ISBN: 978-602-72412-0-6

Pemetaan Tumbuhan Obat yang di Manfaatkan oleh Masyarakat Mancon Sebagai Acuan Awal Upaya Konservasi Ex Situ Arif Prasetyo Wibowo, Claudia Cavalera, Ika Lilis Purwanti, Agus Muji Santoso Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Nusantara PGRI Kediri Jalan KH. Achmad Dahlan No.76 Kota Kediri Email: [email protected] Abstrak Masyarakat Desa Mancon Wilangan Nganjuk Jawa Timur masih memegang teguh adat dan tradisi budaya termaksud dalam bidang pengobatan yang menggunakan tanamantanaman sekitar. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi tumbuhan berkasiat obat yang di manfaatkan oleh masyarakat Desa Mancon Wilangan Nganjuk yang meliputi habitus, organ tumbuhan yang digunakan, manfaat, serta berdasarkan familinya. Teknik pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling yang dilakukan pada bulan Februari sampai bulan Maret 2015. Data dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 30 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat. Tumbuhan obat di Desa Mancon dapat mengobati 9 jenis penyakit dengan habitus pohon (12 jenis), herba atau terna (16 jenis), semak (1 jenis), liana (1 jenis), dan bagian tumbuhan obat yang digunakan yaitu rimpang (4 jenis), daun (15 jenis), buah (4 jenis), daun dan buah (2 jenis), daun dan bunga (1 jenis), seluruh bagian tumbuhan (1 jenis), bunga (2 jenis), dan getah (1 jenis). Sejumlah 27% jenis tanaman obat ditanam dan dipelihara oleh masyarakat sedangkan 73% jenis tanaman obat tersebut tumbuh secara liar dan diserahkan ke alam. Kata kunci: Pemetaan Tumbuhan Obat, Konservasi Ex Situ

I.

PENDAHULUAN

Semakin pesatnya kemajuan zaman semakin banyak pula penyakit yang mulai bermunculan. Dampak negatif dari modernisasi ini memunculkan banyak obat-obatan kimia yang diperjualbelikan kepada masyarakat, obat-obatan kimia tersebut tentu akan menimbulkan efek samping yang beragam jika dikonsumsi terus menurus. Selain itu menurut Attamimi (1997) dampak negatif dari modernisasi berupa perkembangan teknologi dan peningkatan pemdidikan membuat sebagian masyarakat terutama generasi mudanya mengubah pola hidup mereka ke arah yang lebih modern. Masyarakat lebih tertarik terhadap produk di luar budayanya dan meninggalkan pola kehidupan mereka yang tradisioal akibat adanya rasa rendah diri akan kebudayaannya yang dipandang terbelakang. Hal ini membuat pengetahuan tradisioanal, antara lain mengenai pemanfaatan tumbuhan akan hilang sebelum sempat didokumentasikan. Proses hilangnya pengetahuan pemanfaatan tumbuhan tersebut juga didukung karena pengetahuan pemanfaatan tumbuahan hanya dilakukan secara turuntemurun dari generasi satu ke generasi berikutnya. Selain itu laju pembangunan perumahan yang semakin marak membuat lahan yang dulunya terdapat sejumlah spesies tumbuhan yang bermanfaat bagi masyarakat menjadi langka.

