BAB III NIKAH MUT’AH DAN DALIL-DALINYA A. Pengertian Nikah Mut’ah Kata ‫ذ‬ ‫َكب ٌح‬

‫( ًِن‬nikah) berasal dari Bahasa Arab yang merupakan bentuk isim

mashdar dari kata

‫ ًِن َكب ًزب‬- ‫ َك ْنٌ ِن ُحر‬- ‫ ًَك َك َكر‬yang berarti kawin atau perkawinan.38

Sedangkan pendapat para Imam Madzhab, pengertian nikah secara istilah adalah sebagai berikut: 1. Golongan Hanafiah:

‫صدًا‬ ‫عقَكد ٌح ُح ِنف ْنيد ُح ِنه ْنل َكك اْنل ُحوزْنعَك ِنخ قَك ْن‬ ‫اَكلٌِن َكب ُحذ ثِنؤَكًََُّح َك‬ “Nikah itu adalah akad yang memfaedahkan memiliki, bersenang-senang dengan sengaja” 2. Golongan asy-Syafi’iyah:

‫ض َّو ُحي ِنه ْنل َكك َكّ ْن‬ ‫طءٍ ِنثلَك ْنف ِنظ ِنا ْنً َكبذٍ ا َك ْنّ ر َك ْنز ِنّ ْنحٍ ا َك ْنّ َكه ْنعٌَكبَُكب‬ ‫عقَكد ٌح َكز َك َك‬ ‫اَكلٌِن َكب ُحذ ِنثؤَكًََُّح َك‬ “Nikah adalah akad yang mengandung ketentuan hukum kebolehan watha’ dengan lafaz nikah atau tazwij atau yang semakna dengan keduanya.” 3. Golongan Malikiyah:

‫ت قِن ْني َكوز َك َكِب ثِنجَكيِنٌَك ٍخ‬ ٍ ‫لٔ ُحه َكد َّ ِن ُحهزْنعَك ِنخ الزَّلَك ُّذ ِن ثِنؤ َك َك ِنهيَّ ٍخ َك ْني ُح ُحه ْنْ ِنخ‬ ‫عقَكد ٌح َك‬ ‫اَكلٌِن َكب ُحذ ثِنؤَكًََُّح َك‬ ‫ع َك‬

38

Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, Ahmad Warson Munawwir, hlm. 184

25

26

“Nikah adalah akad yang mengandung ketentuan hukum semata-mata untuk membolehkan watha’, bersenang-senang dan menikmati apa yang ada pada diri seorang wanita yang boleh nikah dengannya. 4. Golongan Hanabillah:

‫ع ْنقد ٌح ِنثلَك ْنف ِنظ اِن ْنً َكبذٍ ا َك ْنّ رزّج َك‬ ‫ُحُ َكْ َك‬ ‫ع َك‬ ‫لٔ ُحه ْنٌفَك َكع ِنخ اال ْنصزِن ْنوزَكبعِن‬ “Nikah adalah akad dengan mempergunakan lafaz nikah atau tazwij guna membolehkan manfaat, bersenang-senang dengan wanita.39 Adapun syara’ nikah berarti akad yang menyebabkan bolehnya melakukan nikah istimta’ (campur) dengan seorang wanita, dan ini dapat terjadi jika wanita itu bukan orang yang haram dinikahi karena ada hubungan nasab, sesusuan dan hubungan semenda (pernikahan). Sedangkan kata ‫عخ ٌح‬ ‫ ُحهزْن َك‬adalah bentuk isim masdar yang mengandung arti menyenangkan40 dan kenikmatan.41 Kata ini dalam istilah fiqh, dapat memiliki 3 implikasi makna yang berbeda. Pertama, Mut’ah dapat diartikan sebagai pemberian suami kepada istrinya yang telah dithalaq. Kedua dan ketiga, dalam istilah hadits mut’ah juga disebut dua nama yaitu :

39

‫ْن‬ ‫ُحهزْنعَكخُح ال َكسحِن‬

Abdurrahman Al-Abdurrahman, Al-Fiqh ‘Ala Mazahibil Arba’ah, juz IV, (Mesir, tnp, 1969), hlm. 1-3. 40 Kamus Arab – Indonesia, Prof. DR. H. Mahmud Yunus, hlm. 409 41 Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, Ahmad Warson Munawwir, hlm. 221

