news utu UNIVERSITAS TEUKU UMAR

Source of Inspirations

SALAM REKTOR

Terimakasih kepada

Prof. Dr. Muhammad Nuh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Indonesia Bersatu 2019-2014

Selamat kepada

Prof. Dr. Muhammad Nasir Menteri Riset, Teknologi dan Dikti dalam Kabinet Kerja Joko Widodo - Yusuf Kalla

Prof. Dr. Jasman J. Ma’aruf, SE, MBA Rektor UTU

Begitu dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, Presiden RI, Joko Widodo telah melakukan langkahlangkah monumental dan strategis. Sebut saja misalnya, perubahan struktur kabinet di pemerintahannya. Melakukan reformasi birokrasi senantiasa perlu dilaksanakan dalam rangka mempermudah pencapaian organisasi. Apalagi jika terjadi perubahan strategi tentulah perlu dilakukan perubahan struktur, dan tentu strategi ini mesti berubah mengikut dinamika organisasi dan perubahan lingkungan. Begitu juga halnya dalam rangka mengoptimalkan link and match antara pasar, industri dan pendidikan tinggi. Atas dasar pertimbangan inilah, Pemerintah Jokowi pun melakukan reformasi birokrasi dengan mengintegrasikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi. Pengintegrasian kedua lembaga besar ini adalah sangat tepat. Karena ianya dapat meningkatkan sinergitas pencapaian misi kedua lembaga ini. Apalagi selama ini perguruan tinggi di Indonesia senantiasa memiliki dan menyatakan visi universitas mereka sebagai Research University. Kita tentu memiliki keyakinan bahwa, pencapaian sinergitas ini Insya Allah dapat terwujud dengan tampilnya Prof. D r. M u h a m m a d N a s i r s e b a g a i nahkodanya. Selamat menjalankan tugas di Kabinet Kerja, semoga Kementerian Pendidkan Tinggi, Riset dan Teknologi dibawah kendali Prof. Muhammad Nasir sukses dalam mengarungi lingkungan yang semakin dinamis ini. Amin.

Volume I Edisi 4, 2014

Barsela Corporate Social Responsibility Agency Barsela Corporate Social Responsibility Agency (BACOSRA) ialah lembaga professional dan independen yang anggotanya terdiri dari unsur professional, perusahaan dan pemerintah daerah yang tugasnya menyusun program CSR sesuai dengan kebutuhan masyarakat Barsela secara terintergrasi dan terkordinasi. Badan ini diberi kewenangan dari perencanaan, pelaksanaan dan mengevaluasi pelaksanaan CSR serta melaporkannya kepada pihak pemberi dana. hal. 2

Azwar Abubakar Pemerintah Aceh bersama Pemerintah Pusat dapat berkoordinasi secara detail dalam sebuah tabel, siapa kerja apa, dimana, kapan serta apa yang akan dicapai sehingga mutu pendidikan di Aceh semakin meningkat. Pendidikan harus menjadi isu utama di kalangan Pemerintah Aceh, kalangan legislatif, dan masyarakat. hal. 3

UTU Take Off strategi mengintergrasikan Barsela dengan pasar MEA 2015. Penyatuan pasar ASEAN akan menyatukan 550 juta populasi dan perekonomian yang bernilai US$ 1,1 triliun. Hal ini merupakan potensi sekaligus tantangan bagi UTU untuk mendesign sebuah long term strategy menghasilkan lulusan yang memiliki semangat wirausaha untuk mempersiapkan diri memasuki persaingan tersebut. hal. 6

Bupati Jufri Hasanuddin Allah SWT meridhai negerinya UTU, karena hasil dari sebuah perjuangan tulus ikhlas yang dilakukan seluruh elemen masyarakat, dan stakeholder yang ada. Berjuang demi pendidikan, untuk mencerdaskan rakyat adalah sama halnya berjihat untuk menegak-kan agama Allah”, tegas Jufri, sosok pemimpin yang berjiwa spiritual. hal. 7