411

Pemetaan Tumbuhan Obat yang di Manfaatkan oleh Masyarakat

Seiring dengan berkembangnya trend kembali ke alam atau “back to nature” penggunaan obat tradisional terutama yang berasal dari tumbuh-tumbuhan terus meningkat dan semakin digemari karena lebih murah dan minim efek samping dibandingkan dengan menggunakan obat-obat modern atau obat-obatan dari bahan kimia. Setiap masyarakat lokal memiliki pengetahuan yang berbeda dalam kegiatan penggunaan dan pengolahan sumberdaya alam sesuai adat dan budayanya. Kegiatan penggunaan dan pengolahan sumberdaya alam berbasis budaya yang dilakukan oleh masyarakat lokal disebut juga dengan kearifan tradisional. Melaui kearifan tradisioanal yang dimiliki, masyarakat lokal secara langsung maupun tidak langsung telah ikut berkontribusi dalam melaksanakan kegiatan konservasi terhadap alam sekitar (Handayani, 2010). Beberapa hasil penelitian menyebutkan adanya interaksi atau hubungan antara masyarakat dengan sumberdaya alam disekitarnya khususnya tumbuhan yang berpotensi sebagai obat, antara lain kasus masyarakat sekitar hutan Lambusango Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat 169 jenis (Hamidu, 2009). Studi kasus di Desa Balagede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa barat terdapat 74 jenis (Handayani, 2010). Di Desa Umbulharjo, Sidorejo, Wonodoyo dan Ngablak, taman nasional gunung merapi terdapat 47 jenis (Anggana, 2011). Di Desa Sungai Deras Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi terdapat 54 jenis (Lestari, 2011). Di Dusun Turgo, Purwobinangun, Pekem, Sleman terdapat 69 jenis (Arsyah, 2014). Di Desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk, masyarakat secara tradisional mengobati berbagai macam penyakit dengan menggunakan tumbuhan yang ada disekitarnya sebagai obat. Pengetahuan atau kearifan tradisional masyarakat Mancon didalam pemanfaatan sumberdaya alam, khususnya tumbuhan obat merupakan kekayaan budaya yang perlu digali agar pengelolaan tradisional tersebut tidak punah. Sehubungan dengan hal tersebut di atas dan dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai potensi tumbuhan berguna serta pemanfaatannya oleh masyarakat Desa Mancon, maka perlu dilakukan pemetaan tumbuhan obat terhadap masyarakat Mancon, baik dalam pemanfaatan terhadap tumbuahan maupun peran masyarakat Desa Mancon dalam melakukan konservasi tumbuhan berguna. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi tumbuhan berkasiat obat yang di manfaatkan oleh masyarakat Desa Mancon Wilangan Nganjuk yang meliputi habitus, organ tumbuhan yang digunakan, manfaat, serta berdasarkan familinya.

II.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk. Masyarakat yang menghuni lokasi tersebut di atas sebagian besar adalah suku Jawa yang merupakan penduduk asli desa tersebut. Informasi data tentang pengetahuan tradisional masyarakat Desa Mancon dalam pemanfaatan tumbuhan sebagai obat menggunakan instrumen berupa wawancara dan observasi. Bahan yang digunakan antara lain daftar pertanyaan atau koesioner untuk responden terpilih, buku identifikasi tumbuhan obat (Atlas tumbuhan obat Indonesia jilid 1 sampai 6) untuk identifikasi jenis tumbuhan obat, kamera untuk dokumentasi objek penelitian, serta alat tulis. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data penggunaan tumbuhan obat oleh maysarakat yang

412

ISBN: 978-602-72412-0-6

meliputi nama daerah, nama ilmiah, famili, habitus, bagian yang digunakan, serta manfaat. Data sekunder merupakan catatan mengenai kondisi masyarakat Desa Mancon serta sejumlah literatur atau catatan lain yang terkait. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara secara resmi terstruktur dengan menggunakan kuisioner serta observasi lapangan yang dilakukan dengan melihat langsung kelapangan bagaimana tumbuhan obat tersebut digunakan oleh masyarakat dan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan obat yang ada di Desa Mancon. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan metode snowball sampling dan jumlah yang diwawancarai sebanyak 7 orang. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara mengelompokkan jenis tumbuhan meliputi nama daerah, nama ilmiah, famili, habitus, bagian yang digunakan, serta manfaat. III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Desa Mancon diperoleh 30 jenis tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1. Jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat Desa Mancon No

Nama Lokal

Nama Ilmiah

Famili

1

Salam

2

Kunir putih

3

Alpukat

4

Jahe

5

Sirih hijau

Syzygium polyanthum Curcuma mangga Persea americana Zingiber officinale Piper betle

6

Keji beling

7

Sangketan

8 9

Jeruk purut Sambiloto

10

Ceplukkan

11

Pare

12

Alang-alang

13

Gingseng

14

Krokot

15

Sosor bebek

16 17

Strobilanthes crispa Achyranthes aspera Cytrus hystrix Andrographis paniculata

Myrtaceae

Bagian yang digunakan Daun

Kencing manis

Zingiberaceae

Rimpang

Diabetes/mules

Lauraceae

Daun

Kencing manis

Zingiberaceae

Rimpang

Piperaceae

Daun

Acanthaceae

Daun

Batuk/menamba h nafsu makan Sakit gigi/mimisan Sakit perut

Amaranthaceae

Daun

Diare/biduran

Rutaceae Acanthaceae

Daun Daun

Solonaceae

Daun/buah

Batuk Kencing manis/darah tinggi Diabetes

Cucurbitaceae

Buah

Diabetes/batuk

Poaceae

Rimpang

Panas/demam

Portulacaceae

Rimpang

Diare/rematik

Portulacaceae

Pegalpegal/demam Panas/sakit kepala Kencing manis/luka Batuk/demam/ay

Crassulaceae

Seluruh bagian tumbuhan Daun

Lidah buaya

Physalis angulata Momordica charantia Imperata cylindrica Tallium paniculatum Portulaca villosa Kalanchoe pinnata Aloe vera

