Edisi No. 010 Tahun I/I/2016

BERITA PAROKI Untuk Kalangan Sendiri

APAKAH ARTI “INDULGENSI” YANG DITAWARKAN PADA TAHUN YUBILEUM INI ? Paus Fransiskus membuka kesempatan sebesar-besarnya bagi umat katolik untuk mengambil indulgensi bagi dirinya pada Tahun Yubileum Belaskasih ini dengan melakukan sejumlah hal.Akan tetapi, apakah indulgensi itu dan di mana letak keberhargaannya? Indulgensi adalah pengampunan yang diberikan di luar sakramen terhadap hukuman temporal terhadap dosa yang sudah diampuni, yang mana pengampunan ini diberikan oleh Gereja dari kuasa untuk “melepas dan mengikat”, yang diperolehnya oleh karena buah jasa berlimpahruah dari Tuhan Yesus dan Para Kudus, yang diberikan untuk suatu motif yang tepat dan masuk akal. Kata “indulgensi” berakar dari Bahasa Latin “indulgeo” yang berarti”menjadi baik atau lemah lembut.” Dalam perkembangannya indulgensi dihubungkan dengan gagasan seperti pengampunan pajak atau utang.Dalam Yes 61: 1 kata ini dipakai untuk menunjukkan pelepasan dari penahanan atau hukuman.Dalam hubungannya dengan Allah kata ini menunjuk pada pengampunan hukuman temporal akibat dosa.Perolehan indulgensi terjadi di luar Sakramen Rekonsiliasi.Ia tidak didapat bersamaan dengan absolusi yang diberikan dalam sakramen tersebut.Penerimaannya justru mengandaikan dosa yang sudah diampuni melalui Sakramen Rekonsiliasi. Dengan kata lain, menerima pelepasan dosa (absolusi) dalam Sakramen Rekonsiliasi tidak berarti menerima indulgensi dalam satu paket secara otomatis.Indulgensi diterima di luar Sakramen Rekonsiliasi, namun untuk penerimaannya disyaratkan adanya absolusi atau pelepasan dosa yang diterima dalam Sakramen Rekonsiliasi.Dengan demikian, mencari indulgensi pada Tahun Yubileum seperti ini misalnya tidak cukup hanya dengan menerima absolusi dalam Sakramen Rekonsiliasi, tetapi harus memenuhi syarat-syarat penerimaannya seperti yang ditunjukkan Paus Fransiskus, meski pemenuhan syarat-syarat ini harus disertai juga penerimaan pelepasan dosa yang dihasilkan oleh Sakramen Rekonsiliasi. Dalam Sakramen Rekonsiliasi kesalahan dari dosa yang dilakukan seorang pendosa yang mohon ampun sudah dihapus, juga beserta hukuman abadi akibat dosa maut. Akan tetapi, karena masih ada hukuman temporal, yang dituntut oleh tatanan keadilan ilahi, yang harus dipenuhi entah dalam hidup di dunia ini atau di hidup yang akan datang (misalnya di Api Penyucian), maka diberikan pada pendosa yang mohon ampun sarana-sarana untuk menghapuskan hukuman-hukuman dosa di dalam hidup pendosa yang bertobat tersebut selama masih hidup di dunia ini. Ini seperti memberikan bantuan pada orang berutang untuk bisa melunasi utang-utangnya.(Gambaran ini cocok dengan arti dan konteks asali dari “Tahun Yubileum.”)Akan tetapi, pelepasan dari hukuman temporal, yaitu indulgensi, ini baru dapat diterima setelah orang berdosa menerima absolusi sakramental dalam Sakramen Rekonsiliasi. Ada penghapusan dosa dan ada penghapusan hukuman atas kesalahan dari dosa itu yang mana keduanya berbeda cara memperolehnya (Sakramen Rekonsiliasi tidak memberikan penghapusan atas hukuman dosa). Bagaimana ini dijelaskan?Konsili Trente menentukan bahwa kesalahan (culpa) dan hukuman yang dipicu oleh dosa (poena) tidak identik, dan karenanya tidak musti terampuni secara simultan. Indulgensi itu pelepasan langsung hukuman (sekali lagi seperti pelunasan utang kalau hukuman itu seperti suatu utang) di Api Penyucian yang bisa diberikan karena kekayaan buah-buah jasa yang dihasilkan Tuhan Yesus dan santo-santa yang dimiliki Gereja Katolik. Meskipun kesalahan yang dibuat bersamaan dengan dosa sudah dihapus dengan sesal dan penganugerahan pengampunan melalui absolusi dalam Sakramen Rekonsiliasi, namun kesalahan yuridis dari si pembuat kesalahan dalam dosa itu dapat tetap ada. Orang yang berbuat dosa tetap masih harus membayar hukuman temporal yang muncul dari tiap kesalahan yang dibuatnya tiap kali ia melakukan tindakan dosa. Pada dosa ada kesalahan, dan pada kesalahan terdapat hukuman yang menuntut secara objektif untuk dilunasi. Hukuman atas dosa dapat dilihat sebagai hukuman yang timbul dalam hubungan dengan Allah

