2 JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK

H

x DIAGONTAL PendekatanPartisipatifDalam Pembangunan PerkotaanYang Berkelanjutan

DampakPemanfaatanRuangBantaranSungai Ciliwung TerhadapKualitas Hidup

Geometri,SimetridanReligiusitas

Kajian ProsesDesalinasiSebagaiAlternatif PengolahanAir Dalam RangkaPenyediaanAir Bersih

Tingkat PelayananFasilitasPejalanKaki PadaSelasar SatuArah di Terminal PurabayaSurabaya Analisa BangkitanPerjalanan(Trip Generation)di Kota Surakarta

PengaruhDan BahayaGas PhosgeneTerhadap Pernafasan(Paru-Paru)Manusia

KonsepPerancangan PembuatanProdukDengan lletode Integrated Consept Development(IcoDe)

'\_I Ph. Agus sukender,(2(Xll).ITUGONALII, No.3,29-43

. GEOMETRI, SIMETRI, DAN RELIGIUSITAS Keterkaitan-keterkaitan di AntaranyadalamArsitektur Ph. Agus Sukandar' Abstrak Simetri sering diasosiasikan sebagai ekspresi religius. Pandanganseperti ini bisa tumbuhsebagai akibatadanyapersepsimanusiaterhadaplingkungan alamnya sebagai sebuah ruang alamiah. Manusia mempersepsikan ruang alamiahnya berbentuk geometrisdan ruangitu selaludalamkeadaanstabil dari dalamnya.Untuk menjagaruangdalamkeadaan seperti itu, apa pun yang ada di dalamnyaharus menjagaposisinyaberadadalamkeadaanseimbang dengan ruang alamnya. Hal ini bisa diwujudkan lewat posisi yang simetriskarenaposisi ini dapat mengantar segala sesuatu kepada keadaan yang selarasdenganruang geometrik alam. Karena itu, simetriseringdikaitkandengankesanstabilitasdan keselarasan. Dalam ritus religius, manusia memerlukan media untuk mengekspresikan perasaanhormatnya dan simetri dapat memenuhi keburuhantersebut. Melalui aspek keselarasannya, simetri dapatdikaitkan dengansituasipenghormatan iru. Ini menjadi alasan mengapasituasi religius sering dikaitkan dengan posisi simetris. Secara teoritis, bentuk dan konfigurasi simehis mengekspresikan religiusitasitu sendiri.

Abstract Symmetry often be assosiated as religious expression. It idea bom in caused of man perceptionson their naturalenvironmentas natural space. They perceive their natural space in a geometric form and it always bben in stable conditions by itself form. To keep it space in positionlike that,everyonemustkeeptheir position in balancewith their naturalspace.It canbe realized by symmetricpositionsbecausesymmetrycanbring everythingin harmonywith the geometricspaceof nature. By that symmetryoften being associated with impression of stability and harmony. In religious rituals, man need to express their respectnessand symmetrycan give what they want. By it harmonious aspect, symmetry can be associatedwith the respect situation. That its a reasonwtry religious situationoften be assosiated with symmetric position. Theoritically symetic formsand convigurations expressthe religiousityits self. Key words: Solemnity, geomelry, axh, symmelry, religtoasity.

Kata kunci: Solemnitas,geometri, sumbu, simetrl, religiusltos

SIMETRI SEBAGAI UNGKAPAN UNTVERSALSIKAP BERDOA Sampaisaatini, doamasihbiasadijalankandengandiikuti bersama-sama sikapdangeraktubuh tertentu.Orangberdoajuga memperhihmgkan posisi-posisitubuhyang tepat,diantaranyaseperti: berdiri tegak, menunduk,meurbungkuk,duduk, berlutut, bersujud mencium tanah, bersimpuh, bersila, menyembah,menengadahkan kedua tangan,dan masih banyak lagi. Berbagaiposisi tersebuttentu sajadikerjakantidak tanpamaksud-maksud tertentu.Ada segi-segimaknasimbolik yangterkandungdi dalamnya,di sampingupayapencapaian psikologistertentubagi yang suasana menjalaninya.Mungkin tidak semuapendoamemahamimaknasimboliknya.Mungkin sebagiandi antaranyamengambil sikap tersebut seperti mengalir begitu saja. Namun dalam hal ini bukan berarti seorangpendoayang buta makna simbolik, berdoadengansikap tubuh tertentu bukan merupakanperbuatantanpasuatukesadaran tertentupula. Ada sesuatuyangmenggerakkan untuk bersikapsepertiitu. Terlepasdari doktrin hadisi tatalaksanadoayangdigariskanagamanya, sikap tubuhmemangbisadirasakansebagaibagiandari ungkapandoaitu sendiri. DoscnJurusln Tcknlk Arsltcktur Fek Tcknik Unmcr Melrng

Ph. Agur Sukendrr

30

Sikaptubrrhmerupakanbagiandari upayapengungkapandiri dan pemosisiandiri, dan sikap yang tepatadalahposisi yang tepat.Ini bukansekedardoktrin, tetapi menyangkutkesadarantentangrana bagaim4naseseorangharusbersikapdan memposisikandirinya dalammenghadapisituasireligius 1988:23) itu. (Stange,

tt

Dalam sebuahbukunya "PsikalogiFenomenologis',M.A.W. Brouwermengungkaptentangapa

d

yang disebut sebagaisolemnitas,yakni: situasi protokoler yang harus diambil seseorangwaktu

t(

perayaanagamaatau kenegaraan.Dalam konteks ibadat, istilah tersebutbisa diartikan sebagai

b

situasi yang dipilih orang sewaktumenghadapihal llatri (Brouwer, 1984:63).Solemnitasatau

s

solemnity berasaldari kata solemnyang berarti seriustanpahumor atau ungkapanharapanyang ditunjul:kanlewat sikapyang seriustidak adaperhatianlain yang bisa mengalihkannya,atausegala

a(

hal yang berkaitandengankebesarandan situasiformal. Bentuk tanggapansubyekyang tenmgkap

br

dalammenanggapisituasi ini di antaranyalewat sikap tubuhnyayang ditata dalamposisi tertenfir.

