BAB 4

SKBDN DAN SAFE DEPOSIT BOX 1. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Jasa perdagangan yang dapat diberikan untuk memperlancar transaksi perdagangan dalam negeri adalah menerbitkan SKBDN (surat kredti berdokumen dalam negeri) atau biasa di kenal Letter of Credit (L/C). SKBDN pada prinsip nya sama dengan L/C yang digunakan dalam perdagangan luar negeri yang membedakan nya adalah wilayah pabeannya dan valuta yang digunakan. SKBDN digunakan dalam negeri dengan valuta rupiah sedangkan L/C berlaku untuk seluruh dunia dan bervaluta asing. Menurut PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI, bahwa yang dimaksut SKBDN adalah surat kredit berdokumen dalam negeri atau lazim di kenal Letter of Credit (L/C) dalam negeri adalah setiap janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis pemohon (Aplicant) yang mengikat bank pembuka (issuing bank) untuk: a. Melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya, atau mengaksepdan membayar wesel yang ditarik oleh penerima ; b. Memberi kuasa kepada bank kain untuk Melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya, atau mengaksepdan membayar wesel yang ditarik oleh penerima ; atau c. Memberi kuasa kepada bank lain untuk menegoisasi wesel yang ditarik oleh penerima atau penyerah dokumensepanjang persyaratan dan konisi SKBDN dipenuhi Dengan demikian bank dapat dikatakan bank sebagai lembaga perantara telah mengikatkan diri dalam perjanjian untuk melakukan kewajiban-kewajibannya berkaitan dengan transaksi perdagangan pihak ke-3. Bank penerbit wajib menbayar, mengaksep, serta dapat memberikan kuasakepada bank lain untuk mengaksep maupun untuk melakukan negoisasi wesel.

1.1 Beberapa Terminologi Perdagangan Dengan SKBDN Berkaitan dengan transaksi perdagangan dengan menggunakan SKBDN, maka perlu dipahami beberapa terminologi: 1. Bank pembuka (issuing bank) adalah bank yang menerbitkan SKBDN atas permintaan pemohon (aplicant). 2. Bank penerus (advising bank)adalah bank yang meneruskan SKBDN kepada penerima (Beneficiary).

3. Bank tertunjuk (nominated bank) adalah bank yang diberi kuasa untuk melakukan pembayaran atas unjuk , melakukan akseptasi wesel atau melakukan negoisasi (negotiation). 4. Bank pengkonfirmasi (confirming Bank) adalah bank yang mengkonfirmasi SKBDN dengan mengikatkan diri untuk membayar, mengaksep/ mengambil alih wesel yang ditarik atas SKBDN tersebut. 5. Bank penegoisasi (negotiating Bank) adalah bank yang melakukan negoisasi (negoitation) 6. Bank pembayar (paying bank) adalah bank yang melakukan pembayaran pada penerima (benefeciary) atas penyerahan dokumen yang telah disyaratkan dalam SKBDN. 7. Bank peremburs (reimbursing bank) adalah bank yang dutunjuk oleh bank pembuka untuk melakukan penggantian pembayaran (reimbursement) kepada bank pembayar. 8. Bank pengirim (remitting Bank)adalah bank yang mengirimkan dokumen yang di syaratkan dalan SKBDN kepada bank pembuka. 9. Bank pentransfer (transferring bank ) adalah bank yang atas permintaan penerima (beneficiary) melakukan pengalihan SKBDN , baik sebagian atau seluruhnya kepada 1 atau beberapa pihak lainnya. 10. Bank tertarik adalah bank yang berkewajiban untuk melakukan pembayaran atas wesel yang ditarik dari padanya. 11. Bank pengaksep (accepting bank) adalah bank yang melakukan akseptasi atas wesel SKBDN 12. Negisiasi (negotiation) adalah pengambilalihan wesel dan atau dokumen oleh bank disertai pembayaran. 13. Pemohon(applicant) adalah orang atau badan usaha yang mengajukan permohonan untuk membuka SKBDN pada bank. 14. Penerima(beneficiary) adalah orang atau badan usaha yang disebut dalam wesel, SKBDN atau surat perjanjian lainnya yang terkait dengan SKBDN tersebut sebagai pihak yang berhak menerima pembayaran. 15. Janji tertulis adalah janji bank yang dapat dilakukan dengan surat, teleks, swift, maupun sarana lainnya menurut kelaziman dalam praktik perbankkan. 16. Hasil kerja perbannkan adalah hari kerja bank yang dimulai dari hari senin sampai dengan hari jumat kecuali hari libur nasional dan hai libur khusus yang ditetapkan oleh pemerintah. Berbagai istilah perlu dijelaskan kaitannya dengan posisi bank sebagai bank apa ? SKBDN diterbitkan oleh bank penerbit yang sering disebut bank pembuka(issuing bank). Issuing

bank dapat menunjuk bank tertentu untuk meneruskan SKBDN kepada beneficiary. Bank yang meneruskan ini disebut bank penerus(advising bank). Bank ini akan melakukan pembayaran kepada beneficiary bila mendapat persetujuan dari bank penerbit untuk SKBDN operatif. Namun bila SKBDN bersifat non operatif maka pembayarannya harus konfirmasi terlebih dahulu degan bank pembuka. SKBDN operatif maupun non operatif juga berlaku untuk sight maupun usance SKBDN.