1

sebagai penjaga tatanan moral sehubungan dengan tatanan manusia dan dunia, yang diciptakan Allah dari kebijaksanaan dan kehendak suci-Nya, telah dilukai oleh dosa yang dibuat manusia, yang melawan kehendak bijaksana Allah tersebut melalui tindakan-tindakan berdosanya. Keberadaan hukuman dosa di sini dimengerti dalam hubungan dengan suatu objektivitas atau tatanan yang diciptakan dan diletakkan Allah pada manusia dan dunia, yang mana menurut keadilan terhadap Allah, pencipta dan peletak tatanan ciptaan itu, suatu kesalahan yang dibuat ciptaan berkehendak bebas seperti manusia yang melukai tatanan yang dibuat Allah (yaitu dosa) itu sudah sepatutnya dihadapkan pada hukuman menurut suatu skema keadilan. Dengan kata lain, dosa melukai atau merusak tatanan objektif yang diletakkan Allah Pencipta semesta sehingga pelukaan atau serangan terhadapnya menuntut secara objektif dalam perspektif keadilan suatu hukuman untuk memulihkan dan mengobatinya. Inilah keadilan Allah, yang mana Allah sebagai pencipta dan pemelihara semesta dan tatanan yang dibuat-Nya sendiri berkepentingan pula untuk membuat supaya semua yang diciptakan-Nya dalam keadaan baik menurut tatanan yang diletakkan-Nya dari kebijaksanaan dan kehendak-Nya (katakanlah sebagai suatu objektivitas), yang mana kemudian manusia dengan kehendak bebasnya melawan Allah dan kehendak-Nya dalam bentuk tindakan-tindakan berdosanya. Dengan begitu, hukuman dosa dapat dimengerti dalam kerangka untuk menyembuhkan “luka” dari serangan manusia dari kehendak bebasnya atas tatanan itu dan mengupayakan pemulihan bagian yang diserang oleh kesalahan dalam tindakan dosa manusia. Singkatnya, tatanan objektif yang diletakkan Allah dalam kerangka keadilan Allahlah yang “menghukum” manusia yang melanggarnya dengan perbuatan dosa yang mengandung kesalahan atau penyimpangan dari tatanan objektif itu. Keadilan itu menuntut pemulihan dan penyembuhannya dari pelanggarannya.Dari sini dimengerti adanya hukuman atas kesalahan dari dosa. Pelepasan hukuman itulah yang disebut indulgensi yang hanya bisa diberikan Allah melalui Gereja Katolik, yang menunjukkan lebih dahsyat dan lebih berkuasanya belaskasih Allah terhadap keadilanNya karena dengan indulgensi itu tuntutan keadilan diatasi oleh tak terkiranya belaskasih Allah di hadapan manusia bila harus melunasi utang hukuman-hukuman atas dosa-dosanya. Indulgensi berbeda dari karya-karya permohonan ampun yang dilakukan oleh orang berdosa yang menyesal dari kemauannya sendiri seperti misalnya doa, puasa, derma, yang bersifat personal dan mengharapkan buah jasa bagi yang melakukannya. Indulgensi tidak memberikan sesuatu yang berasal dari buah jasa orang yang melakukan tindakantindakan penitensial seperti doa, puasa, atau derma tersebut, namun dari apa yang sudah dihasilkan oleh