27

(mut’at al-Hajj) yang berarti haji tamattu’ dan

‫بء‬ ‫ض ِن‬ ‫( ُحهزْن َكعخُح الٌِن َك‬mut’at an-Nisa’)

yang berarti nikah mut’ah.42 Adapun pengertian nikah mut’ah secara istilah sebagai berikut : 1. Nikah Mut’ah ialah akad yang dilakukan seorang laki-laki untuk menikahi seorang perempuan dalam jangka waktu sehari, seminggu atau sebulan43 atau seorang laki-laki membayar seorang wanita selama masa waktu yang ditentukan (disepakati) seperti sebulan, dua bulan, satu hari, dua hari dan kemudian laki-laki itu meninggalkannya setelah masa yang ditentukan itu habis.44 2. Nikah Mut’ah ialah suatu perkawinan sementara (berjangka) dan ditentukan, lalu putus lagi. Hal ini terjadi jika seorang laki-laki mengawini perempuan hanya dalam batas waktu satu hari, seminggu atau sebulan.45 3. Nikah Mut’ah adalah suatu pernikahan yang berlangsung dengan batas waktu tertentu dan bila sudah waktunya maka jalinan pernikahan yang dilakukan itu sendirinya putus hubungan atau bubar.46 Mengenai syarat-syarat nikah mut’ah itu sendiri terdapat perbedaan pendapat dalam golongan ulama. Menurut Ash-Shabuni, dalam nikah mut’ah tidak ada saling mewarisi, tidak tetapnya nasab dan tidak wajibnya iddah bagi 42

Muhammad Faisal, Nikah Mut’ah, hlm. 37 Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, Jilid VIII (Beirut: Dar al-Fikr, 1983 M-1403 H), hlm. 35. 44 Muhammad Ali Ash-Shabuni, Rawa’I al-BayanTafsir Ayat al-Ahkam min Al-Quran, Juz I (Beirut: Alam al-Kutub, 1986 M – 1406 H), hlm. 505. 45 Anonim, 31 Permasalahan Agama, alih bahasa Sirojuddin Iqbal, hlm. 60 46 Mohammad Asmawi, Nikah Dalam Perbincangan dan Perbedaan, cet.I, (Yogyakarta: Darussalam, 2004), hlm. 167 43

28

istri. Sedangkan menurut Ja’far al-Amili bahwa pewarisan antara suami istri dapat terjadi dengan adanya perjanjian, anak dapat mewarisi dari ayah dan ibunya begitu juga sebaliknya, tetapi suami istri tidak saling mewarisi, perempuan yang telah habis masanya (masa mut’ahnya) beriddah 2 kali haid atau sama dengan iddah permanen. Pada nikah mut’ah suami tidak juga tidak wajib menanggung nafkah, tempat tinggal, pengobatan dan keperluan lainnya akan tetapi semuanya disesuaikan dengan perjanjian. Demikian juga dengan suami tidak dapat memaksa wanita untuk memenuhi keinginannya agar ia hamil dan memiliki keturunan akan tetapi semuanya disesuaikan dengan perjanjian.47 Riwayat Muhammad bin Hasan dari Ahmad bin Mufaddal dari As-Sudiy lebih lanjut juga menjelaskan bentuk dan syarat nikah mut’ah yakni, menikahi perempuan dengan syarat : -

Sampai waktu tertentu

-

Disaksikan oleh dua orang saksi

-

Dinikahi dengan izin walinya

-

Jika masanya habis maka mereka terpisah dengan sendiri

-

Wajib bagi istri beriddah (mensucikan rahimnya)

-

Mereka berdua tidak saling mewarisi.48 Meskipun demikian sebahagian besar ulama sunni memahami bentuk, rukun dan syarat nikah mut’ah sama dengan apa yang dipahami syi’ah. 47 48

Muhammad Faisal, Nikah Mut’ah, hlm. 37. Ibid.

29

Misalnya wahbah Juhaily menjelaskan tentang kaedah (hukum) nikah mut’ah, yaitu: 1. Menyebutkan mahar beserta mut’ah, jika demikian batal akadnya dan jika disebutkan mahar tanpa masa maka nikahnya berubah bentuk menjadi nikah permanen. 2. Tidak ada hukum bagi syarat sebelum terjadinya akad kecuali sesudah disebutkan. 3. Boleh menyaratkan nikah itu selama satu malam, satu hari, asal tanpa izin istri, dan anak dinasabkan pada ayahnya meskipun ia melakukan ‘azal, dan tidak berlaku padanya hukum li’an. 4. Li’an tidak ada dan dzhihar bias saja berulang kali. 5. Suami istri tidak saling mewarisi sedangkan anak mewarisi dari kedua orang tuanya dan begitu juga sebaliknya. 6. Jika masa yang ditentukan berakhir maka istri wajib beriddah 2 kali haid, bagi yang tidak haid iddahnya 45 hari dan iddah wafat 4 bulan 10 hari. 7. Tidak sah/ tidak boleh mencabut atau memperbaiki akad sebelum habis masa yang ditentukan.49 B. Dalil-Dalil yang membolehkan

‫ع ْني قَكي ٍْنش قَكب َكل‬ ‫ع ْني اِن ْنص َكوب ِنع ْني َكل َك‬ ‫ص ِنع ْني ٍد َكزدَّثَكٌَكب َكخ ِن ْن ٌح َك‬ ‫ َكزدَّثَكٌَكب قُحز َك ْنيجَكخُح ث ِنْني َك‬-١ 49

64-65.