1.2 Mekanisme Sederhana Transaksi dengan SKBDN Secara sederhana hubungan antara bank penerbit, dengan bank pembayar dan para pihak yang terlibat transaksi dapat di gambarkan sebagai berikut :

Keterangan: 1. Antara pembeli dan penjual barang terjadi kontrak pembelian/penjualan dengan syarat pembayaran menggunakan SKBDN. 2. Pembeli membuka SKBDN di issuing bank sebesar nilai kontrak. 3. Issuing memberitahukan kepada paying bank bahwa SKBDN atas nama pemohon telah dibuka. 4. Paying bank selanjutnya meneruskan ke pihak beneficiary bahwa SKBDN telah dibuka. 5. Penjual selanjutnya mengirimkan barang yang diperjanjikan melalui perusahaan pengangkutan. 6. Bukti penerimaan barang selanjutnya diserahkan kepada pihak bank dan kepada pihak pembeli . 7. Bank penrbit(issuing bank) memberitahukan kepada bank pembayar bahwa barang telah diterima sesuai dengan spesifikasi yang tertulis dalam SKBDN. 8. Bank pembayar meneruskan kepada beneficiary dan melakukan negosiasi pembayaran. 9. Beneficiary selanjutnya menandatangani wesel yang diterbitkan bank pembayar. 10. Bank pembayar menyerahkan wesel yang diterbitkan kepada bank penerbit SKBDN untuk segera dipenuhi. 11. Bank pemabyar membebankan kepada pihak applicant untuk memenuhi seluruh setoran jaminan.

12. Bank penerbit memberikan konfirmasi bahwa seluruh dan untuk SKBDN dimaksud telah efektif. 13. Bank pembayar melakukan pembayaran kepada beneficiary. 1.3 Penerbitan SKBDN Beberapa ketentuan yang harus ditaati untuk penerbitan SKBDN adalah: 1. Pemohon dan penerima berkedudukan di dalan negeri 2. Dalam hal SKBDN dibuka dalam valuta asing, bank peremburs dapat bekedudukan di luar negeri. 3. SKBDN hanya dilakukan untuk transakasi perdagangan barang 4. Dalam hal transaksi perdagangan barang tersebut terkait dengan transaksi perdaganga jasa yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, nilai barabg harus lebih besar dari nilai jasa. 5. Transakasi perdagangan barang tersebut hanya dapat dilakukan dengan batasan bahwa perpindahan barang dilakukan didalam negeri tau perpindahan barabg boleh dilakukan dalan negeri ke luar negeri sepanjang SKBDN diterbitkan atas dasar L/C (master L/C) dan non L/C untuk tujuan ekspor. 6. SKBDN diterbitkan dala mata uang Rupiah 7. SKDBN dapat diterbitkan dalam valuta asing sepanjang SKBDN tekait dengan transaksi perdagangan internasional. 8. SKBDN hanya dapat diterbitkan dengan kondisi tidak dapat diubah dan tidak dapat ditarik kemabali atau tidak dapat dibatalkan tanpa persetujuan dari bank pembuka, bank pengkonfirmasi jika ada dan penerima. 9. Jangk awaktu SKBDN dan jangka waktu penundaan pembayaran SKBDN ditapkan sesuai dengan kesepakatan antara pemohon dan bank pembuka. 10. Dalam menerbitkan SKBDN, bank dapat menetapkan sendiri besarnya jaminan dan atau setoran tunai dengan mempertimbangkan bonafiditas pemohon. 11. Dalam hal SKBDN diterbitkan dengan syarat pembayaran dimuka(red clause), bank wajib menetapkan setoran tunai yang memadai dengan memperhatikan besarnya uang muka yang ditarik. 12. Permohonan penerbitan SKDBN hanya dapat dilakukan secara tertulis oleh pemohon atau kuasanya. 13. Bank hanya dapat menrerima pemohonan penerbitan SKBDN apabila dalam permohonan tersebut sekurang kurangnya memuat hal-hal sbb: a. Nama jelas dan alamat pemohon; b. Nama jelas dan alamat penerima c. Nilai SKBDN d. Syarat pembayaran atas unjuk, akseptasi atau negosiasi

e. Rincian dokumen, seperti dokumen pengangkutan barang dan atau dokumen lainnya yang dibutuhkan. f. Tanggal terakhit pengajuan dokumen g. Tempat penyerahan dokumen untuk pembayaran atas unjuk, akseptasi atau h. i. j. k. l. m.

negosiasi. Tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo SKBDN Media penerbitan SKBDN: surat, teleks, swift, dan sarana lainnya Uraian barang Tanggal terakhir pengiriman barang Tempat tujuan pemgiriman barang Pernyataan tunduk pada syarat-syarat umum bank untuk penerbitan SKBDN.

1.4 Akuntansi SKBDN Pada prinsipnya SKBDN tidak dapat dibatalkan(irrevocable), kecuali ada persetujuan bank pembuka, bank pengkonfirmasi dan penerima. Oleh karena itu penerbitan SKBDN dapat berupa SKBDN yang tidak dapat dibatalkan dan yang dapat dibatalkan. SKBDN yang tidak dapat dibatalkan merupakn transaksi yang besifat komitmen, sedangkan yang dapat dibatalkan merupakn transakasi yang bersifat kontinjensi (bersyarat). Sebagai komitmen, tidak dapat dibatalkan dan ada kepastian. Sedangkan kontinjensi memberikan indikasi bahwa kelanjutan transakasi ini akan tergantung bank penerbit, bank pengkonfirmasi dan penerima (transaksi bersyarat). Keduanya dicatat dalam rekening administratif SKBDN dapat atau tidak dapat dibatalkan dan masih berjalan dalam rangka perdagangan dalam negeri. Contoh: Penerbitan sight SKBDN yang ditujukan pada nasabah cabang bank sendiri. PT.Mulia Jaya Nasabah bank mitra niaga Semarang hendak membeli kayu kalimantan 1000 m2 @ Rp. 1.000.000 kepada PT.Alam Kayu Pontianak nasabak bank mitra niaga Pontianak ,untuk itu PT.Alam Kayu meminta PT.Mulia Jaya membuka sight SKBDN. Tanggal 23 Mei 2003 PT.Mulia Jaya selanjutnya membuka sight SKBDN dengan setoran jaminan penuh kepada bank Mitra Niaga Semarang. Setoran jaminan tersebut beban gironya Rp.900.000.000 dan sisanya tunai. Bank mitra niaga Semarang memungut komisi penerbitan Rp.2.000.000 dan ongkos kawat Rp.100.000, komisi dan ongkos kawat bibayar tunai oleh PT.Mulia Jaya.