\{

yang diliputi solemnitasakancenderungmengambilsikapyangbiasanyamenunjukkan Seseorang

re

posisi diam dan seimbang. Sikap tersebut adalah sikap simetris, sikap yang menuqiukkan

ha

sedemikianrupa sehinggatubuh bagiankananmembentukposisi yangtidak berbedadenganbagan

re

kirinya. Hanya saja tidak setiapsikap ttrbuh simetrisbisa diterima secarauniversalsebagaisolemnitas.

so

Ada nilai yang berlaku dalam menentukanpenilaian terhadap sikap-sikap tertentu yang bisa

m(

berbedaantaralingkup budayayang satu denganyang lain. Nilai itu adalahetika: suatutata cara

da

berinteraksiyang mengaturbagaimanamanusiaseharusnyamenjalankankehidupannya.Termasuk atautidaknyasebuahsikaptubuh sebagaisolemnitastergantungbagaimanatata etika dianutbudaya

dir

juga ditentukanhal-hal yang berkaitan yang menimanglya.Sebagaimana kualitasbatrasaseseorang

pe

dengantata etika yang telah disepakatibersama,demikianlahjuga adanyadengansikap tubuh. Di

jau

sinilah kepatutanyang dianut dalamkomunitasikut menenhrkan.Berbagaisikap simetristennasuk

ata

yang dikategorikandalam solemnitastetap menyandangmakna kepatutanyang beranekaragam,

tug

dan tidak setiapbahasatubuhyang simetrisditerima sebagaisolemnitas.

est

Namun terlepasdari nilai-nilai tertentuyang menenhrkantepat tidaknyaposisi tubuh simetris dalam solemnitas,.terdapat suatupemahamanurnrn yang berlaku untuk setiapnilai mengenai

par

yan

posisi tubuh solemnitasitu sendiri. Solemnitasadalahsebuahkonsepisyaratyang mengungkapkan adanyasikapyang tidak kritis, sikapmenyerahkan diri tanpareservedan tanpapikiran belakang

AL

(Brouwer, 1984 : 64). Dalam solemnitasmanusiamemposisikandiri sebagaimakhluk yang menanggalkankemampuanpikirnya dankembali kepadastatusciptaanyang sejajardenganciptaan

meI

yang lain. Inilah sikaptubuhyang dipandangpaling tepatmerepresentasikan sikapdoa itu sendiri

rual

karena dalam doa manusia dalam posisi sub-ordinat.Ia harus mendudukkandiri dalam

din

kerendahannyadi bawah sesuatuyang rnenguasai,mengatasi,dan memerintah.Pernyataan

Laa

solemnitasadalahrepresentasi kesadaranitu. Posisitubuh simetrisdipandangpaling tepatkarena

insp

dala

Gcomcfi, Slmctrl, drn Rcllglurlttr

3l

itu merupakanisyarat solemnitasyang tidak lain merepresentasikan sikap hormat, sebuahsikap yang dibutuhkanuntuk menyatakanposisi sub-ordinat itu. Jadi, bisa dikatakanbahwa: dalam solemnitasterjadilah pengungkapankehendak.Apa yang tergambar.secarafisik mengisyaratkanapayang terjadi di dalambatin. Tubuh bertata-ragasimetris dalam solemnitasadalahbentuk pernyataanpengakuankepadaYang Menguasai,religiusitasyang tenurgkap,dan materialyang menunjt*kanzat. Dalamhal ini solemnitasadalahkonsepekspresi bahasareligius yang disampaikanlewat media tubuh. Apa yang terucapadalatrreligiusitasitu sendiri.Melalui solemnitasmanusiaberupayamengungkapkan situasireligiusnya. Dengan mendasarkanuraian di atas, dapat dikembangkansuatu teori lebih lanjut tentang adanyaketerkaitanantarcsimetri denganreligiusitas.Ketika religiusitasdiekspresikanke dalam bahasa visual, salah satu prinsip yang sering mendasari pembentukannnyaadalatr simetri. Walaupun tidak berarti setiap bentuk simefi selalu akan diterima sebagaisimbol atau ekspresi religius tetapi spirit religius sendiritelah terkandungdalambentuk-bentuksimetristersebut.Dalam hal ini, bentuk simetri lebih merupakanpotensi bagi upaya-upayaunhrk menghasilkanungkapan religiusitasyangbisadirasakanataudi'terima' banyakorang. Di samping itu pernyataandi atasjuga menyiratkanpandanganbahwa konfigurasi simetris solemnitassebenarnyatidak hanya bagi tubuh manusiasaja. Tubuh mungkin hanya salah satu mediaekspresiyang telah dipilih. Di luar itu banyaksekalimedia yangbisa digunakanmanusia, dan arsitekturadalahsalahsatunya.Ketika mencermatikeindahansebuahkarya arsitektw religius misalnya: Candi Borobudur, pencapaian bentuk geometris dengan tingkat presisi dimensionalitasnyayang hampir sempurnabukanlah sekedar didasarkan oleh pertimbanganpertimbanganestetisbelaka.Bahkanmrmgkinprinsip-prinsipdantujuan pencapaianestetikasangat jauh dari pikiran para pembangunkarya monumentaltersebutsaat itu. Sebab,membangun candi atau pintu gerbangbagi nenekmoyangkita bukannomor satu dicari keindahannya,melainkanitu tugaskewajibanrohani atauagamayang ber-'dunia'khusus(Mangunwijaya,1988,hal.5l). Nilai estetika yang terpancar dari bentuk geometris,proporsi dan harmonisasinyatidak lain adalah pancaranreligiusitas itu sendiri. Lewat benhrk geometrisnya,candi Borobudur adalah bangrman yangbersolemnitas.

ALAM SEBAGAI SUMBER INSPIRASI GEOMETRI Alam mempunyaipengaruhyang sangatbesarbagi manusia.Salahsatucontohadalahdalam membentukruang sebagaitempat tinggal, manusiamempersepsikanmemindahalam ke dalam ruang bentukannyayakni: arsitektw. Lewat arsitektur sepotongruang alamiah seperti adanya disusundi dalamnyasupayamenghubungkannya kepadapengalamanruang kita (Dom H.Van Der Laan, 1983,hal 5). Demikianjuga prinsip-prinsipestetika,semuanyaditurunkanberdasarkan inspirasidari alam. Sedangkansebagaisalahsatuprinsip estetika,simetri tentusajatermasukdi dalamnya.Keterkaitan antaraformalitas yang bisa direpresentasikanlewat sikap tubuh simetris,

Pb. Agur Sukrndrr

32

juga tidak lepas dari persepsimanusiaterhadapalam lingkungan yang mendasarikeputusannya bersikap. Pengalamanmanusiatelah mengajarkanbahwaposisi simetis menghasilkankesanstatis,diam, tanpa gerak, tanpa inisiatip, dan bebas dari penganrh.Apapun yang memposisikandiri dalam keadaansetimbangsimehis, memberikangambaranitu. Binatang yang hampir tanpa daya pikir selain insting, ekspresi dan gerak wajahnya lebih banyak dikesarikanoleh gambaransimetris. Seekoranjing menunjukkankarakteristikyang tidak akanmenghasilkanpretensilain selainhewan biasa,ketika ia memandangdengantatapanlunrs dankepalategak.Tetapi masalahnyamenjadi lain ketika anjing tersebutmenatapsambil memiringkankepalanyaatau bahkanhanya ketika telinga yang satu berdiri sedangkanyang lain terjuntai. Anjing tersebutakan terkesanlebih 'manusiawi' karenaia tampakmulai berpikir. Sumber inspirasi yang menghasilkankesan-kesanseperti di atas adalah persepsi terhadap bentuk dan kedudukankeruanganalam itu sendiri. Dalam persepsimanusia,alam tidak s€matamata dipandangsebagaisesuatusepertiapa yang teragasccarawantah (seperti apa adanya)dan seperti apa yang teraba.Di dalamnyamanusiamengembangkan suatupandangankeruanganyang lebih abstrak.Ruangalambagi manusiajuga dipahamidalamcitra geometri.Tentusajapandangan tersebutterbataspada wawasanpersepsiyang terbentukdari titik tolak subyekpenghayatsebagai pusatnya.Ketika ia berdiri, secaraintuitif dirinya sadarbahwa orientasi terpokok kepadadunia