karena buah jasa Tuhan Yesus dan Para Kudus yang tersimpan di dalam Gereja sebagai “kekayaan berharga” Gereja. Pelepasan hukuman temporal yang diberikan melalui indulgensi bukan merupakan penghapusan kewajiban melunasi utang hukuman temporal itu.Kewajiban membayar utang itu tetap ada, namun dalam membayarnya orang yang berutang diberi sarana melunasinya.Seperti yang dikatakan St. Thomas Aquinas: “Dia yang memperoleh indulgensi-indulgensi tidak karenanya dibebaskan seketika itu dari apa yang harusnya dilunasinya sebagai hukuman, tetapi diberi sarana-sarana untuk membayarnya.” (Supplment. 25.1 ad 2um).Kewajiban si pendosa yang bertobat untuk melunasi utangnya tidak dihapus atau diabaikan dengan indulgensi, tetapi dibantu pelunasannya oleh Gereja dengan indulgensi yang diberikannya. Hanya Gereja (Katolik) yang diberi wewenang untuk membagikan indulgensi, dalam arti Gereja hanya melayankan penyaluran dan pembagian buah-buah jasa berlimpah yang diterimanya dan disimpannya seperti suatu “harta karun” dari belaskasih Allah di samping keadilan-Nya. Adalah Gereja sendiri yang menentukan kadar indulgensi maupun syarat-syarat yang harus dipenuhi orang yang memohon ampun untuk mendapatkannya. Adalah Paus yang secara spesifik memiliki kuasa untuk menentukan kadar dan syarat indulgensi (otoritas gerejani yang lain bergantung pada paus dalam ambil bagian dalam wewenang itu.) Hanya pausyang dapat memberikan semua jenis indulgensi pada semua dan siapapun orang katolik.Hanya dia yang dapat memberikan indulgensi penuh.Ini dapat kita lihat secara istimewa saat ini pada indulgensi yang diberikan dan ditentukan oleh Paus Fransiskus pada Tahun Yubileum ini.Gerejalah (dalam hal ini paus karena kuasanya) yang memiliki wewenang menentukan apakah indulgensi dapat diperoleh dalam suatu lokalitas tertentu dan dapat juga secara universal.Di samping itu, Gereja pula yang menentukan apakah indulgensi itu terus-menerus (dapat diperoleh kapan saja) atau sementara (ditawarkan pada hari-hari atau periode-periode tertentu).Ia bisa diberikan dalam hubungan dengan pemakaian objek-objek tertentu (misalnya salib, rosario, medali) maupun yang tidak berhubungan dengan objek-objek seperti itu. Gereja juga yang menentukan apakah indulgensi yang dibagi-bagikannya itu berkadar penuh atau sebagian. Indulgensi penuh adalah pengampunan seluruh hukuman temporal akibat dosa sehingga tidak dituntut lagi silih atasnya nanti di Api Penyucian. Indulgensi sebagian melepaskan hanya sebagian tertentu dari hukuman. Akan tetapi, hanya Allah sendiri yang mengetahui hukuman apa yang harus dibayarkan oleh pendosa yang mohon ampun beserta jumlah persis dalam kadar dan durasinya. Sejumlah indulgensi diberikan untuk orang-orang yang hidup saja, sementara yang lain diberikan untuk jiwa-jiwa yang sudah