Pencatatan di bank penerbit: Mencatat dalam rekening administratif Tanggal 25/5-2003

Rekening Cr.Sight SKBDN tidak dapat

Debet (Rp)

Tanggal 25/5-2003

dibatalkan dan masih berjalan Rekening Dr. Kas

Debet (Rp) 102.100.000

Dr. Giro PT.Mulia Jaya Cr.Setoran jaminan SKBDN

900.000.000

Kredit (Rp) 1.000.000.000 Kredit (Rp)

pada rekening Rill (efektif)

1.000.000.00 0

Cr. Pendapatan komisi 2.000.000

penerbitan Cr. Pendapatan ongkos kawat

Mencatat

Akuntansi eksekusi pembayaran di bank

100.000

penerbit: Mencatat

Tanggal Rekening 25/5-2003 Dr. Sight SKBDN tidak dapat

Debet (Rp) 1.000.000.000

Kredit (Rp)

rekening

dibatalkan dan masih berjalan administratif

Mencatat dalam rekening Rill (efektif) Tanggal

Rekening

Debet (Rp)

25/5-2003

Dr. Setoran jaminan SKBDN

1.000.000.000

RAK cabang pontianak

dalam

Kredit (Rp) 1.000.000.000

Penerbitan sight SKBDN tidak selalu nasabah harus menyetor 100% nilai SKBDN, namun ada kalanya bank membolehkan setoran jaminan kurang dari 100% karena nasabah tersebut sangat dipercaya. Dalam format laporan keuangan bank, rekening administratif untuk transaksi SKBDN hanya ditampilkan rekening administratif seperti contoh diatas. Penerbit SKBDN juga bisa ditujukan kepada bank lain. Pada wilayah bankk yang dituju, bank penerbit memiliki kantor cabang. Bila demikian penyelesaian transakasi hrus melalui kantor cabang bank sendiri yang terdekat dengan bank yang dituju (bank lain) melalui kliring, namun bila bank penerbit tidak memiliki kantor cabang di wilayah bank tertuju maka menggunakan bank koresponden yang memiliki cabang di wilayah tersebut. Contoh penerbitan sight SKBDN yang ditujukan pada kantor cabang bank sendiri dengan setoran kurang dari 100%. Misalnya dari contoh sebelumnya, setoran jaminan yang diserahkan PT.Mulia Jaya Baru 60% dengan perincian beban gironya Rp.500.000.000 dan tunai Rp.100.000.000. komisikomisi dibayar tunai. Maka pencatatanya :

Mencatat dalam rekening administratif Tanggal 25/5-2003

Rekening Cr.Sight SKBDN tidak dapat Dibatalkan dan masih berjalan

Debet (Rp)

Kredit (Rp) 1.000.000.000

Mencatat pada rekening Rill (efektif) Tanggal 25/5-2003

Rekening Dr. Kas Dr. Giro PT.Mulia Jaya

Debet (Rp) 102.100.000 500.000.000

Kredit (Rp)

Cr. Setoran jaminan SKBDN Cr.Pendapatan komisi penerbitan Cr. Pendapatan ongkos kawat

600.000.000 2.000.000 100.000

Pencatataan penyelesaian atau pembayaran untuk sight SKBDN yang setoran jaminan kurang dari 100% . Kekurangan setoran jaminan harus dilunasi telebih dahulu sebelum seluruh kewajiban bank penerbit dilakukan terhadap bank pembayar. Bila pihak applicant party tidak mampu membayar, maka kekurangannya dapat di konversi ke kredit yang diberikan. Fasilitas ini sering disebut sebagai fasilitas overdraft (talangan atau cerukan). Perlakuan overdraft ini seperti kredit pada umumnya. Artinya pihak debitur atau applicant dikenal biaya provisi dan administrasi. Pencatatan di Bank Penerbit Saat Pembayaran Misalnya keuntungan setoran jaminan dikonversi menjadi kredit yang diberikan dengan provisi 2.5% dan biaya administrasi Rp 400.000 provisi dan biaya administrasi diterima tunai maka pencatatannya sebagai berikut :

Mencatat dalam rekening administratif Tanggal 25/5-2003

Rekening Dr. Sight SKBDN tak dapat

Debet (Rp) 1.000.000.00

redit (Rp)

0 dibatalkan dan masih berjalan

Mencatat pada rekening riil (efektif) Tanggal

Rekening Dr. Kas Dr. Kredit yang Diberikan Dr. Setoran Jaminan SKBDN Cr. RAK Cabang Pontianak

Debet (Rp) 10.400.000 400.000.000 600.000.000

Kredit (Rp)

1.000.000.00

0 Cr. Pendapatan Provisi Kredit 10.000.000 Cr. Pendap. Lainnya-administrasi 400.000

Pencatatan di Bank Mandiri Cabang Pontianak Tanggal

Rekening Dr. RAK Cabang Semarang Cr. Giro PT. Alam Kayu

Debet (Rp)

Kredit (Rp)

Contoh penerbitan sight SKBDN yang ditujukan pada bank lain melalui bank koresponden. PT. Mulia Jaya nasabah Bank Mitra Niaga Semarang hendak membeli Kayu Kalimantan 1000 m

2

@ Rp 1.000.000 kepada PT Alam kayu Pontianak nasabah bank BPD Pontianak. Untuk

itu PT Alam Kayu meminta PT Mulia Jaya membuka sight SKBDN. Tanggal 25 Mei 2003 PT Mulia Jaya selanjutnya membuka sight SKBDN dengan setoran jaminan penuh kepada Bank Mitra Niaga Semarang. Setoran jaminan tersebut beban gironya Rp 900.000.000 dan sisanya tunai. Bank Mitra Niaga Semarang memungut komisi penerbitan Rp 2.000.000 dan ongkos kawat Rp 100.000. Komisi dan ongkos kawat dibayar tunai oleh PT Mulia Jaya. Bank Mitra Niaga Semarang menggunakan Bank Mandiri sebagai bank koresponde Mencatat dalam rekening administratif Tanggal 25/5-2003