Muhammad Faisal, Nikah Mut’ah, hlm. 90 Dikutip dari Wahbah Juhaily, Al-Fiqh, hlm.

30

‫صلَّ َكن‬ ‫ع ْنجد ُح هللاِن ُحكٌَّب ًَك ْنغ ُحزّا َكه َكع َكر ُح‬ ‫قَكب َكل َك‬ ‫ٔ هللا علَك ْني ِنَ َكّ َك‬ ‫ص ْنْ ِنل هللاِن َك‬ َّ ‫صل‬ ‫ص لَكٌَكب‬ ‫ْنش لَكٌَكب َك‬ ‫ش ْني ٌح‬ ‫صٔ فَكٌَك َكِبًَكب َك‬ ‫ئ فَكقُح ْنلٌَكب اَكالَك ًَك ْنضز َك ْنخ ِن‬ ‫ع ْني ِنل َكك ث ُح َّن َكر َّخ َك‬ ‫َكّلَكي َك‬ ‫ع َكل ْنيٌَكب َكآا َك ُّذ َكِبالَّ ِن ْنيَك آ َكهٌُح ْنْا الَك‬ ‫ا َك ْنى ًَك ْنٌ ِن َكر اْنل َكو ْن أَكح َك ِنثبلث َّ ْنْ ِن‬ ‫ة ث ُح َّن قَك َك أ َك َك‬ َّ ‫ر ُح َكس ِن ُحهْا‬ ‫د َكهب ا َك َكز َّل هللاُح َكل ُح ْنن َكّالَك ر َك ْنعزَكد ْنُحّا ا َِّنى هللاَك الَك ُح ِنستُّذ‬ ‫الط ِني َكجب ِن‬ { ٓ‫}رّاٍ الجخبر‬

50

‫ْنال ُحو ْنعز َك ِند ْنيَك‬

Artinya : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bi Sa’id, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Ismail, dari Qays berkata, telah berkata Abdullah kami pergi berperang bersama Rasulullah SAW dan tanpa mengikutsertakan seuatu (istri) kami. Lalu kami katakan: Bolehkah kami mengebiri, maka Rasulullah SAW melarang. Kemudian setelah itu, beliau memberi dispensasi atau keringanan kepada kami dengan membolehkan menikahi perempuan sampai jangka waktu tertentu dengan (mahar) selembar pakaian. Kemudian beliau membaca ayat: “Hai orangoranng yang beriman, janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (HR. Bukhori)

‫ص ْنف َكي ُح‬ ‫ع ِني‬ ‫ٔ َكزدَّثَكٌَكب ُح‬ ‫ض ِني ث ِنْني ُحه َكس َّو ٍد َك‬ ‫ع ْنو ٌح ّ َك‬ ‫بى قَكب َكل َك‬ ‫ َكزدَّثَكٌَكب َك‬-٢ ‫ع ِني ْنال َكس َك‬ ٌّ ‫ع ِنل‬ ‫صلَك َكوخَك ث ِنْني اْنالَك ْنك َكْعِن َكقبالَك ُحك ٌَّب فِنٔ َكخي ٍْنش‬ ‫ع ْني َك‬ ‫َكخب ِنث ِن ث ِنْني َك‬ ‫ع ْنج ِند هللاِن َكّ َك‬ ‫صلَّ َكن فَكقَكب َكل ِنإًََُّح قَكدْن أ ُح ِنىَك‬ ‫ص ْنْ ُحل َكر ُح‬ ‫فَكؤَكرَكبًَكب َكر ُح‬ ‫ٔ هللاُح َك‬ ‫علَك ْني ِنَ َكّ َك‬ ‫ص ْنْ ِنل هللاِن َك‬ َّ ‫صل‬ {ٓ‫ }رّاٍ الجخبر‬51‫لَك ُح ْنن ا َك ْنى ر َك ْنضزِن ْنوزِنعُح ْنْا‬ Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ali, telah menceritakan kepada kami Supyan, telah berkata Umar dari Hasan bin Muhammad dari Jabir, dari Abdullah dari Salamah bin Akwa’, mereka berdua berkata ketika kami berperang dalam barisan tentara, tiba-tiba Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya telah diizinkan bagi kalian untuk 50

Bukhori, Shahih Bukhari, hlm. 119, “Kitab an-Nikah,” “Bab Maa Yakrohu Mina atTabattuli Wa al-Khisho-i.” 51 Ibid., hlm. 129, “Bab Nahi Rasulullah SAW an-Nikah al-Mut’ah Akhiran.”