2

meninggal. Gereja dalam memberikan indulgensi pada orang-orang yang hidup menampakkan diri sebagai yang sedang menjalankan yurisdiksinya, tetapi terhadap yang sudah meninggal, ia tidak memiliki yurisdiksi, sehingga dalam mengupayakan supaya indulgensi dapat tersedia untuk jiwa-jiwa yang beralih dari dunia itu Gereja melakukannya dengan memohon pada Allah supaya menerima karya-karya pelepasan hukuman dari dosa dan mengurangi atau mempersingkat penderitaan-penderitaan para jiwa tersebut di Api Penyucian. Untuk menerima indulgensi seorang katolik harus bebas dari kesalahandosa maut. Selanjutnya, untuk menerima indulgensi penuh dituntut Sakramen Rekonsiliasi dan penerimaan Komuni. Untuk menerima indulgensi sebagian, meskipun Sakramen Rekonsiliasi tidak wajib, namun hati yang menyesal sungguh dan mendalam dituntut. Di samping itu, tentu saja diharuskan adanya intensi atau keinginan memperoleh indulgensi itu. Selain itu, indulgensi tidak diperoleh tanpa usaha, yang mana usaha itu berupa tindakan-tindakan baik seperti doa, derma, mengunjungi gereja, dll.sebagaimana bisa kita lihat pada pengumuman mengenai syarat-syarat menerima indulgensi penuh yang ditentukan oleh Paus Fransiskus pada Tahun Yubileum ini. Pada Tahun Yubileum Belaskasih ini kita, umat Gereja Katolik, dapat memperoleh pemberian dari Allah dari harta kekayaan buah-buah jasa Tuhan Yesus dan Santo-Santa yang dimiliki Gereja Katolik bernama “indulgensi” yang justru kita perlukan karena tiap dosa yang kita lakukan membebani kita dengan tanggung jawab melunasi hukumanhukuman temporalnya meskipun kita telah menerima pengampunanya dalam Sakramen Rekonsiliasi. Itulah sebabnya, Tahun Yubileum ini mustinya membuat orang-orang katolik bersukacita karena utang-utang hukuman temporal atas dosa mereka, yang seharusnya mereka harus terus bayar hingga di Api Penyucian, karena belaskasih Allah menurut buah-buah jasa-jasa yang dihasilkan Tuhan Yesus dan Para Kudus, dapat dihapuskan dengan penerimaan indulgensi penuh yang diberikan oleh Gereja secara istimewa di sepanjang Tahun Yubileum, Tahun Pembebasan Utang Hukuman Dosa ini, asalkan kita menginginkannya dan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan paus. (ch)