Asphodelaceae

Daun

Meniran

Phyllanthus

Phyllanthaceae

Daun/bunga

413

Manfaat

Pemetaan Tumbuhan Obat yang di Manfaatkan oleh Masyarakat

18

Yodium

19

Jambu biji

20

Mindi

21

Jarak

22

Kamboja

23

Mengkudu

24 25

Luntas Blimbing wuluh

26 27 28 29

Timun Labu Kates Cipir

30

Kucai

urinaria Jatropha multifida Psidium guajava Melia azadarach Ricinus communis Plumeria acuminata Morinda citrifolia Pluchea indica Averrhoa bilimbi Cucumis sativus Sechium edule Carica papaya Psophocarpus tetragonolobus Allium tuberosum

Euphorbiaceae

Getah

an Luka luar

Myrtaceae

Daun

Maag/diare

Meliaceae

Daun

Euphorbiaceae

Daun

Darah tinggi/sakit kepala Gatal-gatal/batuk

Apocynaceae

Bunga

Kencing manis

Rubiaceae

Buah

Asteraceae Oxalidaceae

Daun Daun/buah

Demam/darah tinggi Panas/bau badan Batuk/sakit perut

Cucurbitaceae Cucurbitaceae Caricaceae Fabaceae

Buah Buah Bunga Daun

Darah tinggi Typus Darah tinggi Luka luar

Alliaceae

Daun

Darah tinggi/kolesterol

Dari 24 famili tumbuhan obat yang ditemukan pada penelitian ini, ada beberapa famili yang memiliki dua atau lebih spesies, yaitu Cucurbitaceae tiga spesies, Zingiberaceae dua spesies, Acanthaceae dua spesies, Portulacaceae dua spesies, Euphorbiaceae dua spesies, sedangkan untuk famili yang lainnya masing-masing memiliki satu spesies saja. Untuk lebih jelasnya persentase tumbuhan obat berdasarkan famili dapat dilihat diagramnya pada Gambar 1.

414

ISBN: 978-602-72412-0-6 Gambar 1. Persentase Tumbuhan Obat Berdasarkan Kelompok Famili

Berdasarkan persentase famili yang diperoleh didapatkan hasil persentase tertinggi adalah pada famili Cucurbitaceae yaitu sebesar 12,5%. Hal ini dikerenakan famili Cucurbitaceae mampu tumbuh secara liar, mudah didapatkan dan mudah ditanam dan dikembangbiakan, sehingga masyarakat sekitar cenderung mudah dalam memanfaatkan famili Cucurbitaceae tersebut sebagai obat. Dari 30 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan, berdasarkan tingkat habitusnya yaitu sebanyak 12 jenis (40%) berhabituskan pohon, 16 jenis (53,33%) berhabitus herba atau terna, 1 jenis (3,33%) berhabitus semak, 1 jenis (3,33%) berhabitus liana. Untuk lebih jelasnya persentase tumbuhan berdasarkan habitus dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Persentase Pemanfaatan Tumbuhan Obat Berdasarkan Habitus

Berdasarkan persentase habitus yang diperoleh didapatkan hasil persentase tertinggi adalah pada habitus herba atau terna. Hal ini karena pada habitus herba atau terna mampu tumbuh dan berkembang secara liar, selain itu tumbuhan yang berhabituskan herba atau terna mudah didapatkan kerena secara umum tumbuhan berhabituskan herba atau terna mampu berkembang baik pada iklim tropis. Sedangkan bagian yang digunakan yaitu sebanyak 4 jenis (13,33%) berupa rimpang, 15 jenis (50%) berupa daun, 4 jenis (13,33%) berupa buah, 2 jenis (6,66%) berupa daun dan buah, 1 jenis (3,33%) berupa daun dan bunga, 1 jenis (3,33%) berupa seluruh bagian tumbuhan, 2 jenis (6,66%) berupa bunga, dan 1 jenis (3,33%) berupa getah. Untuk lebih jalasnya bagian tumbuhan yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.