Bupati Sama Indra Wilayah Pantai Barat selatan Aceh, terutama Aceh Selatan adalah kawasan perikanan, pertanian dan perkebunan. Untuk itu, UTU harus berkonsentrasi melahirkan sarjana unggulan yang memiliki teknologi tinggi sehingga mampu 'mengolah' potensi yang terbentang luas di daerahnya sendiri. hal. 7

2 Barsela Corporate Social Responsibility Agency (BACOSRA)

E

disi yang lalu, kami telah menginisiasikan mengenai pembentukan Barsela Investment and Promotion Agency (BIPA), dan edisi kali ini kami ingin mendiskusikan peran sektor swasta, terutama corporations (perusahaan), dalam pembangunan yang diwujudkan melalui Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) yaitu mewujudkan bisnis yang environmental friendly (ramah lingkungan), empowering the people (berlaku adil terhadap pekerja), and sustaining the profit (menghasilkan kemakmuran bagi pemegang saham) atau triple bottom line of business (Profit, people, and Planet) di BaratSelatan Aceh (Barsela). Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) di Indonesia diatur dalam UndangUndang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007, Undang-Undang nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal serta Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Lebih dari itu, pelaksanaan CSR untuk mewujudkan good corporate citizens sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif, your company can do good-and still well' (Porter & Kramer 2006). Barsela memasuki era baru seiring dengan kondusifnya kondisi keamanan Aceh, investor semakin antusias melakukan investasinya di BaratSelatan Aceh terutama di sektor pertambangan, perkebunan, dan energi. Mengutip kembali pernyataan Prof. Dr. Ibrahim Hasan, MBA bahwa, 'Kawasan Barat-Selatan Aceh adalah masa depan'. Masa depan Barsela harus dibangun atas pondasi keadilan dan pemerataan perekonomian. Sesuai

Inspirasi para pemuda. 2). Sektor pendidikan dengan pemberian Beasiswa Teuku Umar & Cut Nyak Dien secara selektif dan proporsional terutama bagi mahasiswa yang berasal dari kawasan sekitar perusahaan dan mau mengabdi ke daerah setelah menyelesaikan pendidikannya. 3) Pendirian Klinik Kesehatan Ibu & Anak di perdesaan yang lengkap dengan fasilitas medis sehingga dapat mencegah kematian ibu dan anak. Klinik yang menyediakan sarana ambulan gratis untuk menjemput ibu yang ingin menglahirkan. Dengan adanya lembaga pengelola Dana CSR di Barsela, perusahaan akan mendapatkan manfaat jangka-panjang dan keberlangsungan usaha akan terjamin karena masyarakat merasa memiliki perusahaan tersebut, the sense of belonging, pemerintah daerah terbantu dalam mengurangi kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, masyarakat akan dapat merasakan kue dan buah manis dari investasi dan penanaman modal di Barsela sehingga mengurangi industrial conflict karena semua stakeholder mendapatkan value sharing dari sebuah investasi.

dengan kewajiban Undang-Undang, perusahaan wajib berperan aktif dalam pembangunan. Untuk mengkoordinasikan peran perusahaan melalui program CSR perlu dibentuk sebuah lembaga pengelola CSR sehingga programnya bersifat jangkapanjang, komperehensif, dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Barsela. Barsela Corporate Social Responsibility Agency (BACOSRA) ialah lembaga professional dan independen yang anggotanya terdiri dari unsur professional, perusahaan dan pemerintah daerah yang tugasnya menyusun program CSR sesuai dengan kebutuhan masyarakat Barsela secara terintergrasi dan terkordinasi. Badan ini diberi kewenangan dari perencanaan, pelaksanaan dan mengevaluasi pelaksanaan CSR serta melaporkannya kepada pihak pemberi dana. BACOSRA harus mampu menjadi the bridge antara perusahaan dan masyarakat. Kekhususan BACORSA ialah pada keanggotaan yang terdiri dari triparted dan sumber dana yang Masyarakat berasal dari perusahaan serta program aksinya yang meliputi pada kegiatan yang bersifat penting bagi masyarakat terutama 1). Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan menciptakan Para Wirausaha Muda (Youth Entrepreneurs Program). Pemberdayaan UKM melalui program Ekonomi wirausaha muda Lingkungan menjadi prioritas utama dana BACOSRA mengingat pentingnya penciptaan lapangan kerja (job creation) bagi Prof. Dr. Jasman J. Ma’ruf, SE., MBA