Gombat

meman horizon dengan titik pus sejajar< diperse dataran 1 9 9 5: 5

adalahdi dalamhubungannyakepadatubtrh simetrisnyadan bagianyang beradadi depannya.Dari kedudukannyatempat ia berdiri, kemudianterimajinasikangaris lurus sejajar pandangannyake

W

depan sebagaigaris sumbu orientasi horisontal, dan sejajar denganrentangtangannyasamping-

hal ini

menyampingjuga terbentuk sumbuimajinatif horisontalyang lain. Kedua sumbutersebutsaling

menstr

berpotongansecara tegak lurus pada tubuh subyek penghayat,menghasilkansuatu imajinasi tentang permukaandatar tempat dirinya betprjak. Sedangkandari tubuhnya.yangberdiri tegak terhadappermukaantersebutakanmemberikangambarantentanggaris ketiga yang terbentukdari titik di antarakeduakakinya menembuskepalanyake atas sampaijauh tak terhingga.tnilah yang disebutsebagaigarisvertikal.Posisinyaadalahtegaklwus terhadapbidangpermukaan. Apabila kedua garis sumbu horisontal akan menghasilkanpersepsikehadiranruang dua

sudut t 1 9 9 5:

sekelil

persep

Ter

tersebu

dimensional,sumbu vertikal akan menjadikanruang dua dimensionaltersebut menjadi tiga

kubus r

dimensional. Jadi kesadaranterhadap tubuh si subyek di dalam ruang menyangkut sebuah

ruang I

pemahaman sepertiyangtergambarkan dalamprinsipcartesian,ruangterbentukatassumbu-sumbu

benda-

ke tiga arah: satu vertikal dua horisontal masing-masingke sampingkiri kanan dan depan-

sesuatu

belakang. Sumbu-sumbu kemudian menjadi stnrktur pembentuk ruang stereometrik dan

apakah

membangun duniamenjaditerkesanberbentuktiga dimensional.

simetri

Nar

satunya

bisa me

Gcomctri, Simctri, dtn Rcligluritrs

Gombar I. Ruang yang mewujud. Seseorangyang memandangke laut lepas akan melihat citra garis horizontalsetinggimata,manjadibatasbumi yang datar {engan langit. Dengankedudukandirinya yang menjadi titik pusat,ia akanmembangun persepsigarishorisoital sejajardatarantempatia berdiri dan garis vertikal yang dipersepsikandari posisi-nyayang tegak lurus dengan datarantempat ia berdiri. (Sumber:Norman Crowe. 1995:50)

Gombar 2. Derigan menghubungkandtmi 'lengan sekitar manusia geometri tubuhnya manusiamenyesuaikan tempatnyadi duia (Sumber: Norman'Crowe, 1995: 50)

Walaupunsecarasepintaspersepsiterhadapruangalam ini sepertinlaterlihat sederhana, tapi hal ini sangat penting bagi manusia di dalam memahami bagaimand manusia secara intuitif menstrukturkan ruang dunia tiga dimensionalnya. Manusia mempersepsikan dunia dari referensi sudut tegak lurus di dalam hubungannyadengan bidang horizontar tlan f,enikar (Norman crowe, 1995 : 5l). Dengan demikian ruang terbentuk dalam keterkaitan antara iliri subyek dengan dunia sekeliling dengan titik pusat berada pada titik perhatian di mana si subyek berdiri. Ruang alam persepsionaladalah ruang yang berbentuk geometris. Tentu saja, - sekali lagi - keadaan geomehik simetris dari ruang yfng melingkupi manusia tersebut hanyalah terbatas pada tataran persepsi.Ruang alam dipandang iebagai sebuah bola atau kubus raksasa dengan manusia hidup di dalamnya. Namun apakah seperti itu wujud sebenarnya ruang alam? Masih sangat sulit menyimpulkan kebenarannya.Datam kenampakannya melalui benda-benda,alam lingkungan yang riil tidak selalu geometris, hampir tidak mungkin menemukan sesuatu yang benar-benar geometris, bahkan belum bisa dipastikan hakekat ruang itu sendiri apakah geometris atau bukan. Karena memang demikian adanya, kebenaran ruang geometrissimetris hanyalah bersifat persepsional. Namun persepsi ini tetap diperlukan bagi penegasanposisi karena ruang alam merupakan satusatunyareferensi yang bisa digunakan untuk menetukankeadaandiri. Dalam ruang alam, manusia bisa mendapatkanpeganganstabilisasinya.Lewat kedudukan ruang ini manusia bisa menilai suatu

Ph, Agur Sukrndr

miring atautegak,apakahbergerakataudiamyangmenjadipenentupada posisi,apakah keberadaan keputusanakhir penyimpulan kesan suatu posisi antara stabil dan labil, antara statis dengan

OI

dinamis, harmonis dengandisharmonis,antara seimbangatau tidak, serta antara fonnal dengan informal. Dalam kerangka pandang ini, simetri menjadi diperjelas posisinya' Bentuk dan

m

st

kr

konfigurasi simetrisadalahbentukdan konfigurasiyang beradapadaposisi seimbangdenganalam lingkungannya.Simetri adalah kedudukanyang paling selarasdengankeadaanruang alam itu

tr

sendiri.

K

b( SUMBU SIMETRI

SDBAGAI PARAMETER

PENGUNGKAPAN RELIGIUSITAS

DALAM RUANG

b'

m

Dari prosesinteraksinyadenganalam - di sampingmendapatkanpersepsinyatentangbentuk pertamaadalatt lainnya.Pengalaman persepsional pengalaman ruang- manusiajuga mendapatkan

de

orientasi,kiblat agar manusiabisa mengarahkantitik perhatiannyadan sekaligusmenentukan posisinya.Orientasiberasaldari kataorient atauTimur, danberarti:mencarimanaufuk Timur dan lawannyaBarat (Mangunwijaya,1988 : 90) . Kata ini kemudianmenjadi kiblat karenapada

ke

kepadapengalamansehari-hariterhadapdari manamatahariterbit dan awalnyaorangmendasarkan ke arah mana matahari tenggelamsebagaisumber kiblatya. Dalam ruang geometris,sumbu kesangarissejaiar subyekyangkemudianmenghasilkan orientasimunculberdasararahpandangan denganarah pandangantersebut.Jadi, sebenamyasumbuini tidak lain adalahsumbu horisontal pertamapembentukruanggeometrisyangmengarahke depanbelakangtubuh subyek. arahyanglain NamunselainTimur-Baratsebagaiarahorientasi,manusiajuga mempersepsikan