415

Pemetaan Tumbuhan Obat yang di Manfaatkan oleh Masyarakat

Gambar 3. Persentase Pemanfaatan Tumbuhan Obat yang Digunakan Berdasarkan Bagiannya

Berdasarkan persentase bagian yang dimanfaatkan diperoleh hasil persentase tertinggi adalah pada bagian daun yaitu sebanyak 50%. Hal ini karena bagian daun mudah didapatkan dan cara pengolahanya bermacam-macam, misalnya direbus, ditumbuk, dan juga bisa dimakan secara langsung. Tumbuhan obat biasanya dipungut atau diambil dari alam, baik langsung dari hutan maupun dipinggir-pinggir jalan kampung, di ladang atau di pekarangan rumah. Pemungutan ini biasanya dilakukan apabila ada anggota masyarakat yang sakit atau sengaja dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh. Penggunaan tumbuhan obat secara tradisional ini banyak dimanfaatkan masyarakat kerena mudah mendapatkannya, masyarakat juga tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar bila dibandingan dengan obat-obatan modern dan disamping itu juga penggunaan tumbuhan obat ini tidak memiliki efek samping bila dibandingkan dengan obat-obat modern. IV.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ditemukan 30 jenis tumbuhan obat yang tergolong dalam 24 famili yang dimanfaatkan oleh masyarakat, dengan persentase famili terbanyak yaitu pada famili Cucurbitaceae yaitu sebesar 12,5%, sedangkan dari presentase habitus yang terbanyak yaitu pada habitus herba atau terna sebanyak 53,33%, sedangkan pada persentase bagian yang digunakan didapatkan terbanyak pada bagian daun dengan persentase sebesar 50% , dimana pengolahanya masih secara tradisional yaitu hanya berdasarkan kebiasaan dan pengalaman saja. V. DAFTAR PUSTAKA Anggana, AF. 2011. Kajian Etnobotani Masyarakat Di Sekitar Taman Nasional Gunung Merapi. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Arsyah, DC. 2014. Kajian Etnobotani Tanaman Obat (Herbal) dan Pemanfaatannya dalam Usaha Menunjang Kesehatan Keluarga Di Dusun Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman. [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Attamimi, F. 1997. Pengetahuan Masyarakat Suku Mooi Tentang Pemanfaatan Sumberdaya Nabati di Dusun Maibo Desa Aimas Kabupaten Sorong. [skripsi]. Manokwari: Fakultas Pertanian, Universitas Cenderawasih. Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Jakarta : Trubus Agriwidya .2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Jakarta : Trubus Agriwidya .2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4. Jakarta : Puspa Swara .2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Jakarta : Pustaka Bunda .2009. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 6. Jakarta : Pustaka Bunda Hamidu, H. 2009. Kajian Etnobotani Suku Buton (Kasus Masyarakat Sekitar Hutan Lambusango Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Handayani, A. 2010. Etnobotani Masyarakat Sekitar Kawasan Cagar Alam Gunung Simpang. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Indriaswari, D. 2013. Studi Etnobotani (Musa paradisiaca) Di Desa Jatirejo Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. [Skripsi]. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri. Lestari, R. 2011. Kajian Etnobotani Masyarakat Suku Kerinci Di Sekitar Hutan Adat Bukit Tinggi Desa Sungai Deras Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Purwanto, Y. 1999. Peran Dan Peluang Etnobotani Masa Kini Di Indonesia Dalam Menunjang Upaya Konservasi Dan Pengembangan Keanekaragaman Hayati. Bogor: Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian Bidang Ilmu Hayat. Tjitrosoepomo G. 1988. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

416

Bag 47. ARIF PRASETYO W (411-416).pdf

Lauraceae Daun Kencing manis. 4 Jahe Zingiber. officinale. Zingiberaceae Rimpang Batuk/menamba. h nafsu makan. 5 Sirih hijau Piper betle Piperaceae Daun Sakit. gigi/mimisan. 6 Keji beling Strobilanthes. crispa. Acanthaceae Daun Sakit perut. 7 Sangketan Achyranthes. aspera. Amaranthaceae Daun Diare/biduran.

379KB Sizes 0 Downloads 160 Views

Recommend Documents

Bag 47. ARIF PRASETYO W (411-416).pdf
17 Meniran Phyllanthus Phyllanthaceae Daun/bunga Batuk/demam/ay. Page 3 of 6. Bag 47. ARIF PRASETYO W (411-416).pdf. Bag 47. ARIF PRASETYO W ...

Bag 50. DHYNIE S W (434-439).pdf
Buah tomat termasuk buah buni, dengan beragam bentuk maupun ukurannya. Buah beruang 2 atau lebih yang mengandung sejumlah biji. Diameter buh 2-8 ...