31

bersenang-senang (nikah mut’ah).” (HR. Bukhori)

‫ٔ َكزدَّثَكٌَكب ا َك ِنثٔ َكّ َكّ ِنك ْني ٌحع‬ ‫ َكزدَّثَكٌَكب ُحه َكس َّود ُح ث ُحْني َك‬-٣ ‫ع ْنج ِندهللاِن ث ِنْني ًُح َكو ْني ِن ْنال َكِ ْنودَكاًِن ُّذ‬ ‫ع ْنجد ُح هللاِن َكقُح ْنْ ُحل ُحكٌَّب ًَك ْنغ ُحزّا‬ ‫ع ْني قَكي ٍْنش قَكب َكل َك‬ ‫ع ْني اِن ْنص َكوب ِنع ْني َكل َك‬ ‫َكّا ْنث ُحي ثَك ْنش ٍ َك‬ ‫ضب ٌحء فَكقُح ْنلٌَكب اَكالَك‬ ‫َكه َكع َكر ُح‬ ‫ْنش لَكٌَكب ًِن َك‬ ‫ٔ هللا علَك ْني ِنَ َكّ َك‬ ‫ص ْنْ ِنل هللاِن َك‬ ‫صلَّ َكن لَكي َك‬ َّ ‫صل‬ ‫ة‬ ‫ص لَكٌَكب ا َك ْنى ًَك ْنٌ ِن َكر اْنل َكو ْن أَكح َك ِنثبلث َّ ْنْ ِن‬ ‫صٔ فَكٌَك َكِبًَكب َك‬ ‫ًَك ْنضز َك ْنخ ِن‬ ‫ع ْني ِنل َكك ث ُح َّن َكر َّخ َك‬ َّ ‫ع َكل ْنيٌَكب َكآا َك ُّذ َكِبالَّ ِن ْنيَك آ َكهٌُح ْنْا الَك ر ُح َكس ِن ُحهْا‬ ‫د َكهب‬ ‫الط ِني َكجب ِن‬ ‫لٔ أ َك َكخ ٍل ث ُح َّن قَك َك أ َك َك‬ ‫ِنإ َك‬ ٍ‫ }رّا‬52 ‫ا َك َكز َّل هللاُح لَك ُح ْنن َكّالَك ر َك ْنعزَكد ْنُحّا ا َِّنى هللاَك الَك ُح ِنستُّذ ْنال ُحو ْنعز َك ِند ْنيَك‬ {‫هضلن‬ Artinya : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair al-Hamdani, telah menceritakan ayah saya dan Waki’ dan Ibnu Basyr, dari Ismail dari Qays telah berkata, Abdullah berkata kami pergi berperang bersama Rasulullah SAW dan tanpa mengikutsertakan istri kami. Lalu kami katakan: Bolehkah kami mengebiri, maka Rasulullah SAW melarang. Kemudian setelah itu, beliau memberi dispensasi atau keringanan kepada kami dengan membolehkan menikahi perempuan sampai jangka waktu tertentu dengan (mahar) selembar pakaian. Kemudian beliau membaca ayat: “Hai orang-oranng yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (HR. Muslim)

َّ ‫ َكزدَّثَكٌَكب ُحه َكس َّود ُح ْنث ُحي ثَك‬-٤ ‫ع ْنو ِن ّ اث ِنْني‬ ‫بر َكزدَّثَكٌَكب ُحه َكس َّود ُح ث ُحْني َكخ ْنعفَك ٍ َكزدَّثَكٌَكب َك‬ ٍ ‫ش‬ ‫ضيَك ثْنيَك ُحه َكس َّو ٍد ُح َكسد ُح‬ ‫ع ْنج ِند هللاِن‬ ‫ع ِني َكخب ِنث ِن ث ِنْني َك‬ ‫ِنس َك‬ ‫ص ِنو ْنعذُح ْنال َكس َك‬ ‫َكبر قَكب َكل َك‬ ٍ ٌ‫ِن ْن‬ 52

Muslim, Shohih Muslim Bi Syarhi an-Nawawi, (Mesir : al-Mathba’ah Al-Mishriyyah Wa Maktabatuha, 1924), juz. 9, “Kitab Nikah,” “Bab Nikah Mut’ah”. hlm 182,

32

‫ٔ هللاُح‬ ‫علَك ْنيٌَكب ُحهٌَكب ِنٓ َكر ُح‬ ‫صلَك َكوخَك ث ِنْني اْنالَك ْنك َكْعِن قَكبالَك َكخ َك َكج َك‬ ‫َكّ َك‬ ‫ص ْنْ ِنل هللاِن َك‬ َّ ‫صل‬ ‫صلَّ َكن قَكدْن أ َك ِنىَك لَك ُح ْنن‬ ‫صلَّ َكن فَكقَكب َكل إِن َّى َكر ُح‬ ‫ٔ هللاُح َك‬ ‫َك‬ ‫علَك ْني ِنَ َكّ َك‬ ‫علَك ْني ِنَ َكّ َك‬ ‫ص ْنْ ِنل هللاِن َك‬ َّ ‫صل‬ {‫ }رّاٍ هضلن‬53‫بء‬ ‫ض ِن‬ ‫ا َك ْنى ر َك ْنضزِن ْنوزِنعُح ْنْا َك ْنعٌِنٔ ُحهزْنعَك ِنخ الٌِن َك‬ Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyr, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Umar bin bin Dinar telah berkata, saya mendengar Hasan bin Muhammad menceritakan dari Jabir bin Abdullah dan Salamah bin Akwah, mereka berdua berkata kami bersama Rasulullah SAW keluar dari Madinah, beliau bersabda sesungguhnya Rasululllah SAW telah mengizinkan kepadamu untuk bersenang-senang yaitu nikah mut’ah. (HR. Muslim)