lir

te

su

su m m SE

re

yakni Utara-Selatan.SumbuUtara-selatandalam pembenhrkanruang geometrissetaradengan persepsisumbumenyampingbadansubyek.Apa yangbisa ditarik dari adanyasumbuini terhadap

ba

yang timbul sebagaiakibat sumbu orientasiadalahkesanadanyasentralitasatau keterpusatan adanyaperpotongandiantarakeduasumbutersebut.Titik pusatini bagi subyekmenjadi faktor

de

sa

di1

kedudukansesuatu,sehinggasubyekbisa yangjuga tidak bisa diabaikankarenaakanmenentukan memetakandan memposisikandiri terhadapkeruangannyadan obyek-obyeklain yang ada di

m(

kedua. dalamruangtersebut.Sentralitasadalahpengalaman

sin

Hubgnganantararuang geometris,sumbuorientasidan titik pusat orientasimerupakansatu kesatuan sistem pandangandunia yang bersifat universal. Manusia mendiami alam yang

dir

dipersepsikansebagai berbenhrk geometri. Di dalam ruang geometri ini manusia selalu memposisikanberada pada tengah-tengahruang. Namun ruang alam raya yang melingkupi

ba

ini

del

manusiasungguhbegitu luas,homogen,dan kosong,seolah-olahsemuatitik dan arahsamasaja sehinggaia menjadigamangdanmerasasangatkecil sekali.Ia memerlukanadanyapeganganyang

dit

sebuahorientasiataupengkiblatandiri. dirinya.Ia membutuhkan bisadipakaiuntuk memposisikan Denganadanyakiblat, manusiabisa menentukankedudukannya.Kedudukansumbuorientasibagi

dd

manusiaselalu dihubungkandari posisi tubuh dimanadia berdiri sebagaipusatkepadasuatutitik

u

Gcomctrt,Simcfi, dln Rcllgirslrs

orientasi yang membentukgaris sumbu.Sehinggabisa dipahami bahwa sumbuoricntasi di rn*r subyek sekaligus menjadi garis sumbu ruang geometi yang melingkupi dirinya dan sefa1;gus menjadi salah satu sumbu yang membagl ruang tersebut secarasimekis antara baglan kiri dm kanan. Dari keadaansimetris di dalam ruang, manusiamendapatkanpengalamanketiganya yakni: pengalamantentangstabilitas,suatukualitas ataukeadaantanpagerak,gangguan,dan perubahan.

Kesanstabilmturculketikassmusdalamrusngtersebut delernheadaen sotimbang yangli'h' berdasarkankeberadaansumbu simetri. Keadaansetimbangtercapai apabila bobot

atau kesan bobot antara bagian kiri denganbagian kanan adalah sama. stabititas alam di mata subyek merupakanhal yang sudahterjadi sebelumnyadan dengansendirinya. Keadaantersebutakantetap demikianadanyadengankehadiransubyekhanyaketika badansubyek menyelaraskandiri dengan Iingkungannya'Dalampersepsisubyekberkaitandengankedudukannya, keselarasan yangmenjaga kesetimbanganadalahkeadaansimetri yang terjadi ketika badannya dalamposisi diam tegaklunrs terhadappennukaandengantata posisi tubuh kiri-kanan identik. Dari.sinilah kemudiansumbusumbu baik yang horisontal maupun vefiikal memberikanperannya. Dari pengkonstruknrang, sumbujuga menjadi parameterkeseimbangan.Berlandaskan sumbu-sumbuini manusiabisa mengukur kualitas keseimbanganyang dicapai dalam ruang. Keseimbangansempurnaakan menghasilkanstabilitas dan itu dimungkinkanketika semuanya dalam posisi setimbangdari seluruhsumbu. sikap simetris dalam solemnitaslahir dari alam penghayatan keruanganini. pada situasi religius sikap simetris merupakantanggapanyang dirasa paling sesuaiterhadapkondisi dan batasan-batasan ruangalamlingkungantersebut.Denganmengambilsikap simetris,manusiatidak sajamendapatkan posisinyayangpalingstabildi dalam-*gn tetapijuga posisinya menjadiselaras dengan ruang lingkungan yang dipersepsikannya. subyek dan lingkungannya tidak dipertentangkan',terbangunkondisi diam, seimbang, dan harmoni antarakeduanya.Dalam posisi ini manusiamengadaptasikan dirinya kepada*-g, bukan sebaliknyamemaksa ruang untuk mengikuti kehendaknya' Manusia menyerahkandiri sepenuhnyakepada kuasa ruang. sikap simetris diambil sebagaiupaya pengungkapanpenyelarasan diri kepadaruang alam. Inilah yang dimaksudhan Brouwersebagaisikapmenyerahkan diri tanpa reservedantanpapikiran belakang. Dalam arsitektur pernyataanini terungkap dalam bentuk dan konfigurasinya. Bangunanbangunanseperti: candi, kuil, masjid, gereja,makam nja-raja, monurnen,istana,sejak zaman dahulu- dan masihbanyakdianut'padasaatini - masih banyak mendasarkan kepadaprinsip ini, dibangunberdasarkanprinsip sumbusimetrisyang kuat. paling tidak dari arahmuka hampir selalu menggunakan prinsip keseimbangan formal yang diwujudkandalambentukgeometris simetrisbaik dalamkonfigurasiruangnyamaup'n dalamerevasi-nya(kenampakannya). Bahkanprinsip geometrisseolahmer$elmamenjadi dogma,arsitekturyang semp'rna adalrh arsitektur y:lng mendasarkan bentuk-bent'k geometris. Beberapa pandangan masa r.h

Ph, AgusSukrndrr

menyebutkan bahwa suatu pencapaian estetika yang sempurna bisa dimungkinkan dengan

dan

menganut bentuk geometri yang ketat. Akibatnya geometri menjadi hal yang dominan dalam

meg

arsitektur bahkan sampai saat ini. Pilihan semacam ini terjadi bukan hanya didasarkan kepada

mak

kemudahan yang diianjikan karena bentuk geometris bisa ditiru dan diulang-ulang tanpa resiko

dan

kegagalan dan kesalahan, tetapi karena geometri begitu mempesonakan manusia. Geometri

I

menawarkan manusia untuk bisa mengungkapkanpenghargaankepada hal yang bersifat mtmdane

yanc

(kealam-semestaan), Geometri dipercaya mampu membukakan kemungkinan pencapaian

sum

methaporis kepada Dewa dan Yang Bersifat Ketuhanan melalui penggunaanbentuk "universal

Dala

undeniabiliry" yakni: bujur sangkar,lingkaran, dan bola (anthony C Antoniades, 1990 : 44). Atau

orier

dengan kalimat lain, geometri akan mengantar kepada pencapaian estetika serta memungkinkan

mela

manusia membuka gerbangreligiusitas melalui simbol-simbol dalam bentuk.

meff

Bagi manusia simbol merupakan hal yang cukup penting dalam peghayatan religius.