Bupati Aceh Barat Daya Jufri Hasanuddin

B

upati Aceh Barat Daya (Abdya) Ir. Jufri Hasanuddin, MM menegaskan, Kehadiran Universitas Te u k u U m a r (UTU) sangat Representatif bagi Wilayah Barat Selatan Aceh. “Dengan Negeri-nya UTU berarti telah menjawab kebutuhan dan harapan masyarakat, khususnya Barat Selatan (Barsela) dan Aceh pada umumnya. Penegasan Jufri itu, disampaikan ketika bincang-bincang dengan UTU News beberapa malam lalu di Pendopo Abdya. Jufri mengakui, Allah SWT meridhai negerinya UTU, karena hasil dari sebuah perjuangan tulus ikhlas yang dilakukan seluruh elemen masyarakat, dan stakeholder yang ada. Berjuang demi pendidikan, untuk mencerdaskan rakyat adalah sama halnya berjihat untuk menegakkan agama Allah”, tegas Jufri, sosok pemimpin yang berjiwa spiritual. UTU yang merupakan kebanggaan masyarakat Barsela adalah suatu khazanah baru bagi pengembangan SDM yang berkualitas untuk generasi

Volume I Edisi 4, 2014

dosen yang profesional. “Saya yakin, dibawah kepemimpinan Prof. Jasman J. Ma'ruf, putra terbaik asal Meukek, UTU akan mampu menjadi lembaga pendidikan yang bermutu dan setara dengan lembaga pendidikan lainnya”. Ujar Jufri mengharapkan.(Muzakkir)

H. Teuku Sama Indra

“

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

mendatang. “Saya menilai, UTU sebagai peletak dasar (fondasi) awal untuk kemajuan ilmu pengetahuan di Barat Selatan Aceh”. Ujar Jufri seorang tokoh muda Barsela yang pernah menjadi anggota DPR-Aceh dari PA periode 2009-2014. Oleh karenanya, UTU yang merupakan milik bersama, mari bahumembahu dan mendukung pembangunan lembaga pendidikan tersebut dengan mengedepankan keterbukaan. “UTU sebuah inovasi baru yang berkualitas dan luar biasa, tapi murah. Artinya, disamping dekat, biaya juga terjangkau,” ujar Jufri, pemimpin publik yang terkesan sangat familier Barat Selatan tersedia potensi lahan yang sangat menjanjikan, seperti sektor laut, pertanian, dan perkebunan. Untuk itu, kami juga berharap UTU dapat 'melahirkan' lulusan yang berkualitas siap pakai. Namun, untuk 'mencetak' sarjana bermutu, pengelola UTU perlu kerja keras dengan menyiapkan tenaga

Bupati Aceh Selatan

Kami berharap, Universitas Teuku Umar (UTU) dapat 'mencetak' lulusan yang berkualitas praktisi, yang mampu melaksanakan aktivitas berbasis bisnis dengan mengedepankan keahlian. Disamping itu, UTU juga perlu menyiapkan tenaga penyuluh yang profesinonal untuk mengajak masyarakat bagaimana mengelola