Query Containment under Bag and Bag-Set Semantics
D is a database instance of S. Q2 ⊑ Q1 .... Bag-set semantics: Set-valued database + Bag-operators .... Containment mapping from Q1 to Q2: Every distinct.

More Information (Husky 18 Inch Tool Bag w/ Shoulder ...
Page 1. More Information (Husky 18 Inch · Tool Bag w/ Shoulder Strap)

Bag Catalogue.cdr -
Item yang ada pada katalog ini tersedia dalam stok maupun indent. Produk yang out of stock dapat dipesan dalam masa 3-4 minggu. Moslemkids Solo. Cahaya Mata Kids Shop [email protected] [email protected]. +6281289416714. +601123615486

L. BAG-GER.
vessel; but it', through failure of the percus~ sion device ... thin plug, disk, or ?lm of this material or its equivalent .... the primer-disk, however, the fuse may be so.

#47 Queensborough4ai.pdf
Legend. Queensborough 20km. Parking/Start Options. Easy Ride - Green. Tugboat. Annies. Pub. Runway. Cafe. Route starts at. 22nd Street. Skytrain Station.

Walker Bag
Top - Match on Line to make complete pattern. Walker Bag. Page 2. Cut 2. Step 1. Tape together here. Top - Match on Line to make complete pattern.

Cheap NEEWER 55mm Telephoto Lens w-Bag For Sony A100 A200 ...
Cheap NEEWER 55mm Telephoto Lens w-Bag For Sony A100 A200 A230 A300 A330 .pdf. Cheap NEEWER 55mm Telephoto Lens w-Bag For Sony A100 ...

State of Rajasthan vs. Firoz Khan @ Arif Khan.pdf
Whoops! There was a problem loading this page. Retrying... Page 3 of 50. CBS News - 2018 State of the Union Survey. 11. These days, do you generally ...

bag-lunch.pdf
Sign in. Page. 1. /. 1. Loading… Page 1. bag-lunch.pdf. bag-lunch.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying bag-lunch.pdf. Page 1 of 1.

Blizzard Bag-Chorus
Find NoisyPlanet on Facebook ... “It's becoming more of a full-day listening experience, as ... Noise-induced hearing loss happens any number of ways, from attending noisy concerts and clubs to using firearms or loud power tools and even.

Popcorn Bag Template.pdf
Page 1 of 1. pop. corn. pop. corn. pop. corn. mariasminis.blogspot.com. Page 1 of 1. Popcorn Bag Template.pdf. Popcorn Bag Template.pdf. Open. Extract.

23 P_ ADEN ARIF GAFFAR_213-219.pdf
... teori bahkan menemukan teori. Page 1 of 7 ... siswa-siswi kelas X3 dan X4. Page 2 of 7 ... Page 3 of 7. 23 P_ ADEN ARIF GAFFAR_213-219.pdf. 23 P_ ADEN ...

+47% +25% 64% Services
Post-implementation, the Bacaterus team was delighted that AMP pages load 4 seconds faster than its standard mobile pages. “AMP improves mobile user ...

+47% +25% 64% services
Bacaterus.com, a lifestyle website for travel, beauty, film and food segment, began publishing Accelerated Mobile Pages (AMP) six months ago. Bacaterus ...

gift bag tag.pdf
Sign in. Page. 1. /. 1. Loading… Page 1 of 1. Page 1. gift bag tag.pdf. gift bag tag.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying gift bag tag.pdf. Page 1 of 1.

Popcorn Bag Template.pdf
Page 1. Whoops! There was a problem loading more pages. Retrying... Popcorn Bag Template.pdf. Popcorn Bag Template.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In.

Jewellery Bag Tutorial.pdf
Then turn the circles right sides out, through the hole. Page 3 of 7. Jewellery Bag Tutorial.pdf. Jewellery Bag Tutorial.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In.

clutch bag template.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. clutch bag ...

Bag of Change.pdf
Chemical C - blue liquid. Small graduated cylinder. Ziploc bag. Small beaker. Procedure: Parti. Describe and record the properties of chemicals A, B and C.

Financial Accounting By M Arif & Sohail Afzal.pdf
Financial Accounting By M Arif & Sohail Afzal.pdf. Financial Accounting By M Arif & Sohail Afzal.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu.

Brown Bag Application.pdf
Page 2 of 2. Brown Bag Application.pdf. Brown Bag Application.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying Brown Bag Application.pdf.