Seputar Ekaristi

APAKAH PERAYAAN EKARISTI ITU ? (3) Pada mulanya Ekaristi merupakan perjamuan yang diadakan Tuhan Yesus pada malam terakhir sebelum Ia berpisah dari para pengikut-Nya Yesus di mana Ia ingin agar melalui dan dalam roti dan anggur Ia tidak hanya meninggalkan kenangan akan cinta-Nya yang menebus, tapi hadir di antara murid-murid-Nya, dan bahkan masuk dalam jiwa mereka satu per satu. Inilah keistimewaan Ekaristi bahwa di dalamnya murid-murid Kristus dapat menyantap dan menerima seluruh diri Tuhan Yesus dalam Komuni, yang mana itu kemudian menyatukan para murid dengan Tuhan Yesus yang mencintai mereka sampai berkurban hingga mati.Menerima Komuni dalam Ekaristi sama dengan menerima Tuhan Yesus sendiri sehingga “manunggaling kawula lan Gusti” dalam cinta terwujud. Dengan memakan Tubuh Tuhan kita menjadi satu tubuh dengan Tuhan Yesus, yang adalah kepala Gereja (bdk 1 Kor 11: 3; Ef 5: 23). Tentang ini St. Paulus dalam 1 Kor 10: 16-17 berkata: “Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecahpecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.” Tentang ini patut diingat kata-kata St. Sirilus dari Aleksandria: “Orang yang menerima Komuni, dikuduskan dan diilahikan jiwa raganya seperti air, yang direbus, mulai mendidih….Komuni bekerja seperti ragi yang dicampurkan ke dalam adonan shg seluruhnya mjd khamir….kalau melebur dua lilin mjd satu, kita menghasilkan satu lilin; demikian aku pikir, orang yang menerima Tubuh dan Darah Kristus lewat Komuni dilebur menjadi satu dengan Dia, dan jiwa menyadari bahwa ia ada dalam Kristus dan Kristus ada dalam dia.” (St. Sirilus dari Aleksandria)St. Agustinus juga menyatakan: “Oh sakramen curahan bakti! Oh tanda kesatuan! Oh ikatan cintakasih!” (St. Agustinus, In Jo. ev. 26, 13: PL 35, 1613; cf. SC 47.) Betapa rindunya segera bersatu dengan Tuhan Yesus yang bisa dialami dalam Perayaan Ekaristi esok hari membuat St. Gemma Galgani mengungkapkan ini: “Hari telah larut malam. Pagi berikut telah mendekat, dan Yesus akan memiliki aku dan aku memiliki Yesus.” Dalam Ekaristi bukan hanya kita para murid Tuhan Yesus yang bersatu dengan Tuhan kita, melainkan kita sebagai sesama murid-Nya dan sesama anggota Tubuh Kristus karena kita mengambil bagian dalam Tubuh yang satu

3

yang kita santap dalam Komuni. Dalam Ekaristi relasi persekutuan jemaat tidak hanya vertikal, tetapi jugahorisontal. Kesatuan sebagai sesama anggota Tubuh Kristus dalam Ekaristi ini tampak secara nyata dalam para umat yang bersama-sama mendengarkan sabda, berdoa dan bernyanyi, mempersembahkan korban, ambil bagian dalam perjamuan Tuhan, mengungkapkan tanggapan akan kehadiran Tuhan Yesus dalam sikap-sikap lahiriah dan gerakan-gerakan badan, dan secara spesial dalam perarakan umat menyambut Tuhan Yesus pada waktu Komuni. Demikianlah Ekaristi merupakan perayaan komunitas cinta kasih di mana umat bersama-sama menghayati “Allah bersama kita.” Ia suatu perjamuan kesatuan dengan Allah dan sesama anggota Gereja Katolik yang satu, kudus, dan merupakan terusan dari Gereja Para Rasul yang didirikan Tuhan Yesus. (bersambung)(ch)

Lintas Paroki

REKSA PASTORAL PAROKI SMTB SURABAYA TAHUN 2016 Bertempat di Graha Wacana Ledug segenap fungsionaris paroki Santa Maria Tak Bercela Surabaya

mulai dari pengurus BGKP, DPP berikut pengurus bidang, seksi berikut sub seksi sampai pada para ketua wilayah dan lingkungan Sabtu 23 Januari sampai dengan Minggu 24 Januari 2016 mengadakan Reksa Pastoral. Sebuah acara yang diadakan dengan tujuan merefleksikan kehidupan menggereja, menambah wawasan tentang hidup menggereja, menemukan langkah kongkrit pengembangan hidup menggereja kedepan dan sekaligus menyegarkan kembali semangat persekutuan. Tidak kurang dari 140 orang fungsionaris mengikuti acara ini. Reksa pastoral ini mulai pukul 16.30 bbwi diawali dengan sambutan Bp. Choenda Zein sebagai ketua panitia dan dilanjutkan oleh Romo Kurdo sebagai pastor paroki dan sekaligus sebagai pemateri. Dihari pertama terdapat 3 sesi yang dibawakan olehnya. Sebagai awal dari materi yang disampaikan pada sesi pertama Romo Kurdo menjelaskan tujuan dari diadakannya reksa pastoral ini. Kemudian proses apa yang harus dilalui untuk bisa sampai pada tujuan itu. Disesi berikutnya para fungsionaris diajak untuk melihat wajah paroki dari hasil kompilasi program program yang sudah masuk ke paroki. Dan kemudian berlanjut belajar dari ajaran gereja. Pada kesempatan ini ajaran-ajaran gereja yang dikupas antara lain Gaudium et Spes, Lumen Gentium, 5 Aspek Hidup Gereja serta Pedoman DPP dan BGKP Keuskupan. Pada hari kedua mengupas potensi-potensi yang harus diperhitungkan untuk melangkah kedepan salah satunya adalah potensi jumlah umat yang merujuk hasil sensus tahun 2015. Menutup penyajian materinya Romo Kurdo mengajak seluruh fungsionaris untuk membangun komitmen kehidupan menggereja sebagai fungsionaris gereja. (Lewi)