‫ َكزدَّثَكٌِنٔ أ ُح َكهيَّخُح ث ُحْني ثِن ْنض َك‬-۵ ‫بم ْنالعَك ْني ِنش ُّذ‬ ‫ط َك‬ ٍ‫ٔ َكزدَّثَكٌَكب َك ِنز ْند ُح َك ْنعٌِنٔ اثْنيَك ُحز َكر ْنع‬ ‫ض ِني‬ ‫َكبر َك‬ ‫ع ْني َك‬ ‫َكزدَّثَكٌَكب َكر ْنّ ٌحذ َك ْنع ِنٌٔ اُحثْنيَك ْنالقَكب ِنص ِنن َك‬ ‫ع ِني ْنال َكس َك‬ ٍ ٌ‫ع ْنو ِن ّ ث ِنْني ِن ْن‬ ‫ع ْنج ِندهللاِن أ َك َّى َكر ُح‬ ‫ص ْنْ َكل هللاِن‬ ‫صلَك َكوخَك ث ِنْني اْنأل َك ْنك َكْعِن َكّ َكخب ِنث ِن ث ِنْني َك‬ ‫ث ِنْني ُحه َكس َّو ٍد َك‬ ‫ع ْني َك‬ {‫}رّاٍ هضلن‬54 ‫صلَّ َكن أَكرَكبًَكب فَكؤ َك ِنىَك لَكٌَكب فِنٔ ْنال ُحوزْن َكع ِنخ‬ ‫ٔ هللاُح َك‬ ‫علَك ْني ِنَ َكّ َك‬ ‫َك‬ َّ ‫صل‬ Artinya : Telah menceritakan kepada saya Umayyah bin Bistham alAisyi, telah menceritakan kepada kami yakni Ibnu Zurai’, telah menceritakan kepada kami Rauh yakni Ibnu Qasim, dari Umar bin Dinar dari Hasan bin Muhammad dari Salamah bin Akwa’ dan Jabir bin Abdullah sesungguhnya Rasululullah SAW mengizinkan kami untuk nikah mut’ah. (HR. Muslim)

C. Dalil-Dalil yang melarang

‫ص ِنو َكع ُّذ‬ ‫ٕ َكقُح ْنْ ُحل‬ ‫ َكزدَّثَكٌَكب َكهب ِنلكُح ث ِنْني اِن ْنص َكوب ِنع ْني َكل َكزدَّثَكٌَكب اِنث ُحْني ُح‬-١ ‫ع ْنيٌَكََك اَكًََُّح َك‬ َّ ‫الز ْنُ ِن‬ 53 54

Ibid. Ibid,. hlm. 182-183

33

‫ع ْني ا َك ِنث ْني ِنِ َكوب ا َك َّى‬ ‫ع ْنجد ُح هللاِن َك‬ ‫ع ِنل ٍٔ َكّا َك ُحخ ْنٍُْح َك‬ ‫ض ُحي ث ِنْني ُحه َكس َّو ِند ث ِنْني َك‬ ‫ا َك ْنخجَك َك ًِنٔ ال َكس َك‬ َ‫علَك ْني ِن‬ ‫ٔ هللاُح َك‬ ‫َك‬ َّ ‫صل‬ 55

ٔ‫َّبس ا َِّنى الٌِنج‬ ٍ ‫عج‬ ‫ع ْنٌَُح قَكب َكل ِنالث ِنْني َك‬ ‫ٔ هللاُح َك‬ ‫َك‬ ‫ع ِنليًّب َكر ِن‬ ‫ض َك‬ ‫ع ِني ْنال ُحوزْن َكع ِنخ َكّ َك‬ ‫صلَّ َكن ًَكِٔ َك‬ ‫َكّ َك‬ ‫ع ْني لُح ُحس ْنْ ِنم ْنال ُحس ُحو ِن اْنأل َك ْنُ ِنليَّ ِنخ زَك َكهيَك َكخ ْني َكج َك‬ {ٓ‫}رّاٍ الجخبر‬

Artinya : Telah menceritakan kepada kami Malik bin Ismail, telah menceritakan kepada kami Ibnu Uynah, sesungguhnya dia mendengar az-Zuhri berkata, telah mengabarkan kepada saya Hasan bin Muhammad bin Ali dan saudaranya Abdullah, dari ayahnya bahwa Ali RA. berkata kepada Ibnu Abbas sesungguhnya Rasululullah SAW telah melarang nikah mut’ah mut’ah dan daging-daging keledai kampung pada perang Khaibar. (HR. Bukhori)