ada c

t

Keterbatasan dimensionalnya dalam menggapai Yang Transenden membawa manusia kepada penggunaanbahasa simbol. Seperti halnya pencitraan terhadap Yang Transendenitu sendiri yang

dalan

merupakan simbol, manusiamembangundunia religiusitasnya denganatribut-atribut simbol.

solen

Dalam simbol, ruang gerak menjadi ruang mistik dan kosmos sebagai sumber atwan alam.

yang

Bentuk geometri oleh manusia kemudian dikupas dipilah-pilah berdasarkan unsur-unsurnya,

mem

ditransformasikan kedalam simbol-simbol religius. Sehinggayang tedadi kemudian adalah "back

kesen

to

basic", bentuk yaqg berawal dari persepsi kepada alam diurai kembali untuk bisa

mempresentasikanjiwa dari alam. Bentuk geometri menjadi metaphor bumi yang mempunyai

TIG/

empat arah dari kanan-kiri, muka-belakang.Ke arah muka adalah menuju kepada kemajuan dari

Ul

gerakan berjalan. Dimensi muka adalah waktu yang mendatangi manusia, alam harapan, dan

!'ang

keberanian. Arah atas menyirnbolkan dimensi cita-cita, dunia para dewa, dan dimensi Yang Maha

dimal

Agung. Sedangkan kiri-kanan memberikan simbol dualitas dengan keberadaan sumbu sebagai

mend

penyeimbang. Falsafah ini tampak nyata dalam pandanganJawa yang menganggapmanusia hidup

dalam

akan selalu mengarungi kancah peperanganantara kutub-kutub dualitas: baik-buruk, suka-duka,

Trans

hitam-putih, dan seterusnya.Bagian kanan merupakan dunia kebaikan dan bagian kiri merupakan

terhad

dunia yang buruk. sementaraseseorangdianggap telah mampu mencapai tataran hidup tenteram

n€mp

apabila telah mampu memposisikan diri dalam kondisi yang seimbang, bebas dari tarikan

Fban

pengaruh-pengaruhtersebut. Hal ini bisa diwujudkan hanya ketika ia telah mampu menemukan posisi sumbu kehidupannya.

Pin I(n1'a

Dalam konfigurasi ruang gereja abad pertengahandi Eropa, sumbu ruang adalah simbolisasi

2130!

darijalan kemuliaan. Kota Yogyakarta tradisional ditata berdasarkankonsep sumbu Laut Selatan

rar kr

sebagai dunia bawah dan Gunung Merapi sebagi dunia atas. Demikian juga yang bisa ditemukan

lcser

dalam konsep hunian di Bali yang mendasarkansumbu lmja-kelod. Bangunanjoglo dibentuk dari

Lf,ih r

sumbu vertikal yang dihasilkan dari pemaknaan bagian kaki, badan, dan kepala yang sekaligus

E|ctrl

menggambarkandunia bawah sebagaitempat makhluk setan, dunia tengah ruang hidup manusia

Goncci,

Sircalfr

frQb

n

doa deryan dan dunia atas sebagaitempat bersemayamDewa-Dewi. Umat Muslim melaksanakan membawakan megarahkan orientasi ke Kiblat Ka'bah di Mekkah. Demikianlah, sumbu-sumbu 'kebenaran' sekaliguspenjaga keseimbangan makna yang sangatdalam, memberikan arah orientasi dan keselarasan. Dalam ruang maupun dalam kenampakanelevasi bangunan sumbu-sumbuberada pada bagian yang membagi ruang dan elevasi tersebut secara simetris, dan memang demikianlah hakekat sumbu. Kedudukan ini juga sekaligus semakin memperkuat pemaknaan bangunan atau bentuk. Dalam garis sumbu kebanyakan diletakkan frrngsi-fungsi jalan utama, pintu masuk, atau pusat orientasi. Dengan melewati, memastrki ataupun memusatkan perhatian, orang bukan hanya 'fungsional' tetapi juga memaknai tanda. Dalam gerak itu ia juga melakukan aktivitas gerak yang menegaskansimbol, menyatakansikap penghayatan,penghormatan,dan ketaatankepada apa yang ada dibalik maksud simbol-simbol tersebutdibuat' Demikian juga, bangunat yang simetris adalah bangunan yang terkesan stabil, kokoh, diam, . dalam posisi yang seimbang.Kesan keseimbanganini tentunya diperlukan untuk mendukung sikap solemnitas. Ruang yang simetris menggambarkanalam kosmos yang ideal, berputar dalam kondisi yang harmonis. Bahkan dalam kaitan kesan yang ditimbulkannya, keberadaan sumbu telah memberi makna lebih dalam: simetri bentuk dipahami sebagai simbol idealisme atau cita-cita kesempurnaan.

TIGA TAULADAN Uraian di bawah merupakan tiga contoh arsitektur yang mendasarkankonsep-konsepreligius yang yang berbeda. Tentusaja yang perlu disepakati sebelumnya, pemahaman religiusitas tidak dimaksudkan adalah pemahaman yang berangkat dari sesuatu yang bersifat universal, mendasarkankepada agama atau kepercayaantertentu saja. Religiusitas di sini perlu dipatrami Sang dalam batasan yang universal berkaitan dengan kesadaran akan adanya Sang Khalik, Transenden, sesuatu yang mengatasi ke'ada'an manusia. Dengan demikian pengambilan contoh terhadap ketiga kasus di bawah, tidak didasari oleh pretensi keyakinan tertentu, selain untuk memperjelasurain di atasdan menggambarkankeanekaragamantersebut. Piramid Giza piramid Giza terletak beberap mil sebelahbarat sungai Nit berseberangandengan kota Kairo. (2575Kraya monumental ini dibangun kira-kira pada pertengahanabad ke tiga sebelum Masehi "OId Kingdom". Dalam 2130 SM), oleh raja-raja keempat dinasti yang dikenal sebagai periode Piramid satu komplek seluruhnya ada tiga buah piramid, yang paling tua dan paling besar adalah Khufu yang Besar dengan ketinggian mencapai lebih dari 160m. Piramid ini dibangur bagi Raja selatannya lebih dikenal dalam bahasa Yunani sebagai Cheops. Sementara, sedikit di sebelah Khafre (dalam terletak piramid untuk putera Khtfu dan sekaligus penggantinya yang bernama Piramid bahas yunani: Chepren). Piramid Khufu walaupun dimensinya lebih kecil dibandingkan

# I trr

Ph. Agur Sukrader

s

namun secaravisual terkesanlebih tinggi karenadibangunpadadataranyang lebih tinggi.

