepercayaan, upacaraupacarayang seremonialsekaligus religius.Dalammenanam pracentabayimisarnya,orang Jawa sangat memperhatikanlokasi penanaman placenta tersebut antara bagian seberahkanan atau sebelahkiri rumah' tergantung dari jenis kelamin bafi. Daram pertunjukan wayang kurit (orang Jawaberpandangan bahwapertunjukanini bukansekedarpertunjukan seniyang sematamenghibrn tetapi ada fungsi religius juga)' ada aturan-atuan yang sangat ketat daram mernposisikq kedudukanyang baik dan yang buruk baik pada arena pakerirannya maupun padasimpinga v'6yang (deretanwayang yang ditata di bagian kiri dan kanan rayar pertunjukan).Bahkan padE kehidupansehari-haripun (misal: tempattidu anakrerakidan anakperempuan), kepercayaanJen,.
Pl. Agur Sukmdrr
42
menggariskaq,ferlunyamemperhatikankedudukanpembagiankanan-kiri ini. Demikanlah,rumah
sep
adat Jawa brikan:sekedartempat hunian fiurgsionaltetapi juga sekatigustempat penghayatan
yan
religiuspenghuninya.
ma PENUTUP
tata
Dalam doa, manusia biasa mengambil sikap tubuh yang simetris. Inilah sikap yang
hn
menunjukkangejala stabilias, keseimbangan,dan keselarasan,suatu keadaanyang diperlukan
dip
untuk menggambarkankesan diam, tanpa kehendak dan tanpa pikiran belakang. Dengan
awt
kesanini seseoranghendakmenyatakansikap hormatnyaterhadapsesuatuyang mengekspresikan
dal
dituju atau yang menguasainya.Ia mengekspresikansolemnitaskarenaesensisolemnitasadalah penghormatan. Namun yang perlu dicatat, aktualisasi simetri sebagaimedia ungkap religius berhubungan denganpenghayatanyang dasariahatau primer. Mungkin bisa dikatakan terutamadianut pada masyarakatdengan tingkat penghayatanestetika awal yang sederhana,tetapi penulis lebih cenderungmengistilahkansebagaipenghayatanyang masih 'murni'. Dalam tataran ini bentuk dan merasakannya bentukyang simetrisakansertamertamuncul ketika penghayatmembayangkan berkaitan dengan religiusitas. Bentuk penghayatansemacamini tampak kuat tercermin dalam di Eropa,demikianjuga dapatditemtrkan karya-karyaarsitekturkuno sampaiperiodeRenaissance pada karya-karyaklasik di Indonesia.Dari artefak-artefakpeninggalannyamenunjukkanbahwa
DT An
Brc Cn Ha
Ma ( Sta Ste
teknologinyaberusahauntuk mencapai merekayang seringmasihberadadalamdalamketerbatasan mungkin. bentuk-bentukgeometristersebutsesempurna Namun demikian, banyak karya arsitektw religius yang dibangun belakangan mulai peribadatanbaru tidak selalu meninggalkanprinsip keseimbanganstatis ini. Bangunan-bangunan memancarkanbentuk dan konfigurasi yang simetris. Memang dengan bentuk bebasnyaini, beberapakarya tampak terkesankurang berhasil memancarkanspirit fungsinya, terhenti hanya padapencapaiankesaneksperimentasi, mencari-cariidentitas,ataubahkantidak sedikit adajuga yang terjerumuskepadasekedarartikulasitanpakonsepyangjelas. Tetapi tidak sedikit pula di antaranyayangmenjadi karya yang berhasil,terasabobot estetikanyayang tinggi dan yang penting tetapmampumemantulkanspirit religiuasitasnya. Faktakeberhasilansepertiini seolahingin menyadarkan kembalibahwapancaranreligiusitas bukan hanya cirkup didasarkankepada bentuk fisik, sebagaimanamenilai tataran religiusitas s€seorangyang tidak cukup dengandilihat dari ketaatannyamenjalankanritus agamanyasaja. Bangunanperibadatanmemangbisa dibuat megah denganmemperhatikanprinsip simetri yang ketat. Tetapi bukan ini permasalahansatu-satunyapengungkapanreligiusitas. Pancaranreligius dalamsebuahbangunan,sepertihalnyaestetikaitu sendiritidak bisa dimanipulasihanyasekedar skala, prinsip geometriyangketat,apalagikemewahan material,kemegahan denganmenggunakan dan kenrmitanbentuk, atau dengankata lain sekedarmemperhatikansegi fisiknya saja. Geometri
We
I van I
GGorctl
Shcirl
drt f,cl3Htrr
seperti halnya solennitas itu scndiri hanyalahsekedarmedia. Banyak fbktor lain yang korylctt yang mcnentukansebuahkarya arsitekturmampumemancarkanaurareligiusnya. Hanya saja, bentuk simetri memangbentuk yang masih dianut banyak orang dan mgngkin masih dipercayapsling sesuaiuntuk sebuahbangunanreligius. Mungkin hal ini disebablanolch tataran penghayatanestctika sebagian besar orang yang masih 'mumi' dan adanya faktor familiaritas. Dalam kondisi ini, bentuk simetris adalah bentuk yang paling mudah unhrk bisa dipahamiatau dirasakan.Manusiabelum bisa meninggalkansikap solemnitassebagaimana konsq awalnya. Bangman religius masih didominasi bentuk simetris sebagaimanadoa masih
dijalani
dalamposisiyangsama. DAFTAR RUJI'KAN Antoniades'fnthony C. (1990)."Poeticsof Architecture- Theory of Design."New york: Van NostrandReinhold. Brouwer,M.A.w. (1984).*psikologiFenomenologis.', Jakarta:pr. Gramedia. Crowe, Norman. (1995). "Natwe and the ldea of A Man-madeWorld-An lnvestigation into thc Evolotionary Roots of Form and Order in the Built Environment." Cambridgeil,lassachusetts, London England:MIT Press. Harpur,James.(1994)."The Atlas of SacredPlaces- MeetingPoint of Heavenand Earth." New York: A Henry Holt ReferenceBook. Mangunwijaya,Y.B. (1988)."Wastucitra- Pengantarke llmu BudayaBentukArsitekt'r Sendisendi FilsafatnyaBesertacontoh-contohhaktls." Jakarta:pr. Gramedia. Stange,Paul.(1998) *Politik Perhatian- RasadalamKebudayaanJawa" yogyakarta:LkiS. Steyenl Garry. (1990). "The Reasoningof Architect Mathimatics and Sci-encein Design" New York: McGraw Hill InternationalEditions. Weber,Ralf. (1995)."On Aestheticof Architechue-APsycologicalApproachto the St'cture and the Order of PerceivedArchitectural Space."England:'Avebury. van der Laan,Dom H. (1983).*ArchitectonicSpace-Fifteen Lesionson the Dispotitionof Human Habitat."Leiden:E.J.Brill.