utunews

7

Asa Tokoh Barsela

Volume I Edisi 4, 2014

potensi alam yang ada”, ujar Bupati Aceh Selatan, H. Teuku Sama Indra, SH. Harapan Teuku Sama Indra itu, diungkapkan ketika ditemui UTU News dikediaman Pendoponya di Tapaktuan belum lama ini. Dikatakan, tenaga praktisi yang lebih diperlukan ke depan adalah yang siap mengelola sektor pertanian, perikanan dan perkbunan. Wilayah Pantai Barat selatan Aceh, terutama Aceh Selatan adalah kawasan perikanan, pertanian dan perkebunan. Untuk itu, UTU harus berkonsentrasi melahirkan sarjana unggulan yang memiliki teknologi tinggi sehingga mampu 'mengolah' potensi yang terbentang luas di daerahnya sendiri. Di Kabupaten Aceh Selatan juga punya hasil alam yang dapat diandalkan berupa pala dan kopi. Karenanya, kami juga berharap UTU memiliki visi untuk pengembangan pala dan kopi sebagai hasil alam yang khas di Aceh Selatan”, tambah Sama Indra.

Sama Indra yang didampingi Kadis Pendidikan Aceh Selatan, H. Yusafran, S.Pd.,M.Si menyebutkan, di Aceh Selatan ada sekolah SMK, tapi tenaga pengajarnya sangat kurang. Bahkan, selama ini tenaga pengajar untuk sekolah tersebut kami peroleh dari Universitas Andalas, dan daril lembaga pendidikan lain. Untuk itu, kami punya keinginan UTU dapat bekerjasama dengan Aceh Selatan dalam hal pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan. “UTU dapat memberikan langkah-langkah dan 'jalan' kepada kami di Aceh Selatan bagaimana memajukan pendidikan di wilayah yang dikenal penghasil pala ini”, kata Yusafran. “Kami sangat mendukung semua program UTU untuk kemajuan pendidikan. Keberhasilan UTU yang dipimpin Prof. Jasman J. Ma'ruf adalah keberhasilan kami, dan keberhasilan kita semua terutama masyarakat Wilayah Pantai Barat Selatan”, papar Sama Indra. (Muzakkir)

utunews UNIVERSITAS TEUKU UMAR

4

Peristiwa

5

Peristiwa

Three in One 3 Agenda dalam 1 Acara # Syukuran Penegerian 3 PTN: UTU, STAIN dan AKN # Dies Natalis Universitas Teuku Umar ke-8 # Wisuda Sarjana Universitas Teuku Umar ke-5

1. Dari kiri ke kanan, Anggota DPR Aceh Abdul Fatah dan Zuriat Suparjo; Wakil Walikota Subulussalam Drs. Salmaza; Ketua DPRK Aceh Barat, Ramli, SE; Bupati Aceh Jaya, Azhar Abdurrahman dan Wakil Bupati Aceh Barat, Rachmat Fitri HD, MPA; Sekretaris Kopertis Aceh, Zulkarnain, MAP; Komandan Korem 012 Teuku Umar, Kolonel Inf Bambang Ismawan. 2. Dari kiri ke kanan STAF Ahli Gubernur Aceh Bidang Pemerintahan, Drs Zulkifli Ahmad MM; Kepala BAPPEDA Aceh, Prof. Dr. Abubakar Karim; Kepala BPBA Drs. Said Rasul; Pembantu Rektor Bidang Kerjasama Universitas Syiah Kuala, Dr. Nazamuddin dan Dosen Senior Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Dr. Elfizar

1

3

2

3. Dari Kanan Ke Kiri Bupati Aceh Barat, H. T. Alaidinsyah; Sekretaris Daerah Aceh yang mewakili Gubernur Aceh Drs. Dermawan, MM,; Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Jasman J. Ma'ruf, SE, MBA; Staf Ahli Gubernur bidang Pemerintahan, Drs. Zulkifli Ahmad, MM dan Sekretaris Daerah Aceh Barat, Drs. Bukhari, MM 4. Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Jasman J. Ma'ruf, SE, MBA; sedang menyerahkan penghargaan kepada salah seorang wisudawan yang meraih predikat Cum Laude 5.Dr.(Hc), Ir. Azwar Abubakar, MM MenPAN RB kabinet Indosesia Bersatu,sedang menulis pesan dan harapan pada lembaran perspektif Master Plan Universitas Teuku Umar yang disaksikan oleh Rektor Universitas Teuku Umar, Prof. Dr. Jasman J. Ma'ruf, SE, MBA dan Sekretaris Daerah Aceh Drs. Dermawan, MM.