Rekening

Debet (Rp)

Cr. Sight SKBDN tak dapat

Kredit (Rp) 1.000.000.00 0

dibatalkan dan masih berjalan

Mencatat pada rekening riil (efektif) Tanggal 25/5-2003

Rekening Dr. Kas Dr. Giro PT. Mulia Jaya

Debet (Rp) 102.100.000 900.000.000

Kredit (Rp)

Cr. Setoran Jaminan SKBDN

1.000.000.00 0

Cr. Pendapatan Komisi Penerbitan 2.000.000 Cr. Pendapatan Ongkos Kawat 100.000

Pencatatannya tampak sama dengan penerbitan yang ditujukan kepada cabang bank sendiri. Perbedaan akan tampak ketika SKBDN tersebut benar-benar dibayarkan kepada beneficiary yaitu antara Bank Mitra Niaga Semarang dengan Bank Mandiri Semarang (selaku bank koresponden) melalui kliring. Sight SKBDN atas unjuk, artinya kapanpun diunjukkan SKBDN dapat dicairkan SKBDN tersebut sewaktu-waktu dapat dicairkan sepanjang hasil konfirmasi telah memberikan kepastian setoran jaminan penuh. Tentu saja dalam SKBDN seperti ini harus dicantumkan secara jelas persyaratan pembayaran atas unjuk.

Pencatatan Untuk Penyelesaian/Pembayaran Sight SKBDN Pencatatan Pembayaran di Bank Mitra Niaga Semarang Untuk Bank Mitra Niaga Semarang, selaku yang menerima konfirmasi bahwa sight SKBDN akan dicairkan, maka Bank Mitra Niaga Semarang langsung menyerahkan setoran jaminan PT. Mulia Jaya ke Bank Mandiri Semarang melalui Bank Indonesia. Mencatat dalam rekening administratif Tanggal 25/5-2003

Rekening Cr. Sight SKBDN tak dapat

Debet (Rp) 1.000.000.00

Kredit (Rp)

0 dibatalkan dan masih berjalan

Mencatat pada rekening riil (efektif) Tanggal 25/5-2003

Rekening Dr. Setoran Jaminan Cr. Giro Bank Indonesia

Debet (Rp) 1.000.000.000

Kredit (Rp) 1.000.000.00 0

Pencatatan di Bank Mandiri Semarang Misalkan bank Mandiri Semarang memungut komisi konfirmasi Rp1.000.000, maka pencatan di Bank Mandiri Semarang adalah: Tanggal 25/5-

Rekening Dr. Giro Bank Indonesia

Debet (Rp) 1.000.000.00

2003

Kredit (Rp)

0 Cr. RAK Cabang Pontianak(Mandiri)

9.999.000.000

Cr. Pendapatan Komisi Konfirmasi

1.000.000

Pencatatan di Bank Mandiri Pontianak selaku bank penerus. Bila Bank Mandiri Pontianak memungut komisi penerusan sebesar Rp1.000.000, maka pencatatannya adalah: Tanggal 25/5-2003

Rekening Dr. RAK Cabang Semarang

Debet (Rp) 9.999.000.00

Kredit (Rp)

0 Cr. Giro Bank Indonesia

9.998.000.00 0

Cr. Pendapatan Komisi Penerusan 1.000.000

Pencatatan di Bank BPD Pontianak

Bank BPD Pontianak selaku paying bank akan langsung membukukan pada rekening beneficiary (PT. Alam Kayu) Pontianak sebesar yang diterima dari Bank Indonesia (kliring dengan Bank Mandiri Pontianak) sebesar Rp9.998.000.000. Tanggal 25/5-2003

Rekening Dr. Giro Bank Indonesia

Debet (Rp) 9.998.000.00

Kredit (Rp)

0 Cr. Giro PT. Alam Kayu

9.998.000.00 0

Pencatatan Usance SKBDN Usance SKBDN adalah SKBDN yang pembayarannya secara berjangka dengan menggunakan wesel berjangka. Pihak beneficiary tidak bisa langsung menerima pembayaran tunai ketika barang dikirim kepada pembeli (applicant). Penerbitan Usance SKBDN umumnya disepakati setoran jaminan kurang dari 100%. Dengan demikian pihak applicant harus melunasi pada saat seluruh barang sudah dikirim atau saat SKBDN efektif. Contoh: PT. Omega Jakarta membeli furniture senilai Rp500.000.000 kepada PT. Jati Art di Semarang. Untuk memenuhi permintaan, PT Omega diminta menerbitkan Usance SKBDN berjangka untuk menjamin pengiriman barang tersebut dibayar. PT. Omega adalah nasabah bank ABC Jakarta, sedangkan PT. Jati Art adalah nasabah Bank ABC Semarang. Pembukaan usance SKBDN tanggal 1 Juli 2003 dengan setoran jaminan Rp 300.000.000 atas beban giro PT. Omega, komisi penerbitan Rp2.000.000 diterima bank dalam tunai. Usance SKBDN ini bersifat revocable. Pencatatan penerbitan Usance SKBDN di Bank ABC Jakarta adalah: Tanggal

Rekening

Debet (Rp)

Kredit (Rp)

25/5-2003

Dr. Usance SKBDN dapat

500.000.00 0

Dibatalkan (revocable) dan masih berjalan

Mencatat pada rekening riil (efektif) Tanggal

Rekening

Debet (Rp)