Scdangkanyang ketiga menrpakanpiramid terkecil, dibangunoleh raja Menkaure(dalam balrasa

Ben

Ynnani: Mycerinw). kemrmgkinanbesarmerupakansaudaraKhafre.

kare

Piramid adalah bangrmanbatu raksasayang membawakansimbol sebagairumah kcabadian.

terse

Fungsi utamanyaadalah sebagaimakam tempat seorangraja yang telah dimumikan disimpan.

yang

Sebagaimakamraksasadi dalam ruangnyayang nunit diletakkanberbagaiperlengkapansebagai bekal agarraja bisa kesenangannya dalamperistirahatankekalnya.

satuI

Benttrknya sendiri dihasilkan berdasarkanprinsip-prinsip geometri yang istimewa. Bentgk piramid didapatdari penggabungan empatsegitigasamakaki sehinggamembenhrkpiramid dengan

Pana

alas bujur sangkar dengan seluruh rusuk-rusuk yang sama panjang. Hasilnya adalah bentgk

samp

geometrisyang benar-benarsimetrisdari segalasisi dan sudut.Salahsatu spekulasimenyebutkan

Perta

bahwa bentuk ini membawakan sebuah simbolisasi tangga, tempat raja mendaki menuju keabadiannya.Dugaanini terutamadidasarkanpadasalahsatuinskripsi yang tertulis padadinding nrangpemakamandan koridor Piramid "Old Kingdom" yangterakhir,yakni: ',....menujutrcpada kcadaansurgawimelauitatgga, sehinggaraja bisamendakikesurga...,,.

Seca

Pt

sesua

Ba

idea 5

Di lain pihak, bentuk piramid juga menunjukkanpengembangantiruan bentuk batu konikal yarrg rrrerrlimbo\harrDe'wa Ma'tl$rari, yarrg disebut Eenben,yang bersemayamdi krfilnya di

meng

Heliopolis sebelahUtara Giza. Sementaraitu seorangEgtptotogt dari Inggris, I.E.S. Edwards

tentar

menjelaskanbahwakeduafakta bentukpiramid dan Benbenmungkin diderivasikandari bentuk fenomenaalam, kadang-kadang di Giza terutamapadasaatmusimdingin terlihat adanyasemburan

denah

cahayayang berbentuk triangular berasal dari cahayamatahari yang menembusawan ke arah datarangurun pasir. Fenomenaini lah yang mungkin mengilhamibentukpiramid. Bahkandugaan

depan

mpmi

Ku

mengr

tersebut diperkuat dengan adanya inskripsi yang diketemukandalam piramid berbunyi: ..Aku meletakkanuntuk diriku cahayamataharimusebagaisebuahtanggadi bawah kakiku yang akan

masuk

mendaki....". Sehinggadalan kasusini bisa dikatakan"di dalambentukpiramid prototipeyang

ad.any

bersifat immaterialdan replika materialdiiajarkanberdampingan".

atsenn

bersan

Unt

kemud

dilapis

Ycstibu r.ulus Gmtr"an

Ihi hnhr t. Piramid Giza terletak beberapamil sebela BJd Snngai Nil. Fungsi utamanya adalatr sebaga m*zq raja sekaligus sebagaimonum€nsimbol tempa pcriairahatan Kaisar dalam keabadiannya. (Sumber Harpn,1994:.65\

Gambor 1. Terowongan matahari, sina yang menyemburlewat awan kemrmgkina besar menjadi sumber inspirasi b€ntu piramid.(Sumber:JamesHarpu, 1994: 7 l)

ke

GcomcH, SirncH, drn Rcliglusites

Seorangahli,lain yakni JamesHarpur mempunyaidugaanbahwa si

arsitekpiramid memilih Bentuk itu berdasarkanprtimbanganbagaimanamembuatmakam di sampingamandari penjarah karenahartakarunyang disimpandi dalamnyajuga agar.menghasilkan ekspresikeaggngan.Tujuan tersebutdiungkapkanlewat bentuk yang bisa diasosiasikansebagai sebuahterowonganinspirasi yang datangdari langit, sebuahwahyu tentangsebuah bentukyang diharapkanakanmenjadi salah satumonumenduniayang abadi. Pantheon. Pantheonmerupakansalah satu bangunanreligius peninggalan KebudayaanRomawi yang sampaisaatini masihutuh.Bangunanini didirikanpadamasapemerintahan KaisarHadrian,Abad PertamaMasehi,dirancangsebagaipersembahan kepadasemuadewasehinggadisebutpantheon. secaraumum bangunanini dibuat unhrk membangkitkan"methapysical sense,,terhadaptempat sesuaiyangdiharapkan. Bangunanini lewat tatanannyatelah memberikancontohyang sangatkaya

tentangkonsenhasi idea yang berkaitandenganalam. seluruhrangkaianbentuk dan ruang-ruang yangdihasilkannya menggambarkan simbolisasijagad raya dalam geometri.Bangunanini pada hakekatnyatelah memindahjagad'raya dunia buatanmanusia.Pantheonmerupakan representasidari pemahaman tentangaxis mundi, kubah surga'dan geometriruang empatpersegi yang bisa dilihat di dalam denahdanvolumeinterior. Kubah Pantheonadalahbentuksetengahbola yang mengesankan kubahsphere.pada bagian depandinding silinder penopangkubahadalahsebuahportico yang menandaipintu masukdan menguatkanfi'rngsi bangunansebagaikuil. Di samping itu, portico dan pintu masuk secara bersama-samamenguatkansumbu utama bangunansekaligus menjadi penjabaranpencapaian masuksequencialmelingkarsekelilingruangdalamkubah.Gerak melingkarini diperkuatdengan adanyaoculus, bukaan berbentuklingkaran tepat di tengahpuncak kubah yang memberikan aksentuasi sumbuvertikalsebagaititik pusatnya. untuk masukke dalamkornplekbangunanini, pertamakali harus bergerakturun lerengpiazza, kemudianmelalui hutankolom raksasa portrco, melalui pintu masukdari kayu oak yang beratyang dilapis tembaga,dan baru akhimya masuk ke ruang kubah sebagairuang utama yang disebut vestibule' Kubah yang adadi atas,lingkaranlangit yang bersinarterangyang menembuslubang oculus di puncak kubah, dan dinding melingkar yang bertemu dengan garis equator kubah, semuanyamemberikansumbangankepadaperasaanreligius tentang semsetadan kesatuankosmis. Dari kesaninilah kemudianorangmenyebutPantheonjugasebaga"The Templeof whole World,,.

7

Ph. Agw Suknndrr

40

Gom serin senlh meny (Sum

Gambar5. HalamandepandansumbuprosesiPantheon. Geometribangunan ini menyatakan aris mundiym melewatioculus,danorganisasi empatpersegididasarkan (Sumber: kepadatubuhmanusia. NormanCrowe 1995:82.) RumahAdat fawa

E

Di wilayah kebudayaanJawa,rumah tinggal para priyayi dan petani masalalu (pada saat ini

Pent

juga masihbanyakditemukan),menggunakan prinsip simetri dalamkerangkakonsepyang tidak

b€ril

terpisahkandenganpandangan dunianyatentangdualisme.Di dalamduniadualistik selaluterjadi

konf

pertarunganantara baik-buruk, gelap-terang,hitam-putih, dan seterusnya. Kebahagiaanhidup

pelal

dalam keadaanini akan bisa dicapai apabilaada kemampuanuntuk menjagatitik equillibriwn

yang

diantaradualismetersebut.Cara yang bisa ditempuhdi antaranyaadalahselaluberusahamenjaga

mem

keselarasandiri terhadapalam lingkungannyamelalui olah-batindan pengkondisianrumah -

sama

sebagaiduniakecil tempathidup- agarmenunjangsuasana penyelarasan diri. Dalam konteksdi atas,rumahmerupakansalahsatu bentuk pernyataandiri untuk setiakepada sikap penyelarasan diri dan sekaligussebagaiwahanapencapaiankondisi yang selarastersebut. Sehinggaorang Jawa memandangrumah bukan hanya sekadartempat bertempattinggal saja namunlebihjauh lagi rumahadalahtempatmembangun religi penghuninya.