Info Paroki 1. Umat yang hadir dalam Perayaan Ekaristi di Gereja SMTB dengan kursi roda dapat menggunakan ruang di depan bangku umat paling depan sekaligus paling pinggir (dekat pintu masuk ke arah sakristi depan patung Ibu Maria). Sementara itu, pengantar atau pendampingnya dipersilakan duduk di bangku di belakangnya (sudah ditandai dengan gambar “kursi roda”) 2. Selama Tahun Yubileum di Gereja SMTB dilayankan Sakramen Rekonsiliasi setiap hari: Senin s.d. Jumat (17. 3018. 00), Sabtu (16. 00-17. 00), Minggu (16. 00 – 16. 30).

Suplemen Berita Paroki, diterbitkan oleh Tim Komsos Paroki SMTB. Jl. Ngagel Madya 1 Surabaya 60284.  62 31 5036896 ext. 30. Email : [email protected] Website : www.smtb.net Redaksi menerima tulisan dari umat terutama berita kegiatan lingkungan/wilayah/kelompok kristiani.

4

SUPLEMEN 31 JAN 2016.pdf

bersatu dengan Tuhan Yesus yang bisa dialami dalam Perayaan Ekaristi esok hari membuat St. Gemma Galgani. mengungkapkan ini: “Hari telah larut malam.

673KB Sizes 2 Downloads 221 Views

Recommend Documents

Notice of Job Vacancies (31 Jan 2017).pdf
Notice of Job Vacancies (31 Jan 2017).pdf. Notice of Job Vacancies (31 Jan 2017).pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying Notice of Job ...

ACIDF Final Report 31 Jan. 2018 docx.pdf
fermentation process to produce non-pathogenic biologically active nutrient solutions; which could be. applied to other agri-food organic wastes. The project successfully developed greenhouse methods for. using these biologically active nutrient-rich

PPC agenda for 31 Jan 2018.pdf
Email: [email protected]. www.PostlingPC. ... TV and broadband reception. 8. Any Other ... Displaying PPC agenda for 31 Jan 2018.pdf. Page 1 of 2.

Quarterly Report 01 Jan-31 Mar 2016.pdf
Page 1 of 7. Page 1 of 7. Quarterly Report. (01 January 31 March 2016). Project. “Empowerment of Khmer Krom Women to. Political Participation and Gender ...

Jan. 31, 1956 ww FRITSCHI ETAL Re. 24117
munity dial offices. The operators' positions are provided with dials for use in controlling the operation of intertoll selectors in other toll offices and for controlling ...

Account Statement from 1 Jan 2014 to 31 Jan 2014 -
Credit. Balance. 1 Jan 2014 1 Jan 2014 BY TRANSFER-. NEFT*ICIC0SF0002*53092018. 7*AMITABHA CHAKRABOR-. TRANSFER. FROM. 3199419044300.

SUPLEMEN ED 07 PEB 2016.pdf
diungkapkan dengan memberi makan yang lapar, yang mana ini bisa juga dilakukan dengan: tidak membeli. makanan yang berlebih-lebihan sehingga bila.