utunews UNIVERSITAS TEUKU UMAR

5

4 Volume I Edisi 4, 2014

Volume I Edisi 4, 2014

utunews UNIVERSITAS TEUKU UMAR

6

UTU Take OFF

Harapan Rektor Kepada Alumni UTU:

“Jadilah Sarjana Terbaik Bagi Dunia Usaha”

(Refleksi Dies Natalis VIII)

K

emajuan suatu Negara dan suatu daerah sangat tergantung dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya. Human capital adalah motor pengerak bagi pembangunan. Untuk menghasilkan sumber daya manusia dibutuhkan lembaga pendidikan yang handal dan berkualitas sehingga mampu menglahirkan SDM yang memiliki daya saing. Universitas Teuku Umar merupakan perguruan tinggi perdana di Barat-Selatan Aceh (Barsela) yang dinegerikan 1 April 2014, dengan di tandatangani Perpres nomor 25 tahun 2014 tentang penegerian Universitas Teuku Umar (UTU). Dibutuhkan waktu 69 tahun untuk mewujudkan impian memiliki sebuah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di bumi Barsela. UTU bila diibarakan dengan sebuah pesawat yang baru, dia baru saja melaksanakan Take Off (lepas landas) perdana dibawah kepemimpinan rektor perdana juga Prof. Dr Jasman J. Ma'ruf, MBA dengan para kru dan penumpangnya seluruh stakeholder Universitas Teuku Umar. Dalam menuju ke tanah impian, UTU harus dapat membaca segala perubahan baik di internal maupun external sehingga pesawat mampu mengantisipasi segala kejadian yang terjadi. Oleh karena itu, dalam usianya yang sangat belia, dibutuhkan koordinasi, sikronisasi, dan kerjakeras bersama untuk membawa pesawat yang baru saja lepas landas dalam menghadapi segala kemungkinan perubahan cuaca dalam perjalananya menuju tanah harapan. Dies UTU dan MEA 2015 Perubahan globalisasi regional melahirkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Untuk mengantipasi hal tersebut, salah satu solusi untuk memperkuat daya saing lulusan PTN Indonesia dan UTU pada khususnya harus siap dalam menghadapi MEA 2015 yaitu dengan mempersiapkan entrepreneur muda yang mampu menciptakan produk dan jasa yang unik yang berdaya saing regional. Entrepreneurs atau wirausahawan adalah mereka yang selalu bekerja keras dan tidak pantang menyerah, kreatif dalam mencari peluang bisnis, inovatif dalam menciptakan produk yang sesuai dengan selera konsumen dan mereka yang merekayasa dan menciptkan peluang bisnis baru dengan menciptakan cara baru, metode baru yang lebih unggul dari yang lama. Entrepreneurs adalah mereka yang mengerakan sumber daya produksi