‫ع ْنجد ُح‬ ‫ َكخدَّثَكٌَكب أَكثُحْ َكث ْن ْنث ُحي أ َك ِنثٔ َك‬-٢ ‫ش ث ُحْني ُحه َكس َّو ٍد َكزدَّثَكٌَكب َك‬ ‫ش ْني َكجخَك َكزدَّثَكٌَكب ُح ْنًُْح ُح‬ ‫ع ْني أ َك ِنث ْني ِنَ قَكب َكل‬ ‫از ِند ث ُحْني ِنز َكب ٍ َكزدَّثَكٌَكب أَكثُحْ ُح‬ ‫ْنال َكْ ِن‬ ‫ع ْني ِنإ َك ِن‬ ‫ص َكل َكوخَك َك‬ ‫ع َكوي ٍْنش َك‬ ‫بس ث ِنْني َك‬ ‫بم ا َك ْنّ َك‬ ‫بس فِنٔ ال ُحوزْن َكع ِنخ‬ ‫ص َكر ُح‬ ٍ ‫ط‬ ‫صلَّ َكن َك‬ ‫ٔ هللاُح َك‬ ‫علَك ْني ِنَ َكّ َك‬ ‫َكر َّخ َك‬ ‫ص ْنْ ُحل هللاِن َك‬ َّ ‫صل‬ ‫ع َك‬ {‫ }رّاٍ هضلن‬56‫ع ْنٌ َكِب‬ ‫ثَكالَكثَكب ث ُح َّن ًَك َكِٔ َك‬ Artinya : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad, telah menceritakan kepada kami Abu Umays, dari Iyas bin Salamah, dari ayahnya berkata, Rasulullah SAW memberi keringanan (hukum) kepada kami untuk nikah mut’ah pada tahun perang authas selama tiga hari, kemudian ia melarangnya. (HR. Muslim)

‫ع ْنجد ْنُحالعَك ِنز ِنْنز ث ُحْني‬ ‫ع ْنج ِندهللاِن ث ِنْني ًُح َكو ْني ٍ َكزدَّثَكٌَكب أَكثِنٔ َكزدَّثَكٌَكب َك‬ ‫ َكزدَّثَكٌَكب ُحه َكس َّود ُح ث ُحْني َك‬-٣ 55 56

Bukhori, Shahih Bukhari, hlm. 119 Muslim, Shohih Muslim Bi Syarhi an-Nawawi, hlm 184,

34

‫ٔ ا َك َّى اَكثَكبٍُح َكزدَّثَكَُح اَكًََُّح َككبىَك َكه َكع‬ ‫ُح‬ ‫ع َكو َك َكزدَّثَكٌِنٔ ال َّ ِنث ْني ُحع ث ِنْني َك‬ ‫صجُح َك ح َك اْنل ُحد َكٌِِن ُّذ‬ ‫بس إِنًِنٔ ُحك ْنٌذُح ا َك ِن ْنًذُح‬ ‫َكر ُح‬ ‫صلَّ َكن فَكقَكب َكل َكآا َك ُّذ َكِبالٌَّ ُح‬ ‫ٔ هللاُح َك‬ ‫علَك ْني ِنَ َكّ َك‬ ‫ص ْنْ ِنل هللاِن َك‬ َّ ‫صل‬ ‫ِنلٔ َك ْنْ ِنم‬ ‫ض ِن‬ ‫لَك ُح ْنن ِنفٔ اْن ِنإل ْنص ِنز ْنوزَكبعِن ِنهيَك ِن‬ ‫الٌ َك‬ ‫بء َكّا َِّنى هللاَك َكق ْند َكز َّ َكم هللاُح َك ِنل َكك ا َك‬ ‫ص ِنج ْنيلَكَُح َكّالَك رَكؤ ْن ُحخ ُح ْنّا ِنه َّوب‬ ‫اْنل ِنق َكيب َكه ِنخ فَك َكو ْني َككبىَك ِنع ْنٌدَكٍُح ِنه ْنٌ ُحِ َّي َك‬ ‫ش ْني ٌح‬ ‫َكل َك‬ ‫ئ فَك ْنليُحخ ِن‬ {‫ }رّاٍ هضلن‬57‫ش ْنيئًب‬ ‫آر َك ْنيز ُح ُحو ْنْ ُحُ َّي َك‬ Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair, telah menceritakan kepada kami ayah saya, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Umar, telah menceritakan kepada saya Rabi’ bin Saburah al-Juhany, bahwa ayahnya bercerita sesungguhnya dia pernah bersamasama Rasulullah SAW bersabda, “Hai manusia, sesungguhnya aku pernah mengizinkan kamu nikah mut’ah, dan sesungguhnya Allah benar-benar telah mengharamkan hal itu sampai hari kiamat. Maka siapa yang masih ada suatu ikatan yang ada pada perempuan-perempuan itu hendaklah ia lepaskan dan janganlah kamu mengambil kembali apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka itu sedikit pun. (HR. Muslim)