25/5-2003

Dr. Giro PT. Omega Cr. Setoran Jaminan SKBDN

300.000.000

Kredit (Rp) 300.000.000

Penerbitan Usance SKBDN ini akan diikuti penerbitan wesel berjangka Usance SKBDN di bank pembayar. Wesel ini ditandatangani oleh beneficiary. Bila pihak beneficiary menghendaki pencatatan sebelumjatuh tempo, maka wesel tersebut dapat didiskontakan (dijualbelikan). Namun untuk dapat didiskontakan syarat wesel yang diterbitkan bank pembayar tersebut harus diaksep oleh bank penerbit. Akseptasi wesel merupakan bentuk tanggung jawab bank penerbit Usance SKBDN untuk sanggup membayar SKBDN sekiranya jatuh tempo. Akseptasi wesel juga bisa dilakukan oleh bank tertunjuk dan bank pengkonfirmasi sepanjang diberi kuasa oleh bank penerbit/pembuka. Akseptasi wesel sebesar nilai Usance SKBDN. Bank, pengaksep (accepting bank) ini bank yang menyanggupi pembayaran wesel, secara otomatis dapat menjadi bank tertarik yaitu bank yang berkewajiban membayar atas wesel yang ditariknya. Pencatatan akseptasi wesel oleh bank penerbit dalam rekening administratif

Tanggal

Rekening

Debet (Rp)

1 Juli 2003

Dr. RAR Wesel Berjangka

1.000.000.00

Kredit (Rp)

0 SKBDN yang di aksep

Pada saat wesel jatuh tempo, berarti seluruh transaksi dengan bank penerbit yang berkaitan dengan usaqnce SKBDN maupun wesel harus diselesaikan. Penyelesaian wesel merupakan berakhirnya SKBDN.

Misalnya jangka waktu wesel 3 bulan sejak 1 Juli 2003, maka pada akhir periode seluruh kewajiban terhadap bank pembayar harus dipenuhi. Kekurangan setoran jaminan dilunasi secara tunai. Pencatatannya adalah: Tanggal Rekening 30/9-2003 Cr. RAR Usance SKBDN dapat dibatalkan (revocable) dan masih

Debet (Rp)

Kredit (Rp) 500.000.000

Debet (Rp) 300.000.000 200.000.000

Kredit (Rp)

berjalan

Mencatat pada rekening riil (efektif) Tanggal 30/9-2003

Rekening Dr. Setoran jaminan SKBDN Dr. Kas Cr. RAK Cabang Semarang

500.000.000

Pencatatan di Cabang Pembayar Pada saat penerbitan wesel berjangka SKBDN Tanggal 30/9-2003

Rekening Cr. RAR Wesel Usance SKBDN Belum Jatuh tempo

Debet (Rp)

Kredit (Rp) 500.000.000

Mencatat pada saat wesel jatuh tempo, bank pembayar memungut komisi Rp2.000.000 Tanggal 30/9-2003

Tanggal 30/9-2003

Rekening Dr. RAK Cabang Jakarta Cr. Giro PT. Jati Art Cr. Pendapatan komisi negosiasi

Debet (Rp) 500.000.000

Rekening Dr. RAR Wesel Usance SKBDN Belum Jatuh tempo

Debet (Rp) 500.000.000

Kredit (Rp) 498.000.000 2.000.000

Kredit (Rp)

Penerbitan wesel berjangka SKBDN tidak selalu dicairkan pada saat jatuh tempo, sangat tergantung pemegang wesel tersebut. Bila pemegang wesel membutuhkan uang sebelum wesel jatuh tempo, maka dapat mendiskontokannya/menjualnya. Wesel yang didiskontokan akan dikenakan diskonto tertentu oleh bank pembayar. Perhitungan hari diskonto adalah sejak tanggal diskonto sampai dengan hari jatuh tempo. Untuk kasus ini jangka waktu wesel adalah 1 Juli sampai dengan 30 September 2003. Didiskontokan tanggal 1 Agustus 2003, maka hari diskonto 60 hari. Perhitungannya adalah: N

Keterangan

Jumlah (Rp)

o 1 2 3 4 5

Face Value Diskonto = (500.000.000 x 60 x 18)/(360 x 100) Nilai dibayar setelah diskonto Komisi Negosiasi Wesel Nilai bersih diterima beneficiary

500.000.000 15.000.000 485.000.000 2.000.000 483.000.000

Dengan demikian jurnal pencatatannya adalah: Tanggal 1/8-2003

Rekening Dr. Wesel SKBDN yg didiskontokan Cr. Giro PT. Jati Art Cr. Pendapatan Komisi Negosiasi Cr. Pendapatan Bunga diterima dimuka

Debet (Rp) 500.000.000

Kredit (Rp) 483.000.000 2.000.000 15.000.000

Pendapatan bunga diterima dimuka harus diamortisasi setiap akhir bulan sampai dengan wesel jatuh tempo. Dengan demikian catatan jurnal amortisasi adalah: Tanggal 31/8-2003

Tanggal

Rekening Dr. Pendapatan Bunga Diterima dimuka Cr. Pendapatan Bunga Wesel

Debet (Rp) 7.500.000

Rekening

Debet (Rp)

Kredit (Rp) 7.500.000

Kredit (Rp)

30/9-2003

Dr. Pendapatan Bunga Diterima dimuka Cr. Pendapatan Bunga Wesel

7.500.000 7.500.000

Pada tanggal 30 September 2003, bank pembayar selain melakukan amortisasi pendapatan bunga dimuka (diskonto) juga harus membukukan wesel yang telah jatuh tempo dengan catatan jurnal sebagai berikut: Tanggal 30/9-2003

Rekening Dr. RAR Wesel Usance SKBDN Blm jatuh tempo Mencatat pada rekening Riil (efektif)

Debet (Rp) 500.000.000

Kredit (Rp)

Tanggal 30/9-2003

Debet (Rp) 500.000.000

Kredit (Rp)