Tt

wacr

sangF

sebel Jawa

tetapi

kedud wsya

kehidr

Gcortrl,

Sl!.H,

drt Relf,loritrr

4l

tffil

t:J lar e|dlr

; ' :

rj a

t -..-.....1 HAIC I

9

.1r t}€lrf.e

?o||ru

Gombar 6. Denah nnnah tinggat bagian

inti atau soing disebutomah,a, iitr^-firunJ'Lsisi fototampak d;; l:*tuls rengatnya, S*. menyetnnrh dan foto ,iiiTis'r;rg"h. '-'* .qp* (Sumber: AryaRonald dankoteksi priffi

Biasanyarumah tinggal tradisional Jawa yang

rengkapterdiri atas rima massa u,"ma yaitu: Pendapa' Pringgiton' Dalem, Gandhok Tengen, danGandhok Kiwo. Kelima massa ini saling berimpit membentuksebuahsistem dengantatanannumg-ruangdi ddlamnya. Tautanpertamadari konfigurasi ruang-ruang yang adaadatah sumbu horizontar yang tergaris secara imajiner dari pelataranrumahbagiandepan menerussampaikepadapuncak hirarkhinyayakni padabagian ruang yang dianggappaling suci:senthong Tengah.sumbuimajiner ini seorah merupakanpembatasyang memisahkandan membagirumah mdadi bagiankanandan kiri darambentuk dan vorumeyang samadansebangun. Tata cara Jawa selalu mengaitkan pembagianini dengankepercayaan-kepercayaan, upacaraupacarayang seremonialsekaligus religius.Dalammenanam pracentabayimisarnya,orang Jawa sangat memperhatikanlokasi penanaman placenta tersebut antara bagian seberahkanan atau sebelahkiri rumah' tergantung dari jenis kelamin bafi. Daram pertunjukan wayang kurit (orang Jawaberpandangan bahwapertunjukanini bukansekedarpertunjukan seniyang sematamenghibrn tetapi ada fungsi religius juga)' ada aturan-atuan yang sangat ketat daram mernposisikq kedudukanyang baik dan yang buruk baik pada arena pakerirannya maupun padasimpinga v'6yang (deretanwayang yang ditata di bagian kiri dan kanan rayar pertunjukan).Bahkan padE kehidupansehari-haripun (misal: tempattidu anakrerakidan anakperempuan), kepercayaanJen,.

Pl. Agur Sukmdrr

42

menggariskaq,ferlunyamemperhatikankedudukanpembagiankanan-kiri ini. Demikanlah,rumah

sep

adat Jawa brikan:sekedartempat hunian fiurgsionaltetapi juga sekatigustempat penghayatan

yan

religiuspenghuninya.

ma PENUTUP

tata

Dalam doa, manusia biasa mengambil sikap tubuh yang simetris. Inilah sikap yang

hn

menunjukkangejala stabilias, keseimbangan,dan keselarasan,suatu keadaanyang diperlukan

dip

untuk menggambarkankesan diam, tanpa kehendak dan tanpa pikiran belakang. Dengan

awt

kesanini seseoranghendakmenyatakansikap hormatnyaterhadapsesuatuyang mengekspresikan

dal

dituju atau yang menguasainya.Ia mengekspresikansolemnitaskarenaesensisolemnitasadalah penghormatan. Namun yang perlu dicatat, aktualisasi simetri sebagaimedia ungkap religius berhubungan denganpenghayatanyang dasariahatau primer. Mungkin bisa dikatakan terutamadianut pada masyarakatdengan tingkat penghayatanestetika awal yang sederhana,tetapi penulis lebih cenderungmengistilahkansebagaipenghayatanyang masih 'murni'. Dalam tataran ini bentuk dan merasakannya bentukyang simetrisakansertamertamuncul ketika penghayatmembayangkan berkaitan dengan religiusitas. Bentuk penghayatansemacamini tampak kuat tercermin dalam di Eropa,demikianjuga dapatditemtrkan karya-karyaarsitekturkuno sampaiperiodeRenaissance pada karya-karyaklasik di Indonesia.Dari artefak-artefakpeninggalannyamenunjukkanbahwa

DT An

Brc Cn Ha

Ma ( Sta Ste

teknologinyaberusahauntuk mencapai merekayang seringmasihberadadalamdalamketerbatasan mungkin. bentuk-bentukgeometristersebutsesempurna Namun demikian, banyak karya arsitektw religius yang dibangun belakangan mulai peribadatanbaru tidak selalu meninggalkanprinsip keseimbanganstatis ini. Bangunan-bangunan memancarkanbentuk dan konfigurasi yang simetris. Memang dengan bentuk bebasnyaini, beberapakarya tampak terkesankurang berhasil memancarkanspirit fungsinya, terhenti hanya padapencapaiankesaneksperimentasi, mencari-cariidentitas,ataubahkantidak sedikit adajuga yang terjerumuskepadasekedarartikulasitanpakonsepyangjelas. Tetapi tidak sedikit pula di antaranyayangmenjadi karya yang berhasil,terasabobot estetikanyayang tinggi dan yang penting tetapmampumemantulkanspirit religiuasitasnya. Faktakeberhasilansepertiini seolahingin menyadarkan kembalibahwapancaranreligiusitas bukan hanya cirkup didasarkankepada bentuk fisik, sebagaimanamenilai tataran religiusitas s€seorangyang tidak cukup dengandilihat dari ketaatannyamenjalankanritus agamanyasaja. Bangunanperibadatanmemangbisa dibuat megah denganmemperhatikanprinsip simetri yang ketat. Tetapi bukan ini permasalahansatu-satunyapengungkapanreligiusitas. Pancaranreligius dalamsebuahbangunan,sepertihalnyaestetikaitu sendiritidak bisa dimanipulasihanyasekedar skala, prinsip geometriyangketat,apalagikemewahan material,kemegahan denganmenggunakan dan kenrmitanbentuk, atau dengankata lain sekedarmemperhatikansegi fisiknya saja. Geometri