‫ع ْني‬ ٍ ‫ع ِني اث ِنْني ِنش َكِب‬ ‫ة َك‬ ‫لٔ َكهبلِنكٍ َك‬ ‫ َكزدَّثَكٌَكب َكسْن َكئ ث ُحْني َكسْن َكئ قَكب َكل قَك َك أْندُح َك‬-٤ ‫ع َك‬ ٔ‫ع ِنل ِنٔ ث ِنْني أ َك ِنث‬ ‫ع ْني َك‬ ‫ع ْني أ َك ِنث ْني ِنِ َكوب َك‬ ‫ع ِنل ٍٔ َك‬ ‫ض ِني ا ُح ْنثٌَك ْنٔ ُحه َكس َّو ِند اث ِنْني َك‬ ‫َك‬ ‫ع ْنج ِندهللاِن َكّ ْنال َكس َك‬ ‫َك‬ ‫بء‬ ‫ض ِن‬ ‫ت ا َك َّى َكر ُح‬ ٍ ‫طب ِنل‬ ‫صلَّ َكن ًَك َكِٔ َك‬ ‫ٔ هللاُح َك‬ ‫ع ْني ُحهزْن َكع ِنخ الٌِن َك‬ ‫علَك ْني ِنَ َكّ َك‬ ‫ص ْنْ َكل هللاِن َك‬ َّ ‫صل‬ {‫ }رّاٍ هضلن‬58‫ع ْني ا َك ْنك ِنل لُح ُحس ْنْ ِنم ْنال ُحس ُحو ِن اْن ِنإل ْنً ِنضيَّ ِنخ‬ ‫َك ْنْ َكم َكخ ْنيجَك َك َكّ َك‬ Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, berkata saya membaca atas Malik, dari Ibnu Syihab, dari Abdullah dan Hasan bin Muhammad bin Ali dari ayahnya dari Ali bin Abu Thalib sesungguhnya Rasulullah SAW melarang nikah mut’ah pada hari Khaibar dan memakan daging keledai jinak. (HR. 57 58

Ibid., hlm. 186, Ibid., hlm. 189

35

Muslim)

‫ع ِني‬ ‫صلَك َكوخُح ث ِنْني َك‬ ٍ ‫ش ِنج ْني‬ ‫ض ُحي ث ِنْني ا َك ْنع َكييَك َكزدَّثَكٌَكب َكه ْنع ِنق ٌحل َك‬ ‫ت َكزدَّثَكٌَكب ْنال َكس َك‬ ‫ َكزدَّثَكٌَكب َك‬-۵ ‫صجُح َك ح َك‬ ‫ع ْني ُح‬ ‫ع َكو َك ث ِنْني َك‬ ‫ع ْنجلَكخَك َك‬ ‫اث ِنْني ا َك ِنثٔ َك‬ ‫ع ْنجد ُح ْنال َكع ِنز ِنْنز قَكب َكل َكزدَّثَكٌَكب ال َّ ِنث ْني ُحع ث ِنْني َك‬ ‫ع ِني‬ ‫ع ْني اَكثِن ْني ِنَ ا َك َّى َكر ُح‬ ‫صلَّ َكن ًَكِٔ َك‬ ‫ٔ هللاُح َك‬ ‫ٔ َك‬ ‫علَك ْني ِنَ َكّ َك‬ ‫ص ْنْ َكل هللاِن َك‬ َّ ‫صل‬ ‫اْنل ُحد َكٌِِن ُّذ‬ ‫ِنلٔ َك ْنْ ِنم اْنل ِنق َكيب َكه ِنخ َكّ َكه ْني‬ ‫ْنال ُحوزْن َكع ِنخ َكّقَكب َكل اَكالَك ِنإًَّ َكِب َكز َك ا ٌحم ِنه ْني َك ْنْ ِنه ُح ْنن ُ َكا ا َك‬ ‫َككبىَك ا َك ْنع َك‬ {‫ }رّاٍ هضلن‬59‫ش ْنيئًب فَكالَك َكؤ ْن ُحخ ْنٍُح‬ ‫طٔ َك‬ Artinya: Telah menceritakan kepada kami salamah bin Syabib, telah menceritakan kepada kami Hasan bin A’yana, telah menceritakan kepada kami Ma’qil, dari Abi Ablah, dari Umar bin Abdul Aziz berkata, telah menceritakan kepada kami Rabi’ bin Saburah al-Juhany dari ayahnya bahwa Rasulullah SAW melarang nikah mut’ah dan berkata ingatlah! sesungguhnya itu haram dari hari ini sampai hari kiamat dan barang siapa pernah memberikan sesuatu maka janganlah diambil kembali. (HR. Muslim)

59

Ibid., hlm. 184

BAB III NIKAH MUT'AH.pdf

There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. BAB III NIKAH ...