Rekening Dr. RAK Cabang Jakarta Cr. Wesel Usance SKBDN Yang didiskontokan

500.000.000

Perlu diketahui bahwa SKBDN yang telah diaksep tidak hanya bisa dijual, namun dapat juga digunakan sebagai agunan untuk menerbitkan SKB luar negeri atau L/C ke luar negeri. Setiap bank pada setiap akhir bulan, selambat-lambatnya akhir bulan berikutnya harus melaporkan kegiatan transaksi dengan SKBDN. Keterlambatan laporan akan dikenakan penalty administratif yang akan dibebankan terhadap rekening giro bank pelapor. Format laporan dimaksud adalah:

Petunjuk Pengisian Laporan Penerbitan SKBDN I. Penerbitan SKBDN adalah penerbitan SKBDN berdasarkan jangka waktu pembayaran SKBDN (sight atau usance) yang dihitung secara kumulatif sejak awal tahun (bulan Januari) sampai dengan akhir bulan laporan. Metode perhitungan kumulatif tersebut di cut off secara tahunan, sehingga setiap awal tahun data yang dilaporkan adalah data penerbitan pada bulan Januari tahun yang bersangkutan. II. SKBDN yang dibatalkan adalah SKBDN yang tidak jadi direalisasi, dihitung secara kumulatif sejak awal tahun (bulan Januari) sampai dengan akhir bulan laporan. Metode

perhitungan kumulatif tersebut di cut off secara tahunan, sehingga setiap awal tahun data yang dilaporkan adalah data SKBDN yang dibatalkan pada bulan Januari tahun yang bersangkutan. III. Realisasi SKBDN adalah SKBDN yang kewajiban pembayarannya sudah dilaksanakan oleh Bank, dihitung secara kumulatif sejak awal tahun (bulan Januari) sampai dengan akhir bulan laporan. Metode perhitungan kumulatif tersebut di cut off secara tahunan, sehingga setiap awal tahun data yang dilaporkan adalah data realisasi SKBDN pada bulan Januari tahun yang bersangkutan. IV. SKBDN yang belum direalisasi adalah SKBDN yang belum jatuh tempo pembayarannya dan masih menjadi kewajiban bank, dihitung sejak awal tahun (bulan Januari) sampai dengan akhir bulan laporan. Metode perhitungan kumulatif tersebut di cut off secara tahunan, sehingga setiap awal tahun data yang dilaporkan adalah data SKBDN yang belum direalisasi pada bulan Januari tahun yang bersangkutan.

1.5 Pengalihan SKBDN SKBDN yang dapat dialihkan (transferable SKBDN) adalah SKBDN dimana penerima pertama berhak untuk mengajukan permohonan kepada bank penerus yang membayar, mengaksep atau menegosiasi untuk mengalihkan SKBDN tersebut, baik seluruhnya maupun sebagian kepada satu atau beberapa pihak penerima kedua. Namun demikian tidak semua SKBDN dapat dialihkan. SKBDN hanya dapat dialihkan jika di dalamnya secara tegas dicantumkan kata dapat dialihkan atau transferable sedangkan istilah lainnya tidak diperkenankan. SKBDN hanya dapat dialihkan satu kali kepada penerima kedua. SKBDN hanya dapat dialihkan sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang dinyatakan dalam SKBDN asli (original SKBDN) dengan pengecualian: a. Nilai SKBDN; b. Harga satuan; c. Tanggal jatuh tempo; d. Tanggal terakhir pengajuan dokumen; dan e. Jangka waktu pengangkutan; salah satu atau semua batasan-batasan tersebut dapat dikurangi atau diperpendek. Pihak beneficiary dalam mengirimkan barang dapat diasuransikan atau tidak. Dalam hal penggunaan asuransi barang, presentase penutupan asuransi yang harus dilaksanakan dapat

ditingkatkan nilainya untuk mencapai jumlah pertanggungan yang ditentukan dalam SKBDN asli (original SKBDN). Pengalihan SKBDN akan berkonsekuensi bahwa nama dan alamat penerima pertama dapat diganti dengan nama dan alamat pemohon, kecuali SKBDN asli (original SKBDN), mewajibkan nama pemohon secara khusus dicantumkan dalam setiap dokumen selain dari faktur. Disamping itu bank dapat menerima faktur dan wesel yang telah diubah oleh penerima pertama berdasarkan faktur dan wesel dari penerima kedua sepanjang nilainya tidak melebihi nilai SKBDN asli (original SKBDN). Bank yang seharusnya menjadi bank pembayar (paying bank) bila melakukan pengalihan SKBDN maka menjadi bank pentransfer (transfering bank) yaitu bank yang mengalihkan SKBDN atas dasar permintaan beneficiary. Contoh: Setelah PT. Jati Art mengirimkan barang Furniture. Pada tanggal 5 Juli 2003 mengalihkan haknya sebagai beneficiary atas usance SKBDN senilai Rp500.000.000 kepada PT. Jati Sari untuk menutup hutangnya. Dengan pengalihan ini Bank ABC Semarang akan menerbitkan wesel Usance SKBDN atas nama PT. Jati Sari, bukan PT Jati Art. Dengan demikian hak-hak atas efektivitas dana menjadi kepemilikan PT. Jati Sari. Bank ABC Semarang selaku bank pembayar mencatat penerbitan wesel atas nama PT. Jati Sari per 5 Juli 2003. Tanggal 5/7-2003

Rekening Cr. RAR Wesel Usance SKBDN Belum jatuh tempo

Debet (Rp)

Kredit (Rp) 500.000.000

Bank ABC mencatat pada rekening riil (efektif) ketika wesel jatuh tempo dan dibayar. Rekening Rekening 30/9-2003 Dr. RAK Cabang Jakarta Cr. Giro PT. Jati Sari

Debet (Rp) 500.000.000

Kredit (Rp) 500.000.000

Wesel yang telah jatuh tempo kadang-kadang tidak langsung dicairkan oleh beneficiary. Bila ini yang terjadi maka bank penerbit wesel(bank pembayar) perlu membukukannya dalam rekening

administratif terlebih dahulu sampai dengan wesel tersebut dicairkan. Pencatatannya adalah menihilkan rekening administratif pertama dan memunculkan rekening administratif untuk wesel yang telah jatuh tempo. Secara terperinci sebagai berikut:

Tanggal 30/9-2003

Rekening Cr. RAR Wesel Usance SKBDN Belum jatuh tempo

Debet (Rp)

Kredit (Rp) 500.000.000

Tanggal 30/9-2003

Rekening Dr. RAR Wesel Usance SKBDN Belum jatuh tempo

Debet (Rp) 500.000.000

Kredit (Rp)

Pembayaran SKBDN dimuka Bila kita perhatikan cara pembayaran SKBDN dapat dilakukan setiap waktu selama SKBDN diunjukkan dan secara berjangka dengan wesel. Cara lain adalah pembayaran SKBDN kepada beneficiary dilakukan dimuka. Maksudnya sebelum barang dikirim atau belum sampai pada pihak pembeli (pemohon SKBDN di bank penerbit), pihak beneficiary mencairkannya. Cara ini dapat disetujui oleh bank bila pihak pemohon menyetorkan 100% pada saat pembukaan/ penerbitan SDM. SKBDN yang dibayar dimuka ini disebut Red Clause SKBDN. Cara pencatatannya seperti sight SKBDN. Hanya rekeningnya bernama Red Clause SKBDN.

2. Safe Deposit Box Kebutuhan keamanan dan kerahasiaan barang berharga yang dimiliki seseorang atau lembaga akan lebih terjamin bila dititipkan di bank. Bank memberikan jasa penyimpanan barang berharga berupa safe deposit box. Keamanan barang berharga itu terjamin karena untuk membuka setiap kotak penyimpanan diperlukan dua kunci. Kunci pertama dipegang oleh bank dan kunci yang lain dipegang oleh penitip barang. Disamping itu untuk membukanya tidak setiap karyawan bank dapat melakukannya, akan tetapi hanya orang tertentu yang telah ditunjuk bank.

Jasa penyimpanan (safe deposit box) ini akan memberikan pendapatan bagi bank. Besarnya pendapatan sewa tergantung pada lamanya masa sewa dan luas ruangan yang dipakai untuk menyimpan barang berharga/surat berharga. Pendapatan sewa diterima dimuka, oleh karena itu harus diamortisasi setiap periode/bulan. Penyimpanan barang berharga disamping dipungut biaya sewa, juga harus membayar setoran jaminan kunci SDB. Setoran jaminan diperlukan karena untuk menggantinya bila kunci hilang. Namun demikian bila sampai selesai penyimpanan barang berharga ternyata kunci tidak hilang, maka setoran jaminan kunci akan dikembalikan kepada yang berhak (penyimpanan barang berharga) Contoh: 1 Juli 2003 Bank Mitra Niaga Semarang menerima permohonan seseorang nasabah bernama Bella Saphira untuk menyimpan barang berharga dan surat berharga miliknya. Untuk itu Bella menyerahkan s

etoran jaminan sebesar Rp 1.500.000 secara tunai dan membayar

sewa dibayar dimuka sebesar Rp 2.400.000 untuk sewa enam bulan kedepan atas beban giro Bella. Masa sewa akan jatuh tempo pada 31 Desember 2003. Catatan jurnal di BMN Semarang adalah Tanggal 1 Juli 03

Rekening Dr. Kas Dr. Giro Bella Saphira Cr. Setoran Jaminan Kunci SDB

Debet

Kredit

(Rp) 1.500.000 2.400.000

(Rp 1.500.00 0 2.400.00

Cr. Pendapatan Sewa SDB Diterima Dimuka 31 Juli 03

Dr. Pend. Sewa SDB Diterima Dimuka Cr. Pendapatan Sewa SDB

0 400.000 400.000

31 Ags 03

Dr. Pend. Sewa SDB Diterima Dimuka Cr. Pendapatan Sewa SDB

400.000 400.000

30 Sep 03

Dr. Pend. Sewa SDB Diterima Dimuka Cr. Pendapatan Sewa SDB

400.000 400.000

31 Okt 03

Dr. Pend. Sewa SDB Diterima Dimuka Cr. Pendapatan Sewa SDB

400.000 400.000

30 Nov 03

Dr. Pend. Sewa SDB Diterima Dimuka Cr. Pendapatan Sewa SDB

400.000 400.000

31 Des 03

Dr. Pend. Sewa SDB Diterima Dimuka Cr. Pendapatan Sewa SDB

400.000 400.000

Dr. Setoran Jaminan SDB Cr. Giro Bella Saphira

1.500.000 1.500.00 0

Jurnal yang dilakukan setiap akhir bulan (31 Juli, 31 Agustus, 30 September, 31 Oktober, 30 November dan 31 Desember) adalah jurnal amortisasi terhadap pendapatan sewa SDB diterima dimuka. Khusus pada tanggal 31 Desember 2003, disamping jurnal amortisasi juga menjurnal pelimpahan setoran jaminan yang telah jatuh tempo dengan mengkredit ke rekening giro Bella Saphira. Bagaimana bila pada akhir periode sewa ternyata kunci yang dipegang Bella Saphira hilang? Bila ini yang terjadi maka setoran jaminan tidak dikembalikan namun menjadi hak bank sebagai pengganti kunci yang hilang dengan jurnal: Tanggal

31 Des 2003

Rekening

Dr. Setoran Jaminan SDB Cr. Inventaris Kantor Alat-alat tahan api

Debet

Kredit

(Rp)

(Rp)

1.500.000 1.500.00 0

BAB 4 SKBDN DAN SAFE DEPOSIT BOX.pdf

Sign in. Page. 1. /. 287. Loading… Page 1 of 287. BAB 4. SKBDN DAN SAFE DEPOSIT BOX. 1. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri. Jasa perdagangan ...