utunews UNIVERSITAS TEUKU UMAR

3

Cakrawala

menjadi sebuah produk atau jasa yang bisa dinikmati oleh konsumen. UTU memahami bahwa enterprenuer merupakan DNA bagi pembangunan ekonomi. Bila kita melihat sejarah perkembangan pembangunan ekonomi di Eropa dan Amerika Utara, dapat kita simpulkan bawha pembangunan di kawasan tersebut digerakan oleh spirit entrepreneurship. Sederatan nama-nama besar para wirausahawan yang dengan semangat berinovasinya telah mengubah wajah Eropa dan Amerika, sebut saja Bill Boeing (pendiri Boieng 1916), Bill Gates (pendiri Microsoft 1975), Walt Disney (pendiri Disney 1923), Julius de Reuter (Pendiri kantor berita Reuters 1951), Steve Jobs (pendiri Apple 1976), Pierre Omidyar, Larry Page dan Sergey Brin (pendiri Google 1998). UTU ingin melahirkan semangat mereka dalam impian mahasiswa UTU untuk itu UTU memantapkan diri menjadi an entrepreneurial university. Melalui momentum Dies VIII dan momentum MEA 2015 nanti, UTU ingin memperkuat daya saing Indonesia dengan mencetak Entrepreneurs muda yang handal. Publikasi dari KPMG 'Investing in Indonesia 2013' sebanyak 54% penduduk Indonesia yang berjumlah 240,8 juta jiwa berusia dibawah 29 tahun. Hal ini berarti bahwa tingkat usia produktif di Indonesia sangat tinggi, ini berarti kebutuhan lapangan pekerjaan juga tinggi. Sehingga, usaha untuk mencetak para wirausahawan muda menjadi sangat relevan dengan demograpi penduduk Indonesia. Dies UTU perdana dalam statusnya sebagai negeri merupakan awal bagi kita untuk menyusun strategi mengintergrasikan Barsela dengan pasar

T

Said Achmad Kabiru Rafiie, SE, MBA Dosen Universitas Teuku Umar MEA 2015. Penyatuan pasar ASEAN akan menyatukan 550 juta populasi dan perekonomian yang bernilai US$ 1,1 triliun. Hal ini merupakan potensi sekaligus tantangan bagi UTU untuk mendesign sebuah long term strategy menghasilkan lulusan yang memiliki semangat wirausaha untuk mempersiapkan diri memasuki persaingan tersebut. UTU masih jauh dari kesempurnaan dari sebuah universitas modern, namun keterbatasan infrastruktur dan SDM tidak menyurutkan semangat kita untuk membangun dan mengelorakan semangat perubahan. Dies UTU kali ini harus mampu mengerakkan seluruh stakeholder untuk menyusun langkah-langkah mewujudkan visi dan cita-cita masyarakat Barsela. Hanya dengan kebersamaan, kekompakan, dan perjuangan kita semua dapat menjadikan UTU sebagai kebangaan kita bersama, Dirgahaya UTU yang VIII semoga dies kali ini dapat menghidupkan kembali semangat perjuangan Teuku Umar untuk melawan kebodohan, keterbelakangan dan kemalasan kita semua untuk mewujudkna Barsela yang darul makmur dan darul aman. Semoga.

Volume I Edisi 4, 2014

ahun 2015, Indonesia memasuki single market yaitu masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, kepada alumni Universitas Teuku Umar (UTU) “kami berharap dapat mempersiapkan diri anda bagi pengembangan dunia usaha dan dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif ”, ujar Rektor UTU, Prof. Dr. Jasman J. Ma'ruf, SE.,MBA mengharapkan. Harapan Prof. Jasman itu disampaikan pada saat wisuda sarjana ke-5 Universitas Teuku Umar, yang b e r l a n g s u n g ( 1 2 / 11 ) d i A l u e Peunyareng - Meulaboh. UTU kembali melepaskan 595 sarjana untuk menuju 'arena' yang lebih kompetitif, dimana para sarjana akan bersaing ketat menjadi yang terbaik bagi dunia usaha, di pasar tenaga kerja, dan dalam mengembangkan diri dengan semangat entrepreneur yang tangguh. Pasar bebas dan globalisasi akan memungkinkan perpindahan tenaga kerja, modal, informasi, dan teknologi antar Negara ASEAN. Untuk itu, mahasiswa dan alumni UTU harus memiliki semangat kewirausahaan sebagai alat (tool) dalam menghadapi persaingan. “Kami juga memiliki mimpi besar 'we heve a big dream' agar UTU bisa bersanding dengan universitas lainnya. Cita-cita kami adalah menjadikan UTU sebagai sumber inspirasi, referensi, inovatif, kreatif bagi pengembangan dunia usaha, pemerintahan dan kemasyarakatan di Barat Selatan (Barsela), Aceh, Indonesia dan secara global di suatu hari kelak”, tekad Prof. Jasman dalam memajukan UTU. Sejalan dengan itu, UTU akan dijadikan role model (panutan) sebagai the guardian of knowledge sekaligus the guardian moral value. Ini artinya, UTU bisa menjadi penghasil sumber daya manusia (SDM) berkarakter yang bisa menjadi role model, teladan bagi masyarakat, bagi dunia usaha, dan dalam pemerintahan. “Inilah yang kami sebut visi kami menjadikan UTU sebagai the source of inspirations and references”, ujar Prof. Jasman optimis. (Muzakkir)