843KB Sizes 0 Downloads 130 Views

Recommend Documents

BAB III Zuhud Dan Tawakal.pdf
Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah. membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah ...

5. BAB III LKJIP Bojonegoro 2015.pdf
Loading… Page 1. Whoops! There was a problem loading more pages. Retrying... 5. BAB III LKJIP Bojonegoro 2015.pdf. 5. BAB III LKJIP Bojonegoro 2015.pdf.

III" "III "III "III III" MI" III III" |ll
Jun 28, 2002 - received, and any other external data to perform an action or to move to ...... DVD-RAM, hard disk drive, magnetic tape or any other magnetic ...

III" "III "III "III III" MI" III III" |ll
Jun 28, 2002 - tomer service information to cell phone users may prompt a user With the question “What happened to ..... case, the speech application may de?ne a global variable, such as “GENDER,” that holds a value such as .... (VOIP) connecti

l III III" l||||| II" III" "III "III "III
Feb 18, 2005 - data (EDID) by a requesting one of the data ports is. (73) Asslgnee: ... device and if a memory read operation had been in progress. When the ..... processor arranged to process computer program product and associated data ...

l III III" l||||| II" III" "III "III "III
Feb 18, 2005 - ee app 10a Ion e or Comp e e Seam 15 Dry ..... panel ?at panel controller design, the tWo EDID ROM ... The cost of having tWo EDID ROM.

Ibadah Pemberkatan Nikah, Ardiles & Lastiar.pdf
dipasupasu Debata pardongansaripeon nasida nang sude angka ulaonta. sadarion. Ala ni i, tapuji ma Tuhanta, marende ma hita : 1. Marende BE. No.565 : 1 + ...

tuntunan-keluarga-sakinah-bagi-remaja-usia-nikah-seri-kesehatan ...
tuntunan-keluarga-sakinah-bagi-remaja-usia-nikah-seri-kesehatan.pdf. tuntunan-keluarga-sakinah-bagi-remaja-usia-nikah-seri-kesehatan.pdf. Open. Extract.

BAB III.pdf
Peningkatan komunikasi dan informasi melalui media radio. 5. Program Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi. Kegiatannya : 1.

Bab 1 Fungsi.pdf
Page 1 of 2. Stand 02/ 2000 MULTITESTER I Seite 1. RANGE MAX/MIN VoltSensor HOLD. MM 1-3. V. V. OFF. Hz A. A. °C. °F. Hz. A. MAX. 10A. FUSED.

BAB 4 PERNYATAAN.pdf
Page 1 of 148. Read and Download Ebook The Limits Of The Criminal Sanction PDF. The Limits of the Criminal Sanction. PDF. The Limits of the Criminal ...

Bab 1.pdf
Whoops! There was a problem loading more pages. Retrying... Bab 1.pdf. Bab 1.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying Bab 1.pdf.

BAB 1 TRIGONOMETRI.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item.

BAB 2-TIKET.pdf
NOTA TEMPAHAN DAN TIKETAN. SPL 3024. Norazwani Binti Suhaimi (NBS). Kolej Komuniti Hulu Selangor. 1. Page 1 of 1. BAB 2-TIKET.pdf. BAB 2-TIKET.pdf.

Bab-1A-PENDAHULUAN.pdf
agribisnis agribisnis dan agroindustri agroindustri, bioteknologi bioteknologi dan hidroponik hidroponik, visi. pertanian pertanian abad 21. Page 2 of 12 ...

102 Bab 1 dan Bab 2x.compressed.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. 102 Bab 1 dan ...

BAB I.pdf
inti dari upaya untuk memenangkan arena pertarungan di era globalisasi. Keberhasilan penguasaan dalam pengelolaan informasi menjadi kebutuhan.

BAB II.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. BAB II.pdf.

BAB VI.pdf
Sedangkan apabila dikaitkan dengan visi misi Kabupaten Bojonegoro, pada misi 6. Meningkatkan profesionalisme pelayanan publik dan penyelenggaraan ...

III (SA-III)
Conventions of writing : (5 M). (Rewrite the following paragraph and make necessary corrections (capitlals, spellings, full stop etc..) last summar i went to bangalore what a beautiful city it is we visited mysore palase “ wow what a beautiful cons

BAB II.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. BAB II.pdf.

BAB 2.pdf
pada bilangan 1000.10. 14. Tentukan banyaknya angka signifikan. pada bilangan 20.0560. Page 3 of 9. BAB 2.pdf. BAB 2.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In.

BAB XIV LINGKARAN.pdf
Page 3 of 5. BAB XIV LINGKARAN.pdf. BAB XIV LINGKARAN.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying BAB XIV LINGKARAN.pdf. Page 1 of ...

BAB-8.-Statistika.pdf
... tersebut diurutkan. a. Data tunggal: x1, x2, x3, ..., xn: median merupakan data ke 1⁄2(n + 1) atau Me = )1n(. 2. X 1 +. b. Data terkelompok: Me = Q2. Q2 = L c. Q.