234KB Sizes 10 Downloads 245 Views

Recommend Documents

BAB 7 EKSPORT DAN IMPORT.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. BAB 7 ...

102 Bab 1 dan Bab 2x.compressed.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. 102 Bab 1 dan ...

BAB III Zuhud Dan Tawakal.pdf
Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah. membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), Maka siapakah ...

BAB 4 PERNYATAAN.pdf
Page 1 of 148. Read and Download Ebook The Limits Of The Criminal Sanction PDF. The Limits of the Criminal Sanction. PDF. The Limits of the Criminal ...

BAB XVIII KESEBANGUNAN dan KONGRUENSI.pdf
a. AB sejajar DE : C. D a c E. b d. A B. Pada segitiga di atas berlaku: 1. = = atau = = 2. a = b dan c = d. b. AD tegak lurus BC ( AD BC):. C. D. A B. Page 2 of 5 ...

Bab-3-Ilmu-Gerak-Dan-Ilmu-Pendukung-Dalam-Pendidikan-Jasmani ...
... jarak, kecepatan, serta aliran. gerak. Page 3 of 51. Bab-3-Ilmu-Gerak-Dan-Ilmu-Pendukung-Dalam-Pendidikan-Jasmani-Olahraga-Dan-Kesehatan.pdf.

BAB-21.-Fungsi-Eksponen-dan-Logaritma.pdf
D. f(x) = 3x + 1. B. f(x) = 2x + 1 E. f(x) = 3x – 2. C. f(x) = 32x – 2 Jawab : E. 5. UN 2005. Himpunan penyelesaian persamaan. 2·9x. – 3x + 1 + 1 = 0 adalah ... a. { 2.

Bab 4 Algoritma Pencarian.pdf
Победы, д.287. С расписанием работы врачей поликлиники Вы можете. Page 3 of 25. Bab 4 Algoritma Pencarian.pdf. Bab 4 Algoritma Pencarian.pdf. Open.

4 BAB II Umami.pdf
kepala melalui vagina tanpa memakai alat pada usia kehamilan genap 37 –. 42 minggu dengan berat badan 2.500-4.000 gram, nilai APGAR lebih dari 7.

T5 BAB 4(A).pdf
berhenti.Akibatnya endometrium tidak lagi menebal dan tidak lagi terurai maka haid. tidak berlaku. Page 3 of 6. T5 BAB 4(A).pdf. T5 BAB 4(A).pdf. Open. Extract.

BAB-4.-Trigonometri-I.pdf
+. ⋅ ⋅. 2. 2. : ∆ dengan kondisi “sudut sisi sudut”. c) L = s(s − s)(a − s)(b − )c , s = 1⁄2(a + b + c) : ∆ dengan kondisi “sisi sisi sisi”. 4. Luas segi n beraturan. L = o.

Soal LA BAB 4.pdf
5. Bengkel Ingin Maju memutuskan untuk memilih karyawannya yang berfokus. pada satu jenis mobil saja. Lhamborgini Ferrari Mini. Cooper. Toyota Honda.

Bab 4-5 Audio.pdf
Infrasound 0 Hz – 20 Hz. Pendengaran Manusia 20 Hz – 20 KHz. Ultrasound 20 KHz – 1 GHz. Hypersound 1 GHz – 10 THz. z Manusia membuat suara dengan ...

PKn SD-MI Kelas 4. Bab 4.pdf
Sumber: image.google.co.id. Peta Materi ... Sumber: image.google.co.id. Menurut ... PKn SD-MI Kelas 4. Bab 4.pdf. PKn SD-MI Kelas 4. Bab 4.pdf. Open. Extract.

PKn SD-MI Kelas 4. Bab 4. portalmateripelajaran.blogspot.co.id.pdf ...
PKn SD-MI Kelas 4. Bab 4. portalmateripelajaran.blogspot.co.id.pdf. PKn SD-MI Kelas 4. Bab 4. portalmateripelajaran.blogspot.co.id.pdf. Open. Extract.

BAB IV Anananiyah, Ghadab, Hasad, Ghibah dan Namimah.pdf ...
Kata ananiah berasal dari bahasa Arab ana yang berarti saya atau aku, kemudian mendapat. tambahan kata iyah. Ananiah berarti 'keakuan'. Sifat ananiah ...

Bab 4-Melakukan Koneksi Internet.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. Main menu.

PKn SD-MI Kelas 4. Bab 4.pdf
Page 1 of 14. Bab 4 - Pemerintahan Pusat 53. Bab. 4. Pemerintahan Pusat. Gambar 4.1 Pelantikan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu. Sumber: ...

Kel 7 - Bab 4 Customer Decision Making.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. Kel 7 - Bab 4 ...

Bank deposit method
Jul 10, 2006 - business to transmit deposit information to its bank or ?nan cial institution for .... businesses, particularly retailers in depositing daily receipts.

Direct Deposit Authorization.pdf
Page 1 of 1. Direct Deposit Authorization Form. Account #1. Name of Bank: Account #:. 9-Digit Routing #:. Amount: $ ______ ______% or Entire Paycheck. Type of Account: Checking Savings (Circle One). Account #2. Name of Bank: Account #:. 9-Digit R

05. IPA KLS 9 BAB 4.pdf
Page 3 of 15. 05. IPA KLS 9 BAB 4.pdf. 05. IPA KLS 9 BAB 4.pdf. Open. Extract. Open with. Sign In. Main menu. Displaying 05. IPA KLS 9 BAB 4.pdf.

IPA SD-MI Kelas 4. Bab 16.pdf
There was a problem previewing this document. Retrying... Download. Connect more apps... Try one of the apps below to open or edit this item. IPA SD-MI Kelas ...

05. B.IND. KLS 8 BAB 4.pdf
... dengan Cara Improvisasi Sesuai dengan. Naskah yang Ditulis Siswa. D. Mengomentari Pementasan Drama Kelompok Lain. veeper.files.wordpress.com. 4.