Volume I Edisi 4, 2014

Azwar Abubakar:

“Persiapkan Dosen yang Profesional di UTU ”

D

r. (HC). Ir. H. Azwar Abubakar, M M m e n g a ta k a n , u n tu k mempertajam dan meningkatkan mutu program studi (prodi) yang telah ada pada masingmasing fakultas dalam lingkup Universitas Teuku Umar (UTU) saat ini, persiapkanlah tenaga dosen yang profesional. “Jangan tambah dulu pogram studi yang baru, mantapkan yang telah ada dulu”, ujar Azwar, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi masa Pemerintahan Presiden SBY. Harapan Azwar itu, disampaikan dalam orasi ilmiah berjudul, “Membangun Kembali Pendidikan di Bumi Aceh” pada Dies Natalis Universitas Teuku Umar ke-8 dan Syukuran Penegerian UTU, STAIN dan AKN di Kampus Alue Peunyareng-Meulaboh, 11 November 2014 lalu. Acara serimonial itu, turut hadir memberikan sambutan Sekda Aceh, H. Dermawan, MM, dan Bupati Aceh Barat HT. Alaidinsyah. Selain itu, hadir juga para bupati/walikota seBarsela, anggota DPR-Aceh asal Barsela, Pimpinan dan angota DPRK

se-Barsela, Danrem 012/TU, Muspida plus se-Barsela, seluruh Pimpinan SKPD, dan masyarakat Aceh Barat. Azwar yang 'dinobatkan' sebagai Dies Reader pada Dies Natalis berharap, selain dosen, sediakan laboratorium yang memadai dan tenaga penunjang lainnya. Cetaklah lulusan unggulan yang mampu bersaing mengisi lapangan kerja, bahkan mampu menciptakan lapangan kerja. Selain itu, UTU diharapkan dapat menjadi pusat penelitian dan pengembangan pendidikan di Aceh”. “JIka perlu, Pemerintah Aceh bersama Pemerintah Pusat dapat berkoordinasi secara detail dalam sebuah tabel, siapa kerja apa, dimana, kapan serta apa yang akan dicapai sehingga mutu pendidikan di Aceh semakin meningkat. Pendidikan harus menjadi isu utama di kalangan Pemerintah Aceh, kalangan legislatif, dan masyarakat ”, ujar Azwar mengharapkan. Harapan Gubernur Senada dengan Azwar, Gubernur Aceh melalui Sekda H. Dermawan MM juga mengharapkan, UTU lebih memperkuat program studi bidang perikanan, pertanian dan perkebunan sesuai dengan potensi daerah Pantai Barat Selatan. “Saya percaya, jika prodi dapat dikembangkan sesuai kebutuhan daerah, niscaya UTU akan mampu menjadi tuan rumah di wilayahnya sendiri”. Untuk memenuhi harapan tersebut, kebutuhan dosen yang professional, peralatan, dan laboratorium musti disiapkan sesegera mungkin. (Muzakkir/Junaidi)

utunews UNIVERSITAS TEUKU UMAR