We

I van I

GGorctl

Shcirl

drt f,cl3Htrr

seperti halnya solennitas itu scndiri hanyalahsekedarmedia. Banyak fbktor lain yang korylctt yang mcnentukansebuahkarya arsitekturmampumemancarkanaurareligiusnya. Hanya saja, bentuk simetri memangbentuk yang masih dianut banyak orang dan mgngkin masih dipercayapsling sesuaiuntuk sebuahbangunanreligius. Mungkin hal ini disebablanolch tataran penghayatanestctika sebagian besar orang yang masih 'mumi' dan adanya faktor familiaritas. Dalam kondisi ini, bentuk simetris adalah bentuk yang paling mudah unhrk bisa dipahamiatau dirasakan.Manusiabelum bisa meninggalkansikap solemnitassebagaimana konsq awalnya. Bangman religius masih didominasi bentuk simetris sebagaimanadoa masih

dijalani

dalamposisiyangsama. DAFTAR RUJI'KAN Antoniades'fnthony C. (1990)."Poeticsof Architecture- Theory of Design."New york: Van NostrandReinhold. Brouwer,M.A.w. (1984).*psikologiFenomenologis.', Jakarta:pr. Gramedia. Crowe, Norman. (1995). "Natwe and the ldea of A Man-madeWorld-An lnvestigation into thc Evolotionary Roots of Form and Order in the Built Environment." Cambridgeil,lassachusetts, London England:MIT Press. Harpur,James.(1994)."The Atlas of SacredPlaces- MeetingPoint of Heavenand Earth." New York: A Henry Holt ReferenceBook. Mangunwijaya,Y.B. (1988)."Wastucitra- Pengantarke llmu BudayaBentukArsitekt'r Sendisendi FilsafatnyaBesertacontoh-contohhaktls." Jakarta:pr. Gramedia. Stange,Paul.(1998) *Politik Perhatian- RasadalamKebudayaanJawa" yogyakarta:LkiS. Steyenl Garry. (1990). "The Reasoningof Architect Mathimatics and Sci-encein Design" New York: McGraw Hill InternationalEditions. Weber,Ralf. (1995)."On Aestheticof Architechue-APsycologicalApproachto the St'cture and the Order of PerceivedArchitectural Space."England:'Avebury. van der Laan,Dom H. (1983).*ArchitectonicSpace-Fifteen Lesionson the Dispotitionof Human Habitat."Leiden:E.J.Brill.

JURNAL DIAGONAL (2).pdf

Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. JURNAL DIAGONAL (2).pdf. JURNAL DIAGONAL (2).pdf. Open.

6MB Sizes 4 Downloads 242 Views

Recommend Documents

WZ Diagonal Weaving.pdf
Sign in. Loading… Whoops! There was a problem loading more pages. Retrying... Whoops! There was a problem previewing this document. Retrying.

jurnal rosmiarti.pdf
No preview available. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. jurnal rosmiarti.pdf. jurnal rosmiarti.pdf.Missing:

Jurnal Konflik.pdf
En este estudio se propone un cuestionario breve en lengua española para medir conflicto. trabajo – familia, que tiene en cuenta las dos direcciones ...

Jurnal Yuliani.pdf
Email : [email protected]. Berkala Teknik diterbitkan 2 (dua) kali setahun pada bulan Maret dan September. Redaksi menerima artikel dalam bidang ...

jurnal filsafat.pdf
(1820-1903 M), dan Roger Bacon (1214-1294 M). 4. RASIONALISME. Rasionalisme adalah faham atau aliran yang berdasar rasio, ide-ide yang masuk. akal.

jurnal konduktometri.pdf
which coupled with PVC pipe as a host. For conductancy measurements, such electrode has been. connected with current source and electrical multimeter.

Jurnal database.pdf
Management System (DBMS), perangkat. keras komputer, media ... System definition. Cakupan dari sistem ... internal, membuat file basis data. kosong dan ...

jurnal bisma.pdf
Keywords: liquidity risk, risk management, stress testing, contingencyfunding pran -. I. PINDAHULUAN. Sebagai lembaga intermediasi keuangan,. f:?i*1n menghadapi berbagai ,t.ito u*f,u yoog. oapat. ,menyebabkan potensi kerugian apabila. nsrKo tersebut

Jurnal Psikologi.pdf
Biodata Penulis 159. Page 1 of 1. Jurnal Psikologi.pdf. Jurnal Psikologi.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying Jurnal Psikologi.pdf.

JURNAL INTERNASIONAL.pdf
12 students, teachers, and educational administrators, still need deeper understanding of. the new technology's application in K-12 education. In addition, this ...

jurnal softskill.pdf
Penulis menganalsis ketiga situs internet tersebut dengan alat penganalisa situs. internet, yaitu Similarweb dan Alexa. Penulis menggunakan dua alat analisa ...

Jurnal Akhwat.pdf
Page 3 of 106. 2 Akhwat. Versi E-Book Gratis. Daftar Isi Daftar Isi. Ibroh. 'Amrah bintu 'Abdirrahman. Hafshah bintu Sirin. Amanah menjaga 'Iffah. Konsultasi.

Definitely Diagonal Scarf 3.2016.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. Definitely ...

JURNAL NASIONAL.pdf
UNTUK MENGOPTIMALKAN INTERNALISASI PENDIDIKAN. AGAMA HINDU KELAS VIII SMP NEGERI 1 SINGARAJA. TAHUN AJARAN 2010/2011. Abstrak.

JURNAL INTERNASIONAL.pdf
... (through the internet-mail,. CD-ROMs, databases, videoconferencing); using process skills; aiding explanation of concepts; and. communicating ideas {power ...

BLOCK-DIAGONAL GEOMETRIC MEAN DECOMPOSITION (BD-GMD ...
the geometric mean decomposition (GMD) can be used to cre- ... all users. Computer simulations have shown that the proposed ..... Signal Processing, vol. 53,.

Template Jurnal Handayani.pdf
Template Jurnal Handayani.pdf. Template Jurnal Handayani.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying Template Jurnal Handayani.pdf.

Format Jurnal Teknologi.pdf
Whoops! There was a problem loading more pages. Whoops! There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps.

BLOCK DIAGONAL LINEAR DISCRIMINANT ...
For example, in a Linear Discriminant Analysis (LDA) setting, a modeling assumption is typically made first (e.g., a full or a diagonal covariance matrix can be ...

Definitely Diagonal Scarf 11.3.pdf
Gauge: 3.5 sts per inch in Garter St. Abbreviations: ... (Lightly) Blocked measurement: 70” L x 14” W. Page 2 of 2. Definitely Diagonal Scarf 11.3.pdf. Definitely ...

Jurnal Alfi Rahman.pdf
Whoops! There was a problem loading more pages. Whoops! There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps.

JURNAL JUKU MALAYA.pdf
Pembinaan Kurikulum Tahun 1947. Perkembangan kurikulum tahun 1947 diberi nama Rentjana Pelajaran 1947. Perkembangan kurikulum pendidikan di.

jurnal calatorie-Spania.pdf
Then, Greece. After them, the Bulgarians. And finally, us. The Czechs introduced themselves and they gave us presents and pins with our names and flag on it. Page 3 of 19. jurnal calatorie-Spania.pdf. jurnal calatorie-Spania.pdf. Open. Extract. Open