Could Be Christianity Dec 31/Jan 1, 2016 - New Hope Church
Jan 1, 2016 - 3) What is a Christian? “It is being so constrained by a sense of the love of our divine Lord to us, that we our lives to him.” ~Charles Hodge.

Truth Momentum—Part 4 Jan 31/Feb 1, 2015 Acts ... - New Hope Church
Feb 1, 2015 - repentance with the hope that God will be merciful. ... 2014 sixsteps Music | worshiptogether.com songs | Open Hands Music | Sony/ATV Timber.

Quantitative Aptitude-కాలం -పని 31-Jan-16.pdf
Page 1. Whoops! There was a problem loading more pages. Quantitative Aptitude-కాలం -పని 31-Jan-16.pdf. Quantitative Aptitude-కాలం -పని 31-Jan-16.pdf.

Could Be Christianity Dec 31/Jan 1, 2016 - New Hope Church
Jan 1, 2016 - Thomas Hastings; additional words and music by Michael Glenn ... and music by Barry Graul, Bart Millard, Ben Glover, David Garcia, Mike.

Jan 19 - Jan 25.pdf
Sign in. Page. 1. /. 1. Loading… Page 1 of 1. Page 1 of 1. Main menu. Displaying Jan 19 - Jan 25.pdf. Page 1 of 1.

Could Be Christianity Dec 31/Jan 1, 2016 - New Hope Church in ...
Jan 1, 2016 - Thomas Hastings; additional words and music by Michael Glenn. Public Domain | © Michael Glenn. "Take My Life" words and music by Louie Giglio, Frances Ridley Havergal, Henri Abraham. Cesar Malan, and Chris Tomlin. © 2003 worshiptogeth

1. EMAIL Reporting Hate Crime To DAO 31 Jan 2011.pdf ...
Page 1 of 1. Print 1/31/11 5:08 AM. http://us.mg5.mail.yahoo.com/dc/blank.html?bn=555&.intl=us&.lang=en-US Page 1 of 1. From: Michael Lee Urquhart ...

Quantitative Aptitude-కాలం -పని 31-Jan-16.pdf
Jan 31, 2016 - Loading… Page 1. Whoops! There was a problem loading more pages. Main menu. Displaying Quantitative Aptitude-కాలం -పని 31-Jan-16.pdf.

Jr. INTER Botany MODEL PAPER 31-Jan-16 .pdf
Jan 31, 2016 - There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item.

Truth Momentum—Part 4 Jan 31/Feb 1, 2015 Acts ... - New Hope Church
Feb 1, 2015 - repentance with the hope that God will be merciful. ... 2014 sixsteps Music | worshiptogether.com songs | Open Hands Music | Sony/ATV Timber.

2015 05 31 Newsletter May 31 2015.pdf
Saggart Pastoral Council Meeting. Tuesday 2nd June at 8.00pm. Saggart Parish Pastoral Council will meet on Tuesday 2nd June at. 8.00pm. If there is anything ...

1660-01-31
Oct 12, 2017 - Authority: T.C.A. § 70-1-206. Administrative History: Original rules filed July 14, 2017; effective. October 12, 2017. 1660-01-31-.03 IMPORTATION AND EXPORTATION. (1) All shipments of mussels imported into Tennessee by a person, firm,

1660-01-31
Oct 12, 2017 - No person, firm, or corporation shall be in possession of ... The payment to TWRA shall be calculated from receipts filled out by the wholesale ...

31.pdf
yr' no ouo

31.pdf
In the last decade, the Internet and price declines for computer hardware, telecom, storage ... Although the transformation is clearly not understood, it is clear that ...

31.pdf
A type of reproduction where fusion of gamates. occurs is ... What is Bt cotton? 1 ... HS/XII/Sc/Bio-Bot/13/31. Page 4 of 5. 31.pdf. 31.pdf. Open. Extract. Open with.